Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
497Please respect copyright.PENANAKM2XfF8bUo
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
497Please respect copyright.PENANAlSoCXCrzPW
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
497Please respect copyright.PENANAE8vVHLYVSM
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
497Please respect copyright.PENANAI04aHtCsKl
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
497Please respect copyright.PENANA3TxeUs37BQ
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
497Please respect copyright.PENANAQI8KsCVFVP
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
497Please respect copyright.PENANAVKFVAlLyV0
"KETEMU!!!"
497Please respect copyright.PENANAYXoqQ7xZfk
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
497Please respect copyright.PENANAmDH833MT3T
15 tahun kemudian.
497Please respect copyright.PENANAnuHmx6NmK9
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
497Please respect copyright.PENANA0cv68mAmSK
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
497Please respect copyright.PENANA92zVHERPBH
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
497Please respect copyright.PENANAXkhjM4NrLo
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
497Please respect copyright.PENANAZV0ObZ1Dn4
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
497Please respect copyright.PENANAw6LR6g7hUE
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
497Please respect copyright.PENANA6ojVxzGL1g
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
497Please respect copyright.PENANAV61wMPkmtC
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
497Please respect copyright.PENANA2Z25RuAJNw
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
497Please respect copyright.PENANAXsuzkjdwcF
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
497Please respect copyright.PENANAvUrsG7qgCW
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
497Please respect copyright.PENANAjv5bDdC4jZ
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
497Please respect copyright.PENANAvx2yzPPnV1
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
497Please respect copyright.PENANAAiiCUBI0dz
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
497Please respect copyright.PENANA0HyWnl4fAb
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
497Please respect copyright.PENANAGebjbgOZLz
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
497Please respect copyright.PENANAb8xjh3TR9y
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
497Please respect copyright.PENANA3dYxDaOqdW
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
497Please respect copyright.PENANAvA8ZyK3eY7
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
497Please respect copyright.PENANA4mlo9OfqvK
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
497Please respect copyright.PENANAarc9FHybUY
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
497Please respect copyright.PENANAKodVCwBe7H
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
497Please respect copyright.PENANAX5xzGvKQ98
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
497Please respect copyright.PENANAGnbdt76ZOk
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
497Please respect copyright.PENANAYrX8j6rrjH
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
497Please respect copyright.PENANAkMV5jAHz1k
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
497Please respect copyright.PENANAwmFwABT1AD
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
497Please respect copyright.PENANAPgo5iBUBC6
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
497Please respect copyright.PENANAUW5xyECQat
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
497Please respect copyright.PENANAg97AzeIVoO
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
497Please respect copyright.PENANAcpVMIeGP5g
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
497Please respect copyright.PENANACUR2I1i3zI
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
497Please respect copyright.PENANAscAyktSxoi
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
497Please respect copyright.PENANAIjpmuk3NUH
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
497Please respect copyright.PENANA4a4qwZkUEr
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
497Please respect copyright.PENANArhTQLfPZUY
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
497Please respect copyright.PENANAP0ORdhJhVW
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
497Please respect copyright.PENANAxYsdFmfKWU
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
497Please respect copyright.PENANA1qRvEdUwWo
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
497Please respect copyright.PENANARqjFdE0Wqb
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
497Please respect copyright.PENANA28kA9ZcwAM
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
497Please respect copyright.PENANAz6tfEO2PJJ
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
497Please respect copyright.PENANANTcQj52eaN
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
497Please respect copyright.PENANAi8BRdqxJgP
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
497Please respect copyright.PENANAqn06ulIHom
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
497Please respect copyright.PENANAfnvjvWoOi7
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
497Please respect copyright.PENANAxSv2xZoGnr
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
497Please respect copyright.PENANAPxeDZzMTcE
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
497Please respect copyright.PENANALr95daFbRc
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
497Please respect copyright.PENANAZ8QZub1wR5
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
497Please respect copyright.PENANAnQ1OZwUmNS
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
497Please respect copyright.PENANA8P0wfQ3X8N
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
497Please respect copyright.PENANA4DsPvvvxnH
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
497Please respect copyright.PENANA9awwp2xg8h
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
497Please respect copyright.PENANAFdWLGzCp4c
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
497Please respect copyright.PENANA0ON7apPumr
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
497Please respect copyright.PENANAwNU100ULlF
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
497Please respect copyright.PENANAi8fn4tu7HD
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
497Please respect copyright.PENANAnzHwZY960r
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
497Please respect copyright.PENANAppiiB1uyWm
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
497Please respect copyright.PENANAOK9BTz5yD8
***
497Please respect copyright.PENANA8Ts0YV8Miq
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
497Please respect copyright.PENANAmj9KozrM3x
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
497Please respect copyright.PENANAIScVar3Bxv
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
497Please respect copyright.PENANAjhfO4Wtx0z
Apa yang terjadi pada Adam?
497Please respect copyright.PENANABkJVGNVCeG
-To Be Continued-
ns 172.69.7.41da2