(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)200Please respect copyright.PENANAxih1xWWDu7
200Please respect copyright.PENANAnCKjg7zIMe
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.200Please respect copyright.PENANAhdAgEUCh5s
200Please respect copyright.PENANAee11T3Qdip
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.200Please respect copyright.PENANAoEbFhEXWl8
200Please respect copyright.PENANAHFqBToUXLH
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.200Please respect copyright.PENANAmyAvc4qWkV
200Please respect copyright.PENANA7wVlckJ1O8
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.200Please respect copyright.PENANAnL02RWbiFD
200Please respect copyright.PENANAwMcJqQfFdr
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.200Please respect copyright.PENANAwWhXTq7UaT
200Please respect copyright.PENANAmzTPFXNfmk
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.200Please respect copyright.PENANAV3QO2GbQ2b
200Please respect copyright.PENANAspk0M6PvmC
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.200Please respect copyright.PENANAd7FHqC0rtg
200Please respect copyright.PENANAjYGfJQvBNT
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.200Please respect copyright.PENANA5Vpguk3q5L
200Please respect copyright.PENANA2oQMs98fDC
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.200Please respect copyright.PENANAmpQkMNxced
200Please respect copyright.PENANAdFtkMzVWtt
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.200Please respect copyright.PENANAaLfKLzKvXg
200Please respect copyright.PENANAultfv1fFea
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.200Please respect copyright.PENANAlJMgGsstXT
200Please respect copyright.PENANArrHM6nEcYf
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.200Please respect copyright.PENANAYsDprdbR28
200Please respect copyright.PENANAk8R3QdZnnp
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.200Please respect copyright.PENANAUS4D3wdj79
200Please respect copyright.PENANAVz9Y3nPb2S
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.200Please respect copyright.PENANAHvycGlsrVs
200Please respect copyright.PENANAc99wiGPUKF
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.200Please respect copyright.PENANA2t8b34LjQa
200Please respect copyright.PENANAqL1KU10lru
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.200Please respect copyright.PENANAkYKKXxNIZj
200Please respect copyright.PENANAm3ezzUfJUL
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.200Please respect copyright.PENANAhfBG4RFvn9
200Please respect copyright.PENANAeVrMtI6YZD
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.200Please respect copyright.PENANAHaveUOpJP8
200Please respect copyright.PENANApmaPvGsZDo
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.200Please respect copyright.PENANAH6fClVEbH1
200Please respect copyright.PENANAdxkMgpwOwf
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.200Please respect copyright.PENANAJS3huBKYME
200Please respect copyright.PENANAmavlZJPcNV
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.200Please respect copyright.PENANACKuLSxBrti
200Please respect copyright.PENANAVm1T901f5d
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.200Please respect copyright.PENANASJ345XTSgb
200Please respect copyright.PENANAmpySekfRX7
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.200Please respect copyright.PENANAIz3CAnIoMg
200Please respect copyright.PENANAlNqcouQLv4
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.200Please respect copyright.PENANAwWEb63bOBI
200Please respect copyright.PENANAMbG4upUjiN
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.200Please respect copyright.PENANAUO39sNivyx
200Please respect copyright.PENANAuQWZ1TTgWD
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.200Please respect copyright.PENANAbxXhHYznc2
200Please respect copyright.PENANAQHTDtX2pKI
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.200Please respect copyright.PENANAOpHVZdMEf9
200Please respect copyright.PENANAhr6jwAmlYw
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.200Please respect copyright.PENANAtu3Vb5V52f
200Please respect copyright.PENANA7cftk5MRHX
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.200Please respect copyright.PENANAhLUMrIRbxf
200Please respect copyright.PENANA2nKzxH3rIO
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.200Please respect copyright.PENANAAJ3UG70ygf
200Please respect copyright.PENANAhftbvP7Jwo
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
200Please respect copyright.PENANABHvYRaV462
200Please respect copyright.PENANAjDpAUDNz9O
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.200Please respect copyright.PENANAP3F9ucnLcn
200Please respect copyright.PENANAMes2IT0pZ1
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.200Please respect copyright.PENANAUDJ6xCy2Ee
200Please respect copyright.PENANAYHrGdfixXK
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.200Please respect copyright.PENANAjFhqR0XlHm
200Please respect copyright.PENANAqbeyt2ZgDF
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.200Please respect copyright.PENANAopJP2eqbIG
200Please respect copyright.PENANAWrSUaubZ6P
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.200Please respect copyright.PENANATHS0zkEpw0
200Please respect copyright.PENANAnzsJWoR0z4
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.200Please respect copyright.PENANA2UrrKRlSW6
200Please respect copyright.PENANAUd5gKNnsvV
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.200Please respect copyright.PENANAy8Kh9nwbUm
200Please respect copyright.PENANAOmqVwq487c
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.200Please respect copyright.PENANACgStomigLH
200Please respect copyright.PENANAMB6tEVa5Tx
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.200Please respect copyright.PENANA7iAi5R2N0N
200Please respect copyright.PENANAF4f2qRGUXF
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.200Please respect copyright.PENANAssAbIVK1Qz
200Please respect copyright.PENANA3hzGs01FBh
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.200Please respect copyright.PENANAbHJ1k8nXfm
200Please respect copyright.PENANAsnE403Fh1j
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.200Please respect copyright.PENANACagjoY3gE3
200Please respect copyright.PENANASSwXwemFH8
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.200Please respect copyright.PENANATL5Z77PExe
200Please respect copyright.PENANAKC3NZ7lbaY
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.200Please respect copyright.PENANAFxg1h3VRhs
200Please respect copyright.PENANA462uewgpze
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.200Please respect copyright.PENANAv2hdEJ0iEU
200Please respect copyright.PENANAOzgaZMu4A9
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.200Please respect copyright.PENANA5di6IkOfFm
200Please respect copyright.PENANAjHXqr7TW7F
=========================200Please respect copyright.PENANAgshqfnnKKt
200Please respect copyright.PENANAjuUDHWn4kY