x
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7u0rdZrR0Z
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZ6MAVSS2t
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHsnys8k0Q
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmms8K5eWVq
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbYbMctWBy
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTn3qFpyVA
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVBXGjYBvs
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5OD4mkYg6
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCngmVZwGV
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKflU5tzyo
"Astaga Ducati."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflTq0YRR7s
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFCbBDzS8y
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVgMtAoX8E
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuetNZFrJN2
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7ZTfhCZHq
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2g8sGMUgm
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEg01dHvv7
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbtYtJskqZ
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vgWi8x1RB
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIgH9ZG1lg
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYJM0vJYMo
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0BaCnHww3
"Biar kaya gini di peluk kamu."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTy0U31nOb3
Tama tersenyum dari balik helm.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoi5M6diuL6
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESx93Nejjz
"Abang bahaya!" protes Nayyara
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VUBGEW0gZ
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPdO82bJEu
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuUlYltHgG
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44m6LWNrTK
"Abang..."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsPojZAUCq
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboXjrACDi5
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VPbDnTB2P
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSB5PAodvcI
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLalzY3LH6
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CWSJnhbjU
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6nQ8ZZmLP
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNfjeHSmla
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCof1kKmW0
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgUTL8b21b
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpDzDsvKPb
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsT2V1gpmZp
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAQVpnS1G3
"Nay bisa minta izin."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWozCPYacr
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCMTgP3Tat
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6BjQSzUj9
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0vH8A8TCs
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKu8VuZUNO
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ywE5BEbMV
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Swe7KmrCu
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDro4io2UG
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMV2coRfMU
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6tJq7hMoo
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ili5wLlpc
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOLThepY7M
"Iya abang..."
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKr5od6GWmL
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCTD8vG85m
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifNCu7Rx1X
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLyH2p4fCC
Bersambung
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPssunb99o8
.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPodr4atO7U
.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbAbDIuGQM
.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzMWikzdsF
.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0z5wyPHfpd
.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5Ywu1hXHg
hai hai makasih ya udah mau mampir.
328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsOYf8kEyP
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns216.73.216.176da2
