Ditemani sepeda bututnya, pagi ini Afra bisa sedikit lega.
Semua itu karena dia nemu jalan tikus; yang dalam perhitungan, dan pengamatannya berkemungkinan besar- bisa tembus ke area belakang sekolah.
Sehingga, persentase pertemuan antara Afra & BadCom pun dapat terjun hingga 40% saja. Yah, lumayan kecillah kemungkinannya.
Akhirnya gadis itu pun bisa sedikit bernafas, dan berbahagia.
Paling engga Afra bisa tenang untuk hari ini, dan hari-hari ke depan.
Meski jadi tidak seseru yang dibayangkan; kalian tetap bisa melihat tampang o’on Afra ketika menghirup udara dalam-dalam, ditambah seringai senyum yang tak pernah lepas dari wajah, dan jangan lupakan salam bahagia ala Miss Universe yang sedang menyapa para ilalang bak kerumunan fans yang berjajar antusias menyambut kedatangannya.
Udara kini terasa begitu bebas, dan kebahagiaan Afra tak pernah lepas dari riuh tawa kemenangan barang sedetik saja.
Hingga terbahak-bahak tanpa memperdulikan lagi keadaan sekitar seperti orang gila.
Berjoget bak biduan pantura, mengebor sedalam-dalamnya berusaha mengalahkan geboran Inul dalam memamerkan goyangan dua belahan.
Berlagak seperti Cut Mini ketika berada di podium saat menerima Piala Citra- karena keberhasilannya dalam menemukan jalan setapak, tak lupa ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada sepeda buluk yang telah setia, dan mendukung semua perjuangan dia selama ini.
Pidato asal yang dikemukakan lantang seakan telah menahlukkan dunia itu pun diakhiri dengan ciuman bertubi ke stang sepeda.
Kikikan tawa kembali membahana, hingga terdengar sayup-sayup suara panggilan yang terbesit di udara...
“Afra…”
“Afraaa!!!”
“AFFRRRAAAA!!!!”
Panggil seseorang dari arah belakang, suara jantan cowok itu semakin membuat Afra terlena oleh suasana bak gaungan para penggemar yang memanggil namanya secara histeris karena keberhasilannya tersebut.
Akhirnya!
Setelah 14 hari seperti berada di neraka dunia yang begitu melelahkan, kini terselesaikan juga.
Perasaan senang karena keberhasilan ini terasa amat nyata, sekarang imajinasi tentang panggilan-panggilan namanya sungguh terdengar keras di telinga.
Dan saat Si Culun membalikkan badan untuk merespon fans imajinernya- menoleh kearah sumber suara…
Ops!!
Oh, yeah…
Kemungkinan bertemu BadCom kini meroket menjadi 89% seketika.
Wajah yang tadinya merona senang menahan haru kebahagiaan, berubah secara kilat menjadi pringisan prihatin seekor kuda.
“Kak Zha-fish…” ucap Afra berbisik, dan terbata.
Tubuh dia seketika tak bisa bergerak. Membatu. Penuh rasa malu.
Pertama.
Malu karena menyadari semua tingkah gila yang dia lakukan tadi ternyata memiliki saksi hidup- terkonfirmasi melalui tawa Sang Senior yang tiada henti - mana tadi pake goyangan maut andalan sampe naik-turun gunung, sampe lewati lembah seperti Ninja Hatori.
Kedua.
Ngomong sendiri kaya orang gila, dan yang ketiga...
...adegan paling laknat- bersetubuh dengan stang sepeda!
Ya Tuhan....!!!!!
Kenapa dari dua juta rakyat indonesia, harus dia yang jadi saksi kegilaan Afra.
Kenapa dia harus seorang serigala? Emang harus anggota BadCom pula?! Biar apa?!!!
Biar seru, atau biar gimana??
Memang ga ada yang lebih buruk dari pada ini apa??!
Suara kesal, sebel, dongkol, malu, menjadi satu kepasrahan yang tak dapat Afra percayai. Melemah tanpa selera.
Zhafish adalah salah satu serigala, otomatis- cepat atau lambat, para serigala lain pasti akan menuju tempat ini. Pasti mereka berada tidak jauh dari lelaki ini.
Sangat mungkin, jika para serigala BadCom sedang berjalan dengan begitu riang tanpa beban?!
“Kamu bisa lewat sini juga, baru tahu…” ucap Zhafish keheranan, menampakkan rasa tak percaya di wajah lembutnya, menghapus sisa tawa menertawai tingkah Afra.
Yeah, meskipun sebenarnya gadis itu malu setengah mati akibat peristiwa laknat tadi, tetap saja tawa Zhafish mampu membuat ia pergi ke dunia kedua.
Entahlah, setiap cewek pasti bakal meleleh beberapa detik ketika diam-diam menikmati wajah ganteng lelaki itu; tak terkecuali Afra- tapi karena dia kurang bisa mengontrol ekspresi yang ada di wajah, lelehan gadis itu lebih mengarah pada raut muka seorang manusia mesum.
MaDeSu;
Manusia Demen Mesum. Bukannya melayang karena terpesona, dia malah kaya orang ngajak berbuat asusila.
Muka pengen!
Suara adem Zhafish mulai membuat wajah mupeng Afra mode:on. Merasa mukanya telah lepas kendali, Afra menggeleng-gelengkan kepala.
Menyadarkan diri dengan mengalihkan perhatian kearah pembicaraan basa-basi.
“Emang kak Zhafish udah sering lewat sini?”
Meski mupeng Afra hanya berlangsung dalam hitungan detik, ia sadar bahwa kealpaan itu pasti akan membuat Zhafish illfeel- kalau ketahuan.
Makanya Afra berusaha mengendalikan muka pengen yang kadang keluar tanpa seizinnya. Apalagi kalau keluar di waktu yang tidak tepat, tamatlah riwayat iaa sebagai seorang gadis ‘baik-baik’.
“Hhahahahaha…” Sang Senior kembali menahan tawa sebisa mungkin, kemudian melanjutkan kalimat, “… kamu tuh emang ya, kadang lucu juga!”
Hhah??!
Kalimat sederhana itu langsung hanyut terbawa ombak perasaan yang dimiliki Afra.
Rasanya seperti gulungan ombak yang bergulir ketepian, melayang-layang terlebih dulu, hingga mengambang di tengah samudera seorang diri.
Namun saat mendengar kalimat Zhafish berikutnya, lamunan indah Afra tiba-tiba terhempas ke karang, dan kerasnya koral di dataran; langsung mencekat tenggorokan hingga tak bisa bernafas lagi.
“Emang kamu ga tahu, kalau gang ini buatan BadCom?? Ini itu jalur rahasia untuk bolos para serigala. Yeah, kalau lagi rajin sih buat jalan pintas supaya ga terlambat juga, hehehehehe…”
Aaapppppaaaaaa????
Ga salah denger??
Ini ga salah dengarkan?!
Sikap Afra yang tadinya masih tenang, manis, dan terlihat biasa: kini mulai kelihatan bertanduk.
Ketakutan, rasa was-was, bingung, linglung, bercampur jadi satu tanpa solusi apapun. Tubuh dia mulai gemetar tak mampu mengendalikan diri.
Jika informasi yang Zhafish katakan tadi benar, maka persentase kemungkinan bertemu BadCom dan para cecunguknya sudah pasti; 99%!
Hanya tersisa 1% untuk mukjizat Illahi agar bisa selamat dari bully-an hari ini.
Keringat dingin baru saja mengucur tanpa Afra sadari, kegelisahan pun tampak jelas dari geliat tubuh.
Perubahan yang mencolok itu hanya dibalas dengan tawa anggun Zhafish yang kemudian malah berbisik tanpa segan, dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.
“Tenang aja, aku sendirian kok,”
Ya Tuhan, apakah ini 1% mukjizatMu yang sedang bekerja??
Tubuh kaku Afra dan berhentinya detak jantung itu bukan karena kabar bahagia atas informasi yang telah disampaikan; melainkan karena jarak tubuh Zhafish yang kini terasa begitu dekat.
Kedua, aroma parfum maskulin yang menyerbak telah membuat dia meleleh tak lagi berbentuk. Suara lembut, gerangan tubuh maco yang menyergap dari belakang, ditambah bibir tipis yang hampir menyentuh lehernya benar-benar membuat bulu kudu berdiri.
Merinding!
Klepek-klepek!!
Bisikan maut yang cukup mematikan untuk para gadis jomblo tahunan seperti manusia macam Afra.
Wajah mupeng Afra kini telah sampai ke langit ke-tujuh, suara lembutnya, dengusan nafas dia, dan semua elemen alam yang mengijinkan semua momen itu terjadi; terima kasih Tuhan, terima kasih untuk mukjizatmu hari ini.
Bahkan jika boleh jujur, jantung Afra yang meledak-ledak pun sepertinya bisa terdengar oleh semua cewek jomblo yang sekarang lagi sirik.
Zhafish memang satu-satunya serigala BadCom yang ga pernah ngasih serangan ke Afra, malah terkesan melindungi, tapi yang pasti dan perlu dicatat: Zhafish ga mungkin suka sama biji jambu macam Afra.
Zhafish itu tipe cowok yang memang suka baik ke semua cewek. Itu kabar baik yang pertama. Kedua, Afra bukan tipe cewek idamannya Zhafish; jadi semua masih bisa dikondisikan, dan harapan kalian masih dapat melambung tinggi sesuai dengan imajinasi kalian masing-masing.
Ok??
Semua aman kan??
Di dunia ini tidak ada yang lebih mengerikan dari amukan para gerombolan jomblowati yang sedang patah hati.
Jadi, kalau semisal Afra baper, imajinasinya kemana-mana tentang Zhafish ya biarin aja; itu wajar, apa yang sekarang ia lakukan juga dilakukan oleh semua cewek jomblo lumutan yang kurang mendapatkan sentuhan. Cuma Ngimpi!
Biarkan Afra melambungkan mimpinya setinggi yang dia bisa- kalian juga boleh kok memimpikan Zhafish semau kalian; tapi bukan berarti aku ngatain kamu masuk dalam golongan jomblo lumutan kurang sentuhan loh ya??
Bukan gitu loh, maksudnya; jangan baper!
Emang sudah hukum alam kalau cowok ganteng itu milik cewek jomblo sejuta umat!! Makanya bakal repot kalo mereka jadian, mau taruh dimana ribuan patahan hati cewek jomblo di sekolah, Hhah??!
Biar muka pas-pasan, otak tak begitu pintar- imajinasi tetap bisa menjadi obat pelipur lara akan nasib yang sedang menimpa mereka- paling tidak, berikanlah kesempatan para jomblowati untuk bermimpi menjadi pacar dari idola mereka.
Selama Sang Idola masih jomblo juga- imajinasi tersebut akan terasa semakin nyata, seakan bisa terwujud karena terbukanya kesempatan yang masih tersisa; sekalipun idola mereka belum tentu mau menerima di dalam dunia nyata, itu kan sudah beda lagi urusannya.
Ya tak???
Setelah memberanikan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan tameng kegantengan Zhafish, barulah Afra menyadari bahwa kekuatan paras dari lelaki tampan tidak sebesar apa yang dibayangkan.
Ketika tiba pada di pemberhentian ujung gang, barulah semua pertimbangan dan keberanian yang tadi menggunung kini menciut seketika.
Gadis itu terlihat menahan tangis sambil menggigit bibirnya sendiri, “Blok D…, I-S zone…” ucap Afra lirih, pasrah, dan terdengar berputus asa...
“Tadikan udah aku bilang, ini jalur bolos BadCom. Jadi tembusannya ya ke I-S zone.”
Bego-bego!!
Ini mah sama aja ke sarangnya BadCom, gila!
“Tenang aja, nanti aku bantu…,” Zhafish mencoba menghibur karena rasa bersalah memasukkan rusa ke dalam sarang buaya.
Saat cowok itu sedang berfikir keras menemukan cara agar Afra bisa lewat tanpa ketahuan teman-temannya, gadis tersebut hanya mampu menghibur diri dengan menatapi wajah serius Zhafish yang semakin terlihat maco saja di mata- dan jangan lupakan senyum-senyum ga jelas yang terkembang di bibir mesumnya.
Mencoba mengumpulkan ulang semua titik keberanian dari wajah seorang lelaki tampan, untuk yang kedua kali.
ns18.218.241.211da2