Erin menarik nafasnya jengah, untuk ke sekian kalinya dia harus mendengkus kesal. Awalnya dia merasa bahagia ketika bisa ber-time travel dan kembali ke masa di mana sejarah Bandung Lautan Api dimulai. 222Please respect copyright.PENANAX9sEqKqDQm
Akan tetapi Erin merasakan sedih, karena ternyata tidak ada yang bisa mendengar ucapannya sedikit pun. Erin terduduk diam di sebuah sofa, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. 222Please respect copyright.PENANAXEb9F36xek
Erin bertanya: Apakah dirinya harus menunggu sampai para pasukan sekutu datang ke sini? Lalu hanya menonton kehancuran Bandung? Dirinya merasa sedikit bosan jika seperti itu. 222Please respect copyright.PENANA4s729LnDTA
Erin berpikir: apa bedanya sekarang dengan menonton film dokumenter? Bahkan perasaannya masih datar tidak terasa apa-apa. Erin masih merasakan kehampaan, dia tidak tahu apa yang akan dilakukannya dan alasan mengapa dirinya bisa kembali ke zaman dahulu. 222Please respect copyright.PENANAzIPw9c3iL1
Gadis itu merupakan gadis yang cerdas, Erin tidak mungkin berpikir jika semua ini adalah kebetulan semata. Erin menarik tubuhnya untuk bersandar di sofa berwarna hijau dengan nuansa kayu jati yang khas. 222Please respect copyright.PENANAsytRD5I1gB
"Bosan." Erin sudah menguap beberapa kali, dia tidak habis pikir jika ternyata semasa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya keadaan ini menjadi datar dan hampa. 222Please respect copyright.PENANAtqLlJKVB4V
Tidak seperti yang diceritakan, rasanya masih biasa saja. Tidak ada hal istimewa yang dirinya dapatkan, Erin bingung sampai kapan dirinya berada di sini. 222Please respect copyright.PENANAyvg8yKgI0k
Tatapannya beralih menatap ke pria yang masih dengan tenang dan fokus mengerjakan pekerjaannya. Ada rasa penasaran muncul dalam benaknya, Erin penasaran apa yang sedari tadi yang tengah dikerjakan oleh bapak gubernur di depannya. 222Please respect copyright.PENANAIHp1PinvVO
Erin berdiri, dia menguap untuk ke sekian kalinya sambil berjalan mendekat ke arah A.H Nasution yang masih duduk tenang di kursinya. Erin berjalan ke belakang tubuhnya, kemudian mengintip ke depan. Kedua matanya terbelalak, dia menatap beberapa kertas yang bertuliskan tentang skema perjanjian Linggarjati. 222Please respect copyright.PENANAd19yhKSoXy
"Tunggu, apa hubungannya dengan Perjanjian Linggarjati? Memang ini tahun di mana perjanjian ini masih berlaku, tetapi mengapa seperti ini?" Erin mengingat-ingat kembali sejarah terjadinya perjanjian Linggarjati. 222Please respect copyright.PENANAaHyPzEopWq
Menurut buku yang dirinya baca adalah perjanjian ini tidak pernah disebutkan dalam sejarah Bandung Lautan Api. Erin teringat sesuatu, dia berpikir: Apakah kedatangannya kemari untuk menelusuri lebih jauh tentang sejarah Bandung Lautan Api? Apakah doanya terkabul saat ini? 222Please respect copyright.PENANAbPY4gHvjYj
Erin terkejut ketika mendapati A.H Nasution tiba-tiba berdiri. Jika saja Erin bisa terlihat mungkin tubuhnya sudah tersangkut dengan kursi yang didorong ke belakang.222Please respect copyright.PENANAekYeddqLwY
Erin menatap penuh tanda tanya ketika melihat bapak sejarah ini keluar begitu saja dari ruangannya. Sudah hampir satu jam Erin berada di ruangan tadi dan sekarang A.H Nasution memutuskan untuk keluar. 222Please respect copyright.PENANAUBSQmCM3P4
"Pasti ada sesuatu yang terjadi di sini," ucap Erin bermonolog sendiri. Dia mengikuti kemana A.H Nasution pergi, dan ketika baru sampai dia mendapati A.H Nasution bertemu dengan beberapa orang. 222Please respect copyright.PENANAJFthIhqdeI
"Siapa mereka?" Batin Erin bertanya-tanya apa yang terjadi di sekitarnya. Erin ingin menguping, tetapi dia harus mendengkus kesal lagi. Pasalnya mereka mengobrol dengan memakai bahasa Belanda campuran Melayu, wajar saja seperti itu. Karena tamu-tamunya saja terlihat bukan orang pribumi.222Please respect copyright.PENANAAq3Do7SevI
Erin memutuskan untuk pergi keluar, melihat-lihat keadaan dan suasana yang ada pada tahun 1945. Tahun di mana Indonesia baru memerdekakan negaranya. Ketika negara Indonesia perlahan dibentuk dan menjadi satu kesatuan. 222Please respect copyright.PENANAgWVCfmyzAP
Gadis itu terdiam ketika melihat sekelompok TNI yang masih latihan. Erin teringat akan suara tembakan yang begitu memekikkan telinga ketika mendengarnya. Sepanjang hidupnya Erin belum pernah mendengar suara tembakan secara langsung, dia hanya menontonya di televisi atau sebuah film. 222Please respect copyright.PENANAQgErnpTztR
Akan tetapi ketika mendengarnya langsung, membuat Erin sampai lemas sendiri. Perasaan yang dia rasakan sangat berbeda dengan orang-orang yang hidup di tahun ini.222Please respect copyright.PENANA8f0ojrsm80
Erin bisa melihat dengan jelas beberapa orang yang meneduh di bawah pohon bercanda ria dengan suara tembakan di sekitarnya. Seolah suara tembakan itu sudah terbiasa didengarnya. 222Please respect copyright.PENANAdC2yNUMsB6
"Sepertinya di sini menarik, aku akan menunggu sampai waktu itu tiba sambil berjalan-jalan." Erin memutuskan seperti itu, dia harus menikmati wisata pergi ke zaman dulu dengan santai. 222Please respect copyright.PENANA5tUNLiI16i
Erin masih berpikir jika dirinya sudah hapal betul-betul sejarah tercipta bagaimana, dia tidak pernah merasakannya secara langsung. Karena diberikan kesempatan seperti ini, Erin tidak akan membuang waktu dengan sia-sia. 222Please respect copyright.PENANA9mYfMjr1VI
Erin berjalan menjauh dari tempat keberadaannya tadi, suara tembakan membuat telinganya sedikit sakit. Melihat banyak pepohonan di sini daripada rumah, membuat Erin sulit untuk menentukan keberadaan dirinya di kota mana. 222Please respect copyright.PENANAk8gLzdZo7h
Gadis itu memilih berjalan ke sembarang arah, mengikuti kemana kakinya pergi. Hingga dirinya sampai di sebuah pemukiman warga, Erin tersenyum melihatnya. 222Please respect copyright.PENANAcXaU1QvjO7
"Rukun sekali di sini, apakah memang Indonesia benar-benar damai saat itu? Apakah semua warganya sudah merdeka?" Erin bertanya dalam hati, dia masih merasa ragu dengan tebakannya sendiri. 222Please respect copyright.PENANA1NTqqNJGQf
Tidak ada sejarah yang menceritakan kehidupan rakyat setelah demokrasi secara mendetail dan menyeluruh seperti ini. Membuatnya ragu akan pendapat sendiri. 222Please respect copyright.PENANA92kn4v0y6X
Erin menggidikkan bahu tidak peduli, toh sekarang yang jelas adalah dirinya yang tidak bisa terlihat oleh yang lain. Satu kericuhan benar-benar membuat Erin penasaran. 222Please respect copyright.PENANAhUnbOgWnBT
Seorang wanita dan lelaki tua tampak gusar ketika mendapati anak gadis satu-satunya ditarik paksa keluar dari rumahnya sendiri. Seorang pria bertubuh besar dengan kumis yang melingkar seperti terompet tertawa melihatnya. 222Please respect copyright.PENANAM76xozPqNM
Semua orang tampak menyaksikan kejadian di depan mata dengan takut, mereka seperti ingin menolong tapi apa daya kekuasaan tidak dia dapatkan. 222Please respect copyright.PENANAPOBU13sZTv
"Tuan, jangan bawa putri kami, Tuan. Saya mohon, jangan ambil putri kami Tuan," seorang lelaki tua memohon sampai tubuhnya setengah berjongkok pada pria asing berkumis tadi. 222Please respect copyright.PENANAJG93V1DnaU
Erin masih menatap kejadian di depannya, dia tengah mencerna apa yang terjadi. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikirannya ini, tetapi bukan sekarang waktunya untuk berpikir. 222Please respect copyright.PENANAxsd1ybQN28
"Anak puan ini bukanlah asli tanah Jawa. Sudah seharusnya dia ikut kami dan tidak tinggal di sini," balas sang pria berkumis tadi kepada lelaki tua yang memohon padanya.222Please respect copyright.PENANAkZauRdKkJ8
"Saya mohon dengan amat besar, Tuan. Tolong jangan bawa putri kami, di dia akan ketakutan jika kami tidak bersamanya, Tuan, saya memohon belas kasihan Tuan." Lagi, lelaki tua tadi kembali memohon. 222Please respect copyright.PENANAeGu0dTzU0W
"Tidak bisa! Cepat bawa gadis ini ke dalam kereta," ucap pria berkumis tadi, dia menendang tubuh lelaki tua yang tidak berdaya hingga tersungkur ke tanah. 222Please respect copyright.PENANAeUxs8LlA5J
Wanita tua yang menjerit-jerit memanggil anaknya kembali menghampiri sang suami. Dia menangis meminta anaknya dikembalikan, dengan emosi yang memuncak lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati yang sudah dia sembunyikan sejak awal. 222Please respect copyright.PENANAjgehD44CyK
"Paeh siah!" Lelaki tua tadi berdiri lantas berlari mendekati pria berkumis yang telah membawa anaknya. 222Please respect copyright.PENANAM4RxGaJv6O
Erin terkejut bukan main, dia segera menutup kedua matanya. Dirinya benar-benar ketakutan dengan apa yang terjadi di hadapannya begitu cepat. Jantungnya berdetak dengan cepat, deru nafasnya tidak beraturan. 222Please respect copyright.PENANAApZivBim1T
Gadis itu tidak menyangka jika akan terjadi hal-hal seperti ini setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jika di tempat gubernur mereka aman dan damai sampai Erin merasakan bosan, berbeda di sini. Erin bahkan tidak bisa bernafas dengan baik karena kejadian berlalu begitu cepat. 222Please respect copyright.PENANA9G7y2R3Axc
Ketika tidak mendengarkan apa-apa lagi, Erin perlahan membuka kedua matanya. Dahinya mengerut, membuat kedua alisnya hampir menyatu. 222Please respect copyright.PENANAgG8rNmGqs1
Erin keheranan dengan dirinya yang tiba-tiba berada di sebuah ruangan besar. Terdapat beberapa pria dan wanita di sana. Pakaian yang mereka kenakan sangatlah berbeda dengan pakaian para warga tadi yang dijumpainya. 222Please respect copyright.PENANAYBthEhe51W
Mereka mengenakan kain terbaik dengan percikan emas di dalamnya. Erin masih tidak sadar dia berada di mana sekarang. Dia bertanya: Bukankah aku berada di tempat pemukiman? Lantas mengapa sekarang aku berada di sini? 222Please respect copyright.PENANAuBqTwaRY5v
"Tuan sudah menunggu, para sekutu telah tiba beberapa jam yang lalu. Kami sangat berterima kasih karena sudah diizinkan untuk berkunjung ke sini," tutur salah seorang pria membuyarkan lamunan Erin. 222Please respect copyright.PENANAhlEGwaCmml
Erin menatap kepada orang-orang yang tengah bersunda gurau sambil berbincang hangat. Dia tidak dapat mendengarnya dengan jelas, karena Erin mendapatkan satu informasi gila menurutnya.222Please respect copyright.PENANAYMCoW8FSEw
Gadis itu sekarang berada di tanggal 12 Oktober 1945, hari di mana para sekutu tiba di Bandung dan melancarkan aksinya. Yang membuat Erin terheran-heran adalah bagaimana bisa dirinya sudah berada di hari penting tersebut dengan cepat? 222Please respect copyright.PENANAa8ppF6YYJN
"Apa yang terjadi padaku? Bagaimana dengan nasib pria asing tadi? Bagaimana dengan keadaan warga di kampung tadi? Apakah semuanya baik-baik saja? Siap orang asing yang tega melakukan semua ini?" 222Please respect copyright.PENANAeGvaVL0iMg
Erin merasa tidak puas karena belum mendapatkan jawaban yang siginifikan dan rinci seperti di buku. Dan parahnya, dia tidak pernah menyaksikan orang bertengkar seperti apa. 222Please respect copyright.PENANAIHIZX5BOgv
Gadis itu senang menonton banyak film, tetapi itu tidak membuatnya sudah terbiasa dengan hal-hal negative seperti tauran, pertengkaran apalagi sampai melibatkan benda tajam. 222Please respect copyright.PENANAMMiNSew6ft
Makanya ketika melihat lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati dan mengarahkannya pada pria yang telah merenggut anaknya, membuat Erin menutup kedua matanya langsung. 222Please respect copyright.PENANAGKBdzPEtWg
Erin tidak bisa melihat dengan jelas atau secara live tentang kasus seperti itu. Dia benar-benar belum terbiasa dengan darah dan semacamnya. 222Please respect copyright.PENANAqHujCAtJYz
"Apa yang terjadi sekarang?" Erin menatap lurus ke depan, kepada orang-orang yang tengah berbincang tanpa menghiraukan kehadiran orang asing di tengah-tengah mereka. 222Please respect copyright.PENANA4zcHoBL77m
Erin berpikir keras, dia kembali mengingat runtuyan kejadian yang terjadi sebelum sejarah Bandung Lautan Api ini terjadi. Dia tidak bermaksud merusak sejarah, Erin hanya menginginkan jika puzzle yang didapatkannya tersusun dengan rapi dan semestinya. 222Please respect copyright.PENANAZX8qSm7w37
Menurut buku yang dibaca oleh Erin, setelah tanggal 12 ini akan ada hari di mana sekutu melakukan propaganda terhadap masyarakat Indonesia. Di dalam sejarah tidak tertulis tepatnya kapan ultimatum atau peringatan pertama muncul, membuat Erin sudah tidak sabar untuk hari itu cepat datang. 222Please respect copyright.PENANAON2xLXLADF
Erin tidak mau menyaksikan kejadian di depan matanya sekarang, banyak hal yang perlu dia catat dan rangkum untuk tugas akhir kuliahnya nanti. Ternyata masih banyak teka-teki yang belum Erin pecahkan sekarang. 222Please respect copyright.PENANA4Qhe39m1zK
Dia sudah tidak sabar menunggu waktu di mana semuanya terungkap secara merata. Erin menantikan hal itu, tetapi riba-tiba muncul dalam pikirannya sebuah pertanyaan aneh.222Please respect copyright.PENANAVhhy3scniU
"Bagaimana aku bisa mempercepat waktu? Bahkan alasan aku datang ke sini pun tidak kuketahui, lantas apa yang harus kulakukan sekarang?" tanyanya dalam hati. 222Please respect copyright.PENANAqKRD170gb3
Erin berpikir jika dirinya bisa berada di dua hari setelahnya karena mendapat ketakutan yang teramat luar biasa. Bahkan sampai dirinya menutup kedua matanya rapat-rapat. Lantas Erin bertanya: Apakah jika aku menutup kedua mataku dengan rapat bisa membuat waktu berputar lebih cepat? 222Please respect copyright.PENANAtyPL6PfcBG
Dia menggidikkan bahunya acuh, mungkin yang dipikirkannya bisa dicoba nanti. Yang jelas sekarang Erin sudah tahu jika dirinya bisa berpindah-pindah waktu dengan cepat. 222Please respect copyright.PENANA3dj3BKhKQZ
Erin memilih untuk meninggalkan tempat itu kembali, dia berjalan untuk kedua kalinya tanpa tahu arah. Erin ingin segera cepat-cepat ke masa di mana TRI melakukan serangan ke pos-pos Belanda. 222Please respect copyright.PENANAKYbALtVq0C
Dia tidak sabar menyaksikannya secara langsung dan nyata, dalam hatinya bertanya: apakah rasanya akan sama seperti ketika dirinya melihat aksi lelaki tua yang membela putrinya? Ataukan beda? 222Please respect copyright.PENANA2WV7gC90aY
Erin menatap kembali para TRI (Tentara Republik Indonesia) tengah berlatih kemiliteran. Dia tersenyum bangga, warga pribumi benar-benar pemberani. Dijajah ratusan tahun tidak membuat mereka pantang untuk merdeka. 222Please respect copyright.PENANAryVC4V6xIK
Erin bergegas ke tempat pemukiman kemarin, dia penasaran dengan apa yang terjadi setelahnya. Gadis itu berniat mencari tahu alasan utama dari masalah kemarin. 222Please respect copyright.PENANACjlptAMiXJ
Ketika sampai, suasana tampak seperti sebelumnya. Tidak ada kegaduhan yang terjadi, tetapi dari pojok rumah yang digeledah kemarin tampak sepi. Namun sebuah teriakan kembali terdengar, tetapi tidak ada kericuhan yang terjadi di sini.222Please respect copyright.PENANA9ubzaRJ3zn
"Apa yang terjadi!?" Erin bergegas menuju ke rumah itu, sesaat dia memperhatikan sekitar yang tampak biasa saja seolah jeritan tadi bukan masalah besar. 222Please respect copyright.PENANAykWfEguxK0
Erin mengintip di balik jendela, dia menatap wanita tua kemarin menangis tersedu-sedu. Di samping kanan dan kiri terdapat dua orang wanita masing-masing, dan beberapa pria di dalam. 222Please respect copyright.PENANA6WS5EO8NsN
"Sabar, ini ujian Tuhan. Sudah dua hari ade nangis kayak gini, udah jangan nangis!" ucap seorang pria membuat wanita tua tadi memelankan tangisannya. 222Please respect copyright.PENANAFNqrhJ5F6h
Erin yang mengintip masih kebingungan, dia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. "Aku harus mencari tahu semuanya sekarang!" Erin bergegas pergi dari tempatnya, jika mencari tahu di tempat kejadian mungkin tidak akan cukup baginya. 222Please respect copyright.PENANA6sSboLRtaD
Untuk itu Erin pergi berkeliling, siapa tahu seseorang akan bergosip soal masalah kemarin. Dan benar seperti dugaannya, sekelompok ibu-ibu yang tengah selesai mencuci berkumpul di satu teras rumah. 222Please respect copyright.PENANAOGYF0Ua67M
Mereka terlihat sibuk berbincang, salah satunya berbicara tentang kejadian yang menimpa Ibu Darman—wanita tua yang ditemui Erin sebelumnya. 222Please respect copyright.PENANAE3Cm6EhGMP
"Kasihan sekali Bu Darman, suaminya mati dipenggal dan anaknya dibawa kabur oleh sekutu. Kenapa juga mereka mengindahkan pergi dari Kalimantan ke sini," tutur seorang ibu-ibu membuatku tidak percaya. 222Please respect copyright.PENANAvVOzupfzqc
"Huss, jangan gegabah. Ini kan udah dasarnya peraturan, nggak bisa diabaikan gitu aja. Udah jangan ngobrolin itu lagi, nanti ada yang denger terus lapor mau kamu kepalaku putus kayak nasib Cak Iman?" tanya ibu-ibu lainnya membuat yang lainnya bergidik ngeri. 222Please respect copyright.PENANAXHOH9O5b1N
Aku terdiam membeku di tempat, mereka membicarakan orang yang meninggal dengan dipenggal tampak biasa saja. Seolah itu sudah biasa bagi mereka. Terlebih ada hal yang mengganjal dalam pikiranku. 222Please respect copyright.PENANAcAm9FN0JFe
"Apakah ini akibat dari perjanjian Linggarjati?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dalam benakku. Pikiranku kembali melayang, mengingat isi perjanjian Linggarjati. 222Please respect copyright.PENANAk5zli6rby0
Setelah mengingatnya, jantungku berdetak dengan cepat. Ternyata alasan mengapa putri mereka dibawa adalah karena putrinya bukan orang pribumi dalam artian negara Republik Indonesia. 222Please respect copyright.PENANAfcegWLhXpI
Aku masih ingat betul di mana isi perjanjian Linggarjati yang menyatakan jika Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatra. 222Please respect copyright.PENANA4Yj6z6N9lb
Tentu saja Kalimantan tidak termasuk dalam bagian wilayah Indonesia pada tahun ini, dan menurut Erin adalah pihak sekutu masih bisa bersikap dengan bebas teruntuk orang-orang yang berada di luar pulau Jawa, Madura dan Sumatra. 222Please respect copyright.PENANAbxjSRZDlLH
"Perjanjian Linggarjati ternyata memiliki pengaruh besar, apakah ini awal kehancuran negara Indonesia?" Erin terdiam sesaat, dia menemukan sebuah fakta yang menarik tentang sejarah Bandung Lautan Api. 222Please respect copyright.PENANAGA9bXmAWMO
"Aku membutuhkan sebuah catatan, tetapi bagaimana aku mencatatnya? Sedangkan aku saja tidak terlihat seperti ini?" Erin terdiam lagi dan lagi, dia berpikir bagaimana caranya bisa menulis dalam keadaan seperti ini. 222Please respect copyright.PENANAZjQSwKhbG8
Erin menyayangkan kebodohan dirinya yang malah menitipkan seluruh barang-barangnya pada Ocha saat di bisokop. Dirinya tidak tahu menahu akan ber-time travel ke zaman dulu.222Please respect copyright.PENANAyCiEP1MuEx
Saat itu Erin berpikir jika akan sangat berat kalau membawa tasnya ke dalam kamar mandi. Lagipula tujuannya kala itu hanya ingin mencuci muka dan menuci tangannya.222Please respect copyright.PENANAUn8FP4y9nB
Akan tetapi sekarang Erin malah membutuhkan tasnya yang berisi kelengkapannya untuk mencatat banyak hal. Dia mendengkus kesal lagi, sudah beberapa kali dirinya menarik nafas panjang. 222Please respect copyright.PENANA3MR7fe4NJq
"Sepertinya aku harus memikirkan cara agar bisa menulis, jika mengandalkan kepalaku saja tidak mungkin. Aku takut melupakannya," ucap Erin bermonolog sendiri. 222Please respect copyright.PENANAY9hDcc6jWN
Erin melanjutkan perjalanannya kembali, dia berjalan sambil berpikir. Mencatat apa saja yang perlu dirinya catat, tentang informasi besar yang baru saja dirinya dapatkan. 222Please respect copyright.PENANAcFetsRrhER
Gadis itu berjalan dengan kecepatan pelan-pelan, Erin tengah mencoba menghubungkan apa yang terjadi antara perjanjian Linggarjati dan Bandung Lautan Api. 222Please respect copyright.PENANA7Qv1BOZsZI
"Satu hal yang penting, di saat sejarah Bandung Lautan Api terjadi, beriringan dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Dan aku baru memahaminya sekarang, apa yang kubaca selama ini," ucap Erin mengeluh pada dirinya sendiri.222Please respect copyright.PENANAHZUItElzye
Selama ini Erin selalu datang ke perpustakaan, dia tidak pernah absen. Bahkan sampai pernjaga perpustakaan tahu kapan dirinya datang dan pulang. 222Please respect copyright.PENANA0MI2QhO17S
Erin yang selalu datang ke perpustakaan selalu membaca buku tentang sejarah-sejarah Indonesia. Dia benar-benar tertarik dengan sejarah. 222Please respect copyright.PENANAlUtNqwXcJq
Akan tetapi ternyata pemahamannya selama ini salah. Makanya Erin tidak mau melewatkan kesempatan emas seperti ini, sudah sejak lama dia berada di sini. Namun Erin tidak pernah merasakan lapar atau haus sama sekali. 222Please respect copyright.PENANA5fvQsA0uBo
Erin membandingkan kisah Time travel yang selalu difilmkan atau ada dalam novel-novel. Orang-orang yang katanya melakukan perjalanan waktu akan berpindah pada tubuh seseorang. 222Please respect copyright.PENANAISIGXZzouU
Akan tetapi Erin yang sekarang melakukan perjalanan waktu malah berada di tubuhnya sendiri. Erin berpikir jika dirinya akan singgah dalam tubuh seorang perwira atau apapun itu yang berhubungan dengan sejarah. 222Please respect copyright.PENANAYusLsaY3fS
222Please respect copyright.PENANAyneL0LgsVI