563Please respect copyright.PENANAhsg7NZa0A0
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…563Please respect copyright.PENANA6REntsLQGm
563Please respect copyright.PENANAPLQOccTFfH
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
563Please respect copyright.PENANAagtAipeMWj
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
563Please respect copyright.PENANAsf5o9GU2Ds
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
563Please respect copyright.PENANAqDoVK92DCY
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
563Please respect copyright.PENANArCAkZcZBfF
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
563Please respect copyright.PENANAxA83m73yL9
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
563Please respect copyright.PENANAdbsnaZPx4R
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
563Please respect copyright.PENANAt7oZ2oSydI
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
563Please respect copyright.PENANAPCxZ0UWwNP
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
563Please respect copyright.PENANAHkROVcjz5g
“Via, sayaang..”
563Please respect copyright.PENANANqSR2op2Ow
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
563Please respect copyright.PENANAKMsWl53NzC
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
563Please respect copyright.PENANAu9C5k5yqox
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
563Please respect copyright.PENANAslNOxRRrCu
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
563Please respect copyright.PENANA7BKTF3xIz2
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
563Please respect copyright.PENANAxKHBFNny1F
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
563Please respect copyright.PENANAmJKtp7puYp
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
563Please respect copyright.PENANAeMpH2xdWRi
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
563Please respect copyright.PENANAdWDzkwDZlL
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
563Please respect copyright.PENANAXnCY8LtrXp
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
563Please respect copyright.PENANAGkVEC7TLQp
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
563Please respect copyright.PENANAbQV1to2MRc
_-
563Please respect copyright.PENANALVOQSGGNRM
----
563Please respect copyright.PENANA12GYvwkdho
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
563Please respect copyright.PENANASkw5SV1w7k
'Tink tink...'
563Please respect copyright.PENANApVUkVpVtyD
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
563Please respect copyright.PENANAinwS5zajdS
.
563Please respect copyright.PENANANO848HvLdh
.
563Please respect copyright.PENANApK6sC6II4N
.
563Please respect copyright.PENANApI0E8TqZge
'Tink tink...'
563Please respect copyright.PENANAsxwDUmrC15
Hmm..
.
563Please respect copyright.PENANANmPTUHw2DT
.
563Please respect copyright.PENANAckaHyCmI5o
'Tink tink!!!!!'
563Please respect copyright.PENANAO1OTdJl8XK
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
563Please respect copyright.PENANAg4XfJwlM8o
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
563Please respect copyright.PENANAhWdkFQJPFf
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
563Please respect copyright.PENANAXSYJX3XZyH
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
563Please respect copyright.PENANAoVCnwm1Tfw
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
563Please respect copyright.PENANAwxS35hfjWe
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
563Please respect copyright.PENANAoOLAdiCm7a
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
563Please respect copyright.PENANAgqOj6bRxFn
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
563Please respect copyright.PENANAOzzHCzGLPV
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
563Please respect copyright.PENANAtyYzXUvWAk
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
563Please respect copyright.PENANA135JInIuWb
"Oke.. terima kasih."
563Please respect copyright.PENANAVDWtL8sHI5
'Tuut.. tuut..'- putus.
563Please respect copyright.PENANAFHgQhXkDZo
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
563Please respect copyright.PENANAEa16Cq7jgZ
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
563Please respect copyright.PENANAQamUKhUlVo
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
563Please respect copyright.PENANAFB5z6NXpmU
Kepada: Hmm-563Please respect copyright.PENANADGrL7cxr6c
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
563Please respect copyright.PENANAZXV27JK2CZ
Tak berselamg lama..563Please respect copyright.PENANArik4vDEl2y
563Please respect copyright.PENANAUJ1ezCLp6I
Dari: Hmm-563Please respect copyright.PENANAZgtjLmynSd
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
563Please respect copyright.PENANAZz0fVDNMaV
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
563Please respect copyright.PENANAEwfNlaBWfl
Kepada: Hmm-563Please respect copyright.PENANAVePzVGwujR
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
563Please respect copyright.PENANAvt56fRWsp1
Hanya sekitar semenitan..
563Please respect copyright.PENANAUbHpANMPNf
Dari:Hmm-563Please respect copyright.PENANAFjKYh4TvVc
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
563Please respect copyright.PENANAGeBQLJBIHA
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
563Please respect copyright.PENANACG0rfpifi3
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
563Please respect copyright.PENANABk41NnJtSk
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
563Please respect copyright.PENANAcLip2l0r9z
----
563Please respect copyright.PENANAEZQkzmmdn4
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
563Please respect copyright.PENANAOUg1BiWZIr
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
563Please respect copyright.PENANAHl2fS6Rd7M
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
563Please respect copyright.PENANAJ0vus7cFXQ
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
563Please respect copyright.PENANAGPRbzpp2K1
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
563Please respect copyright.PENANAmkU2dnkH90
….
…
563Please respect copyright.PENANAOg4ZpdVMGo
Hmmhh..
563Please respect copyright.PENANAOIv8EpGaLF
"VIAA!!!"
563Please respect copyright.PENANAMVleP2y4Ue
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
563Please respect copyright.PENANAUHwsr9lXhL
Sebentar...
Malaikat?563Please respect copyright.PENANACXqQYPyJC3
563Please respect copyright.PENANAejKLuRa0Pl
Tampan?
Jangan bilang kalau…
563Please respect copyright.PENANARDtQKaNjFy
563Please respect copyright.PENANA16CW4niisO