×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Yuk, Jaga Diri, Sayangi Teman
G
957
1
1
705
0

swap_vert

Sebuah Pembelajaran Jarak Jauh Melawan Kekerasan Seksual bagi Anak-anak SMK

Oleh Dini Nurhasanah, S.Pd., Gr.


 Pembelajaran jarak jauh sudah berlangsung lebih dari enam bulan sejak dibatalkannya Ujian Nasional tahun ajaran 2019/2020. Pembelajaran jarak jauh memerlukan inovasi supaya pembelajaran tidak monoton. Salah satu media yang dapat digunakan untuk belajar jarak jauh yakni instagram. Instagram populer digunakan anak-anak usia sekolah tingkat SMA/SMK sederajat. Menurut data yang dirilis Napoleon Cat tahun 2020 pengguna Instagram di Indonesia mencapai 69,2 juta (69.270.000) pengguna. Instagram populer digunakan karena mudah dalam penggunaannya di genggaman. Berbagai fasilitas pun mendukung seperti fitur berbagi foto dan video kepada antara pengguna, IGTV, instagram story berupa unggahan foto atau video yang akan hilang dalam 1 x 24 jam, hingga pengguna juga dapat menyiarkan diri mereka secara langsung kemudian video menghilang segera setelah pengguna mengakhirinya.

9k=&hash=ce179cfde927afe7a7dbb6a37d655618              Media instagram sudah tidak asing lagi di kalangan peserta didik namun sangat jarang digunakan sebagai media belajar. Media instagram dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik sebagai sarana edukasi melawan kekerasan di kalangan siswa-siswi serta dikaitkan dengan dengan materi kelas XII jenjang SMK yakni teks editorial. Teks editorial sendiri merupakan pendapat seseorang mengenai isu yang sedang aktual dibahas khalayak umum. Isu yang akan dibahas yakni kekerasan dengan tujuan supaya anak-anak dapat terhindar dari tindak kekerasan. Walau pun pembelajaran berlangsung secara virtual tetapi penggunaan instagram dapat dijadikan sebagai media efektif komunikasi dua arah. Siswa mendapatkan stimulus mengenai informasi mengenai kekerasan seksual berbasis gender melalui IGTV dan foto-foto yang ada dalam instagram guru. Setelah mendapatkan stimulus, peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan pendapatnya terkait kekerasan. Pada proses ini mengerahkan kemampuan HOTS, Higher Order of Thinking Skill, kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini merupakan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, serta kreatif. Penggunaan media instagram dalam proses pembelajaran dapat mengakomodasi serta mengembangkan berbagai aspek kemampuan peserta didik diantaranya kemampuan berpikir dalam merangkai kata-kata, menciptakan pendapat yang menarik, hingga self-actualization peserta didik dalam mengungkapkan argumen. Guru dapat memberikan tanda hati seabagai wujud penghargaan atas pendapat peserta didik. Kebutuhan aktualisasi diri  menempati posisi tertinggi yang artinya kebutuhan ini merupakan puncak. Kebutuhan ini memicu seseorang untuk menggali potensi dalam diri dan mengembangkannya semaksimal mungkin sehingga mampu menjadi diri sendiri. Antara peserta didik juga dapat saling memberikan komentar atau memberikan tanda hati sebagai bentuk tanda menyukai tulisan tersebut. Hal ini juga mengasah  rasa peduli antarteman.

2Q==&hash=85747bd2112aa65619ce2977408ae685              Wujud nyata pemanfaatan media instagram sebagai sarana edukasi tentang kekerasan berbasis gender di masa pembelajaran jarak jauh ini dianggap sebagai salah satu cara efektif. Antara guru dengan siswa memang tidak bertatap muka namun terjadi interaksi dan komunikasi. Banyak aspek yang dapat diperoleh yakni pemerolehan sumber informasi, pengembangan kreativitas, aktualisasi diri, dan pengembangan kemampuan berpikir tinggi. Tujuan akhirnya supaya anak-anak dapat terhindar dari kekerasan seksual terutama kekerasan berbasis gender yang kerap kali menyerang siswi-siswi. Harapan lainnya supaya di Indonesia tidak ada lagi kekerasan seksual, kekerasan berbasis gender.

Jaga diri, sayangi teman, hapus kekerasan! J

                                       






swap_vert

X