MOSAIK I: SUKA
110Please respect copyright.PENANAKpTjOLVqwd
Seorang lelaki datang ke kedai yang berada didekat Universitas Priyai bersama teman-temannya, lelaki tersebut duduk sambil memesan minuman. 110Please respect copyright.PENANA6jLv1WdGXk
"Kang, kopi susunya sama roti satu kang!" ujarnya ke pelayan kedai.
"Oke mas" kata si pelayan.
110Please respect copyright.PENANAulFBRSYPlW
Kemudian lelaki tersebut yang bernama Yousaf itu duduk bersama teman nya untuk bercengkrama.
"Yoo whatsup man" sapa Yousaf ke temannya.
"Yo, lama banget lu" saut temannya. Tak lama berselang mereka saling bercengkrama, datang seorang perempuan dengan tinggi 165 cm;berlesung, bibir tipis dengan kerudungnya yang sederhana duduk di salah satu kursi dikedai tersebut, dia terlihat sedang mengetik. Menoleh lah yousaf seakan terkesima dengan pesona wanita tersebut, sembari menyeruput kopi yang baru saja diantar pelayan.
110Please respect copyright.PENANAGftLJT1hzF
"Ah panasss!" Suasana pun berubah, serentak orang orang yang berada dikedai tersebut menoleh kearah yousaf. "Lo kenapa si sep?! malu-maluin dih" Tanya temannya.
"Enggak papa, cuma panas aja" sambil malu yousaf menjawab.
110Please respect copyright.PENANALpF2oaOuJn
Yousaf akhirnya menyampaikan alasan sebenarnya dia berteriak "Boy, Lumayan juga kan tuh cewek?".
"Hah?" Temannya yang sedang bermain hp itu meletakkan hpnya di meja untuk melanjutkan obrolan.
"Iya, cakep dia. Mau lu pepet?" temannya bertanya.
"Iyalah, kalo diliatin doang kurang puas, gaada tantangannya." sombong Yousaf.
110Please respect copyright.PENANAcvDxuZoS5w
Tanpa berpikir panjang, yousaf perlahan mendekati kursi tempat duduk wanita tersebut.
"Hai, boleh kenalan enggak?" Sapa si lelaki genit itu kepada wanita yang ia taksir.
"Eh.. oh.. emm iya boleh, emm namaku Ana Anggira, panggil aja Ana" jawab perempuan tersebut dengan bingung.
"Cantik ya nama kamu, namaku yousaf, panggil aja yosep" lanjut yousaf dengan perasaan yang tak menyangka bahwa niatnya untuk mendekati wanita tersebut mendapat respon yang positif.
"Lagi nungguin orang atau emang sendirian?" tanya Yousaf.
"Sendirian sih kayaknya, sebenernya tadi aku lagi nungguin temen aku, si Nanda, tapi baru aja tadi dia ngabarin katanya dia ga bisa nemenin aku gitu" jawab Ana.
"Ohhh, yaudah aku temenin kamu ya?" tawar Yousaf.
"Oh, boleh silahkan. Asal jangan ganggu, aku lagi ngerjain bahan buat kuliah." ujar Ana.
"Engga kok, aku cuma mau liatin kamu." ujar Yousaf.
Ana melirik wajah Yousaf kemudian tersenyum dan melanjutkan mengetik.
110Please respect copyright.PENANAJEahAMtBtM
------------
110Please respect copyright.PENANAnm5vyJr8zd
Seorang laki-laki bertopi dengan pakaian serba hitam terlihat sedang berjalan menusuri jalan raya yang sepi.
110Please respect copyright.PENANAaTZ0lHUgW0
Jalannya cepat, seperti sedang mengejar waktu. Sepatu pantofel yang mengkilap membuatnya seperti detektif yang sedang memburu sebuah kasus pembunuhan.
110Please respect copyright.PENANAvB1jMZJ5jM
-----------
110Please respect copyright.PENANAgX6dC2wRTn
Jam dinding di kedai menunjukkan pukul 17.00. Ponsel Ana berdering.
"Iya, aku keluar, tunggu." ujar Ana di panggilan telepon, lalu dia mematikan panggilan itu.
"Eh sep, aku pulang dulu ya, temen aku udah di parkiran buat jemput aku." ujar Ana kepada Yousaf.
"Oh iya, tapi aku boleh dong minta nomor WA kamu.." pinta Yousaf sembari tersenyum.
"Emm, username ig kamu apa? nanti biar aku dm nomor wa aku." tanya Ana sembari membuka ponsel nya.
"Ig aku @be_yosep, foto profil panda." jawab Yousaf.
"Oh iya, ketemu, nanti aku follow, bye" ujar Ana sebagai tanda perpisahan di sore itu.
"Bye na" balas Yousaf.
110Please respect copyright.PENANAwM04wLeN6h
Besok malamnya Yousaf melakukan aktifitas rutinnya. Berkumpul bersama teman temannya di pos ronda sambil bernyanyi mengikuti alunan gitar yang temannya mainkan.
*centing
Bunyi notifikasi instagram Yousaf berbunyi. 'Anaanggira__ just followed you'.
Lalu si yousaf dengan penasaran nge-stalking akun instagram Ana, dilihat foto-foto Ana yang membuat Yousaf tidak ingin menatap kearah mana pun selain foto Ana. Tak sengaja, ia melihat ada foto teman dekatnya yang sedang foto bareng dengan Ana.
110Please respect copyright.PENANAgKVktjyabp
"Haaa?!!!!" kaget Yousaf yang membuat salah satu teman yang ada disebelahnya ikut kaget. "Kenapa sih lu?" Tanya temannya.
"Eeee gapapa, kepo lu" jawab Yousaf.
"Lo lagi stalking gebetan lo yang kemarenn yaa" celetus temannya yang kebetulan berada di TKP kemarin.
"Ssssttt... berisik lo." Ujar Yousaf.
"Ehh guee pulang duluu deh yaaa" lanjut Yousaf.
"Yahh balikk, belom bel!" Jawab temannya.
"Tauu,, mau kemana sih lo?" Tanya teman yang lainnya.
"Pen berakk, suara lu gaenak." ledek Yousaf kepada temannya yang sedang bernyanyi.
"Yeee gw tampol juga lo" lawan temannya.
"Candaa kaleee, yaudahh gua balik dlu sob" tegas Yousaf.
110Please respect copyright.PENANAWLRtbFCnCL
Sesampainya di rumah, Yousaf menelepon teman dekatnya, Nanda Asyifa.
"Hai Nandaaaa" sapa Yousaf dengan penuh semangat.
"Apaan, tumben nelpon jam segini, gabut lo" Celetus Nanda.
"Kagak, gue pen nanya, lu kenal Ana?" tanya Yousaf.
"Kenal lah, elo kan?" Canda Nanda.
"Apaan sii, seriuss!" Yosaf berusaha mengalihkan topiknya menjadi serius.
"Ya, Ana siapa?, temen gue banyak yang namanya Ana"
"Itu Ana Anggira"
"Ohh itu mah temen se fakultas sama gue, kenape si? Lu suka ya sama dia?" Celetus Nanda.
"Ya gitu lah, pas bnget nihh, gue minta bantuan lo dong nan" Minta Yousaf.
"Bantuin apaan?" Tanya Nanda.
"Bantuin gue gimana caranya biar gue bisa dapetin dia"
"Emmm, bisa sihh, tapii......"
"Udahh, lu tenang aja, kalo emang gue jadi sama dia, kita bisa omongin masalah financial" Yousaf mengerti keadaan di mana semua membutuhkan uang.
"Nahh gitu dong, baru temen guee hahaha" tawa Nanda.
"Lo tau rumah dia di mana gak?" tanya Yousaf
"Tau lah, tapi sebelum gua ngasih tau, gua mau tanya, lo kenal dari kapan emang? Kok lu bisa si suka sama dia?" jawab Nanda sekaligus bertanya.
"Baru kemaren si gue ketemu sama dia, ya dia tu-"
Dan akhirnya mereka berdua bercerita tentang Ana.
110Please respect copyright.PENANALQ953M4F89
110Please respect copyright.PENANAAtmjRIdFw1
*centing
Notifikasi ponsel Ana yang berada di meja kamar berbunyi, notifikasi yang ternyata adalah DM dari Yousaf, 'Ana'. Namun, Sikap dingin Ana tak membuat Ana ingin sekali membalas pesan yang hanya berisi 'Ana'. Padahal, Yousaf hanya memberi kode kepada Ana untuk mengirim nomor telponnya, mungkin Ana lupa atas janjinya di kedai.
110Please respect copyright.PENANAOY9qKfdunR
Tiap harii, selepas bangun tidur, Yousaf yang biasanya hanya menggubris alarm hp nya, kini berubah menjadi Yousaf yang selalu mengecek DM instagramnya, dengan harapan Ana membalas chatnya.
110Please respect copyright.PENANAwvcjJjcxEz
Seminggu lamanya, Ana tak kunjung membalas DM dari Yousaf. Akhirnya, dengan penuh ambisi, ia mendatangi rumah Ana Anggira.
110Please respect copyright.PENANAJb3go20KFn
"Assalamualaikum, Ana Anggiraaaa" panggil Yousaf pada Ana sambil mengetuk pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam" jawab wanita tua yang penuh Keriput, yang ternyata adalah nenek Ana.
"Ana nya ada nek?" Tanya lelaki ambisius itu.
"Anaaaa, ada yang nyariin kamu,nak" panggil nenek Ana kepada Ana sambil berjalan ke dalam rumah.
"Eh, Yosep, ada apa kemari, dan.. kok bisa tau rumah ku?" Tanya Ana yang kebingungan karena memiliki tamu yang tak pernah diundang olehnya.
"Nanda yang ngasih tau aku" jawab Yousaf.
"Owalah, ternyata kamu kenal Nanda. Sekarang aku tau alasan kenapa Nanda banyak ngomongin tentang kamu akhir-akhir ini." ujar Ana yang baru saja menyadari sebuah kebenaran.
"Nanda bilang apa aja emang?" tanya Yousaf.
"Yang baik baik tentang kamu pokoknya. Ohiya, ada apa ke rumah aku?" tanya Ana.
"kamu pernah bilang akan nge-DM aku untuk memberi nomor wa kamu, dan aku udah dm kamu, tapi seminggu lamanya aku menunggu, gak ada notif balasan DM di akun instagram aku dari kamu, makanya aku kesini hanya ingin memastikan kamu baik baik aja." Ujar Yousaf. "Oh iya, maaf, aku enggak sempat buka sosial media, karena aku banyak banget tugas kuliah akhir akhir ini, tapi aku baik baik aja kok." Ujar Ana yang memastikan bahwa dirinya baik baik saja.
"Itu teman kamu suruh masuk dulu Na.." Neneknya memecah keheningan yang terjadi antara Yousaf dan Ana. "Emmm, masuk dulu yuk!" Lanjut Ana. "eh? enggak usah Ana, kamu lagi sibuk sama tugas kuliah kamu kan? aku langsung pulang aja." Tolak Yousaf yang padahal ingin sekali berdua dengan Ana, tetapi, ia berusaha menjadi lelaki yang pengertian.
"oh iya, nomor kamu?" Lanjut Yousaf sambil memberi ponselnya kepada Ana. "Nih" setelah mengetik nomornya di ponsel Yousaf.
"Sippp, makasih yah, kalo gitu, aku pulang dulu" ujar Yousaf.
"Hati hati sep.." Ana menyambung. "Iyaaa naaa." Yousaf menjawab dengan rasa puas. Ana menutup pintu rumahnya.
ns 172.71.254.131da2