Veronica Claudi, biasa dipanggil Vero, saat ini berusia 23 tahun dan belum menikah. Vero berpacaran dengan seorang pria yang merupakan satu-satunya yang bisa menjalin hubungan lebih dari satu tahun di atasnya, bernama Gerald. Usia Gerald lebih tua dua tahun dari Vero. Perawakannya tinggi, 188 cm, cukup jomplang dengan Vero yang hanya 160 cm, wkwk. Dulu, Gerald adalah mantan atlet basket di sekolahnya dan sering mengikuti olimpiade, tapi sekarang ia melanjutkan bisnis di perusahaan ayahnya bersama abangnya, Leo.
3737Please respect copyright.PENANAXWCZF3vY5k
Waktu itu, Vero baru saja pulang dari salon dan dijemput oleh Gerald sekitar pukul 18.30. Di jalan, tiba-tiba Gerald ditelepon oleh Leo dan diminta ke kantor. Vero bertanya kepada Gerald ada apa, ternyata ada masalah dengan tim kerja Gerald yang hasil kerjanya tidak beres dan acak-acakan.
3737Please respect copyright.PENANAUkUgLWyu99
Vero: "Babe, kok tiba-tiba harus ke kantor? Memang ada masalah apa?" Gerald: "Leo bilang tim aku bikin laporan kacau. Ini urgent banget, katanya harus dicek sekarang juga."
3737Please respect copyright.PENANAysq4XD3auj
Vero: "Yah, padahal aku sudah semangat banget mau dinner sama kamu..."
Gerald: "Iya, aku juga pengen langsung dinner, babe. Tapi mau gimana lagi, harus beresin ini dulu. Maaf ya, babe..."
Vero: "Gak apa-apa kok, aku ikut aja deh ke kantor. Nunggu di mobil sambil scroll TikTok juga seru."
Gerald: "Hm, gak enak ninggalin kamu di mobil sendirian. Takut lama nunggu, nanti bete."
Vero: "Udah biasa ditinggalin gara-gara kerjaan dadakan. Babe, tim kamu itu gak diajarin sama Leo juga? Kok masih aja berantakan?"
Gerald: "Harusnya sih udah ngerti. Tapi mungkin ada yang miss koordinasinya."
Vero: "Jadi lebih pusing ngurus bisnis ya, babe? Capek mana dibanding pas jadi atlet basket dulu?"
Gerald: "Jujur beda sih, babe. Atlet capek fisik, ini capek pikiran. Tapi gak apa-apa, demi bisa bawa kamu ke salon terus."
Vero: "Wkwk, modus! Tapi aku bangga kok punya pacar yang tanggung jawab kayak kamu, babe."
Gerald: "Makasih ya, babe. Nanti setelah ini kelar, kita langsung dinner deh. Janji!"
Vero: "Oke, tapi traktir dessert juga ya, babe!" Gerald: "Deal, babe!"
3737Please respect copyright.PENANAWzR0d3oxA7
Vero pun sampai di kantornya Gerald. Awalnya, Vero nunggu di mobil sambil scroll TikTok, tapi lama-kelamaan kok bener kata Gerald, akhirnya Vero bete juga. Vero turun, lah, berniat buat cari angin, tapi malah denger suara Leo teriak-teriak lagi marah. Vero penasaran dan akhirnya ngintip, deh, mendekat ke ruangan mereka.
3737Please respect copyright.PENANA92gb0xaNkz
Leo: "Gimana sih kalian kerja?! Laporan kayak gini tuh namanya berantakan! Udah dikasih kepercayaan, malah kayak gini hasilnya? Mau bikin perusahaan ini hancur?!"
(Suara berdebum dari tangan Leo yang membanting berkas ke meja.) Gerald: "Bang, tim gue udah kerja keras, mungkin cuma perlu waktu buat—"
Leo: "Waktu? Berapa lama lagi mau dikasih waktu? Gue udah capek ngasih toleransi, Gerald! Kita gak bisa terus-terusan kayak gini. Semua harus profesional!"
Gerald: "Tapi gak semuanya salah mereka, Bang! Ada beberapa data yang gak sinkron dari awal. Kita bisa cari solusinya tanpa harus marah-marah kayak gini!"
Leo: "Oh, jadi sekarang lo mau ngajarin gue gimana cara nge-handle perusahaan?! Gue udah pegang ini jauh sebelum lo ikut campur!"
Gerald: "Ini bukan soal ngajarin, Bang! Gue cuma minta lo buat lebih tenang. Mereka juga manusia, gak semuanya bisa langsung sempurna!"
3737Please respect copyright.PENANAasyrIg4Ja5
Leo: "Justru karena mereka manusia, gue gak mau ada kesalahan kayak gini lagi. Gue gak peduli, urusin ini sekarang juga, atau tim lo keluar!’’
3737Please respect copyright.PENANA11LpRPmua0
Suasana semakin tegang. Vero yang mengintip dari balik pintu kaca mengepalkan tangan di dada. Mata Vero membesar, Vero kaget banget dan khawatir.
3737Please respect copyright.PENANAijv7RqrHS0
Vero (bergumam dalam hati):
"Gila... Leo serem banget kalau marah. Kasian, babe... dimarahin habis-habisan gitu. Dia udah bela timnya, tapi malah makin disalahin..." (Gerald menarik napas panjang, wajahnya menegang.)
Gerald: "Fine! Gue bakal beresin ini sekarang juga. Tapi jangan pernah ngeremehin tim gue lagi!"
Leo: "Terserah lo, asal gak ada lagi kekacauan kayak gini!"
(Leo melangkah keluar dari ruangan dengan wajah kesal. Gerald tertunduk sebentar, kemudian berusaha mengatur napasnya.)
Vero (masih bergumam dalam hati):
"Aduh, babe... sabar ya. Aku tahu pasti kamu lagi nahan emosi..."
3737Please respect copyright.PENANA7bO9sZZwty
3737Please respect copyright.PENANAhj1h8cCVE5
Gerald langsung membereskan pekerjaannya bersama timnya. Ia mengabari Vero untuk pulang dan memesankan taksi, tetapi Vero tidak mau meninggalkan Gerald. Vero mengatakan di WhatsApp untuk
3737Please respect copyright.PENANANqNir9kBSb
menunggu Gerald di mobil. Beberapa menit kemudian, Vero melihat Leo keluar dan mendekati pintu. Vero kemudian mengumpet, karena tidak ingin ketahuan bahwa Gerald membawa Vero, takut Leo semakin marah. Saat Leo keluar, dia masih terlihat kesal dan mengomel-ngomel sendiri.
3737Please respect copyright.PENANAMxID6uuQs6
Leo (menggerutu sambil merogoh saku untuk mengambil rokok):
"Anak-anak gak becus! Udah dibilangin berkali-kali masih aja ngaco. Giliran ditegasin, ada aja yang ngelawan!"
(Leo menyalakan rokok dengan gerakan kasar, asap tipis mengepul di udara.)
Leo (menghembuskan napas panjang):
"Gerald tuh terlalu lembek sama timnya. Bisnis ini gak bisa jalan kalau cuma main perasaan. Kalau kayak gini terus, bisa hancur perusahaan!"
(Ia berjalan ke bangku taman, duduk sambil meremas batang rokok di tangannya.)
Leo:
"Udah capek-capek bangun nama perusahaan, masa dirusak sama tim yang gak kompeten? Gimana gue bisa tenang kalau gak ada yang bisa diandalkan?"
(Leo kembali mengisap rokok dalam-dalam, lalu membuangnya dengan kesal.)
3737Please respect copyright.PENANAQgdf0lLDfV
Leo (menggertakkan gigi):
"Harus ada yang berubah. Gue gak bisa biarin ini berlarut-larut. Kalau gak bisa kerja bener, ya udah, out aja sekalian!"
(Leo berdiri dan berjalan mondar-mandir sambil terus menggerutu. Vero tetap jongkok di balik mobil.)
3737Please respect copyright.PENANAtSZ1ZXIGxR
Ini yang bikin Vero kaget! Setelah Leo membuang puntung rokoknya, dia malah berbalik ke arah pohon dan membuka resleting celananya. Leo kencing! Sialan! Yang gila, arah pohonnya itu menghadap ke mobil Gerald, ke tempat Vero bersembunyi. Kontolnya jelas banget dong keliatan sama Vero! Gede! Vero sampai melongo, tidak bisa menutup mulutnya, sumpah! Kontolnya jauh lebih gede dibanding punyanya Gerald. Vero pernah memperkirakan milik Gerald sekitar 16 cm. Namun, milik Leo tampaknya lebih panjang dan besar, mungkin sekitar 19 cm. Saat itu, Vero sama sekali tidak terpikir atau refleks untuk menutup mata. Vero malah tertegun dan tergiur melihatnya. Leo kencing deras sekali, dan bulu-bulunya yang tipis semakin menggoda Vero untuk menjilatnya.
3737Please respect copyright.PENANAHu12ToDu4o
Leo (sambil mengusap dagu dan menggulir layar):
"Hmm, nih cewek cantik banget. Aduh, senyumnya bikin gue nafsu. Hahaha..."
3737Please respect copyright.PENANAo9EW85voGD
(Leo terkekeh sendiri, matanya fokus ke layar handphone sambil terus kencing.)
Leo (pelan-pelan mulai mengocok kontolnya):
‘’Masih inget gue pertama kali main sama ini cewek, binalnya kebangetan. Sialnya, dia sekarang malah gak ada kabar.’’
3737Please respect copyright.PENANAR1xq7yE5cv
Leo terdengar memuji-muji seorang cewek. Semakin didengar, pujiannya terasa semakin tidak masuk akal. ‘’Kalau lo ngangkang lagi depan gue, pengen banget gue langsung jilat memek lo. Apalagi waktu lo bersihin peju gue, aduh, gue gak mau berhenti, rasanya pengen terus kayak gitu.’’ Leo bersandar pada pohon dan semakin menurunkan celananya.
3737Please respect copyright.PENANAv8pLcPm9bn
Pelan-pelan, kontol Leo mulai ngaceng, dan badannya semakin bersandar ke pohon. Ekspresi wajah Leo terlihat merem melek, mulutnya sedikit terbuka sambil mendesah, ‘’Aahhhh...’’
Leo menggerakkan kontolnya, membuat Vero semakin betah mengintip, tak ingin berpaling dari pandangannya.
"Gue harus record, gue harus record. Suka banget gue sama kontolnya Leo, gede!"
Vero mengeluarkan handphonenya dan mulai merekam Leo, sambil men-zoom videonya.
3737Please respect copyright.PENANAseK5t5dV2t
"Uh, shit! Kenapa gue baru lihat sekarang ya? Gak kebayang rasanya kalau itu masuk..."
Vero mulai berfantasi, membayangkan bersama Leo.
"Please, babe. Kamu yang lama aja di dalam beresin kerjaannya, aku betah kok di sini."
3737Please respect copyright.PENANA8nUK2sYmXW
Leo mendesah lebih keras. Kontolnya pun diludahi agar lebih licin. Leo menggerakkannya semakin kencang. Clok, clok, clok, clok... ‘’Ahh, nafsu gue butuh dilampiasin. Gak enak banget, anjing, sendirian begini.’’
3737Please respect copyright.PENANAAjgn3K3uS1
"Please, lampiasin ke gue aja. Gue mau lakuin apa pun, asalkan bisa rasain itu. Gue mau jilat punya lo, Leo." Vero sangat berharap.
Leo semakin kencang mengocok kontolnya. Clok, clok, clok... clokkk. ‘’Shit, harus keluar ini gue. Aaahhh... Mana nih foto yang lebih seksi?’’ "Kayaknya Leo butuh pancingan yang lebih, deh. Gue pura-pura bersuara, ah," pikir Vero sambil mencari ide.
3737Please respect copyright.PENANA99Wvfy4JIY
Vero mencari botol plastik di sekitar parkiran itu. Setelah menemukannya, ia langsung kembali ke tempat sebelumnya, di mana ia mengintip Leo. Vero mengikat rambutnya terlebih dahulu, lalu membuka sebagian celananya. Celananya diturunkan hingga sebatas paha, kemudian ia duduk dan bersandar ke mobil Gerald.
3737Please respect copyright.PENANAi7RPqFm1UJ
Vero mulai memainkan dadanya sambil mengeluarkan desahan pelan, menikmati setiap sensasinya.
3737Please respect copyright.PENANAiA75AdkXTw
"Apa desahan gue kurang kencang?" ucap Vero. "Aahhhh," desahnya terdengar cukup keras sambil kakinya berpura-pura tidak sengaja menginjak botol plastik.
3737Please respect copyright.PENANAlCYZTp37nZ
Suara dari botol plastik itu berhasil membuat Leo terdistraksi dan melihat ke arah mobil Gerald. "Nah, berhasil! Kayaknya Leo sadar. Gue harus agak sedikit menaikkan rambut biar dia ke sini," gumam Vero dalam hati.
3737Please respect copyright.PENANAEyzqLNvHR8
"Tampilan gue kurang menggoda kayaknya. Lagi, ah," ujar Vero sambil membuka kancing bajunya, berencana untuk memamerkan bra merahnya begitu Leo mendekat.
3737Please respect copyright.PENANAORlZjRrLFM
"Suara apa itu? Kayak ada orang... Itu cewek nggak, sih? Mobilnya Gerald, kan?" ucap Leo sambil mendekat ke arah tempat Vero bersembunyi. Kontolnya dimasukkan dulu ke dalam celana.
3737Please respect copyright.PENANAyYLGACotuX
"Aahhhhh... Aaahhhh..." Vero mendesah keras, berpura-pura tidak sadar kalau Leo mendekat. Tangannya semakin dalam masuk ke celananya.
3737Please respect copyright.PENANAJu9c1qg6iy
"Eh, lo siapa? Lo ngintip gue?" tegur Leo dengan nada keras.
3737Please respect copyright.PENANAwfMZ6VciLb
3737Please respect copyright.PENANA6IWj46vqBg
"Hah?!" Vero pura-pura kaget, bergegas merapikan baju dan celananya, lalu menengok ke arah Leo. "Vero?! Lo di sini, Vero?! Lo...? Ngintip?" Leo kaget banget, ternyata itu adalah Vero. Dia tidak percaya, tangannya memegang kepala sendiri, bingung dan canggung.
3737Please respect copyright.PENANAVdYGRVQlno
"Bang... bang... Leo... bang Leo," pura-pura gugup, pintar banget aktingnya Vero. "Bang... sorry, tadi gak sengaja liat, euhhh... bang Leo gitu." Vero menunduk, tidak menatap Leo.
3737Please respect copyright.PENANAnGIlIvtIiK
"Dari kapan lo di sini?" tanya Leo. "Maksudnya itu barusan lo ngapain, Vero? Sampai buka celana gitu, ngintipin gue."
3737Please respect copyright.PENANAwhf3WUw3ZR
"Dari bang Leo keluar dari kantor, euhh baru... barusan gue gak bisa kontrol pas ngeliat bang Leo begitu. Sorry, terbawa suasana. Sorry kalau bang Leo ngerasa keberatan atau jadi... mhh, sorryyy," jawab Vero.
3737Please respect copyright.PENANAXUoxtie1zb
"Terus lo stay di sini dan nggak pergi gitu? Nggak jijik sama apa yang gue lakuin barusan? Maksudnya, lo suka juga liat gue gitu? Artinya, lo kebawa nafsu juga?" tanya Leo, sambil menyentuh pipi Vero supaya saling berpandangan.
3737Please respect copyright.PENANAN75NkKRDwq
Vero mengangguk pelan dan menatap Leo penuh tatapan menggoda. "Iya, Bang Leo, gue kebawa nafsu pas liat Bang Leo begitu."
3737Please respect copyright.PENANAoAoKmj2yAW
"Lo dari tadi berarti? Pas Gerald nyampe, bareng?" "Iya, Bang, gue nunggu di mobil.’’
"Panggil gue Leo aja, jangan Bang-Bang."
"Mh, iya Leo. Btw, gak mau lanjutin lagi? Tadi gue gak sengaja denger, kayaknya lo butuh bantuan buat nuntasin itu, ya." ucap Vero, sambil menyisir helai rambutnya ke belakang telinga, dengan gesture menggoda. "Kenapa? Lo mau? Kalau lo mau, gue sih senang aja, tapi jangan sampai Gerald tahu," kata Leo sambil meremas jendolan celananya.
"Mau, Leo. Gue mau." Tangannya Vero langsung menempel ke jendolan Leo.
"Eits, jangan di sini, tahan dulu. Gue takut ada yang ngeliat." Leo menahan tangan Vero.
"Terus di mana?" tanya Vero. "Apa di dalam?" lanjutnya.
"Gak bisa, kalau kita ke dalam, nanti Gerald liat. Kacanya transparan, ada di ruangan bawah mereka," ucap Leo.
"Yaudah, di mobil Gerald aja, gimana?" usul Vero. "Emang lo ada kuncinya?" tanya Leo.
"Ada dong," jawab Vero.
3737Please respect copyright.PENANA7XIbNBxRos
"Yaudah, di dalam mobil aja, tapi bentar, gue harus amanin dulu situasi. Gue harus bilang ke Gerald kalau kerjanya udah beres, dia suruh telepon gue, biar gue tahu," ucap Leo.
"Ide bagus," ucap Vero.
3737Please respect copyright.PENANAqnSuds4qn4
3737Please respect copyright.PENANAgm60pBHEiL
Leo mengirim pesan dulu ke Gerald, dan Gerald membalas, "Oke."
"Udah, aman," ucap Leo. Vero dan Leo pun masuk ke mobilnya Gerald, gelap-gelapan.
3737Please respect copyright.PENANABHAN0MlUHL
Tanpa lama, begitu masuk mobil, Leo membuka kembali celananya. "Biar gue bantu," ucap Vero, membantu membuka celananya Leo. "Lo kenapa kebawa nafsu sama gue, Vero?" tanya Leo sambil mengelus-elus rambut Vero.
3737Please respect copyright.PENANATPtjRraUUC
"Kontol lo gede, Leo. Gue suka, jauh lebih gede dibanding punyanya Gerald. To be honest, pertama kali tadi lo buka, gue kaget banget. Kaget karena, oh my God, so big."
3737Please respect copyright.PENANAr2rgIccbaf
Vero mengelus-elus kontol Leo yang masih di dalam boxer. "Hahaha. Udah ngewe berapa kali lo sama Gerald?" tanya Leo.
"Mhh, berapa ya, empat deh. Cuma suka main aman sih, keluar di luar," jawab Vero.
3737Please respect copyright.PENANAkoT1rx2XCZ
"Bagus lah, jangan sampe lo dibuntingin adik gue, berabe." Leo melepaskan boxernya.
"Uhhhh," Vero kembali tergiur kagum.
3737Please respect copyright.PENANAAxLtQUSubV
3737Please respect copyright.PENANAw2mRQlH79y
Vero mulai mengelus-elus kontol Leo. "Ini ada kali ya 19 cm," kata Vero sambil mengelus palkonnya dengan jari jempol.
3737Please respect copyright.PENANAyF3s50K1IC
Leo merasa geli, "Akh, adanya kayaknya lebih, sih, 21 cm."
"Gila, sih, mentok sampai tenggorokan," kata Vero sambil menempelkan kontol Leo ke lidah.
3737Please respect copyright.PENANAxwvGrxBiWO
"Lo coba aja, kuat nggak ngementokinnya?" tantang Leo ke Vero.
Vero menempelkan lidahnya ke kontol dan memasukkannya ke mulut, perlahan-lahan dengan hati-hati, sampai semuanya masuk.
3737Please respect copyright.PENANARQdFZsTXKm
"Shit, pinter banget lo. Langsung masuk semua tanpa harus diajarin, emang udah pro ya lo. Beruntung, dah, adik gue pacaran sama lo," kata Leo sambil mengelus kepala Vero dan membantu mendorongnya pelan-pelan. Vero mencabut kontol, menggesek-gesekkannya ke pipi, lalu berkata dengan seksi, "Iya dong, beruntung. Dan lo juga harusnya beruntung bisa ketemu sama gue di sini."
3737Please respect copyright.PENANAFNwPcLKgg5
"Hahaha, iya, beruntung, dan kayaknya ini bukan sebuah kebetulan. Emang tugas lo, takdir lo harus muasin gue malam ini. Pas banget gue lagi stres, gue butuh pelampiasan nafsu juga," kata Leo.
3737Please respect copyright.PENANA1VP8LmFIg5
"Don't worry, lo bakal puas malam ini. Dan nggak cuma puas aja, lo bakal ketagihan." Vero memasukkan kembali kontol dan memainkan tempo lebih cepat dari sebelumnya.
3737Please respect copyright.PENANAqWIpbBY7MK
"Slrupp... slryupp... slryupp..." Batang kontolnya dimain-mainkan oleh lidah Vero. Leo mendesah keenakan, "Aaaahhhhh."
3737Please respect copyright.PENANAjERbIb2pXE
Dari batang, turun ke biji. Leo semakin tidak bisa diam; reaksinya atraktif sekali. "Uhhh, sial, pemain banget lo. Perasaan, mantan gue semuanya nggak pernah segila ini kalau nyepongin," ucap Leo sambil mengusap wajahnya.
3737Please respect copyright.PENANAZ0SlQkcSAt
Vero berhenti dulu menjilatnya. "Hah? Semuanya? Mantan-mantan lo semuanya udah pernah lo cobain?"
3737Please respect copyright.PENANAsVYKF5N2UH
"Kenapa, kaget lo ya? Biasa aja kali," kata Leo, seakan merasa bangga dengan pertanyaan seperti itu.
3737Please respect copyright.PENANAcCnnVifKL8
"Gak sih," ucap Vero, melanjutkan jilatannya. Sambil berkata dalam hati, "Dipikir-pikir, masuk akal juga, pasti bener. Siapa coba yang mau nolak, anak owner, ganteng, lengkap. Apalagi kalau udah tau gini, kontolnya gede."
3737Please respect copyright.PENANAK9ixCxkD0b
Tangan Leo meraba ke dada Vero. ‘’Buka dong baju lo, gue pengen pegang sambil remesin," ujar Leo.
3737Please respect copyright.PENANA9lNw3xi6zc
"Tinggal buka aja, Leo. Mau pegang, mau ngelus, mau ngisep, terserah, nih," kata Vero, sambil membusungkan dadanya.
3737Please respect copyright.PENANAH23tFOHcBS
"Gue buka ya," kata Leo, membuka bajunya Vero, sekaligus dengan branya. Tangannya langsung meremas-remas. "Aahh, suka banget gue. Sempurna banget sih lo, luar dalam, Vero."
"Jangan lo sia-siain orang dan waktu yang sempurna yang lagi lo nikmatin, paham, Leo?" ucap Vero halus.
3737Please respect copyright.PENANAARhmRuyCZu
"Pastinya dong," ucap Leo, terus meremas sambil mencium leher Vero. "Aahhhh, aaahhh, aahhh, aaaahhh, Leo, suka banget, Leo. Terus, aahhhh, mhhh, aaahhh," desah Vero.
Tangannya Leo turun ke bawah, meremas bagian memek. "Boleh buka juga, ya?" tanyanya.
3737Please respect copyright.PENANA1jZAECi2BK
"Boleh, tapi fingering aja ya. Kalau buat dimasukin, gue belum mau kalau nggak ada kondom," ucap Vero.
Leo langsung menjawab, "Siapa bilang? Gue ada kok di dompet, ada stok. Mau?"
"Serius? Lo seprepare itu?" tanya Vero.
3737Please respect copyright.PENANAcixWueNQc4
3737Please respect copyright.PENANAZjLH1aNBWu
Leo menjawab, "Ya kan, kalau nafsu kita nggak tahu datangnya kapan. Hahaha, sedia payung sebelum hujan aja. Kalau ketemu tipe cewek kayak lo, kan nggak ada alasan buat nggak main kalau gue udah prepare gini," ucapnya sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya.
"Yaudah, gue mau," ucap Vero sambil memegang tangan Leo. "Bagus," balas Leo, lalu melanjutkan ciuman mereka.
"Tapi lo pernah main tanpa kondom? Enak, loh," ucap Leo.
"Belum pernah. Gue belum seberani itu, walaupun udah main sama Gerald lebih dari dua kali. Tentang prinsip gue aja sih, tapi untungnya Gerald nggak mempermasalahin itu," jawab Vero.
"Oke, oke, gue ngerti," Leo menganggukkan kepalanya pelan. "Tapi kalau dikeluarin di dalam mulut, nggak masalah kan? Boleh?"
"Boleh aja sih kalau itu, gue juga suka," kata Vero sambil tertawa kecil. "Gue jilmek enak nih, yaaa," kata Leo sambil menurunkan celana Vero, termasuk CD-nya.
3737Please respect copyright.PENANAdnWlolRqSK
"Pasti lah enak. Ayo, gue pengen tau, enakan lo atau enakan Gerald?" Vero langsung tidak sabar.
3737Please respect copyright.PENANAd6rLFj6RYB
Leo agak sedikit menurunkan badannya ke bawah, lalu mendekatkan wajahnya ke memek Vero. Lidahnya langsung dijulurkan, menyentuh memek Vero. "Gue sih yakin enakan gue, Gerald diandalin, salah lo," Leo berkata dengan percaya diri. "Slruppp... slrupp... slrupppp," Leo mulai menjilatnya. Tangan Vero langsung mencengkeram ujung-ujung jok kursi, tubuhnya bergetar menikmati sensasi kenikmatan."
3737Please respect copyright.PENANAhoxRRn4vRQ
"Oh yes... yes... terus, Leo! Ahh, enaknya udah mulai gue rasain. Terus... ahh, jangan berhenti," desah Vero menikmati sensasi itu.
"Slrupp... slrupp... slrupp," suara itu semakin sering terdengar. Leo mulai meningkatkan temponya, membuat suara menjadi lebih cepat, "slrupp... slrupp." Desah Vero pun semakin keras, menandakan kenikmatan yang dirasakannya.
3737Please respect copyright.PENANAQQXAl3Y2hj
Leo tidak hanya menjilat, tapi sesekali menggigit halus klitorisnya, menambah sensasi yang berbeda. "AAHHHHHH," desahan Vero terdengar lebih keras. "Ahhh, gila Leo, kok bisa enak gini? Padahal kalau Gerald yang gigit, gue suka marah. Sakit banget," ucap Vero.
3737Please respect copyright.PENANAuoC8MS90bF
"Kan gue bilang juga apa, urusan gini jangan terlalu andalin Gerald. Mulai sekarang, lo udah tau siapa yang lebih enak," ucap Leo sambil melanjutkan jilatannya.
3737Please respect copyright.PENANAyjWQX3KJjs
Slrupp slruppp, bunyi jilatannya semakin cepat terdengar.
"Udah, Leo, cukup dulu. Gue mau langsung aja, jangan lama-lama, ntar keburu selesai kerjaan Gerald. Mana kondom lo, pakein sekarang," ucap Vero.
"Nih, lo aja yang pakein. Udah ahli kan masang-masangin kondom ke kontol," kata Leo sambil memberikan kondomnya ke Vero.
"Oke, sini gue pasangin," kata Vero sambil meraih kondomnya. Dengan cekatan, ia memakaikannya ke kontol Leo, gerakannya lancar tanpa kesulitan sedikit pun. Leo hanya menatapnya dengan senyum kecil, sambil mengelus dagunya.
3737Please respect copyright.PENANAPXH3JneF5Y
"Pantesan ya lo anteng sama cewek yang sekarang ini, Gerald. Rupanya lo udah dapat semuanya," ucap Leo dalam hatinya.
"Lo diem aja, ya. Gitu, buka kaki lo. Udah, pas posisinya enak," ucap Leo ke Vero yang sudah ngangkang.
3737Please respect copyright.PENANA7MSK8sXxmv
Pelan-pelan, kontolnya Leo ditekankan ke memek Vero. Lubangnya sudah basah sekali, jadi tinggal tekan saja sampai semuanya berhasil masuk.
3737Please respect copyright.PENANAbLOhcuhofh
"Aaaahhhhhh," desah Vero sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Leo mulai menggerakkannya, tangannya menahan ke tete Vero, sambil lagi-lagi meremas-remas halus. Mereka saling bertatapan mata dan tersenyum. Plok! Plok! Plokkk! Hentakan kontolnya Leo bersuara keras. Plok! Plok! Plok! Plok! Plokkk, saking nafsunya. "Beuhhh, kalau nggak pakai kondom, ini lebih enak lagi, Vero. Tapi nggak masalah, gue ngehargain lo. Yang penting, gue bisa make lo gini, udah beruntung gue, main sama pacar adik sendiri. Hahahaha." Tangan Leo mengusap-ngusap rambut Vero.
3737Please respect copyright.PENANA6FCoaeY5CE
"Nikmatin terus, Leo. Nikmatin, puasin sama gue malam ini," ucap Vero dengan nada halus dan menggoda.
"Aaahhh, anjing, enak banget memek lo, Vero."
"Vero, aaahhhh, fucckkk!" Leo mendesah sambil memuji-muji Vero. "Aaahh, Leo. Aaahh, yess, yess, yesshh, aaahhhh." Keringat mulai bercucuran dari tubuh Vero.
"Keringat lo, Vero. Makin ngebuat lo jadi tambah seksi. Gue makin tambah nafsu. Aaahhhh," ucap Leo sambil menjilat leher Vero.
Plok, plok, plok! Kontol Leo dicabut terlebih dahulu, lalu badan Vero dipindahkan sehingga membelakangi Leo dengan posisi menungging. Leo kembali memasukkan kontolnya, lalu menghentakkannya lebih keras dan cepat sambil menjambak rambut Vero.
3737Please respect copyright.PENANAjsLaT9LaY9
Plak! Plak! Leo menampar pantat Vero. ‘’Mantap, anjing! Tiap hari pengen gue tampar kalau gini.’’
‘’Gerald auto kesenengan banget. Badan lo pendek gini, tapi tete gede, memek tembem. Tiap main, pasti lo dibolak-balik sama Gerald,’" ucap Leo sambil terus menghentakkan lebih kencang.
3737Please respect copyright.PENANAOYKcNVB8Sr
Plok, plok, plok! ‘’Iya, makanya itu sukanya gue kalau main sama Gerald. Tapi lo juga gak kalah enak. Masing-masing ada lah yang bikin gue enak, beda satu sama lain. Tapi overall, lo menang, Leo,’’ ucap Vero menyanjung Leo.
3737Please respect copyright.PENANAQ4fIGgN6SN
Di balik itu, Gerald telah menyelesaikan pekerjaannya bersama timnya. (Gerald menatap layar komputer dengan serius, memastikan semua data telah sesuai. Timnya mengangguk, tampak lega.)
Gerald: "Aman, kan? Gak ada yang harus direvisi lagi menurut kalian?" Bisma: "Aman, Pak. Sudah direview. Harusnya sih sudah sesuai."
Gerald: "Good. Gue percaya sama kalian. Jangan sampai ada miss lagi, ya. Ini udah kita selesain bareng-bareng, jadi kalau nanti ada apa-apa, gue yang tanggung jawab."
Dika: "Makasih, Pak. Kita juga bakal lebih hati-hati ke depannya."
Gerald: "Bagus. Sekarang kalian bisa pulang. Gue yang bakal ngasih ini ke Leo."3737Please respect copyright.PENANA3PGA8aCacw
Siska: "Pak Gerald yakin? Kita bisa kok ikut nemenin."
Gerald: "Gak perlu, santai aja. Lagian udah malem, kalian juga pasti capek. Gue urusin ini sendiri. Pulang, ya. Hati-hati di jalan."
3737Please respect copyright.PENANAQjreqRvzvp
(Timnya saling pandang, lalu mengangguk penuh rasa terima kasih sebelum berkemas dan keluar ruangan.)
3737Please respect copyright.PENANAHXdo2kF7Yd
Gerald meraih handphonenya. Ia mengetik pesan singkat kepada Leo untuk memberi tahu bahwa tugasnya dan tim sudah rampung.
WhatsApp dari Gerald ke Leo:
"Kerjaan udah selesai, Bang. Semua udah gue review sama tim, harusnya gak ada masalah lagi. Lo cek aja kalau mau."
3737Please respect copyright.PENANAWGy34TMPOw
Setelah mengirim pesan itu, Gerald menunggu beberapa detik, tapi tidak ada balasan dari Leo. Ia menghela napas, lalu mengetik pesan lain untuk Vero.
WhatsApp dari Gerald ke Vero:
"Babe, kerjaan udah kelar. Aku urusin dulu sama Leo, abis itu kita dinner. Tunggu di mobil aja, jangan capek-capek."
Vero: "Gerald nge-WA, nih. Dia bilang kerjaannya udah kelar. Coba buka HP lo, Leo. Pasti dia nge-WA lo juga."3737Please respect copyright.PENANAgH0atgW1aU
Leo dengan santai menarik napas panjang, mengambil handphonenya, tetap menghentakkan kontolnya, lalu membuka pesan yang baru saja masuk dari Gerald.
3737Please respect copyright.PENANAdjuNhkWIMw
Leo: "Iya, dia nge-WA gue. Hmm, oke… gue balas dulu bentar."
Vero menatap Leo dengan tatapan penasaran, lalu menahan tangan Leo sebelum mengetik balasan.
Vero: "Jangan buru-buru balas. Suruh dia nunggu lo aja dulu. Biar kita ada waktu lebih lama."
Leo tersenyum kecil, meletakkan handphonenya di dashboard, dan menoleh kembali ke Vero.
Leo: "Pinter ya lo, Vero. Betah ya lo sama gue?"
3737Please respect copyright.PENANA2VkRjdQtKb
3737Please respect copyright.PENANArNCMUVkYgB
"Betah. Gue jadi punya alasan lagi kalau mau main ke rumah Gerald. Selain gue kangen sama Gerald, gue juga pasti kangen sama lo, Leo.’’ Vero mendekatkan wajahnya ke Leo. Leo semakin nafsu dan menciumnya lagi.
3737Please respect copyright.PENANAaM18Vr3g2i
Mhhh, mhhh, mhhh, muachhh, mhhh. ‘’Gue cepetin ya, Vero. Gue dikit lagi, udah mau keluar.’’ Plok, plok, plok! ‘’Aaahhhhhhhh!’’ Leo mencekik longgar leher Vero sambil mendesah keras.3737Please respect copyright.PENANAzChyJtPcRW
‘’Ahhhh!!! Sekarang buka mulut lo, Vero.’’ Leo mencabut kontolnya, melepas kondomnya, lalu mengarahkan kontolnya ke mulut Vero sambil dikocok. CROTTTT CROTTTT CROTTTTT CROTTTTT. Peju Leo
muncrat-muncrat ke mulut Vero, meluber ke luar, terlihat kental dan banyak.
3737Please respect copyright.PENANA2smPt9SyBC
Vero langsung menelan semuanya dan melarang Leo melepas kontolnya dari mulut. ‘’Tahan sebentar, biar gue selesaiin,’’ ucapnya sambil menjilat dan mengisap dengan perlahan.
3737Please respect copyright.PENANAtigVonZAEL
‘’Aaaahhhhh, Vero, sial lo, Vero, bikin gue merinding! Aduh, cukup, gak kuat gue!" Leo merasa geli, sambil mundurin kepala Vero, tapi Vero tetap keukeuh melanjutkan dan gak mau melepasnya.
3737Please respect copyright.PENANAt8M7HFQl6A
Sementara itu, Gerald berjalan mondar-mandir di ruangannya, tampak gelisah. Sesekali ia melirik handphonenya, berharap mendapat kabar dari Leo. Ia menghela napas panjang sambil bergumam.
3737Please respect copyright.PENANApQvZchAMIE
Gerald: "Kemana ya ini Bang Leo? Lama banget si anjing munculnya. Kasian Vero jadi nunggu lebih lama. Gue keluar aja deh nunggu di mobil sambil nemenin Vero. Gue matiin dulu komputer sama mesin printernya."3737Please respect copyright.PENANAYmXyTldLbQ
Setelah membereskan semua perangkat di ruangannya, Gerald keluar menuju area parkir. Di tempat parkir, Leo dan Vero sudah berada di luar, berdiri di samping mobil Gerald. Mereka terlihat sedang berbicara, seolah mengobrol santai. Gerald mendekat, sedikit heran melihat Leo ada di sana.
3737Please respect copyright.PENANAXgWoy7lcVx
Leo: (menoleh ke Gerald sambil menunjuk mobil) "Tadi gue ngelihat kayak ada cewek di mobil lo. Jadi gue samperin aja. Kenapa lo gak bilang sih? Harusnya lo kasih tahu, Bro. Gue jadi gak enak bikin Vero nunggu lama."
Vero: (tersenyum tipis sambil menatap Leo dengan tatapan penuh arti) "Gak apa-apa, Bang Leo. Santai aja. Gue juga ngerti kok kalau ada urusan penting."
Gerald: (menggaruk kepala, terlihat sedikit kikuk) "Iya, maaf, Bang. Gue juga tadi udah bilang ke Vero buat nunggu di mobil. Gue kira lo bakal langsung ke sini."
Leo: (menepuk pundak Gerald dengan nada bercanda) "Santai aja, Bro. Gue cuma bilang gitu biar next time lebih smooth aja. Gue balik duluan ya. Lo hati-hati sama Vero."
3737Please respect copyright.PENANAPjyP1sURaM
Leo tersenyum sekilas ke Vero sebelum melangkah pergi menuju mobilnya. Gerald membuka pintu mobil untuk Vero, sambil tersenyum lembut.3737Please respect copyright.PENANAHjIhDE0gp4
Gerald: "Sorry ya, Babe. Lama nunggu."
Vero: (naik ke mobil sambil melirik ke arah Leo yang masuk ke mobilnya sendiri) "Gapapa kok, Babe. Aku baik-baik aja."
3737Please respect copyright.PENANAZcr0uR9a7Z
Mereka akhirnya meninggalkan kantor, tapi Vero tidak bisa menghilangkan senyuman kecil di wajahnya, sementara Gerald tetap fokus menyetir.
Grup👇👇👇
https://t.me/+fp2rg8q-RKExMDc1
Bersambung...
ns216.73.216.82da2