x
Delapan pagi, Osamu baru sampai di rumahnya setelah malam penuh kenikmatan dengan Yoshine. Saat ia sampai pintu rumah sudah terkunci, dan HP-nya lupa ia bawa dari penginapan terkutuk itu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYZVVQXKf1
"Hah, Arisu sekarang pasti baru berangkat. Kalau sudah gini, mending aku jalan-jalan," gumam Osamu yang merasa percuma menunggu di depan pintu seperti orang bingung.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAF0M12uveB
Osamu yang kelelahan beristirahat di bangku taman yang sepi, dan jarang di lewati orang. Sambil menguap, Osamu mendongak menatap dedaunan yang rindang di sekitarnya, sambil memikirkan nasibnya kedepannya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1Kx7Gx9GZ
"Apa aku harus beri tahu Arisu kalau aku dipecat ya.... Tapi bagaimana kalau dia jadi khawatir? Astaga ... Aku dilema."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Y8nn4lmeW
Setelah cukup lama Osamu melamun di bangku taman itu, ia putuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk membaca koran—guna mencari pekerjaan baru. Setelah memilah-milah pekerjaan yang tersedia, ia pun mendapat sebuah loker yang menurutnya cocok dengannya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8D9RHxtqce
Lama Osamu berada di perpustakaan itu, membalik lembar demi lembar koran, dan membaca novel di kala ia bosan. Saat jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Osamu langsung bergegas pulang setelah menghabiskan waktu seharian mencatat nomor telepon, dan alamat kantor penyedia lowongan pekerjaan.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBUdIORm4t
"Papa, udah pulang dari tadi? Kok ngak ngabarin?" sapa Arisu yang terlihat baru saja pulang, dan kebetulan berpapasan dengan Osamu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxEDNt1WBi
"Ah, Arisu ini rumit. HP-ku aku tinggalkan di sana, maaf tak mengabarimu," kata Osamu sambil melihat putrinya dengan perasaan bersalah.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzAUShjsvM
"Eh, kenapa ditinggalin, Pa. Ya udah, ayo masuk."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCAX4HJ9yl
Mereka berdua masuk bersama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, Arisu terlihat curiga melihat penampilan Osamu yang acak-acakan dan berbau menyengat. Namun ia tak mengatakan apapun untuk menghargai ayahnya itu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4X5vqmspF
"Arisu, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu...." kata Osamu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJtPJn0PHp
"Ada apa, Pa?" balas Arisu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hS9nFRBhN
"Papa dipecat. Maaf, Arisu."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVo0oKt4lfX
Arisu mengernyit dahi, merasa bingung kenapa perusahaan gelap tempat ayahnya bekerja itu memecatnya yang loyal, dan mau disuruh-suruh.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKWNkXs2w3
"Sebenarnya...."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pE0aBN2ll
Osamu pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Arisu, namun tak mengatakan apa pun tentang hubungannya dengan Yoshine. Arisu hanya bisa menghela napas mendengar cerita ayahnya yang sembrono itu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxo2FVcc5C
"Jadi Papa dan Wanita itu dipecat karena Papa gangguin mereka?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMBuPjHIRB
"Gangguin apa Arisu!? Sudah jelas-jelas mereka memaksa Yoshine untuk melayani mereka. Yoshine bahkan sampai menangis saat itu."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyySEdhs8Q8
"Ya ampun Papa, itu tindakan yang bodoh. Harusnya Papa biarkan saja pelacur itu diperkosa."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUC4wjK0XJm
"Hah!? Jaga bicaramu Arisu! Yoshine itu temanku, dia banyak membantuku selama ini ... Kenapa kau bicara seperti itu!?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WqZbaLuCn
"Kenapa Papa nyolot!? Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjxr8nZ3tx
Osamu terdiam, melihat hal itu Arisu semakin marah padanya, dan meninggalkan Osamu sebelum sempat membalas ucapannya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgl0cKt6GR2
'Sial, aku mengacaukannya,' batin Osamu sambil mengacak-acak rambutnya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sXSUFDgre
*****
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HZJsiATeD
Selama seminggu lebih, Arisu mendiamkan Osamu dan tak bicara sepatah kata pun dengannya. Selama seminggu itu, Osamu yang menganggur bekerja sambilan sebagai tukang angkat barang sambil menunggu panggilan.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkFQesMQJZ
Osamu bingung harus bagaimana menghadapi Arisu, lalu ia pun bertanya pada Yoshine yang sama-sama wanita.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROPdeotJgv
"Seperti Arisu tak ingin ayahnya mencintai orang lain selain dirinya, mungkin takut kalau ayahnya diambil darinya," kata Yoshine setelah mendengar cerita Osamu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4yHAeJjCZ
"Lalu aku harus bagaimana Yoshine, rasanya tak menyenangkan tinggal serumah tapi tak saling bicara."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdmnIWtgdV
"Senior harus minta maaf lebih dulu padanya."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjkbQDBWJC
"Bagaimana aku mau minta maaf, dia terus-menerus menghindariku."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtrQzymlcO
"Hmmm... Apa aku ke sana saja ya, untuk membantumu, Senior."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuB5pnHu5d
Osamu menggeleng tak setuju, " Itu ide yang buruk, bisa jadi Arisu tambah marah kalau itu terjadi."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwmxKTzt5t
"Hmm... Sulit juga kalau begitu, sepertinya aku terlalu merepotkanmu, Senior."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CWAk28zN7
"Jangan berkata begitu, Yoshine. Tenanglah, aku akan membujuk Arisu. Dia mungkin belum siap untuk menerimamu."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tebFJ9Mwb
"Senior..."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4vPljqHoI
Yoshine tersentuh karena ucapan pacarnya itu, lalu mereka berdua berciuman dengan mesra dan penuh gairah. Di dalam kamar Yoshine yang bernuansa pink itu, Osamu dan Yoshine bercumbu dengan penuh nafsu ... Namun tak sampai berhubungan badan—hanya saling cium, pegang, raba bagian memalukan masing-masing.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFXRZ0Wmnf
"Aku bikin makan siang dulu, ya. Senior," bisik Yoshine di kala percumbuan mereka.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZm5qVslTs
"Jangan lama-lama, Sayang."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJcFePpaN5
Yoshine tersenyum simpul, lalu menggigit kecil bibir bawah Osamu sebelum pergi untuk membuat makan siang.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8cqtBPtnb
Osamu termenung dengan penis berdiri tegak dari balik celananya, ia masih tak percaya akan mendapat wanita secantik dan seseksi Yoshine sebagai pacarnya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs56Mef2agK
Sambil menunggu Yoshine selesai membuat makan siang, Osamu menyambi membuat CV untuk melamar kerja di laptop Yoshine. Saat Yoshine kembali, mereka berdua makan siang bersama sambil bermesraan dan bercanda merencanakan masa depan mereka.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fAZwYsKP7
*****
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2l4wHBxZAp
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP38aW35C9D
Saat Osamu pulang, Arisu sudah menunggu di depan pintu dengan tanktop putih tipis dan hotpants merah yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Arisu menatap Osamu dengan tatapan sinis, seperti seorang istri yang mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxLK9MXVLZ
"Papa kemana aja! Kenapa jam segini baru pulang!?" selidik Arisu sembari menyilangkan tangan.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiktlF5VMlF
Osamu berkata jujur, "Dari tempat Yoshine. Kami berdua lagi bikin CV bareng."
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eJuiH8n9O
Arisu kesal, ia langsung pergi begitu mendengar jawaban Osamu yang polos itu. Osamu kebingungan, namun segera ia mengejar Arisu untuk meminta maaf padanya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2BnKJaRJ5
"Ris! Dengerin Papa, Ris! Papa minta maaf! Papa salah!" kata Osamu sambil menangkap tangan Arisu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLIbJgKUjp
Arisu menoleh dengan wajah tak senang, ia tepis tangan Osamu lalu mulai menyilangkan tangan dan bersandar di samping tembok.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ54HZfQSJM
"Papa pikir, minta maaf cukup. Buka baju Papa!"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡus3xhSDJPZ
"Hah!? Apa!?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDtIpOoj4h
"Papa gak dengar aku, buka baju Papa kalau papa serius mau aku maafin Papa!"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIAbwaCE8W
Osamu tersentak kaget, ia lihat wajah serius Arisu, lalu ia pun menuruti perintahnya, dan mulai melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan sampai hanya tersisa celana dalam saja.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaAy5X1oOr
"CD-nya kok ngak dilepas!? Mau aku lepasin!?" ucap Arisu sambil menelan ludah melihat tubuh berisi ayahnya itu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2mz9hu3wH
"Eh!? Harus!? Kenapa!?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeYIZ6qiNJ
"Papa mau dimaafin gak!?"
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5V4gH3qdp
Akhirnya Osamu pun melepas kain terakhir yang menutup tubuhnya, dan telanjang bulat di depan putrinya yang memerah menyaksikan tubuh telanjangnya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyY7GUKuZNV
"Nah tuh kan!? Ada bekas cupangan! Papa ngentot ya ama dia!?" bentak Arisu saat melihat bekas merah di sekitar perut Osamu.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpp7uHOBHM0
Osamu yang tengah menutupi selangkangan langsung berusaha menutup bekas merah itu, dan membiarkan burung besarnya yang masih lemas itu bergelantung di antara kakinya.
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeo1RueQlcy
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXawg7cycg
2621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXa7rBwDOna
