Di siang, kau tertidur359Please respect copyright.PENANA9PfhjCG90M
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh359Please respect copyright.PENANAmT8wz1cqVU
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi359Please respect copyright.PENANAbCRiHgs4QX
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun359Please respect copyright.PENANA37gI81A3uX
Hei, kau membenahkan selimutku359Please respect copyright.PENANAfBlbWkL3p6
Hei, kau menunggu fajar baru359Please respect copyright.PENANAUcfL5Y3Q5j
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima359Please respect copyright.PENANAw6x8oKgcMB
Dik, kau kuat menangis359Please respect copyright.PENANAK53eBIDlKC
Dik, kau kasihan359Please respect copyright.PENANAN9FmtmQUXx
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain359Please respect copyright.PENANAsdBv63IQ6q
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns3.12.123.254da2