Bagian 10
Hartini terus urung-uringan kepada suaminya.Hatinya merasa kesal setiap kali suaminya diajak senggama alasanya cepek.Dan bila berkenan melakukan senggama durasinya hanya sebentar.
Ia sangat kecewa dengan kondisi itu,Ia juga ingin memberontak dan mengajukan gugatan cerai tetapi ingat akan anak-anaknya.
Suatu malam ketika nafsunya sedang membuncah.Ia mendekati Hardi yang sedang tiduran di kamar.Tabpa kata-kata ia langsung memeluk suaminya dengan erat.Diciuminya pipi,bibir dan leher suaminya.
Hardi yang mendapat perlakuan seperti itu tergagap lalu merespon istrinya yang begitu agresif.
"Ayoo...mas,mumpung malam Jumat"Rajuk Hartini
"Baik aku kan berusaha,Tin"jawab suaminya.
Harini meraih tangan kanan suaminya dan mengarahkan ke tempiknya yang sudah lembab sementara tangan kiri Hardi diarahkan ke payu daranya.
"Remas dan gesek-gesek mas,itilku"pinta Hartini
Tanpa berkata sepatah pun,Hardi menuruti perintah istrinya tangan kananya mengelus-elus dan meraba-raba tempik istrinya yang sudah semakin lembab,kemudian tangan kirinya terus meremas-remas payudaranya dara istrinya.
Hartini mendesah keenakan tak beberapa lama ia membuka seluruh pakainya dan melorotkan sarung yang dikenakan suaminya.Dengan agresif ia duduk mengangkang diatas suaminya.Penis suaminya yang ereksi kurang maksimal itu diarahkan ke lubang senggamanya.
Bless....Dengan satu gerakan penis kecil itu sudah ditelan habis oleh vaginanya.Harrini memaju mundurkan pantatnya dengan antusias dan baru beberapa menit usahanya untuk mendapatkan kehangatan tiba-tiba suaminya sudah melenguh,air mani keluar dari penis suaminya.
"Hard...hard...belum apa-apa sudah keluar"gerutu Hartini sambil mengangkat pantatnya turun dari tubuh suaminya.
Hardi terdiam.Ia tahu istrinya kecewa namun ia tidak bisa berbuat banyak.
"Lalu saya harus bagaimana,Tin?"tanya Hardi
"Jilati tempikku sampai keluar hard!"perintah Hartini kepada suaminya.
Pada saat itu, Hartini benar-benar tidak terlalu peduli dengan keadaan suaminya.Ia hanya ingin orgasme dan menikmati keterikatanya saat ini.Ia ingin merasakannya saat mencapai puncak gelombang orgasmenya yang besar.
"Ohh..., Aku sangat rindu dengan ini.Ya....Tuhan Akuu ...rindu penis !" Hartini melenguh keras. Bahkan, suaranya begitu keras ssehingga bergema di dinding kamar tidurnya.
Sejurus kemudian,Hartini menarik kepala suaminya,meminta untuk mengulum puting susunya secara bergantian,sambil mengarahkan jari telunjuk tangan kanan suaminya untuk terus menusuk-nusuk tempiknya. Tanpa bicara Hardi terus menuruti keinginan istrinya ,ia menggunakan jari-jari tangan kananya mengobok-ngobok tempik istrinya yang sudah basah kuyup.
"Oh....Aku pingin peniss besarhhh....Akuuu...belum puas!"ceracau Hartini
Hardi memandangi istrinya yang kejang-kejang.Jari-jari tangan kananya merasakan ada cairan hangat yang keluar dari tempik istrinya.Ia mempercepat tusukan jarinya ke dalam tempik istrinya berkali-kali.
"Ahhh,...Ahhhh.... " Katanya saat tempiknya menyemprotkan maninya ke luar membasahi sprei ranjang mereka.
73Please respect copyright.PENANAVaGfxk7dna
73Please respect copyright.PENANAzUV6eZKfKz