"Sharon setuju saja dengan keputusan mama dan papa meskipun tempat itu ada dipelosok sekalipun.".aku hanya bisa setuju saja dengan apa yang dikatakan kedua orang tuaku karena bagiku mereka adalah surga duniaku,lagian melihat mereka berdua tersenyum bahagia adalah hal yang membahagiakan juga bagiku.
"papa dan mama senang dengan sikap Sharon dalam menentukan keputusan,tapi papa janji satu hal sama Sharon kalau bandung itu adalah tempat yang sangat menyenangkan dan papa yakin sharon pasti bakal bahagia tinggal disana.".mereka saling tersenyum dan memandang satu sama lain dengan tatapan yang mencoba untuk meyakinkanku.
"oke,kalau begitu lebih baik kita sarapan dulu setelah itu kita segera mengemasi barang-barang yang akan dibawa besok.".ibuku segera mengambil tiga potong roti untuk kami dan mengoleskannya dengan selai cokelat kesukaanku dan papa,setelah ibu usai mengoleskan selai coklat itu kemudian ia meletakkan roti itu dipiring papa dan aku kemudian sepoong roti lagi ia letakkan dipiringnya.Ia benar-benar sosok ibu yang luar biasa,pantasan saja papa begitu mencintainya.
Setelah usai sarapan,kami segera meninggalkan meja makan dan menuju kamar masing-masing untuk membereskan barang yang ingin dibawa.
Mungkin tidak semua barang sih yang akan dibawa,palingan hanya barang yang perlu dan dibutuhkan saja misalnya pakaian,peralatan wanita dan sebagainya.
Ditengah kesibukanku menyusun barang yang akan dibawa,tiba-tiba sebuah pesan masuk di hpku lantas dengan segera ku raih hpku dan membuka pesan tersebut yang ternyata dari ani sobatku.
ANI
"Sha,loe yakin bakal ninggalin kami?"
setelah usai membaca pesan singkat dari sahabatku ini,tanpa berpikir panjang aku langsung segera mengetik pesan balasan untuknya.
SHARON
"iya an,aku gak mau membantah perkataan orang tuaku,mungkin aja ni yg terbaik buat ku."
ANI
kalau itu keputusan yang terbaik buat loe sha,okelah gue terima tapi jangan lupakan gue sebagai sobat loe ya,gue bakal rinduin loe sha.
SHARON
aku bakal selalu merindukan kamu an.
selepas pesan terakhir itu kukirimkan kepada sahabatku ani tiba-tiba saja tubuhku begitu sangat berat hingga membuat handphone yang ada digenggamanku terjatuh diatas kasur,ya tetesan air mata kini telah membanjirin kedua pipiku dan suara tangisan yang dari tadi kutahankan kini pecah sudah memenuhi seisi kamarku tapi untungnya kamarku berada sangat jauh dari kamar kedua orang tuaku sehingga suara tangisanku tidak akan terdengar dikedua telinga mereka.
"sayang,segera turun jika sudah selesai beres-beres ya".jerit mamaku dari kejauhan.
tentu saja jeritan dari mama membuat tangisanku berhenti dengan seketika,lantas tanpa menghabiskan banyak waktu aku langsung segera menghapus wajahku dnegan lembaran tisu dan kembali melanjutkan pekerjaan awalku yang sebelumnya sempat tertunda.
****************
"sayang,kamu habis nangis ya?.".tanya mama dengan penuh kelembutan dan kasih sayang yang terkadang seringkali membuatku merasa tenang dan begitu nyaman jikalau setiap kali aku merasa sedih maupun ketakutan,ia benar-benar seperti seorang pahlawan dihidupku dan sampai kapanpun ia akan tetap menjadi cahaya yang menerangi langkahku.
"gak apa-apa kok ma,sharon cuman sedih karena berpisah dari ani.".
mama langsung membelai rambutku dan meletakkan kepalaku dibahunya,ia bahkan tak segan-segan merangkulku seperti saat beberapa tahun silam saat aku masih kecil dan belum mengenal rasa malu.
"sharon,dengar ya kata-kata mama kalau perpisahan itu bukanlah akhir dari segalanya.".aku menatap wajahnya yang tampak terasa damai bila ditatap.
"sharon bisa kok berjumpa lagi dengan ani saat liburan nanti dan disekolah baru kamu nanti juga bakal punya kawan baru kan,so sharon bakal mempunyai banyak teman deh.".ia mencubit hidungku dengan manjanya,mama benar-benar ampuh sekali mengatasi kesedihanku dengan mudahnya makanya saja papa bisa terpikat dan jatuh hati padanya.
"dengar tuh kata penasehat kita sharon.".ejek papa yang tengah menyetir mobil.
"ihhh,,papa masih saja nguping pembicaraan kami,udah fokus saja sana nyetir mobilnya.".mama yang tak terima dengan ejekan dari papa malah ikut membalasnya sambil memegang pipi papa dengan mesranya sedangkan aku hanya tertawa saja melihat keromantisan sekaligus kekocakkan dari mama dan papa.
**************
"sharon,bangun nak kita sudah sampai!".mama berusaha membangunkanku seraya menepuk pundakku dengan jemari lembutnya,lantas tanpa menunggu waktu yang lama kedua mata ini terbuka dengan sendirinya.
"iya ma.".ujarku singkat sambil beberapa kali menguap.
setelah puas dengan jawabanku,mama segera menuruni mobil dan berjalan menuju rumah namun dari kejauhan ia sempat berteriak kepadaku untuk segera turun juga untuk melihat pemandangan didaerah perkampungan baru ini meskipun rasanya aku ingin sekali tidur kembali.
"ma,sharon boleh langsung ke kamar aja.".pintaku padanya namun ia hanya menggeleng kepala saja seraya tersenyum lebar kepadaku.
"ayolah ma,please....besok kan sharon udah langsung sekolah jadi butuh istirahat satu hari saja.".aku menggenggam kedua tangannya yang sudah mulai kasar dan menghitam.
"oke baiklah,hari ini kamu boleh istirahat dikamar,biar mama dan papa yang membereskan barang-barang kita.".
"makasih bun.".tanpa menunggu jawaban darinya,aku segera berjalan cepat menuju pintu rumah tetapi saat akan berjalan melewati ambang pintu tiba-tiba suara yang tak asin berteriak kepadaku..
"sayang,jangan terlambat makan malam nanti ya.".teriak papa yang saat ini sedang sibuk mengangkat barang-barang kami dari dalam mobil yang kemudian kubalas dengan kepala mengangguk saja.
KRING....KRING...KRING....suara handphoneku berdering begitu sangat keras hingga membuat tidurku terbangun,astaga dengan mata yang masih mengantuk dan tubuh yang masih setengah sadarkan diri ku paksakan kedua mata ini untuk terbuka dan segera meraih handphone yang berada dimeja sebelah ranjang tidurku.
"Hallo..".
"sha,ini gue ani.".sahut suara telepon dari seberang sana yang sotak membuat mataku terbuka lebar secara sspontan dan membuat kantukku menghilang dengan seketika.
"ani,aku kangen sama kamu.".aku langsung mengambil posisi duduk.
"gue juga kangen banget sama loe sha,oh iya btw loe udah sampai?.".tanyanya.
"alhamdullilah udah kok,ini baru bangun tidur soalnya kelelahan banget dijalan.
"bagus deh kalau loe udh sampai,aduh....kasihan banget sobat gue kelelahan.".suara geledak tawa terdengar dari seberang telepon."hahahaha....".
"sebal lah,masa kamu ngejek aku sih.".ucapku dengan manjanya yang membuat ia semakin tertawa lebar.
"oh iya sa,gue punya doa ini buat loe.".
"apaan tuh?.".
"gue berharap semoga disana loe punya pacar dan bisa merasakan yang namanya fallin in love.".
"ani....nyebelin banget sih loe.".
"hahaha....becanda kok,udah dulu ya soalnya udah sore banget ini mendingan loe sekarang mandi deh sha.".
"loe juga ya an.".
"ok,selamat mandi sharon.".percakapan kami pun usai dengan seketika.
"sayang,ayo cepat makan malam.".teriak mama yang spertinya sedang berada diruang makan.
"iya ma.".balas ku yang kemudian segera berjalan menuju ruang makan yang saat ini berada di lantai dasar rumah baruku.
"sharon,anak gadis papa jam segini kok belum mandi.".ledek papa.
"papa,anaknya baru bangun kok malah diledekin sih.".bela mama seperti biasanya,namun sat ini aku hanya memberikan respons senyuman saja dikarenakan saat ini tubuhkbenar-benar lelah dan letih.
"oke,sharon maunya pake ayam atau ikan?.".tanya mama seperti biasanya padaku,ya hampir setiap hari saat makan malam mama selalu memasak dua lauk yang berbeda dikarenakan aku dan papa mempunyai selera yang berbeda-beda setiap hari sehingga untuk mengatasinya mama memili untuk memasak dua lauk.
"ikan aja ma.".jawabku singkat."oh iya pa,besok sharon janga masuk sekolah dulu ya.".sambungku,
"kenapa sayang?.".tanya papa yang langsung menghentikan suapannya.
"sharon takut beradaptasi lagi ,mereka pasti melihat sharon berbeda karena infus dihidung sharon ini.".jelasku mencoba meyakinkan kedua orang tuaku yang kini teramat sangat antusias mendengarkan keluhanku.
"sharon,kamu tahu gak kamu itu adalah gadis yang terlahir sangat istimewa didunia ini dan sebelumnya mama gak pernah tuh lihat anak mama rendah diri kayak gini.".mama mengelus rambutku."sebab orang-orang yang sukses itu berawal dari kepercayaan dirinya sndiri.".
"papa setuju pendapat mama,lagian mana tahu kalau sekolah besok bisa dapet kawan baru,pengalaman baru bahkan cinta pertama kamu lagi.".ledek papa kembali,aduh sebenarnya papa itu pengen memotivasiku atau meledekku sih.
"apaan sih papa ni,sharonkan masih kecil.".ucapku kecut.
"ya sudah,besok sharon mau sekolah deh.".ujarku,mereka pun langsung tersneyum bahagia seakan-akan telah memenangkan sebuah kompetisi.
"mantap anak papa.".papa mencondongkan tubuhnya kearah ku dan mama sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"tapi disekolah ini ada ekstrakulikuler jurnalistikkan pa?".tanyaku.
"ada dong nak,kamu pasti bakal betah disekolah ini.".aduh papa kembali memainkan alis kanannya lagi.
"ya sudah,sharon kekamar duluan soalnya mau beres-beres.".aku langsung berajalan meninggalkan mereka dengan tergesa-gesa,entahlah saat ini suasana hatiku sedikit resah san terkadang pikiranku selalu memikirkan hal-hal negatif yang akan kuhadapin besok disekolah baruku.
saat tengah sibuk menghilangkan pikiran negatif ini dari otakku tiba-tiba saja aku menginjak suatu amplop putih yang polos dan segera mengambilnya.
astaga,ini kan surat yang dikasih sama anak lelaki yang ada dirumah sakit dulu saat usiaku menginjak sepuluh tahun silam.
ah sudahlah daripada kebanyakan berpikir akupun langsung segera membuka surat yang ada dalam amplop polos tersebut.
sharon,aku harap semoga aku diberikan sedikit umur yang panjang untuk bisa bertemu denganmu suatu hari nanti untuk menyatakan cinta padamu.
setelah usai aku membacanya entah mengapa rasanya ingin sekali aku kembali membacanya berulang-ulang,sungguh aku benar-benar gak menyangka cinta pertama itu bisa datang pada usia anak anak sepertiku.
"tok....tok...tok..."
suara ketukanpintu menghentikan lamunanku mengenai sipengirim surat cinta beberapa tahun silam itu,lantas segera aku langsung menyembunyikan surat itu kedalam laci meja belajarku yang tidak jauh dari ranjang merah muda ku lalu aku pun berjalan menuju kearah pintu.
"sayang,ini susu kamu.sebelum tidur jangan lupa diminum ya.".mama langsung menyodorkan segelas susu strawberry favoriteku seraya mengelus rambut hitam panjangku.
"iya ma,emmm....sharon tidur duluan ya soalnya masih kecapean.".mama langsung berjalan meninggalkan kamarku bersamaan denganku yang segera menutup pintu dan menatap sosoknya yang perlahan menghilang dari pandanganku.
ns 172.69.58.28da2