*if you want to know what is the story i'm writing for know a story in other world*
i'm can't writing english so you can translate my story for know it.. ^^
Catatan : cerita ini hanya fiksi belaka, khayalan penulis yang diturunkan kedalam sebuah cerita dalam bayangan si penulis, jika ada kesamaan nama, latar, kisah dan lainnya maka itu hanya kebetulan belaka.
Chapter 1 - “72 Pilar Bahemoth”
“Planet Biru” adalah sebutan yang digunakan sebagai samaran dari planet bumi. Pada tahun 2075 dimana terjadi pergeseran lempengan bumi yang mengakibatkan bumi mengalami perubahan total. Terjadi perang perebutan kekuasaan,wilayah dan bahkan sumber daya yang ada dibumi saat tahun tersebut.
Tersisa tiga benua yang terpisah dibumi saat itu, yaitu :
”Benua ALEN dengan ibu kotanya Alin (Amerika Latin) dan pemimpin pertamanya bernama Alen Ferbito”, lalu
”Benua VAGO dengan ibu kotanya Elin (Europa Latin) dan pemimpin pertamanya bernama Vago Agusta”, dan terakhir
“Benua NIHON dengan ibu kotanya bernama Tokyo (Japan) dan pemimpin pertamanya bernama Mikoto Masamune”.
Dengan setatus dunia saat itu adalah perang dunia ke IX perebutan wilayah satu sama lain dengan menjatuhkan negara-negara yang dulunya ada kedalam kawasan benua tunggal dari 3 benua yang terpisah didunia, yang akhirnya menyisakan 3 negara yang berkuasa penuh disetiap benuanya masing-masing.
Tentu saja mereka yang memiliki kemampuan akan mendapat setatus dan tempat dalam industri-industri tertentu disetiap benuanya, dan mereka yang memiliki kemampuan kurang akan dijadikan “budak” untuk pekerjaan berat dan diperlakukan cukup buruk.
Dibenua NIHON, seorang laki-laki dengan rambut berantakan berwarna merah dan wajah yang pas-pasan, tinggi sekitar 170 cm dengan tanpa busana, baru saja terbangun dari tempat tidurnya, setelah itu dia pun tertidur lagi. 5 menit... 10 menit... 25 menit... 1jam .. dan dia pun berteriak....
“TERLAMBAT!!! AKU TERLAMBAT!!!!”
Dia dengan tergesa-gesa membasuh wajahnya, dan dengan sambil memakai baju tergesa-gesa pula dia turun kelantai bawah, dia adalah ”Aruma”, seorang laki-laki yang bekerja disebuah bank pemerintahan, dan bekerja keras untuk menghidupi ibu dan adiknya yang masih sekolah.
”Ku harap dunia ini hancur saja!”
Itu adalah kata-kata yang selalu dia lontarkan setiap berangkat bekerja. Dia hidup dengan gaji yang minim, dan dengan hinaan dari para saudaranya. Dia mengutuk dunia ini yang memberikan dia kehidupan seperti sampah. Dia bahkan mengutuk kehidupannya.
Aruma keluar dai rumahnya yang seperti rumah itu akan bisa hancur kapan saja. Dia lalu mulai berlari menuju tempat yang dia benci, yaitu ”Bank NIHON”, sebenarnya itu adalah tempatnya bekerja. Dia selalu ditindas oleh beberapa seniornya disana, karna itu dia benci tempat itu.
Disaat Aruma mencoba untuk berlari sekuat tenaganya, dijalan berbatu putih yang menjadi pemisah antara 2 sawah yang membetang indah disepanjang jalan, tiba-tiba muncul lingkarang seperti kaca hitam pekat didepannya, dan dengan reflek, Aruma mencoba menghindarinya.
“A-, Apa-apaan ini?”
Aruma masuk kedalam lingkaran hitam pekat tersebut tanpa dapat menghindari lingkaran yang semakin dan terus membesar itu.
“Dimana-, Dimana ini?!”
Langit biru yang membentang, bangunan-bangunan yang megah nan indah, dan orang-orang yang sangat ramai memenuhi alun-alun kota tersebut. Ditengah keramaian Aruma hanya terdiam, dia meyadari bahwa pandangannya melihat dunia berubah.
“A-, Apa ni?”
“HP?, MP? Lalu G?, apa maksud dari semua itu?”
”Ini seperti game saja, tapi G itu apa?”
Dipojok kiri atas Aruma melihat perubahan dari cara pandangnya terhadap dunia, berisi HP,MP dan juga G, dia juga mulai menganalisa sekelilingnya yang dipenuhi oleh orang-orang yang panik, ada yang berteriak disana-sini, dan ada juga yang menangis dipinggiran alun-alun kota tersebut.
”Sepertinya kita tak bisa meninggalkan alun-alun kota ini..”
”Apa ada semacam penghalang ya?”
Aruma reflek tenang saat melihat sekeliling, dia merasa dirinya berada dalam dunia game, Aruma sendiri sangat menyukai game, karna itu dia begadang semalaman untuk bermain game, yang membuatnya malas untuk bangun pagi itu.
Tiba-tiba langit gelap dan muncul lingkaran hitam seperti yang Aruma lihat sebelumnya, dari sana muncul tangan putih dan tangan hitam disetiap sisinya, seperti ada sesuatu yang mencoba keluar dari lingkaran hitam itu, sepasang telinga panjang dengan tubuh ramping panjang kebawah dan kaki yang bulat bertekuk seperti sedang jongkok, dan tangannya yang panjang melewati kakinya saat itu.
“Kelici?!”
Itulah kata yang keluar dari mulut Aruma saat melihat monster dengan bentuk seperti kelinci, separuh hitam dan separuhnya lagi putih, terbang diangkasa. Sambil mengenakan pakainan kemeja hitam-putih yang mewah.
“Selamat datang pesertaku”
Baru saja kelinci itu bicara kepanikan langsung meledak dialun-alun kota tersebut. Banyak orang merasa takut akan sosok tersebut, dan beberapa orang merasa penasaran.
”Pertama-tama perkenalkan namaku ”Rawit” tapi kalian bisa memanggilku ”Rabbit” untuk lebih akrabnya, hehe...”
Saat monster itu memperkenalkan namanya, keheningan langsung melanda alun-alun tersebut, mereka tak pernah manyangka bahwa monster tersebut akan melucu disaat yang tak jelas seperti itu.
”Baiklah.. masuk ke bagian pentingnya, seperti yang kalian lihat, cara pandang kalian melihat dunia sudah ku ubah dengan tambahan HP, MP, dan juga G.. singkatnya HP (melambangkan darah), MP (melambangkan energi dalam tubuh) dan G (melambangkan Gold atau mata uang dunia ini)”
Saat penjelasan tersebut, ada beberapa orang yang sadar dari maksud monster tersebut, dan ada juga yang tetap panik dan tidak mengerti maksud dari sang monster.
”Kalian juga bisa cek level dan kemampuan kalian dengan mengatakan ”Status” dan kalian juga mendapatkan tempat penyimpanan dariku, dengan mengatakan ”Inventory” maka mereka akan segera muncul dihadapan kalian.”
Aruma berkeringat dingin mendengar perkataan monster itu, dan dengan keberanian dia meneriakkan ”Status” dan muncul layar kecil didepannya berisikan,
Nama : Aruma
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : -
Title : -
Lv. : 1
STR : 3
INT : 1
AGI : 2
Poin yang dapat digunakan : 3
Gold : 10
Melihat hal itu Aruma hanya melengkungkan senyuman diwajahnya, dan dia lanjut meneriakan ”Inventory” muncul layar kecil seperti layar setatus dengan ada beberapa kotak-kotak kosong yang berisi keterangan 0/3.000.000.000 dan Gold : 10 , hal itu membuat Aruma makin meninggikan senyuman diwajahnya.
”0/3.000.000.000 , itu artinya aku bisa menyimpan 3 Miliar barang dalam inventory ini, ini benar-benar gila...”
Aruma sangat bersemangat melihat hal yang ada didepannya itu, karna dia jarang dapat waktu untuk bermain game, dia tidak pernah dapat menjadi apa yang dia inginkan, umumnya hanya mereka yang menjadi golongan bangsawan keatas yang dapat bersantai main game seharian, dan mereka golongan kebawah harus menabung untuk dapat membeli game yang diinginkan.
”Aku akan menambahkan sebuah pil dalam inventory kalian, kalian dapat memeriksanya dan kalian harus memakan pil tersebut.”
Saat monster tersebut selesai bicara, Aruma langsung mengecek item tersebut, dan jelas inventorynya menjadi 1/3.000.000.000, saat item tersebut ingin dikeluarkan dari inventory, Aruma sedikit bingung cara mengeluarkannya, karena tidak bisa disentuh, tapi saat Aruma memikirkan item tersebut, tiba-tiba item itu muncul sendiri didepannya.
”Wah.. jadi harus main pikiran untuk mengeluarkan dan memasukan item di inventory ini!, praktis juga, ehm... apa ini?”
Item : Pil Ilmu
”Pil Ilmu?, tapi jika harus dimakan maka berarti item ini sangat penting, yasudahlah bodo amat..:”
Saat Aruma memakan pil tersebut, ia merakankan ledakan ilmu pengetahuan yang terjadi dikepalanya, rasa sakit tiba-tiba melandanya, teriakan dialun-alun kota terjadi secara serentak, dikarnakan pil tersebut akan langsung keluar dari inventory bila telah dilihat oleh seseorang yang membuka inventory-nya sendiri.
10 menit kemudian, alun-alun kota pun tenang kembali, dan Aruma yang mencoba bangkit dari kondisi kesatikan, merasa perubahan dari wawasannya selama ini. Dia pun merasa bersyukur dan bangga dengan ilmu yang mengalir deras dalam kepalanya itu, dia tak pernah membayangkan akan mendapat ilmu semudah itu.
”I-, ini benar-benar hebat!, aku tak pernah mengira akan mendapat ilmu semudah ini!”
Orang-orang pun mulai bangkit dari tanah satu persatu, dan mereka juga merasa kagum dengan keadaan mereka saat itu.
”Itu adalah pil yang dapat memudahkan kalian berkomunikasi satu sama lain, karna kalian ini berasal dari dunia yang berbeda-beda lo!”
”A-, Apa?, dunia yang berbeda?”
Tanya Aruma dengan panik saat mendengar perkataan monster tersebut.
”Ya, benar sekali, karna itu kalian kuberi pengetahuan 17 Miliar pengetahuan yang diperlukan untuk itu, bersyukurlah karna aku sangat pengertian, hehe...”
Aruma terdiam, dia tak menyangka bahwa orang-orang yang bersamanya dialun-alun kota itu, berasal dari dunia yang berbeda-beda. Dan terlebih lagi ilmu yang dia dapatkan sekitaran 17 Miliar ilmu, sungguh diluar kenyataan yang dapat diterima Aruma.
”Nah, sekarang masuk kepenjelasan akhirku, kalian ku undang kemari itu, untuk menaklukan pilar milikku, pilar sang Rabbit yang hebat, hehe... kalian lihat pilar disana!”
Sambil memberitahu, monster tersebut juga menunjuk sebuah bangunan seperti tabung atau pilar yang besar dan sungguh megah, dengan warna biru yang menyerupai warna langit saat itu.
”Itulah yang harus kalian taklukkan, dan disepanjang jalan menuju pilar itu, ada banyak monster level rendah untuk pemula, dan minimal lv.12 untuk masuk kepilar itu ya!!! .. jadi kalian harus leveling dulu disekitaran pilar dan kota ini”
Sambil menjelaskan, disaat bersamaan muncul 72 kartu dibelakang sang monster dengan tampilan warna biru.
”Ini adalah jumlah pilar yang harus kalian taklukkan, yaitu sebanyak 72 pilar!!, dan jika setiap pilar telah selesai ditaklukkan, seseorang yang mengalahkan penjaga pilar diakhir serangan, dapat meminta apa pun dari sang penjaga pilar, dan kebetulan akulah penjaga pilar disana, hehe.. jadi aku tunggu ya kedatangan kalian dikediamanku, hehe.. jangan mati duluan ya!!”
Sambil mengatakan hal tersebut dengan mudahnya, monster tersebut masuk kedalam lingkaran hitam yang tiba-tba muncul disebelahnya.
”Oia, saranku, jangan melawan monster saat malam hari ya, karna kekuatannya x2, hp x2, mp x2 dan mereka itu benar-benar jadi sangat kuat lo!!! , tapi... kemungkinan drop item bagus 100% lo!!! Tapi jangan dicoba deh ngelawan mereka saat malam hari, bye-bye!”
Saat bersamaan monster Rabbit menghilang, kartu-kartu dibelakangnya tiba-tiba berubah posisi, dari tersusun rapi menjadi kata-kata dilangit biru itu, menjadi ”72 Pilar Bahemoth”.
”72 Pilar Bahemoth, kah?, menarik sekali”.
”Baiklah, hal pertama yang harus ku lakukan adalah mengelilingi kota ini”
Aruma pun melangkah tanpa ragu meninggalkan alun-alun kota dan pergi menuju sebuah bangunan didekatnya, didepan bangunan itu tergantung kain gambar pedang didepannya.
-END-
ns216.73.216.94da2