Gadis itu menunduk sambil tersenyum malu dengan pipi nya yang sudah bersemu merah. Bagaimana tidak? Dia baru saja mengungkapkan perasaannya pada Pangeran idaman seluruh siswi di SMA GRAHA, bahkan meski hanya ada mereka berdua didalam ruang dance itu tetap saja Mitha merasa sangat malu. Sangat malu hingga ia merasa tidak bisa menatap Ethan secara langsung.
Tapi, itulah letak kesalahannya. Karena sibuk memikirkan tentang rasa malu nya itu Mitha jadi tidak melihat bagaimana ekspresi datar Ethan perlahan berubah menjadi dingin. Remaja laki-laki berusia 19 tahun itu jelas-jelas sedang tidak senang. Entah karena mood nya memang sedang tidak baik atau karena pernyataan Mitha tadi.
"Apa?" tanya Ethan datar. Tidak, ia dengar dengan jelas perkataan Mitha tadi, kata "Apa?" yang ia ucapkan terlontar lebih karena dia tidak habis pikir kenapa bisa-bisa nya ada gadis yang berani bicara padanya tentang masalah yang jelas-jelas sudah diketahui satu sekolah sebagai hal yang paling Ethan benci.
"A-aku hanya berpikir kalau semua akan jadi lebih baik jika aku memberitahu mu," jawab Mitha pelan.
Ethan tersenyum sinis. Secara perlahan ia berjalan mendekati Mitha, membuat gadis itu terpaksa melangkah mundur untuk menjauh.
"Kenapa kau pikir semua akan jadi lebih baik?" Ethan terus berjalan bahkan ketika ia tahu bahwa punggung Mitha sudah menabrak di kaca besar, "...seluruh sekolah tahu kalau aku benci Cinta, lalu bagaimana bisa semua akan baik bagimu?"
Ethan menumpukan tangannya di sebelah tubuh Mitha lalu sedikit membungkuk hingga wajah mereka berada tepat sejajar.
"Ethan..."
"Siapa namamu?"
"Ethan, aku tidak..."
"Almitha Rinjani, ya'kan?"
Mitha diam. Bodoh! Apa yang ia pikirkan ketika memutuskan untuk nekad menyatakan perasaannya pada Ethan!? Harusnya Mitha sudah tahu kutukan ini...
"...sekarang apa kau punya gaun merah atau apa aku harus membelikannya untukmu?"
...kutukan bahwa siapapun yang jatuh Cinta pada Ethan Elvano Yudhistira takkan bisa hidup lama untuk bisa mendapatkan Cinta anak laki-laki itu balik.
ns3.133.122.6da2