
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang2042Please respect copyright.PENANAntz37KSGp8
2042Please respect copyright.PENANA76vu5WJ0yb
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”2042Please respect copyright.PENANAoXVDrLGQjf
2042Please respect copyright.PENANA1DawYqgFcu
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”2042Please respect copyright.PENANA4cmZB1x7xY
2042Please respect copyright.PENANADEKE3k1nkY
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”2042Please respect copyright.PENANA4cpviyhuPN
2042Please respect copyright.PENANAnn8ms47Ytf
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.2042Please respect copyright.PENANACG30gvodd8
2042Please respect copyright.PENANAuZDwTRZOzC
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.2042Please respect copyright.PENANAFAbaFT3xbh
2042Please respect copyright.PENANA1o3P2YrITB
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.2042Please respect copyright.PENANAKWuTtSaWGj
2042Please respect copyright.PENANARbxIg4qgKR
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.2042Please respect copyright.PENANAFOIMUpYusw
2042Please respect copyright.PENANAS3BLRi6gT7
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.2042Please respect copyright.PENANA7xs9CiBY90
2042Please respect copyright.PENANA0pvFaYhw4R
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.2042Please respect copyright.PENANA5Wew0PYUVn
2042Please respect copyright.PENANA61iQrvRz9X
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.2042Please respect copyright.PENANAxJRICy10EB
2042Please respect copyright.PENANAFMsGg32mbN
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.2042Please respect copyright.PENANAof0LtzrX32
2042Please respect copyright.PENANAv1bODXEbrm
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.2042Please respect copyright.PENANAVNf7LXMO6u
2042Please respect copyright.PENANAxvVB0iX1em
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.2042Please respect copyright.PENANA9zTP7nBkS5
2042Please respect copyright.PENANAHyAGASO6iT
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.2042Please respect copyright.PENANAt1Eopc34EK
2042Please respect copyright.PENANABliTr4KcPT
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.2042Please respect copyright.PENANA2VpogvvCkh
2042Please respect copyright.PENANAj5KYLGEDpd
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.2042Please respect copyright.PENANAtt4mpElfMZ
2042Please respect copyright.PENANA4wvNhqrPUc
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.2042Please respect copyright.PENANAoVVZQ5ex1F
2042Please respect copyright.PENANAenwYgH2N2m
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.2042Please respect copyright.PENANAWQtky3liGv
2042Please respect copyright.PENANAUTT4mZowTV
“Empshh…,” aku melenguh pelan.2042Please respect copyright.PENANAJf1BfvOHoF
2042Please respect copyright.PENANAbbUZojJUa9
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.2042Please respect copyright.PENANAcalG0li6my
2042Please respect copyright.PENANAGz4ocrGPHx
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.2042Please respect copyright.PENANAf5InV2wJ6p
2042Please respect copyright.PENANA6cTENj3UzP
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.2042Please respect copyright.PENANASiHRWM63OG
2042Please respect copyright.PENANA32CLrSMKmB
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.2042Please respect copyright.PENANAsXpCCXHeBk
2042Please respect copyright.PENANA4Ps82YWy8W
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”2042Please respect copyright.PENANAD0qW8zUQ0m
2042Please respect copyright.PENANADOXHkcCHGP
Aku tidak menjawab.2042Please respect copyright.PENANAdj7VizZZ83
2042Please respect copyright.PENANAaFRkDup5Mg
“Enak, tan?” cercanya.2042Please respect copyright.PENANAr5TPcijR61
2042Please respect copyright.PENANAJcOWg8gP7E
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.2042Please respect copyright.PENANALUnbLN9qJ0
2042Please respect copyright.PENANAcUM2Og0eoc
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.2042Please respect copyright.PENANAa29N8nWq3b
2042Please respect copyright.PENANA3438seXOxQ
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.2042Please respect copyright.PENANARSatw14i6h
2042Please respect copyright.PENANALVgQZCF0Km
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.2042Please respect copyright.PENANAUOg4Ucx4H5
2042Please respect copyright.PENANAPi2AEFmTAj
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.2042Please respect copyright.PENANAjqOUW08K0j
2042Please respect copyright.PENANASJf7EqBvU0
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.2042Please respect copyright.PENANAH3GHSAosVT
2042Please respect copyright.PENANAAqYeQU4YD8
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.2042Please respect copyright.PENANAih7pKexb6I
2042Please respect copyright.PENANAtb6swsH343
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.2042Please respect copyright.PENANAX6zN8dR7lr
2042Please respect copyright.PENANAh7PGjxuKzL
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.2042Please respect copyright.PENANAdYX8mN6zwY
2042Please respect copyright.PENANArZmxY8l6pG
“Selamanya?”2042Please respect copyright.PENANAyZP8J6kWTm
2042Please respect copyright.PENANAvc1az5QxWa
“Selamanya.”2042Please respect copyright.PENANAMfsIpjOXiA
2042Please respect copyright.PENANAMTDlZnr8fg
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”2042Please respect copyright.PENANA482aijDyN6
2042Please respect copyright.PENANAtRFbcn8Hfj
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.2042Please respect copyright.PENANAxIMf4tfDFF
2042Please respect copyright.PENANATkjvQmb2PQ
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.2042Please respect copyright.PENANAz383qwBe8f
2042Please respect copyright.PENANAv1p9QkhseR
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?2042Please respect copyright.PENANAtWkEOmeZ0N
2042Please respect copyright.PENANA8yuVNQZnkz
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.2042Please respect copyright.PENANAtfy5nc0fYh
2042Please respect copyright.PENANAx5Oj0DY6am
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.2042Please respect copyright.PENANASvqqoGLYaX
2042Please respect copyright.PENANAaasczO00ge
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”2042Please respect copyright.PENANAA3JCkew9Ev
2042Please respect copyright.PENANAsh7ylp998x
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.2042Please respect copyright.PENANAVAkzyR4eUD
2042Please respect copyright.PENANAL1oI1OlKze
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”2042Please respect copyright.PENANAhbQegxsSLd
2042Please respect copyright.PENANAUcPujWJdgK
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”2042Please respect copyright.PENANAXglY5E6Rlm
2042Please respect copyright.PENANAu5WOnAXtFt
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”2042Please respect copyright.PENANAjOBBTSsV5s
2042Please respect copyright.PENANAR1mj2seTOJ
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.2042Please respect copyright.PENANAXXJZqgcbBt
2042Please respect copyright.PENANA32Oxi31tiR
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.2042Please respect copyright.PENANAGVSf0wT8fb
2042Please respect copyright.PENANA99UJcPg94t
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.2042Please respect copyright.PENANAhKoyZ2JAKG
2042Please respect copyright.PENANAMxbctsMDFf
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”2042Please respect copyright.PENANACcIslIxKp7
2042Please respect copyright.PENANApmugWLSWnP
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”2042Please respect copyright.PENANAGa383WzzBE
2042Please respect copyright.PENANAaNtzgTwGqK
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.2042Please respect copyright.PENANAP7EKW0j4cU
2042Please respect copyright.PENANANI41foIKEd
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.2042Please respect copyright.PENANA90yIBylFwE
2042Please respect copyright.PENANAPAvT2jtmOK
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.2042Please respect copyright.PENANATBG1lNKHiE
2042Please respect copyright.PENANAwQuk31aizf
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.2042Please respect copyright.PENANAyotjtfBzQZ
2042Please respect copyright.PENANAi25qz5hOk1
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.2042Please respect copyright.PENANADSRdhrUiVq
2042Please respect copyright.PENANAEwKmRybhd4
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.2042Please respect copyright.PENANAqToWzxFqWl
2042Please respect copyright.PENANASG1IADxSUN
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.2042Please respect copyright.PENANAQh4fRo34sp
2042Please respect copyright.PENANAlAIAau4Q9d
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”2042Please respect copyright.PENANADgvvWg4GaH
2042Please respect copyright.PENANA99srTiCciH
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”2042Please respect copyright.PENANAVi2AvpOyRb
2042Please respect copyright.PENANAFJr5rPXbtJ
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.2042Please respect copyright.PENANA4lJMFqvLhJ
2042Please respect copyright.PENANABMrY5FjTAx
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.2042Please respect copyright.PENANAyo5HxGKmir
2042Please respect copyright.PENANAl1EDGaE1cI
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”2042Please respect copyright.PENANA0c5xQbE6Bt
2042Please respect copyright.PENANA6qTRVXigOJ
“Engga!”2042Please respect copyright.PENANA2AsffkQSFl
2042Please respect copyright.PENANAMaMuWWGpYX
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.2042Please respect copyright.PENANAvk6ENEZxAx
2042Please respect copyright.PENANAooTNAOTCGX
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.2042Please respect copyright.PENANADSz37dpcoP
2042Please respect copyright.PENANAT30PNaeL5n
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.2042Please respect copyright.PENANAjC9y5IWYRE
2042Please respect copyright.PENANALB4sSfg8Bc
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”2042Please respect copyright.PENANAL8tcKWWk6S
2042Please respect copyright.PENANASbrAFNdrq7
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.2042Please respect copyright.PENANA2Ug3NA5225
2042Please respect copyright.PENANAGL3SjCcqby
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.2042Please respect copyright.PENANAHW32TGZvKJ
2042Please respect copyright.PENANA8s92ul8mhH
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.2042Please respect copyright.PENANAPSxgBg3EZX
2042Please respect copyright.PENANAG0i0kF554s
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.2042Please respect copyright.PENANA4wpphFmzHo
2042Please respect copyright.PENANAu7eukosvd4
***2042Please respect copyright.PENANANYFdPiPfLb
2042Please respect copyright.PENANAjOMAnGz1C7
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.2042Please respect copyright.PENANAaKDwuMCK2N
2042Please respect copyright.PENANADFNXFl8XX6
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.2042Please respect copyright.PENANAbepBhdNBSN
2042Please respect copyright.PENANAW0HtoGXu89
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.2042Please respect copyright.PENANAazGYkqFzSF
2042Please respect copyright.PENANA24PvSdvAzd
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.2042Please respect copyright.PENANAREugwGEYNE
2042Please respect copyright.PENANATp30LylvV1
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.2042Please respect copyright.PENANA6k3lr4DhVy
2042Please respect copyright.PENANA069EOnkEIf
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”2042Please respect copyright.PENANABBsPtp7gPe
2042Please respect copyright.PENANAG95eT31EOP
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.2042Please respect copyright.PENANAwWXD7FtyC2
2042Please respect copyright.PENANA0cKejQeQJ8
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”2042Please respect copyright.PENANA0dlYbfyNxK
2042Please respect copyright.PENANAgCgJRYrUXK
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.2042Please respect copyright.PENANALW6ojzhwvz
2042Please respect copyright.PENANAhUJU6UK3ph
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.2042Please respect copyright.PENANAPTH96xvd4r
2042Please respect copyright.PENANAmbenfljiig
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.2042Please respect copyright.PENANAglCZR4na02
2042Please respect copyright.PENANAuTzpFzsFR1
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.2042Please respect copyright.PENANAQ59NdNBCuI
2042Please respect copyright.PENANAqMlMIVUqUH
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.2042Please respect copyright.PENANANxnSf72OAP
2042Please respect copyright.PENANA6DWQDRujj2
“Jangan di tutupin, tan.”2042Please respect copyright.PENANADwepQBduhs
2042Please respect copyright.PENANAwvVTKVkTVT
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.2042Please respect copyright.PENANAAQ8mY0Nc7H
2042Please respect copyright.PENANAKXlJb1SnQ7
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.2042Please respect copyright.PENANAhPZ8m7M4Yg
2042Please respect copyright.PENANA4VWYfi3Slu
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.2042Please respect copyright.PENANA5hDEmBjT9j
2042Please respect copyright.PENANAvwUiFOBx5G
Aku tidak menjawab.2042Please respect copyright.PENANARnqTrBzlFw
2042Please respect copyright.PENANAeWPB50Q3cR
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.2042Please respect copyright.PENANAUcgfESo8sU
2042Please respect copyright.PENANAJtV77g1cdK
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.2042Please respect copyright.PENANAY25gZezKbp
2042Please respect copyright.PENANAg88jbxet2c
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.2042Please respect copyright.PENANA2nhVyEfiQd
2042Please respect copyright.PENANA8fkiYZE73A
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.2042Please respect copyright.PENANACtgMt11HB7
2042Please respect copyright.PENANArtUdrCnpZM
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.2042Please respect copyright.PENANAr2QNvIwVEB
2042Please respect copyright.PENANATGnKSF3PaA
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.2042Please respect copyright.PENANAWMzYjtSGCH
2042Please respect copyright.PENANAILx3fDxQwp
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.2042Please respect copyright.PENANAy6hiGzvx1G
2042Please respect copyright.PENANAsarzVTbx1f
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.2042Please respect copyright.PENANA6rCUeQV4wD
2042Please respect copyright.PENANAxr6NXnRrDO
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.2042Please respect copyright.PENANAYs9F9Lp3YD
2042Please respect copyright.PENANAzyw5XzTYIv
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.2042Please respect copyright.PENANAMjwcpvOpyQ
2042Please respect copyright.PENANAfl90rkua6l
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.2042Please respect copyright.PENANANc925jQMk0
2042Please respect copyright.PENANAfHoRqtaDCK
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.2042Please respect copyright.PENANAgNsTze4yKN
2042Please respect copyright.PENANAgLQoelZjRI
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.2042Please respect copyright.PENANABL75cTUpYV
2042Please respect copyright.PENANALv3SzJLQBv
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.2042Please respect copyright.PENANAUXANV21DXu
2042Please respect copyright.PENANAauryefVXv9
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.2042Please respect copyright.PENANAkxw8KRKLLM
2042Please respect copyright.PENANAlzg6TqyG1d
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”2042Please respect copyright.PENANAPGz2ZSXgWx
2042Please respect copyright.PENANAhX2ip9YdAq
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.2042Please respect copyright.PENANAJdxrioneDY
2042Please respect copyright.PENANAacqE9szhFy
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.2042Please respect copyright.PENANApng1BDrLVd
2042Please respect copyright.PENANAurDAK992UF
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.2042Please respect copyright.PENANATF0kpkciSh
2042Please respect copyright.PENANAaoQSX2oKY5
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.2042Please respect copyright.PENANAksu99ItvXE
2042Please respect copyright.PENANA1X1vZR0n6h
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.2042Please respect copyright.PENANADPRWOjshzX
2042Please respect copyright.PENANAwtv20TFiLn
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.2042Please respect copyright.PENANAXHYGfTPvya
2042Please respect copyright.PENANAFTido3CVvL
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.2042Please respect copyright.PENANAKSaLrZZNj1
2042Please respect copyright.PENANAr40ex8ejzU
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.2042Please respect copyright.PENANAPn7X8p6376
2042Please respect copyright.PENANATW0NelGeD4
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.2042Please respect copyright.PENANAxZoQsLp2Hd
2042Please respect copyright.PENANAzXrpC1ePMT
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.2042Please respect copyright.PENANA3dATyzyuiC
2042Please respect copyright.PENANAhDToCG2Zh4
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.2042Please respect copyright.PENANABQ1K5keeAf
2042Please respect copyright.PENANAPQbDf5ezg9
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.2042Please respect copyright.PENANA6DsV63hdwD
2042Please respect copyright.PENANAKhLIFmPY7w
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.2042Please respect copyright.PENANAGuooMFuJcK
2042Please respect copyright.PENANAsG3UkVoKKi
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.2042Please respect copyright.PENANA8O4L6H9e7U
2042Please respect copyright.PENANAaHXwYCeeJ6
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.2042Please respect copyright.PENANAnSqkwk5jGX
2042Please respect copyright.PENANAf8uEQUskWc
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.2042Please respect copyright.PENANA26S7ty0kRf
2042Please respect copyright.PENANAbult66WLnw
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”2042Please respect copyright.PENANABeHYfI6nJJ
2042Please respect copyright.PENANAucC67n8tkY
“engga, Jorok!”2042Please respect copyright.PENANAzSKRVOB6uE
2042Please respect copyright.PENANAg92Il4cBBm
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.2042Please respect copyright.PENANAMI6IpAnX2j
2042Please respect copyright.PENANAGFAMz9mh2n
“Kunci pintunya.” Kataku.2042Please respect copyright.PENANAqKq4gAweU5
2042Please respect copyright.PENANAyRDW3KQi6r
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.2042Please respect copyright.PENANAWVAi2dA73j
2042Please respect copyright.PENANA12TeEemHZ2
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.2042Please respect copyright.PENANAO35JF8tNr3
2042Please respect copyright.PENANAnRv1RGSVBd
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.2042Please respect copyright.PENANA0ZS2lnXKNm
2042Please respect copyright.PENANAZiw0JtoABm
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.2042Please respect copyright.PENANA4opARuuvWK
2042Please respect copyright.PENANAM9SVBvCOeq
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.2042Please respect copyright.PENANAXvvETeUfs8
2042Please respect copyright.PENANA04QxmXpvkX
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.2042Please respect copyright.PENANAU11u3O5kXe
2042Please respect copyright.PENANA9WHbmXbuIk
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.2042Please respect copyright.PENANAvRSaw8s9tw
2042Please respect copyright.PENANAIqhubNkNZO
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.2042Please respect copyright.PENANATxuMSrXntQ
2042Please respect copyright.PENANAnX3czXq0fH
“Masih lama gak?” tanyaku.2042Please respect copyright.PENANAvH4avX1een
2042Please respect copyright.PENANADQTdX8BEMm
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.2042Please respect copyright.PENANAtcqpn5ywJ6
2042Please respect copyright.PENANAmA7qA4zIQK
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”2042Please respect copyright.PENANAs3zTxmnyK3
2042Please respect copyright.PENANA34NTWZdtnc
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.2042Please respect copyright.PENANAhG43R0fDBq
2042Please respect copyright.PENANAWLsLcNz3GS
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”2042Please respect copyright.PENANAzds4YvkvwN
2042Please respect copyright.PENANA3gWvkbsvy3
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”2042Please respect copyright.PENANAJGlp72w2Ox
2042Please respect copyright.PENANAYipdxx8Qla
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.2042Please respect copyright.PENANAlnTDVM6hAq
2042Please respect copyright.PENANAkk6OIAiMM3
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.2042Please respect copyright.PENANAI0qnYWcITZ
2042Please respect copyright.PENANAJiyFXKJgpl
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.2042Please respect copyright.PENANAjAO3lYeuVe
2042Please respect copyright.PENANA3a7MPDPyHS
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”2042Please respect copyright.PENANAlFJvCBb5s7
2042Please respect copyright.PENANAqVSIYIbbmi
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”2042Please respect copyright.PENANAMWuc1cFjFk
2042Please respect copyright.PENANAiAUvLzuIIq
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.2042Please respect copyright.PENANASJ4RHAfEOL
2042Please respect copyright.PENANASL0wRDm89h
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.2042Please respect copyright.PENANA4D7SUxrZYl
2042Please respect copyright.PENANApn6cZ54w7f
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”2042Please respect copyright.PENANAOHv95rXldf
2042Please respect copyright.PENANA8rpBFnBKfA
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.2042Please respect copyright.PENANAPb7R0ixyBI
2042Please respect copyright.PENANACvbkSBz1PS
“Gak!” jawabku ketus.2042Please respect copyright.PENANAN47safhEgA
2042Please respect copyright.PENANAphtCN6VHpJ
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.2042Please respect copyright.PENANArMODfk7mLn
2042Please respect copyright.PENANAapdkRXEmK2
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”2042Please respect copyright.PENANAcBybBqjPuZ
2042Please respect copyright.PENANA0UEczqt1NO
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.2042Please respect copyright.PENANAqd2cstQIqI
2042Please respect copyright.PENANAnV3Bs0rsQ9
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.2042Please respect copyright.PENANAssuqZzUKyH
2042Please respect copyright.PENANA0wxY637Zfk
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.2042Please respect copyright.PENANAXZbezRGEms
2042Please respect copyright.PENANA6BTofPt6hx
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.2042Please respect copyright.PENANAl8Tb9JVk8z
2042Please respect copyright.PENANABke1SXNsWF
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.2042Please respect copyright.PENANA1a6UFmAS7C
2042Please respect copyright.PENANAlKDPCT5jDE
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.2042Please respect copyright.PENANAmDVHRiZYdI
2042Please respect copyright.PENANAThl4QP8sM1
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”2042Please respect copyright.PENANACUFjFFJVy0
2042Please respect copyright.PENANAkWXzQGQ0OT
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.2042Please respect copyright.PENANAoX5WNI0xVI
2042Please respect copyright.PENANA5La2Xebr0T
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.2042Please respect copyright.PENANAk7FuaMkiUf
2042Please respect copyright.PENANAbm17YyDMot
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.2042Please respect copyright.PENANAWRnLu2JNJ8
2042Please respect copyright.PENANAUVZVc20GDx
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.2042Please respect copyright.PENANATuayG5xo5t
2042Please respect copyright.PENANAMXj4BJv7jB
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.2042Please respect copyright.PENANAPXTEmc4OGD
2042Please respect copyright.PENANAGGpaw0sFXO
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.2042Please respect copyright.PENANACqwF2GQDHB
2042Please respect copyright.PENANAoehjcDv9Bv
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.2042Please respect copyright.PENANAKiE2zS1a2y
2042Please respect copyright.PENANA2gZL2PAkv2
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.2042Please respect copyright.PENANA5YRwilYoPg
2042Please respect copyright.PENANAAIEjog9uSC
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.2042Please respect copyright.PENANA8os7xHRyi4
2042Please respect copyright.PENANAGM0OmNKUsJ
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.2042Please respect copyright.PENANAkdA8YrVNYg
2042Please respect copyright.PENANAR7ejZLl8Ac
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
2042Please respect copyright.PENANAEAB0CHbRni
Bersambung
2042Please respect copyright.PENANAyz28o2dLOK
2042Please respect copyright.PENANAD2lCrY3zVr
2042Please respect copyright.PENANAHxSZXQuH1B