? Sebuah sekoci terombang ambing ombak menyusuri pantai. Terlihat dua orang paruh baya berdiri di bagian depan, sementara di bagian belakang dua orang muda kekar mendayung.
19210Please respect copyright.PENANAj9KDZcpwQy
“Kapten….. sepertinya pulau ini berpenghuni…… “
“Ya… saya juga memperhatikan sejak tadi, chief”
19210Please respect copyright.PENANAS91JdFIHw4
Perahu terus menyusuri pantai berkarang dengan perlahan, hingga sampai di suatu bagian pantai berpasir putih.
19210Please respect copyright.PENANAdXtqTtc62d
“Kapten… lihat… ada gubuk di sela pohon !”
“Chief…. kita kesana…. seharusnya pulai ini tak berpenghuni. Ini di tengah pasifik”
“Siap Kapten”
“Beri kabar radio ke tanker, supaya mereka berjaga”
“Siap Kapten”
19210Please respect copyright.PENANAAgq7es4eGC
Tak berapa lama sekoci itu menyentuh pasir halus, Kapten dan Chief Officer berturut-turut melompat sementara dua ABK lain yang tadi mendayung kemudian menarik sekoci itu keatas pantai kemudian menunggu.
19210Please respect copyright.PENANA39sVYw1OEH
“Chief….. parangnya tadi dibawa ? kita harus tetap hati-hati”
“Maaf Kapten…. ketinggalan di sekoci”
“Ya sudah… kita intip dulu pelan2…. takutnya ini sarang perampok”
19210Please respect copyright.PENANATD2jdK3KZ2
Diterangi sinar matahari sore yang menyoroti langkah mereka, membentuk dua bayangan panjang dari tubuh mereka, mengendap-endap keduanya menghampiri gubuk berdinding dedaunan itu. Tepat di depan gubuk keduanya berhenti, lalu kapten menyentuhkan telunjuknya di depan bibir menandakan Chief untuk tidak bersuara. Mereka saling memandang lalu… samar-samar terdengar suara merintih. Kapten mengernyitkan dahi nya.
19210Please respect copyright.PENANANheiqmGbM2
“Nnnngggghh……. ngggggh…. .aaaaah” terdengar suara di dalam gubuk.
“Suara perempuan” ujar Kapten berbisik.
19210Please respect copyright.PENANA31MmgqKyho
Tanpa dikomando mereka mencari lubang di dinding lalu mengintip bersamaan.
19210Please respect copyright.PENANAJbZlMPkrfm
“Mamaaaa……. Donny ngga kuat maaaa…..”
“Mama juga….. sssssh…. aaaah…. aaaah”
19210Please respect copyright.PENANAtQVhupnXqp
Kapten dan Chief berpandangan sambil mulut mengaga.
Tepat pada saat itu terdengar jeritan dan dengusan dari balik dinding.
19210Please respect copyright.PENANASSf4Cx8oFt
“Mama keluaaaaaaar……. aaaaaarggggghhhh…….aaaaaaaah….”
19210Please respect copyright.PENANAZFHPm5jWZc
***********
19210Please respect copyright.PENANAHYcgVqtdHV
LIMA TAHUN SEBELUMNYA
19210Please respect copyright.PENANAVSjWdRqzm0
Di tengah jeritan-jeritan perempuan, tangisan anak kecil, dan bisikan do’a beberapa orang tua, di loudspeaker di pesawat Boeing 747 Jumbo Jet terdengar perintah tegas Kapten Pilot.
19210Please respect copyright.PENANAfRc7CEDM6E
“…..Cabin Crew……. prepare passenger for emergency landing….”
19210Please respect copyright.PENANAMZHdGIzCu3
Namun para crew tak sempat lagi memeriksa seluruh penumpang yang sebagian besar telah mengenakan Life Vest, karena pada saat itu juga pesawat terbanting lalu meluncur di tengah ombak yang sedang bergulung di Samudera Pasifik.
19210Please respect copyright.PENANAHdCEjl8JOf
Segera setelah itu emergency door dibuka, seluruh penumpang berebut keluar dan ….. ditelah ombak ganas….
19210Please respect copyright.PENANASCay35gCai
**********
19210Please respect copyright.PENANANq2UdCohkr
Perlahan, Nina membuka matanya. Kepalanya terasa sakit — teramat sakit — hingga ia kembali menutupkan mata. Seluruh badannya terasa lemas tak bertenaga, sementara perih yang menusuk-nusuk seluruh tubuhnya membuat ia merintih. Namun ia teringat sesuatu……. dan memaksa diri untuk bangun.
19210Please respect copyright.PENANAi6qrb2pF1w
Pandangannya terasa buram, pandangannya menyapu sekeliling. Dilihatnya ia berada di sebuah pantai berpasir, dan hari saat itu menjelang sore. Nina segera memegang tali yang terikat di pinggangnya, dan dengan panik ia menariknya, berusaha mencari sesuatu di ujung tali itu. Donny –anaknya– sempat ia ikat dengan sebuah tali yang didapatinya sebelum keluar dari pesawat yang terjatuh itu sehingga mereka tidak akan terpisah.
19210Please respect copyright.PENANA9pUb8WMGKM
Dan ah…. beberapa meter darinya, dilihatnya sosok tubuh yang terbaring : Donny.
Nina segera menghampiri dan memeriksa anaknya walaupun ia harus merangkak sambil merintih, diraihnya lengan donny dan Nina memeriksa denyutnya.
Masih ada.
19210Please respect copyright.PENANA14x8CGwb98
Tak lama kemudian, perempuan cantik itu terisak dan kembali terbaring di samping anaknya yang masih belum siuman.
19210Please respect copyright.PENANAOnj3VAg7u9
DUA TAHUN SETELAH TERDAMPAR
19210Please respect copyright.PENANAmCmayW1ZWV
Asap putih tipis membubung ke langit yang terik oleh panas matahari dari sebuah pulau berpantai pasir di samudera Pasifik. Donny, seorang remaja awal belasan yang bertubuh kecil dengan tubuh bagian atas telanjang, berkulit sewarna tembaga berdiri di samping setumpuk dedaunan yang sedang terbakar mengepulkan asap. Setiap hari ia bertugas memelihara agar asap itu tetap menyala, berusaha meneriakkan kepada dunia bahwa mereka ada di pulau terpencil itu. Setiap hari pula ia mengumpulkan segala macam dedaunan, rerumputan, ranting, dahan, sampah-sampah alam yang terbawa ombak ke pantai mereka, juga sampah plastik yang ternyata begitu banyak menumpuk terbawa arus samudera.
19210Please respect copyright.PENANAhkKtRcanY9
Dilihat dari berbagai label yang melapisi sampah plastik tersebut, nampaknya memang datang dari berbagai negara. Satu yang sangat menonjol adalah dari Jepang dan Tiongkok. Entah memang berasal dari negara Jepang nun jauh disana atau mungkin juga sampah dari kapal-kapal dagang Jepang yang melintasi Pasifik menuju Amerika atau sebaliknya. Sampah-sampah plastik tersebut sangat membantu dirinya untuk bisa tetap membuat api unggun menyala sesuai yang diperintahkan mamanya.
19210Please respect copyright.PENANAqKbyzZZIo1
Donny berteriak kesal dalam hatinya. Sementara dia sibuk bekerja, mamanya sedang santai berteduh dibawah pohon kelapa. Hampir semua pekerjaan sekarang ini dikerjakan oleh dirinya sendiri sementara mamanya hanya tiduran, merawat tanaman sayuran, menyiapkan makanan seadanya, lalu tidur lagi.
19210Please respect copyright.PENANAee7rLflTJE
Donny melengoskan pandangan yang sedari tadi menatap mamanya, kemudian berlalu perlahan menuju gubuk kecil yang mereka bangun tahun lalu.
19210Please respect copyright.PENANAsNRMUo4ZEr
Nina terbangun dari tidur siangnya diatas pasir. Nafasnya tersengal, jantungnya berdegup kencang. Sebuah mimpi telah membuatnya kaget dan terbangun. Mimpi yang membangkitkan sesuatu yang telah lama tidak dirasakannya. Seorang lelaki bertubuh tegap, berkulit cokelat terbakar matahari, bertelanjang dada telah datang di mimpinya. Lelaki tersebut menyentuhnya, menindihnya, menggumulinya hingga seluruh bulu-bulu halus di tubuhnya merinding. Tepat ketika lelaki tersebut akan memasuki tubuhnya, sebuah gledek bergelegar dan membangunkannya dari mimpi indah itu. Hujan sepertinya akan kembali turun. Nyaris setiap sore disini turun hujan, seakan tak mengenal musim.
19210Please respect copyright.PENANA89prVZxPqx
“Sialan………” gumamnya sambil berusaha duduk.
Tangan kanannya bergerak ke bagian bawah tubuhnya, lalu meraba selangkangannya. Basah.
“Aaaaaah…..” erangnya. Kesal.
19210Please respect copyright.PENANAON4sJh7INb
Sejenak Nina meratapi nasibnya terdampar di pulau terkutuk ini ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari Amerika ke Indonesia. Saat itu Nina, Hendrik suaminya, dan Donny baru saja selesai liburan panjang. Hendrik mungkin tidak selamat dari kecelakaan penerbangan itu.
19210Please respect copyright.PENANArYqemN4ucP
Sudah beberapa kali mimpi itu datang, membangkitkan hasrat yang telah dua tahun terpendam. Ia berharap mimpi itu bisa tuntas, tidak menggantung seperti ini. Membuat kepalanya sakit.
19210Please respect copyright.PENANA5n3mFTd6cR
Ia kembali meraba bagian bawah tubuhnya. Selangkangannya. Terasa basa celana dalamnya. Ketika jemarinya tepat menyentuh sebuah bagian yang mengeras, sebuah sengatan kenikmatan menjalar dari bagian tersebut menyebar hangat perlahan ke seluruh bagian di tubuhnya. Ia mengerang pelan.
19210Please respect copyright.PENANAydIXnFUmFT
“Nnnnggggghhh…………hkk”
19210Please respect copyright.PENANA1z7ZvsKVT4
Matanya terpejam sesaat, lalu membuka sayu. Kedua bibirnya merenggang, dan Nina menghembuskan udara dari paru-parunya yang sejenak tertahan. Jemari kanannya masih menempel diatas selangkangannya yang saat ini masih mengenakan celana dalam. Ia ragu untuk melepaskan jarinya dari sana. Lalu….
19210Please respect copyright.PENANAUJC2Itfmdl
“Mmmmmmh………” ia memutuskan mengusap jarinya kembali.
19210Please respect copyright.PENANA0ptPbw9XtH
Segera saja ia merintih.
Tubuhnya seakan menjadi lemah tak berdaya oleh kenikmatan itu. Sendi sendi di seluruh tubuhnya seakan terlepas, hingga tak disadarinya tubuhnya menggeletak kembali di pasir yang hangat. Tubuhnya miring ke samping kiri, meringkuk. Tangan kanannya bertahan di selangkangan, terjepit oleh kedua paha yang masih saja mulus walaupun kulit putihnya sekarang lebih berwarna kecoklatan. Roknya tersingkap hingga keatas. Jemari kanannya kini menyelinap ke balik celana dalam. Sementara jemari kiri menyingkapkan celana dalamnya ke samping. Lalu Nina terlentang.
19210Please respect copyright.PENANAa1OAl6wycd
Sebentuk celah hangat yang basah kini dirasakan oleh jemarinya. Nina mengusapnya perlahan, dari bagian bawah lalu menyusuri celah basah tersebut hingga keatas. Tepat diatas, sebuah daging kecil terasa mengeras. Nina mengusapkan lendir licin itu ke sekeliling klitorisnya.
19210Please respect copyright.PENANA5Ja7f7cYtd
“Aaaaaaahkkk……”
19210Please respect copyright.PENANA9YNZ1CEL8v
Surga …. !
19210Please respect copyright.PENANAdF77wA1kh0
Hayalannya menerawang. Membayangkan lidah seorang lelaki yang kasar sedang menjilati klitorisnya, lalu lelaki itu menjepit klitoris dengan kedua bibirnya sambil menggumamkan kata-kata “hmmmmm” yang menggetar perlahan dengan suara jantan yang kasar dan dalam, membuat klitorisnya bergetar seakan sedang disiksa oleh sebuah vibrator.
19210Please respect copyright.PENANAZFJDi27pz8
Hayalan Nina semakin tinggi, dan birahinya semakin bergolak seperti magma yang mendidih.
Perlahan jari tengahnya menyelusup ke bibir vaginanya yang empuk, menyelusup kedalam celah basah itu, merasakan dinding vaginanya yang berkerut-kerut lembut, dan terus semakin dalam.
19210Please respect copyright.PENANAxTa9Jr0Zh9
“Ooooh……. kon……tol….. !” jeritnya. Ia butuh kontol.
19210Please respect copyright.PENANAbsA7q6oaxD
Jari manisnya kini menyusul sang jari tengah.
Membuatnya jengah.
Dan sudah tentu makin basah.
19210Please respect copyright.PENANAtGIamvT4si
Dengan dua jari, Nina mengobok kekiri dan kekanan, keluar lalu menghunjam masuk, keluar lagi sambil mengusapkan ke sekitar klitorisnya, dan kenikmatan itu semakin dekat. Mendera.
19210Please respect copyright.PENANA5v2oJdvo0w
Klitorisnya begitu sensitif, setiap usapan bagaikan sengatan listrik. Bergetar menjalar hangat ke lobang pantatnya yang saat ini sedang erat mengempot berusaha mencapai puncak nikmat.
19210Please respect copyright.PENANAiFtudn8G47
Dengan amat perlahan Nina mengusap klitorisnya, mencoba bertahan berada di ambang batas puncak kenikmatan.
19210Please respect copyright.PENANA8tlzNcX49Y
Satu usapan lagi, ia melenguh dan bertahan “Ooooooh….”
Satu usapan yang lebih perlahan, ia menjerit lirih “Nnngggh…..hkkk”
Satu usapan yang makin perlahan, ia tak sanggup lagi bertahan ……. “kon…..tol…..” bibirnya menceracau
Lalu dengan satu kekuatan, ia menekan jari tengahnya tepat di klitoris yang sedang mendamba kenikmatan.
19210Please respect copyright.PENANAlArz6s65fF
“AAAAAAAAAAaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh”
19210Please respect copyright.PENANAR5aUxHBzCE
Dan jari tengahnya terus menekan.
Klitoris yang didera kenikmatan.
19210Please respect copyright.PENANAj54BuXIZWr
Nina menahan nafas.
Perutnya mengeras.
Kedua kakinya meregang.
19210Please respect copyright.PENANANKRwRqhJap
Diawali sebuah gelombang kenikmatan yang teramat sangat, tubuhnya menghentak seakan tak sanggup menahan nikmat yang begitu sempurna. Dari selangkangannya muncratlah air bening seperti air mancur kencang sekali, mungkin sampai dua meter jauhnya. Ya, Nina adalah cewek squirt.
19210Please respect copyright.PENANAi91BQkCJo5
Tubuhnya terhentak
Tubuhnya terhenyak
Tubuhnya melonjak
19210Please respect copyright.PENANAKYAGQG9jVo
Lalu gelombang demi gelombang kenikmatan ia rasakan.
Tubuhnya berkelojotan.
Tak mampu ia tahan.
19210Please respect copyright.PENANA6DJRgCdAIm
Hingga perlahan gelombang itu melemah.
Melemah.
Melemah.
Lalu hilang.
19210Please respect copyright.PENANAV8bTWEpFS0
Nina membuka mata.
Sesosok tubuh kecil berdiri di hadapannya :
Donny.
19210Please respect copyright.PENANAtmBmWXdOgg