entah sudah berapa puluh anak tangga kulewati,fokusku sudah hilang untuk menghitungnya. jemariku mati rasa, rasanya pegangan tangga ini bukan sesuatu yang nyata yang sedang aku pegang. kakiku seolah tak berpijak pada bumi saat ini. Hampa atau perasaanku saja?
seseorang sudah menungguku... aku terdiam beberapa saat. seseorang itu menepuk bahuku,aku terlonjak kaget. ia juga nampak terkejut akan reaksiku. dia menatapku sedikit aneh. aku memilih untuk membuang muka ke arah lain.
"are you fine right?" tanyanya saat kami sudah berada dimobil
aku hanya mengangguk lantas memilih menatap kearah luar dibanding melihatnya. dia tak bersuara sepanjang perjalanan hanya lagu dari audio mobil yang menemani kami. lagu Adhitia sofyan~Invisible relationship sedang mengalun lembut. sekarang ia bersenandung tanpa ia sadari,aku melirik kearahnya dia masih bersenandung sambil menyetir dengan fokus.
"Whisper things like i need you and the wind will breeze away." kataku membuatnya menoleh, ia tersenyum sebentar kembali fokus menyetir. aku jua kembali fokus terhadap lamunanku. 374Please respect copyright.PENANAt6aCbFSxeO
disaat seperti ini bersamanya hanya membuat kami saling menyakiti, tanpa ia sadar ia telah jatuh hati kepadaku tetapi disisi lain hatiku masih terus mengharapkan kisah yang sudah usai Dua tahun lalu. kisah yang bukan bersamanya.374Please respect copyright.PENANA0VBpkGBuSo
Bersamanya aku tetap hampa.
Sedangkan dengan seseorang yang tengah aku pikirkan sekarang... Dunia ku seolah yang paling bahagia.
Jadi ini benar hampa, cinta memang tidak bisa dipaksakan. Mari akhiri kebersamaan ini,sebelum kami terjebak dalam ketidakpastian yang memuakkan.
374Please respect copyright.PENANAENH31SCgeh
374Please respect copyright.PENANAZ4I5WIf3Mv
374Please respect copyright.PENANAk8JISpRfGz