INDONESIAKU SEDANG BERSEDIH
Mata terbelalak mulut nggan untuk bergeming.
Satu dua goresan tinta terkelip menjadi sebuah simfoni.
Apa mau dikata?
Jika tong kosong nyaring bunyinya, maka dunia tak dapat dibedakan lagi.
Ini begini, ini begitu, jika sudah begini, maka duniapun seolah tidak mau tau.
Siapa yang salah?
Ada yang datang memakai sorban, ada yang datang memakai dasi, ada yang datang berpakaian lusuh, ada pula yang datang berpakaian rapi.
Mereka datang berkelompok saling mengadu argumen, disini benar, disana benar, disitu benar.
Merka semua selalu mengatasnamakan tuhan mereka, mengutip dalil-dalil suci mereka demi kepentingan individu mereka sendiri.
Lalu siapakah yang salah dan siapa yang benar diantara mereka?
Hahaha mereka semua bodoh, atau berpura-pura bodoh?
Apa mereka sebodoh itu menganggap diri mereka benar?
Apakah mereka tidak tahu?
Atau mereka pura-pura tidak tahu?
Yang maha benar sedang menyaksikan perbuatan mereka.
Bodoh!
Hahaha mereka sangatlah bodoh.
Mereka pembunuh.
Mereka membunuh orang yang tidak bersalah.
Tapi tidak mengapa.
Semakin mereka menjadi seorang pembunuh, semakin pancasila itu hancur.
Bodoh!
Mereka sangat bodoh!
Mereka sangatlah kejam.
Mereka sangat kejam terhadap orang-orang yang tidak bersalah.
Tapi tidak mengapa.
Semakin mereka kejam semakin pancasila itu terhapus.
Bodoh!
Sangatlah bodoh!
Mereka semua penipu.
Mereka menipu semua orang yang tidak bersalah.
Tapi tidak mengapa.
Semakin mereka menipu semakin pancasila itu hilang.
Hahaha!
Mereka bodoh!
Mereka membiarkan garuda itu terbang sejauh-jauhnya.
Mana, mana yang kata mereka pancasila itu harga mati?
Tidak, bagi mereka pancasila itu bukan harga mati.
Indonesiaku sedang bersedih.Tunggu, tunggulah saatnya indonesiaku akan mati, pada akhirnya kita semua juga akan mati.