Cerita Hidup Gadis Mungil
terbiasa dengan ruang sepi membuatku tercipta sebagai pribadi yang mandiri, terbiasa dengan ruang hampa memberiku sifat angkuh kepada waktu. semua orang sibuk dengan dunianya, menjadikan semua itu alasan yang harus diterima akal. tapi tidak seperti itu kenyataannya, mereka sudah menganggapku lenyap dari muka bumi. hidup yang dulu aku bangga-bangakan kini terasa absurd, aneh, sepi, hening,sendu. mengapa mereka semua datang kepadaku bukan kepada orang lain?
terkadang aku lelah dengan keadaan membuat fikiranku frustasi tanpa bisa berkata-kata dan memendam semuanya, teman? apakah mereka masih ada? kadang ketika aku butuh mereka, tanggapan mereka selalu kenapa lagi sih? kesannya aku selalu menyeret mereka dalam masalahku. disitu keadaan ini memaksaku memendam semuanya, merasa tidak apa-apa dan baik-baik saja. menguatkan diri yang sebenarnya rapuh.
semua orang egois disini, bolehkah aku juga ikut egois? aku butuh sandaran yang tak pernah ku dapatkan. pernah merasa menyerah terhadap keadaan yang ada, yang ku bisa hanya menangis menumpahkan semua dan beralih setelah itu aku tidak apa-apa. bodoh ya itu yang kurasakan, disini aku butuh tempat berbagi bukan hanya tempat bercerita. aku muak dengan keadaan tanpa tahu jalan keluar aku terjebak disini. aku ingin berteriak tolong bantu aku keluar dari sini. aku butuh kebebasan butuh teman, butuh sandaran.
hidupku tak semudah yang mereka lihat, hidupku tak seenak yang mereka rasakan. gadis kecil tumbuh dengan segala kepahitan kehidupan, membangun topeng yang sangat ceria tanpa masalah. membuat orang iri dengan keadaannya. tapi pernahkah kalian berfikir bagaimana seorang gadis kecil itu selalu bisa tersenyum manis bahkan mampu menjadi tempat sandaran orang lain dan menopang orang lain. dia menghiraukan kesedihannya, menghiraukan segala rasa sakit yang diderita demi kebahagiaan semu yang dapat hilang seketika.
cerita gadis kecil itu tak pernah habis, gadis yang selalu dipandang orang sebelah mata. gadis kecil yang selalu tersenyum lebar dan membentangkan tangannya untuk semua orang. gadis kecil yang rela tersayat seluruh lukanya, gadis kecil bodoh yang kini menjelma menjadi gadis remaja menuju kedewasaan. gadis itu kini tumbuh dengan menopang luka tanpa bisa berbagi ke orang lain. gadis itu lemah gadis itu rapuh gadis itu terluka, tapi gadis itu masih bisa tersenyum tanpa beban. gadis itu hanya bisa menangis ketika semua orang lengah akan kehadirannya.
segala perasaan yang dia rasakan kini mati. rasa yang dia punya sekarang mati, bisakah gadis ini menjadi gadis jahat? bisa tapi dia tidak akan mampu melukai orang lain. gadis remaja itu sangat menghormati dan menghargai orang lain meskipun dia sudah disakiti. sebenarnya siapa gadis kecil itu? gadis kecil itu aku sendiri.
Surabaya. 12 Juni 201922Please respect copyright.PENANAxUKPu6xYGg