
Di sebuah hotel, sebuah perusahaan kenamaan tengah mengadakan pesta. Beberapa tamu penting di undang oleh sang empu acara. Salah satu dari orang penting tersebut, turut datang seorang pria lajang yang keberadaannya telah menyita banyak perhatian, terlebih oleh para kaum hawa.
463Please respect copyright.PENANAN4DuPABLzH
Aldebaran Al-Fahri, putra sulung dari keluarga konglomerat pasangan Rosa dan Hartawan.
463Please respect copyright.PENANAqIG4vJaNbK
Kedatangannya malam itu -- demi menggantikan sang ayah -- malah berbuah petaka saat Al dijebak oleh musuhnya.
463Please respect copyright.PENANAnTDOFgqQ6w
Andin adalah orang yang menemukan sosok Al kala pria itu tidak bisa berpikir jernih. Berniat ingin menolong, Andin malah terlibat satu malam dengan Al.
463Please respect copyright.PENANA5uZdEAFXng
Al membuka mata saat dia mencium aroma wangi yang datang dari dekat. Tanpa sadar, dia mengendus aroma itu.
463Please respect copyright.PENANAAzKMbTWLMF
"Apa kau perempuan yang disewa oleh asisten ku?" Pria itu bertanya dengan suara serak. Sepasang matanya nampak nyalang kala melihat Andin yang kini terpekur di atas lantai.
463Please respect copyright.PENANA8G3e3FFIM4
Sesaat setelah dia membawa Al ke kamar yang pria itu sebutkan padanya, dia merasakan keanehan mulai menjalar seluruh tubuhnya. Akibat keanehan itu, niatannya untuk pergi dari kamar gagal saat kedua kakinya berubah lemas tak bertenaga dan napasnya jadi terengah-engah seolah habis berolahraga berat.
463Please respect copyright.PENANAA52voth7bz
Suara Al yang melayang di atasnya diacuhkan Andin. Gadis itu berusaha berdiri tegak tapi lagi-lagi gagal.
463Please respect copyright.PENANAyeCw4ApSkw
"Apa yang terjadi padaku?" tanyanya bingung mengabaikan bahaya yang kali ini akan datang padanya.
463Please respect copyright.PENANAnMkMccomYi
"Hey, aku bertanya padamu." Tidak mendapat tanggapan, Al bertanya kesal. Seluruh tubuhnya terasa terbakar dan wanita yang disewa oleh asistennya malah diam seperti patung.
463Please respect copyright.PENANAsQXAjBhImT
"Tolong bantu saya berdiri," pinta Andin seraya mengulurkan tangan.
463Please respect copyright.PENANAUBht6xTplv
Aldebaran menerima uluran tangan itu dan menanggapi salah permintaan tolong Andin dengan menganggap kalau gadis itu mengiyakan tebakannya.
463Please respect copyright.PENANAI88nF9o0wJ
Andin merasa pandangannya berputar dan saat dia sadar dengan apa yang terjadi, sosok pria yang tadi ditolongnya kini tengah menindihnya.
463Please respect copyright.PENANA3vtYBACrrZ
"Apa---"
463Please respect copyright.PENANAdqMvOovI8m
Protesnya yang menurut Al mengganggu dibungkam pria itu dengan ciuman panas nan menuntut.
463Please respect copyright.PENANAicC7c85IYN
Keesokan paginya ketika bangun, Andin yang telah membuka mata menatap sekelilingnya. Ruangan itu nampak temaram dengan hanya lampu berwarna kuning terpancar dari sisi tempat tidur.
463Please respect copyright.PENANAteyJdben6u
Tatkala dia berusaha mendudukkan diri, barulah dia sadar bahwa ada satu tangan kokoh yang kini melingkari pinggangnya. Saat dia melihat satu tangan itu, ia membulatkan matanya akibat terkejut.
463Please respect copyright.PENANAPPhK2xSWuH
"Astaga, Tuhan....!"
463Please respect copyright.PENANAbo7uoRIQpl
Hari itu akhirnya dia ingat bila dia telah tidur dengan pria yang notabene adalah bosnya sendiri di tempat kerja.
463Please respect copyright.PENANAdRPXuA0Kiv
***
463Please respect copyright.PENANAeX3WtWtfzG
Lorong rumah sakit tampak lengang, hanya satu dua orang perawat saja yang lewat di depan seorang wanita muda itu. Setiap kali seseorang lewat di depannya, wanita itu memiliki wajah malu dan diam-diam menunduk dengan tenang. Seolah keberadaannya tidak ingin diketahui.
463Please respect copyright.PENANAfleykG644p
"Ibu Andini Kharisma Putri."
463Please respect copyright.PENANAF3U1F6PoF6
Tiba-tiba suara wanita memanggil sebuah nomor dan wanita muda itu lantas bangun dari duduknya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, wanita itu mengikuti sang perawat masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
463Please respect copyright.PENANAejPpA2Dy8B
Di dalam, seorang dokter wanita memakai kacamata sedang duduk di mejanya. Sang perawat yang bertugas mengantar berdiri di samping, mendengarkan dalam diam dan hanya bergerak jika dokter itu memanggil.
463Please respect copyright.PENANAYLFJDi3301
Andin mencengkeram kedua tangannya demi mengalihkan gugup. Sepasang matanya bergerak liar saat dia menunggu dokter di depannya bicara. Dengan patuh, dia menjawab pertanyaan sang dokter sebelum kemudian dia di suruh berbaring di brankar.
463Please respect copyright.PENANA8STokGFPjf
Beberapa menit kemudian setelah pemeriksaan, Andin berubah semakin pucat wajahnya setelah mendengar apa kata dokter. Dia pergi dari sana dengan langkah terhuyung.
463Please respect copyright.PENANAncdpA44Ejf
"Selamat Nyonya, Anda hamil, tiga bulan."
463Please respect copyright.PENANAYvfgUTuF0J
Hamil? batin Andin sangat terkejut. Sepanjang perjalanan ke luar dari rumah sakit dia melamun, masih belum percaya dengan kenyataan yang baru saja dirinya dengar. Tanpa sadar tangannya menyentuh perut datarnya yang kini terdapat nyawa lain di sana.
463Please respect copyright.PENANAvl2SaVO2Jz
B-Bagaimana ... bagaimana ini bisa terjadi? Dalam kebingungannya ia kemudian menutupnya akan kejadian beberapa bulan lalu. Di mana pada malam itu dia menghabiskan satu malam berguling-guling di tempat tidur dengan seorang pria.
463Please respect copyright.PENANABR5dj28O9B
Ruangan di dalam kamar hotel itu tampak remang-remang. Cahaya kuning di dekat kepala tempat tidur memantulkan siluet dua orang yang tumpang tindih di atas tempat tidur.
463Please respect copyright.PENANAP72wcM95nr
Andin menatap linglung dan tak fokus pada laki-laki di atas tubuhnya. sungguh, ia melakukan dengan mematuhi perintah sang lelaki asing yang kini menindih tubuhnya.
463Please respect copyright.PENANAonW3DDQ6rR
"Kau seharusnya minum obat perangsang hanya untuk sekadar memuaskanku," bisik lelaki tampan itu dengan suara rendah di dekat telinga.
463Please respect copyright.PENANA8rzVlsQ1EW
"A-Aku tidak,"
463Please respect copyright.PENANALgJO5CwTVv
"Kalau tidak lalu kenapa tubuhmu sensitif begini?" Ada suara tawa dari pria asing itu saat pertanyaan kembali terlontar. Dan dijawab oleh Andin dengan panjang tatkala kulit lehernya kembali dicumbu.
463Please respect copyright.PENANAC6znkmBGxq
Seluruh tubuhnya bergetar, campuran senang dan takut saat mengerjakan pekerjaan rumah yang terakhir dilepas.
463Please respect copyright.PENANATtudwruAxL
Andin yang memiliki firasat buruk begitu bawahannya dilepas, kemudian hentikan tangan pria itu dari melucutinya. "Jangan," katanya sedih dengan mata hampir menangis.
463Please respect copyright.PENANA93YV67yGt9
Saya tahu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini, jika terus melanjutkan kegiatan mereka. Namun meski dia tahu bahwa semuanya terasa salah, dia tak bisa memberikan penjelasan yang jelas pada laki-laki asing yang telah salah menilainya sebagai wanita penghibur.
463Please respect copyright.PENANA4NsGuVYGKM
Al mengerutkan alisnya, jelas tidak suka dengan perlawanan wanita dibawahnya. "Sekretarisku sudah membayar mahal dirimu, dan sekarang kau tidak mau melayani aku?"
463Please respect copyright.PENANADbsc7iDacw
Andin menggelengkan kepalanya, "T-Tuan ... Anda pasti salah paham--"
463Please respect copyright.PENANAzveWkhjNbA
Namun sebelum dia menyelesaikan ucapannya, mulut mungilnya kembali ditelan pria itu. Sepasang mata tak fokus membelalak terkejut, satu tangan yang tadi menyentuh dada sang pria berjuang mendorong tapi kekuatannya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pria dewasa tersebut.
463Please respect copyright.PENANAfuicoMGClf
Setelah mencium panas keduanya, Andin bernapas tersengal-sengal dan Al mulai kembali memberikan ciuman keras di kulit yang telanjang. Tidak memedulikan rintihan sang wanita dan tangisannya saat pertengkaran dan kejujuran dari tubuh dalam pelukannya menggodanya.
463Please respect copyright.PENANAaPdWmsxvLJ
Malam itu seorang gadis tak bersalah telah kehilangan harta berharganya hanya karena skema licik rekan kerjanya.
463Please respect copyright.PENANAUw6FVd6fr4
Ketika Andin kembali pada kenyataan, ia dikagetkan dengan suara teguran orang lain yang baru saja hampir menabraknya.
463Please respect copyright.PENANAjvZ7kk1MdR
"Kalau mau melamun, jangan disini. Sudah tahu jalan umum, tapi memanfaatkan orang bodoh tak punya otak!"
463Please respect copyright.PENANAnF8n21V3E2
"Maafkan saya,"
463Please respect copyright.PENANAM6RvCklbOZ
Andin yang tahu kesalahannya hanya bisa meminta maaf pada wanita pejalan kaki yang memakinya. Ia kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sakit.
463Please respect copyright.PENANAokZ1b9gOHb
Dalam perjalanan melewati tempat kosnya, sebuah sedan berwarna hitamnya. Duduk didalamnya seorang pria yang beberapa bulan lalu telah menghabiskan malam dengan wanita tersebut.
463Please respect copyright.PENANAojHYbzhjaT
463Please respect copyright.PENANAKrLLFyxFQd
ns3.144.226.170da2