Buku ini menyadarkan saya tentang satu fakta interaksi batin ibu dengan seorang anak. Rahasia percakapan cinta. Bahwa meskipun ibu tahu buah hati di gendongannya tak akan paham, tapi dihadapannya selalu ada kalimat yang dibisikkan. Berjuta bait-bait doa, segudang titipan cita dan harapan, hingga wasiat serta perintah dan larangan. Meski anak belum mampu menangkap pesan, tapi ibu seolah percaya bahwa kelak semua itu tidak akan sia-sia. Benar, Allah telah menganugrahkan hati yang mampu mendengar.
574Please respect copyright.PENANAuaOeFhSo8F
Saya adalah anak dari seorang ibu. Ini disclaimer bahwa saya membaca dari sudut pandang Altan, bayi yang tidak tahu apa-apa, tentang catatan seorang ibu. Melalui alurnya yang runtut saya ikut kembali memutar waktu, menjadi sosok yang ditunggu-tunggu, menagih lelah, menyita tenaga, menguras pikiran cemas dan bahagia, hingga detik haru sekaligus menegangkan itu tiba. Bayi itu lahir. Tapi, ternyata ia tak cukup menjadi beban selama sembilan bulan kandungan. Bahkan detik, jam, hari, hingga hitungan bulan dan tahun di masa berikutnya adalah harga dari seorang anak. Masa depannya adalah taruhan jiwa dan raga sosok orangtua, terutama ibu.
574Please respect copyright.PENANAH4V19VKCR4
Penulis yang juga dosen di perguruan tinggi swasta dalam buku ini mampu mengaduk-aduk suasana pembaca dengan narasi yang ringan. Warna setiap kejadian, konflik, hikmah, kesimpulan, dan doa-doa tentang Altan berangkaian menjadi pelangi rasa yang tersusun rapi. Tiap perjuangan yang merupakan pengalaman pribadi penulis, sangat terasa hidup. Seperti saat berjuang menghadirkan sosok anak dalam majelis-majelis ilmu. Sikap dan tanggung jawab seorang ibu di sini menegaskan bahwa penulis adalah ibu hebat yang berwawasan serta berprinsip kuat.
574Please respect copyright.PENANAcuBJ0lsBQ5
Saya menjadi pembaca yang menghadirkan ibu sebagaimana dulu saya diasuh. Tak salah bila Allah mengajarkan kita berdoa, warhamhuma kama rabbayani shaghira, dan kasihilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku ketika kecil. Sebab kasih sayang orang tua tak akan mampu kita membalasnya, kecuali kita meminta Allah yang membayar lunas semuanya.
574Please respect copyright.PENANAo8hoYB5gEj
Sebagai seorang Altan, saya mendengar bisikan yang paling dalam menghantam cara saya memandang masa depan. "Altan mau ambil bagian apa kelak dalam kontribusi untuk ummat?" Ya, lelaki dilahirkan dalam mimpi ibu untuk menjadi Shalahuddin Al Ayyubi jaman now, Muhammad Al-Fatih di era baru, tapi sudahkah kalian--wahai lelaki memasang mimpi yang sama atau lebih besar dari mimpi mereka?
574Please respect copyright.PENANAU2bZqiK24w
Bukan hanya dari sudut pandang seorang anak. Saya yang awam soal teori parenting ikut melek. Betapa bekal seorang (calon) ibu harus sedalam itu supaya tak hanya berfungsi menjadi tukang masak. Pendidik yang mendikte kata pertama di wajah seorang anak adalah ibu, maka ia bertanggung jawab menyampaikan pendidikan yang fitrah. Tauhid, Al-Quran, hadits, sejarah, dan lainnya. Bukan tanpa ilmu.
574Please respect copyright.PENANAwiWhWNH9T6
Puncaknya adalah ketika sosok ibu dalam buku ini memutuskan resign dan mendidik Altan dalam sistem homeschooling. Cobaannya, hambatannya, dan akhir dari istikharahnya. Saya setuju, tak ada pengasuh yang sebaik ibu sendiri. Salah satu sebabnya, ibu adalah sosok yang tetap menjaga lisan di hadapan anaknya, semarah apapun ia.
574Please respect copyright.PENANAcB4IdnKmI8
Saya jadi teringat dengan tulisan yang juga belum lama saya baca, bahwa setiap anak yang lahir punya potensi menjadi khalifah di muka bumi. Tapi kalau kita mengirimnya ke sekolah tanpa memastikan dan mengawal proses didiknya maka bersiaplah modal dari Allah itu menipis hari demi hari. Sebab kita tidak sedang mendidik mereka, kita hanya menitipkan mereka ke sekolah, seperti kita menitipkan sepatu di sudut rak masjid.
574Please respect copyright.PENANAgdB9J62rB1
Satu yang saya sayangkan dari buku ini sebagai orang visual, penataan halaman dan penulisan ejaan (puebi)-nya kurang tertata dengan rapi. Seperti spasi halaman yang tidak rata dan penggunaan tanda baca titik serta tanda penghubung (-) yang kurang sesuai. Mungkin ini faktor cetakan dan editor. Hanya kesalahan sederhana, tidak banyak berpengaruh. Tapi harapannya ada perbaikan.
574Please respect copyright.PENANAFhqZXQlEkX
Saya bukan pembaca aktif, apalagi dengan tema parenting. Maka mendapati tema pengasuhan dan materi pendidikan, saya saat ini hanya mampu menikmati. Secara umum buku ini indah, tanpa menjabarkan siapa ibu ini sebenarnya, pembaca sudah mampu menebak, beliau adalah ibu hebat. Ibu dari Altan yang semoga besar menjadi pejuang yang ditunggu-tunggu ummat.
574Please respect copyright.PENANAvKhx1X3Yx9
Dear ibu di seluruh dunia, apa kabar Altan-mu?
574Please respect copyright.PENANAbG7NyheF5C
ns 162.158.78.205da2