×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Semua ini hanyalah bagian - bagian dari Memori
G
0
0
0
503
0

swap_vert

entah apa yang aku dan depli pikirkan, begitu juga dengan nada.
semua ini hanyalah bagian dari memori


Secercah memori


Suasana malam yang menjadikan background dari seorang Depli yang tertunduk murung di Rooftop bersama botol minuman murahan yang ia tenggak secara perlahan, Depli yang seakan berbicara dengan langit seakan memuja indahnya nuansa sang laksana malam. Depli tampak tersenyum, iya senyum yang menyakitkan, senyum yang secara perlahan menguras hatinya , seketika dia memecahkan botol minuman tersebut dan menutup indahnya malam

INT-DISUATU CAFE ( INTERIOR )

Di sore hari pada suatu cafe, terlihat ramai pengunjung tapi tidak terlalu bising, banyak yang berbincang tapi terasa hampa, banyak yang bertutur gimik serta gerakan tangan tapi tidak mengganggu satu sama lain. Di cafe tersebut terlihat Depli yang sedang asik mendengarkan musik dari laptopnya entah itu indie yang sedang trendie maupun Classic funky yang keki tentu saja menghibur sore tersebut ditambah lagi earphone dan secangkir macchiato andalannya.

DEPLI Aduuh lagu apa lagi ya? udah 1 playlist gua putar tapi belum dateng juga bocah ( datar depli )

terlihat risih depli, karena dia dari tadi menunggu sahabatnya yang belum sampai

ARIF : Wooi goblin!! ( ledek Arif )

Sahut Arif dengan teriakan kecil sambil berjalan ke arah Depli sehingga beberapa pengunjung meliriknya,

ARIF : Dah lama lu ? sorry – sorry tadi macet banget, eh sorry lagi nih gua bawa cewe gua ngga papa kan ?

Alibi macet tentunya sudah menjadi budaya yang secara persuasif membuat karakter orang Indonesia untuk menjadikan alasan yang tak berarti,

DEPLI : Aduh ngapain bawa cewe lu sih ? gua ngga mau jadi nyamuk Rif

( Jadi nyamuk : orang yang nemenin pacaran ) Bahasa Slank

FANNY : Hai Deplii ~, udah lama ya ? maaf ya tadi Arif nya yang lama , bohong dia kalo macet, emang lelet arif ( ketus fanny )

DEPLI Udah tau kok Fan, santai – santai, btw gua males banget jadi nyamuk, gua balik aja ya ? ( datar depli )

BTW ( by the way ) Kata penyakutan Bahasa Slank

Datar Depli yang merasa tidak nyaman dengan kondisi dimana dia menemani orang yang sedang berpacaran,

ARIF :  Yaah jangan **** Depli ganteng, Fanny bawa temen tuh ( rayu Arif )

FANNY :  Iya gua bawa temen cewe kok, kenalan duluu siapa tahu kan ( rayu Fanny)

DEPLI Oh ok deh ( datar depli )

Depli pun pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, lalu tiba – tiba

UNKNOWN Aduh …..

Kata UNKNOWN penulis buat untuk orang yang belum dikenal

DEPLI Aduuh …..

INT-DIDEPAN TOILET-TEMPAT CAFE ( INTERIOR )

Depli tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sedang berjalan keluar pintu toilet, Salah Depli karena ia tidak berjalan tidak melihat ke arah depan,

UNKNOWN : Aduh maaf mas, maaf ( sontak wanita tersebut )

DEPLI :  Iya iya ngga papa, kamu ngga papa kan ? tadi kamu jatuhnya cukup keras , ( jawab Depli dengan rasa bersalah )

UNKNOWN : Iya aku ngga papa kok, maaf ya mas sekali lagi ( pergi wanita tersebut )

Wanita itu pergi dengan rintih sedikit kesakitan karena dia tadi terjatuh cukup keras karena Depli, Depli menjadi tidak enak terhadap wanita tersebut,

INT-DITEMPAT DUDUK ARIF DAN FANNY-DISUATU CAFE ( INTERIOR )

Terlihat dari jauh Arif dan Fanny sedang mengobrol layaknya pasangan sebagaimana mestinya. mereka menunggu teman Fanny yang belum juga tiba,

FANNY : Temen aku kemana ya ?

ARIF : Ngga tau nih, tadi bilangnya dimana ?

FANNY Ngga, tadi dia bilang ke aku udah sampe, terus mau ke toilet dulu, tapi kok ngga keliatan ya ? atau ada apa – apa ? ( heran Fanny )

ARIF : Gih susulin nanti kenapa – kenapa lagi

FANNY :  Udah ngga papa

UNKNOWN Faan !! Fanny !! ( teriak kecil seorang wanita yang Depli tabrak tadi didepan toilet )

Teriak kecil seorang wanita dengan rambut sebahu, dengan tinggi 165 CM, dengan jam disebelah tangan beserta atribut gelang dan di pinggang sebelah kanan terdapat jedai berwarna silver transparan,

FANNY : Nada !! sini !! eh kaki kamu kenapa !? ( bingung Fanny )

Nama wanita tersebut adalah ” NADA “, rintih wanita tersebut dengan wajah memelas sedikit kesakitan, sontak membuat Fanny berdiri dan menghampirinya,

FANNY Nada kamu kenapa ?! kok kamu pincang ?!! ( panik fanny )

NADA : iih Fanny, kok pincang siih ~!!. aku tadi ngga sengaja nabrak orang didepan toilet ( saut nada dengan lemas )

FANNY kamu tabrakan ?? haa ?? kamu tabrakan dimana nadaa !! ( panik fanny )

Memang terkadang Fanny terkenal lemot disekitaran temannya, tentu itu menjadi ciri khas karakter Fanny sehingga dia memiliki banyak sahabat

NADA : Ya tuhan, Fanny aku cuma nabrak orang ditoilet iih ( cemberut nada )

FANNY :  ooh HAHAHA maaf maaf, kok bisa siih Nada ?? mana orangnya biar aku samperin, berani – berani nya nabrak teman gue !! Arif sini bantuin Nada !!

NADA :  Aduh ngga usah Fann, aku bisa jalan kok ( rintih nada )

ARIF : Temen kamu kenapa ?? kaki kamu kenapa ? ( bingung Arif )

FANNY : Ini tadi ditabrak orang didepan toilet ( seru Fanny )

ARIF : Siapa yang nabrak bilang ke gua !! ( sontak canda Arif )

Perlahan Arif dan Fanny memegang tangan Nada ketempat mereka duduk, lalu tiba – tiba Nada menunjuk Depli,

NADA :  Itu yang nabrak aku tadi !! ( seru telunjuk nada ke arah Depli )

ARIF FANNY MANA MANA !!

Depli terlihat kaget, tanda tanya tampak dirawut wajah Depli, dan benar saja Depli sangat kaget melihat wanita tadi yang tidak sengaja dia tabrak di depan toilet sedang bersama Arif dan Fanny,

DEPLI :  Eeh ? kamu yang tadi kan ? ( tanya depli sambil menunjuk Nada )

FANNY : Eh lo Depli, tega – teganya nabrak teman gue !! ( lontar Fanny )

ARIF : Tau lu Dep parah banget, jalan tu pake mata jangan pake jidat ( ledek Arif )

NADA : Hahahahaha

Tawa ringkih dari Nada menjadikan puncak guyonan di mereka, Depli yang masih tampak bersalah pun mulai Nada dan memperhatikan Nada apakah dia baik – baik saja,

DEPLI : Aku minta maaf ya, aku benar – benar ngga sengaja ( nada bersalah dari Depli )

NADA : Iya aku ngga papa kok ( jawab halus dari nada )

DEPLI : Oh iya maaf sekali lagi, nama kamu siapa ?

FANNY : Weh tadi katanya mau cabut dep ? kok ngga jadi ?

DEPLI : Kan gua kirain gua bakal jadi nyamuk wee ( ledek Depli ke Fanny )

NADA : Hahahaha ( tawa kecil Nada ) oh iya nama aku Nada ( nada melambaikan tanganya ke arah depan Depli )

DEPLI : oh Nada, aku depli ( lambai tangan Depli dan membuat mereka bersalaman )

” DALAM BENAK DEPLI ” ( NADA, KAMU CANTIK SEKALI )

Arif dan Fanny melihat ke arah Depli dengan ekspresi yang sedikit tersenyum, Mereka berpikiran yang sama, ( ENTAH APA YANG AKAN TERJADI ) Kedip mata Arif dan Fanny,

INT-DICAFE YANG SAMA DENGAN POSISI SALING BERHADAPAN ( INTERIOR )

2 orang pria dan 2 wanita saling berhadapan dengan perbincangan yang menarik tentu sirkulasi obrolan saling bergantian secara tidak langsung tanpa disadari kedua belah pihak, Terlihat Fanny duduk disebelah Arif dan Nada duduk di sebelah Depli. Tawa kecil mereka menjadikan hari tersebut sangatlah cerah, entah yang apa ada dipikiran Nada, dan apa yang dipikirkan oleh Depli hanya fokus mendengarkan dan memperhatikan wajah serta setiap obrolan dari Nada.

FANNY : ( MELIHAT JAM ) eh udah sore nih pulang yuuk

ARIF : Lah udah sore aja, Ayo cabut guys

NADA : Ayo balik, eh tapi kayanya gue ngga bisa pulang bareng nih gue dijemput ( hela nafas nada )

SEDIKIT RAWUT TANYA DARI DEPLI, (DIJEMPUT ?)

FANNY : Dijemput siapa ciee ( goda Fanny )

NADA : Apaan sih Fann ( malu nada )

TIBA – TIBA HANDPHONE NADA BERDERING

NADA : Eh udah di depan nih gue duluan ya guys ( Cium Nada ke Fanny, hanya lambaian tangan ke arah Depli dan Arif)

FANNY :  Nada bareeng!! ( teriak kecil Fanny )

Mereka pun keluar dari  Cafe dengan berjalan seperti formasi pemain sepak bola 2 VS 2 yang dimana Fanny dan Nada didepan, Arif dan Depli berada dibelakang,

EXT-DILUAR CAFE-SORE HARI ( EXTERIOR )

Di luar parkiran telihat mobil MERCEDES 180 berwarna hitam atau entahlah warnanya sudah parkir di pinggir seberang jalan, sepertinya mobil tersebut sudah parkir tidak terlalu lama, Nada berlari kecil serta melambaikan tangannya ke arah 1 sahabat dan 2 orang teman barunya,

DEPLI : Iya Nada, Hati – hati

ARIF : Hati – hati ya !!

FANNY : BYE SAYANG ( kecupan kissbye dari Fanny )

ARIF : Itu siapa yang ? ( Sambil menunjuk mobil tersebut ) kayanya dekat sama nada ? sampe jemput gitu ?

FANNY : Ngga tau deh, belum pernah bahas ( datar Fanny ) 

DEPLI : Ngga usah bahas dibelakang ( saut Depli dengan datar )

ARIF : Idih, kenapa lu ? cemburu lu ? YEE DASAR ( ledek Arif )

DEPLI : Apaan sih

FANNY : Aah ayu pulang  

EXT-DIJALAN-SORE HARI ( EXTERIOR )

Mereka bertiga pun berpisah secara tidak langsung, hanya lambaian tangan seperti sebagaimananya perpisahan. Arif yang mengantar Fanny pulang dengan mobil dan Depli yang menaiki vespa matic berwana kuning kesayangannya menutup perpisahan mereka,

Depli pun mengendari vespa matic berwarna kuningnya dengan laju yang tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kencang yah kira – kira 75 KM dengan indahnya sore dan hati yang berseri – seri, langit berwarna orange , tidak macet, merpati masih menghiasi cakrwala dan masih terlihat dengan senyumannya yang tak terlihat,

Depli yang masih menyisiri ibu kota jakarta berniatan untuk foro hunting dengan suasan yang indah tersebut, dengan bermodalkan kamera mirrorless sony A7s didalam tasnya,

Depli pun berhenti pada suatu tempat disekitaran daerah Blok M, Depli langsung memarkirkan motornya,

EXT-DIPINGGIRAN GEDUNG LAMA DIDAERAH BLOK M-SORE HARI ( EXTERIOR )

TUKANG PARKIR : Teros !! teros !! teros !!! ( teriak serius tukang parkir )

DEPLI : Teros mulu bang, udah turun nih saya hahaha ( tawa Depli )

TUKANG PARKIR : Lah iya ya, Hahahaha ente sih ga bilang ( ledek tukang parkir )

DEPLI : Ye ela seharusnya abang yang bilang kalo udah pas posisinya, gimana sih bang hahaha

TUKANG PARKIR : Yee ente hahaha

DEPLI : Nih bang rokok sebat ( SEBAT : SEBATANG ROKOK )

TUKANG PARKIR : Widih makasih loh, sebat dulu biar ngga salah paham ( seru tukang parkir )

DEPLI : idih saik bang ( SAIK : BAHASA SLANK ) eh bang (seru Depli)

TUKANG PARKIR : Apa cil ( ACIL : anak kecil, BAHASA SLANK )

DEPLI : Saya foto – fotoin abang boleh kali ya ? jadi model gitu ( Depli sambil mengeluarkan kamera dari tasnya )

TUKANG PARKIR : Wah boleh – boleh, mau gaya bagaimana ini ? gaya oto ? gaya macho ? ( sambil gerakan – gerakan bak ibarat model terkenal )

DEPLI : Bebas bang, Se-enak nya abang aja, pose bang pose ! ( seru telunjuk tangan Depli )

Depli pun memulai memfotoi tukang parkir dengan posisi – posisi nyentriknya

Setelah melakukan sesi foto dengan tukang parkir tersebut, Depli pun beranjak mengelilingi sekitaran daerah tempat dia parkir tersebut. lalu tiba – tiba terlihat dari kejauhan dipinggir Caffe terlihat mobil MERCEDES 180 berwarna hitam yang serasa kentara dengan Depli

DEPLI : Ini kayanya yang jemput Nada tadi deh ( raut bingung Depli )

EXT-DILUAR CAFFE DIDAERAH BLOK M-SORE HARI ( EXTERIOR )

Depli memperhatikan mobil tersebut tetapi sepertinya tidak ada orang didalam, Depli sedikit bertanya – tanya dengan hal tersebut tetapi dia mencoba untuk tidak peduli, ketika Depli berpaling sambil berjalan berlainan arah dari mobil tersebut terlihat Nada sedang keluar dari Caffe tersebut dan langsung duduk di tangga dengan air mata yang sedikit keluar membahasi wajahnya,

Sungguh keadaan tersebut sangatlah dibenci oleh para semua pria, melihat wanita menangis tentu juga menyayat hati para pria, begitu juga dengan depli yang sedikit terdiam melihat dari kejauhan. Depli menyempatkan untuk memotret keadaan tersebut, memotret wanita yang sedang menangis entahlah apa yang ada dipikiran depli,

Setelah memotret Depli pun menghampiri Nada dengan sedikit berlari sambil siap membantu Nada untuk menenangi suasana,

DEPLI : Nada ! ( saut Depli dengan teriakan kecil ) Nada ! Nada !

Terlihat Nada masih menunduk sambil menangis dengan menutupi wajahnya dengan jari – jari kecil, Depli pun menghampiri Nada dan langsung memegang pundak Nada,

DEPLI : Nada kamu kenapa ? ( sedih Depli )

NADA : ( masih menangis dengan keadaan terisak – isak )

DEPLI : Nada ini aku Depli ( tegur halus depli )

NADA :( perlahan membuka jarinya untuk melihat Depli ) Depli ? ( tangis Nada )

DEPLI : Iya Nada ini aku Depli, Nada kamu kenapa ?

NADA ( Nada pun menangis sejadi – jadinya )

DEPLI : Nada kenapa ? ( Depli memberanikan memegang tangan Nada ) Nada nangis aja, keluarin semuanya Nada ( iba Depli )

Lalu tiba – tiba terlihat seorang pria keluar dari Caffe tersebut dan langsung menghampiri Nada dan Depli yang disebelahnya,

Pria tersebut melihat Depli sedang memegang tangan Nada,

UNKNOWN : Eh lo siapa ! berani megang tangan cewe gue ! ( teriak pria tersebut)

Depli dan Nada pun langsung tersadar ternyata mereka tidak sendiri di tangga tersebut,

DEPLI : Nad dia siapa ? ( tanya marah depli )

NADA : Dia laki – laki banci, dia berani maki – maki aku didepan orang banyak ( isak tangis nada ) pergi lo bram ! ( teriak Nada )

BRAM : Apaan sih lo ayo pulang ! ( teriak Bram sambil menarik tangan Nada dengan kasar )

DEPLI : Wee ! apa – apaan lo !! ( teriak Depli menarik tangan Nada dan Nada langsung berpindah kebelakang Depli )

BRAM : Woi ! itu cewe gue ! cabut ngga lo ! ( teriak Bram kepada Depli sambil menarik kerah kaos Depli dan langsung memukulu wajah Depli )

NADA Bram apa – apaan sih ! ( teriak Nada )

Depli pun mebalas pukulan Bram tepat di wajahnya, kondisi jantung yang berdegub kencang dan melihat Nada menangis menjadikan Depli untuk berani unjuk dengan tinjunya,

Perkelahian pun terjadi

NADA : Depli udah Dep ( tangis nada )

DEPLI Apaan lo banci ! ( teriak Depli ke Bram sambil memukuli wajahnya )

Nada pun berusaha memisahkan mereka tapi apalah daya Nada hanya seorang wanita yang lemah melihat pertarungan antar pria seperti melihat singa yang sedang berebut kekuasaan,

terlihat Depli tersungkur dan Bram langsung menghampiri Nada sambil menarik Nada,

BRAM : Ayo pulang !! ( teriak Bram )

NADA : Gue ngga mau pulang sama lo ! ( balas Nada dengan intonasi tinggi )

Lalu tiba – tiba Bram menampar wajah Nada, suara tepisan tamparan tersebut membuat Nada terdiam dan Depli sangat jelas melihat tamparan tersebut,

Depli pun langsung berlari menghampiri mereka dan langsung melompat dan memukuli wajah Bram,

DEPLI : Banci lo ! berani mukul perempuan ! ga punya harga diri lo tau ngga banci ! ( teriak Depli dengan penuh amarah )

NADA : Bram, kita putus ( pelan suara Nada mengucapkan kata tersebut )

suasana tegang tersebut membuat mereka bertiga terasa aneh untuk menjadi bahan tontonan, untungnya tidak ada orang – orang di sekitaran mereka, Depli pun menarik Nada dan langsung pergi ke arah parkiran tempat lokasi motor Depli tadi,

canggung tentu suasana tersebut, Nada yang hanya diam seribu kata hanya memegang erat tangan Depli, dan Depli hanya diam sambil berjalan perlahan memegang tangan Nada,

tanpa sepatah katapun diantara mereka, Nada yang hanya diam dan Depli yang berusahan membuat keadaan dirinya menjadi tenang kembali, tentu sulit karena jantung Depli masih berdegup kencang apa lagi bekas lebam dipipi sebelah kanannya menambah perih sore tersebut,

– BERSAMBUNG –

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X