
Bab 1 : Yang Dilihat yang9112Please respect copyright.PENANAdIteA57qF7
Tersirat
Hari itu,9112Please respect copyright.PENANAdqqan5iZtX
langit Bandung menggelayut kelabu. Uap gerimis masih menggantung di udara saat9112Please respect copyright.PENANA0IiwPupzi1
lonceng sekolah SMA Pertiwi berbunyi panjang.
Di depan9112Please respect copyright.PENANA9fcYiQcYDy
gerbang, Adinda berdiri cemas. Tangannya sibuk membalas chat dari Steven yang9112Please respect copyright.PENANAe04YbjO0t9
baru saja memarkir motornya di ujung jalan. Matanya tak lepas dari ambulans9112Please respect copyright.PENANAbmF4Agcdmy
mini sekolah yang menurunkan seorang siswi dengan wajah pucat pasi.
Adinda9112Please respect copyright.PENANAfaGRXUGBL8
langsung menghampiri. “Silvia kenapa lagi? Ini yang ketiga kalinya, ya?”
“Pingsan9112Please respect copyright.PENANAacRJov4Zn2
lagi, Nda. Di kelas. Pas pelajaran agama, katanya dia tiba-tiba gemetar terus9112Please respect copyright.PENANADwnRMbks6O
jatuh ke lantai,” jelas seorang guru yang mendampingi.
Steven9112Please respect copyright.PENANAvhQGfPO1ap
muncul sambil tergesa-gesa. “Silvia!” serunya panik. Dia langsung meraih tubuh9112Please respect copyright.PENANAHxJ2msmvSt
adiknya. “Kenapa sih lo, hah?”
Silvia hanya9112Please respect copyright.PENANAOjyOOKaO0E
meringis, lemah. Bibirnya pucat, peluh dingin membasahi pelipisnya.
“Aku... aku9112Please respect copyright.PENANAdVEecI2rhv
lihat bayangan lagi, di jendela...” gumamnya.
Adinda9112Please respect copyright.PENANAdBvL1SPm2P
menoleh, merinding. Tatapan mata Silvia kosong, tapi ada ketakutan yang begitu9112Please respect copyright.PENANAXMXIXiapwb
nyata.
Steven9112Please respect copyright.PENANAtFalvGJFkU
menghela napas berat. “Oke, kita pulang sekarang.”
Rumah9112Please respect copyright.PENANA6G3XEI5Drh
Keluarga Togar
Rumah Togar9112Please respect copyright.PENANAVaocSApoA9
terletak di kawasan perbukitan, agak jauh dari keramaian kota. Meski bergaya9112Please respect copyright.PENANAzfIdDIjS1k
minimalis, aura rumah itu terasa... berbeda. Entah karena angin dingin yang9112Please respect copyright.PENANATIOwhgmMwM
menusuk, atau karena tiur, ibu Steven yang selalu membawa aura tegang dalam9112Please respect copyright.PENANAqBS9RBS7eT
wajahnya yang tegas.
Begitu9112Please respect copyright.PENANAc5Gb0vKbx4
Silvia dibaringkan di sofa, Tiur langsung panik.
“Pasti ini9112Please respect copyright.PENANAKSoXuTLLTF
kerjaan orang! Kamu tuh, Tog, kerja makin lancar, pasti ada yang sirik! Santet9112Please respect copyright.PENANAiNKDp15Drf
ini!”
“Mak...9112Please respect copyright.PENANAvKDwDDWGox
jangan bawa-bawa santet, dong,” keluh Steven.
“Loh, kamu9112Please respect copyright.PENANAdtgzvylcJ9
pikir Mamak bohong? Dulu pas kamu kecil, kamu sering sakit juga. Siapa yang9112Please respect copyright.PENANAnJ1fsq35GY
bawa kamu ke orang kampung yang bisa ‘baca-baca’ itu, hah?”
Togar muncul9112Please respect copyright.PENANAjkjFzmpGRE
dari dapur membawa termos air panas. Ia tak berkata banyak, hanya menatap9112Please respect copyright.PENANAGoSq4zvhZl
Silvia lalu mendesah berat.
“Ada satu9112Please respect copyright.PENANAmxUu7PUPEA
orang,” katanya tiba-tiba. “Namanya Pram. Teman lama dari Medan. Dulu pernah9112Please respect copyright.PENANAEY3UriWsd6
ngobatin adik Mamak. Sekarang lagi di Bandung juga, kebetulan gue suruh ke9112Please respect copyright.PENANAlsZTxwmuSF
sini.”
Tiur9112Please respect copyright.PENANAf4LCYdLUPD
mengangguk semangat. “Yes! Itu dia!”
Steven9112Please respect copyright.PENANA2moReyRbx9
memijit pelipisnya. “Please jangan bawa orang aneh ke rumah.”
“Bukan orang9112Please respect copyright.PENANAMZyOyUybSi
aneh,” jawab Togar, tenang. “Dia tukang pijat. Bukan dukun. Tapi... ya, kadang9112Please respect copyright.PENANAUtpOOpI8uW
orang salah paham. Soalnya efeknya tuh kayak magis.”
“Dan kamu9112Please respect copyright.PENANAmorJ3YdykS
percaya begituan, Pa?” tukas Steven sinis.
Togar hanya9112Please respect copyright.PENANACU9UgCLO9j
tersenyum. “Kalau ada yang bisa bantu, kenapa nggak?”
Tak lama,9112Please respect copyright.PENANAd5y1wAkbL1
suara mobil terdengar dari luar. Togar keluar menyambut seseorang dan kembali9112Please respect copyright.PENANAtsmRQls4Qc
masuk bersama pria berambut cepak, berkulit gelap, dengan wajah tenang dan9112Please respect copyright.PENANAuj4aagHfCO
senyum mengambang.
“ni Pram.”
Pram menyapa9112Please respect copyright.PENANA5ohfUKshlf
dengan anggukan. “Assalamualaikum. Wah rame ya. Ada yang sakit?”
Tiur9112Please respect copyright.PENANATh9ypEvIKf
langsung meraih lengannya. “Anak saya, Pram. Pingsan, pucat, katanya lihat9112Please respect copyright.PENANAn2370IfthM
bayangan. Saya yakin ini bukan sakit biasa.”
Pram melihat9112Please respect copyright.PENANATSv3Mipcte
Silvia yang masih terbaring. “Hmm...”
Steven9112Please respect copyright.PENANAq8zuj9AJxH
mendekat. “Lo serius, Pa? Lo manggil dia ke sini buat bisnis lo?”
Togar9112Please respect copyright.PENANAZBs7rqRjqi
tertawa kecil. “Ya, gue tahu dia di Bandung. Gue minta tolong buat ‘dijampi9112Please respect copyright.PENANAJjybpfJHHu
bisnis’ dikit, sekalian mampir. Ternyata pas banget ada kejadian ini.”
Pram tertawa9112Please respect copyright.PENANAnlLrnTvSBL
pendek. “Bro, lu dari dulu emang paling drama. Gue tukang pijet promil, bukan9112Please respect copyright.PENANAxMYsmGuNBb
dukun.”
“Tapi efek9112Please respect copyright.PENANA4x5rV9xdAx
lo itu loh,” sela Tiur. “Kalau bukan dukun, ya apalah kamu ini... yang penting9112Please respect copyright.PENANAOkBwHnymCl
sembuhkan anak saya ya, Pram?”
Pram9112Please respect copyright.PENANAGL8GHc9eBj
mengangkat bahu. “Selama orangnya masih bernapas, gue coba. Tapi jangan9112Please respect copyright.PENANAQiLpsNJNIH
berharap jin keluar dari jendela, ya.”
Pram duduk9112Please respect copyright.PENANA6AYDmrPqnY
di sisi Silvia. Ia mengusap pelipis gadis itu dengan minyak kayu putih dari9112Please respect copyright.PENANAbIwVLYopYQ
sakunya. Tangannya lincah, menyentuh titik-titik saraf tertentu.
“Ini bukan9112Please respect copyright.PENANAuD0HGPs2vU
santet, Bu,” katanya pelan. “Tapi ada trauma yang dia nggak cerita. Takut.9112Please respect copyright.PENANAe2ivOU5HsP
Kecapekan juga mungkin. Tapi saya bantu tenangin dulu, ya.”
Tiur nyaris9112Please respect copyright.PENANAuOFm5D1vjZ
menangis. “Tolong, Pram... Saya nggak peduli kamu siapa. Yang penting anak saya9112Please respect copyright.PENANAkP8QLLIfNP
bangun dan normal lagi.”
: Pram9112Please respect copyright.PENANAbJbaeeDnAw
sempat tergoda, tapi tetap profesional.
(( Sebelum9112Please respect copyright.PENANAnMYplV6skW
Lanjut ))
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:9112Please respect copyright.PENANA5VgHMUs9gi
Salin link ini ke browser kamu:
linktr.ee/Ceritw
atau
karyakarsa.com/DSASAXI88
POV: Pram
Silvia9112Please respect copyright.PENANAe2zISDddNO
terbaring di sofa dengan mata yang mulai terbuka. Napasnya pelan, dadanya9112Please respect copyright.PENANAkXfwsTjfE7
naik-turun dengan ritme teratur. Aku duduk di kursi tamu, menenangkan diri9112Please respect copyright.PENANA16BOvDsi9y
sendiri lebih dari siapa pun. Baru saja kupijat beberapa titik akupresur ringan9112Please respect copyright.PENANAVF73Q0Nh4L
di leher dan punggungny teknik sederhana untuk merangsang sirkulasi darah. Tapi9112Please respect copyright.PENANAQGLlkpAoYq
tangan ini sempat ragu, bukan karena takut salah pencet, tapi karena… terlalu9112Please respect copyright.PENANAppt1sGNPQ6
nyaman menyentuhnya.
Tubuh gadis9112Please respect copyright.PENANAtjINKVvsjv
itu seperti dibuat untuk menjerat perhatian. Montok, tapi tidak liar. Paha9112Please respect copyright.PENANAmswfqHnqf5
penuh, pinggul lebar, dan dada yang… ya, cukup untuk membuat mata pria normal9112Please respect copyright.PENANAAH5BwyF7VI
berpindah ke arah yang salah. Tapi yang membuatku susah mengalihkan pikiran9112Please respect copyright.PENANA5J0ionR2ok
justru perutnya—ramping, mulus, tak seperti gadis bertubuh besar pada umumnya.9112Please respect copyright.PENANAOVmjquyV6e
Dan wajahnya… wajah remaja yang terlalu cepat dewasa, lengkap dengan tatapan9112Please respect copyright.PENANALpgwLGMWpt
polos yang bikin dada sesak.
Tenang,9112Please respect copyright.PENANAHHNOnwNzjk
Pram. Profesional. Aku mengingatkan diri.
"Apa9112Please respect copyright.PENANAAMp0z5v8WP
dia sudah sadar?" suara Bu Tiur menyentak lamunanku. Wanita itu9112Please respect copyright.PENANAz37Yth0SEU
menghampiri, duduk di samping anaknya, menatapku penuh harap.
“Sudah. Ini9112Please respect copyright.PENANAxOz8BFKR8e
cuma darah rendah. Dia kelihatan lelah banget… mungkin diet terlalu ekstrem.9112Please respect copyright.PENANAcyQcZDJiU6
Bisa juga anemia ringan.”
Bu Tiur9112Please respect copyright.PENANASEdheNAIvt
mendengus. “Ah, masa sih? Tapi kan, dia udah beberapa minggu ini pucat. Panas9112Please respect copyright.PENANAM5a7Azx1Tw
dingin. Terus kayak ada yang dorong dari belakang pas tidur.”
Aku9112Please respect copyright.PENANA97qSCdUZyP
mengangkat alis. “Dorong?”
“Kayak ada9112Please respect copyright.PENANAoIiNfVho5Y
yang dudukin. Tiba-tiba nggak bisa gerak. Kayak ada yang nindih. Itu bukan9112Please respect copyright.PENANAHH0RaiJOET
sakit biasa, Mas. Ini pasti ada yang ngirimin!”
Sebelum aku9112Please respect copyright.PENANAbn0kQPVA2U
bisa menjawab, Togar datang dari dapur sambil membawa segelas air.
“Lo yakin9112Please respect copyright.PENANAYn0YlJP3Lu
bukan karena guna-guna, Pram?” Togar menatapku serius. “Gue udah feeling nggak9112Please respect copyright.PENANAEqRD15PxRw
enak dari kemarin. Apalagi bisnis gue lagi stuck. Banyak klien mundur9112Please respect copyright.PENANA7ko9tyzJ91
tiba-tiba. Lo ngerti kan?”
Aku menarik9112Please respect copyright.PENANATFmsNJz0V2
napas panjang. Sebenarnya aku ngerti. Ngerti bahwa otak mereka sudah memilih9112Please respect copyright.PENANAMpfwsslqhh
percaya pada hal gaib, bukan sains. Tapi aku juga ngerti kalau bantahan terlalu9112Please respect copyright.PENANAsoywCh4EN2
keras justru bikin mereka makin yakin aku menyembunyikan sesuatu.
“Kalau itu9112Please respect copyright.PENANAZSBfMmRqJe
keyakinan lo… ya gue bantu semampunya,” jawabku akhirnya, menyesap kopi hitam9112Please respect copyright.PENANACYMma82nFJ
yang mulai dingin. “Tapi ini anak menurut gue cuma kecapekan.”
Steven yang9112Please respect copyright.PENANAaEiq7eDlty
duduk di kursi samping Adinda ikut menyela, “Tapi gue juga ngerasa aneh, Mas.9112Please respect copyright.PENANAfkiROUbEEn
Udah seminggu ini kepala sering pusing. Perut mual, padahal gue nggak masuk9112Please respect copyright.PENANAvUcP2iqCkP
angin atau kurang tidur.”
Aku9112Please respect copyright.PENANAUUnQr4UbjI
menggeleng dalam hati. Kepala pusing, mual? Itu textbook banget. Stress dan9112Please respect copyright.PENANAY5eTOLi6PH
asam lambung. Tapi ya sudahlah.
Baca lanjutan9112Please respect copyright.PENANA8JgyHOdx9r
versi tidak sensor & koleksi lainnya:
Salin link ini9112Please respect copyright.PENANAybCL6HuTOO
ke browser kamu:
linktr.ee/Ceritw
atau
karyakarsa.com/DSASAXI88
Mereka ingin9112Please respect copyright.PENANA7JeB5ZSywX
percaya, dan aku terlalu malas berdebat.
“Tanda-tanda9112Please respect copyright.PENANA9zhgGosgfd
begitu memang bisa jadi sinyal gangguan energi, sih,” kataku sambil tetap9112Please respect copyright.PENANAc7IrddtZ31
menjaga nada bicara. “Tapi gue bukan dukun. Gue cuma bantu terapi badan,9112Please respect copyright.PENANAQFFJG47nEf
bersihin energi kotor yang nempel. Nggak lebih.”
“Tapi Mas9112Please respect copyright.PENANAzJlqLU1N0I
harus bantu kami. Harus!” suara Bu Tiur mulai panik. “Saya nggak tenang kalau9112Please respect copyright.PENANAT4wG4s1Cmu
Mas nggak ngawasin langsung!”
Togar9112Please respect copyright.PENANAh2B7cvKeqV
mengangguk. “Lo nginep sini dulu, Pram. Sementara aja. Tolong bantuin keluarga9112Please respect copyright.PENANANXl11DZjky
gue beresin semua ini. Gue bayar. Lo tahu sendiri, gue nggak pelit.”
Aku tertawa9112Please respect copyright.PENANAttva434L0H
kecil. “Lu ajak gue ke Bandung cuma buat jampi-jampi bisnis, Gor. Sekarang9112Please respect copyright.PENANA15VXRJmcGR
malah jadi pengasuh keluarga?”
“Ya bisa9112Please respect copyright.PENANA9S3yGl3SET
sekalian. Gue percaya lo, Pram. Lagian bukannya lo juga dapat kontrak pijat9112Please respect copyright.PENANAsL6lvlBl56
promil di klinik deket sini? Anggap aja sambil kerja.”
Aku mendesah9112Please respect copyright.PENANAMaS07QgAHi
pelan. Sialan. Gue datang buat kontrak pijat promil. Bukan main sinetron9112Please respect copyright.PENANAQiXN4vn7BR
mistik. Tapi… ya udah lah.
Toh, uangnya9112Please respect copyright.PENANARfPLNvMKRp
jalan. Makan gratis. Tempat tidur empuk. Dan… pemandangan di rumah ini lumayan9112Please respect copyright.PENANAPJh1aoYlRN
juga.
Mataku tanpa9112Please respect copyright.PENANAyYlyrxKHOs
sadar melirik ke arah Silvia yang masih berbaring. Dia sadar penuh sekarang,9112Please respect copyright.PENANAxUj2fc6hVQ
dan menatapku Tajam tapi masih lemas tak bisa bergerak
Bersambung...
Baca9112Please respect copyright.PENANAfwt1j5wyxs
lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
Salin9112Please respect copyright.PENANARBOueYABPw
link ini ke browser kamu:
linktr.ee/Ceritw
atau
https://karyakarsa.com/DSASAXU
ns216.73.216.176da2