x
"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtBF4JMsyA
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGOlzs0fQI
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP395U4clD
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlR3TIsz2Mj
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45bZhL5VjK
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm77wOkJZR7
"Sayang."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtmwMij1iU
"Iya om."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO8MlY04cn
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzxP9ifNVu
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVGYMUobQP
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIw9NwZXZRX
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEiXgoWeSV
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAs2eFhq8US
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PIe96jm7Y
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ayNb2jl0u
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMS0L3ag2nS
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVJXvnlKrA
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGLhgmzdfb
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDc6yBBFKRJ
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0duxLcJVwQ
"Baik laksanakan tuan."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHgTlstSKC
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjXTryaveE
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9IDuh0ZOY
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYUqHU9CAb
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgNvrZ3B8H
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtigpkOj57c
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZemuXzfo0V
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXraEVPgSiE
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj92jrQllLa
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGb2XzIrinB
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1c05Mpeen
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADVPFzs4MA
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzLPg7y52k
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4OGsWrpOO
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgifqtJMsj
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJMRztVigA
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPICKDg868
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqQIle1ZVy
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2bmsEjxVI
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFuRLXtsgF
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1CjzKkqhf
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9X5hKg91l
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7Cr6kBCrz
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIVPEbpsHt
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyj1ZJNUu1x
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1Y8UdQgJp
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORdfWYIgOO
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3B9A6LucP
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0VWEJCCpo
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0HQmbecYL
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTutQ50rmE
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPllrzu5BkP
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSOkw9RHNz
"S-siapa kau?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGUHdctLVu
"Aku malaikat pencabut nyawa."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1jw4jYWHB
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhduGquu0bu
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Vfp93673r
"Atau apa?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OduHigVKg
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOFOR1mYvq
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEhV1zQPgK
"Jauhkan benda itu dariku."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeIE02BokS
"Boleh saja, asal.."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLzqT1JTYd
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZeZ2RWiaT
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkylXFauTsp
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEd7cwe9Xq
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXE3wwekOV
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wx0zetkY9
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNbPsmtnpe
"Iya, jangan-jangan kau.."
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1OHIyMFpm
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhks6f0RSUS
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qr0raM7lQ
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVCdHauWIi
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
291Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttSYFeq8nB
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns216.73.216.200da2
