Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGlpFA79vs
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDDg4A7E5f
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkz680HwQPu
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFZl5GxHOE
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEt6F0iNOY
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQEUZJUbO5
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTrErWmFsK
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHWxO2xnC7
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8PSefR96q
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAh1mURBMz
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYx8NQmQSng
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9YN0sGhIi
"Diemm!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46UEzMwufC
"Aaaaarrghhh!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSEFMCd4SX
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExGRcimj41
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBPXKxpzAS
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbVAvgfHl7
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHg9I4CUN0p
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYFRqOFYzX
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKC2FN85kz
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQBjN7rQKv
*****
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqdcqPy2Gz
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9SNbXqk41
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqq4jBXmjr
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHwefRLaa5
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6GestrsZ3
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznhJ4QeL4M
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtPtyf2e1A
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoNzDi3y1M
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHR2dXCAJrn
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIXuBKlZV8
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuPDRcjLZy
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84plIKqdiu
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNZqSFyYLp
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSnem3iD4Q
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTzJPdSPiS
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBqJEZUFfJ
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rwtusJg0w
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlNnhtjRzz
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84QAo9bPLT
"Eh curang! Gw dulu lah."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYmJxs4pog
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL3kAA39Ex
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTq4ABqHss
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2j7hG8Qxg
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7vSCeJdSA
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JZLy8MlkL
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGF7d9GMyd
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWop8R8nMh
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2g1Q2moElG
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqIxIELeG5
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlff8ugAE2W
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk7K6uABbS
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPk8oHU6q9
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkzEsjuMIM
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKWynRS1e5
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7BzH3fFAG
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOtb0n9s6n
"Argggh!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFLjkr8OT0
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBFzl7Mxnw
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
186Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkE0onJNkXJ
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns216.73.216.115da2
