×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Helper Club
R
22.9K
0
0
1.6K
0

swap_vert


Awal masalah


Pada suatu hari di kompleks perguran YASMUJA,alias Yayasan Maju Jaya,lebih tepatnya didalam kompleks SMA-nya,datanglah berbondong-bondong murid murid baru untuk menempuh awal Minggu ke 2 mereka bersekolah di SMA Yayasan yang terkenal akan pembagian Beasiswa siswa-siswanya yang berprestasi sebagi bentuk apresiasi mereka terhadap kemampuan para murid didik mereka,baik itu prestasi akademik-non akademik,dan tingkat Nasional-Antar desa sekalipun.

Tapi berbeda dengan yang dialami seorang gadis malang ini,yang dimana hari ini dia telah ketahuan melakukan tindakan kriminal oleh guru BK-nya sendiri,sehingga saat ini terpaksa harus mendekam di ruangan BK untuk diintrogasi. 

“(Aduh....a..aku haru bagaimana ini?,padahal ini baru saja melewati Minggu pertama aku sekolah diini,a...apa aku akan tamat hari ini gara-gara kejadian tadi?..ta..tapi kalau dilihat dari sudut pandang orang...a...aku tidak salahkan?)” tanya perempuan yang sempat teringat dengan apa yang dia lakukan tadi pagi saat perjalanan menuju sekolah yang membuatnya bisa masuk kedalam BK.

CKLEEK

“Ah maaf kelamaan,mencari daftar nama murid baru disekolah ini memang susah banget,karena kepala sekolahnya tidak mau keluarin uang untuk beli lemari dan malah menyuruh pegawainya menyimpan data murid dikerdus dengan alasan hemat pengeluaran sih”

Siswi itu masih terdiam saja ketika guru BK yang tadi izin keluar untuk mencari data dirinya dikantor itu telah kembali sambil membawa daftar identitas murid.Lalu setelah masuk kedalam ruangannya kembali,sang guru BK itu-pun duduk di kursinya sambil membacakan identitas siswi tersebut...

“Nita Dwi Sartika...anak kelas 10 yang sebenarnya tidak mau lanjut masuk SMA karena masalah ekonomi keluarga tapi akhirnya jadi masuk karena mendapatkan beasiswa khusus dari kepala sekolah dengan alasan “sayang bakat berantemnya jadi si...a-si..a”..wow alasan yang fantastis” kata guru BK itu yang sempat tercengah dengan keterangan yang tertera didaftar kterangat prestasi siswi itu.

“A...ahahaha......sa..saya pikir bu Saraswati agak berlebihan memberikan penjelasannnya deh” kata anak yang dipanggil “Nita” itu dengan perasaan agak jengkel karena merasa disindir.

“Maaf saja ya nak,ibu bukannya bermaksud menyinggung....tapi kepala sekolah kita ini memang suka menulis hal yang aneh-aneh,jadi maklumi saja” kata guru BK yang dipanggi bu “Saraswati” itu sambil menunjukan bagian keterangan yang memang ditulis sesuai dengan apa yang dia katakan tadi.

“(Kepala sekolah macam apa itu?,kok kelihatannya suka cari masalah begitu?)” tanya Nita yang terheran-heran melihat keterangan mengenai dirinya itu.

“Tapi serius nak,selalu juara 1 Lomba pencak antar SD-Kec-Kab-dan bahkan Provinsi,kau ini renkarnasi Bruce Lee atau sejenisnya ha?,kalau kau bisa sampai ke tingkat Nasional mungkin kau akan masuk MURI sebagai cewek tertomboy se-Indonesia lho”kata bu Saraswati yang  hanya mengagukan kepalannya ketika dia melihat prestasi yang dimiliki oleh Nita.

?

Mendengar bu Saraswati itu tiba-tiba membahas mengenai prestasinya,si Nita yang  gugup soal masalah tadi pagi itu mulai terlihat melupakan masalahnya tadi dan dengan gembiranya diapun berkata...

“Ahahahaha...i..ibu bisa saja deh,i..itu tidak ada apa-apanya kok,kalau mau terus-terusan berlatih dengan keras,semua bahkan orang berumur tua seperti pak Habibie dan Trump bisa jadi pendekar juga kok..ahahaha” kata Nita dengan bangannya.

“(Ah,dia tipe yang suka dipuji ya?,tipe anak yang emosional dan mudah terpengaruh,ya memangnya siapa juga yang peduli soal itu sih,karena yang penting itu adalah.....)...hmm,tapi aneh juga ya sekolah-sekolah dikota ini” .

“Eh,aneh bagaimana bu?”.

“Padahal kau sudah sampai tingkat Provinsi,dengan prestasi ini kau bisa masuk kedalam SMA manapun lho,tapi kenapa tidak ada satupun sekolah negeri yang mau menerima....tunggu...setelah lulus kau benar-benar melamar ke beberapa SMA negeri dengan ijazah prestasimu inikan?,kau masih berniat untuk melanjutkan ke SMA-kan?” kata bu Saraswati yang mengira kalau si Nita sebelumnya tidak mau melamar ke SMA Negri.

“Eh...i..iya saya sudah melamar ke semua SMA Negeri kota ini..ta..tapi tidak ada yang satupun yang mau menerima saya bu...(duh,ke..kenapa tiba-tiba dia jadi melotot begitu sih?!,seram tahu!)” kata Nita yang kaget ketika bu Saraswati bertanya sambil melotot.

Apa kau sudah tanya kenapa ijazahmu bisa sampai tidak diakui begitu?

“(IKHHH!!,KE..KENAPA DIA KELIHATAN MAKIN MARAH BEGITU??!!)...I...iya,saya sempat tanya soal i...itu juga ke bebera SMA yang sa..saya datangi,da.. dan mereka bilang “kami hanya butuh siswa yang berprestasi dibidang pelajaran UMUM,bu...bukan pelajaran dibidang KETERAMPILAN” be..begitu” kata Nita yang sempat menundukkan tubuhnya karena bu Saraswati bertanya sambil berdiri mendekatinya dengan tatapan yang makin tajam.

...

Setelah mendengar alasan Nita yang kelihatan seperti sedang kena sakratul maut itu, bu Saraswati-pun duduk kembali ke kursinya lagi sambil memikirkan suatu hal yang terasa ganjal.

“(Ini aneh.tidak mungkin ada sekolah yang akan berkata seperti itu,ini zaman “persaingan pendidikan yang modern”,pasti semua sekolah berbondong-bondong mencari murid berprstasi untuk meningkatkan “Nama Baik” sekolah yang akan meningkatkan “Status Sosial” para gurunya,dan dilihat dari raut wajahnya yang ketakutan karena sikapku yang terlihat mengancam itu,tidak mungkin dia berbohong dan sempat membuat alasan dengan tekanan batin seperti itukan?)” kata bu Saraswati beranalisa dengan teori-teorinya.

“(Se..serius deh,a..aku tidak mau dapat tekanan yang lebih parah dari ini,a..aku harus segera ganti topik masalah).....a...anu bu...bu...bukannya mau menceramahi atau sejenisnya,ta...tapi bukannya kita agak menjauh dari masalah utama kita bu Saraswati” kata Nita mengingatkan bu Saraswati soal masalah utama kenapa dia bisa ada di BK.

Mendengar ucapan Nita barusan,bu Saraswati-pun tersadar dengan masalah utama yang seharusnya dia bahas itu,sehingga diapun berkata...

“Ah benar juga,maaf-maaf,ibu kalau sudah kepikiran sesuatu jadi lupa apa yang seharusnya dilakukan sebelumnya,baiklah ayo kita bahas kembali masalah utamanya” kata bu Saraswati kemudian yang kembali bersikap tenang itu.

“(Fiuh,akhirnya dia berhenti bersikap tegas begitu,memang guru yang terlalu tegas itu bikin siswa jadi susah bicara ya?)” kata Nita dalam hatinya yang merasa lega karena tekanan hatinya berkurang.

“Nah,kalau begitu coba jelaskan pada ibu....kenapa pada hari pertama Minggu ke 2-mu disekolah ini sebagai murid penerima beasiswa berprestasi,bisa-bisanya menghajar 7 pelajar sampai koma dari SMA sebelah dalam waktu 5 menit ha?sudah bosan sekolah ya?,kuberi kau waktu 2 menit untuk menjelaskan,dan jika alasannya tidak memuaskan akan aku beri surat rekomendasi ke kepala sekolah untuk mencabut beasiswamu dan mulai membayar semua biaya bersekolah disini atau dikeluarkan dari sekolah ini..............3..2..1.....mulai”.

...

...

!!!

“(LUPAKAN SOAL GURU TERLALU TEGAS!!!,GURU YANG SATU INI MALAH SUDAH TIDAK PANTAS DISEBUT GURU LAGI WOI!!!,DIA LEBIH PANTAS JADI “MENTERI PERIKANAN” NEXT GENERATION!!)”.

“Ayo jangan diam saja,cepat bicara atau kuledakan mentalmu lebih sakit lagi lho” kata bu Saraswati dengan santainya dan tanpa menoleh.

“Bu..bu Saraswati,bu...bukannya mengancam siswa dengan akan dikeluarkan seperti itu bukannya agak keterlaluan?”.

“(Oh,masih bisa membela diri walaupun diancam orang yang lebih berkuasa,tidak buruk juga,dia tipe yang langkah di dunia yang sudah rusak ini,tapi tetap saja...)...Maaf ya,tapi apa kau tidak membaca bukumu soal peratuan disekolah bab kedisiplinan no 3 pasal 1?”.

“E...eh...sa...saya tidak sempat membaca...”

“Disitu tertulis kalau siswa yang melakukan kekerasan “be-ren-ca-na” pada siswa sekolah atau sekolah lain akan mendapatkan poin hukuman sebanyak 20 poin,dan jika sudah sampai 100 poin kau akan dikeluarkan dari sekolah”

?

“(He?)”.

“Dan disini masalahnya adalah,kau sudah menghajar 7 anak yang artinya kau sudah dapat 140 point lho,cukup untuk membuatmu keluar dari sekolah ini sekaligus kena skors selama 2 minggu,ah tapi karena kau sudah dikeluarkan jadi yang hukuman skorsnya tidak perlu ya?” kata bu Saraswati berlagak polos.

!!!

“(AKHH!!,KENAPA IBU MALAH BUAT AKU MAKIN TERTEKAN BEGINI SIHH??!!..ta..tapi apa memang benar guru BK bisa sampai membuat muridnya dikeluarkan dengan cara seperti ini?)” kata Nita yang sempat heran itu.

“(Semakin cemas seorang saat diintrogasi,maka semakin sulit orang itu berbohong karena terlalu banyak tekanan pikiran yang mebuatnya sulit untuk membuat alasan ini-itu,jadi kemungkinan dia berbohog hanyalah 10%)....wah gawat,sudah 40 detik ibu menjelaskan hal yang tidak perlu,sekarang waktumu Cuma 1 menit 20 detik deh”

?

“(DO AMAT!!,POKOKNYA AKU HARUS MENYELAMATKAN DIRIKU DULU..).A..ANU....TA..TADI PAGI ITU 7...7...7 ANAK ITU MENGODA SAYA,SU.. SUDAH SAYA PERINGATI 2X TAPI MASIH TETAP SAJA MEREKA MENGGAGU,JA..JADI SAYA TERPAKSA MELAKUKAN ITU AGAR SAYA TIDAK TERLAMBAT SEKOLAH BU!!” kata Nita kemudian berterus terang dengan perasaan panik.

...

“Ha?,kau berantem dengan 7 anak itu karena mereka mengodamu?”.

“I..Iya bu”.

“Bukan karena kau yang memulai semua itukan?”.

“Tidak”.

Bu Saraswati hanya memandang tajam si Nita untuk menebak dirinya sedang berbohong atau tidak,dan ketika yakin Nita benar-benar sudah berkata jujur,bu Saraswati-pun menanyainya lagi.

“Yakin,bukan kau yang cari gara-gara?” tanya bu Saraswati yang masih belum yakin sepenuhnya dengan ucapan Nita.

“Bu…Saya bersumpah demi Allah,saya ini tipe anak yang tidak pernah bertengkar sebelum ada yang cari gara-gara bu,dan juga buat apa 1 orang perempuan cari gara-gara dengan 7 orang pria diawal tahun ajaran baru ini bu?” kata Nita membela diri.

Kau yakin tidak ada motif lain?” kata bu Saraswati yang masih saja curiga.

“(Ihhh,kenapa ibu sulit banget untuk percaya pada sesama wanita sih?)...Iya bu,mereka dulu yang...”

“Baiklah sudah cukup cerita nabi-nabinya,karena ibu sudah tahu yang sebenarnya terjadi,akan ibu selesaikan urusanmu dengan pihak korban-korbanmu mulai dari sini,sekarang kau kembali kekelas sana” kata bu Saraswati sambil mulai mengambil beberapa dokumen dilaci mejanya.

...

...

?

“Eh...cu....Cuma begitu bu?” tanya Nita heran.

“Kau ingin disini lebih lama?,kalau begitu kusarankan kau mencoret dinding sekolah dengan kata “I LOVE PKI” sana,kujamin kau akan berada disini sannng-at lama dengan orang tuamu sekaligus lho” jelas bu Saraswati tanpa menoleh.

“Ah ti...tidak kok,saya tidak mau”.

“Ok,kalau begitu coba tulis saja naik-kan gaji untuk meningkatkatkan kesejahteraan karyawan sekolah,bagaimana?”.

“(Walaupun tujuannya mulia,intinya tetap mencoret-coret tahu!)..ti…tidak terimah kasih,saya masih normal dan tetap ingin sekolah”.

“Kalau begitu cepat kembali kekelasmu,kau bisa-bisa ketinggalan jam pertamamu lho murid baru”.

“(Gusti,apa-apaan orang tua yang satu ini,setelah bersikap angker dan kejam begitu,sekarang dia bersikap cuek-cuek saja,apa itu yang disebut punya kepribadian ganda ya?)”.

Dan ketika si Nita bersiap-siap meniggalkan ruangan BK,tiba-tiba saja bu Saraswati mendapatkan panggilan masuk dari HP-nya.

“He,siapa yang ngirim SMS....”

...

...

Setelah membaca pesan masuk dari seorang kenalan di HP-nya barusan,entah kenapa bu Saraswati tiba-tiba memasang muka jengkel yang berusaha menahan amarahnya yang meluap-luap.

“(F*ck,sudah kuduga ini pasti ulahnya,karena tidak mungkin kejadian seperti ini terjadi secara sengaja sialan!)”.

“Kalau begitu saya pamit dulu,assalamualai...”

“Tunggu bocah tomboy,aku lupa bilang sesuatu padamu”.

“(Opo mene?! [apa lagi?!]....bukannya dia bilang sudah bisa urus semuanya sendiri sekarang?!)....Eh,bi...bilang soal apa lagi ya?”.

“Hukuman-mu,kau pikir hanya karena urusasn-mu aku urus sekarang kau jadi bisa bersantai-santai apa?”.

...

...

?

“(OMG....a....a....aku lupa soal hu...hukuman itu!!!)”  kata Nita yang mulai panik lagi.

“Nanti setelah istirahat,datanglah ke lantai 2 ruangan paling pojok disebelah kanan, ibu akan menjelaskan soal hukuman-mu”.

“Lho,sa...saya tidak dapat hukuman skors atau se...sejenisnya bu?”.

“Haa?,hukuman bocah macam apa itu?,gak mainstream,sekarang kita hidup diera pendidikan modern tahu,jadi untuk mengatasi masalah sosial para smurid yang mengikuti perkembangan zaman,hukumannya harus lebih modern juga dong”.

!!!

“(Hu...hu....hukuman yang lebih modern?!.....hukuman macam apa lagi itu?!)”.

“Dan percayalah................kau tidak akan suka dengan hukuman ini”.

“A..a....anu...”

“No coment,sekarang kembali ke kelasmu sana,sampai ketemu jam 9 nanti” kata bu Saraswati memalingkan pandangannya kearah dokumen yang baru dia ambil dilaci mejanya sambil melambaikan tangannya kearah Nita.

“Ta…tapi bu…”

“Sayonara”.

Mendengar perlakuan yang benar-benar tidak sopan dari orang yang lebih tua darinya seperti itu,Nita yang berusaha memasang senyum sinisnya itu dengan kesabarannya yang masih tersisa,mengucapkan salam pada bu Saraswati untuk berpamitan.

“Kalau begitu ssa...saya pamit dulu (nenek lampir)....as...assalamualaikum” kata Nita sambil pergi keluar ruangan.

“Waalaikumsallam” .

CKLEKK.

...

...

Setelah yakin si Nita sudah pergi agak jauh dari ruang BK,segera saja bu Saraswati yang masih sempat kepikiran soal SMS tadi itupun menelpon orang yang memberikan SMS yang membuatnya kesal itu.

TREK

TUUUUT-TUUUT

TUUTT-TUUUT

TUUU...

[Assalamualaikum my lovelySaraswati,bagaimana dengan...]

[Berhenti basa-basi dasar pasien RSJ,sekarang jelaskan padaku apa maksud dari semua ini,karena aku tahu hal yang menimpa si Nita ini bukanlah kebetulan,karena terlalu gila jika semua itu kebetulan tahu!]

[Wah,seperti yang diharapkan dari lulusan “S2 jurusan Psikolog UGM”,kau sudah dapat banyak informasi dari membaca attitude dan massa lalu that girl ya?,tapi aku yakin itu bukan informasi yang berharga yang kau incar bukan?..hehehe]

[Berhenti basa-basi dan beritahu aku yang sebenarnya kampret,kenapa kau melibatkan anak pindahan itu?,apa ini juga temasuk rencana game “DOSA”-mu yang perna kau beritahukan padaku itu ha?]

[Oh tentu saja dong!,you tahukan kalau aku suka membuat my game jadi lebih me-na-rik?]

[Apanya yang menarik dari mempertemukan gadis tomboi dengan “maklukh” seperti dia ha?]

[Hehehe....kau pasti sudah tahu jawaban pertanyaan retorismu itukan Saraswati?,jadi I think aku tidak perlu menjelaskannya padamu]

[Baiklah,kalau memang dugaanku benar,jawab 1 lagi pertanyaanku ini]

[What is that darling?]

[Bocah baru itu................dia termasuk “DOSA” apa?]

...

...

[Hehehe....aku tidak menyangka kalau kau akan menanyakan hal itu Saraswati,kupikir kau bisa menebaknya sendiri dengan IQ 155-mu yang hampir seperti Einstein itu lho,you dispointed]

[Siapa juga yang bisa menebak pemikiran orang gila yang selalu berpikiran gaje sepertimu tahu,bahkan Einstein akan rela mencabut semua uban dan kumis putihnya untuk dijadikan bendera putih agar bisa dikibarkan jika kau main tebak-tebakan denganmu tahu]

[Entahlah,why tidak kau coba tebak saja para 7 dosa itu Saraswati,lumayan untuk mengisi waktu luangmu lho]

[Maaf saja ya,aku lebih memilih untuk memanfaatkan waktu luangku untuk melakukan hal yang lebih berfaedah daripada melakukan permainan yang tidak jelas seperti ini]

[uuuhhh….sang Saraswati telah kembali ke jalan yang benar saudara-saudara…apa yang sebenarnya sedang happen?…..sepertinya,dia telah menemukan calon jodohnya with bantuan dari kerang ajaib]

[Jangan buat masalah pribadiku jadi bahan leluconmu,orang yang suka main-main dengan perasaan orang seperti tidak berhak ngomong soal CINTA]

[Aku anggap itu sebagai compliment yang sarskasme....ah rapat orang-orang tua yang membosankan ini akan dimulai,aku pergi dulu ya]

[Eh tunggu dulu,bagaimana dengan...]

[Untuk saat ini sebaiknya kau hanya bersabar dan wait apa yang akan kuperintahkan ya Saraswati,jangan ge-ga-bah]

[Makannya dasar orang gila,bagaimana aku bisa tidak gegabah kalau aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan?]!

[Tenang,akan kuberitahu hal itu saat pulang nanti disekolah,aku pergi dulu ya...by hooney]

[Helda,Tunggu dul….]

TREKKK.

TUUTT-TUUUTT

TUUTT-TUUTT

Setelah selesai bercakap-cakap dengan orang yang terlihat memiliki suatu rencana yang aneh itu,bu Saraswati hanya menghela nafas saja menghadapi perilaku lawan bicaranya yang bertingkah seenaknya saja itu.

“Haaaaaa,aku tidak percaya dia sampai melibatkan murid-murid baru seperti si Nita tadi hanya untuk dijadikan pion permainannya dengan “bocah” itu,kenapa tidak terus terang saja sih?,dengan begitu masalahnya udah kelar dan tak perlu basa-basi lagikan?......akhh!!,aku benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikir orang-orang seperti mereka deh!!,bisa makin keriput aku kalau meladeni mereka terus!” kata bu Saraswati yang hanya mengomel-ngomel soal beberapa orang.

Lalu sambil melihat data si Nita lagi,bu Saraswati yang suka berpikiran rumit akan hal yang tidak pasti itu sempat mengada-ngada soal sesuatu yang akan terjadi dimassa depan nantinya.

“Sepertinya 2 tahun ini akan jadi 2 tahun yang sangat ramai deh,apa mungkin aku harus siapkan banyak buku catatan pelangaran sekolah sekarang?,kalau iya sebaiknya orang itu menyiapkan dana tambahan untuk membuat…”

TRING.

?

Dan mendengar HP-nya bordering kembali setelah menelpon orang yang dibencinya itu yang menandakan adanya pesan masuk,bu Saraswati-pun segera memeriksa HP-nya yang ternyata isi SMS yang baru masuk itu adalah....

“Siapa lagi yang…………..he?,kenapa dia SMS ak….”

[oh ya Darling,sebaiknya kau persiapkan banyak buku catatan pelanggaran ya,karena aku rasa tahun ini akan jadi tahun menarik yang full dengan keramaian dan pelangaran yang tidak biasa]

“Ba…Bagaimana dia…”

TRING.

[oh ya juga agar lebih hemat,lebih baik difoto copy saja ya buku pelanggarannya]

???!!!!

BRAKK!!

Mendengar isi pesan yang benar-benar mirip dengan pemikirannya beberapa detik yang lalu,bu Saraswati langsung saja bangun dari kursinya sambil menoleh kearah kiri dan kanan untuk mencari sesuatu…

“Lagi-lagi kamus berjalan sialan itu!!,ba..bagaimana caranya dia bisa mengetahui pikiran-ku lagi ha??!!,apa disini ada CCTV atau alat penyadap?!” kata bu Saraswati sambil terus mencari CCTV yang mungkin sedang merekammnya.

Dan ketika tahu tidak ada benda seperti CCTV atau alat mata-mata MISION IMPOSIBLE seperti perkiraannya barusan,bu Saraswati hanya tersenyum sinis dan berkata…

“Serius deh…..dia itu maklukh apa sih?”

TRING

!!!

Mendengar HP-nya mendapatkan pesan masuk lagi,dari orang yang sama lagi,dengan timing yang sama lagi,disaat tegang lagi,bu Saraswati-pun dengan gemetaran membuka SMS yang baru masuk itu yang berbunyi…

[Aku Cuma crazy woman from RSJ yang baik hati]

!!!!!!!

BRAKKKK!!

“AH BANGSAAATTT!!!,SUDAH CUKUP BERCANDANYA!!,ITU MENAKUTKAN TAHUUU!!” kata bu Saraswati yang langsung melemparkan HP-nya yang untung saja tahan banting itu kearah pintu masuk karena saking takutnya dengan kemampuan kepala sekolah itu.















Helper Club


TEET-TEET

TEET-TEET

Akhirnya saat jam sudah menunjukan pukul 09.15,bel istirahat-pun dibunyikan dan segera saja semua murid yang sudah terlalu lapar dan haus menghadapi pelajaran yang masih mereka bingung apa penerapannya dikehidupan sehari-hari itupun berbondong-bondong keluar kelas menyerbu kantin yang sudah menyiapkan berbagai macam makanan dan minuman.

Tapi sayangnya,karena pelangaran sangar dan tidak wajar bagi kaum hawa yang dia lakukan pagi tadi  sekaligus tidak sengaja bertemu langsung dengan guru BK-nya,murid yang berinsial N pun harus melakukan hukuman yang sudah diberikan kepadanya tadi pagi.

“Ah kampret deh,padahal aku ingin makan dikantin dulu baru menuju ruangan dilantai 2 itu,tapi kelihatannya orang tua itu akan memberikan ceramah Jum’at-an kalau aku terlambat 5 detik deh,diakan tipe orang yang detail tentang semua hal” kata Nita mengomel soal kelakuan bu Saraswati.

“Maaf ya,aku rasa wanita berumur 30 tahunan masih belum pantas disebut orang tua Nita,aku sarankan kau sebut wanita itu “kakak” untuk keselamatanmu deh…tapi kalau “ibu” juga tidak masalah sih kalau dia sudah kawin”.

“Ahahaha,umur 30 tahun dipanggil kakak?,teori sesat macam apa it...”

Dan Nitapun terdiam seribu bahasa ketika tahu kalau orang yang baru memberikan teori alam yang sesat secara Cuma-Cuma tadi adalah orang yang jadi subjek ejekannya,yaitu bu Saraswati.

“(Astaugfirullah!!,da...darimana makluh astral ini datang ha?!)....bu...bu...bu Saraswati...a..aku tadi Cuma...”

“Tenang,ibu tidak marah dengan ejekanmu tadi itu,karena memang masih banyak anak yang sepemikiran denganmu karena masih kurang pengalaman kok,jadi jangan dianggar serius ya?.....yaaa walaupun ujung-ujungnya mereka aku skors beberap Minggu juga sih” kata bu Saraswati yang entah senyumannya itu termasuk senyuman tulus atau sinis.

“(Huhuhu...ja...jadi yang mana?.......ibu ingin memaafkanku atau memeringatiku sih?!...pilih salah satu dong,aku tuh gak bisa diginiin)” kata Nita yang mau menangis kebingungan.

“Sudah jangan banyak melamun gitu,ayo kita segera pergi keruangan Hell Club itu” kata bu Saraswati kemudian sambil berjalan pergi menuju lantai 2.

“(Oh syukurlah dia bersikap massa bodoh,sepertinya aku harus mulai hati-hati kalau bicara dengan orang in....)”

...

...

?

“Eh...i...ibu tadi bilang apa?,He...Hell Club?” Tanya Nita.

“Ha?,bukannya ibu sudah memberitahumu tadi saat di ruang BK?” kata bu Saraswati balik bertanya.

“Ti..tidak kok,i..ibu tadi Cuma bilang “datanglah ke lantai 2 ruangan paling pojok disebelah kanan” begitu”.

“Ah begitu ya,kalau begitu maaf deh ibu lupa bilang soal nama club-nya” kata bu Saraswati simple sambil terus berjalan tanpa rasa dosa sama sekali.

“Eh..tu..tunggu bu Saraswati,He...Hell Club itu ruangan apa?” tanya Nita yang mengikuti bu Saraswati dari belakang.

“Kau akan tahu setelah melihatnya sendiri,berhenti bicara dan ikut sajalah dasar cewek renkarnasi Bruce Lee” kata bu Sarasawti tanpa menoleh kearah Nita yang tidak tahu apa-apa itu.

“(Duh ya Rab...a...a...aku mencium bau-bau penyiksaan nih)” kata Nita yang mulai berkeringat dingin.

-----

Akhirnya,setiba diruangan yang dimaksud oleh bu Saraswati tadi,si Nita hanya terdiam saja ketika melihat nama ruangan yang dimaksud bu Saraswati ternyata berbeda sekali dengan papan nama yang tertera disamping pintu masuk ruangan itu yang berbunyi “HELPER ROOM”.

“He...Helper Room?...i...ini bukannya seperti ruangan untuk tukang bersih-bersih sekolah istirahata atau me..menyimpan alat bersih-bersihnyakan?” tanya Nita penasaran pada bu Saraswati yang mengeluarkan sebuah Spidol berwarna merah dari saku celananya.

cih dia sudah membersihkannya.....ya,ini memang ruangan untuk tukang bersih-bersih sekolah sekaligus ruangan Club yang tidak jelas lho” kata bu Saraswati sambil mencoret huruf “per” dipapan nama ruangan itu dengan spidol dan kemudian mengantinya dengan kata L berukura besar.

!!!

Mendengar penjelasan dari bu Saraswati barusan,tidak perlu pikir panjang lagi seperti saat mengerjakan soal Logaritma Math-matika-n,si Nitapun bisa menebak apa hukuman yang harus dia lakukan setelah ini.

“A...ahahaha...ma...maksud ibu...sa...saya harus membersihkan sekolah,begitu?” tebak Nita kemudian.

“Lebih buruk daripada itu,kau harus jadi anggota club ini juga Nit” kata bu Saraswati sambil membuka pintu ruangan itu.

...

...

“(Ha?,a...aku harus...............apa?)”

“Hei anak Dajjal,aku punya berita buruk untukmu”

“Oh bu Psikopat,datang tak diundang-pulang kutendang,kau makin lama makin mirip jelangkung saja ya?,hanya saja lebih menyebalkan”

Dan Nita hanya makin terdiam tidak mengerti ketika dia melihat didalam ruangan itu bukannya ada alat-alat kebersihan seperti perkiraannya,melahan terdapat 4 kursi-1 lemarin kecil-1 meja-dan 1 kasur kayu yang dimana dikasur itu terlihat ada seorang siswa yang masih mengunakan seragam sekolah itu sedang tiduran tengkurap membelakangi mereka.

“(He...a...apa-apaan ini?)” tanya Nita gagalpaham.com.

“Bukan Psikopat,tapi Psikolog.....dan berhentilah bersikap tidak sopan seperti itu setiap kali aku datang kesini bocah tengik,mau diskor selamanya ya?” kata bu Saraswati yang terlihat kesal itu sambil duduk dikursi yang tersedia.

“(Eh,ps..psikolog?)”.

“Itu kata wanita sok suci yang suka mencoret nama ruangan se-enaknya dengan sepidol merah sekolah,memangnya ibu tidak punya uang buat beli spidol sendiri apa?” kata anak itu tanpa menoleh kearah bu Saraswati dan masih saja tiduran.

!!!

“(Oh shit,di..dia nekat banget)” kata Nita yang kaget dengan keberanian anak itu yang berani bicara kasar dengan orang yang lebih tua.............dan tidak tahu diri.

“Ah terserah deh,karena aku tidak mau kelamaan diruangan beraura negatif ini,aku akan langsung bicara ke intinya saja,jadi dengarkan baik-baik” kata bu Saraswati yang berusaha besabar itu.

“Kali ini apa yang “dia” minta?” tanya anak itu.

“(Dia?,siapa dia itu?)” tanya Nita.

“Simplenya,bu kepala sekolah kita yang terhormat ingin anak ini masuk kedalam Club sesatmu ini,kau sudah paham” kata bu Saraswati menjelasakan dengan singkat-padat-jelas-dan bernada mengesalkan.

...

...

?

Dan disaat bersamaan dengan Nita yang kaget dan ingin meminta kepastian,bocah yang ternyata sama kagetnya dengan ucapan bu Saraswati itupun sama-sama mengatakan...

“APAAA?!,SI BU HELDA INGIN AKU APA?!”

“APAAA?!,BU KEPALA SEKOLAH INGIN AKU APA?!”

?

“(Kenapa dia ikut-ikutan ngomong sih?)” kata siswa itu yang heran mendengar Nita ikut-ikutan kaget.

“(Ah,jadi nama bu kepala sekolah itu bu Helda ya?)” kata Nita yang mendapat informasi baru itu.

“Ah kalian serasi banget,sekalian saja kawin lari juga sana,biar aku yang buatkan udangannya...gak gratis dan bunga 100% lho,gregetkan?” kata bu Saraswati mengejek sambil membuka sesuatu di HP-nya.

“Tu...tunggu dulu bu Saraswati,i...ibu sedang bercanda-kan?,ti..tidak mungkin ibu kepala sekolah ingin muridnya...”

Dan sebelum si Nita melanjutkan pertanyaan seharga 1 Miliar rupiah seperti quiz “WHO WANT TO BE A MILIONERE” itu,segera saja bu Sarasswati menunjukan suatu pesan di HP-nya pada Nita.

“Bacakan dengan nada yang keras” kata bu Saraswati.

“Eh....i..itu........”H...H....Hooney....untuk hukuman si...si anak baru sebaiknya jangan dikeluarkan from my school,ka...karena usahaku u...untuk mencari dan mengundangkan agar dia bisa bersekolah disini akan sia-sia seperti cin...cinta berterpuk sebelah tangan lho,sebaiknya jadikan saja dia member “Helper Club” si Akbar agar dia tidak kesepian seperti Little Na..Naruto yang belum jadi Hokage,lagipula anehkan kalau sebuah Club hanya ada 1 orang saja...k..kukuku.............dan...se..setelah membaca pesan ini dengan tergagap karena terlalu ka..kaget atau takut,i hope you bisa akrab dengan si Akbar itu ya Nita,salam sesama tomb............”

!!!

“AHHH!!,DI..DIA BISA MENEBAK KALAU AKU YANG MEMBACANYA!!......TU...TUNGGU DULU!!,I..ITU SENGAJAKAN?!...IBU DAN BU KEPALA SEKOLAH SENGAJAKAN?!!” kata Nita yang baru sadar kalau ada kejangalan di SMS bagian akhir tadi.

“(Ueek...a..aku tidak menyangka kalau dia juga akan mengatakan kata “Ho..Honey”-nya dengan fasih,bi...bikin merinding saja nih anak)” kata bu Saraswati yang sempat mual mendengar kata Honey tadi.

“Tunggu dulu bu Saraswati,aku sama sekali belum mendengar apapun soal ini tahu!,dan memangnya aku terlihat kesusahan sampai harus meminta anggota baru untuk membantu mengurus masalahku apa?” kata anak yang dipanggil si “Akbar” tadi yang protes soal ucapan bu kepala sekolah itu sambil bangun dari tidurnya dan duduk bersila dikasur.

“I..iya bu,dan lagipula saya juga ingin ikut mendaftar ke club Pencak silpat lho,jadi..”

“Hei-hei,kalau ini perintah dari penjaga kantin atau satpam sekolah bisa saja aku batalkan dan kalau mau kukeluarkan juga mereka dari sekolah ini tahu,tapi ini perintah dari kepala sekolah oi,apa yang membuat kalian berpikir aku bisa menolak pendapat orang yang memberikanku gaji ha?” tanya bu Saraswati dengan wajah malas dan mulai membukan sesatu lagi di HP-nya.

“Tapi paling tidak kami juga punya hak untuk mendapatkan kebebasan untuk memilihkan?,kita bayar SPP disekolah ini bu” kata Akbar yang masih membela hak-nya sebagai seorang murid.

!

“(Wa…waduh…ka..kalau sudah membahasa maslaah itu,a…aku tidak ikut berkomentar deh)” kata Nita yang hanya diam saja ketika Akbar mulai membawa-bawa masalah SPP.

“Ah banyak bicara kalian berdua,coba baca lagi nih”

Dan lagi-lagi bu Saraswati-pun menunjukan HP-nya kearah Nita seperti tadi,karena sudah tahu apa yang harus dilakukan,Nita-pun segera membaca isi pesan HP itu seperti tadi.

“Itu....”oh ya tambahan untuk kalian berdua,kalau kalian menolak pendapatku ini,kalian akan ke....kena big problem lho,un...untuk si Nita,kau akan dikeluarkan da...dari sekolah ini.da...dan untuk my darling Akbar tercinta,ka...kau akan makin kesulitan menyelesaikan “urusan”-mu lho jika kau tidak menerima that girl di Club-mu itu,jadi lakukanlah yang seharusnya kalian lakukan ya?,by-by”” kata Nita yang membaca pesan itu dengan tergagap karena tidak percaya dengan isi pesan yang terdengar memaksa itu.

.....

“Nah,kalian sudah mengerti jawaban pertanyaan kalian sendirikan?,

“(Makin kesulitan?,memangnya apa yang telah dilakukan cewek gagap ini sampai orang itu mengira dia bisa mempermudah “urusan”-ku dengannya ha?,bahkan dia sampai diancam dikeluarkan kalau tidak bergabung denganku lho)” tanya si Akbar yang sempat melirik kearah si Nita.

“A...ah...ahahaha...i..ini pasti Cuma bercandakan?,tidak mungkin tulisan alay begini adalah tulisan seorang kepala sekolah-kan?,dan me..memangnya ada murid sekolah yang bisa dikeluarkan dari sekolah hanya karena tidak ikut club?,i..ini pasti Cuma...”

“Ahahahaha,kau masih belum tahu bagaimana wujud asli bu Helda rupanya,beruntung banget nasib-mu itu” kata anak itu yang mengomentari Nita yang masih beluim tahu apa-apa soal bu Helda itu.

“Memang tidak ada sih Nita,tapi kalau dikeluarkan karena masalah kekerasan sudah banyak lho kasusnya.Dan juga akan kuperjelas untukmu Nita,karena bu kepala sekolah tidak ingin siswa baru yang baru saja dia rekut sampai diberi beasiswa khusus keluar dari sekolahnya pada hari ke 2,jadi dia cuma memberikan hukuman yang sebanding dengan hukuman dikeluarkan dari sekolah begitu” kata bu Saraswati menjelaskan sebuah alasan kenapa bu kepala sekolah melakukan hal itu.

“Tapu tunggu dulu bu,tetap saja hal ini masih aku pertanyakan,apa yang membuat ibu berpikir kalau masuk kedalam club-ku itu sebanding dengan hukuman dikeluarkan dari sekolah ha?” tanya Akbar kemudian.

“Entahlah,aku ini Cuma melakukan hal yang dia inginkan saja,dan aku ini bukan dia,dia juga bukan aku tahu,jadi memangnya siapa yang bisa menebak isi pikirannya itu ha?” kata bu Sarasawati membela diri.

“Ta...tapi bagaiman dengan club pencak...”

“Tuh-kan,dia bahkan sudah punya rencana sendiri untuk masuk ekstra apa tahu!,jadi apa kalian berdua tidak bisa….

“Kalian berdua pasti sudah tahu ibu akan menjawab apa,dan karena urusan ibu sudah selesai dengan kalian,ibu pamit pergi dulu ya.....selamat berkenalan anak-anak labil” kata bu Saraswati meninggalkan 2 anak itu berduaan.


!!!

Melihat guru BK itu malah meninggalkan dirinya dengan seorang wanita yang baru dia kenala beberapa menit didalam suatu ruangan,Akbar yang jalan pikirnya masih waras itupun memanggil bu Helda.

“TUNGGU PSIKOPAT TUA YANG SOK MUDA!!,APA YANG KAU PIKIRKAN MENINGGALKAN SEORANG CEWEK DAN COWOK DALAM 1 RUANGAN HA?!!” kata Akbar yang membentak-bentak.

“Memangnya kau itu tipe cowok yang berani melakukan hal itu pada seorang cewek apa dasar bocah culun?....dan sekali lagi,bukan Psikopat tua!,tapi Psikolog muda!!” kata bu Saraswati yang terus saja berjalan keluar ruangan tanpa menoleh sedikitpun karena saking kesalnya.......................ditambah dengan salam jari tengah.

Dan ketika bu Saraswati sudah keluar tanpa menutup pintu,2 anak labil yang sama-sama canggung dengan suasana mereka itupun bingung harus berkata apa terhadap satu sama lain.

“(Kampretos,apanya yang membantu,kalian justru bikin masalah ini jadi rumit tahu)” kata Akbar yang kesal dengan tingkah para orang-orang tua  yang seenaknya mengatur urusannya itu.

“(Oh My Gusti.....ke...kenapa di awal Minggu ke 2 di sekolah baruku ini aku harus dapat bencana seperti ini?,hancur sudah rencana “MASSA MUDA SMA YANG MEMBARA DAN ROMANTISKU” yang sudah kubuat)” kata Nita yang hatinya menangis deras.

“(Tapi masalah utamanya sekarang adalah cewek ini,apa yang harus aku lakukan padanya sekarang,Psikopat itu bilang kalau bu Helda menyuruhku menerima dia disini agar dia bisa membantuku...tapi memangnya dia bisa apa sampai dia mengira bisa membantu mengurus “masalah”-ku dengannya itu ha?)”.

“(A...aku benar-benar gak paham dengan semua ini,a...a..apa yang harus dilakukan jika kita ada didalam kondisi berduaan seperti ini?.....A.Diam saja dan biar dia yang memulai percakapan....B.Kabur dengan kecepatan sonic....C.Buat kesan pertama yang keren.... D.Minta bantuan 50:50 atau panggil teman?)” kata Nita yang malah merasa sedang ada ditahap terakhir kuis WHO WANT TO BE A MILIONERE.

“Hei,namamu tadi Nita ya?”.

!!!

Mendengar Akbar ternyata lebih dulu memulai percakapan,dengan perasaan yang masih tidak sigap karena situasi yang canggung itupun,segera saja Nita membalas ucapan si Akbar.

“(AHH,DI..DIA YANG MEMULAI DULU PERCAKAPANNYA!!, A...AKU HARUS CEPAT MENJAWAB SEBELUM INI MENJADI LEBIH CANGGUG LAGI!!)....Ah...i..iya,na...namaku Nita Dwi Sartika dari kelas 10-C,sa...salam kenal!!” kata Nita kemudian memperkenalkan diri.

“Ah benar dugaanku,ternyata kau memang murid baru disekolah ini ya,pantas aku belum pernah melihatmu sebelumnya disekitar sini......ayo duduklah,rasanya aneh kalau kau kuajak bicara sambil berdiri begitu” kata Akbar yang menyadari sesuatu itu sambil menyuruh si Nita duduk.

“Ah,ba..baiklah”.

Lalu setelah si Nita duduk dikursi yang tersedia,2 anak itupun saling bertatapan satu sama lain dan memulai percakapan mengenai apa yang sebenarnya sedang terjadi.

“A..anu,na...namamu Akbar ya?”.

“Oh,maaf lupa memperkenalkan diri,aku Akbar Abadeir dari kelas 11-B,salam kenal” kata si Akbar memperkenalkan diri sambil membungkukan tubuhnya.

“(Ha?,ke..kelas 11...be..bearti dia kakak kelasku dong?)...ah maaf,a...aku tidak sengaja bicara tidak sopan tadi,a..aku tidak tahu kalau kakak itu rupanya kakak kelasku” .

“Tidak apa,toh ini juga pertama kalinya kita bertemu,jadi wajar saja kalau masih ada salah bicara dan sejenisnya karena gugup begitu” jawab Akbar dengan sikap tegas yang santai.

“(Untunglah,dilihat dari sikap kerasnya pada bu Saraswati,aku pikir dia akan mengejek-ngejeku juga)” kata Nita yang merasa lega.

“Oh ya omong-omong,bisa beritahu padaku Nita”.

“Beritahu?,beritahu soal apa kak?”.

“Itu lho,di SMS dari kepala sekolah tadi dia mengatakan kalau dia mengundangmu masuk kesekolah ini,jadi apa yang membuatmu bisa mendapatkan perlakuan khusus dari kepala sekolah itu?”.

“Ah itu,se..sebenarnya aku ini atlet pencak silat yang sering menang lomba bahkan sampai ketingkat nasional lho,hehehehe” kata Nita yang merasa malu menjelaskan soal dirinya sendiri itu.

“(Tipe yang suka dipuji dan tomboi,apa maksudmu dia bisa mempermudah urusanku wahai kepsek yang gaje,eh tunggu...)...Nita,rumahmu ada dimana?” tanya Akbar kemudian.

“(Ho,akhirnya percakapan normal terjadi juga,lega deh,kalau begitu aku tidak perlu canggung lagi)...rumahku ya?,rumahku ada didesa Kembang-Jl.Mawar-no.20,memangnya kenapa kak?”.

“Wow-wow-wow,memang cuma butuh 1 angkot untuk ke sekolah ini,tapi itukan jauh sekali dari sekolah ini Nita,kenapa kau tidak masuk ke SMA yang lebih dekat dengan kampungmu?”.

“Pertanyaan kakak hampir sama dengan bu Saraswati tadi lho,sebenarnya aku juga sudah melamar kesemua SMA yang dekat dengan kampungku kak,tapi anehnya semua SMA itu malah menolak prestasiku lho”.

“Bagaimana...”.

“bagaimana bisa begitu,padahal kamu sudah juara sampai tingkat provinsi ....kan?,hahaha pertanyaan kakak mirip seperti pertanya bu Saraswati tadi,jadi aku...”

“bukan dodol,bukan itu,bagaimana dengan Danem UN SMP-mu?,apa diatas 30”.

...

...

BLEDEEERR!!!

JE...DERR!!!

Mendengar pertanyaan Akbar yang diluar perkiraannya barusan itu,hati si Nita  terasa terkena sambaran petir Adzab Sinetron Religi Indosiar,karena dia benar-benar lupa soal faktor yang sangat penting seperti itu.Bahkan sampai shocknya,si Nitapun sampai tertunduk dan wajahnya langsung pucat pasih seperti wajah Guru Swasta yang gagal ikut Sertifikasi agar bisa dapat gaji tambahan dibuatnya.

“(Ah Gusti!!!,ke..kenapa aku bisa lupa so..soal hal yang penting dan simple sep...seperti itu?.......hatiku...........sa...sakit banget)”.

“tunggu Robi....biar aku cium-cium dulu aromamu,hmmm....sepertinya...ini...ini bau-bau nilai Danem dibawah 25 ya?” kata Akbar memparodikan acara “KARMA” sambil mengendus-ngendus itu.

“1.....1......17”

...

...

!

“Inalilahi!...............................maaf,aku turut berduka cita,aku tidak megira kau ternyata sebodoh itu” kata Akbar yang merasa bersalah sekaligus shock itu.

“(Kurang ngajar!,ta..tapi sabar Nita,sabar...di...dia kakak kelasmu....)...Ti...tidak apa-apa kak....a...aku sendiri....UHUK!!.....ini salahku sendiri terlalu mudah menyimpulkan sampai lupa hal penting seperti itu,ta...tapi tolong lain kali gunakan kata-kata yang halus ya” kata Nita yang serasa ingin meledak sekaligs batuk darahdisaat bersamaan karena mendengar kata terakhir si Akbar yang menusuk hati tadi.

“(Tapi memang aneh,tidak peduli seberapa bodohnya anak itu,tapi jika memiliki potensi dan prestasi yang lebih baik daripada murid berdanem 35 keataspun,SMA Negeri pasti akan menerimanya juga untuk meningkatkan status sekolah mereka,karena sekarangkan persaingan kualitas pendidikan sekolah Modern sedang tren.......eh,tunggu sebentar)...Anu Nita,apa setelah semua SMA yang kau datangi itu,tiba-tiba bu Helda yang datang menghampirimu?,bukan karena kau datang ke sekolah ini dan minta jalur prestasi?” tanya Akbar yang menyadari sesuatu yang ganjil itu.

“Eh itu,sebenarnya setelah tidak diterima di SMA Negeri mananapun,aku memutuskan untuk kerja sampingan saja kak,dan walaupun aku sempatr kepikiran masuk SMA Swasta sih,tapi tidak jadi gara-gara gosip tetangga yang bilang nanti ujung-ujungnya pasti ada tambahan biaya untuk inilah-itulah............dan ya seperti yang kakak katakan tadi,memang bu Helda yang datang mengahampiriku disaat-saat akhir,kenapa kakak bisa menebak hal itu?”

Setelah mendengar penjelasan dari Nita barusan,tahulah si Akbar soal apa yang sebenarnya telah terjadi pada si Nita yang sampai tidak bisa diterima di SMA Negeri mana-pun meski dengan sertifikat pengahargaan itu.

“(Ah sialan,sepertinya aku tahu apa yang baru saja wanita itu lakukan,tapi kenapa harus dia?)” tanya Akbar yang masih tidak mengerti soal satu hal.

“Oh ya kak Akbar,boleh aku tanya sesuatu?”

“Ha?,tanya soal apa?”

“Soal Helper Club ini........sebenarnya ini Club apa ya?,i...ini bukan persatuan tukang bersih-bersih sekolah kan?”

???

“Kau yakin bertanya soal itu?”

“Ha?,akukan memang tidak tahu,jadi apa salah kalau bertanya soal hal yang tidak kita ketahui?”

“Nita,aku mencium bau-bau nilai danem ujian B.Inggirs yang dibawah 60,apa aku benar?”

Hoooohoho...maaf ya kalau aku ini memang bodohnya tidak ketolongan,wahai Roy Kiyoshi si “Microsoft Excel berjalan” next generation” kata Nita yang berusaha bersabar dengan hinaan si Akbar.

“(Hei,Pembaca Angka dan pengguna Microsoft Excel itu sudah dunia yang berbeda tahu,minta maaf dengan mas Roy sebelum dapat karma buruk sana)....Sesuai namanya, Helper Club yang artinya “Club Penolong”,bukan Persatuan tukang bersih-bersih atau sejenisnya.ini adalah Club yang dibuat untuk menolong siapa saja yang mendapatkan sebuah masalah yang merasa ingin meminta bantuan,simplenya Club yang menolong menyelesaikan masalah orang begitu” kata Akbar menjelaskan.

“Tapi kenapa Cuma kakak saja anggotanya?”.

?

“Ah i..tu....sebenarnya....a.ada masalah yang agak rumit yang membuat-ku harus sendirian di Club ini” kata Akbar menjelaskan dengan memalingkan mukanya dari arah Nita karena merasa canggung membicarakan masalah ini.

“Ini bukan penampungan anak-anak nakal-kan?”.

“He?,memangnya kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?” tanya Akbar dengan tampang seram.

“Entahlah,tapi dilihat dari sikap dan cara kakak bicara pada orang,aku mencium....hmmmm.....bau-bau kenakalan remaja,iyakan?” kata Nita sambil tersenyum sinis.

“Kalau kau bisa membuat kesimpulan seperti itu,berarti kau juga telah melakukan suatu yang berbau-bau kenakalan remaja karena bisa sampai dipaksa masuk kesinikan?” kata Akbar kemudian membalas ucapan si Nita.

?

“(Ah benar juga ya,seharusnya aku harus memperhatikan ucapanku sendiri deh)” kata Nita yang sadar kalau dirinya menggunakan kata yang salah.

“Oh ya omong-omong aku juga mau tanya lagi Nita”.

“Tanya soal apa?,apa aku melakukan hal buruk karena kakak mencium bau-bau karma buruk akan datang padaku?” tanya Nita dengan sinis.

“Ya,memangnya apa yang telah kau lakukan sampai kau berurusan dengan bu Saraswati dan dipaksa masuk ke club ini ha?”.

...

...

Mendengar Akbar yang ternyata menanyakan pertanyaan yang tadi dia tebak,si Nita langsung berwajah pucat pasih karena dia terlalu canggung untuk menceritakan sebab dia bisa berurusan dengan BK.

“(Kampretos,ke..kenapa disaat begini tebakanku malah tepat sih?)….A..ahahahaha..itu.....aku agak tidak enak membicarakannya” kata Nita malu-malu kucing sambil memalingkan mukanya.

“(Waduh,dari ekspresinya sepertinya dia tidak mau membahas masalah itu deh,le..lebih baik aku diam saja sampai dia yang bicara sendiri deh)…..Well,apapun itu,pasti bisa dikatakan pelangaran berat ya?” kata Akbar menebak-nebak kesalahan yang dibuat si Nita melalui tingkah lakunya itu.

“Y....ya bisa dikatan aku “berkelahi” begitu,hehe”.

“(Ok,dia keceplosan)….Berkelahi?,berkelahi dengan siapa?”.

Saat Akbar mulai banyak tanya mengenai masalah yang telah dibuat,Nita yang hanya pasrah dengan apa yang terjadi nanti karena pertanyaan Akbar yang bertubi-tubi tanpa henti itupun mulai menjelaskan dari A-Z.

----

Dan setelah mendengarkan cerita si Nita yang SPEKTAKULER yang jika didengar oleh orang awam pasti dikira cerita Nabi-Nabi itu,Akbar-pun yang daritadi memasang model “THE THINGKER” kerena berusaha membuat kesimpulan deari cerita si Nita tadipun segera berkata....

“Kau...tidak sedang bercandakan?,ini bukan Super Trapkan?,kalau iya dimana kau letakan kamerannya ha?” kata Akbar mengakatkan kesimpulannya sambil menoleh ke kiri kanan.

“Memang sikap kakak itu menyebalkan banget,sudah pasti banyak orang yang akan menjahili kakak kalau kakak seperti ituterus,tapi tidak peduli seberaba besar seorang yang suka jahil itu,memang apa untungnya coba menjahili orang yang baru pertama kalu kita kenal?” kata Nita kemudian.

“Benar juga sih ucapanmu itu,tapi tetap saja,1 cewek mengalahkan 7 cowok,memangnya kau sesangar itu?” kata Akbar yang masih tidak percaya saja dengan ucapan si Nita.

“Hehe,biar kuberitahu kakak sautu rahasia bela diri,tidak peduli seperti apa bentuk tubuhmu,jika kau memiliki pengalaman dan metode yang tepat,bahkan guru bela diri kakak sendiri bisa kakak kalahkan lho,aku jamin itu 100%” kata Nita dengan bangganya.

Saat mendengar cara bicara si Nita yang terlihat menyakinkan itu,tahulah si Akbar kalau si Nita tidak sedang berbohong dengan semua hal yang telah dia ucapkan tadi,tapi walaupun begitu masih ada 1 hal yang masih membuat dirinya penasaran,yaitu soal sebab bu Helda menyuruh si Nita membantu mengurus club-nya.

“(Hmmm baiklah,dari semua yang dia lakukan dan ucapkan,aku bisa menyimpulkan dia ini wanita yang tingkat pengetahuannya rata-rata dibawah tapi memiliki kemampuan berkelahi yang hebat dan sekaligus tipe homo sapiens yang suka membanggakan dirinya sendiri....jadi bisakah ada yang menjawab pertanyaanku ini?,bagian ma-nanya yang bisa membantuku mengurus kegiatan club ini ha?!,seharusnya bu Helda itu menyuruhnya jadi Satpam saja kampret!)” kata Akbar yang merasa kesal sendiri ketika memikirkan seperti apa jalan pikiran bu Helda sampai bisa membuat keputusan seruwet ini.

TTEEET-TTEEET-TEEET

ketika sedang asyik berbincang-bincang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan club,terdengarlah bunyi bel sekolah yang menadakan waktu istirahat telah habis,sehinga 2 orang yang baru pertama kali bertemu itupun saling berpamitan.

“Ah bel sudah berbunyi,kalau begitu aku pamit dulu ya kak” kata Nita kemudian smabil berdiri dari kursinya.

“Mau berantem lagi ya?”.

“Hohoho....kalau dibolehkan,aku ingin bangeet deh berantem dengan kakak,karena kakak gemesi banget sampai ingin aku pukuli berkali-kali lho” kata Nita tersenyum sinis sambil mengegam tanganya erat-erat yang mengisyaratkan si Akbar agar tidak cari gara-gara.

“Ya-ya lain kali akan kuladeni tantangamu itu deh,nanti kembalilah lagi kesini saat istirahat ke 2”.

“(Kalau boleh,aku tidak ingin kembali selamanya lho)”.

“Tapi,sebelum kau pergi...............jawab 2 pertanyaaku lagi ini”.

?

“Ha?,pertanyaan lagi?,memang tidak bisa...”

“x+y=5,jika y=10,maka x adalah?”

...

...

“Kak,yang benar saja,aku anak kelas 10,aku tidak tahu apa-apa soal materi kelas 11,jadi tahu diri dikit dong dasar Para-gak-normal”.

?

“(Ok,dilihat dari sikapnya yang polos,ini membuktikan kalau dia 100% bodohnya gak ketolong dan dia benar-benar diundang oleh bu Helda dengan alasan tertentu)..baiklah, sekarang yang ke 2,ini amat-amat penting dan tidak akan kuulangi lagi karena ini sangat memalukan banget,jadi dengarkan baik-baik ya” kata Akbar dengan tatapan serius kearah Nita.

!

“(Wuih,ka..kak Akbar yang daritadi kelakuannya tidak jelas sedang memasang wajah serius,pa..pasti ini hal yang penting banget deh)....ba..baik kak,jadi apa yang ingin kakak katakan padaku itu?” tanya Nita kemudian yang sudah bersiap-siap dengan hal mengagetkan yang akan dikatakan Akbar setelah ini.

“Aku....”

“(Jelek-kaya-anak orang terkenal-LGBT-kampungan-penganut PKI?)”

“Sudah punya....”

“(Rumah-uang-mobil-ninja-ANAK??!!)”

“Pacar”

...

...

?

“Ha?”

“Aku sudah punya pacar,jangan buat aku mengulanginya lagi dasar perawan 16 umur tahun”

“Ti...tidak begitu anak Dajjal,ma....maksudku apa faedahnya kakak mengatakan hal itu padaku ha?”

“Cuma untuk jaga-jaga saja,karena aku mencium bau-bau kisah romantis yang berujung cinta segitiga sama kaki”

Ketika mendengarkan ucapan Akbar yang sama sekali tidak berhidayah yang membuang 10 detik waktu hidupnya yang berharga itu,Nita yang benar-benarhampir tidak sabar ingin membantai kakak kelasnya yang amat menyebalkan itupun berkata dengan tatapan menghina.

“Cuih,najis...kakak pikir dengan sikap kakak yang seperti itu bisa membuatku jatuh cinta apa?,maaf saja ya,tipeku jauh banget dengan kakak bagai Kecoak dengan Spiderman...malahan aku kasihan banget deh dengan pacar kakak itu karena harus debat melulu dengan kakak seperti sidang DPR yang minta naik gaji itu”.

“(Kuingin marah...melampiaskan.....tapiku....lupa bawa palu)” kata Akbar yang hanya tersenyum sinis saja mendengarkan ledekan si Nita yang menusuk-nusuk.

“Kalau tidak ada hal yang “benar-benar penting “yang ingin kakak sampaikan padaku lagi,aku pamit dulu,assalamualaikum” kata Nita yang akhirnya pergi meninggalkan si Akbar sendirian.

“Wa...waaalikumsallam wahai adik kelasku yang gemesin banget” kata Akbar yang berusaha bersabar sambil terus memasang senyuman penuh kejengkelannya pada Nita yang suka sekali mengejeknya itu.

“Oh ya,aku titip salam duka dan al-Fatihan pada pacar kakak itu ya,karena aku merasa umurnya tidak akan lama lagi kalau dia masih sayang dengan kak Akbar....dah” kata Nita yang sempat membalik badan sebentar untuk menyampaikan suatu pesan yang berhidayah.

“(Kalau mau,aku ingin meruqiyah-mu sekarang juga lho)” kata Akbar yang masih berusaha keras untuk tersenyum.

Setelah selesai memberikan salam terakhinya itu,Nita-pun langsung berlari menuju kelasnya karena taku kalau si Akbar akan mengejarnya dan melakukan serangan balasan karena terlalu kesal,sedangkan itu Akbar yang merasa Nita sudah jauh dari ruangannya itupun hanya mulai berkomentar...

“Gak paham,aku benar-benar gak paham,dengan sikap kasar dan tidak punya ilmu yang cukup seperti itu,apa yang membuat bu Helda mengira dia bisa membantuku menyelesaikan “taruhan” ini ha?,dia justru akan menghalangiku agar malah ini bisa cepat selesai tahu!”

....

...

Dan setelah Akbar yang berpikir keras untuk mengetahui maksud dari perbuatan bu Helda yang dia anggap malah mengganggu pekerjaannya itu,Akbar yang menemui jalan buntu itu-pun hanya pasrah terhadap keadaan saat ini.

“Haaaaa...tenang Akbar,tenang,menggunkan mulut untuk mengoceh tentang hal buruk yang sudah terjadi tidak akan menyelesaikan masalah,lebih baik gunakan otakmu untuk menyelesaikan masalah ini”.

“Semua yang dilakukan oleh kamus Inggirs rusak bergender wanita itu pasti punya arti tertentu tak peduli itu akan menguntungkan atau merugikanku,tapi apapun itu,untung ruginya tetap tergantung bagaimana aku memafaatkan si Nita itukan?,jadi aku harus memikirkan apa yang harus aku lakukan pada si Nita agar kemampuan yang dia punya bisa bermanfaat untukku”.

Oh,jadi intinya kau ingin baikan dengannya setelah pertemuan pertama yang hancur berantakan ini?,itu pasti berat sekali deh kalau dilihat dari ekspresi wajahnya yang kesal berat itu”.

“Ya mau bagaimana lagi,aku terpaksa bicara seperti itu agar ada jarak yang membatasi hubungan kita tahu,karena bisa gawatkan kalau seorang lelaki dan perempuan ABG dibiarkan berduaan dealam 1 ruangan setiap hari,hampir mustahil kalau tidak ada perasaan tertentu tahu”.

Benar juga,bisa gawat kalau ada gosip yang tidak-tidak mengenai kalian,tapi apa kau mengira dia akan memafkanmu semudah itu setelah kau mengucapkan kata-kata sadis seperti itu?”.

“Hehe,tenang saja,walaupun sikapnya seperti itu dan ilmunya kurang,aku tahu kalau sebenarnya dia orang baik kok,dan ucapanku tidak sadis-sadis amat kok”.

Massa sih?,kalau aku tidak menganggapnya seperti itu deh”.

“Orang sadis?”.

“Bu-kan”.

“Barbar?”.

“Itu sama saja”.

“Oh ya,kalau bukan orang baik-sadis-atau barba,lalu kau menganggapnya apa dong?..............Lucifer?”.

Hmmm,agak sulitnya menjelaskannya dengan kata-kata,tapi bahasa mudahnya itu ................”.

...

...

...

PENGGANGGU”














Masalah Pertama


Didalam kelas si Nita,Saat guru pelajaran ke 5 belum datang,adat murid seluruh dunia yaitu “berbincang-bincang”-pun segera dimulai serentak,bahkan murid kampugan seperti Nita-pun tidak luput untuk bercurhat pada teman bangkunya,apalagi mengenai masalah yang baru dia alami hari ini”

“Ha?,maaf sepertinya tadi aku salah dengar atau kupingku kemasukan sesuatu,kau disuruh ikut club apa Nita?” tanya teman bangku si Nita yang sudah amat dekat dengannya karena sudah berkenalan sejak hari pertama sekolah.

“Club neraka Lisa,N-E-R-A-K-A” kata Nita mengulangi penjelasannya pada temannya yang dipanggil Lisa itu dengan perasan lemas karena terlalu kepikiran soal kelakuan Akbar tadi.

“Maksudmu club-ing atau sejenisnya itu?” tebak si Lisa yang tidak tahu apa maksud dari Club Neraka itu.

“Mana mungkin ada club seperti itu disekolah Lis,pasti akan dibubarkan saat hari pertamanya dibuka tahu,dan juga tidak mungkin anak miskin seperti-ku bisa ikut yang begituan-kan?”

“(Ya,anak kampung yang mempunyai HP Smartphone)” kata Lisa yang hanya tersenyum dengan kesenjangan sosial yang sudah biasa itu.

“Benar-benar menyebalkan deh,kenapa aku harus dipaksa mengikuti hal yang tidak aku sukai begini sih?,hancur sudah deh harapanku untuk menaikan tingkat pencak silatku lagi” kata Nita yang putus asa berat itu.

“Ya,pasti berat banget saat impian kita hancur hanya karena dipaksa untuk memenuhi ekspetasi seseraong....i know that filling” kata Lisa yang mengerti perasan temannya yang galau berat itu.

“Apalagi anggota club itu Cuma 1 orang cowok yang omongannya kasar,bisa gila aku kalau terus-terusan meladeni ejekan anak Dajjal itu” kata Nita sambil memukul meja keras-keras ketika mengingat semua ucapan si Akbar.

“Hei,jangan rusak propeti sekolah karena masalah priba....”.

...

...

?!

“Eh,tunggu dulu.......APAAA?!,CLUBNYA ANGGOTA CUMA 1 ORANG COWOK DAN KAU SAJA?!” tanya Lisa yang sempat kaget dengan ucapan Nita barusan.

“Ya,gilakan?,aku tidak tahu apa sebabnya bu Helda menyuruhku untuk ikut bergabung dengan club yang isinya Cuma orang itu,memang apa faedahnya coba menjadi anggota club yang anggotanya Cuma ada 1 orang saja?” kata Nita yang langsung kepikiran soal hukuman sakti mandraguna dari bu Helda itu.

“Me..memangnya apa yang sudah kau lakukan sampai kau bisa disuruh ikut club itu ha?,kau jual Dokumen Negara Sangat Rahasia  dari kantin ya?” tanya Lisa yang penasaran dengan sebab Nita bisa masuk ke club Helper itu.

“Bu..bukan seperti itu,ta…tapi masalahnya itu..bi...bisa dikatakan a...aku telah melakukan kesalahan yang besar deh..ahahahha” kata Nita dengan gugup karena tidak ingin temannya tahu kalau ternyata dirinya adalah cewek sadis.

“(Memangnya sebesar apa sampai hukumannya separah itu ha?)....terus,kira-kira cowok yang ada diclub itu siapa dan seperti apa orangnya?” Tanya Lisa kemudian yang penasaran dengan cowok yang dimaksud Nita tadi.

Mendengar pertanyaan si Lisa barusan,degan tegas si Nita-punlangsung menjelaskan seperti apa sosok si Akbar Abadeir yang telah dia temui tadi itu dengan sedetail-detailnya.

“Anak Dajjal itu namanya Akbar Abadeir,dia anak kelas 11,tampangnya papasan seperti batu bata,mulutnya penuh dengan dosa seperti ceramah CALGUB yang suka memberi PHP,dan sikapnya menyebalkan kaya penagguran yang malas cari kerja”

“Nita,minta maaflah pada orang-orang yang singgung sebagai perumpamaa...............tunggu,Akbar?,maksudmu Akbar dari club Helper?” Tanya Lisa yang merasa tidak asing dengan Akbar itu.

“Ya,kau pikir siapa lagi yang punya nama sesat seperti it..........”.

?

“Eh,kamu kenal dengan kak Akbar Lis?”.

“Tidak,tapi tadi malam kakakku sempat bercerita soal dia saat kuatanyai soal esktrakulikuler apa saja yang ada disekolah ini,katanya disekolah ini ada ekstrakulikuler yang tujuannya membantu orang menyelesaikan masalahnya yang hanya ada 1 orang saja didalam club itu,dan kalau tidak salah ingat nama anaknya itu mirip seperti yang kau bilang tadi,Akbar Abadeir,dan kebetulan dia itu teman sekelasnya lho”.

“Hooo,jadi-jadi.....apa kau tahu si Akbar ini anaknya seperti apa?”.

“Hmmm,tadi malam kakaku mengatakan kalau si Akbar ini anak yang gak jelas Nita, ,jarang bicara-suka menyendiri-dan katanya lebih suka pergi ke ruang clubnya itu,bahkan kakak-ku bilang dia seringlupa nama-nama teman sekelasnya lho,jadi bisa kusimpulkan bisa dikatakan tipe anti sosial begitu”.

...

...

Setelah mendengarkan ucapan Lisa barusan,si Nita sempat merenung sebentar karena dia merasa ucapan Lisa itu malah kebalikan dari perkiraannya.

“Eh,massa sih?,apa kau tidak salah dengar?,dia itu membuat club yang berusaha untuk membantu orang-orang menyelesaikan masalahnnya,tapi kalau sifatnya seperti itu,ya mana mungkin ada orang yang mau minta bantuannyakan?” kata Nita yang merasa aneh karena apa yang diucapkan oleh Lisa barusan terasa berkebalikan dengan apa yang telah dia lihat sendiri.

“Mana aku tahu,aku Cuma mengatakan apa yang dikatakan oleh kakakku saja tadi malam Nit,lagiupula aku sendiri juga belum bertemu dengannyakan?,jadi tidak mungkin aku mengiyakan saja ucapan kakak-ku tadi malam”

----

Beberapa jam kemudian,setelah jam pelajaran ke 8 usai,atau lebih tepatnya saat istirahat ke 2 didalam ruangan Helper Club yang dimana Nita baru saja tiba setelah datang ke kantin untuk makan sebentar.

“(Awalnya aku tidak percaya dengan ucapan si Lisa,tapi kalau begini,rasanya aku ingin kembali kemassa lalu dan menampar diriku sendiri deh)”.

Itulah yang dikatakan Nita dalam hatinya ketika dirinya yang baru saja membeli makanan dikantin dan baru membuka pintu ruangan helper club itu melihat si Akbar hanya tiduran dikasurnya dengan posisi membelakanginya.

“Siapa?” kata Akbar tanpa menoleh.

“Pemburu Anak Dajjal”

“Mana salamnya?”

“Mati saja kau kak”

“Waalaikumsalam” jawab Akbar jutes.

Nita makin geram ketika melihat sikap si Akbar barusan yang terlihat cuek seperti itu,tentu saja hal itu membuatnya geram karena apa yang dilakukan si Akbar itu sama sekali tidak mencerminkan tujuan dari keberadaan club yang dia huni sekaligus yang dia ketuai itu.

“Hei kak Akbar,sebenarnya kakak niat tidak sih mau menolong orang?” tanya Nita kemudian dengan pandangan sinis

“Niat” jawab Akbar simple.

“Kalau begitu kenapa kakak bersikap seperti itu ha?,jika kakak seperti itu terus sudah pasti tidak akan ada orang yang menemui kakak untuk meminta bantuan lho!,yang ada malah mereka akan cari masalah karena sikap kakak itu” kata Nita menjelaskan dengan nada tegas.

“Terlepas dari sikapku yang menyebalkan,aku akan bersikap berbeda jika sedang menyelesaikan masalah kok,jadi tenang saja dan jangan dipikirkan soal kelakuanku ini ya” kata Akbar lagi.

“Lalu apa yang harus kita lakukan disini kalau tidak ada orang yang mau minta bantuan ha?”.

“Terserah kau mau apa,mau belajar-makan-minum-lihat mp3 atau jav-main HP-atau tidur,asal jangan kebabalsan sampai bel masuk saja”.

“He?,ja..jadi selama ini kalau kakak tidak dimintai tolong,kakak hanya tiduran saja begitu?”.

“Aku lebih suka kata “menghemat energi” atau “menenangkan pikiran”,tapi untuk orang awam sepertimu,ya bolehlah kau sebut “tiduran””.

Mendengar ucapan si Akbar barusan itu,Nita hanya memegang kepalanya yang mulai puisng memikirkan soal kebebasan club itu yang terlalu “bebas”,karena untuk orang yang aktif seperti Nita,hal itu tentu saja terasa tidak biasa untuknya.

“(Ini-mah bukan Helper Club lagi namanya,tapi santai club tahu!)....Haaa,percayalahkan,tidak akan ada orang yang mau datang kesini minta bantuan kepada kakak kalau kakak masih bersikap seperti itu lho,seharusnya kakak cari perhatian agar ada orang yang mau datang kesini lho”.

“Apa?,kau ingin menyuruhku membuat orang yang hidupnya damai terkena masalah dengan sengaja sehingga mereka meminta tolong kepada kita?,begitu?,maaf ya aku tidak sejahat itu”.

?

“(AKKHHH NYEBELIN!!!,WALAU UCAPANNYA KEREN,TAPI NIH ORANG TIDAK MENGERTI APA MAKSUD UCAPANKU YA?!,TERNYATA BENERAN BODOH NIH KAKAK KELAS!!)....AH TERSERAH KAKAK DEH!,AKU SUDAH TIDAK PEDULI LAGI” kata Nita yang massa bodoh sambil menutup pintu keras-keras.

“By-by” kata Akbar sambil melambaikan tangannya.

...

...

...

20 detik tanpa suara kemudian.

“Anu Nita” kata Akbar yang masih saja tiduran itu.

“Apa?,ngomong yang cepat” katra Nita dengan nada kesal.

“Kau...kenapa masih ada disitu?,kenapa kau tidak pergi kekantin?” tanya Akbar lagi.

“Aku sudah pergi kekantin sebentar untuk makan gorengan tadi,jadi aku tidak perlu kesana lagi”

“Bukan itu maksudku,maksudku kenapa kau-masih-di-si-ni?!” kata Akbar dengan mengeja satu persatu kalimat ucapnnya itu tapi masih saja tiduran dikasurnya.

Nita hanya terheran-heran mendengar pertanyaan Akbar yang satu itu,karena dia tidsak mengerti apa masksud si Akbar bertanya kenapa dia masih ada disitu,padahal daritadi dia sudah ada disana.

“Ha?,kakak ngomong apa sih?,ya sudah jelas aku sedang menunggu orang yang mau datang ke club sesat ini untuk minta tolong seperti yang sedang kakak lakukan tahu...hanya saja dengan NOR-MAL”.

“Oh begitu,kupikir kau tadi keluar dari sini karena bingung mau ngapain disini berduaan dengan-ku dan pergi kekantin agar bisa makan bareng teman-temanmu itu” ejek si Akbar.

“Maunya memang begitu,karena dibandingkan berduaan dengan maklukh astral tidak jelas atau makan bersama teman sekelas,orang kesurupan dan koruptor-pun tahu mana yang harus dipilihkan?”.

“(Ho,jadi kau mau bilang kalau aku lebih rendah daripada koruptor yang kesurupan,begitu?)”.

“Tapi maaf saja ya,aku ini orang yang tegas dan bertanggung jawab,kalau aku sudah diperintah untuk melakukan sesuatu dan sudah ku-iyakan,aku akan tetap melakukan hal itu sekalipun itu hal yang kubenci kak…..(apalagi kalau perintah dari orang yang berkuasa)” jawab Nita dengan tegas yang sebenarnya agak merinding itu.

!

Mendengar ucapan Nita barusan,si Akbar hanya tersenyum saja karena ternyata prasangka yang sempat dia pikirkan mengenai Nita itu ternyata salah,sehingga diapun merasa lega dibuatnya.

“(Oh,ternyata dia orang yang bertanggung jawab ya,lumayanlah kalau begitu)...terus,memangnya apa yang kau lakukan sekarang?,tidak mungkin sang atlet pencak silat tingkat nasional yang aktif dan banyak bicara ini hanya duduk menunggu hal yang tidak pastikan” kata Akbar sambil tersenyum ketika mengiongat sikap si Nita yang ternyata tidak buruk juga.

“(Kenapa kau tidak bangun dari tidur-mu dan lihat dengan ke 2 matamu sendiri ha?)...Aku sedang chating dengan grup SMP-ku dulu” jawab Nita Simple.

...

...

“O...oh chating ya,ya sudah kalau begitu,karena daritadi aku mendengar suara ketikan,aku pikir kau sedang main game atau sejenisnya,ternyata chating ya,ahaha,ya sudah lanjutkan sana ” kata Akbar dengan nada yang agak kegugupan.

?

“(He?,kenapa dia jadi terdengar kaget begitu?,memangnya ada yang aneh kalau aku sedang chatt........tunggu dulu,kalau tidak salahkan si Lisa tadi bilang dia anak anti sosial,a.. apa mungkin kak Akbar merasa risih dengan hal-hal yang beginian ya?)” kata Nita yang menduga-duga.

“(Sial,aku pikir wanita itu menyuruh si Nita masuk kesini karena dia orang yang jarang bicara sepertiku dan berpikir kalau kita bisa jadi tim yang serasi,ternyata salah banget ya?,kalau begitu apa alasannya sih?!!)” kata Akbar yang sebal karena perkiraannya salah dan mulai berpikir-pikir lagi kenapa bu Helda menyuruh Nita masuk ke Clubnya.

 “Anu kak Akbar,boleh tanya sesuatu” kata Nita kemudian.

“Ha?,tanya soal apa?” kata Akbar yang pikirannya terpecah saat tiba-tiba diajak bicara dengan Nita barusan.

“Aku dengar dari temanku,kalau kakak ini anti sosial ya?”

...

...

?

Akbar sempat terdiam ketika mendengar ucapan si Nita barusan,karena yang diucapkan Nita itu adalah kata-katra yang sering dia dengar dari orang-orang yang mengomentari sikapnyta sehari-hari yang jarang bicara dengan orang lain.

“Aku tidak tahu siapa dan kenapa orang-orang bisa berpikiran sempit seperti itu,tapi kalau aku memang begitu,coba jelaskan kenapa aku ada diclub ini dan mau bicara denganmu ,bukannya hanya diam tak peduli atau marah tidak jelas karena banyak disindir begitu?”

“(Ah,benar juga...tapi kalau soal club sih,mungkin Cuma dijadikan alasan kakak untuk bermalas-malasan dan jauh dari orang-orang)” kata Nita menebak.

“Biar kuperjelas ya,aku bukan anti sosial,tapi penyendiri,kalau anti sosial adlaah orang yang benar-benar tidak suka dengan banyak orang karena tidak mau hidupnya dibicarain atau diikut campuri oleh orang luar,sedangkann penyendiri adalah orang yang masih bisa menerima orang luar untuk diajak berinteraksi,tapi dia lebih merasa nyaman terhadap dirinya sendiri sehingga dia terkadang menjauhkan diri dari banyak orangagar punya lebih banyak waktu untuk sendirian tahu” kata Akbar menjelaskan perbedaan anti sosial dengan penyendiri menurut versinya.

“(Malah berfilosofi kopi nih kakak kelas)...ok,kalau kakak menganggap kakak adalah penyendiri,itu artinya kakak pasti masih punya teman-kan?,kalau begitu beritahu aku 10 nama teman sekelas kakak yang kakak tahu”.

...

...

“Me...memangnya kenapa aku harus tahu nama teman sekelas ha?,Allah tidak mewajibkan kita untuk menghafal nama-nama mereka agar kita masuk surga tahu” jawab Akbar mebela diri dengan tegas

“(Aduh,club menolong yang dipimpi oleh orang yang tidak suka berteman,club ini sudah tidak ada harapan)”.

“Dan lagian,tidak peduli aku tahu nama mereka atau tidak,itu tidak memengaruhi akan ada orang yang mau minta tolong atau tidak tahu,jadi jangan bahas lagi masalah ini”.

“YA TENTU SAJA ADA BODOH!!!,PUNYA OTAK ITU DIPAKAI SEDIKIT DONGG!!” kata Nita yang berapi-api.

!!!

“OH MASSA?,KALAU BEGITU MAU TARUHAN?!,KALAU DALAM 1 MINGGU INI TIDAK ADA YANG MINTA TOLONG KE CLUB INI,KAU BOLEH MENYURUHKU APA SAJA DAN JUGA SEBALIKNYA,APA KAU SETUJU GADIS TOMBOI??!!” kata Akbar kemudian yangf akhirnya bangun dari tidurnya dan mulai bertaruh ketika dirinya diejek seperti itu.

“SETUJU KAKAK KELAS IDIOT!!.DAN JANGANKAN 1 MINGGU!,AKU BERANI MENJAMIN 1 BULAN PASTI TIDAK AKAN ADA YANG DATANG KALAU KAKAK BERSIKAP SEPERTI INI TERUS TAHU!!’ kata Nita yang benar-benar yakin kalau dirinya tidak salah.

“OK,KALAU BEGITU FIX KITA SUDAH….”

!

Si Akbar terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya barusan,karena dia mencium sesuatu hal yang aneh…

“Nit,kau mencium itu?”

“Ha?,cium apa?”

“Hidungmu penuh upil ya?”

“Enak saja!,1 jam 1 kali aku bersihkan tahu!”

“(Semoga dia sudah cuci tangan saat ke kantin tadi)”

 “Memangnya kakak mencium bau apa sih?,aku tidak mencium bau apa-apa kok,penciuman kakak sedang bermasalah kali” kata Nita yang masih tidak mencium bau apa-apa itu.

“B…Bau yang tidak asing,Ini bau-bau masalah,bau busuk,bau penderitaan,dan bau-bau sesuatu yang rumit” kata Akbar menjelaskan.

???

“Woi-woi-woi,yang benar saja kak Akbar?,memangnya masalah bisa dicium seperti bau ketiak dan kaus kaki yang belum dicuci 1 Minggu apa?,kalau kakak mau menirukan Roy lagi,lebih baik kakak berhen..”

“Ba..…Baunya ada disebelahku”

!!!

DUUAAKKK!

Mendengar ucapan Akbar barusan,Nita yang mengira kalau yang dimaksud Akbar itu adalah bau dari dirinya itu segera saja menendang si Akbar sampai jatuh dan mulai mengomelinya…

“KAKAK KELAS KURANG NGAJAR!!!,APA MAKSUD KAKAK MELEDEK-LEDEK SEPERTI ITU HA?!,SUDAH TIDAK SAYANG NYAWA LAGI YA?!...KALAU IYA AYO BILANG!!,BIAR AKU LAYANI DENGAN SEGENAP HATI DAN ASURANSI KALAU PERLU!!!” kata Nita sambil mengangkat kursi.

“BU…BUKAN BAU-MU DODOL!!,BAU-MU ITU MALAH BAU ZAT KIMIA TAHU!!,YANG AKU MAKSUD ITU BAUNYA DARI ARAH PINTU WOI!!” kata Akbar yang berusaha menjelaskan kesalah fahaman Nita.

“BANYAK NGOMO….”

1 detik kemudian.

CKLEEEK.

“Assalamualaikum,a...apa benar ini Helper Club,a..aku mau minta tolong sesuatu” kata seorang siswa yang tiba-tiba membuka pintu masuk ruangan club yang sempat menjadi medan perang.

...

...

...

!!!

Melihat ternyata muncul seorang pelanggan dalam waktu 10 detik setelah mereka berdua membuat taruhan yang tidak berguna itu,Akbar yang menang taruhan itupun langsung tersenyum lebar dan menunjuk-nunjuk si Nita sambil berkata…

“BESOK!-isitrahat pertama!-nasi goreng dan teh manis dikantin!-toleransi telat 3 menit setelah bel istihrata berbunyi!,pahaam kau wahai gadis sangar bertanggung jawab tinggi??!!!” kata Akbar yang langsung menunjuk-nunjuk si Nita agar tidak lupa dengan apa yang telah mereka sepakati tadi.

“AHHHH!!!,KAMPRETTTT!!!” kata Nita yang langsung membanting kursinya ke lantai karena saking kesalnya.

Melihat 2 orang yang seharusnya melayani tamunya dengan ramah dan sopan itu malah berdebat satu sama lain mengenai hal yang tidak berguna,maka anak yang merasa terabaikan itupun menyadarkan 2 orang itu kejalan yang benar.

“A...anu....a....a...apa aku salah tempat?,ini bukan Club debat atau sejenisnya-kan?” tanya anak yang tadi tidak sengaja masuk kedalam zona berbahaya itu.

-----

Beberapa menit kemudian,setelah suasana telah aman terkendali dan 2 kubu yang membenci itu telah melakuklan genjatan senjata (untuk sementara),segera saja Akbar selaku ketua dari Helper Club mempersilahkan siswa yang ingin meminta bantuan itu.

“Ah maaf atas keributan tadi,memang didunia ini yang namanya perempuan itu suka cari perhatian dan masalah ya,ahahaha”

“(Kurang ngajar)”.

“Ok,in to the point,perkenalkan dirimu lalu beritahu masalahmu padaku wahai hamba tuhan yang tersesat dan tak tahu jalan pulang”.

“Bisa gak kakak tidak bersikap alay begitu?”.

“Bisa gak yang kalah taruhan diam?”.

“(Kurang ajaran!)”.

“Na....namaku Rian Ferdiansyah dari kelas 10 D,da...dan hari ini aku punya masalah yang tidak bisa aku selesaikan sendirian”.

“Oh anak dari kelas 10 D ya?,kalau begitu perkenalkan aku Nita dari kelas 10 C...dan ini kak Akbar dari kelas 11 B,salam kenal” kata Nita yang memberika salam pada tamunya itu.

“Iya,salam kenal” jawab Rian membalas salam.

“Hei Rian,yang kau bahasini bukan soal MAT dan Kimia-kan?,karena kami tidak melayani jasa pengerjaan soal dari sekolahan lho,memangnya kau yang bayar SPP kami apa?” kata Akbar mempertegas sesuatu itu.

“Kak Akbar,kita ini ada dihadapan tamu tahu,aku yang baru saja jadi anggota baru bisa bersikap profesional,kenapa kakak yang menjadi ketua disini tidak bisa...”

“Ah..bu...bukan soal itu kak Akbar,ma..masalah-ku ini lebih rumit daripada itu” kata si Rian yang memotong ucapan si Nita.

?

“Eh,le..lebih rumit daripada Matematika dan Kimia?,memangnya masalah apa itu?” tanya  Nita yang ucapannya sempat dipotong.

“Ya Allah........dari semua masalah,kenapa harus masalah ini yang muncul setelah sekian lama tidak ada panggilan bantuan?” kata Akbar yang menghela hafas panjang sambil memalingkan pandangannya dari arah Rian.

“Memangnya kakak tahu itu masalah apa?” tanya Nita kemudian.

“Hmm biar aku tebak,dari baunya aku mencium suatu angka yang terdiri dari 5 huruf yang diawali kata C dan diakhir dengan kata A”.

“Diawali huruf C,diakhir huruf A,dan ada 5 huruf,kata yang cocok untuk itu semua adalah kata...”

...

...

“Cinta.........................HAAA?!,CINTAAA??!!,RIANN!!!,K……KAU PUNYA MASALAH CINTA??!!” kata Nita ynag langsung berapi-api mendengar kata penuh romansa itu.

“(Siapa yag bilang jangan alay tadi ha?!)” kata Akbar yang kesal melihat sikap Nita yang tidak konsisten.

“I...iya,aku punya masalah terhadap orang yang aku sukai,da..dan karena aku tidak tahu harus berbuat apa,jadi aku ingin minta saran kalian Club Helper yang katanya mau membantu orang menyelesaikan masalah begitu.....a...apa tidak masalah kalian membantu menyelesaikan masalah yang seperti ini?” tanya si Rian yang agak malu ketika 2 orang itu tahu masalah apa yang akan dia permasalahkan.

“A...ahahhaha....tu...tunggu sebentar ya wahai hamba tuhan yang polos” kata Nita dengan senyum manisnya

“(Hei munafik,siapa yang tadi bilang jangan alay dan bersikap pro...)”

Dan sebelum si Akbar selesai mengomentari sikap Nita yang tidak konsisten lagi itu,segera saja Nita dengan kekuatan priannya itupun menarik si Akbar munduru menajuh dari si Rian dan membisikan sesuatu.

“Ka..kak Akbar,aku memang dengar kalau Club Helper itu Club yang suka membantu orang menyelesaikan masalahnya,ta...tapi apa masalah yang seperti ini juga termasuk katagori kak?,masalah C-I-N-T-A ini?”kata si Nita yang benar-benar kaget dengan fakta kalau ternyata Clubnya itu akan juga menyelesaikan suatu masalah yang tidak biasa seperti itu.

“Hei Charlie ST 12,daripada kau penasaran soal masalah itu,aku lebih penasaran bagaimana kau bisa menarik seorang pria dengan 2 jari saj....”

“JAWAB SAJA PERTANYAANKU DASAR ANAK DAJJAL IDIOT!!” kata Nita sambil mencekik leher si Akbar yang terlalu berbasa-basi sambil tersenyum sinis karena terlalu senang mengetahui kalau dirinya akan membantu orang menyelesaikan msalah yang paling suka dibicarakanb oleh kaum hawa itu.

”Pokoknya selagi masalah itu kuprediksi bisa kuselesaikan dan tidak membuat oranhg lain diluar masalah ini terluka,ya aku terima saja,toh intinya tetap menyelesaikan masalah juga-kan” kata Akbar dengan simplenya walau mengalami guncangan sebesar 15 Skala Ritcer.

“HA?!,JA..JADI BENERAN DITERIMA YA?!” kata Nita sambil melebarkan senyumannnya.

“Nyimak apa yang aku katakan tadi cewek gila,dan kenapa kalian para cewek suka banget ketika membahas masalah ini sih?!,mana cewek yang bilang “jangan bersikap alay dan bersikaplah profesional” yang aku kenal 5 menit lalu woi?!”

“Diam kau dasar kakak kelas sinting,sudah sewajarnya kalau kaum perempuan lebih suka membahas masalah seperti ini tahu,kaena kamikan lebih mengutamakan perasaan daripada apapun” kata Nita dengan bangganya memuja kaum hawa sambil melepaskan cekikakannya.

“(Perasaan?,aku ragu kalau kau itu punya perasan dasar cewek tomboi)” kata Akbar yang tidak yakin dengan ucapan Nita barusan setelah melihat tindakannya barusan yang tidak sesuai ucapannya.

“A...anu....a......apa aku mengaggu kalian?” kata Rian yang merasa diabaikan oleh 2 orang yang asyik sendiri itu.

Mendengar si Rian yang memanggil mereka berdua,langsung saja Nita yang benar-benar bersemangat menghadapai masalah pertamannya itupun menghampiri si Rian dengan muka berseri-seri dan mulai berkata.

“aAhahaha,maaf kami tadi ada pembicaraan darurat tidak penting yang harus dibicarakan,dan karena pembicaraan kami sudah selesai..........bisakah kau ceritakan masalahmu itu lebih detail,hehehe” kata Nita yang benar-benar kegirangan itu dengan matanya yang bersinar penuh ketertarikan.

“(Ke...kenapa daritadi cewek ini senyum-senyum terus?,a...apa dia kerasukan sesuatu?)...ba....baik akan aku ceritakan masalahku”

“Hei pegawai baru,jangan bersikap menjadi bos dihadapan bos-mu,memangnya kau mau ku PHK dihari pertama-mu ini ha?!” kata Akbar yang kesal karena Nita mengambil dialognya.

----

“Kemarin sore,lebih tepatnya saat sepulang sekolah,aku terkejut bukan main karena saat diperjalanan itu aku bertemu dengan perempuan yang sudah lama tidak aku temui selama bertahun-tahun karena suatu masalah pribadinya dan sekaligus orang yang aku cintai,dan untuk menghilangkan rindu yang sudah menumpuk terlalu lama itupun kami sempat berbincang-bincang mengenai banyak hal mengenai apa saja yang telah kita lakukan disaat dulu kita masih bersama-sama,saat itu aku benar-benar senang dibuatnya ketika tahu perempuan itu ternyata masih ingat semua kenangan yang telah kita buat bersama”.

“OH MY GUSTI!!-MAMA MIA LEZATOS!!.....SO SWEET BANGET KAYA DRAMA INDOSIAR”.

“(Drama korea dasar cewek salah asupan gizi,kalau Indosiar pasti ujungnya –ujungnya harta warisan oi)”.

“Dan karena aku sudah tidak tahan memendam perasaan ini terlalu lama lagi,jadi kemarin aku memberanikan diriku untuk menyatakan perasaanku padanya agar tidak ada penyesalan lagi”.

!!!

SPLAAAAKKK!!

“KYAAA DILAN!!!.......TAMPAR AKU KAK!!,TAMPAR AKU!!,AKU GAK KUAT!!,KYAAAA!!” kata Nita yang yang menampar-nampar muka si Akbar karena terlalu “geli” dengan ucapan Rian yang merangsang itu.

“Aku yang gak kuat dasar cewek babon.......DIA ITU GAK BICARA DENGANMU!!,KEMBALILAH KE REALITA YANG SELALU KEJAM DASAR CEWEK LABIL!!” kata Akbar yang kesal berat dengan sikap si Nita.

“Dan setelah itu,masalah utamanya datang....”

...

...

Akbar dan Nita yang tadi sempat ribut sendiri tadi langsung terdiam ketika mendengar ucapan si Rian barusan,lalu setelah indera keenam mereka aktif dan mata batin mereka sudah terbuka lebar,mereka-pun dengan saktinya mulai menebak-nebak.

“Bapaknya datang tidak merestuimu?” tebak Nita dengan mata melotot.

“Bukan”.

“Pacar aslinya datang dan mengajakmu duel?” tebak Akbar juga.

“Bu...bukan”.

“Ternyata kau salah orang”.

“Kalau salah orang tidak mungkin dia tahu kejadian yang telah dia alami denganku bertahun-tahun lalu”.

“Ternyata dia salah gender”.

“Kalau begitu sudah aku kubur dia hidup-hidup kak”.

“Muncul Ustad Somad dan menyuruh kalian Ta’arufan?”.

“Sudah dibilang ini bukan sinetron Indosiar kak”.

“해석된다면, 네가궁금해하니?”.

“ini juga bukan drama korea,dan apa juga arti ucapakan kak Akbar barusan itu?”.

“LALU APA DONG?!” kata 2 anak itu yang penasaran berat.

“(Syukurlah mereka sudah menyerah,aku kira 1 halaman ini akan penuh dengan kata-kata mubazir yang imajinataif)....Sebenarnya ini” kata si Rian sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Dan setelah tahu kalau benda yang dikeluarkan si Rian ternyata sebuah kertas,2 anak yang imajinasinya melebihi imajinasi Spongebob-pun berkomentar...

“Ah,ternyata dia sudah tidak bisa bicara lagi sehingga dia menyampaikan ucapannya melalui kertas yang dimana ternyata kertas itu ternyata bertulisan “ada yang lebih baik daripada aku”,begitu?” tebak Nita.

“Ngawur,kau tidak dengar kalau dia itu berbincang-bincang dengan cewek itu?,apa kau tidak tahu kalau berbincang itu menggunakan apa ha?,sudah pasti isinya adalah Ikrar janji kawin dimassa lalu atau sejenisnya-kan?” kata Akbar berpendapat lain.

“BUKAANN!,IMAJINASI KALIAN MAKIN LAMA MAKIN NGAWUR!!,ISINYA ITU TEKA-TEKI TAHU!!!”.

...

...

“(Hehehe,Jack Pot,pasti teka-tekinya adalah jawab suatu pertanyaan-kan?)” kata Akbar yang tersneyum kecil karena sebenarnya dariawal dia sudah bisa menebak kalau isi kertas yang dimaksud Rian adalah teka-teki.

“He?,teka-teki?,apa-apaan itu?,memangnya kisah romantis cocok dengan teka-teki” kata Nita yang malah berpikiran lain.

“Cewek labil sepertimu tidak akan tahu rasanya sebelum merasakannya sendiri,coba aku lihat kertas itu Rian” kata Akbar yang sempat mengejek si Nita tanpa menoleh kearahnya.

“Eh,ba..baik kak Akbar” kata Rian sambil memberikan kertasnya pada Akbar yang ingin melihat kertas yang dimaksud Rian.

“Siapa yang kau panggil cewek labil tadi dasar cowok Bathil” kata Nita yang sempat kesal dengan ejekan Akbar yang acuh itu.

Dan setelah menerima kertas dari si Rian barusan,segra saja Akbar membuka dan membaca isi kertas yang diipat Rian tadi,lalu Nita yang juga melihat isi kertas itupun terbebong ketika membaca isi kertas itu yang ternyata hanya terdiri dari 1 kalimat saja,yaitu....



A M i k a i l b


 







“Amikailb....apaan nih?,bahasa Sangsekerta dari Arab?” tanya Nita yang bingung.com melihat kata yang tidak jelas itu.

“Woi ahli kubur,Sansekerta bukan dari Arab tahu”.

“Lalu apa maksudnya dong ahli provokator?”.

“Kalau sudah tahu maksudnya ya pasti tidak pelru kita selidiki dodol,tapi yang pasti disini kita tahu 1 hal...Mikail,salah satu dari 10 nama malaikat yang dihafal para remaja Masjid se-Indonesia,si malaikat pemberi Rezeki” kata Akbar memberikan suatu info.

“Kalau yang itu aku juga tahu kak,tapi yang tidak aku tahu adaalah huruf AB-nya yang ada ditiap ujung itu,aku benar-benar tidak tahu apa maksudnya kak”.

“Oh,jadi kau ingin kami memecahkan teka-teki ini Rian?” tanya Nita kemudian pada Rian yang penasaran dengan kata A-B itu.

“I...iya”.

“Sebelum itu,bisa kau jelaskan kenapa kau bisa sampai diberikan teka-teki seperti ini?,atau lebih tepatnya,memangnya apa yang kau katakan pada cewekmu itu sampai dia memberikan teka-teki ini padamu?” tanya Akbar kemudian yang masih asyik memperhatikan kertas itu.

Mendengar pertanyaan Akbar barusan,si Rian-pun mejelaskan sebab perempuan yang dia sukai itu memberikan suatu teka-teki yang terlihat simple tapi ternyata ruwet itu...........ya,kaya kamu.

“Kemarin saat dia mau mengakhiri percakapan kita,aku yang sudah tidak mau menunggu lama lagi dengan perasaan yang tidak pasti inipun segera menyampaikan perasaanku padanya”

...

...

“Demi tuhan semua manusia yang ada didunia,kau jantan sekali Rian,padahal biasanya para cewek yang nembak duluan lho” kata Nita yang kagum dengan apa yang dilakukan si Rian.

“(Bukannya kebalik ya?)...hmmm,jadi kau mau bilang kalau kertas yang diberikan cewek mu ini adalah jawaban dari perasaanmu itu?” kata Akbar kemudian.

“Bukan seperti itu kak”.

“Eh,lalu apa kalau bukan jawaban dari perasaanmu itu?” tanya Akbar lagi yang mulai heran.

“Itu...dia bilang kalau kertas itu adalah sebuah tempat,kalau aku bisa menebak dan datang ketempat yang tertera dalam kertas itu sepulang sekolah,maka dia akan memberikan jawaban soal perasaanku” kata Rian menjelaskan.

“Kalau kau belum bisa menemukannya?” tanya Nita.

“Di...dia bilang dia tidak akan mau menemui dan bicara denganku lagi walaupun aku menghampirinya”

?

Nita dan Akbar terdiam sejenak mendengar ucapan si Rian barusan,karena mereka merasa kalau diri mereka sedang melakukan pertaruhan besar yang dimana hasilnya akan merubah nasib orang menjadi seorang kekasih atau malah menjadi seorang dengan gelar BUJANG.

“Tidak cewek tomboi-cewek jatuh cinta-atau cewek lainnya,kalian itu spesies yang rumit banget ya,padahal Cuma bilang mau atau tidak saja kok pakai kode-kodean begini?,memangnya ini zaman perang apa?” kata Akbar yang hanya tersenyum sinis mendengarkan semua keterangan si Rian tadi.

“Jangan salah faham kak,kami para cewek selalu mengagap masalah cinta adalah masalah perang di kehidupan tahu,karena perasaan kami yang jadi taruhannya” kata Nita dengan kerennya.

“Maafkan aku yang tidak paham dengan faham sesat kalian itu” kata Akbar simple.

“Berhenti ngeledek,sekarang intinya adalah apa kakak tahu maksud dari kata A-Mikail-B itu?,karena aku jujur saja aku tidak paham yang beginian sih” kata Nita yang mulai mengaru-ngaruk kepalanya sambil melihat dan memikirkan isi kertas itu.

“Masih kurang petunjuknya,hei Rian,apa kau masih ingat dengan kata yang dikatakan cewekmu itu?,kata-katanya itu lho” kata Akbar pada Rian.

“Masih ingat kok,kalau tidak salah sih “Temukan aku ditempat yang sudah kujelaskan didalam kertas itu,jika kau bisa datang kesana 10 menit setelah bel pulang  besok berbunyi,akan aku jawab pertanyaanmu itu,tapi kalau tidak bisa datang tepat waktu....kau tahu aku akan bilang apakan?”....begitu” kata Rian yang masih ingat dengan apa yang diucapkan perempuan itu kemarin.

“Apa ada lagi?,karena aku rasa masih ada yang kurang soal penyelesaian masalahnya ini deh” kata Akbar lagi.

“Hmmm,memang ada sih,tapi aku tidak yakin itu penting atau tid...”

BRAAK!!

!!!

“ASTAUGFIRULLAHHALADZIM,APA-APAN SIH KAKAK INI?!,KENAPA KAKAK SAMPAI MEMUKUL MEJ....”

“WOI!!,JANGAN KESAMPINGAN HAL KECIL YANG TERDENGAR REMEH!!,KARENA SEMUA HAL PENTING ITU BERASAL DARI HAL SIMPLE YANG DIBESAR-BESARKAN OLEH KEADAAN TAHU!!...CEPAT KATAKAN APA YANG DIUCAPKAN PEREMPUAN ITU!!!,WALAUPUN ITU 14 KATA TERLARANG YANG TIDAK BOLEH DIUCAPKAN DARI TUAN KRAB SEKALIPUN” kata Akbar dengan nada tegas yang sempat teringat dengan adegan suatu episode Spongebob.

?

“(Ini anak serius atau bercanda sih?,susah banget ditebak kelakuannya)” kata Nita yang tdaik paham bagaimana karakter si Akbar itu sebenarnya.

“A....ah baiklah....di...dia bilang “Kalau kau sampai berkeringat,seka saja keringatmu dengan kertas itu,dan kalau kau sudah menyerah buang saja kertas itu dilaut” sambil tertawa begitu kak” kata Rian yang sempat kaget sampai menjaga jarak saat melihat Akbar membentak-bentak seperti itu.

...

...

Lagi-lagi si Nita yang mengerti situasi yang dihadapi oleh Rian itupun langsung menarik si Akbar lagi kebelakang dan membisikan pemikirannya pada si Akbar dengan pelan agar Rian tidak mendengarkan ucapannya.

“Kak Akbar,aku memang kurang ahli kalau masalah teka-teki seperti itu,tapi walaupun begitu saat memikirkan sikap teman cewek si Rian yang entengan ini,aku bisa merasakan kalau cewek Rian ini mungkin akan...”

“Apa yang membuatmu berpikir aku tidak bisa menebaknya,kau yang kurang pintar saja mengerti,apa lagi aku-kan?” kata Akbar dengan entengnya,lebih tepatnya lagi dengan sombongnya.

“Kalau hal ini mudah disadari banyak orang,kenapa si Rian ini malah tidak menyadarinya sih?” kata Nita lagi.

“Memangnya ada orang yang mau menerima kenyataan yang menyakitkan,tidak semua orang mau menerimanya Nit,jadi mereka membuat angan-angan kosong agar perasaan mereka tidak tersakiti tahu” kata Akbar menjelaskan.

“Tapi bukannya dia akan menjadi lebih sakit kalau sudah tahu kenyataannya ya?” .

“Itulah sebabnya kita harus belajar yang namanya merelakan honey”.

DUUUAKK!!

“Cuih,najis,siapa yang kau panggil honeytadi ha?” kata Nita yang kesal dengan pujian si Akbar barusan.

“Aku ngomong dengan tembok sialan,tidak mungkin aku panggil Honey pada Terminator yang semaunya sendiri” kata Akbar yang kesal karena  merasa serba salah itu.

“A....anu,maaf mengangu kesenangan kalian berdua,tapi...a..apa kalian bisa membantuku atau tidak ya?” kata Rian yang lagi-lagi mersa diabaikan itu.

“Ah benar juga,bagaimana kak Akbar?,apa kakak masih mau mengurus masalah ini?,karena aku tidak tahu sama sekali soal teka-teki itu lho” kata Nita tanpa dosa seolah dirinya tidak melakukan apa-apa pada si Akbar.

“Sebenarnya sih bisa saja kujelaskan sekarang karea ucapan cwek yang tadi kau anggap tidak penting itu,tapi karena dalam waktu 4...3...2..1..”

TEET-TEET-TETT

...

“Bel istirahat sudah berakhir,maka aku akan menjelaskannya saat pulang sekolah saja” kata Akbar sambil tersenyum pda 2 adik kelasnya itu.

“Ha?,sepulang sekolah?,kalau kakak sudah tahu apa maksud dari AmikailB ini,kenapa tidak kakak jelaskan saja sekarang?,tidak sampai setengah jam seperti khutbah jum’at kan?” kata Nita yang heran dengan sikap Akbar yang berbasa-basi itu.

“ya,dan kalau sepulang sekolah nanti,waktu kita Cuma sampai 10 menit saja kak?,belum lagi dipotong waktu kakak menjelaskannya,memangnya itu cukup untuk menemukan cewek-ku itu?” tanya si Rian.

“Percayalah Rian,sekali aku bilang kubantu ya pasti  akan aku bantu....jadi kau masih mau kubantu atau tidak ha?” kata Akbar dengan tatapan tajamnya.

?

“(Ya ampun,memang dia agak berubah saat mengurus pelanggan seperti yang dia kata-kan sih,tapi tatapan itu...)”.

“Eh...i..i..iya,ma..maaf kalau aku meragukan kakak,aa..akan aku turuti ucapan kakak,na.. nanti sepulang sekolah aku akan datang kesini lagi” kata Rian yang ketakutan melihat tatapan si Akbar.

“Baguslah kau bisa mengerti,jadi sekarang kembalilah kekelasmu dan belajar giat,jangan sampai uang dari kerja keras orang tuamu jadi mubazir ya” kata Kabar kemudian yang langsung saja tersenyum pada si Rian seakan dia lupa dengan tingkahnya 2 detik yang lalu.

“(Ka...kakak kelas yang 1 ini tidak waras)...ba...baik,aku pamit dulu ya,nanti saat pulang aku akan datang seperti yang kakak perintahkan,as..assalamualaikum”kata Rian kemudian sambil pergi keluar ruangan.

Dan setelah si Rian keluar dari ruangan itu,Nita yang kurang suka dengan sikap si Akbar barusan itupun mengomentarinya..

“Hei kak Akbar,bukannya sikapmu itu akan membuat tempat ini makin sepi?,bagaimana kalau dia tidak akan kembali kesini karena takut dengan sikapmu itu” tanya Nita pada si Akbar

“Itu kata orang yang memukul ketua clubnya dihadapan klien” jawab Akbar sambil berjalan menuju kasurnya.

“Lebih baik ketimbang membuat clien takut-kan?” balas si Nita.

“Terserah deh kau mau bilang apa,yang pasti aku bisa tahu kalau dia pasti akan tetap datang kesini lagi karena dia terpaksa,jadi kau tidak usah khawatir soal dia datang atau tidak” kata Akbar sambil tidur dikasurnya itu

“(Bukan itu maksudku dasar dod...)”

“Dan daripada kau membicarakan masalah sepele ini,sebaiknya kau kembali kekelasmu saja sana,bisa-bisa kau nanti dimarahi guru lho” kata Akbar yang mengalihkan pembicaraan.

“Jangan mengalihkan pembicaraan seenaknya kak,memangnya kakak tidak lihat apa yang kakak sendiri lakukan?”

“Tenang,setelah ini kelasku akan diajari guru yang selalu telat 10 menit karena terlalu asyik ngopi dan ngobrol dengan pemilik warung kopi yang cantik,berbeda dengan gurumu setelah ini yang akan kesal melihat murid telat 1 menit saat pelajarannya sudah dimulai”

“(Kakak ini lebih tahu kebiasaan orang daripada nama orangnya itu sendi...eh tunggu,darimana dia bisa tahu guru apa yang akan mengajar dikelas...)”

“Oh ya hampir lupa,Nita”.

“Eh,ada apa kak”.

“Untuk masalah yang satu ini,lebih baik kau tidak usah ikut campur deh,jadi sepulang sekolah kau tidak apa-apa pulang”

!!!

“HAA?!,KENAPA??!”.

“ya tidak apa-apa,bukannya hari pertama kerja selalu dimudahkan,seperti awal masuk sekolahmu itu lho” kata Akbar menjelaskan tanpa menoleh kearah Nita.

KE...NA....PA?”.

...

...

Saat Akbar yang melirik kearah Nita yang terlihat kesal dengan sikapnya barusan itu,Akbar yang masih sayang nyawa dan tahu kalau berbohong sudah tidak berguna lagi itupun akhirnya berkata yang sebenarnya.

“Aku Cuma takut saja,karena kalau perkiraanku tepat,mungkin kau bisa terluka”.

“Eh,terluka?,terluka karena apa?”.

“Tidak akan kuberitahu walaupun kau memaksa dan mengahajarku sekalipun” kata Akbar yang mulai mempertegas diri.

Nita hanya geram saja melihat Akbar yang bersikap seenaknya sendiri itu,apalagi dia juga merasa kalau Akbar juga sedang meremehkannya,dan untuk membuktikan kalau apa saja anggapan si Akbar padanya itu salah,Nitapun dengan tegas mengatakan...

“Kak,aku memang kurang pintar kalaui disuruh menyelesaika masalah yang berhubungan dengan otak,tapi kalau berhubungan dengan perkelahian,anggapan kakak salah 180 derajat,jika kakak mau bilang ada orang yang mau membuatku celaka,akan aku habisi dia saat ini juga kalau aku mau”

“Dan lagipula ini hari pertamaku disini,jadi mana mungkin aku meninggalkan kesan “tidak minat” dengan club yang gaje ini kak,aku ini masih tetap ingin sekolah,jadi kalau dengan keluar dari club ini bisa membuat bu Helda mencabut beasiswa atau mengeluarkanku dari sekolah ini,aku akan tetap bertahan disini meski kakak melakukan yang aneh-aneh sekalipun”

“Ok,kalau begitu lepas bajumu atau kau kukeluarkan dari sini,bagaimana?”.

...

...

KRETEK-KRETEK

“hohoho....aku bisa berdalih perlindungan diri lho my darling kak Akbar” kata Nita sambil tersenyum sinis dan meremas-remas tanganya yang menandakan dia siap bertarung sampai darah penghabisan.

“(Ah,apa mungkin ini sebabnya dia dipaksa bu Helda untuk membantuku ya?)..Pftt......ahahahaha,ternyata otakmu masih main ya,kukira otakmu mati karena karatan seperti otak si Patrcik yang sempat ketukar karena jatuh dari jurang itu,hilang deh kesempatan seumur hidupku,ahahaha” kata Akbar yang tertawa lepas mendengar jawaban logis si Nita..

“(Nih kakak kelas minta diruqya ya?)”.

“Ahahaha....haaaaa....terserah deh,pokoknya aku sudah memeringatimu,aku tidak bertanggung jawab soal apa yang akan terjadi nanti ya” kata Akbar kemudian yang akhirnya mengiyakan saja kemauan si Nita.

“Heeee,jangan remehkan aku kalau masalah berantem kak,memangnya kakak lupa kenapa aku bisa masuk kesini?” kata Nita sambil mengepalkan tinjunya.

“Ya-ya,karena membunuh 7 orang dibawah umurkan” kata Akbar yang masih saja bercanda.

“(Kalau begitu sekarang aku sudah masuk sel penjara dasar anak daj....eh sebentar)...kak maaf,tapi sebelum kembali ke kelas,boleh aku tanya 1 hal konyol?”

“Kenapa garam rasanya asin?,jawabannya aku sayang kam...”

“Apa kakak pernah dihajar habis-habisan oleh banyak orang sekaligus?”.

...

...

Akbar terdiam sejenak memikirkan jawaban apa yang harus dia berikan untuk menjawab pertanyaan Nita yang tidak terdengar “konyol” barusan,dan karena tahu tidak ada lagi waktu untuk menjelaskan karena waktunya masuk kedalam kelas,Akbarpun menjawab dengan kata-kata sakti umat manusia saat ditanyai “punya pacar belum”,yaitu...

“Ra...ha....si....a” kata Akbar sambil memaikan telunjuknya.

“(Haa benar juga ya,mana mungkin ada yang mau terang-terangan menjawab pertanyaan seperti itu)...Ahahaha,ok-lah kalau begitu,aku kembali ke kelas dulu ya kakak kelas sialan,assalamualaikum” kata Nita yang hanya tersenyum mendengar jawaban simple Akbar barusan.

“Waalaikumsallam rambo salah gender,hati-hati dijalan karena jalan tidak punya hati” kata Akbar tanpa menoleh.

“Ya,jangan jelaskan dulu arti teka-teki itu sebelum aku datang” kata Nita mengingatkan Akbar soal sesuatu.

“Kalau kau masih bernafas” jawab Akbar simple tapi menusuk hati.

“Kalau tidak?”

“Tenang,akan kuberitahu hal itu setelah kau dikubur,BTW kau yakin banget akan mati hari ini?,sekalian mau buat wasiat dulu?”

Nita hanya terseyum kecil saja mendengarkan lawakan Akbar yang keterlaluan jika didengarn oleh manusia bisa bermental lemah,dan setelah si Nita menutup pintu ruangan dan suara langkah kakinya makin terdengar menjauh,si Akbar yang sebenarnya khawati sola apa yang akan terjadi itupun segera saja bangun dari tidurnya dan mulai mengeluarkan ponsel untuk memulai menebak-nebak prediksinya.

“Pertama,si Nita yang tidak diterima di SMA Negeri manapun walaupun dengan sertifikat berstadart Nasional-kedua,hari ini dia berantem dengan 7 anak sekolah lain sekaligus ketahuan bu-ketiga,dihari inipun bu Helda itu juga menyuruh Nita masuk ke club-ku untuk membantuku menyelesaikan urusanku-keempat,secara kebetulan dihari inipun kasus pertama dari sekian lamanya adalah kasus cinta yang berbeda banget dengan kasus-kasus biasanya-dan ke lima,si Rian tidak mengatakan nama cewek-nya itu seolah dia disuruh merahasiakan siapa nama ceweknya itu dan bersikap biasa saja walau mungkin dia sudah tahu kalau dirinya pasti akan ditolak......aku memang tidak tahu bagaimana si Nita bisa ditolak di berbagai SMA Negeri dengan prestasinya itu,tapi kalau dugaanku soal buHelda itu sekarang sedang bermain-main denganku ini benar,maka bisa kutebak kalau perempuan itu...”

Lalu sebelum melanjutkan ucapannya,HP si Akbar yang daritadi sedang memanggil seseorang saat dia bicara sendiri daritadi itupun mulai diangkat oleh seseorang...

TREEKK!

[HEEEEE?!!..HA...HALOO.....A....A...ADA PERLU APA SAMPAI KA..]

[jangan banyak kaget dan bicara,cukup diam sampai aku selesai bicara,lalu jawab pertanyaanku ini,dan ingat.....jangan BO-HONG]





















Pemecahan


Beberapa jam kemudian

Akhirnya setelah bel sekolah berakhir dan semua murid pergi pulang menuju rumah masing-masing untuk istirahat dan melupakan semua teori-teori yang membuat kepala berputar 360 derajat itu (hanya dilakukan orang bodoh profesional,jangan ditiru dirumah-ditempat umum-dan dimanapun anda berada),segera saja Nita yang sudah penasaran dengan penjelasan si Akbar soal teka-teki si Rian itupun buru-buru pergi menuju ruangan club.

“Lho Nita,kau mau kemana?,tidak pulang bareng?” tanya Lisa yang kaget melihat Nita yang bisanya pulang bersamanya itu sekarang malah buru-buru pergi meninggalkan kelasnya.

“Lihat kelanjutan drama Indosiar” kata Nita simple.

….

??!!

“WWHAAATTT?!,KAU SUKA DRAMA KOREA INDOSIAR?!....KAU SUKA DRAMA APA NIT?!.....WOI NITA!!............NITAAAAAA!!!” kata si Lisa yang shock ketika tahu temannya adalah seorang K-Drama Lover.

Tapi si Nita yang terlalu fokus dengan apa yang akan terjadi nanti itupun tidak mengubris ucapan si Lisa dan segera berlari keluar kelas dan pergi menuju ruangan Helper Club.

“(Astaga naga terbang 2D Indosiar yang sudah punah entah dimana,bahkan anak yang tidak berkecukupan juga suka lihat drama korea lho,apa ini pertanda kalau budaya kita sudah tidak bermutu lagi?)” kata Lisa yang mengucapkan sesuatu yang ngawur dan bisa jadi konsipirasi masalah budaya 20 tahun mendatang jika masyarakan dan pemerintahan Indonesia tidak berusaha melestarikan budaya Negara sendiri itu.

----

Dan setiba Nita diruangan club,kagetlah dia karena si Akbar dan Rian ternyata sudah ada didalam ruangan itu dan mereka terlihat seperti sedang menunggu dirinya,terutama si Akbar yang masih tiduran dikasurnya seperti biasa.

“Ha...ha....ha...........haaaaa?,ba...bagaimana bisa kalian sudah ada didalam sini?,padahal aku sudah buru-buru berkemas dan lari kesini se..setelah guruku keluar lho” kata Nita yang masih ngos-ngosan karena berlarian tadi.

“Jawabannya ada diujung langit Goku,dan karena semuanya sudah kumpul.....jadi apa kalian sudah siap mendengarkan penejelasanku?”kata Akbar kemudian yang akhirnyabnagun dari tidurnya setelah semuanya sudah berkumpul.

“Tunggu,biarkan aku duduk dan menyiapkan gorenganku dulu,aku sudah menunggu 2 jam untuk moment ini” kata Nita yang buru-buru duduk dikursinya dan segera membuka gorengan dalam kemasan.

“Ha?,darimana kau dapat gorengan itu?”.

“Benar ramalan kakak,aku telat 1 menit lebih 1 detik dan bu Ayu langsung menyetrapku,jadi saat distrap keluar kelas aku kepikiran soal masalah ini,jadi yang sekalian saja aku ke kantin untuk beli persiapan begitu,hehehe” kata Nita dengan senyum centil tanpa dosa.

“(Oh tidak,sepertinya aku telah bersekutu dengan seorang penjahat sekolah,bisa dikira Club ini isinya murid bermasalah nih)” kata Akbar yang mulai khawatir soal nama baik club-nya itu.

“Ja.....jadi kakak beneran sudah tahu ya arti teka-teki itu?” tanya Rian membahs masalah utama yang masih tidak percaya dengan ucapa Akbar itu

“Ah itu......ya aku memangh sudah tahu sejak istirahat tadi,tapi sebelum itu aku mau tanya sesuatu padamu Rian,karena aku merasa ada yang ganjil dengan ceritamu itu” kata Akbar kemudian.

“Ma..Maksud kakak ada yang kurang begitu?,ta..tapi aku sudah ceritakan semuanya kok” kata Rian menjelaskan

“Tapi memangnya bagian mananya yang ganjil kak?” tanya Nita yang baru mengigit 1 gorengannya itu.

“Hahaha...kau terlalu senang dengan cerita romantis yang membuat imajinasimu gak karuan Nita,sampai-sampai kau tidak sadar kalau si Rian ini tidak memberitahu kita,siapa nama gadis yang dia maksud itu dan dari kelas mana dia berasal” kata Akbar menjelaskan bagian yang ganjil itu.

...

!!!

Nita yang shock sampai terdiam kaku mendengar ucapan Akbar barusan itu langsung menjatuhkan gorengannya diatas meja,dia shock karena dia tidak mengira kalau dirinya bisa tidak menyadari hal sesederahana itu.

“Oh My..................................Gorengan,be....be...benar juga,da...daritadi kau menyebut cewek-mu itu dengan sebutan dia-kita-atau sejenisnya yang menjadi kata ganti orang ke 3 pelajaran B.Indonesia-kan?” kata Nita yang tersadar dengan kenyataan yang dia lewatkan itu.

“Nah Rian,jadi apa kau bisa memberitahu kami,siapa dan dari kelas berapa cewek yang kau cintai ini?” tanya Akbar sambil tersenyum sinis.

Dan seperti perkiraannya,si Rian tidak menjawab pertanyaan si Akbar dan hanya membisu saja karena memiliki alasan tersendiri,hal itu membuat Akbar yakin kalau pendapatnya tadi itu benar sekali.

“(Haa,dasar kepala sekolah sinting,aku tidak menyangka kalau dia akan segininya hanya untuk bermain-main denganku)...sebenarnya aku tidak mau melajutkan masalah ini karena hal pribadi,tapi karena kau sudah susah payah sampai sejauh ini dan sepertinya akan mubazir kalau kubiarkan teka-teki itu tidak terjawab,maka akan aku turuti saja kali ini” kata Akbar kemudian pada Rian.

“(Masalah pribadi?,memangnya masalah pribadinya itu berhubungan dengan cewek si Rian?)” tanya Nita yang penasaran dengan masalah pribadi yang disebut si Akbar.

“Apa kakak bisa berhenti bicaranya dan mulai menjelaskan apa arti teka-teki itu,kita telah membuang waktu selama 3 menit” kata Rian dengan tatapa tegasnya pada Akbar yang tidak ingin mendengar kata basa-basi lagi.

“Walau kau sendiri sudah tahu jawaban apa yang akan diberi cewekmu ini?”.

“Eh kak Akbar,seharusnya kakak...”

Ya aku tidak peduli,jadi cepat beritahu apa arti kertas ini kak” kata Rian yang terlihat makin emosi itu.

!!!

Nita kaget ketika mendengar ucapan Rian barusan,karena Rian secara tidak langsung telah mengatakan bahwa dirinya sudah tidak peduli lagi dengan jawaban dari ceweknya soal perasaannya itu,melainkan lebih peduli terhadap arti isi kertas itu.

“(Lho-lho,ke..kenapa dia bisa bilang seperti itu?,ka..kalau begitu dia sebenarnya tidak punya perasaan dong pada ceweknya,ka..kalau begitu kenapa dia...)”.

“(Dia tetap serius walau sudah tahu jawaban apa yang akan diberikan,dan sepertinya dia juga lebih peduli dengan pemecahan teka-teki ini,apa dia akan mendapatkan sesuatu jika selesai melakaukan semua kekonyolan dan memecahkan teka-teki ini ya?)” kata Akbar berspekulasi dalam hatinya.

“Sudah 4 menit lewat kak,kita Cuma punya waktu 6 menit lagi” kata Rian yang memaksa si Akbar.

“Ka..kak Akbar,apa sebaiknya kita...”.

“Ok,tapi tanda tangani ini dulu Rian” kata Akbar kemudian sambil mengeluarkan suatu buku dari bawa kasurnya.

Dan setelah melemparkan sebuah buku jurnal yang disertai pulpen ditepi pojoknya yang sudah terpasang kepada Rian,Rian yang menangkap dan membuka isi buku itupun sempat bertanya soal buku itu.

“Ini...ini buku apa kak Akbar?” tanya Rian yang sempat membuka-buka halaman buku yang diberikan Akbar tadi yang isinyaterdapat sebuah nama dan tanda tangan disebelah kanan nama itu.

“Itu buku bukti kalau aku benar-benar sudah menolong seseorang,kau harus menulis nama-tanda tangan-dan jenis bantuan apa yang telah kuberikan padamu...dalam kasus ini sih,mungkin bantuannya lebih cocok disebut “KONSULTASI’ deh” kata Akbar menyarankan.

?!

“He?!...a...ada tanda bukti pekerjaan juga?” tanya Nita yang baru tahu soal buku tanda pekerjaan itu..

“Yap,karena aku tidak mau dikira ngagur selama ini (walau selama ini aku memang lebih sering ngagur sih) ”

“Kenapa kakak tidak memberitahuku soal ini?”

“Memangnya ada untungnya?”

“Enggak,tapi tidak ada ruginya jugakan sialan?!”

“Ya terserah deh,pokoknya kau boleh membacanya lain waktu saj...”

“Nih sudah aku isi kak,jadi apa bisa kakak kembali ke masalah utama?” kata Rian yang langsung memotong ucapan si Akbar dan mulai terlihat gelisah karena waktunya tinggal; sedikit lagi dari waktu yang ditentukan oleh cewek itu.

“Ok,kalau begitu dengarkan aku berfirman wahai orang tersesat dan sesat,karena aku tidak akan mengulanginya lagi seperti orang yang ingin balikan ke mantannya” kata Akbar sambil menerima dan memegangi bukunya itu.

“(Kumat lagi gaya alay-nya)” kata Rian dan Nita yang 1 pikiran.

Lalu,setelah memasukan bukunya itu dibawah kasurnya lagi,Akbar-pun segera saja menjelaskan arti dari teka-teki yang diberikan cewek Rian yang masih belum diberi nama itu dengan teori-teori sakralnya.

“Kalian pasti sudah sadarkan kalau ini bukan nama malaikat atau jurus-jurus Naruto,tapi ini adalah nama suatu tempat”kata Akbar sambil menunjukan isi kertas itu yang bertulisan A-MIKAIL-B itu.

“Ya,karena dia sendiri yang bilang begitu” kata Rian mengingatkan Akbar soal apa yang dia katakan tadi saat istirahat.

“Memanngnya MIKAILB itu nama suatu tempat ya?” Tanya Nita yang merasa aneh dengan nama tempat itu.

“Yup,dan karena si cewek itu tidak menjelaskan apa tempatnya ada diluar atau didalam sekolah,kita bisa berasumsi dari ucapannya yang memberimu waktu Cuma 10 menit setelah bel sekolah berakhir berbunyi itu bahwa,tempatnya itu pasti tidak jauh dari sekolah,atau lebih tepatnya ada didalam sekolah” kata Akbar menjelaskan lagi soal teorirnya.

“Eh,tempatnya ada disekolah ini?,tapi seingatku tidak ada ruangan yang bernama AMIKAILB deh kak Akbar” kata Nita.

“Bahkan dikuburan tidak akan ada tahu,Amikailb itu bukan bentu aslinya karena kata aslinya sudah dirubah menjadi sebuah Anagram” kata Akbar menjelaskan lagi.

?

“A...Anagram?”.

“Satuan berat macam apalagi itu?,atau itu saudaranya Instagram?” tanya Nita yang polosnya kebangetan.

“Bukan cewek bongsor,Anargram adalah jenis permainan kata yang dimana kata awal diacak menjadi kata baru,jadi bisa dikatakan kata aslinya dirubah tiap hurufnya sehingga menjadi kata baru begitu,misalnya LISTEN bisa diacak menjadi SILENT”

“Hooo,aku paham-aku paham” kata Nita yang akhirnya mengerti maksud ucapan berisitilah “Asing” dari Akbar barusan.

“Lalu point penting 1,apa kalian berdua sadar kalau huruf A dan L disini bentuknya agak berbeda dari yang lainnya?” kata Akbar yang menuinjukan hurf A dan L yang terlihat berbeda dengan huruf lainnya.

Dan saat 2 anak itu memperhatikan dengan jeli tulisan itu,tahulah mereka kalau ternyata 2 huruf itu terlihat lebih tipis daripada huruf yang lainnya.

“AH AKU LIHAT!,HURUFNYA LEBIH TIPIS DARIPADA HURUF LAINNYA!”kata Nita yang menyadari ada perbedaan huruf itu.

“Ya,bisa dikatakan si “cewek”-mu itu memberikan petunjuk kalau 2 huruf itu adalah 2 huruf penting Rian” tambah Akbar menjelaskan

“Huruf penting?”.

“Ya,simplenya,kira-kira ruangan disekolah ini apa yang namanya ada huruf L dan A-nya?”.

“Semua ruangan sih rata-rata ada huruf A-nya semua kak,tapi kalau L itu...”

!!!

“HAA!!,LABORATORIUM DAN RUANGAN KEPALA SEKOLAH!!” kata Rian yang bisa menebak ruangan sekolah yang memiliki huruf L.

“Lebih tepatnya LAB,kalau ruangan kepala sekolah jelas salah karena tidak ada huruf B-nya,dankarena huruf L-A-B dari kaya Amikailb sudah ketemu,jadi yang tersisa hanya kata huruf m-i-k-a-i,dan tidak usah pakai indera ke 6,jika diacak dan disusuh sedikit saja kalian pasti bisa sadar kalau ini adalah kata...

“KIMIAA!!....LAB KIMIAA!!”kata Rian dan Nita bersamaan.

Melihat 2 anak itu bisa mengerti penjelasannya sampai bisa menjawab pertanyaannya seperti itu,Akbar yang meraa bangga karena merasa menjadi guru yang berhasil membuat muridnya mencapai suatu pencapaian itupun berkata...

“Bagus anak-anakku yang manis,kalian memang pinter deh,tidak sia-sia kakak mengajari kalian,sini biar kakak kasih bint...”

DUUUAKK!!

“Najis,memangnya kau pikir kita anak TK apa?” kata Nita yang memukul si Akbar karena kesal diperlakukan seperti anak kecil itu.

“(Gak ada manis-manisnya)” kata Akbar yang kesal bukanmain dengan perlakuan kasar si Nita.

“Ah waktunya tinggal 3menit!,kalau begitu aku pergi duluan ke lab Kimia,terima kasih bantuannya ya Nita,kak Akbar” kata si Rian yang memberikan salam dan kemudian pergi buru-buru keluar ruangan.

“Woi,tunggu dulu!!,jangan buru-buru begitu!!,hei kak Akbar kenapa kakak malah masih tiduran begitu?,ayo cepat bangun!” kata Nita yang berusaha membangunkan si Akbar dari kasurnya.

“Tidak mau,aku mau tiduran saja (karena aku sudah tahu kalau semuanya itu Cuma sandiwara bohongan)” kata Akbar yang meiliki alasan tersendiri itu.

“Ayolah jangan seperti orang sakit-sakitan begitu!,apa kakak ingin melewatkan moment klimaks masalah percintaan ha?,kakak bakal nyesel lho” kata Nita sambil menarik-narik Akbar dari kasurnya.

“(Kira-kira siapa coba yang membuatku sakit-sakitan begini ha?)...Aku tidak ikut,buat apa aku melihat adegan romantis seseorang saat aku sendiri belum punya pasangan ha?,kau pikir aku mau bunuh diri?” kata Akbar menjelaskan sambil memegang gagang kasurnya.

?

”Ah,ternyata kakak sensitif juga ya?,aku kira kakak gak pedulian soal perasaan begitu” kata Nita meledek sambil melepaskan tarikannya.

“Kalau aku tidak punya perasaan,sekarang kau sudah ada di RS dan dibacakan Yasin sialan,ah sudahlah,karena semua urusan disini sudah kelar,sekarang kau pulang sana” kata Akbar kesal.

“Sebelum pergi aku ingin dengar dulu,point penting ke 2-nya itu apa kak?” kata Nita sambil duduk dibangku lagi sambil memakan camilannya yang tidak tersentuh sama sekali tadi.

“Ha?,point ke 2 apaan?”.

“Yaelah,tadikan kakak menjelaskan kalau yang kakak katakan tadi itu point penting ke 1,jadi point penting yang ke 2 itu apa dong?” tanya Nita kemudian mengingatkan Akbar soal apa yang dia katakana tadi.

...

“Oh itu,karena si Rian gak mau mendengarkan aku dulu dan malah buru-buru keluar,aku jadi gak sempat menjelaskannya....ahahaha,bisa kapok dia” kata Akbar yang hanya tersenyum dan tertawa kecil.

“Eh,memangnya apa point penting ke 2 itu?”.

-----

Sedangkan itu,Rian yang sudah ada didepan Lab kimia-pun sempat mengintip kedalam ruangannya melalui jendela pintu,tapi karena didalamnya tidak ada siapa-siapa,si Reihanpun jadi cemas dibuatnya.

“Duh,kok tidak ada siapa-siapa sih?,apa kak Akbar salah menebak ya?,ka..kalau begitu apa aku cari acak saja?,tapi waktunya Cuma 2 menit-an” kata Rian yang cemas karena waktu janjiannya tidak lama lagi itu.

“WOI RIAN!!,TUNGGU DULU WOI!!”.

Langsung saja Rian menoleh kearah sumber suara yang memekakan telinga itu,ternyata itu adalah suara si Nita yang lari terbirit-birit kearahnya karena memiliki suatu info penting yang harus disampaikan.

“Eh Nita,ada apa?”.

“Ka..kau...kau pasti tidak menemukan cewekmu itukan?,jadi jangan seenaknya pergi sebelum orang selesai bicara begitu dong!!,kau jadi kurang infonya-kan” kata Nita menjelaskan panjang lebar sambil terengah-engah.

“HA?!,ma...masih ada info lagi?” .

“Ya,kau ingat soal kata cewekmu “kalau kau sampai berkeringat,seka saja keringatmu dengan kertas itu,dan kalau kau sudah menyerah buang saja kertas itu dilaut” itu?,kak Akbar bilang kalau maksudnya itu adalah kertas lakmus,karena keringat itu mengandung asam dan laut itu melambangkan basa....apa begitu ya penjelasannya?,ahh bodo amat ah!,pokoknya intinya seperti itu-lah” kata Nita yang samar-samar lupa ucapan si Akbar yang teoritis dan Cuma mengatakan inti ucapannya saja.

“Kertas lakmus?,terus hubungannya apa dengan Lab ini apa Nita?,dan lagian si cewek itu sendiri juga tidak ada didalam lab ini tahu”

“Kak Akbar juga bilang cewekmu menyurumu untuk menemukannya-kan?,jadi dia sempat mengira kalau cewekmu itu sedang bersembunyi diruangan Lab ini agar kau bisa menemukannya begitu”.

“Bersembunyi?”.

“Ya,lebih tepatnya dia bilang ditempat penyimpanan barang-barang kimia yang ada kertas lakmusnya itu”.

“Tapi itu artinya kita disuruh masuk kedalam-kan?,apa lab ini tidak dikunci oleh petuga...”

Dan Rian-pun tidak melanjutkan kata-katanya,karena ternyata saat dirinya mencoba membuka pintu LAB itu,pintu ruangan Lab tidaklah dikunci seperti perkiraannya sehingga pintunya-pun terbuka.

“Jadi ini yang disebut “yang terlihat belum tentu kenyataannya”-nya?” kata Nita yang sempat mengerti maksud suatu istilah.

“Me...memangnya siapa dia sampai bisa meminjam kunci lab begini?” tanya Rian yang sempat penasaran soal sesuatu itu.

?

“Ha?,sebentar-sebentar,kau bilang apa tadi?” tanya Nita yang merasa salah dengar ucapan Rian barusan.

“Ti..tidak ada apa-apa kok.....HOI KELUARLAH!!,AKU SUDAH TAHU KAU BERSEMBUNYI DILEMARI PENYIMPANAN!,DAN JUGA AKU MASIH PUNYA WAKTU 1 MENIT!!,JADI KAU HARUS MENEPATI JANJIMUKAN?!” kata Rian kemudian berteriak memanggil perempuan-nya yang bersembunyi diruangan penyimpanan barang-barang kimia itu.

SREEEKK

“Ahahahahaha......ternyata kau bisa memecahkan teka-teki itu ya?,padahal aku pikir kau akan menyerah”

!!!

Kagetlah Rian dan Nita karena tiba-tiba salah satu lemari penyimpanan yang ada dipojok bagian belakang itu terbuka dengan sendirinya dan muncul seorang wanita cantik dari dalamnya.

“(BAPAK MIA LEZATOS!!...DIA BENERAN SEMBUNYI DIDALAM LEMARI PENYIMPANAN?!,AKU KIRA KAK AKBAR CUMA BERCANDA SOAL ITU!)” kata Nita dan Rian yang sempat sepikiran itu.

“Walah,aku tidak tahu kalau ternyata kau dibantu dengan teman-mu,kalian terlihat serasi deh...ahahaha” kata perempuan itu yang masih saja tertawa-tawa.

“(Tu…tunggu dulu,di…dia kak Nita-kan?!,k…kok malah dia sih?!!)” kata Rian yang sempat bingung itu.

“(Benar juga,aku selaku anggota baru,aku harus sempat mempromosikan diri agar kami makin dapat pelanggan nih)...ah maaf kalau lancang,a...aku Nita dari Club Helper,karena tadi si Rian ini minta bantuan kami untuk menyelesaikan masalahnya,jadi kamipun membantunya sampai sini deh,hehehe” kata Nita yang seolah-olah mengatakan kalau masalah si Rian bisa terselesaikan berkat bantuan Helper Club agar bisa menarik simpati pendengarnya itu.

!!!

Mendengar ucapan Nita barusan,langsung saja perempuan yang terlihat tertarik akan sesuatu itu segera mendekat kearah Nita,dan saat dia sendiri sudah berjarak amat dekat dengan wajah si Nita,diapun berkata.

“Ahahaha,jadi kau?,kau anak perempuan yang katanya menjadi pembantu si Akbar yang katanya lebih suka kerja sendiri itu ya?,aku jadi kasihan padamu deh” kata perempuan itu dengan memasang senyum lebar.

“(AKHH!!!,TERLALU DEKAT!-TERLALU DEKAT!!)...i..iya,aku mengerti maksud ucapanmuitu,tapi tolong jaga jarak,kau terlalu dekat tahu!” kata Nita yang kalang kabut ketika jarak bibir mereka Cuma sejarak 6 cm.

“Aku punya sesuatu yang harus kubicarakan padamu,apa kau tidak keberatan mendengarnya?” tanya perempuan itu yang tidak peduli dengan ucapan Nita barusan.

“Dan aku rasa kau juga punya hal yang harus dibicarakan dengan orang lain deh!” kata Nita sambil melirik kearah Rian yang diabaikan lagi.

Langsung saja perempuan itu menjaga jarak dari Nita saat teringat kalau masih ad urusan lain yang harus dia selesaikan,lalu sambil memasang muka penuh kebahagiannya lagi,dia mencegah si Nita untuk pergi pulang terlebih dahulu.

“Ahahaha..maaf-maaf Rian,aku jadi terlalu terbawa suasana sampai lupa ada hal penting yang harus aku lakukan denganmu sekarang” kata Nita yang meminta maaf pada Rian.

“Ti..tidak apa-apa kok kak,aku masih bisa menunggu kalau kakak masih mau bicara dengan si Nita ini (ha,dilihat dari tingkahnya saja,sepertinya sudah kelihatan kalau aku tidak punya kesempatan ya?)” kata Rian yang hanya pasranh dengan keadaan.

“Nita,karena ada yang harus kubicarakan denganmu sekarang,bisakah kau tunggu aku diluar sebentar dan jangan pulang?” .

“Eh,me...membicarakan apa ya?”.

“Kau akan tahu nanti”.

“(ukh,aku tidak suka dengan senyuman perempuan ini,tapi  kira-kira apa ya yang ingin anak ini bicarakan?,kan aku belum pernah bertemu dengannya sebelumnya)...baik,aku akan  menunggu diluar” kata Nita yang akhirnya mengiyakan saja kemauan perempuan itu.

Dan setelah memberikan isyarat “semangat 45” dan “jangan lupa berdoa” melalui gerakan tubuh pada Rian,Nita-pun akhirnya pergi keluar Lab untuk membiarkan 2 orang itu mengurus masalah privasi yang harus mereka selesaikan.dan setelah si Nita keluar,dimulailah perbincangan 2 orang yang sebenarnya tidak saling mengenal itu.

“Hahaha.......jadi,apa bisa kita mulai pembicaraanya dik Rian?,karena aku sendiri penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi hari ini” kata perempuan itu sambil menoleh kearah Rian dengan senyumannya yang tidak berubah-ubah.

---

Beberapa meit kemudian.

Setelah Nita bersholawat dan membaca primbon sekaligus agar masalah klien pertamanya bisa terselesaikan dengan baik,keluarlah si Rian sambil memasang wajah yang sangat tidak diharapkan oleh si Nita.

“(Oh no,i have baaaad feeling abaout this)....Ri...Rian,ba..bagaimana hasilnya?” tanya ita kemudian sambil menghampiri Rian yang lesu itu.

“Terimah kasih ya sudah membantuku,sampaikan juga salamu itu pada kak Akbar,by” kata Rian sambil tersenyum kearah Nita dan mulai berjalan pergi.

“Ah Rian!,tunggu!!”.

Tapi Rian tidak mengubris sama sekali ucapan si Nita dan terus melangkah menjauh, tentu saja hal itu membuat si Nita kesal bukan main karena dia merasa penampilan dan tugas pertamanya diclub itu hancur lebur.

“(AKKH PRIMBON SIALAN!!,KATANYA TANGGAL JAWA HARI INI ADALAH KEBERUNTUNGKU!!,TAPI KOK MALAH KEBALIK BEGINI SIH?!,AKU GAK AKAN PERCAYA DENGAN TULISAN-TULISANMU LAGI DASAR EDITOR SESAT!!)” kata Nita yang kesal dengan pengarang buku suatu Primbon yang secara hukum tidak bersalah itu sambil menginjak-injak lantai.

“Ahahahaha....sepertinya ada anak yang sedang marah dan kesal nih?,kau sedang bocor ya?”

!!!

Kagetlah Nita ketika tiba-tiba saja ada orang yang memeluk dirinya dari arah belakang,ternyata itu adalah perbuatan si cewek yang telah membuat wajah Rian menjadi lesu tidak berharapan.

“AHHH!!,APA-APAAN NIH?!,LEPASIN GAK!!,KALAU MAU MEMELUK ORANG!!,PELUKLAH ORANG YANG TELAH KAU SAKITI OI!!” kata Nita yang terkejut dengan serangan mendadak ini.

“Ahahahaha...maaf saja ya,tapi yang namanya cinta itu memag tidak bisa dipaksa-kan?, apalagi aku juga punya orang yang aku cintai” kata perempuanitu yang masih saja memeluk si Nita.

“Eh?,ka....kau sudah punya orang yang kau sukai?,maksudmu pacar begitu?” tanya Nita kemudian.

Mendengar pertanyaan Nita barusan,perempuanitu hanya tersenyum saja dibuatnya,lalu sambil melepaskan pelukan eratnya pada Nita,perempuan itupun segera mengunci kembali pintu Lab Kimia itu sambil bergumam...

“Entahlah Bela,aku sendiri juga bingung bagaimana aku harus meyebutnya” kata perempuan itu sambil memasukan kembali kuncinya kedalam saku celananya setelah mengunci ruangan Lab.

“Hei,kau sampai menggunakan ruangan Lab untuk teka-tekimu itu,memangnya kau siapa sih?,sampa-sampai kau bisa pinjam kunci lab kimia ini?” tanya Nita yang pertanyaannya berganti topik karena merasa heran akan sesuatu itu.

“Oh bodohnya aku,kok bisa-bisanya aku lupa memperkenalkan diri begini sih?,apa ini efek kenaikan BBM ya?”.

“(Gak ada hubungannya)”.

“Ahahahaha....kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku dulu,namaku Bela Abadeir dari 11-A dan sekaligus Wakil Ketua OSIS,dan dengan jabatanku itulah aku jadi bisa pinjam kunci-kunci ruangan disekolah ini dengan membuat banyak alasan terlebih dahulu,jadi kau bisa sebut itu “pemanfaatan wewenang” begitu,hehehe” kata anak yang mengakui namaya sebagai Bela Abadeir dan bersamaan dengan pernyataan kejahatannya yang tanpa sikap rasa bersalah itu.

“(Aduh,lagi-lagi aku berurusan dengan kakak kelas yang sikapnya menyebalkan,benar-benar akan kuhajar editor pembuat primbon itu kalau aku bertemu dengan.....)”

...

...

Abadeir?

“Tu....tunggu sebentar kak Bela,tadi kak Bla bilang nama belakang kakak itu siapa?,Abadeir?”

“Yap”

“Ab..Ab…..Abadeir?,maksud kakak seperti nama kak Akbar,kak Abadeir yang ada di Club Helper itu?”

“Yap”

“Ja...jangan bilang kalau kakak ini pac.....”

“Tidak,aku adiknya”

...

...

Mendengar ucapan dari si Bela barusan,legalah si Nita karena ternyata dugannya mengenai Bela adalah pacar si Akbar itu salah.

“Ah syukurlah,aku pikir kakak adalah pacar kak Akbar,bisa gila aku kalau tahu ternyata orang penyindiri seperti kak Akbar itu punya pacar Wakil ketua OSIS yang cantik seperti kakak,bagai bumi dan lubang hitam tahu” kata Nita yang masih sempat-sempatnya meledek si Akbar.

“Ahahaha....terima kasih untuk pujiannya dik Nita,sekarang boleh aku yang bertanya?” kata Bela sambiltersenyum lebar.

“boleh,tanya soal apa kak Bel...”

Dan belum selesai Nita melanjutkan ucapannya,si Bela dengan cepatnya langsung merangkul si Nita dan kemudian mendekatkan mulutnya ketelinga Nita,setelah itu Belapun berbisik...

“kau......tidak punya hubungan apa-apa dengannya-kan?” kata Bela dengan nada suaranya yangberubah drastir mejadi lebih serius tapi masih saja tersenyum manis.

!!!

“(A...APA-APAAN DIA INI?!,DI...DIA CEPAT BANGET!!)” kata Nita yang kaget mengetahui dirinya tidak bisa merespons balik gerakan Bela yang cepat dan tidak bisa ditebak itu.

“Tolong dijawab ya”.

“Haa?!...me....memangnya apa yang membuat kakak mengira aku punya hubungan dengan kak Akbar?”.

Mendengar pertanyaan dari Nita barusan,dengan tenang namun fasih,Bela-pun menjelaskan teorinya sehingga dia bisa beranggapan seperti itu…

“Sudah 4-5 bulan lebih yang lalu sejak kak Akbar membuat Helper Club dan selalu bekerja sendirian tanpa minta bantuan orang lain,bahkan aku yang adiknya sendiri inipun tidak diizinkannya masuk kedalam Club-nya untuk membantunya sekalipun,tapi sekarang....tiba-tiba saja seorang murid baru datang dan langsung bisa diterima menjadi anggota Club itu yang kau sendiri sudah tahu kalau kakak-ku itu adalah seorang penyendiri yang jarang bicara apalagi bertemu dengan orang lain,....jadi bukannya bodoh namanya kalau aku tidak mengira kalian tidak punya suatu hubungan tertentu yang membuatmu bisa dekat dengannya?” kata Bela panjang lebar dengan senyuman yang tidak berubah sama sekali.

!!!

“(Sikap menyebalkan dan analisis yangt tajam,ok fix,dia adik kak Akbar)” kata Nita yang akhirnya mengakui kalau si Bela itu adalah adiknya.

“Ja-wab-dong”.

Mendengar si Bela terlihat memaksa dirinya untuk menjawab pertanyaannya itu,Nita yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi pada kakak kelasnya yang aneh itu akhirnya hanya menuruti saja keinginannya.

“(Haaaaaa,yang satunya seenaknya sendiri dan tidak sopan,yang satunya pelawak amatir dan tidak sabaran,benar-benar saudara yang kompak)....Dengar ya kak Bela,saat pertama kali aku masuk kedalam sekolah ini,aku sudah punya tujuan ikut club pencak silat,tapi karena aku berantem dengan anak dari sekolah sebelah yang kurang ngajar dan secara kebetulan juga ketahuan guru BK,aku dihukum membantu kak Akbar mengurus Clubnya itu tahu,aku sama sekali tidak ada niat masuk.....dan juga kalau bisa aku ingin sekali keluar dari Clubnya itu kak”

“Lalu,kenapa tidak kau lakukan adik kelasku yang manis?” tanya Bela sambil mempererat pelukannya

“Terserah kakak percaya atau tidak,tapi aku tidak bisa keluar karena bu Helda akan mengancam akan mencabut beasiswaku”

...

...

“Bu Helda,akan mencabut beasiswa katamu?”.

“Ya,aku bisa tahu kalau kakak tidak percaya,tapi sayangnya kenyataan memang kadang menyebalkan kak” kata Nita yang sebal sendiri dengan ucapannya.

Setelah mendengarkan ucapan dari Nita barusan,Bela sempat terdiam sejenak sambil merengakan pelukannya yang tadi sangat erat,dan karena merasa dirinya seperti suatu adegan film yang ambigu,Nita yang merasa tidak enakan dipeluk terus-terusan oleh seorang yang baru dia kenal beberapa menit itupun berterus terang.

“Anu kak Bela,bisa kakak lepasin pelukan kakak?,aku takut ada orang bodoh yang nanti salah faham soal kelakuan kakak ini” kata Nita kemudian yang tidak suka dipeluk terlalu lama itu.

“Ppfft...hihihi...”

“(He?)”

“AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHA!!!!”

?

Nita hanya terdiam saja ketika melihat si Bela tertawa lepas seperti orang yang diruqyah dengan kitab Suci dan disiram air Baptis secara bersamaan itu,lalu sambil terus tertawa terbahak-bahak,Bela-pun melepaskan pelukannya dan mulai mengomentari perbincangannya tadi.

“AHAHAHAHA...ma...maaf.....a...aku pikir tadi kau itu pacar simpanan kakakku atau sejenisnya,karena aku kaget sih setelah sekian lama sendiri tiba-tiba saja dia menerima orang di clubnya,perempuan pula,ternyata kau itu diancam bu Helda toh,ahahahahaha...........haaaaa,memang tidak mungkin ya penyendiri sepertinya itu punya pacar” kata Bela yang akhirnya bisa mengendalikan tawanya lagi.

“(Bahkan adiknya sendiri ikut komentar soal sikapnya itu lho,apa kau juga jaga jarak dengan keluargamu kak Akbar?)”tanya Nita yang malah kepikiran dengan nasib si Akbar.

“Tapi Nita,walaupun si Akbar itu penyendiri dan kadang sikapnya keterlaluan,dia sebenarnya anak yang pintar dan baik kok,jadi kakak mohon jangan bersikap kasar padanya ya?,karena bisa makin liar dia kalau tidak punya teman ngobrol sama sekali” kata Bela yang kemudian memohon pada Nita.

“Ah,tenang saja kak Bela,kalau itu aku sudah tahu kok,aku akan berusaha agar bisa akrab dengan kak Akbar (walau dengan cara yang kasar sih)” kata Nita yang sempat teringat dengan perlakuannya pada Akbar.

“Ahahahaha,terimah kasih ya Nita,kau memang adik kelas yang baik deh,rasanya ingin kuangkat kau jadi adik tiriku saja…mau ya?-mau ya?” kata Bela kemudian sambil memeluk dan mengelus-ngelus mukannya ke pipi Nita.

“Bisa tidak kakak berhenti memeluku,aku ini bukan guling bernyawa” kata Nita yang bosan dengan kelakuan Bela.

“Iya-iya maaf,pipimu lembut banget seperti ranjang tidur PSK sih,aku jadi ketagihan…ahahahaha”

“(Itu pujian atau hinaan ya Lord?,dan memangnya dosa apa aku sampai sering dapat perlakuan seperti ini sih?)”

“Oh ya,boleh kita tukeran nomer telepon?,nanti kalau kau atau kakak-ku punya masalah yang tidak bisa kalian selesaikan,kau bisa menghubungiku,nanti akan aku tolong sekuat tenaga deh” kata Bela kemudian sambil mengeluarkan HP-nya yang ingin bertukar nomer HP dengan adik kelasnya yang baru dia kenal itu.

“Boleh kok,sebentar ya” kata Nita yang setuju-setuju saja dengan permintaan Bela sambil mengeluarkan HP-nya juga.

Kemudian 2 gadis yang baru saja berkenalan dengan cara yang tidak biasa itupun saling bertukar nomer telepon agar bisa saling menghubungi apabila ingin meminta bantuan satu sama lain.

----

Dan setelah saling menerima kontak telepon,segera saja Nita yang merasa urusannya sudah selesai itu berpamitan kepada Bela untuk pergi pulang kerumah.

“Karena urusanku disini sudah selesai,aku pulang dulu ya kak Bela,assalamulaiakum” kata Bela sambil berjalan pergi.

“Waalaikumsallam,maaf kalau tadi aku merepotkan ya!” kata Bela yang masih menetap karena masih ada urusan yang belum diselesaikan.

“No problem!,sampai jumpa lagi kak Bela!” kata Nita sambil melambaikan tangannya kepada Bela.

“Ya,hati-hati dijalan ya,karena belakangan ini banyak orang jahat berkeliaran” balas Bela dengan senyuman manisnya yang memberikan peringatan pada Nita.

Akhirnya,hari pertama Nita sebagai anggota Helper Club sekaligus wakil ketua Club yang penuh dengan banyak kejadian yang tidak biasa dengan orang-oran yang sikapnya tidak biasa itupun selesai dia jalani dengan penuh perjuangan dan banyak cobaan tes kesabaran.

“Sepertinya kegiatan club ini lebih menarik daripada yang aku bayangkan deh,dan walau klien pertamaku gagal bahagia,tapi aku harus menjadikannya batu loncatan agak aku bisa lebih baik..............yosh!!,untuk kedepannya aku harus lebih bersemangat lagi!!,tunggu saja kak Akbar!!,akan kubuat Club itu menjadi sangat bersinar tanpa lampu sekalipun!!” kata Nita yang berambisi itu.

Sedangkan itu,Bela yang hanya melihat Nita dari kejauhan itu hanya memandanginya dengan senyuman sinis.

“(Ahahahaha....syukurlah hubungannya dengan kak Akbar itu Cuma teman saja,kalau begitu dia tidak perlu aku waspadai deh)” kata Bela yang merasa lega karena dugaannya akan sesuatu itu ternyata salah.

Kemudian Bela-pun mengeluarkan HP-nya untuk melihat pukul berpakah sekarang, dan setelah merasa dia masih punya waktu luang,diapun mulai berjalan perlahan menuju suatu tempat…

“Mungkin sebelum aku pulang kerumah,aku coba mampir dulu ke kakak ah” kata Bela yang berjalan menuju arah Club Helper.




















Masih Misteri


Beberapa menit kemudian,lebih tepatnya setelah pernyataan cinta yang tidak ada romantisnya sama sekali yang membuat para penggemar novel ROMANCE kecewa berat,lebih tepatnya didepan ruangan Club Helper,seseorang terlihat sedang berusaha untuk memanggil si Akbar.

“Assalamualaikum,permisi,saya mau cek meteran PDAM dan PLN”

...

“Permisi,Pizza Hut ekstra besar gratitasnnya sudah datang,boleh saya masuk sebelum dingin”

...

“SELAMAT!!,ANDA MENDAPATKAN HADIAH CEK SEBESAR 5 JUTA RUPIAH!!,SILAHKAN KELUAR DAN TANDA TANGANI CEK-NYA DULU BAPAK AKBAR”

….

“ITS POLICE!!,OPEN THE DORR!!.....WIBU-WIBU-WIBU!!!”

....

....

Setelah berbagai cara telah dia lakukan tapi tetap saja idak mendapatkan respons dari Akbar yang ada didalam ruangan itu,Bela yang sudah kelelahan itupun menyerah dan mulai berterus terang.

“Ahahaha...ka...kak Akbar,aku akan berhenti bercanda,jadi apa boleh aku masuk?” kata Bela meminta izin masuk pada kakaknya yang sudah kehabisan ide untuk beralasan lagi.

“Club sudah tutup,jadi aku tidak mau menerima tamu,pulanglah kerumah-mu wahai petugas PLN-PDAM,PIZZA DRIVER,TUKANG PHP dan POLISI” kata Akbar dari dalam ruangannya.

“Ahahaha...jangan begitu dong kak,massa kau tidak mau bicara dengan adikmu ini?,kau pasti punya masalah yang ingin dibicarakan?,misalnya kapan gaji guru Honorer dinaikan menjadi UMR atau kapan UU hukuman mati Koruptor dibuat begitu”  kata Nita yang menjelaskan topic masalah yang mungkin ingin dibicarakan itu.

“Tidak ada “tahayyul” dan “dongeng tidur” pemerintah pusat yang perlu aku bicarakan denganmu,jadi cepatlah terbang dari sini atau. kau.....”

“Aku sudah bertemu dengan si Nita itu lho”

?

...

...

“Ahahaha,dia itu anak baik yang aktif dan kelihatannya suka sekali menolong orang,kira-kira dia bisa dapat beasiswa dan diterima disini karena apa ya?,apa karena prstasinya?,atau karena ulah bu?,atau malah kedua-duanya?,dan juga kenapa dia dipaksa juga masuk kedalam Club kakak ya?....hmmm,masih menjadi misteri” kata Bela sambil bersandar dipintu ruangan.

“Sudah kubilang,apapun yang terjadi antara aku dan kepala sekolah bukan urusan-mu,jadi berhentilah ikut campur dalam masalah ini Bel”

“Memang aku tidak peduli dengan urusan kepala sekolah sih,tapi jika itu ada urusannya dengamu juga,maka aku akan ikut campur baik kau suka atau tidak,karena kita ini saudarakan?...ahahahahaha”

Bel,kuperingati kau,jangan-ikut-cam-pur

“Tapi kak,saudara itukan sudah seharusnya saling tolong menol....”

BRAAAKKK!!!

!!!

“Eh,kak Akb.....”

BERHENTI MEMANGGILKU KAKAK SIALAN!!!,KITA BUKANLAH SAUDARA DAN KAU ITU BUKAN ADIKLU LAGIIIII!!,JADI ENYALAH ATAU AKU TIDAK AKAN MENGUBRISMU SAMA SEKALI SETAN ALASS!!!”

???!!!

...

...

Setelah mendengarkan ucapan Akbar yang penuh emosi sampai-sampai dia memukul pintu ruangannya,Bela yang sempat terdiam saja mendengar ucapan yang menusuk dari si Akbar itupun memutuskan untuk meninggalkan kakaknya yang terlihat sudah tidak bisa diajak bicara lagi,tapi sebelum pergi Bela-pun sempat berkata...

“Tidak peduli sebenci apa kakak terhadapku dan “mama”,tapi aku akan tetap menyayangi kakak kok,jadi.............................jaga diri kakak baik-baik” kata Bela yang akhirnya meninggalkan kakaknya yang tidak mau bicara itu................................lagi.

...

...

Saat Bela sudah berjalan menjauh dari ruangan Club itu,dimulai-lah perbincangan anatara “SESUATU” dengan Akbar mengenai apa yang baru saja terjadi.

Walah-walah,sepertinya kau telah membuat seoarang sedih deh”

“Lebih baik begitu dan kuharap dia juga membenciku sekaligus,karena bisa strees aku jika dia masih bersikap baik padaku”

“Kau itu memang orang yang baik ya,aku jadi lebih cinta lagi padamu lho”

“Berisik,aku ini bukan orang yang baik sialan”

“(Tidak......kau memang orang yang baik,terima kasih karena kau masih memberiku kesempatan dengan berusaha membuat Bela membencimu selama ini,jadi tetap tunggulah...........aku akan datang)”

----

Sedangkan itu,didalam kantor,dibagian ruangan kepala sekolah,terdengarlah suara perbincangan antara 2 orang melalu telepon yang sedang membicarakan suatu urusan yang terdengar penting..

[Assalamualaikum bu Helda]

[Waalaikumsallam,so?,how?,apa semuanya berjalan lancar boy?]

[Saya sudah melakukan apa saja yang ibu perintahkan,saya sudah menerima surat teka-teki itu,membuat Akbar dan Nita dari Club Helper membantu saya memecahkan teka-teki yang anda buat itu,me-ne-ri-ma penolakan dari orang yang ibu maksud yang ternyata sama sekali tidak tahu apa-apa soal ini alias si-kak-Beladan sekaligus menjelaskan apa yang terjadi....apa ibu sudah puas]

...

Beberapa waktu yang lalu...

“Hahaha.......jadi,apa bisa kita mulai pembicaraanya dik Rian?,karena aku sendiri penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi hari ini” kata perempuan itu sambil menoleh kearah Rian dengan senyumannya yang tidak berubah-ubah.

“HEE?,JA...JADI KAKAK BENAR-BENAR TIDAK TAHU SAMA SEKALI SOAL “INI”?” tanya Rian yang kaget karena Bela ternyata tidak tahu apa-apa.

“Ahahaha...tidak,memangnya apa yang kau maksud “ini” itu? Tanya Bela simple.

“Ce..ceritanya panjang,tappi ntinya aku disuruh Bu Helda untuk menyelesaikan teka-teki dengan meminta bantuan dari Helper Club,la...lalu disuruh menyatakan perasaanku pada wanita yang ada didalam teka-teki ini” kata Rian yang malu-malu itu.

“Ahahaha...dan kau mau-mau saja disuruh mengikuti perkataannya Rian?,lucu sekali deh kau itu”.

“Ma...Mau bagaimana lagi kak,karena bu Helda akan mencabut beasiswaku kalau aku tidak mengikuti ucapannya tahu”

!!!

Bela yang daritadi menertawai kelakuan Rian itupun akhirnya terdiam sekaligus tercengah dengan ucapan Rian barusan,karena dia tidak mengeri kalau kepala sekolah-nya akan melakukan hal seperti itu pada muridnya untuk kepentingan pribadi.

“(W...Wanita itu,ternyata dia benar-benar sudah gila)”.

“Terus,kakak sendiri bagaiaman?,kakak berada disini pasti juga perintah bu Helda-kan?,memangnya apa yang disuruh bu Helda pada kakak?”.

“Ah itu...dia Cuma menyuruhku bersembunyi disini untuk memberikan kejutan pada calon pacarku yang unik,bodohnya aku,seharusnya aku tanya dulu dalam rangka apa dia melakukan ini,bukannya malah langsung bersemangat dan lupa diri begini....ahahahaha,ingin kutampar rasanya diriku yang tadi malam itu”

?

“HA?!,CALON PA...PACAR??!!” kata Rian yang kaget bukan main itu.

“He?,kenapa kau kage.............oh,ahahahahaha,maaf-maaf,aku lupa dengan perintah bu Helda padamu itu,tapi aku minta maaf ya dik Rian,aku tidak bisa menerima perasaanmu itu,dan lagian aneh jugakan kalau kita menerima perasaan orang yang baru saja kita kenal seperti ini,jadi intinya.......................maaf ya” kata Bela yang memohon maaf pada Rian sambil membungkuk itu.

...

Saat ini.

[Magnificent!!,seperti yang kurahapkan dari juara drama tingkat Provinsi!,kau memang bisa diandalkanya]

[Jadi apa ibu akan menepati janji ibu?,beasiswa saya tidak akan ibu cabut-kan?]

[Don’t wory Rian,walaupun orang-orang memanggilku gila,aku bukan orang yang akan mengingkari janjinya kok]

[(Kau memang gila dasar perempuan sinting!)... karena urusan dan tugas saya sudah selesai,saya pamit dulu,assa..]

[Tunggu-tunggu,i masih punya 2 permintaan lagi Rian]

!!!

[APAAA?!,BUKANNYA IBU SUDAH JANJI...]

[Ahahaha tenang saja,ini tidak ada hubungannya dengan pencabutan beasiswamu kok, jadi don’t panik begitu dong...ahahaha]

[(Sial,apa sebaiknya aku lapor polisi saja agar wanita gila ini ditangkap karena melakukan pemerasan pada...)]

[Aku tahu kau pasti akan berencana memanggil polisi untuk mengadukanku dengan alasan memeras muridnya dengan ancaman dicabut beasiswa,dan justru malah aneh kalau kau tidak berpikir like that,right?]

...

...

[(O...orang ini,monster)]

[Rian,aku ini orang yang selalu membayar jasa lho,karena aku tidak suka dengan yang serba gratisan...jadi sebagai apresiasi jasamu itu,plese go to Jl.Madura,digang bagian pojoknya kau akanmelihat 2 tong sampah,dibawah tong sampah berwarna merah nanti kau akan melihat amplop yang tertutup oleh dauh kering,amplop itu berisi money for you work]

!!!

[HAAAA?!....U....UANGG???!!!]

[Yes,sudah kubilangkan aku tidak suka yang gratisan,itu juga berlaku for me to boy]

[BU…BUKAN UANG MONOPOLI ATAU UANG HARAM-KAN?!]

[hei,maybe aku ini gila,tapi aku tidak jahat tahu,aku sudah pensiun dari hal itu]

[Se...serius bu?,i...ini tidak ada maksud tersembunyikan?,itu Cuma uang tutup mulut yang halal sajakan?]

[(aku tidak tahu apa uang tutup mulu itu termasuk uang halal or haram,tapi…)…You want or not Rian?,karena uangnya lumayan untuk buy noodle chiken dan penjualnya sekaligus lho]

!!!

[EH?!,JUTAAAN??!!]

[No idiot,aku memang tidak suka yang gratisan,tapi aku juga tidak suka yang kemahalan]

[Jadi berapa dong?!]

[Kau akan tahu saat melihatnya sendiri,oh ya amplopmu yang berwarna merah ya...sedangkan yang berwarna biru tolong nanti kau antarkan ke Jl.Irian no 33,nanti disana kau akan melihat 7 orang yang mungkin mukanya babak belur atau memakai gips atau some thing like that]

[Eh,memangnya siapa mereka itu bu?]

[Not important,tapi kuberitahu untuk jaga-jaga,jangan sampai kau tukar amplopmu itu ya?,or-you-will-get-the-akibatnya,mengerti?]

[(Se...semoga bukan preman-semoga bukan preman)...I...iya,saya mengerti,asal mereka nanti tidak menghajar saya atau sejenisnya]

[Tenang,mereka sudah kuberitahu kok soal problem finansial ini...baiklah,now yang ke 2]

?!

[EHHH?,MENGANTARKAN AMPLOP KE JL.IRIAN ITU BUKAN YANG KE 2 BU HELDA?]

[Itu masih 1 problem,jadi tidak termasuk]

[(Ampunnn!!,aku sudah tidak kuat lagi!!,mana kamera-nya?!,aku menyerah!!...keluarkan aku dari masalah ini)]

[How pendapatmu saat tahu wanita yang kusuruh kau nyatakan cinta padanya itu ternyata adalah si Bela?]

...

...

[Ini lelucon atau permintaan yang ke 2?]

[Yang B]

[Bercanda?]

[Alfabet ke 14 and 15]

[(Aku benar-benar tidak tahu jalan pikir manusia seperti ini,tapi..)...Haaaaa,saya sudah siap ditolak siapa saja karena saya lebih peduli soal beasiswa saya,tapi saat tahu kalau ternyata cewek itu adalah si Bela dan mendengar penolakan langsung dari salah satu perempuan populer disekolah sepertinya itu...ada rasa syok sendiri bu]

[hohoho,memangnya she bilang apa saat menolakmu]

[Dia Cuma bilang maaf aku sudah punya calon pacar yang unik begitu,aku tidak mengerti apa maksudnya itu]

...

...

[(Yaelah,dia masih belum change ya?,padahal ini sudah beberapa bulan sejak kejadian itu lho,sesusah itukah untuk move on?)]

[Dan maaf lancang,dia juga titip salam jari tengah pada ibu kalau saya sedang menghubungi ibu]

….

[(Yap,she not changed sama sekali)]

[Memangnya apayang sudah ibu lakukan pada kak Bela sampai dia bisa sekesal itu?, bahkan dia mengejek ibu dengan tersenyum lho]

[Merusak rencana pernikahannya...maybe]

[Eh,rencana pernikahan?]

[Our bisnis sudah selesai,dah Rian]

[Tunggu,bu..]

TREEK

Setalah bu Helda memutuskan panggilan teleponnya dengan si Rian,selesailah 1 rencana dari banyak rencana bu Helda yang sedang menanti,dan setelah meregangkan badan serta menarik nafas panjang,bu pun segera memuli rencananya selanjutnya.

“yaaaap,memberitahu rencanaku pada Saraswati done-menahan serangan dan ceramah membosankan from Saraswati juga sudah-menunggu kabar sekaligus memberikan presents untuk Rian dan 7 anak SMA sebelah yang kusuruh untuk melakukan Bully-ing pada Nita baru saja selesai,kalau begitu sekarang apa ya?.........oh iya,sekarang waktunya itu”

“...Wahai gadis yang menitipkan salam jari tengah padaku,now you can get in” kata bu Helda memanggil masuk seorang perempuan yang daritadi bersandar dipintu masuk ruangannya.

“Ahahahahahaha...lama sekali kau bicaranya wahai perusak pernikahan massa depan orang,sedang membicarakan umurmu yang tidak akan lama lagi karena suka cari masalah dengan orang ya?,sebagai pakar Sosial,aku menyarankan agar orang seperti ibu lebih baik bunuh diri saja deh....ahahahaha”.

Dan masuklah si Bela kedalam kantor setelah mendapatkan izin dari bu,lalu setelah duduk dibangku yang tersedia dan saling berhadapan satu sama lain,2 orang yang tidak beres jalan pikiran dan mentalnya itupun mulai berbincang dengan gaya bahasa “UNIK”masing-masing.

So,joker bergender perempuan,ada urusan apa kau datang kesini?” Tanya bu Helda kemudian pada muridnya yang kasar itu.

“Ahahaha....berhenti bersikap tidak tahu seperti itu jelmaan kuntil son,ibu tahu aku ingin membicarakan apakan?” jawab Bela yang dengan beraninya berkata kasar pada kepala sekolahnya,dengan senyum pula.

“Ah,soal ternyata yang datang bukannya you future husband tapi malah 2 adik kelas yang imut ya?,aku turut berduka soal itu...mengheningkan cipta,dimulai” kata bu Helda  mengejek.

BRAKKK!!.

“Ahahahaha...jangan bercanda dasar kamus Inggris rusak yang bernyawa,tadi malam aku sudah sangat senang ketika ibu bilang berencana mempertemukanku dengan kakak-ku,tapi apa kenyataannya?,ibu berbohong sialan!,bahkan kak Akbar sampai tahu soal rencanamu ini kampret,sia-sia aku sampai meminjam kunci ruangan Lab kimia dan bersemunyi diruangan itu hampri selama 10 menit untuk memberikan kejutan seperti ucapan ibu itu” kata Bela yang memukul meja bu Helda sambil teringat kejadian saat istirahat tadi.

Beberapa waktu yang lalu...

[jangan banyak kaget dan bicara,cukup diam sampai aku selesai bicara,lalu jawab pertanyaanku ini,dan ingat.....jangan BO-HONG]

 [I..iya,baiklah kalau itu bisa membantu kakak (OMG,ini telepon pertamanya setelah sekian lama,apa ini pertanda baik?]

[Apa tadi malam atau beberapa waktu yang lalu kau ditelepon bu untuk melakukan sesuatu?]

!!!

[(Lho,kok dia bisa tahu?!,bu..bukannya bu Helda bilang ini kejutan untuknya ya?)...haa?,memangnya kenapa kakak tanya hal itu?]

[Hari ini aku ada pelanggan yang bernama Rian dari kelas 10,dia bilang ingin mencari tempat wanitanya berada melalui teka-teki yang diberikan wanita itu]

[Teka-teki?]

[Ya,dan teka-teki itu menunjuk ke LAB KIMIA....didalam lemari PE-NYIM-PA-NAN]

!!!

[Llho-lho-lho-lho-lho?!,ko...kok  malah tempat itu?,bukannya itu tempat yang disuruh bu Helda agar aku bersembunyi untuk kejutan nanti?)]

[Aku tahu kalau tidak ada siswa yang bisa meminjam kunci LAB selain para OSIS,jadi aku mau tanya juga siapa orang OSIS yang sekarang meminjam kunci LAB Kimia]

[Ah...itu.....ma..mana aku tahukan?,kan bukan aku saja yang jadi OSIS]

...

...

[Kau tidak pandai menipu Bel]

[AH TUNGGU KAKAK!!,AKU INI....]

TREEKK

----

“Hooooo,si Akbar bisa menebak dan bahkan call kau ya?,(that boy benar-benar sangat menakutkan kalau sudah berususan dengan orang yang sedang dia tolong)” kata bu Helda yang meuji kehebatan Akbar dalam hatinya itu.

“Ahahaha....dan juga aku yang tidak tahu apa-apa soal si Rian itu-pun terpaksa terus melakukan keinginan ibu yang sia-sia itu,karena aku benar-benar panik dan bingung harus berbuat apa tahu!”

“(Hohoho,tepat seperti dugaanku,dia pasti masih akan terus melakukan apa yang kusuruh karena she not know apa yang terjadikan)...heee,Memangnya kenapa kau tidak telepon aku ha?,dasar idiot”

“Ahahaha.....sudah kok.....dua-puluh-lima...kali kampret!!,kenapa ibu malah OFF disaat penting begitu ha?!”.

?

“Oh jadi itu kau ya?,sory ya,aku pikir itu para orang tua diknas yang banyak bicara daripada bertindak itu (tapi L-I-E,ahahahaha)” kata bu yang menikmati ekspresi putus asa Bela.

“Haaa...sudah cukup membahas masalah bodoh yang sudah terjadi,sekarang aku mau tanya 2 hal yang mungkin akan jadi masalah massa depanku” kata Bela kemudian yang akhirnya bisa menenangkan diri setelah puas meluapkan emosi-emosinya.

“Oh,soal anak baru itu dan my plan for Akbar-kan?”.

“Apa maksud ibu menyuruh si Nita itu untuk membantu si Akbar dalam menyelesaikan masalahnya itu ha?,ibu sendiri tahukan Akbar itu seperti apa orangnya”.

Yes,tapi itu demi kepentingannya sendiri agar bisa memenangkan taruhan-nya kok,jadi kau tenang saja Bel”.

...

...

“Ahahaha.....taruhan lagi-taruhan lagi,ya ampun lord,sejak kejadina itu kalian terus-terusa saja membahas masalah taruhan kalian,sebenarnya apa sih yang kalian pertaruhkan ini?,sampai kak Akbar minggat dari rumah tidak lama dari kecelakaan itu dan sampai ibu juga jadi membuat rencana-rencana gila begini?” kata Bela yang merasa pusing memikirkan masalah yang sebenarnya sedang dihadapi oleh kakakanya dan bu.

Pri-va-si-on”.

“Haaaa......massa bodohlah dengan taruhan kalian itu,tapi yang penting disini adalah, apa ibu bisa beritahu aku,semua rencanan dan hal konyol ini adalah rencana ibu untuk kak Akbar,bisa ibu jelaskan apa maksud dari kata rencana itu?”.

“Rencanaku dengan taruhan itu tidak berbeda jauh kok,bisa dibilang rencana-ku itu untuk membuat taruhan jadi lebih menarik sih,you tahu aku suka membuat hal jadi lebih menarik-kan?”.

“Ahahaha…aku tidak paham dengan ucapan ibu barusan,berhentilah basa-basi bu Helda,aku tahu tahu kalau kau yang menyuruh 7 orang dari SMA sebelah menyerang murid baru dan mengancam siswa yang tidak menuruti perintahmu dengan dicabut beasiswa-nya lho,jadi aku bisa saja membuatmu dalam masalah yang besar saat ini juga tahu” kata Bela yang mulai mengancam bu Helda.

“dan sayangnya kau tidak bisa melakukan itu juga Bela”.

“Oh ya?,kenapa?”.

Because I will make si Akbar yang kau cintai itu bisa terkena masalah yang lebih besar dan menyalahkannya padamu,dan kau pasti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?,the clue is PENYESALAN……..ahahahahahaha” kata bu Helda yang membalas ancaman si Bela.

!!!

Mendengar ucapan dari bu Helda barusan,Nita hanya geram saja dibuatnya karena dia tidak mengira kalau bu Helda akan menggunakan kakak-nya sebagai alat pengancam dirinya itu.

“(Sialan,dia sudah tahu kelemahan-ku,apa lagi yang harus aku lakukan untuk menghadapi monster ini ya?)” kata Bela yang kesal itu.

“Tapi,dengan senang hati akan kuberitahukan semuanya padamu kok”.

“Ha?,ya…yang benar?”.

“ya,with one syarat yang gampang”.

“(Aku punya firasat buruk soal ini,tapi mumpung ada kesempatan,aku coba saja deh)….Dan apa syaratnya itu?”.

“Aku tidak mau membicarakannya pada siapaun termasuk kau........expect dengan si PEMARAH,ehehehehe” kata bu Helda sambil tersenyum lebar kearah Bela.

!!!

Tanpa banyak bicara lagi,langsung saja Bela meloncat dari kursinya lalu menjaga jarak ketika melihat sikap bu Helda barusan,karena dia tahu bu Helda pasti akan melakukan hal yang berbahaya setelah ini.

“Kau memang sudah gila bu Helda,dan juga aku tidak punya waktu untuk ini...jadi selamat tinggal” kata Bela yang memutuskan untuk segera keluar dari ruangan itu.

“(Hehehe,let make this more menarik) Aahhh...ternyata cuma sekecil itu rasa penasaran-mu pada info yang berhubungan dengan si Akbar,dan kau bilang kau adalah adiknya?,weeakkk”.

“HEI!!,ASAL KAU TAHU SAJA ORANG GILA!!,MESKI AKU TERLIHAT CUEK DAN TIDAK PEDULI,TAPI AKU ADALAH ORANG YANG PALING MEMIKIRKAN KAKAK,JADI JIKA KAU TIDAK INGIN MEMBANTU MEMPERBAIKI HUBUNGANKU DENGAN KAK AKBAR,LEBIH BAIK...”.

Akbar atau “KAKAK”-mu ha?,pilih salah satu son of...

...

...

...

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

DRAP-DRAP-DRAP

BRAAAAKKKK!!!

Setelah mendengarkan ucapan bu barusan,Bela yang sudah tidak sabaran lagi menahan amarahnya yang terpendam dalam hatinya itupun berlari kearah bu lalu meloncat kearahnya dengan tangannya yang mencekik leher.

Melihat Bela melakukan hal yang sudah dia perkirakan sebelumnya,bu Helda hanya tersenyum ketika dia juga melihat sosok lain dari Bela yang ceria dan suka tertawa itu.

“Ahahah...yes,mata itulah yang ingin kulihat,mata serba serius sang sins “PE-MA-RAH”...ahahaha” kata bu yang hanya tersenyum dan tertawa kecil saja walaupun dirinya dilukai oleh murid sekolahnya itu.

Persetan….persetan dengan semua ucapan dan rencana sintingmu itu,kak Akbar itu tetap akan jadi milikku,tak akan kuberikan dia pada siapa-pun termasuk kau dasar orang gila”

Darling,apa yang membuatmu berpikir aku cinta dengan anak itu ha?,aku Cuma mau main-main denganya saja kok,jadi jangan salah faham ya...hehehehe” kata bu Helda sambil menjulurkan lidahnya.

“Sayang sekali disini sudah sepi...jadi aku bisa membunuhmu dengan tenang perempuan sialan”

“Sayangnya juga......i have a bad news untukmu Bel” kata bu sambil menunujkan HP-nya yang sempat dia ambil dari saku celananya kearah Nita yang isinya adalah pesan bertulisan...


Jika kau diam-diam bicara dengan si Bela lagi,katakan padanya agar jangan lagi dekat dan bicara denganku karena dia sudah bukan kuanggap siapa-siap lagi selain penggagu,atau kau harus mengandakan point-ku,mengerti kau pasien RSJ!!


 






???

“Kak Akbar...a...apa maksudmu......”

BBBZZTTTT!!

?

...

...

“Apa aku terlalu fast?,apa dia juga sudah read bagian bawahnya?”

Bela-pun langsung tergeletak seketika saat dia merasa ada sesuatu yang menyetrum lehernya,dan setelah menyingkirkan tubuh Bela dari tubuhnya,segera saja bu Helda yang menyetrum Bela dengan stun gun yang dia simpan disaku celananya itupun bangun dari lantai dan merapikan bajunya.

Well,dia sudah menunjukan sisi gelapnya,itu artinya sudah dalam kondisi sangat-sangat serius......i hope dia bisa mengetahui kalau si Akbar benar-benar tidak ingin berhubungan dengannya lagi,dan semoga saja dia belum membaca bagian point itu”

“Tapi ya bodo amatlah,kalaupun tahu pasti Akbar tahu harus berbuat apakan?.....ahahahaha,salah dia juga sih,kenapa dia pakai menulis soal masalah “point” itu segala?,dasar cowok yang tidak bisa carefull” kata bu Helda sambil memasukan stun gun-nya kedalam saku celananya.

Lalu setelah merengakan badan-nya yang agak kaku karena terlalu lama duduk dikursi itu,bu Helda-pun mulai mengingat-ingat kembali rencanan apa yang akan dia lakukan setelah ini.

“Ok,membuat si Bela sadar kalau Akbar tidak ingin dekat dengannya lagi sesuai keinginan Akbar sudah selesai,next rapikan barang hasil kerusuhan yang dibuat Bela saat menjadi “PEMARAH”,terus setelah itu bring Bela yang pingsan karena stun gun kerumahnya dan said si Bela belum makan apa-apa sejak pagi tadi,lalu yang terakhir....home dan preapare rencana-rencana yang akan datang deh” kata bu yang megingat-ingat susunan rencana yang akan dia lakukan kali ini.

Setelah dia telah merapikan semua barang yang berantakan karena kelakuan Bela barusan,bu Helda–pun membawa Nita yang pingsan untuk diantarkan pulang menuju rumahnya sesuai rencananya.

Tapi saat perjalanan menuju mobilnya yang ada digarasi sekolah,bu Helda sempat kepikiran soal sesuatu mengenai permintaan Akbar yang ingin si Bela agar tidak mempedulikannya lagi itu.

Weird deh,aku Cuma menyuruh Akbar menyelesaikan taruhannya saja,aku-kan tidak melarangnya untuk tetap berhubungan baik dengan bekas “keluarga lama”-nya,tapi why dia sampai se-ngotot itu ingin menajauh dari them ya?,kalau aku sih setuju saja dia dengan si Bela,karena mantan adiknya inikan atletic-beutifull-dan juga smar........”

...

...

“.............Ah i see,istri rasa adik rasanya pasti akwardya?,ahahaha,memang pemikiran anak itu morefarand realistikdaripada aku yang tidak waras ini ya?,ahahahahaha” kata bu Helda yang malah mengatakan hal yang ambigu.

----

TUUTT

TUUTT

TRECK!!

[Assaalamualaikum,ini siapa ya?]

[Waalaikumsallam,ini dari bahasa arab dari kata “besar”]

[Ha?,bahasa Arab kata bes...................................EH DAJJAL?!]

[KURANG NGAJAR!!,BAGAIMANA BISA BAHASA ARAB “BESAR” ITU ANAK DAJJAL HA??!!,CEPAT MINTA MAAF KE ORANG-ORANG ARAB SANA!!]

[Ya-ya aku tahu itu kau kak Akbar,tapi memangnya darimana kau bisa tahu nomerku ha?,seingatku aku belum memberimu nomer teleponku deh?]

[Aku punya banyak cara yang tak akan dimengerti oleh orang islam yang bahasa Arabnya hancur sepertimu]

[(Hahaha,kurang diajar nih kakak kelas)]

[Stop dulu debatnya,sekarang dengarkan pertanyaanku dulu Nita]

[Ya-ya pacarmu cantik,jadi tidak perlu kakak...]

[Apa kau tidak apa-apa?,apa kau terluka?]

?

[He?,apa maksud pertanyaan kakak barusan?]

[Maksudku apa kau baik-baik saja?,kau tidak baru saja bertengkar atau sejenisnya-kan?]

[Ti..tidak kok,aku ini baru saja sampai dirumah]

[(Hooo,syukurlah kalau begitu,kukira sekarang kau dalam masalah besar,ternyata dia belum bertindak sejauh itu rupanya,aku harap dia benar-benar tidak cari masalah dengan Nita)]

[Tunggu kak Akbar,kak Akbar seperti mengatakan kalau aku sepertinya sedang diincar oleh orang jahat deh,memangnya apa yang baru saja terjadi?]

[Tidak,aku Cuma khawatir kalau kau diincar 7 anak yang kau habisi itu,kau tahukan kalau manusia itu sifatnya pendemdam]

[Ahahahaha,kalau Cuma itu sih tenang saja kak,aku bisa menangai mereka sendirian kok,kakak lupa kalau aku ini bisa dapat Beasiswa dari bu Helda karena apa ha?]

[Ya,karena kau penggemar Drama Indosiar kelas berat]

[Lebih baik cinta produk lokal dari pada produk luar negri tahu,weeee]

[Terserah deh,sudah dulu ya aku tutup dulu,kalau ada masalah,don’t forget to call me,Dar-Ling]

[EH?!,SI.....SIAPA YANG KAU SEBUT DARLING TADI HA?!,DASAR NAJ....]

[Assalamualaikum]

TREKK!

...

...

Dan setelah memastikan kalau si Nita sudah pulang dengan keadaan selamat dan tubuh yang masih utuh,Akbar yang baru saja mematikan teleponnya itu jadi bisa bernafas lega dibuatnya.

“Haaaaaa,walau aku tidak tahu sebab sebenarnyta wanita itu menyuruh Nita masuk Club-ku.tapi sepertinya aku sedikit mengerti lagi kenapa bu Helda memilih gadis tomboi ini deh,hehehe”

“Dan well...tinggal 11 bulan lagi,ayo kita lihat apa akan ada perkembangan yang terjadi bahkan setelah kau masuk........ Oh wahai gadis tomboi yang perkasa” kata Akbar sambil tersenyum lebar karena membayangkan sesuatu yang menarik di massa depan.

Dan mulai hari ini,dimulai-lah cerita kegiatan penyelesaian masalah yang tidak biasa dari “Helper Club” dengan cara penyelesaian yang tidak biasa oleh ketua dan wakil anggotanya yang tidak biasa,sekaligus ditengah-tengah misteri dari kepala sekolah yang tidak biasa mentalnya itu.








favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X