
Bangun za, Reza! bangun sayang... beberapa kali terdengar sayup-sayup kecil suara seorang wanita memaksa masuk ke dalam telinganya. menampar perlahan dirinya dengan suara lembut, kelembutan itu seakan memaksa masuk ke dalam mimpinya, sehingga dengan sekejap, dia seperti ditarik keluar ke dunia nyata, bersamaan dengan Uminya yang menarik selimut dari padanya, dalam upaya membangunkan anaknya dari tidurnya yang lelap. Hal itu tentu saja ikut membantu hawa dingin di pagi hari menyapa tubuh telanjangnya yang ternyata hanya mengenakan celana dalam yang menutup area selangkangan.
“astafirudlah aladsiim.. nak kenapa kamu tidur pake celana dalam nak? sudah Umi bilangin, masih aja dilakuin!” kata Anisa, Uminya Reza sambil berusaha membuka celana dalam anaknya. “nak ini dosa loh nak, pamali! tempat tidur itu tempat suci, kita yang tidur di sini gak boleh mengenakan sehelai pakaianpun. Kenapa kamu malah tidur make celana dalam nutupin kontol kamu nak?” kata Anisa dengan nada serius kepada anaknya. “iya mi, maaf, Eza lupa mii..” Kata Reza dengan nada menyesal.
“soalnya tadi malam habis ngocok kontol Eza, seketika langsung Eza ketiduran gitu mii, mana kontolnya cuma Eza kluarin kepalanya aja dari celana dalam biar bisa dikocok” kata Reza sambil menunjukan kontol ngecengnya yang sekarang sudah terekspos berkat Uminya yang berhasil membuka celana dalam anaknya tadi. Sambil menggenggam celana dalam Reza di tangannya, Anisa hanya bisa mendengarkan alasan klise anaknya yang sudah ketahuan berbohong dengan tangannya dilipat di bawah toket besar, bulat dan padat miliknya, khas ibu-ibu 35 tahun di bumi 5.0, yang mana bagian depan tubuhnya terekspos karena hanya mengenakan baju tidur transparan berwarna abu-abu terbuka depan tanpa kancing baju yang biasa selalu ada sebagai aksesoris yang wajib. tapi tidak untuk baju tidur miliknya. Sehingga, semua hal indah dari tubuhnya dapat terekspos dengan bebas. Mulai dari perut rata sempurna, yang dihiasi dengan pusar yang ditindik, sedangkan di bagian bawahnya hanya terpampang bebas memek tembem nan indah tanpa celana dalam, yang memiliki jembut digunting rapi berbentuk love, lalu bagian inti dari memek itu sendiri, Lobang memek yang mekar seperti kuntum bunga nan cantik menambah kesan bahwa memek ini sudah sangat terlatih menjamu setiap batang kontol yang keluar masuk di sana, hal itu juga didukung dengan bibir memek merah muda cerahnya yang akan dengan mudah menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Memang semua nampak jelas, bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha, Karena Anisa hampir setiap minggu merawat memeknya di klinik kecantikan langganannya, ditambah lagi dengan clirotisnya yang menonjol keluar dari bibir memeknya, maka makin sempurnalah tampilan memek tembem miliknya. Di bagian kepala, Anisa mengenakan jilbab berwarna cream untuk menutup auratnya, sedangkan untuk pemandangan dari belakang, karna hanya menggunakan baju tidur mini transparan, pantat bulat besar nan berisi Anisa tidak bisa disembunyikan dengan sempurna. Sehingga kalau diperhatikan dengan seksama, apalagi ketika dia menunduk atau hanya berjalan saja sekali pun, lobang pantatnya tidak dapat disembunyikan, bahkan dengan bantuan dua bongkahan daging cantik miliknya sekali pun, lobang pantatnya seperti layaknya Putri malu yang mengintip dari celah menunggu seorang pangeran menjemputnya. Semuanya itu nampak masuk akal karena ketika kita tahu gimana lobang pantat Anisa menjamu lusinan batang kontol setiap harinya.
“kenapa ngocok kontolnya gitu sayang? masa kepalanya aja yang dikeluarin sih nak? pamali loh!”
“Kenapa kaya gak niat gitu ngocok kontolnya?” tanya Anisa sekaligus protes dengan perilaku anaknya yang sedikit menyimpang dari nilai-nilai norma yang ada di dunia ini. “iya maaf mii” sambung Reza dengan penuh penyesalan. “huuft iya udah sayang, lain kali jangan gitu lagi yah..” kata Anisa sambil berjongkok dan mencium bibir anaknya, Reza pun membalas ciuman Uminya di bibirnya dengan memainkan lidah di dalam mulut Uminya sebagai tanda dia sangat menghormati beliau. hhhmm cup hhmm ckcup hhmmaa…slurp..slurpp..ckuap..hhmmaa..bunyi perpaduan bibir dan lidah ibu dan anak yang dilumasi dengan air ludah mereka yang sangat apik membantu aktifitas kecupan bibir mereka berdua yang begitu liar di pagi hari.
“iya udah, Umi mau lanjut masak dulu.
kamu segera ngocok kontol kamu dan crotin pejunya di kasur mu yah nak.. dan jangan lupa sholat minta ampun dulu sebelum kamu turun dari tempat tidur. Ingat, Dewa selalu sayang dengan hambanya yang taat padanya. pada kitabnya ditulis, "bagi setiap anak laki laki yang kontolnya masih perjaka dan sudah atau baru bisa mengeluarkan peju, wajib hukumnya untuk sebelum kakinya menyentuh lantai, turun dari tempat tidurnya, dia harus segera mengocok dan menumpahkan peju dari kontolnya dan pastikan dia menumpahkan pejunya menutupi sebagian dari tempat tidurnya sebagai lambang penyucian tempat yang suci" demikian ayat yang dilafalkan oleh Anisa kepada anaknya.
“nah gitu sayang, dan jangan lupa sebelum ngocok, nyebut dulu biar ngocoknya makin khusyuk yah, biar peju yang keluar juga keluar dari kontol yang bersyukur nak..”
“iya mi..jawab Reza, “ehh tapi Umi, kenapa Abi, waktu beberapa kali aku tidur sama Abi dan Umi, aku kayanya gak pernah deh liat Abi ngocok kontol Abi sendiri mi pas baru bangun? apalagi mau crotin pejunya Abi mi, yang ada Abi make memek Umi buat ngocok kontolnya Abi mi dan pas mau crot, malahan crotnya di dalam memeknya Umi mi, kalo gak di memek Umi, ada juga yg aku liat, Abi crotin pejunya ke mukanya Umi, itu aja bukan Abi tapi Umi yang ngocokin sampe kontol Abi yang ngecrot. dan abis itu Abi langsung turun aja dari tempat tidur? tanya Reza kepada Uminya dengan nada tidak terima.
Sambil tersenyum dan dengan nada lembut Uminya menjawab, “loh kan beda sayang, kontol Abi itu sudah tidak terikat dengan ayat yang barusan Umi sebutkan buat kamu nak. karna Abi sudah dewasa yang sesungguhnya, dewasa sesungguhnya menurut Dewa dan kitabnya yaitu pada umur 15 tahun. sehingga agama kita menganggap kontol atau memek pada umur segitu, sudah sah untuk bisa ngentot, bukan cuma dari agama, tapi aturan negara juga sudah dikatakan sah, baik pria maupun wanita, sudah dianggap legal untuk bisa ngentot. Jadi sah untuk sebuah kontol yang dewasa itu masuk ke dalam lobang memek yang dewasa, dan begitu pula sebaliknya, sebuah memek yang sudah dewasa itu sah untuk menerima sebuah kontol yang sudah dewasa masuk ke dalam lobangnya. sehingga dia yang sudah dewasa, bisa ngentot dengan siapa saja yang sudah dewasa juga.
Jadi, berdasarkan penjelasan Umi tadi, Abi sudah tidak bisa lagi ngocok kontol Abi sendiri nak, mengapa demikian? karna 1. pahalanya gak ada kalo Abi ngocok kontol Abi sendiri, kontol Abi hanya bisa dikocok oleh Umi dan anak perempuan Abi atau setiap wanita yang Abi temui, kalo mau tinggi pahalanya. Makanya kan, Eza gak pernah liat Abi ngocok kontol Abi sendiri kan?”
“oh.. iya juga yah mi..” kata si Reza dengan nada paham. “Tapi mi, Umi pernah gak liat Abi ngocok kontol Abi sendiri mi?273Please respect copyright.PENANAjgqgYrHKfj
Bersambung…
273Please respect copyright.PENANAqG1ARO9fuD
di chapter berikutnya, kita akan tahu semakin dalam soal bagaimana kehidupan keluarga dan norma-norma di bumi 5.0 ini.
273Please respect copyright.PENANAFkV6agZoGn