Mulustrasi Syifa
3261Please respect copyright.PENANAYK1pgZXmmB
Aku berencana menjemput anakku, tetapi sesampainya di pondok tempat anakku mondok ternyata anakku sudah pulang. Kucoba susul anakku, ada yang bilang anakku naik angkot sendirian.
Ntah kenapa hatiku gak enak. Aku takut terjadi apa-apa dengan anakku. Tapi sulit juga mencari anakku. Karena angkot tidak hanya satu saja beroperasi.3261Please respect copyright.PENANAhbmoHqVk5M
Hampir putusasa aku mencari anakku. Perasaan cemas juga menyeruak di dadaku. Saat aku melewati angkot yang ngetem, aku turun dari motorku untuk melihat ke dalam. Sebenarnya malu tetapi ini demi anak perempuanku.3261Please respect copyright.PENANApYSNy45XQa
Hari semakin menjelang sore, kulihat awan hitam mengawang di angkasa. Rasanya akan hujan sebentar lagi. 3261Please respect copyright.PENANA1vPph62Xod
Di sisi hutan aku lihat rumah kosong, tua dan kumuh. Kuparkirkan motorku ke dalamnya karena hujan. Di samping rumah kosong terlihat angkot tanpa ada orang satu pun. 3261Please respect copyright.PENANAleElLurNAr
Sayup-sayup aku dengar suara desahan perempuan. Rasanya aku pernah mendengar suara seperti itu, siapa ya batinku. Lalu dengan pelan-pelan aku mengendap-endap mengintip. 3261Please respect copyright.PENANACcRvpKgogK
Tidak begitu jelas, tetapi aku bisa melihat perempuan dengan tubuh mulusnya sedang terikat di atas ranjang tua. Wajahnya tidak terlihat karena salah satu laki-laki berada di atas wajahnya, perempuan itu mengulum penisnya dari bawah. 3261Please respect copyright.PENANAlMxFoaNaMT
Aku yang melihatnya tak kuasa, darahku berdesir. Nafasku menjadi memburu dan jantungku deg-degan melihat adegan itu. 3261Please respect copyright.PENANAFnAh8yM1J7
Satu persatu dari lima orang laki-laki menggilir perempuan itu. Sampai salah satu laki-laki itu membuka tali yang mengikat tangan dan kaki. 3261Please respect copyright.PENANArmv3CN4WVx
Makin lama, penampakan perempuan itu makin terlihat. Cantik juga pikirku. Lalu aku berpikir seperti mengenalnya tapi siapa. 3261Please respect copyright.PENANASH5cN7ti6d
Kubuka resleting celanaku, kukeluarkan penisku sampai menggelantung di luar celana. Kukocok sambil menikmati adegan itu dengan nafas ngos-ngosan.3261Please respect copyright.PENANA7ekT7voOcG
Tiba-tiba aku tersadar, bukankah itu syifa. Kepalaku seperti dihantam batu besar. Dan mataku berkunang-kunang lalu ambruk ke bawah. 3261Please respect copyright.PENANAdVFjIsarUG
Kulihat orang-orang itu sudah keluar dari rumah, perempuan itu dibiarkan mengangkang di atas ranjang.3261Please respect copyright.PENANAPr8xPi1hY5
Terlihat angkot lain berhenti di depan rumah kosong. Satu persatu dari mereka masuk ke dalamnya. Mobil sudah melaju menjauhi rumah kosong.3261Please respect copyright.PENANABnOwAR98Ip
Kuintip lagi ke dalam, syifa sudah tidak ada. Dengan perasaan marah campur aduk aku melangkah ke dalam rumah. 3261Please respect copyright.PENANATdzNV284s3
A abi, syifa menghambur ke pelukanku dalam keadaan menangis.3261Please respect copyright.PENANA07pQKg3eFP
Tubuhnya yang telanjang menempel ke tubuhku. 3261Please respect copyright.PENANAiT1R4OxBfO
Aku membasuh air matanya. Jangan nangis ada abi disini. Abi udah melihat semuanya, abi akan laporkan semua ini ke polisi.3261Please respect copyright.PENANAtHZzAN6dHU
Kuambil jaket untuk menutupi tubuh anakku. Sekarang anakku tetap memakai gamisnya. Gamis Bagian atas tertutup oleh jaket tanpa hijab dan cadar. 3261Please respect copyright.PENANAxdf2mwxDYA
Di perjalanan syifa memelukku dengan erat. Tangisnya masih terdengar. Hatiku merasa diiris-iris. Aku merutuki diriku sendiri kenapa aku malah nafsu bukannya menolong. Ya sebelumnya aku tidak tau itu syifa, tetapi apa bedanya itu syifa atau bukan. Aku wajib menolong. Bodoh kamu rudi. Iya namaku rudi umur 45 tahun.3261Please respect copyright.PENANAYTo0yx9v2Y
Motor kupacu dengan cepat, melewati jalan yang berkelok-kelok tajam dengan hutan rimbun di sekitarnya.3261Please respect copyright.PENANAuAJy3y2wx5
15 menit aku sudah ke kota. Cahaya terang membuat anakku syifa menghentikan tangisnya. Rambutnya yang panjang legam berkibar-kibar. Aku lirik dari kaca spion, cantik sekali anakku ini. Karena sekian lama anakku mondok, juga karena sering memakai cadar. Wajah anakku pun terasa hilang dari ingatanku. Aku lupa bagaimana wajahnya sekarang. 3261Please respect copyright.PENANAQswKO0z7iM
Tanpa sadar aku mengagumi anakku. Nafsuku kembali timbul dengan penis yang menegang. Spontan kupegang tangan anakku agar memelukku dengan erat. Payudaranya yang ranum menempel ke punggungku.3261Please respect copyright.PENANAmZOWPtxoOo
Tahan rud, tahan. Itu anakmu, jangan sampai kamu nafsu dengan anakmu sendiri.3261Please respect copyright.PENANAxXC5pSlZo4
Di tengah jalan, hujan kembali turun dengan deras. Aku pacu motorku memasuki toko emas untuk berteduh. 3261Please respect copyright.PENANAyb8ZYR5Dsa
Dingin syif? Tanyaku.3261Please respect copyright.PENANA1R8CNrkuOs
Iya abi, kata syifa lemah.3261Please respect copyright.PENANAc3r7lhpzXo
Mau abi belikan wedang jahe? Tawarku.3261Please respect copyright.PENANA2pPbjbFCzw
Syifa hanya mengangguk. Lalu aku pergi ke warung sebelah untuk membeli dua gelas wedang jahe.3261Please respect copyright.PENANA8gsIJVaCzl
Ini buat kamu, kataku.
Terima kasih abi, syifa memegang cangkir wedang jahe lalu meminumnya. 3261Please respect copyright.PENANAZ43Uz7wHFl
Hujan pun reda, kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Di perjalanan syifa memelukku dengan erat. 5 menit kita sudah sampai ke rumah. 3261Please respect copyright.PENANAIpCZeOjEem
Sesampainya di rumah aku rahasiakan apa yang terjadi dari istriku. Istriku memeluk syifa. Sebentar ada pertanyaan kenapa syifa tidak memakai hijab dan cadar, setelah aku berikan alasan yang rasional akhirnya istriku mengerti.3261Please respect copyright.PENANAJlNns7JjUG
Tidak sengaja aku melewati kamar syifa, kamar syifa terbuka. Jadi aku bisa melihat syifa telungkup dengan suara tangisan yang menggema. 3261Please respect copyright.PENANA1hS5VKzMaU
Syif, abi masuk ya kataku.3261Please respect copyright.PENANAbudVRg9Ina
Masuk aja abi, syifa membasuh air matanya lalu bangun dan duduk di atas ranjang.3261Please respect copyright.PENANACBLXh6TCoq
Di dalam kamar aku peluk syifa yang sekarang memakai daster batik panjang lengan panjang tanpa hijab. 3261Please respect copyright.PENANALRChrxxRnt
Puk puk, abi akan laporkan ke polisi. Syifa tenang saja.3261Please respect copyright.PENANAPhqyDyv5Te
Syifa menatapku sendu, bukan soal itu abi. Syifa menangis. 3261Please respect copyright.PENANA8aCm8WjSmU
Ternyata syifa mengalami trauma. 3261Please respect copyright.PENANAwyvo1xkucK
Saat aku memegang dagu syifa untuk menatapku. Kita saling tatap, mata syifa pun terpejam saat aku mendekatkan wajahku ke wajahnya.3261Please respect copyright.PENANAiq76Pilvve
Abi, abi dimana. Teriak istriku.3261Please respect copyright.PENANArxgqEHqOVq
Aku buru-buru memperbaiki posisi dudukku. Dan syifa menghapus bekas air matanya. Syifa pun tersenyum. Lalu menundukkan pandangan.
Abi keluar dulu ya, kataku.3261Please respect copyright.PENANAQvhhzqyZut
Syif makan malam, panggil istriku.3261Please respect copyright.PENANAHJhwjEyfrA
I iya umi, jawab syifa.3261Please respect copyright.PENANATP48z2EAKj
3261Please respect copyright.PENANA55bNZMFQ12
3261Please respect copyright.PENANAiWwHU3ag8z