Rindu akan rumah, ya itulah yang setiap hari kurasakan sejak memulai karierku bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu kantor pemerintahan di Kota B****. Aku mulai bekerja setelah menamatkan S1 komunikasi di perguruan tinggi ternama di Pe*******, kota tempatku berasal. Di B**** maupun Pe*******, orang-orang terdekatku biasa memanggilku Dephut. Entah darimana panggilan itu bisa melekat denganku, tapi akupun tak keberatan dengan panggilan itu. Oh ya, aku Defi Wahyuni, umurku baru 26 tahun dan masih berstatus single. Beberapa kali pacaran, namun hubungan itu hanya bersifat sementara dan gagal menuju pernikahan.
1481Please respect copyright.PENANAwsYb460feK
Dengan keseharianku berjilbab, banyak yang bilang aku cantik, manis, imut-imut dan bertubuh mungil. Tinggi badanku hanya 158 cm, 48 kg berat badan serta ukuran payudara yang terbilang sedang-sedang aja. Hampir setahun sudah aku bekerja di Batam, awalnya aku menikmati pekerjaan ini, tapi aku tak pernah menyangka kalau sejak aku bekerja ternyata banyak pria yang sudah tertarik padaku. Mulai dari honorer sampai pimpinanku sendiri. Disinilah awal mula diriku berubah. Sikapku yang selalu dingin terhadap laki-laki yang umumnya menyukaiku justru menjadi musibah untuk diriku sendiri.
1481Please respect copyright.PENANAdl63Kp8sK3
Semua itu bermula di suatu Sabtu sore, dimana para pegawai sudah banyak pulang meninggalkan kantor. Sore itu aku masih disibukkan dengan beberapa pekerjaan penting mengirimkan file-file ke bagian humas. Tak terasa hingga pukul 18.00 WIB, pekerjaanku yang menumpuk tak juga tuntas kuselesaikan. Ditengah kesibukanku itu, pimpinanku sebut saja pak Surya ternyata juga belum pulang dan datang menghampiriku.
1481Please respect copyright.PENANAW9YtMM2GeM
Surya : “Lho Dephut, kamu belum pulang”..”kantor sudah sepi, bapak kirain semua pegawai sudah pulang”
Aku : “iya belum pak, ini saya masih ngirim file-file buat meeting besok pak”..”bapak juga kok masih di kantor”
Surya : “kebetulan saya tadi kedatangan tamu, jadi kelamaan ngobrol. “Kamu nggak usah paksain ngirim semuanya sekarang, kan masih banyak waktu. Bisa kamu lanjutkan di rumah, lagian besokkan libur”
1481Please respect copyright.PENANAXGJwpLS6Kr
Aku : “baik pak. Nanti saya lanjutkan di rumah saja”
Surya : “oh ya, kamu pulang sama siapa. Kalau sendiri, barengan sama saya saja”
1481Please respect copyright.PENANA7DhyDQ3Nol
Aku : “saya biasanya dijemput pak sama kakak, tapi hari ini tadi saya bilang ke kakak pulang malam, soalnya banyak kerjaan”
1481Please respect copyright.PENANAz4u0Fzrpoj
Surya : “ya sudah kamu saya antar saja, lagian tinggal kamu sendirian lho di kantor”..”kamu gak usah sungkan, yuk kita pulang”
1481Please respect copyright.PENANA4TJAYY2nx2
Langkah kakiku mengikuti ajakan pak Surya menuju parkiran dan naik ke dalam mobil Mobilio yang dibawanya. Tanpa rasa curiga akupun masih berpikir positif pak Surya bakal mengantarku pulang.
1481Please respect copyright.PENANAhUh6AU4Aco
Surya : “Dephut, sebelum kamu pulang, ntar singgah ke rumah saya dulu ya. Ada berkas dokumen yang mau saya serahkan ke kamu. Masih berhubungan sama file yang tadi kamu susun untuk meeting lusa”
1481Please respect copyright.PENANAASHXAdXvPQ
Aku : “baik pak” jawabku singkat mengiyakan ajakannya lagi.
1481Please respect copyright.PENANA8tVcCtOivr
Tak terasa 20 menit dalam perjalanan, mobil yang kutumpangi akhirnya sampai di rumah pak Surya. Rumah bertingkat dua yang megah dan diluarnya dijaga oleh seekor anjing Labrador jantan. Ya, pak Surya pimpinanku ini juga salah satu dog lovers yang sering mengikuti festival anjing peliharaan.
1481Please respect copyright.PENANAWOZpjelONm
Surya : “Lho kok bengong, ayuk masuk. Ngapain kmu di luar saja”
1481Please respect copyright.PENANAeqWfJK000Q
Aku : (sedikit kaget)..”eh iya pak maaf, rumah bapak bagus. Dekorasinya indah” pujiku padanya
1481Please respect copyright.PENANAmrHyMC6TuS
Surya : “kamu bisa aja mujinya. Oh ya ngomong-ngomong kamu mau minum apa Phut. Panas, dingin?” tanyanya.
1481Please respect copyright.PENANArY0JMP34Kr
Aku : “teh manis hangat saja pak”
Surya : “oke, kamu duduk saja dulu. Anggap saja rumah sendiri”
1481Please respect copyright.PENANAel1ecr86qT
Tinggal lah aku sendirian di ruang tamu sambil memandang kemegahan rumah pak Surya. Melirik setiap sudut bagian rumahnya, mulai dari foto keluarganya, fotonya bersama teman-temannya, termasuk fotonya di kantor. Di saat asik memandangi foto-foto tersebut, suara pak Surya tiba-tiba mengejutkanku.
1481Please respect copyright.PENANAPFT5kDIxKW
Surya : “Dephut, nih tehnya”
Aku : “terima kasih pak. Mmm pak, istri sama anak bapak kemana, kok kayaknya sepi”
Surya : “Istri sama anak-anak pagi tadi pergi Phut. Istri saya ngajak anak saya ke rumah mamanya. Katanya, mamanya kangen sama cucunya”
1481Please respect copyright.PENANAFZL2mdmXUa
Aku : “ooo” hanya itu yang terucap dari bibir mungilku
Surya : “tuh dihabisin dulu minumnya. Tunggu ya, saya ambil berkas dokumennya dulu” tawarnya.
1481Please respect copyright.PENANAurjSeEcpHU
Karena kebetulan aku juga haus, teh hangat buatan pak Surya pun mulai kuminum hingga akhirnya perlahan-lahan habis tak bersisa. Sambil menunggu, aku kemudian merapikan sedikit dandananku dan mengambil cermin kecil di tasku. Ya bagaimanapun juga aku harus tetap menjaga penampilanku di depan pimpinanku. Di cermin, masih kulihat wajahku yang cantik, lengkap dengan jilbab merah, kemeja sewarna serta rok panjang hitam yang sewarna pula dengan high heels yang kupakai. Sudah 5 menit aku menunggu pak Surya, tapi dia belum muncul juga. Sampai akupun tiba-tiba merasa aneh dengan tubuhku, entah mengapa aku mendadak gelisah dan rasanya vaginaku gatal. Bahkan secara tak sadar, kusilangkan kaki kananku menghimpit kaki kiriku saat duduk sambil kugesek-gesekan paha bagian dalam kakiku. Uuuuuugh…lenguhan itupun keluar secara tak sengaja dari mulutku.
1481Please respect copyright.PENANADByV9LCEuc
“Ada apa denganku. Kenapa aku mendadak seperti ini” batinku.
1481Please respect copyright.PENANAh2oyGxxdnC
Surya : “Dephut, duh maaf lama ya. Tadi saya bongkar-bongkar lemari dulu karena lupa letak dokumennya dimana. Untung sudah ketemu”
1481Please respect copyright.PENANAyfnkiSdkFU
Aku : “iya pak, gak apa-apa kok” jawabku pelan sambil menahan rangsangan yang semakin menjalar di seluruh tubuhku.
1481Please respect copyright.PENANANm7oS2JVps
Surya : “kamu kenapa Phut, kok wajahmu sayu gitu”
1481Please respect copyright.PENANAgdEJliqm0u
Aku : “nggak apa-apa pak”
Surya : “kamu sakit?”…tanyanya sambil duduk mendekatiku
1481Please respect copyright.PENANAxvCtGcwASH
Sikap pak Surya terasa semakin menyudutkanku. Tanpa bisa menjawab aku tetap mencoba bersikap normal padanya. Tangannya pun lalu mendadak menggenggam tanganku, tapi masih bisa kutepis secara halus.
1481Please respect copyright.PENANAWiGatAEc0Z
Aku : “Mmm pak, anterin saya pulang ya, kan dokumennya sudah saya terima. Saya sepertinya tidak enak badan” kataku mencoba mencari alasan pada pak Surya.
1481Please respect copyright.PENANAqZD7rElggz
Surya : “iya nanti kamu pasti saya antarkan pulang Phut. Tapi sebelum pulang kamu bantu saya dulu ya”
1481Please respect copyright.PENANA7Ad78qFfEo
Aku : “bantuin apa pak” ucapku penasaran
1481Please respect copyright.PENANAbqLAwHfMeU
Pak Surya pun semakin mendekatkan duduknya disampingku. Lalu dia sedikit berdiri dan membisikkan sesuatu di telingaku..”bantuin puasin saya ya Phut. Saya tau kamu lagi terangsang. Teh yang kamu minum tadi sudah saya campur dengan obat perangsang dosis tinggi” gumamnya tersenyum licik.
1481Please respect copyright.PENANAtdu49dl5ay
Mendengar pengakuan pak Surya, aku pun bagaikan mendengar sambaran petir di siang bolong. Bagaimana mungkin, pak Surya tega melakukan ini semua.
1481Please respect copyright.PENANANE8aTjMnaB
Aku : “apa maksud bapak. Jangan macam-macam pak. Ingat pak, bapak sudah berkeluarga” kataku untuk mengingatkannya.
1481Please respect copyright.PENANAvRMKYTu3M1
Tapi bukannya mengurungkan niatnya, pak Surya malah langsung mencium bibirku. Dipegangnya daguku sampai mulutku terbuka lalu dilumatnya bibir dan lidahku. Dengan sedikit sisa kemampuanku melawan nafsu yang hampir menguasaiku akibat obat perangsang tersebut, aku masih sempat menolak kemauan pak Surya.
1481Please respect copyright.PENANAlMY74DlQo8
Aku : “pak, jangaan lakukan ini pak. Lepasin saya…kita nggak boleh melakukan seperti ini ppa…kkkh mmmmhh…”. Belum lagi selesai ku bicara, pak Surya kembali menciumi bibirku. Sambil melumat bibirku, tangannya mulai meremas-remas susuku, membuka satu persatu kancing kemeja yang kupakai sampai terlihatlah bra putih yang menutupi susuku.
1481Please respect copyright.PENANAjrXO7BD39O
Aku : “paaaak aaaaaah sudaah…Dephut aaah geli pak…ooughh. Jjaangan dibukaa paak”
Surya : “sssst kamu nikmati aja ya sayang. Kamu pasti suka”
1481Please respect copyright.PENANAeSW5QXwUkU
Setelah berhasil membuka kemejaku, tangan pak Surya terus bergerilya menjamah tubuhku. Dibukanya bra ku, lalu terpampanglah susuku yang putih seputih kulitku yang selama ini selalu kututupi dengan pakaian tertutup dan jilbab. Usai mengecupi air ludah dari mulutku, mulut pak Surya kini ikut melumati puting susuku. Dijilatinya dan digigitnya pelan-pelan susuku sehingga semakin membuatku terangsang.
1481Please respect copyright.PENANAJglUf3uMWY
Aku : “aaaaaah paaaak eegmmpth ssssshhh. Geliiii aaaaaaah”
Surya : “kamu benar-benar menggairahkan sayang. Seksi, susumu ranum sekali…Ggrtttt SSLLhhh SsLuupthh” bunyi hisapannya di puting susuku. Pasrah sudah diriku, dalam kondisi dicabuli, tubuhku terus menginginkan sentuhan nakal pak Surya. Puas dengan susuku, giliran rok panjangku yang dibuka pelan-pelan olehnya. Tangannya berpindah ke belakang untuk membuka resleting rokku. Disuruhnya aku berdiri dan tanpa kesulitan, lepaslah rokku menuruni kaki jenjangku sampai jatuh ke lantai. Kini diriku hanya tinggal memakai celana dalam dan jilbab yang terpasang di kepalaku. Sementara kemeja, bra dan rokku sudah lepas semuanya.
1481Please respect copyright.PENANAQBFzNqGp6l
Dalam posisi berdiri, lagi-lagi pak Surya menciumi bibirku, melumati lidahku sambil meremas-remas susuku. Aku benar-benar dibuat hanyut oleh kelakuan pimpinanku yang cabul tersebut. Karena larut dalam rangsangan yang begitu tinggi, aku bahkan tak sadar jika pak Surya juga telah melepaskan celana dalamku. Sedetik kemudian, ia pun langsung menarik tanganku dan membimbingku agar aku telentang di lantai ruang tamunya yang beralaskan karpet.
1481Please respect copyright.PENANAdDNNCTm6YI
Aku : “ooooough pak Suryaa, aku tidak tahan paaak.. jangaaan, aaaaagh” racauku ketika lidahnya menjilati vaginaku. Semakin lama jilatan itu semakin menusuk-nusuk ke lubang vaginaku. Tak lupa pula ia mengusap-usap clitorisku yang sudah membesar seperti kacang.
1481Please respect copyright.PENANA7ZycL9zFgf
Aku : “paaaak, Dephut gak kuaaat, Dephut maaau keluaaaar… aaaaaaaahhhh…ccrroottth” teriakku diiringi muncratnya cairan vaginaku. Disedotnya semua cairan vaginaku, dikenyamnya tanpa rasa jijik.
1481Please respect copyright.PENANAfZyKNJ7Iv7
Aku : “paaak, Dephut lemas..udah ya pak”
Surya : “ini baru permulaannya sayang, sebentar lagi kamu akan rasakan yang lebih nikmat dari ini” tuturnya menjelaskan.
1481Please respect copyright.PENANAYzxYd3p0eZ
Tepat di lantai ruang tamu tersebut, dengan keadaan lemas telentang, pak Surya lalu melanjutkan serangannya terhadapku. Digesek-gesekkan penisnya di permukaan vaginaku sampai membuatku terasa dialiri listrik.
1481Please respect copyright.PENANA90OsjAMiJf
Surya : “inilah saatnya Phut, saya akan memberikan kenikmatan yang sesungguhnya untuk kamu”
1481Please respect copyright.PENANAkFG23Ufcrc
Aku : “jangan pak, Dephut masih perawan. Jangan dimasukin titit bapak”. Tanpa menghiraukan kata-kataku, pak Surya tetap melakukan keinginannya untuk memerawaniku. Dipegangnya kemaluannya yang sudah tegang, diarahkannya ke lubang vaginaku kemudian didorongnya pelan-pelan.
1481Please respect copyright.PENANAChsCM87Lou
Aku : “eeeggghhh ssaaakiitt paaak, berhentii. Titit bapak beesaaar, vagina Dephut rasanya mau koyaak. Aaduuuuh ssaaakit”
Surya : “tahan sebentar ya Dephut, nanti lama-lama pasti gak sakit lagi”
Aku : “aaaaaah, cabut tititmu pak, Dephut nggak kuaaat” pintaku
1481Please respect copyright.PENANA5TnHP6Dxdg
Melihat diriku yang kesakitan, pak Surya justru tak menghentikan ulahnya. Dihentakkannya batang penisnya hingga terbenam seluruhnya ke dalam lubang vaginaku. Hilanglah sudah keperawananku, bersamaan dengan masuknya penis pak Surya, maka keluar pula lah darah perawanku. Tak terasa air mataku menetas, tapi pak Surya mencoba menenangkanku.
1481Please respect copyright.PENANASYUbPFaTxY
Surya : “kamu jangan nangis ya Dephut. Sebentar lagi kamu pasti merasakan enaknya” jelasnya sambil ngusap air mataku. Aku hanya diam saja. Cukup lama membenamkan kemaluannya di dalam vaginaku, pak Surya akhirnya mulai menggenjotnya keluar masuk secara lembut. Saat kemaluannya keluar, terlihat juga darah perawanku menetes ke lantai beralaskan karpet tersebut. Setelah sekian kali kemaluan itu keluar masuk ke vaginaku dan akupun tak lagi merasakan sakit seperti yang pertama tadi. Vaginaku kini merasakan enak yang dikatakan pak Surya sebelumnya.
1481Please respect copyright.PENANANHVLLEwqLn
Surya : “Dephut, memekmu sempiiiitt, kontol saya terasa dijepit. Oooouhh rasakan kontolku Phut. Kontol ini akan memuaskanmu. Plokk…plokk…Plokkk” desahnya disertai benturan kelaminku dan kelaminnya.
1481Please respect copyright.PENANAiBhwUGCeIV
Aku : “paaaaak, Mmmpthhh tititmuu penuh dalam vaginaku. Bbeesaaar pak. Aaaaaah, pelan-pelaan pak. Vaginaku ngiluuuu. Aaaaah…aaaah” kataku mengimbangi desahannya.
1481Please respect copyright.PENANAVcqLIqxtXq
Surya : “ini namanya kontol, bukan titit. Yang lagi entotin memekmu ini namanya kontol, Phut. KONTOL. Ayo bilang Phut, apa namanya. Saya mauuu dengaaaar” jelasnya.
Aku : “Kontolll paaaaaaak, aaaaaah. Vagina Dephut lagi dientot sama kontol pak Surya. Aaaaaaagh aaaaah ennaaak paaak” tanpa sadar, aku semakin mengikuti permainan panas pak Surya dan ikut mengeluarkan kata-kata jorok.
Surya : “sekarang kamu suka kan memekmu dientotin sama kontolku hah, jawab Phut”…plaaaak..plaaak…ditamparnya susuku sambil terus menanyaiku dengan pertanyaan-pertanyaan mesumnya.
1481Please respect copyright.PENANACs0cIz0hqm
Aku : “iya paaak, hsssshgh…Dephut suka pak..uuuughhh kontolmu nyentuh dinding rahimku paaak oouughh”
1481Please respect copyright.PENANA2tDPCRsy5C
Plaaaaaaak….sebuaah tamparan keras tiba-tiba mendarat di pipiku. “Suka apanya Phut. Ngomong yang jelas” plaaaaaak..plaaaak. Dua tamparan susulan kembali mengarah ke pipiku karena pak Surya tak puas dengan pengakuanku.
1481Please respect copyright.PENANAyh3GiDs4Ho
Aku : “ampunnn paaak saakiit pipi Dephut. Iaa, Dephut suka kalaaau vagina ini dientotin samaaa kontollnya pak Surya. Genjott yang cepaat kontolmuu paaak. Citan (vagina dalam bahasa melayu) Dephut ini gatal” balasku tak kalah liar.
1481Please respect copyright.PENANA2c7t9ASim0
Surya : “tadi kamu nggak mau, sekarang malah minta dientot. Dasar munafik. Cuuuihh. Plaaak” sambil meludahi wajahku, pak Surya juga memberikan satu tamparan lagi ke wajahku.
Sambil menahan sakit di pipiku yang sudah kemerahan karena berulang kali ditampar pak Surya, aku pun pasrah dan malah menikmati perlakuan kasarnya untuk mendapatkan kepuasan birahi.
Aku : “lebiiih kencang paaak, jangan berhentiiii. Sodok terus vagina Dephut. Hajar vaginaku dengan kontol besaaarmuu pak Surya…aaaarghh…enaaaak…teruus paaaaak aaaaaah”
1481Please respect copyright.PENANAMjmn0TFSyo
Surya : “Dephut, kamu benar-benar binal. Sama seperti pelacur” hinanya padaku. “Nih rasakan genjotan kontolku” plok..ploooookkh…Jleeebh plokk..ploook
Aku : “tekan paaaaaaak, tekan kontolmu..benamkaaan dalam vaginakuuuuu. aaaaaaaah Mmmmhh yaahhhh hhhh aaaah. Dephut mau sampai pak, Dephut mau keluaaaar” pintaku sedikit memelas. Namun disaat orgasmeku mau keluar, tanpa kusangka, pak Surya justru menghentikan goyangannya di vaginaku. Sontak aku pun langsung bingung dan menunjukkan wajah kecewaku padanya.
1481Please respect copyright.PENANAVxs3wTljtb
Aku : “paaaaak, kenapaa berhentii…Dephut mau keluaaar pak..Dephut pengen keluaaar. Tadi sudah hampirr sampaaiii mmmm” sesalku.
Surya : “kalau kamu mau orgasme, memohonlah padaku. Sebutkan namamu lalu bilang padaku kamu itu wanita baik-baik apa pelacur murahan”…sleeeb…sleeeeb..plok..ploookh…pppookkh, tegasnya dan mulai menggenjoti vaginaku lagi.
1481Please respect copyright.PENANAxvSM1bhggH
Aku : “Iyaaaa paaaak aaaah genjot lagi vaginaku…Aaaaghh, Dephut mohon pak, berilah Dephut orgasme. Enaaaak pak aaaah…” kataku memohon. Plaaaaaak…plaaaaak…semakin panas rasanya pipiku saat telapak tangan pak Surya menamparku lagi.
Surya : “siapa namamu hah!! Saya mau tau kamu itu wanita baik-baik apa pelacur murahan”
1481Please respect copyright.PENANAKOIM41LtE9
Aku : “aaaaaah ampun paaak ssaaakit. Namaku Defi Wahyuni, pak. Aku pelacur murahan. Aku lonte jalang berjilbab. Aku mohon pak, biarkanlah pelacurmu ini orgasmeeeee…” hilang sudah harga diriku, di depan pak Surya, aku bahkan benar-benar telah menjadi perempuan pelacur. Mengemis demi meraih orgasme.
1481Please respect copyright.PENANA0FRhu77Z4E
Surya : ” bagus Dephut, mulai detik ini kamu adalah pelacur. Pelacur berjilbab piaraanku. Budak nafsuku. Akan kukabulkan permintaanmu pelacur”. Ploooookkh…plooookkk…poookkkh…
1481Please respect copyright.PENANAH50izOqu0r
Aku : “Dephutt hampirr sampaaaai paaak…Dephut aaaaaaaah, ooooh paaak Suryaa, Dephut keluaaaaaaaaar Crooooootthhh Sssrrr…cCrooth..” keluarlah semua cairan vaginaku, menyembur deras seperti kencing.
1481Please respect copyright.PENANAbcFQugJ0II
Surya : “saya juga Phut. Saya keluaaaaar. Terima sperma ini pelacuuur ku. DEFI WAHYUNI PELACURKU..!!!!! ” teriaknya membahana sambil mengataiku pelacur, merasakan spermanya tumpah di dalam vaginaku.
1481Please respect copyright.PENANAEmsEXOregQ
1481Please respect copyright.PENANAOnWHoOc3Yb