Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
1338Please respect copyright.PENANAiLw6JIo4JG
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
1338Please respect copyright.PENANAgxl7hiBFEW
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
1338Please respect copyright.PENANA61qqRTkqNG
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
1338Please respect copyright.PENANArI3juD0aFR
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
1338Please respect copyright.PENANAxGxk1dPyYC
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
1338Please respect copyright.PENANAXNu5Ba8k0u
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
1338Please respect copyright.PENANAwaZWHATltT
"KETEMU!!!"
1338Please respect copyright.PENANAHCnF5AtDxC
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
1338Please respect copyright.PENANAnAoukpS5gB
15 tahun kemudian.
1338Please respect copyright.PENANApjpQG3Ka0U
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
1338Please respect copyright.PENANAZqe71nH6MA
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
1338Please respect copyright.PENANAqEtSykfrha
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
1338Please respect copyright.PENANA2cQufpuYeo
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
1338Please respect copyright.PENANAIfbBgsUm6t
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
1338Please respect copyright.PENANA1hCQoZxm57
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
1338Please respect copyright.PENANAhquF36NvUJ
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
1338Please respect copyright.PENANA6B5tfMnAYv
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
1338Please respect copyright.PENANAWqhPM22FvU
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
1338Please respect copyright.PENANAvjOpuQPNy3
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
1338Please respect copyright.PENANAOykICCDINn
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
1338Please respect copyright.PENANARm0wkyZiie
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
1338Please respect copyright.PENANA7gFyTveiG7
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
1338Please respect copyright.PENANAakLdI2Hip5
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
1338Please respect copyright.PENANAQrgzVQzy4H
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
1338Please respect copyright.PENANAh6dCHIQl9U
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
1338Please respect copyright.PENANA6jGADq2aM0
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
1338Please respect copyright.PENANAzWfChJBlkl
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
1338Please respect copyright.PENANAHoFeRiHulp
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
1338Please respect copyright.PENANAaeNb5uAkEe
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
1338Please respect copyright.PENANALY57dXqmeC
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
1338Please respect copyright.PENANA53h0Ww6qwk
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
1338Please respect copyright.PENANABSQsUmupSF
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
1338Please respect copyright.PENANAgRknyUbojb
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
1338Please respect copyright.PENANA84Micb2Kqu
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
1338Please respect copyright.PENANAPpWLaYiuDr
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
1338Please respect copyright.PENANAZf4YGOHADA
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
1338Please respect copyright.PENANAKwGCEsAhwi
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
1338Please respect copyright.PENANASzoR6V6p9X
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
1338Please respect copyright.PENANA6bJ3Fiwidv
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
1338Please respect copyright.PENANAm8w8Sw7y1x
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
1338Please respect copyright.PENANANTMYx5ZbeC
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
1338Please respect copyright.PENANAPFlmKlECyW
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
1338Please respect copyright.PENANAeZLZFZVlxT
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
1338Please respect copyright.PENANAhiegesasZl
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
1338Please respect copyright.PENANAVmgjF3mfyt
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
1338Please respect copyright.PENANAnHbFJAdcYb
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
1338Please respect copyright.PENANAPGixlPDWnp
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
1338Please respect copyright.PENANAjnAGXsweQ3
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
1338Please respect copyright.PENANADPumnEWS5Y
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
1338Please respect copyright.PENANAqoBuMI23Xg
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
1338Please respect copyright.PENANA2K8ze3Ed0c
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
1338Please respect copyright.PENANAmFWlgqxTjW
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
1338Please respect copyright.PENANAiiMdAEmQbo
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
1338Please respect copyright.PENANAE2ki8FygNH
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
1338Please respect copyright.PENANATHPVcF3SYh
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
1338Please respect copyright.PENANASB2bwQuCiD
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
1338Please respect copyright.PENANAg6h08N9NYe
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
1338Please respect copyright.PENANAF2Swpcmoks
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
1338Please respect copyright.PENANAcxj8K0xQgi
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
1338Please respect copyright.PENANADWo0ZRhSOq
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
1338Please respect copyright.PENANAAypeLz4OzV
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
1338Please respect copyright.PENANAjHYcyzEoBZ
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
1338Please respect copyright.PENANAGKA1fOrsVh
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
1338Please respect copyright.PENANAYb1tKhCrCd
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
1338Please respect copyright.PENANAxyalqWr1ly
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
1338Please respect copyright.PENANADULa0psfkP
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
1338Please respect copyright.PENANAU29Nkau0AH
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
1338Please respect copyright.PENANApbIW8YqgRX
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
1338Please respect copyright.PENANAcVp0i0JSxl
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
1338Please respect copyright.PENANA2Sn5aMQp3F
***
1338Please respect copyright.PENANAGYjODVxmUZ
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
1338Please respect copyright.PENANAtHMrsljzYK
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
1338Please respect copyright.PENANAf1xw4BeWO2
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
1338Please respect copyright.PENANAgXsH8gNkdu
Apa yang terjadi pada Adam?
1338Please respect copyright.PENANANeO6Py6YHY
-To Be Continued-
ns216.73.216.176da2