(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)278Please respect copyright.PENANAHMMHjgFeLF
278Please respect copyright.PENANAj8KARVhcWl
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.278Please respect copyright.PENANAogsa2g6WO4
278Please respect copyright.PENANAjeglvoePal
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.278Please respect copyright.PENANAjF5l4irwrq
278Please respect copyright.PENANAPMZgLyZQFk
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.278Please respect copyright.PENANAdfV7Esdhfg
278Please respect copyright.PENANAYYWHaNZc7J
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.278Please respect copyright.PENANAU0LB2GQ2Kx
278Please respect copyright.PENANA5fF9p0cNhh
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.278Please respect copyright.PENANAOmSnzaEKB0
278Please respect copyright.PENANA6hqth6vxgm
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.278Please respect copyright.PENANAuFc45vnLPZ
278Please respect copyright.PENANAHMGDIPsOxG
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.278Please respect copyright.PENANAPz5i7nFB15
278Please respect copyright.PENANAZa0wTy50pd
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.278Please respect copyright.PENANAJ52JhYLiGf
278Please respect copyright.PENANAvDJTA2Czql
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.278Please respect copyright.PENANAqgWz70Q4g0
278Please respect copyright.PENANAgQ2mTkdcL6
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.278Please respect copyright.PENANAhqAHsOWxXu
278Please respect copyright.PENANAK5Lq3uJnWy
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.278Please respect copyright.PENANAqhheVgGEh1
278Please respect copyright.PENANAbArADHjwIJ
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.278Please respect copyright.PENANArzM7Vs4NxG
278Please respect copyright.PENANAlIxUzKgnta
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.278Please respect copyright.PENANAV7PNseFhi9
278Please respect copyright.PENANADUkv2QgyPr
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.278Please respect copyright.PENANAqRnJSMZ8Zf
278Please respect copyright.PENANAmWerzZVOHj
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.278Please respect copyright.PENANAypvX4OqiUU
278Please respect copyright.PENANAVrO5uWkA6Y
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.278Please respect copyright.PENANAPWj5kZFzSQ
278Please respect copyright.PENANAcSUKRRr5Ni
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.278Please respect copyright.PENANAiOXuWfaSUt
278Please respect copyright.PENANACRyZPTFXUM
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.278Please respect copyright.PENANAdtG1Io0WHJ
278Please respect copyright.PENANAdowLmjIgAH
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.278Please respect copyright.PENANAo2CHIaHntJ
278Please respect copyright.PENANA8evSgWk6Da
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.278Please respect copyright.PENANAlC60CgZMzw
278Please respect copyright.PENANA2g0YgKBb4K
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.278Please respect copyright.PENANAAdctgYVyow
278Please respect copyright.PENANAeyVQfbHnls
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.278Please respect copyright.PENANAVWFp1dYsom
278Please respect copyright.PENANAQofuS1ama7
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.278Please respect copyright.PENANANjFyF3pxtF
278Please respect copyright.PENANAlyuuwszgKr
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.278Please respect copyright.PENANAVCHOnqQloq
278Please respect copyright.PENANAWAu4km0zlz
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.278Please respect copyright.PENANAfS51oS4unq
278Please respect copyright.PENANAWtISxk0eBM
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.278Please respect copyright.PENANAxiuJlq0RbP
278Please respect copyright.PENANAOtMLhIgIIx
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.278Please respect copyright.PENANACF13GDD9ha
278Please respect copyright.PENANAW66dO7Vs0d
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.278Please respect copyright.PENANAK83pRcSmXM
278Please respect copyright.PENANAZQlxR8kyoZ
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.278Please respect copyright.PENANATmZIm0JIYi
278Please respect copyright.PENANAju24uAGHPg
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.278Please respect copyright.PENANAUSqcKINtIR
278Please respect copyright.PENANAoafLdcC7L3
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
278Please respect copyright.PENANAFwESaQk2VJ
278Please respect copyright.PENANAEeFKkzpTpN
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.278Please respect copyright.PENANAnDTRUver8p
278Please respect copyright.PENANANutCNxD3Js
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.278Please respect copyright.PENANAyjHCZsiHos
278Please respect copyright.PENANA9uOKcgNsB0
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.278Please respect copyright.PENANABkdN6sfhhx
278Please respect copyright.PENANAred41b4eH8
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.278Please respect copyright.PENANAavgtv6yp73
278Please respect copyright.PENANAC9xUJ62hj2
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.278Please respect copyright.PENANAOTNjTCAaKd
278Please respect copyright.PENANA2uHanyrbBl
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.278Please respect copyright.PENANAcfu7NHOApW
278Please respect copyright.PENANAjJ8nVcJCr2
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.278Please respect copyright.PENANAExUaPx6Dvf
278Please respect copyright.PENANAGN5sg2JL7V
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.278Please respect copyright.PENANAStaFYk0mjb
278Please respect copyright.PENANAngXT0dEti6
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.278Please respect copyright.PENANAEGouKGc3Be
278Please respect copyright.PENANAomso7V1VcK
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.278Please respect copyright.PENANAlOk3DIYph8
278Please respect copyright.PENANAImZyapQeKv
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.278Please respect copyright.PENANAs8exk1aKLx
278Please respect copyright.PENANARkH0Ae6AHX
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.278Please respect copyright.PENANAhhFA8VuWru
278Please respect copyright.PENANAEvxJoUGCiy
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.278Please respect copyright.PENANADshZmuECgW
278Please respect copyright.PENANA6pImMMVOlF
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.278Please respect copyright.PENANAXkhhkrHuEi
278Please respect copyright.PENANAQIayVw9TeJ
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.278Please respect copyright.PENANAFQCPtXnjtw
278Please respect copyright.PENANAtwqvAVWbjk
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.278Please respect copyright.PENANA6zWDeFVXJi
278Please respect copyright.PENANAwKtXaCFzEa
=========================278Please respect copyright.PENANARCPA5I8psq
278Please respect copyright.PENANAylki3PXUhO