FLASHBACK 2020-RAMA POV
90Please respect copyright.PENANAapBrl58C71
Pengalamanku bercinta untuk pertama kali dengan Mayang ternyata seperti membuka beberapa sisi lain pandora dalam hidupku. Sex ternyata menjadi salah satu obsesiku, Aku ternyata satu dari beberapa orang yang dikategorikan sebagai maniak sex. Entah itu sebuah kelainan atau bukan, yang pasti nafsu sex ku sulit untuk bisa dibendung. Dalam satu hari Aku bisa bercinta lebih dari 8 ronde, baik itu dengan satu orang wanita atau mungkin lebih. Awalnya Aku begitu menikmati "rutinitas" baruku ini, bahkan menggemarinya.
Berbagai macam situasi sex telah Aku coba untuk memuaskan semua hasrat fantasiku, threesome,foursome, sampai dengan orgy party sudah aku lakukan baik dengan orang sudah Aku kenal, maupun dengan orang-orang baru yang Aku temui di beberapa club malam. Berbagai macam tema sex juga telah Aku ciptakan untuk menumpahkan semua pikiran-pikiran mesum dalam otakku.
Office affair, masterchef, workout sex, bahkan sampai dengan tema BDSM sudah Aku coba semua. Tapi dari semua keliaranku itu tak ada satupun yang bisa membuatku benar-benar puas, Aku merasa bahwa kecanduaanku terhadap sex sudah dalam taraf akut.
Kegemaranku terhadap sex ternyata mempengaruhi kinerjaku di kantor, Aku menjadi tidak terlalu fokus pada tugas yang diberikan oleh Om Yosh. Beberapa kali komplain rekan bisnis akibat kelalaianku diterima oleh bosku itu. Beberapa kali juga Om Yosh menegurku dengan keras, sempat juga amarah Om Yosh meluap karena Aku lupa menghadiri pertemuan penting saat masih asyik menggenjot tubuh Lina, sekretaris pribadi Om Yosh. Atau juga beberapa kali Aku lupa menyiapkan berkas penting karena asyik menerima serviz blowjob dari therapis plus-plus langgananku. Kecanduanku terhadap sex benar-benar membuat karierku sempat berada di ujung tanduk. Tapi ternyata kegemaranku ini justru membuka pintu lain dalam perjalanan hidupku, semua itu terjadi karena orang yang sama, Om Yosh.
Pada suatu malam di bulan Maret 2015, Om Yosh menyuruhku untuk menemuinya di sebuah klub malam di daerah Kemang. Sempat terpikir mungkin ini merupakan pertemuan terakhirku dengan Om Yosh karena beliau akan memecatku sebagai karyawannya, Aku merasa telah mengecewakan kepercayaannya. Meskipun demikian, malam itu Aku sudah siap dengan segala macam kemungkinan buruk yang akan terjadi, pantang buatku untuk lari dari tanggung jawab.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam saat Aku sampai di depan klub yang dimaksud oleh Om Yosh, dari luar terdengar dentuman musik yang begitu keras, biasanya Aku akan bersemangat saat memasuki klub malam, tapi tidak untuk malam itu. Suasana klub itu sudah begitu ramai di dalam, Aku mencoba menerobos kerumunan muda mudi Jakarta yang menggoyangkan tubuhnya mengikuti alunan music dari DJ yang sudah aku hapal wajahnya. Aku melangkahkan kakiku ke arah meja bar, maksudku untuk menanyakan keberadaan Om Yosh pada bartender.
"Liat Om Yosh?!" Tanyaku dengan sedikit berteriak pada salah satu bartender yang sedang asyik meracik minuman.
"Hah?! Siapa?!!" Tanyanya dengan nada yang tak kalah tinggi dari suara musik yang memekakkan telinga.
"Om Yosh!!" Teriakku kembali.
Tanpa menjawab bartender itu menunjuk ke salah satu privat room di lantai dua, pandanganku tertuju pada arah jari bartender tersebut, mencoba mencari posisi persis privat room yang dimaksud. Setelah benar-benar yakin dengan petunjuk yang Aku terima, langsung Aku langkahkan kakiku menuju lantai dua klub ini, kembali aku terjebak kerumunan orang-orang yang ayik berjoget di atas floor club, dengan susah payah akhirnya Aku sampai juga di depan pintu romm privat, ruangan yang ditunjuk oleh bartender tadi. Belum sempat Aku mengetuk pintu, seseorang dari dalam ruangan membukakan pintu untukku.
Aku pun masuk ke dalam ruangan itu, dan kejutan malam itu benar-benar membuatku tercengang. Di dalam ruangan itu tengah berlangsung orgy party, pesta sex brutal terdiri dari 5 wanita dan 8 pria.
Aku melihat Om Yosh hanya duduk menyaksikan berbagai adegan sex berlangsung di depannya, raut wajahnya begitu tenang, sesekali bibirnya tersenyum melihat tingkah wanita yang berteriak keenakan akibat menikmati hantaman penis yang mengoyak lubang vaginannya. Aku sendiri masih berdiri mematung, keterkejutanku membuat sendi-sendi lututku sulit untuk digerakkan.
"Hei Rama!!! Ayo sini duduk!" Teriak Om Yosh saat melihat kehadiranku.
Tanpa menjawab Aku langsung menempati sofa tepat disamping Om Yosh, sementara mataku masih menatap heran adegan pesta sex yang terlihat di depan mata kepalaku.
"Kamu mau gabung?" Tanya Om Yosh menyadarkanku yang masih melongo melihat satu orang wanita melayani tiga orang pria.
"Oh,Eh....Eng..Enggak Pak, terimakasih" Jawabku dengan gugup, jawaban yang sama sekali bertolak belakang dengan pikiran bawah sadarku yang sudah mulai terbakar birahi.
"Hahahahhha! Hahahahhahaha!!"
Tiba-tiba om Yosh tertawa terbahak-bahak setelah mendengar jawabanku barusan. Aku menatap pria itu dengan tampang bloon, tampang orang yang kebingungan, menerka sesuatu yang sama sekali tidak pernah dibayangkan.
"Ayo ikut Aku dulu sebentar."
Om Yosh berdiri dari tempat duduknya, melangkahkan kaki keluar dari room privat itu. Aku mengikutinya dari belakang seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Kami berdua masuk ke dalam lift yang terletak di samping room privat, Aku lihat Om Yosh memencet tombol angka 7, lantai paling atas di klub ini, Aku hanya terdiam di dalam lift. Tak sampai lima menit kami sudah sampai di lantai 7 klub, tak ada apa-apa di lantai paling atas tersebut karena lantai 7 adalah balkon, yang terlihat hanya hamparan langit malam dan kelap-kelip lampu Jakarta.
"Rama, Kamu suka sex?" Tanya Om Yosh tiba-tiba.
"Maksudnya Pak?"
"Iya, maksudku apa Kamu suka dengan kegiatan sex?"
"Sebagai laki-laki normal tentu saja Saya suka Pak." Jawabku dengan hati-hati, Aku sudah mulai bisa menerka arah pembicaraan ini.
"Seberapa kuat Kamu bisa melakukan kegiatan sex?"
"Hah? Maksud Bapak apa menanyakan hal ini kepada Saya?" Jujur saja menghadapi pertanyaan tentang rutinitas sex dari seorang pria membuat Aku dan mungkin beberapa pria lain diluar sana terasa tidak nyaman.
"Hahahahahahahah! Please jangan salah paham dulu Rama."
"Saya benar-benar tidak mengerti maksud pertanyaan Bapak barusan." Kataku, kali ini dengan nada tegas, memberi tanda pada Om Yosh jika Aku merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang dia ajukan.
"Aku sudah tau semuanya Rama. Bagaimana kehidupan sex mu yang tidak terkontrol, semua pesta-pesta sex, affairmu dengan beberapa wanita di kantor, Aku juga telah menyadari karena kebiasaan itu berdampak buruk pada kinerjamu." Aku mendengarkan dengan seksama tiap detail ucapan Om Yosh, Aku semakin yakin bahwa malam ini Aku akan dipecat.
"Jadi bagaimana menurutmu Rama?" Tanya Om Yosh.
"Saya siap menerima semua keputusan Bapak pada karier Saya, Saya juga menyadari bahwa akhir-akhir ini kinerja Saya menurun dan Saya siap bertanggung jawab atas hal itu."
"Aku sudah menduga Kau akan menjawab seperti itu." Aku kembali tertegun mendengar ucapan Om Yosh, Aku kembali dibuat menerka-nerka maksud ucapan pria itu.
"Begini Rama, jika Kau mau, Aku punya satu tawaran pekerjaan yang sangat menarik. Bahkan dengan pekerjaan ini Kau akan mendapatkan uang yang lebih banyak, dan yang lebih penting hobi sex mu juga akan terfasilitasi."
"Pekerjaan apa yang Bapak maksudkan?" Tanyaku dengan muka heran.
"Gigolo."
90Please respect copyright.PENANA1SLmpskIWI
***
90Please respect copyright.PENANAkzRsvzPzg4
Rama baru saja sampai di apartemen pribadinya, meskipun sudah sempat memejamkan mata di rumah Om Yosh tapi Rama merasakan badannya masih butuh istirahat lebih, apalagi perjalanan jauh Bandung-Jakarta juga menguras energinya. Sudah hampir lima bulan Rama menempati apartemen mewah di kawasan Jakarta Pusat ini, pekerjaannya sebagai seorang gigolo membuat Rama begitu mudah menambah pundi-pundi uang.
Tak hanya sebuah apartemen, dalam waktu tak lebih dari satu tahun Rama juga berhasil membeli kendaraan pribadi dan beberapa barang mewah lagi. Secara finansial bisa dibilang Rama telah mapan dan berkecukupan, keadaan ini tak membuatnya lupa akan keluarganya di kampung, Rumah Ibunya dibangun sedemikian mewah berubah menjadi rumah yang paling megah di kampung, tak hanya itu, beberapa anggota keluarganya yang lain juga dibantu Rama untuk memperbaiki nasib.
Ya, hasil jerih payah Rama di Jakarta juga berdampak besar bagi keluarganya, meskipun tak ada satupun keluarganya tau tentang pekerjaan apa yang dijalani Rama selama ini di Jakarta. Rama tentu akan menutup rapat kenyataan ini di hadapan keluarganya, menjadi gigolo tentu menjadi aib bagi sebagian besar orang.
Setelah selesai membilas tubuhnya di bawah shower, Rama merebahkan tubuh atletisnya ke atas ranjang yang empuk. Lelah setelah menempuh perjalanan dari Bandung membuat pemuda ini berniat menebusnya dengan tidur panjang. Di sela usahanya untuk memejamkan mata, Rama kembali teringat pesan yang disampaikan oleh Om Yosh, 2 hari lagi gadis bernama Haruka akan datang ke Indonesia dan dia bertugas untuk menemani gadis itu. Tugas yang tak begitu berat bagi seorang Rama.
Dari informasi yang diperoleh dari Om Yosh, Haruka adalah putri semata wayang dari Katsuo Iwao, seorang pimpinan Yakuza terkenal di Jepang. Om Yosh ternyata memiliki hubungan yang sangat dekat dengan bos Yakuza tersebut, singkat cerita Om Yosh menyanggupi permintaan Iwao untuk melindungi Haruka saat putrinya tersebut akan melakukan perjalanan ke Indonesia.
Dari cerita Om Yosh, Rama sudah bisa menebak tipikal wanita yang harus dijaganya 2 hari nanti, seorang puteri bos "preman" dari Jepang, butuh alasan kuat untuk sekedar mengecewakan wanita itu, jika tidak tentu keselamatannya akan benar-benar terancam. Tugas mudah dengan pertaruhan yang besar.
***
90Please respect copyright.PENANA1dKDpi7vMZ
"Berapa lama Kau akan berada di Indonesia Haruka?"
"Paling lama 2 minggu."
"Tak bisakah Kau percepat kunjunganmu? Lagipula Kita akan segera menikah, apa tak lebih baik Kau tunda dulu perjalananmu?"
"Kita sudah membahas ini dari jauh-jauh hari Sato, Aku tidak mau memperdebatkannya lagi!"
"Iya Aku mengerti, tapi..."
"Kalau Kau tak ingin melepasku untuk sesaat, kenapa Kau tak ikut saja denganku?"
"Bukannya Aku tak mau menemanimu, tapi Kau tau sendiri Aku harus menjaga wilayah Kyoto sebagaimana yang ditugaskan Ayahmu padaku."
"Kau sama saja seperti Ayah, pekerjaan yang selalu diutamakan!"
"Tapi Haruka."
"Sudah cukup Sato! Aku ingin mempersiapkan perjalananku besok, lebih baik Kau pulang saja."
Tanpa menjawab, Haruka meninggalkan Hiroshi Sato yang masih berdiri di ruang tamu. Sato menatap punggung putri Bosnya itu perlahan menjauh, pria 31 tahun itu menghela nafas panjang setelah untuk kesekian kalinya pertemuan dengan Haruka harus kembali diakhiri dengan sebuah pertengkaran.
Setelah Haruka benar-benar menghilang dari pandangannya, Sato melangkahkan kaki keluar rumah. Di luar rumah terlihat 12 pria lain dengan setelan jas hitam rapi bersiap menunggu kehadiran Sato. Saat melihat kehadiran Sato, semua pria tersebut membungkukkan badannya secara bersamaan.
"Bos!!!" Teriak para pria tersebut pada Sato.
"Kita kembali ke Kyoto." Kata Sato tegas.
90Please respect copyright.PENANAwdD3dXEVq1
***
90Please respect copyright.PENANAcx7TIfOYoj
Haruka kembali mengecek tas besar yang hendak dia bawa ke Indonesia, dia ingin benar-benar memastikan tidak ada yang tertinggal. Indonesia adalah negara yang tidak asing bagi gadis itu, Haruka lahir dan menghabiskan masa kecilnya di sana. Ya, Ibunya adalah wanita asli Indonesia, setelah berusia 12 tahun Haruka terpaksa mengikuti sang Ayah untuk kembali ke Jepang. Berat meninggalkan Indonesia, apalagi meninggalakan sang Ibu. Perpisahan antara kedua orangtuanya memaksa Haruka untuk pergi meninggalkan tanah kelahiran dan mengikuti sang Ayah.
Kini setelah 13 tahun tak pernah menginjakkan kaki di Indonesia, Haruka berkesempatan untuk bisa kembali ke negeri paling eksotik di dunia itu. Rencana pernikahannya dengan Sato membuat Haruka berkeras untuk pergi ke Indonesia, menemui Ibunya, meminta restu atas jalan hidup yang akan dia tempuh. Bukan hal mudah mewujudkan keinginannya untuk kembali datang ke Indonesia, tentangan dari sang Ayah adalah penyebabnya.
Dengan perjuangan keras akhirnya Iwao mau mengijinkan Haruka untuk kembali bertemu dengan Ibu kandungnya, tentu dengan berbagai macam persyaratan yang harus dipenuhi oleh Haruka. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh Haruka adalah bersedia ditemani oleh orang kepercayaan sang Ayah selama berada di Indonesia.
Selain ingin melepas rindu pada sang Ibu, Indonesia adalah alasan yang tepat buat Haruka untuk sedikit merasakan kebebasan. Gadis 25 tahun itu merasakan selama ini hidupnya seperti berada di dalam sangkar emas. Sebagai putri satu-satunya seorang bos Yakuza ternama di Jepang, Haruka tak memiliki kesempatan menikmati masa mudanya seperti gadis-gadis Jepang pada umumnya. Nama seram sang Ayah membuat Haruka tak memiliki banyak teman, bukan karena tak mau berteman, tapi orang lain menganggap keluarga Yakuza sebisa mungkin harus dihindari.
Haruka merasa tak punya pilihan lain dalam menjalani kehidupannya, bahkan untuk urusan cinta dia dipaksa oleh sang Ayah untuk mau menerima pinangan dari Sato, orang kepercayaan dari Iwao. Meskipun hanya 2 minggu batas waktu yang diberikan oleh sang Ayah pada Haruka untuk berada di Indonesia, besar keinginannya untuk melewati waktu itu dengan kebebasan yang tidak pernah dia rasakan di Jepang. Tapi apa daya dengan adanya penjagaan dan pengawalan dari orang kepercayaan sang Ayah, Haruka merasa keinginannya itu akan sulit untuk terjadi.
90Please respect copyright.PENANAoDX1IBK98d
BERSAMBUNG
ns18.222.188.103da2