Suasana kamar sedikit remang, hanya diterangi cahaya dari notebook dan lampu tidur kecil di sudut ruangan. Aku duduk di luar, masih di ruang tengah, sambil berpura-pura mengetik sesuatu di PC. Tapi semua indera aku tertuju ke arah kamar. Daun pintu dibiarkan sedikit terbuka. Aku bisa melihat bayangan Siska di atas kasur, rebah dengan posisi menyamping, sambil tetap menatap layar. Sesekali terdengar tawa kecilnya.
880Please respect copyright.PENANAeFDIQq0Cq1
Beberapa menit berlalu. Lalu notifikasi muncul di HP aku. Chat dari Siska.
880Please respect copyright.PENANAHZqrxbWavW
> Siska: “Pah… 😳”
880Please respect copyright.PENANAQLWP3YheLv
Aku: “Kenapa?”
880Please respect copyright.PENANAvoIQWYmQCq
Siska: “Aku barusan liat itu-nya Bryan… dia ngirim foto”
880Please respect copyright.PENANA9z4ZaJtX1w
Aku: “Foto apaan tuh 😏”
880Please respect copyright.PENANA7XmaElbWoR
Siska: “Ya itulah… yang kamu pasti ngerti. 😳😳😳”
880Please respect copyright.PENANAZFFuEVWGqe
Aku tersenyum geli. Langsung aku balas:
880Please respect copyright.PENANAvdXv7YfZmC
> Aku: “Gimana? Pendapatmu? 😎”
880Please respect copyright.PENANAgS6vGFuAwN
Siska: “Gede banget PAH!!! 😱😱 Aku shock, sumpah! Dia pake celana, tapi keliatan banget bentuknya. 😭😭😭”
880Please respect copyright.PENANAeCXxSYJQqS
Aku: “masa? Terus kamu jijik? Atau malah penasaran? 😏”
880Please respect copyright.PENANAxz14XMA2Wn
Siska: “Dua-duanya. Astaga, itu beneran ukuran segitu ada yaa? Kirain cuma di film.”
880Please respect copyright.PENANAWDZVBWT2Gb
Aku tidak langsung membalas. Aku membayangkan wajah polos istriku yang biasanya cuma nonton drama Korea dan sibuk dengan anak kami kini sedang rebahan sambil memandangi layar, matanya membesar, pipinya memerah, dan senyumnya malu-malu.
880Please respect copyright.PENANA90xTO5IYbb
Detik berikutnya, ia mengirim voice note. Suaranya pelan, seperti sedang berbisik di dalam selimut:
880Please respect copyright.PENANA231C0HBRCT
> "Pah… serius ya, aku tuh kayak… deg-degan. Lucu banget sih rasanya. Malu. Tapi penasaran juga. Kayak… ya ampun, ini tuh bule beneran ya? Badannya gede, dan itu-nya gede banget. 😳 Tapi aku juga takut, hahaha. Bisa robek ngga ya orang Indonesia dikasih beginian? Aku ngebayangin aja udah cenut-cenut…"
880Please respect copyright.PENANAsbux2PGWpc
Aku langsung tertawa pelan mendengarnya. Nada suaranya benar-benar antusias, tapi juga polos. Tidak ada nuansa murahan di sana. Justru, yang ada malah kejujuran seorang istri yang sedang menemukan sesuatu yang baru di balik rasa ingin tahunya.
880Please respect copyright.PENANAYZIvQLBhND
Aku balas dengan voice note juga.
880Please respect copyright.PENANA8Oy6Zn65iU
> "Hahaha, ya bagus dong. Akhirnya kamu ngerasain sendiri kenapa banyak yang penasaran sama bule. Tapi serius deh, aku tuh malah seneng loh liat kamu jadi lebih berani gini. Nggak jaim. Nggak nahan-nahan rasa penasaran kamu. Justru kamu sekarang keliatan… seksi banget."
880Please respect copyright.PENANAsR1n2VVSyD
Beberapa detik kemudian, Siska muncul dari kamar dengan senyum penuh rasa bersalah. Masih pakai kaus rumahan dan celana pendek, rambutnya agak berantakan.
880Please respect copyright.PENANAEq5xQ2Fahu
“Pah…” katanya sambil mendekat. “Aku aneh ya?”
880Please respect copyright.PENANA4zU4ThpghJ
“Kenapa jadi aneh?”
880Please respect copyright.PENANAzMdNGwkwcD
“Ya… aku kayaknya terlalu excited deh. Tapi bukan karena pengen ‘begitu’ sama dia, tapi lebih ke… ya ampun, baru sadar ada ‘makhluk’ sebesar itu di dunia nyata. Dan aku jadi ngerasa... konyol aja. Baru tahu sekarang.”
880Please respect copyright.PENANACk4hTGYj17
Aku tertawa. “Nggak aneh sama sekali. Kamu tuh cuma lagi explore. Dan aku seneng banget kamu cerita semua ke aku. Kamu jadi makin terbuka. Makin… nakal dikit, tapi lucu.”
880Please respect copyright.PENANAJtj1teAmTc
Dia tersenyum malu-malu, lalu duduk di pangkuan aku. Tangannya memainkan jari aku. Lalu ia berbisik,
“Tapi sumpah deh, aku langsung bandingin. Kayak... ‘Oh, berarti yang aku punya di rumah tuh…’ Hehehe, yaaa beda jenis ya…”
880Please respect copyright.PENANAtFHYjHsJJo
Aku pura-pura manyun. “Kalo gitu, aku kalah dong?”
880Please respect copyright.PENANADz22GnkLRW
Dia langsung mencubit perut aku. “Eiiit! Nggak gitu! Aku suka kamu bukan karena itu doang. Lagian, yang di sini, meski nggak segede dia… jauh lebih bisa bikin aku nyaman. Lebih lembut. Lebih… nyambung. Dan bisa mijitin kaki kalau aku pegel.”
880Please respect copyright.PENANAhrmCj2e5pb
Kami berdua tertawa keras.
880Please respect copyright.PENANAejHaNpGuwh
Setelah itu, Siska melanjutkan obrolan dengan Bryan. Kali ini aku duduk di sampingnya, menonton bersama. Dan anehnya, aku tidak merasa cemburu. Yang aku rasakan justru semacam kebanggaan: bahwa perempuan yang kini sedang berbicara penuh percaya diri, yang kadang centil, kadang menjebak lawan bicaranya dengan rayuan polos, adalah istri aku.
880Please respect copyright.PENANAoGXAFTIB3Y
“Pa… dia nanya, apakah aku mau dia nyalain kamera dan ngelakuin sesuatu yang ‘naughty’,” bisiknya.
880Please respect copyright.PENANAzGrGcciNwd
Aku menatapnya. “Kamu mau?”
880Please respect copyright.PENANAImTRB4ztYr
“Entahlah... penasaran sih. Tapi aku takut juga. Tapi juga… penasaran ya?”
880Please respect copyright.PENANACN5Pmnp1UN
Aku mendekat ke telinganya.
880Please respect copyright.PENANAPkGv7jfK73
“Lakuin aja, asal kamu yang pegang kendali. Aku di sini. Dan aku pengen tahu sampai mana kamu bisa bikin dia klepek-klepek.”
880Please respect copyright.PENANAiExANNtVVy
Ia menatap aku, tersenyum, lalu mengetik: “kamu yakin ? Gak apa apa ? Jangan marah ya kamu uda ngasih ijin lo.”
880Please respect copyright.PENANAD2R6WMRZif
Beberapa detik kemudian, Bryan menghidupkan kameranya. Ia tampak siap. Tapi Siska, justru menutup notebook-nya perlahan sambil tertawa keras.
880Please respect copyright.PENANAcrDalxBwJi
“Udah ah, cukup buat hari ini. Biar dia penasaran.”
880Please respect copyright.PENANAIuaGsSk6hW
Aku ikut tertawa. “Duh, si Mama sekarang udah kayak ratu jebakan bule ya.”
880Please respect copyright.PENANAKRnc51mHev
Ia berdiri, lalu menarik tangan aku. “Sekarang giliranku bikin kamu penasaran. Mau tahu lebih gede mana... rasa penasaran, atau rasa punya suami kayak kamu.”
880Please respect copyright.PENANAXYhDb8a7Eq
Aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan berbisik, “Hari ini, aku jatuh cinta lagi sama kamu, Mah.”
Lalu kami bercinta penuh gairah bagaima masa masa pacaran dahulu.
880Please respect copyright.PENANAVRm946DoT5
880Please respect copyright.PENANAO6zUi3foQ8
“ Cermin Baru untuk Siska “
880Please respect copyright.PENANAIJCfFXh0PD
Pagi itu, Siska bangun lebih dulu. Aku menemukannya sedang berdiri di depan cermin kamar dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam, memperhatikan tubuhnya sendiri dari berbagai sudut.
880Please respect copyright.PENANAcmKeeD7NX5
Biasanya, Siska akan cepat-cepat berpakaian. Tapi pagi ini, ia berdiri agak lama, memiringkan tubuhnya sedikit, mengangkat rambutnya, bahkan sesekali menggoda dirinya sendiri dengan ekspresi centil di depan pantulan kaca.
880Please respect copyright.PENANAoNzVCbnRQn
Aku bangkit dan mendekat dari belakang. “Lho, siapa nih cewek seksi yang kayaknya baru sadar kalau dia itu hot banget?”
880Please respect copyright.PENANAEi7Mloggid
Siska menoleh sekilas, lalu tersenyum geli. “Aneh ya, Pah… Tapi aku kayak baru sadar aja, ternyata aku… cantik juga ya? Maksudku, kemarin tuh Bryan bilang, aku punya charming Asian glow katanya. Terus dia suka banget liat aku malu-malu tapi berani. Dia bilang, ‘you’re naturally seductive without trying too hard.’ Ih, geli dengernya, tapi bikin deg-degan juga.”
880Please respect copyright.PENANAStqLFI8Eoi
Aku memeluknya dari belakang, mencium pundaknya. “Ya karena emang kamu itu cantik, Mah. Udah dari dulu juga. Cuma mungkin, baru sekarang kamu bener-bener ngerasain kalau kamu… bisa bikin orang klepek-klepek.”
880Please respect copyright.PENANAcZD0TMq1Ds
Dia tertawa kecil, tapi dari nadanya aku tahu itu tawa puas. Tawa perempuan yang baru menemukan cermin baru: bukan sekadar cermin fisik, tapi cermin yang memantulkan harga dirinya.
880Please respect copyright.PENANAxkuTwGovVp
“Aku suka, Pah,” bisiknya. “Aku suka ngerasa seksi kayak gini. Aku suka dibilang cantik sama orang yang bukan kamu…”
880Please respect copyright.PENANAWnvEClI4ee
Aku tidak tersinggung. Justru aku makin menempelkan badan aku ke tubuhnya. “Dan aku suka liat kamu jadi gini. Lebih jujur. Lebih… hidup.”
880Please respect copyright.PENANA50pWEUQ8kn
Siska menatap aku melalui pantulan kaca, matanya agak berkaca. “Tapi kamu beneran ngga marah, ngga cemburu?”
880Please respect copyright.PENANAfXhP7nMzrC
Aku mengangguk pelan.
“Nggak, Mah. Selama kamu jujur. Kamu boleh candu dengan perhatian itu. Tapi jangan lupa, candu yang paling penting adalah… candu kamu ke aku. Dan canduku ke kamu. Kita tim.”
880Please respect copyright.PENANACsbxkyUJV8
Dia menutup mata, tersenyum, lalu berbisik, “Aku candu banget, Pah… Tapi candu liat kamu makin turn on pas aku nakal. Hehehe.”
880Please respect copyright.PENANA2QlCLjohJG
Siang Harinya
880Please respect copyright.PENANA97A3ISpgDR
Sekitar pukul 11 siang, saat aku sedang mengetik laporan di laptop, HP aku bergetar. Chat dari Siska.
880Please respect copyright.PENANAtVYz7IQAWJ
> Siska: “Pah… 🙈”
880Please respect copyright.PENANAaungJusHvK
Aku: “Kenapa, Mah?”
880Please respect copyright.PENANAMCs7RNpEmW
Siska: “Jangan marah yah… Tapi si Bryan tadi nyapa lagi. Dia nanyain kabar, dan katanya masih kebayang aku semalam 😳”
880Please respect copyright.PENANALagXIuwut4
Aku: “Hehe… Terus kamu jawab apa?”
880Please respect copyright.PENANA5LHaqXhNQV
Siska: “Aku cuma ketawa. Tapi… dia ngajak VC lagi. Katanya, just to see me smile katanya. Tapi ya gitu… VC-nya ngga sekadar ngobrol doang… 😳”
880Please respect copyright.PENANADlA2cFAIWY
Aku: “Kamu pengen?”
880Please respect copyright.PENANA5kCXbLhIhy
Siska: “Jujur? Iya. Tapi sambil deg-degan juga. Aku takut jadi keterusan… Tapi aku juga ngerasa… excited. Pah, boleh ngga aku VC bentar? Cuma liat-liatan aja katanya, dia cuma mau liat aku pake tanktop katanya.”
880Please respect copyright.PENANA0lCZuJzCTd
Aku diam beberapa detik, pura-pura mikir. Lalu aku balas:
880Please respect copyright.PENANA9hkPhNCTEc
> Aku: “Mah… aku cuma minta satu: kamu terus jujur. Kalau kamu merasa nyaman, dan kamu tahu batasmu, aku ngga akan larang. Aku malah seneng kamu makin pede. Asal kamu tetap inget siapa yang paling ngerti setiap inci tubuh kamu.”
880Please respect copyright.PENANAAQKfg4LmtW
Siska: “Kamu… 🥹💗”
880Please respect copyright.PENANAPC59UQiTyC
Aku: “Dan yang paling tahu, sisi liarmu itu baru mulai berkembang. Dan aku pengen kamu explore itu. Tapi, kamu balik cerita semua ke aku, ya?”
880Please respect copyright.PENANAR3XRmOv7li
Siska: “Iya, Pah… janji deh. Nanti pulang kantor aku cerita semua. Mungkin aku juga bakal minta dipeluk erat… atau lebih dari itu. Hehehe.”
880Please respect copyright.PENANAFj3CJWSR0e
Aku menatap layar HP dengan senyum lebar. Ini bukan cuma soal Siska dan bule itu. Ini bukan sekadar voyeurisme.
880Please respect copyright.PENANAgZxhEOZOl0
Ini tentang istri aku yang dulu selalu merasa biasa-biasa saja, kini perlahan menemukan versi terbaik dirinya. Dan aku... bisa jadi orang pertama yang ikut menikmati transformasinya.
ns216.73.216.209da2