704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0VOfFBdtC
“Udahlah Ci, nggak usah diperpanjang!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC68mPT5owC
“Nggak bisa, Dek! Itu tadi namanya kamu lagi di bully, masa kamu diem aja?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8w8uX4YEV0
“Cuma disuruh beli rokok doang, Ci!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSx2f6LRHC
“DOANG?! Kalau kamu ketauan guru, kamu yang kena! Mereka ya tinggal ketawa-ketawa doang liat kamu masuk BK!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3C2uZK09W
Siang-siang begini David sudah berdebat dengan Kakaknya, Gracia. Itu semua gara-gara dia melihatnya membeli rokok di warung belakang sekolah. Awalnya dia mengira David sekarang merokok, ternyata ia mengikutinya hingga David menyerahkan rokok tersebut ke Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmjseditrC
Kevin adalah pria yang menyuruh David untuk membeli rokok tersebut, dia adalah salah satu pentolan geng yang menguasai sekolah ini. Literally, menguasai sekolah ini. Tidak ada yang tidak tunduk padanya di sekolah, mengingat keluarganya memiliki pengaruh dan sumbangsih yang begitu besar di sekolah ini. Kepala sekolah pun tidak berani menyentuh dia, apalagi hanya guru BK biasa.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNr7ktjEQZK
“Pokoknya aku bakal laporin dia ke BK besok!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BSTZJ0cDy
“Ci, nggak usah aneh-aneh! Ci Gre tau kan dia siapa?! Yang ada aku sama Cici yang kena masalah kedepannya!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMskWYwwadr
“Terus, kamu pikir Cici bakal takut? Kepala sekolah aja bisa Cici marahin, apalagi cuma mereka?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz467TOulcs
Ya Ci Gre, atau yang nama lengkapnya Shania Gracia, adalah salah satu siswi yang paling ditakuti di sekolah ini. Dia adalah mantan ketua OSIS, dan satu-satunya siswi yang pernah memaki kepala sekolahnya sendiri. Perkaranya sama seperti yang terjadi pada David, sekolah tidak memberikan sanksi atau perhatian sedikitpun pada perundungan yang terjadi pada adik temannya. Ya, wajar saja dia marah besar. Rasa keadilan dan kepemimpinan yang kuat dalam diri Gracia
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuQvGOwuFJ
“Pokoknya Cici nggak peduli, besok Cici mau ketemu sama si Kevin-Kevin itu!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxes3lPd7F9
—
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgxWOPwKPF
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwb0And3n6
“Gue tau lo punya pengaruh di sekolah ini, tapi nggak seenaknya gitu sama Adek gue!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3Kak2oQus
“Wow, tunggu dulu. Gue nggak nyuruh dia apa-apa, orang dia yang sukarela buat beliin gue rokok.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEnII1uqLf
“Nggak mungkin, Adek gue nggak sebodoh itu. Sekarang gue mau lo minta maaf sama dia, dan balikin duit yang dia pakai buat beliin rokok lo!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApk7AAqYRF
“Nggak akan gue lakuin, kecuali…” Kevin melirik tubuh Gracia dari atas hingga ujung kakinya. Gracia memiliki tubuh yang sangat seksi dan berisi, itu semua tercetak di seragam sekolahnya. Pinggulnya yang kecil, pantat dan kedua pahanya yang begitu berisi, serta payudaranya yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya. Semua itu membuat Kevin tertarik padanya, sebuah ide muncul di kepalanya. Tidak baik untuk tidak memanfaatkan momentum ini.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuf3Lb8rTb
“Kecuali apa?! Gue nggak mau ada pengecualian, gue mau lo minta maaf sekarang juga!” Bentak Gracia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFljYw9Vplq
“Oke-oke, nanti ya. Gue mau masuk kelas dulu.” Balas Kevin, saat mendengar bel masuk kelas berbunyi. Ia meninggalkan Gracia yang masih emosi dengan sikapnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfLCUoNaXr
—
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FfwcV1TIS
“Dek, kamu kenapa biru-biru gini?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iYCccBaoy
“Ya gara-gara Cici, udah aku bilangin jangan ikut campur!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgN1vq0XCgH
David membanting pintu kamarnya di depan Gracia, tentu sebagai kakak dia sangat kaget dengan penampilan adiknya yang berantakan dan terlihat lebam di wajahnya saat pulang sekolah. Ia tahu apa yang terjadi padanya, dan ia sadar ini semua salahnya. Andai saja dia tidak nekat untuk mengkonfrontir Kevin, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Tapi, jika ia tidak mengkonfrontir anak itu, David mungkin masih akan menjadi bulan-bulanannya. Sama saja, tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk. Ia harus bertemu dengan Kevin lagi, untuk membalas apa yang telah dilakukannya kepada David.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIb7xJE61C
Keesokan harinya dia kembali bertemu dengan pembully adiknya itu, masih dengan kata-kata yang sama. Dia mau meminta maaf dan menjauhi adiknya jika syarat yang ia minta terpenuhi.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWs9sq3smbs
“Apa syaratnya?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaf28Zxpl3
“Lo, jalan sama gue.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzsDokuaUY
“Najis!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfxOY9rn3G
“Oke, anggap itu penolakan dari lo. Adek lo nggak akan jauh-jauh dari gue.” Ancamnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsafZkBp3nB
Gracia kembali berpikir, ia tak mau hal seperti kemarin kembali terjadi. Anak ini hanya mau jalan dengannya, itu saja. Tapi ia tidak sudi berjalan dengan anak ini, dia telah membully adiknya, dimana harga dirinya mau merendah sejauh ini agar adiknya tidak dirundung lagi. Tapi ini satu-satunya cara, agar David aman dari pria ini.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR70scQqSCc
“Gimana, cuma nonton aja. Tapi… paling ada makan malam atau yang lainnya.” Tawarnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6qnMDkvaf
“Dengan janji lo jauhin David.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SccEuSgee
“Iya, gue jauhin dia. Kalau bisa gue lindungi dia.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUR8fxHSOL
“...Oke.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQx9eJFmh9
“Hahaha! Besok, jam 7 sore gue jemput lo.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9lR18S1SB
“Nggak usah, gue jalan kesana sendiri.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCIcEzPfCA
“Fine, tapi tepati janji lo.” Balas Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡin0UKTeuMa
“Gue bukan orang yang ingkar janji.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKU3nObE7Y9
—
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAun387ksJG
Sesuai dengan janji yang mereka buat, Gracia malam itu pergi bersama dengan orang dibalik perundungan yang dialami adiknya. Sejauh itu dia merendahkan martabatnya, demi adiknya sendiri. Mereka pergi ke sebuah Mall, untuk menonton film yang kebetulan Gracia ingin tonton. Kevin benar-benar menepati janjinya, tidak ada obrolan sepanjang film berlangsung. Setelah menonton, Kevin mengajak Gracia untuk makan malam. Awalnya Gracia menolak, namun Kevin kembali mengingat janji mereka.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLonUAgjq7
“Ya udah, mau makan dimana?” Tanya Gracia dengan ketus.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HZKECmnAU
“Jangan ketus gitu dong jawabnya, santai aja.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07NxTCiFSr
“Mau makan dimana?!” Balasnya semakin ketus. Kevin hanya tertawa mendengarnya, akhirnya mereka makan malam di sebuah restoran sushi. Lagi-lagi, Gracia belakangan ini ingin makan sushi. Seolah-olah Kevin bisa membaca pikiran Gracia, sejauh ini Gracia bisa menikmati “kencan” mereka.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDENgiFjCQ
“Besok bisa kali, lagi.” Ujar Kevin, ketika mengantar Gracia pulang.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrFAmpiFNB
“Eh, nggak ya! Janji cuma ini aja, sekali ini!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXCUUOb03V
“Yah, ya sudah. Sampai ketemu sama adek lo besok.” Balasnya. Sial, pikir Gracia. Daya tawar Kevin lebih tinggi daripada dirinya. Apa yang bisa ia berikan selain kencan ini? Otak Gracia berusaha untuk menolak ajakannya, tapi sejujurnya dia menikmati kencan ini. Secara dia belum pernah kencan dengan pria sebelumnya, Gracia adalah seorang “alpha woman” yang tidak perlu pria di hidupnya. Setelah kencan malam ini, ia mulai berpikir kalau ini semua tidaklah buruk.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLPyqGV7lj
“Oke, lo mau kemana besok?” Tanya Gracia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2PXCkyNEA
“Nah, gitu dong. Gue sih rencananya mau ke cat cafe, lo bisa kan main sama kucing?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLaXAZJhbd
Cat Cafe? Sungguh tidak terbayangkan dalam kepala Gracia kalau pria menyebalkan dan menyeramkan sepertinya bisa menyukai kucing, bahkan sejauh ingin pergi ke Cat Cafe. Sedikit ada perasaan yang muncul dalam Gracia, namun ia segera menyingkirkan perasaan itu. Ini semua pasti trik darinya untuk meluluhkan hati Gracia, ia tak boleh lengah dan harus tetap waspada.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUJbhgEY9z
Tapi, Cat Cafe adalah gerbang pembuka yang membuat Gracia dan Kevin semakin dekat. Gracia masih berpegang teguh pada perjanjian mereka, dan Kevin juga. Ia menjauhi David dan bahkan menyuruh teman-temannya untuk tidak melakukan perundungan pada David, ia menggunakan alasan bahwa David tidak menarik lagi untuk dipermainkan. Memang benar, Kevin sudah tidak tertarik mempermainkan David, tapi sekarang dia lebih tertarik mempermainkan Kakaknya yaitu Gracia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfs7pxl1GCq
—
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboNZB3KZIG
Kedekatan antara Gracia dengan Kevin tentu ia simpan rapat-rapat. Di depan adiknya, dia seolah masih membenci Kevin. Setiap hari dia bertanya apakah Kevin mengganggunya, dan jawabannya selalu tidak. Artinya, Kevin berpegangan pada janjinya. Sedikit Gracia merasa lega, pengorbanannya untuk jalan bersama Kevin tidaklah sia-sia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6z3VC1tiL
“Ci…”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbftV8dbOc
“Iya, Vid?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6TwuU2Qek
“Cici apain dia?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL3rM8nWEd
“Hah? Emm… ya cuma Cici marahin aja.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMUNVju1Rc
“Kok bisa dia senurut itu sama Cici?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3IaET7QxZ
“Kamu ngeremehin powernya Cici di sekolah?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1VONNRfwJ
“Ya nggak, cuma aneh aja dia tiba-tiba nurut sama orang. Apalagi Cici bukan orang yang dia kenal.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFhG0ClCdE
Kecurigaan David membuat Gracia bingung. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya? Apa dia tetap melanjutkan perjanjian mereka, atau menyudahinya? Ia takut jika David tahu soal perjanjian mereka, dia tidak mau David tahu kalau Kakaknya merendahkan harga dirinya demi menyelematkan diri David.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGpjTxOM5L
“Gue mau stop.” Ujar Gracia. Saat sedang makan malam bersama Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbU1h5qofn
“Maksudnya?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZOqQc7xPo
“Ya gue mau stop, udah cukup perjanjian ini.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMqN7EhLJN
“Oke, artinya perjanjian kita selesai. Sesimpel itu kan?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3cFQ3bjsA
“Tapi lo tetep jangan sentuh adek gue!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdGnTH8iGv
“Ya nggak bisa gitu dong, Shania Gracia. Pernjanjian kita ya berlaku selama perjanjian itu berjalan, kalau lo mau stop pernjanjian ini ya artinya gue bisa dong main sama adek lo lagi?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeok1upVm76
“Arrgghh! Gue capek sama lo, bisa nggak sih lo hidup tanpa ganggu adek gue?!” Kemarahan Gracia memuncak, sebuah gebrakan di meja restoran tersebut berhasil membuat seluruh mata menatap dirinya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPhUvtpD3f
“Nggak, karena adek lo itu kesayangan gue.” Senyumannya yang begitu menyebalkan di mata Gracia itu muncul. Marah, hanya itu yang Gracia rasakan. Namun dia bisa apa? Ia benar-benar merasa tidak berdaya sekarang, kemana Gracia yang tangguh itu? Kenapa ia bisa takluk di tangan pria ini?!
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJjRZdKUE7
Entah mengapa, Gracia mulai menyesali apa yang dia lakukan sekarang. Seandainya dia mengikuti apa yang dikatakan oleh David, mungkin dia tidak perlu melakukan ini semua. Tapi, ia juga tidak bisa membiar David terus dibully oleh mereka. Tidak ada cara lain, selain melakukan ini semua. Melapor ke kepala sekolah sudah tidak mungkin, yang ada dia dan adiknya yang terkena masalah.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ617btlV2ES
“Kenapa, kok diem?” Tanya Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkjGGaocEX
“Nggak apa-apa…”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesmYHA6mS1
“Oh, besok gue jemput lo ke kelas ya.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRVUUefBi6
“Hah, ngapain?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3254WGgUQG
“There's something I want you to see…” tersungging sebuah senyum licik di bibir Kevin, sayang Gracia tidak bisa mengetahui maksud dari senyum itu.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ698ohwp6q8
—
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IErhqjod6
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjPL6u0106
“Shania Gracia.” Panggil Kevin, saat melihat Gracia keluar dari kelasnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEXlzssxwk
“Apa?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XQsGyOvBe
“Ikut gue.” Ia menarik tangan Gracia. Gracia sedikit ragu-ragu untuk mengikutinya, tapi Gracia berusaha perasaan itu. Sejauh ini, dia tidak melakukan hal yang buruk kepadanya, jadi kenapa dia harus ragu? Lagipula ini kan di lingkungan sekolah, kalau ada apa-apa dia bisa mengadukan semuanya ke pihak sekolah, walau dia tahu itu semua akan sia-sia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUnUnhPmQA
Kevin mengajak Gracia masuk semakin dalam ke area belakang sekolah, disana ada ruangan gudang yang memang dijadikan tempat untuk markas anak-anak nakal di sekolahnya. Ia mulai ragu, kenapa dia membawa Gracia ke tempat ini? Instingnya untuk melawan mulai muncul, ia menarik tangannya dari genggaman Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m7cGVmAHI
“Ngapain kesini?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaA951Iw9d
“Just follow me.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CuSRoQKe1
“No! Jawab aku dulu!.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRkVVi0mqy
Kevin tak menjawab, tapi dia menarik tangan Gracia dengan kekuatan penuh. Cengkramannya membuat pergelangan tangan Gracia sedikit nyeri, Gracia yakin sekarang dia membawanya ke suatu hal tidak baik. Dari luar bangunan itu, Gracia mendengar suara desahan seorang wanita. Jantung Gracia semakin berdebar kencang, belum pernah Gracia setakut ini sebelumnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNEeNtpfwn
“Nngghh! Aahh… aahhh… aahhh! Te-terus Paakk!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcGSC9b6pi
Kevin membuka pintu gudang itu, suara perempuan itu semakin jelas. Gracia mengenal suara itu, itu adalah suara sahabatnya. Dugaannya benar, suara itu memang berasal dari sahabatnya yaitu Shani.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4TI7H52Rq
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVTJM3Qs5H
“S-Shan…” Mata Gracia tak mempercayai apa yang dia lihat sekarang. Shani, sedang berpegangan pada meja. Lalu di belakangnya ada Pak Herman, kepala sekolah mereka sedang menyetubuhi Shani.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJSD1ZB4Bf
“Ooohhh! G-Ge… ngapain–aahhh! Kamu kesiniihh… nnngghh! Nnghh! Aaahhh!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiarGKA0DY
“Kamu jadi bawa dia, Vin?” Tanya Pak Herman pada Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9Tepxau99
“Jadi, ntar bapak nyoba dia juga kok!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDyxU98KYG
“Anjing lo Vin! Nggak ya, nggak bakal gue ma–mmmpphhhh!!” Omongan Gracia terputus karena Kevin dengan cepat membekap mulutnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxL7w7LQd2
“Tenang sayang, kamu nonton aja dulu. Nanti kamu kayak Shani juga kok, tergila-gila sama kontolnya Pak Herman, hahahaha!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsuYXaEAqg
Ia mendudukkan Gracia di sebuah kursi, lalu mengikat tangan dan kakinya. Matanya menatap lurus ke arah Shani yang masih dikerjai oleh Pak Herman. Ia menolak untuk melihatnya, tapi rasa penasarannya membuat dia terus membuka matanya. Erangan Shani yang terdengar begitu nikmat semakin membuat Gracia penasaran, ingin melihat permainan mereka.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2jnOsKHEe
“Nnghh… aaahhh! P-Pak… aaahhh iyaaahh! ma-mau keluaaarrrhh!! Mmmffhhh! Aaahhhhhh!!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9YXBAdk2Y
Gracia melihat bagaimana tubuh Shani mengejang hebat, lalu dari vaginanya keluar cairan bening seperti air seni yang mengalir keluar begitu deras. Pedang kejantanan Pak Herman tercabut dari vagina Shani, batangnya terlihat begitu besar dan kokoh, apalagi bagian jamurnya yang terlihat sangat merah seperti strawberry. Tubuh Gracia memanas, rasa gatal menyelimuti selangkangannya. Ia tidak mengerti kenapa, tapi entah mengapa apapun yang Shani rasakan pasti begitu nikmat.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhP9Tox4Tgb
“Pak, gantian ya.” Suara Kevin terdengar dari belakang Gracia. Ia ternyata sudah melepas celananya, sekarang penisnya sudah siap dihunuskan ke dalam vagina Shani. Sama seperti milik Pak Herman, milik Kevin juga besar dan kokoh. Urat-uratnya lebih tercetak jelas dibanding milik Pak Herman.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0u0tud67b5
“O-oohhh! V-Vin… bentaarhhh… nnnghhhh! Aaahhh… bentar Viinn…” Shani memohon untuk diberi waktu, sebelum penis Kevin mengobok-obok vaginanya lagi. Sambil menunggu, Kevin bermain dengan payudara mungil Shani. Shani menoleh kebelakang, lalu bibir tipisnya memagut bibir Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw2ZpLBunD
Kevin mulai menggerakkan pinggulnya, terlihat dari penisnya yang mulai keluar masuk dari vagina Shani. Badan Gracia semakin memanas, apalagi ketika melihat Shani tersenyum menatapnya. Tatapannya seolah mengajak Gracia untuk ikut menikmati apa yang dia rasakan.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qRxBTp4HS
“Kamu nggak usah sok-sok nolak deh, Gracia. Ini memek kamu basah gini.” Tangan Pak Herman tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam rok abu-abu Gracia. Elusan kasar yang dia lakukan di luar celana dalamnya membuat Gracia tersentak kaget, rasa geli yang begitu nikmat rasanya langsung naik ke kepalanya. Di balik kain yang menutupi mulutnya, sumpah serapah terucap dari mulutnya. Ia masih menolak rangsangan yang diberikan oleh Pak Herman. Harga dirinya masih ada, dan dia tidak mau itu sampai jatuh.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQoMJFpVzT
“Vin, saya lepas aja ya bajunya.” Pak Herman melepas kancing seragam Gracia satu persatu. Hingga bra ungu yang tak sanggup menampung payudaranya itu terlihat. Gracia masih berusaha melawan, dengan menepis tangan Pak Herman menggunakan tubuhnya. Pak Herman yang kesal lalu menampar pipi Gracia dengan cukup keras.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoO197zw6D
“Bisa diem nggak?! Saya nggak akan kasar kok kalau kamu diem!” Ujar Pak Herman. Gracia hanya bisa meringis, merasakan pipinya yang begitu perih akibat tamparan pria tua itu.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZm6hRNRYM
“Wow, gede juga punya kamu Gre.” Tangan Pak Herman kemudian mencongkel payudara Gracia dari bra yang ia kenakan. Remasan-remasan kecil yang diberikan Pak Herman membuat Gracia kelojotan, dalam hatinya ia belum pernah merasakan sentuhan pria yang senikmat ini. Pak Herman menarik bekapan mulut Gracia.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90lMAl2SLI
“A-anjiiingg lo… mmfffhhh! Nggak akan gue maaf–aaahhh… nnngghh… nggaakkhh!!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLj1FL0WzN2
“Nggak usah nolak Gre, kalau enak ya bilang aja.” Balas Pak Herman. Tangannya kini juga memilin-milin puting susu Gracia yang sudah mencuat keluar.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhkBPR7E4x
“NGGAK! A-aaahh… Nggak!!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqJ0cRlf4b
Gracia mengalami dilema yang begitu hebat. Ia tidak mau harga dirinya jatuh, tapi sejujurnya dia menikmati rangsangan yang diberikan Pak Herman. Ia juga masih takut akan keperawanannya, ia menjaga itu baik-baik. Tentu saja dia tidak mau sembarang orang yang merenggutnya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAnJG1F1oJ
“OOUUHHHHH… KEVIINNN! NNNGGHHHH!! AAAHHHHH!!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNL27u8fu3q
Teriakkan kencang dari arah mulut Shani membuat semua mata memandangnya, rupanya dia mengalami orgasme. Ini yang kedua kalinya di depan mata Gracia, sekali lagi ia tampak menikmati orgasmenya. Kevin tidak memberi dirinya waktu untuk meredakan orgasmenya, ia memutar tubuhnya dan kembali menggenjot vagina Shani dengan kencang. Suara hentakan saat tubuh mereka bertemu terdengar begitu nyaring.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5mk4LHX87
“Tuh, Shani aja keenakan kena kontolnya Kevin.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9N4oGFICQH
“Nggak! Dia pasti dipaksa kan?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Z31jiFh6o
“Loh, tanya aja sama Shani. Saya sama Kevin ada maksa nggak? Gimana, Shan?” Tanya Pak Herman, dan hanya gelengan kepala yang Shani lakukan. Dia masih menikmati sodokan penis Kevin di vaginanya.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4Gxn3I3q3
“Aarrghh, Shaann! Gue keluarr!” Kevin mengeram, sodokannya semakin cepat. Hingga tiba-tiba dia berhenti, pinggulnya bergoyang seperti berusaha melesakkan lebih dalam penisnya. Shani memeluk tubuh Kevin begitu erat, Kevin menarik kepalanya lalu mereka saling bercumbu.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngLgH8bhaW
“Gimana, tertarik nyoba kayak Shani?” Tanya Pak Herman.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lUTukNMSD
Hanya ada dua jawaban, ya atau tidak. Otak Gracia memilih jawaban kedua, sedangkan selangkangannya meraung-raung meminta dia menjawab dengan jawaban pertama. Ia bimbingan, namun sepertinya otaknya masih berjalan dengan sempurna.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1w0soKd62
“NGGAK! NGGAK SUDI GUE!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuWj4slQ6I
“Hahaha, gimana nih Vin? Pakai cara kasar aja ya?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzduf3N4tc3
“Eh, jangan Pak! Barang bagus ini, iya nggak Shan?” Balas Kevin
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8rCdUA1Q2
“Ge, coba dulu. Enak loh.” Bujuk Shani.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZIQ7MsVkx
“Shan, udah gila ya lo?!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRbAxfHicJ
“Aku nggak gila Ge, aku cuma nurutin apa yang tubuhku mau.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTH1P15uW7
“Nggak! Nggak akan gue denger lo lagi!”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1k6vjbY8MZ
“Shani juga ngelakuin hal yang sama Gre, lo tau kenapa gue nggak ngerjain si Krisna lagi? Bukan karena lo marah-marah ke Pak Herman, tapi karena Shani dengan sukarela nyerahin diri ke kita.” Jelas Kevin.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXTl968jMy
“Dia lebih pintar dari kamu Gre, dia tahu apa yang harus dia lakukan.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G3KkfUcIB
“Jadi… Shan?”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1rh6XKy00
“Maaf, Ge. Aku ngelakuin apa yang perlu aku lakuin, dan maaf udah bohong.”
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgzorqtkiu
Mata Gracia mulai berair. Jadi selama ini pikirannya membohongi dirinya sendiri, bukan dia yang menyelamatkan adik Shani dari rundungan Kevin, tapi Shani sendiri yang menyelamatkannya. Selama ini, sahabatnya telah berbohong kepadanya. Berkata kalau Gracia lah yang menyelamatkan adiknya, ternyata dia sendiri yang menyelamatkannya. Ternyata, Gracia tidak sekuat yang dia pikir, dan dia tidak sehebat itu. Pikirannya mulai mengabur, mulai berpikir kalau dia ternyata bukanlah siapa-siapa. Kalau memang dia tidak sekuat itu, lalu apa yang harus dia lakukan sekarang untuk melindungi David?
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZp7d7kdwY
Pak Herman melepas ikatan tangan dan kaki Gracia. Tidak ada perlawanan darinya, dia sudah menyerah. Pak Herman menarik kepalanya lalu memagut bibir tebal Gracia. Gracia hanya diam, seolah dia sudah menyerahkan tubuhnya kepada Pak Herman. Isak tangisnya perlahan mereda, tangannya mulai meraih leher Pak Herman untuk membuat ciuman mereka semakin dalam.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGjgvy3i8e
“Jadi gimana Gre, Mau lanjut?” Tanya Pak Herman.
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOT4WKcTY6
Gracia mengeluarkan sebuah anggukan pelan, menandakan dia setuju dengan Pak Herman. Sudah tidak perlu ditutupi lagi, kalau dia ingin mencoba kenikmatan yang dirasakan oleh Shani. Toh, ini kan satu-satunya cara untuk melindungi David?
704Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnxixwxecy
