"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6P3aiQnCR
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6437H0MhT
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWxqd0hVtp
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdpAKyyJl8
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cIhlVbqBa
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJFvIUF3Ku
"Sayang."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5011Xuyvf
"Iya om."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZUae6D7km
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSW2GTcrJpa
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1Q2dcIoi4
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tsW63cydL
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTSWx5DGMq
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjj0PfYVfk2
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0rOrp7lN7
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8IslklyGd
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWpPAQWCyE
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJETDoVeQFF
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFcDEv9y3M
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOeZymXngM
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AHW0PkScv
"Baik laksanakan tuan."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUw1Ucj3a3t
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq0sNbyZnm
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugJSnFyMKd
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zuqKKqJKc
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡku6zlDkWVO
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjwSeIw0Zl
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKUdVPOqOB
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbg5VJWWUw
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3p7bEEqIS
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpnUyQ1K08
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxb7Ykranq
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwoLPHTzEN
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5B8ov79YkT
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiESv7uEYOC
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5REF8cvi0z
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9ihkTWAbM
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41SFVtlxLH
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0SjNzv3gt
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyAJmEbqyn
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5wBgwMkjG
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC27FmRHvzn
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1tiLXhKqq
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB57XV3TTeM
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ycH8wpPT7
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBMOirzNIL
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHFGCjLPrr
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xO7foxTPB
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLK17Fe0lM0
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE8jvx5Umz
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1L3Zc5bQZ
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJYs01SpAa
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQ6T4imBsW
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwQnddGH5K
"S-siapa kau?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK84yUaeiG
"Aku malaikat pencabut nyawa."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvr69ri4a8
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt085VKrhfF
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjKJuqbUiU
"Atau apa?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmB17gWy8Q
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO33dcmHL0Y
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYN3UZ875M9
"Jauhkan benda itu dariku."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTDBCkN6HS
"Boleh saja, asal.."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaaNIVnjnX
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFyc3Ea0yr
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2NBEokGEz
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWownV3yWaK
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8aoxKYDi6
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKZXu1AhFU
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2Sd0Aryur
"Iya, jangan-jangan kau.."
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLdzUfonZE
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhu0ZRxfVgv
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRxp9AqOSJ
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPFl6JxsHJ
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
345Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmn59V542N
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns216.73.216.79da2
