Pak Supardi kemudian mengantar ustad Hamdan ke lantai 2 menuju kamar tempat istrinya berada, sementara Zarrina yg ditinggal di ruang tamu beranjak keluar dan berkililing area rumah Pak Supardi untuk memeriksa situasi seperti yg diperintahkan oleh ustad Hamdan tadi. Setelah sampai di depan kamar, pak Supardi kemudian membuka pintu untuk kemudian mempersilakan ustad Hamdan masuk ke dalam kamar. Terlihat istri pak Supardi yg tengah tertidur dibalik selimut dan masih mengenakan mukenah yg sama seperti dalam video yg diperlihatkan oleh Zarrina ketika diperjalanan tadi. Wajah yg terlihat pucat serta kedua tangan dan kaki yg terikat ke ujung tiang ranjang tempatnya terbaring saat itu menjadi pemandangan yg cukup mengiris hati bagi siapapun yg melihatnya. Sementara ustad Hamdan dan Pak Supardi hanya berdiri disamping tempat tidur, dengan ekspresi yg begitu sedih pak Supardi berbicara pada ustad Hamdan.
Pak Supardi: "Sudah hampir seminggu lebih kondisinya seperti ini ustad, saya sudah nggak tau lagi harus minta tolong ke siapa untuk bisa nyembuhin istri saya ini... tolongin saya ustad..." ucap pak Supardi sambil sedikit menitikan air matanya.
Ustad Hamdan: "Bapak yg sabar ya Pak, saya akan coba bantu semampunya, Insha Allah istri bapak masih bisa tertolong..." hibur ustad Hamdan ke pak Supardi.
Ustad Hamdan: "maaf pak, selama proses pengobatannya nanti apa bapak nggak keberatan kalau saya minta tolong untuk bapak tunggu diluar dulu?" Tanya ustad Hamdan.
Pak Supardi: "apa memang harus begitu ustad?" Jawab pak Supardi yg bertanya balik.
Ustad Hamdan: "bapak tenang saja, kalau bapak merasa nggak percaya sama saya, bapak boleh simpan handphone bapak di sini untuk merekam kegiatan yg akan saya lakukan nanti, juga kunci kamar ini silakan bapak pegang, jadi kalau ada apa-apa bapak bisa langsung masuk ke sini." Jawab ustad Hamdan mencoba menenangkan.
Ternyata kalimat yg disampaikan ustad Hamdan barusan berhasil meluluhkan hati pak Supardi, meski keberatan akhirnya pak Supardi menyetujui permintaan dari ustad Hamdan dan menunggunya di luar kamar. Ustad Hamdan pun kemudian memulai proses pengobatannya. Iya menggigit kecil ibu jari tangan kanannya lalu mengoleskan sedikit darah yg keluar ke dahi istri pak Supardi. Setelah itu ustad Hamdan duduk bersila di atas sajadah yg sudah dibawanya tadi, sambil menggenggam tasbih di tangan kanannya, ustad Hamdan kemudian memejamkan matanya dan mulai membaca doa. Perlahan-lahan tubuh istri pak Supardi bergetar, semakin lama semakin kencang dan membuatnya jadi terlempar ke kanan dan kiri tempat tidurnya saat itu. Sesaat kemudian matanya mulai terbuka dan kepalanya mendongak ke atas dengan mulut yg mengannga.
ns216.73.216.82da2