(Di Tempat Keributan)103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHCiVXnOfQ
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34peinvzct
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2ajvxG3b0
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmSbp53P2V
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2LWwDxduW
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVFRDEf2Sf
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpkFMCsVqN
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlf15U4G7xZ
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcq3a9IF0pK
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXFZrhjN6O
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwN3RnwwRfC
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGRZFznkAi
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FUhrtHywz
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJchRRJPTu
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFhgSBrpXl
Kraakkkk...103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjiDlVguzU
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshdlJeTpW6
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ip7WITn9r
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WHVh9agk7
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXjjC08ypv
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBudRggNsr
Duaagggg..103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cfPhW8NbK
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfWaQ8pwlT
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYFT6OLzti
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWi2nlMwFc
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qwdBxzbk1
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W7FfTE33k
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91oTvH2264
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3P6PPz9V5t
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVueSQAfQB
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvBFsrR3lN
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwmgYkB0w3
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBE1L2QJRI
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSg2IwqMnN
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmPFetmQBt
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WFJEDCkNH
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5B6MzgAIZP
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHne5bhuYO
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EgBmTZAGj
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZSZlJe8hg
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7KG66vwec
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRcfPb1Y1W
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrtAzpdIWw
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmT1pXxvVJj
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14xYfMd6bB
==========================103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05BJuGB0SI
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlgF6E8CJ9
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9xxFidaBA
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YvfIzkOII
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuIOE22psf
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhw5DKgRo8
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHr69Ce43E
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcLMlzIZaz
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OukUqdR7x
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGADs0wvwfB
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjy5axrZLm
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lumMQ2RCl
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJ6W1uyeCM
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVOMgkyD3M
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIuhJJxh5b
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRkdtoui4B
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YKJtaPhrR
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuawh8DfXN
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQH6EqI4vl
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdNMLXjwrY
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpaOflOgJ92
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5T5ex48IRB
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6H2AuvaPE2
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCg7usL9E4
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixYjXezmiQ
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLoTJQFXg5
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvoNc8uhCR
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGQcZ7R0t2
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZROH0LvuF1
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTVPW1r3CO
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqIKK66Pmh
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oWvMaDQBj
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcko01wGGEf
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUSZQysxBM
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEB3eIPU0mo
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTJsRI8WrG
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUqMn8uhIc
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Dxce9qehE
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2HPvTLYGg
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbNJVmlWpe
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxfCU5Pw1U
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnC4oEqXgW
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9A6x2yBXh
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8IwWquWFP
103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHaBcNnNKZ
=======================103Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YldQd32hH
