x
Kring..kring..kring..!!
326Please respect copyright.PENANAORIypA1HNu
Suara bel berbunyi yang menandakan bel masuk, dan jam pelajaran pertama dimulai. Arum, dan Hana berhasil masuk ke kelas tepat waktu tanpa ada pelanggaran sedikit pun. Mereka mencoba menghela nafas perlahan karena efek lari marathon.
326Please respect copyright.PENANABojk2UUqRm
“Huff..selamat kita!” kata Arum sambil mengelus dadanya.
326Please respect copyright.PENANASjJikH6MWS
“Iya..untung masuk tepat waktu. Kalau tadi kita terlambat sedikit saja, tamatlah riwayat kita ditangan Pak Somad”.
326Please respect copyright.PENANAljAI1xAuyP
Tak selang beberapa lama kemudian, masuklah wali kelas 11-B, yaitu Pak Herman. Sebelum ditunjuk sebagai wali kelas 11-B, Pak Herman adalah seorang guru yang mengajar dibidang Matematika. Maka, tak heran kalau setiap pelajarannya selalu bawa peralatan lengkap, seperti busur, jangka, dan penggaris. Tetapi anehnya, hari ini Pak Herman tidak membawa apapun, yang dibawanya hanyalah setumpuk lembaran kertas, dan ternyata itu adalah soal ujian kuis dadakan.
326Please respect copyright.PENANAfaJ2JAe13h
“Waduh! Barusan senang banget sudah lolos dari Pak Somad. Ehh..sekarang ketemu ujian kuis matematika, dadakan pula! Mana kemarin aku belum belajar sama sekali! Kemarin, aku malah keasyikan main game lagi. Ahh..bodohnya aku! Kalau begini, siap-siap remidi aku” ujar Arum dalam hati sambil menitikan air mata.
326Please respect copyright.PENANAF6Rzyzkiza
“Baik, sebelum bapak memulai pelajaran, hari ini kita kedatangan murid baru dari Perancis dalam program pertukaran pelajar. Jadi, bapak harap kalian yang akrab, ya”.
326Please respect copyright.PENANAPo47Epmxem
Ketika mendengar hal tersebut, semua anak pun sangat senang. Mereka penasaran siapa murid baru itu. Apakah dia laki-laki atau perempuan? Yang pastinya membuat jantung jadi berdebar. Saat Pak Herman mempersilahkan si murid baru itu masuk kelas, dan memperkenalkan dirinya. Ternyata murid barunya adalah laki-laki yang berambut hitam acak-acakan, mata berwarna biru laut, berkacamata, dan memakai jaket. Namanya ialah Phisneckov Anthony. Semua orang yang melihatnya hanya terbengong tanpa sepatah kata pun. Begitu juga dengan Arum. Dalam hati, ia hanya bertanya-tanya...
326Please respect copyright.PENANAoyW5kWNQqi
“Orang Perancis berambut hitam? Apa aku tidak salah lihat? Mana ada orang Perancis berambut hitam seperti itu?! Belum lagi, namanya! Bukankah nama ‘Phisneckov’ itu orang Rusia, ya”.
326Please respect copyright.PENANAMpOj0ftJ3B
Namun, pertanyaan yang dipikirkan Arum pun tersampaikan oleh salah satu anak yang bertanya kepada Anthony secara langsung.
326Please respect copyright.PENANAhvFsngAeK9
“Anu..aku mau tanya, nih! Apa benar kamu orang Perancis? Tapi, kenapa rambutmu berwarna hitam? Bukannya, orang Perancis itu rambutnya pirang, ya? Terlebih lagi, nama ‘Phisneckov’ itu bukannya nama orang Rusia, ya?”.
326Please respect copyright.PENANADMbycW9tUA
“Dasar bodoh! Kenapa kau bertanya kepadanya langsung tanpa lihat situasinya terlebih dahulu?!” batin semua anak satu kelas termasuk Arum yang melihat salah satu temannya yang dengan berani bertanya kepada Anthony.
326Please respect copyright.PENANA6Yy9ysaKtZ
Pak Herman yang mendengar hal itu, langsung bingung mau jawab apa, karena sejak SMA maupun kuliah, Pak Herman tidak pernah mempelajari materi Bahasa Perancis maupun Bahasa Rusia. Kecuali Bahasa Inggris. Pak Herman pun melihat Anthony yang ekspresinya dingin ketika mendengar pertanyaan yang mengarah langsung kepadanya. Lalu, Pak Herman mencoba mengganti topik agar tidak membuat Anthony tertekan.
326Please respect copyright.PENANANQTtgV5zFl
“Hmm..bisakah ganti topik yang lain? Anthony masih—“.
326Please respect copyright.PENANALqkDXCyTf9
“Iya, pertanyaan yang bagus! Aku sudah menduganya! Memang benar, dimata kalian aku tidak seperti orang Perancis yang pada umumnya berambut pirang. Sejak lahir, aku tinggal di Rusia. Tetapi, ketika aku berumur 3 tahun, aku, dan keluargaku pindah ke Perancis. Aku datang ke sini karena program pertukaran pelajaran. Jadi, salam kenal, dan mohon bantuannya!” potong Anthony yang dengan santainya menjawab pertanyaan itu. Semua anak yang mendengarnya pun mulai paham.
326Please respect copyright.PENANAPEaQJ37dwf
Setelah Anthony memperkenalkan diri, Pak Herman mempersilahkan ia duduk dibangku kosong yang ada di pojok belakang dekat jendela sambil menunjuk dengan jari telunjuknya. Tanpa sepatah kata pun, Anthony hanya menganggukkan kepala, dan langsung duduk dibangku yang sudah ditunjukkan oleh Pak Herman. Semua anak yang melihatnya pun seketika dihentikan oleh Pak Herman dengan sekali tepukan keras.
326Please respect copyright.PENANAVuHRkpiydS
“Oke, semuanya! Perkenalan murid barunya sudah selesai. Sekarang waktunya kembali fokus ke pelajaran. Tidak ada buku yang diatas meja, tetapi yang boleh diatas meja hanyalah alat tulis. Selain alat tulis, harap dimasukkan ke dalam tas! Hari ini adalah ujian kuis matematika. Kalau ada yang ketahuan menyontek, soal akan saya sita, dan langsung ikut remidial”.
326Please respect copyright.PENANAGsqLxvghUK
Semua anak yang mendengarnya pun merasa kecewa, seperti buah manis kulit sepah dibuang. Bahkan sampai ada yang ingin menangis. Walaupun mereka merasa sangat kesal, tapi tidak ada yang berani protes, dan ujian kuis matematika tetap dilanjutkan sampai jam pelajaran usai.
ns 172.70.179.54da2