Nata dan Phuwin memasuki komplek yang ditunjukkan oleh Pheem, komplek elite dengan sentuhan rumah minimalis membuat kesan mewah. Phuwin terkagum saat melihat sekitar, tak henti menggumamkan kata ‘wow’ membuat Nata mengusap kepalanya gemas.
“Mas kayanya temen mas Nata kaya banget ya?” tanya Phuwin, Nata menatap sekilas dan tersenyum.
“Iya adek, keluarganya emang kaya banget makanya hari ini dia bikin acara besar dirumahnya. Kebetulan dia juga baru pulang dari USA dek” penjelasan Nata membuat Phuwin semakin kagum pada sosok laki-laki bernama Pheem itu.
Nata memberhentikan mobilnya saat google maps menunjukkan bahwa ia sudah sampai pada tempat yang ia tuju. Keadaan rumah itu benar-benar sepi, seperti tidak ada pesta di dalam, membuat Nata sedikit ragu.
“Mas ini kita gak salah rumah? Sepi banget deh, kaya gak ada birthday party” Nata mengangguk setuju pada perkataan Phuwin.
“Bentar mas tanyain dulu” Nata mengeluarkan ponselnya.
“Eh mas itu ada yang jalan kesini” fokusnya pada ponsel kini beralih pada laki-laki bertubuh besar yang tengah berjalan menghampirinya.
Jendela kaca Nata diketuk, dengan hati-hati Nata menurunkan sedikit kacanya.
“Mencari rumah tuan Pheem?” Nata mengangguk sekilas.
“Silahkan masuk sebelah sini, mobilnya biar saya yang parkirkan” Nata dan Phuwin segera keluar dari mobil dan menyerahkan kunci mobil pada bodyguard temannya itu.
“Atas nama siapa tuan?”
“Nata, Natachai”
“Baik tuan Natachai, mobil anda akan diparkirkan oleh rekan saya. Tuan dapat mengikuti saya”
Nata dan Phuwin memilih untuk diam dan mengikuti langkah laki-laki dengan seragam hitam bertuliskan security itu. Phuwin menggenggam tangan Nata.
“Mas aku sedikit takut” bisik Phuwin, Nata mengusap tangan Phuwin yang berada di dalam genggamannya.
“Tenang ada Mas”
ns216.73.216.176da2