Kupeluk erat-erat syifa, dia menangis tersedu-sedu kehilangan uminya. Kutenangkan syifa, sudah, sudah jangan nangis ntar cantiknya ilang lho.811Please respect copyright.PENANAsJmiQjAAeO
Enggak kok, aku gak nangis. Sambil mengusap air matanya.811Please respect copyright.PENANAMs8cgzLhUr
Kita dekati om rudi lagi, om rudi masih hidup teriakku.811Please respect copyright.PENANAht6LttqQWD
Senyum syifa kembali merekah. Abi, syifa menangis sambil memeluk om rudi.811Please respect copyright.PENANAUSFgatu9sz
Ka kamu siapa? Tanya om rudi.811Please respect copyright.PENANANcUSXsNCdo
Aku syifa abi, tangis syifa meledak.811Please respect copyright.PENANA5Ues37HijK
Tatapan om rudi penuh keheranan, sama sepertiku om. Kataku menjelaskan.811Please respect copyright.PENANA2FlkHsgrVS
Awas, mbah jlambrong mengangkat kursi dari jauh lalu dilemparkan ke kami.811Please respect copyright.PENANAfobtW5ar1e
Kupeluk mereka bertiga, aku teleport. Menghilang. Kembali muncul lagi, masih di dalam ruangan rumah johan.811Please respect copyright.PENANAZ0KHQU0UNp
Mbah jlambrong mengejar kami, dia terbang. Awan hitam dengan serangga-serangga berwarna hitam mengelilinginya.811Please respect copyright.PENANAjAQzs183va
Aaaaaarrrrhhh, dia angkat tangannya, awan hitam itu menyebar menjebol tembok dan atas rumah johan.811Please respect copyright.PENANAMPO8J4uRkt
Aku kembali teleport, muncul lagi di garasi rumah johan.811Please respect copyright.PENANAPejIHbuMKy
Kustarter motorku, ayok syifa bawa om rudi kesini. Syifa memapah om rudi. Sekarang om rudi berada di tengah, syifa berada di belakang.811Please respect copyright.PENANAEM3ortlUBM
Baru beberapa meter rumah johan runtuh, motor pun melesat menembus jalanan desa ini.811Please respect copyright.PENANANzsfDd5GJq
Mbah jlambrong terbang mengejar kami. Dan aku berpikir ini kesempatan bagus untuk membantu syifa membalaskan dendam kepada seluruh warga kampung.811Please respect copyright.PENANAVqx8SKSErj
Dengan amarah, mbah jlambrong mengejar kami. Dia terbang diselimuti awan hitam.811Please respect copyright.PENANALjzy73E7AC
Awan hitam itu semakin besar, dengan serangga-serangga yang terbang di dalamnya dengan bunyi yang memekakkan telinga.811Please respect copyright.PENANADOtsZWKNUS
Awan gelap itu mengenai siapa saja yang lewat di jalanan, masuk ke dalam rumah sampai orang yang terkena awan hitam kulitnya terkelupas, dagingnya terurai terbang sampai tinggal tulang belulang.811Please respect copyright.PENANAiHgk3axUPo
Kak aku takut, kata syifa.811Please respect copyright.PENANAnoXzNTkOFk
Jangan takut syifa, kamu sabar ya sebelum semua warga kampung ini mati. Kataku menenangkan.811Please respect copyright.PENANAXhzUVJqGuk
Kak, kok semua warga kampung? Kata syifa protes.811Please respect copyright.PENANAKRXS6FB6zP
Iya karena kamu menderita nggak ada yang tolongin kamu. Bener kan? Kataku mencari pembenaran.811Please respect copyright.PENANA8QBgdZlXCm
Benar kak, kata syifa.811Please respect copyright.PENANAqM3ArdJMpG
Peluk yang kenceng syif, kakak mau ngebut. Pegangin abi kamu dengan erat.811Please respect copyright.PENANAnDqvS03b7H
Motor kupacu dengan kencang. Saat awan hitam hampir melahap kami. Mak ijah muncul melindungi.811Please respect copyright.PENANAocD9Y5SPyC
Aku berhenti sebentar karena khawatir nasib mak ijah.811Please respect copyright.PENANA5v47VgGr2t
Mau apa kamu ijah? Hardik mbah jlambrong.811Please respect copyright.PENANAd00YBo8CCp
Ini bukan urusanmu, tegasnya lagi.
Ini urusanku jlambrong, kata mak ijah811Please respect copyright.PENANANunJNmGIHI
Tua bangka nggak tau diuntung, hardik mbah jlambrong lagi.811Please respect copyright.PENANAtYi4kHpHal
Kau juga tua bangka, apa kau lupa? Kata mak ijah.811Please respect copyright.PENANAzyhjL5ilnC
Terkutuk kau ijah, awan hitam itu menyergap mak ijah. Tetapi mak ijah tetap hidup.811Please respect copyright.PENANAYqxJxYcEyF
Kau tak bisa melukaiku jlambrong. Kata mak ijah tertawa meledek.811Please respect copyright.PENANARDEyQXxdxi
Benar kah, tangan mbah jlambrong dari jauh merogoh dada mak ijah. Keluarlah jantung mak ijah. Mak ijah pun tersungkur dengan darah yang menggenangi jalanan.811Please respect copyright.PENANAOIYmRo2lej
Air mataku menetes, karena mak ijah yang menolongku. Dan dia sudah aku anggap orang tuaku sendiri.811Please respect copyright.PENANAcGTI0finWz
Maafin fani mak, motor kupacu lalu aku teleport. Muncul di tengah perkotaan, kupacu lagi motorku dengan cepat.811Please respect copyright.PENANA0sx4LoxTTD
Ah tidak, kutengok belakang. Mbah jlambrong masih bisa mengejarku.811Please respect copyright.PENANAajGwCMlqwM
Orang-orang di kota mati bergelimpangan dimakan serangga-serangga itu. Dan awan hitam merubuhkan semua bangunan di kota ini.811Please respect copyright.PENANAvaB71YmI7S
Kupacu lagi motorku, teleport. Kapacu lagi, teleport. Sampai aku di perbatasan jawa timur.811Please respect copyright.PENANAMjG5eSdzaD
Kulihat ke belakang tidak ada mbah jlambrong tetapi ada keanehan terjadi. Awan gelap menyelimuti langit.811Please respect copyright.PENANAzyJhAc8hat
Hujan kak, kata syifa. aku pun berencana berteduh.811Please respect copyright.PENANAdAhw0RTtqL
Astaga, air hujan berubah menjadi hitam. Ini sangat mengerikan.811Please respect copyright.PENANAvurZKO97D0
Kucoba teleport lagi, aku sudah sampai di kota solo.811Please respect copyright.PENANAlFufiFuI5h
Apa mbah jlambrong tetap mengejar kami? Aku tak tahu.811Please respect copyright.PENANA3rVFJIoubd
Dan yang paling aku pikirkan adalah setelah mak ijah meninggal. Tidak ada lagi kesempatan untuk menghidupkan tante fatimah.811Please respect copyright.PENANAWCqOtpLiSN
Huh, aku mendengus. Meratapi nasib syifa.811Please respect copyright.PENANAGARuqxZz7g
811Please respect copyright.PENANA8dMQNWfPrK
811Please respect copyright.PENANAC8EOZCFKr7
811Please respect copyright.PENANAc2XDXo7yxP