
Arisu berusaha melawan, dan mendorong Osamu hingga terjatuh ke belakang. Wajah Arisu memerah saat menyadari kedua payudaranya menegang akibat sentuhan Osamu. Langsung saja ia melabrak Osamu, namun bukannya sadar Osamu malah semakin kalap kepadanya.
7301Please respect copyright.PENANARvztY8qYm7
"Selalu saja! Selalu saja aku Arisa! Arisa kenapa kau pergi! Arisa," racau Osamu yang semakin mabuk.
7301Please respect copyright.PENANAAoRcI4Cjyw
Arisu bergidik, bulu kuduknya langsung berdiri saat melihat Osamu tiba-tiba menatapnya dengan tatapan tajam. Belum sempat Arisu bereaksi, Osamu langsung menangkap kedua pergelangan tangannya, lalu mencumbu bibirnya yang berlapis lipstik dengan liar.
7301Please respect copyright.PENANAMJCfrYUzTw
"Ummm... Ughmmm... Hmmm... Uhuk..." ringis Arisu menghadapi cumbuan panas Osamu yang sangat liar.
7301Please respect copyright.PENANAw4LDXtFiga
Tak hanya mencumbu Arisu, tangan Osamu menjelajah setiap bagian tubuh Arisa, sambil berusaha melepaskannya. Arisu terisak tatkala satu gerakan kecil Osamu melorotkan rok mini, sekaligus celana dalamnya.
7301Please respect copyright.PENANAZ5fjIV2zPF
"Pa-pa hentikan! Sebelum kita terlalu jauh.... Papa," pinta Arisu.
7301Please respect copyright.PENANAJZuc8g8GHT
"Hmmm.... Hmmm.... Tetek! Tetek!" gumam Osamu dengan cegukan, seraya menyingkap belahan payudara Arisu hingga menyembul lah dua gunung putih bersih berbalut bh merah tipis.
7301Please respect copyright.PENANA1SyN0fZbTy
"Aahhh.... Papa...." eram Arisu saat lidah Osamu mulai menyapu putingnya.
7301Please respect copyright.PENANAlq1CwjdMf4
Dengan cekatan Osamu menghisap kedua puting Arisu secara bergantian hingga membuatnya mengeluarkan suara mesum. Dengan wajah memerah Arisu melihat Osamu yang tengah nyusu padanya itu dengan pikiran liar, nafsunya mulai bangkit bersamaan dengan senyum tipis di wajahnya.
7301Please respect copyright.PENANA0PhD0svT23
"Sayang.... Kamu jago banget, mau lanjut di kamar?" ucap Arisu sambil menirukan suara, dan intonasi Ibunya, Arisa.
7301Please respect copyright.PENANAz0Kremw7Qq
Osamu mendongak, pandangannya kabur saat melihat sosok Arisa yang tengah tersenyum kecil padanya. Osamu langsung memeluk sosok itu dengan wajah merah, dan bau alkohol di mulutnya.
7301Please respect copyright.PENANAmKm05uFEuF
"Arisa sayang, aku merindukanmu.... Kau tahu betapa beratnya hidupku tanpamu.... Arisa! Arisa!" ucap Osamu sambil merangkul Arisu dengan kencang.
7301Please respect copyright.PENANArfo7Mt2XAV
Setelah melepas rindunya, Arisu pun membantu Osamu berjalan ke kamarnya dengan perasaan gugup bercampur deg-degan. Ia tak menyangka ia akan segera ngentot dengan ayahnya sendiri yang tengah mabuk, sebelumnya ia tak pernah melakukannya-namun Arisu tahu, kalau kontol Papanya itu sangat besar dari ingatan masa kecilnya dulu-waktu ia dan Osamu mandi bersama.
7301Please respect copyright.PENANAn0L9od0VwA
"Arisa! Aku aku tak tahan lagi," ucap Osamu seraya mendorong Arisu yang hampir bugil ia ke kasurnya dengan posisi terlentang.
7301Please respect copyright.PENANAEU78n7aWTo
7301Please respect copyright.PENANATRhTpIFtV4
7301Please respect copyright.PENANAicY6uHt8m6
Osamu menindih perut Arisu, lalu mulai meremas-remas dua payudaranya yang menyembul keluar dari balik pakaiannya yang tersingkap. Arisu mendesah pelan, di bawah perutnya ia bisa rasakan tonjolan besar yang menusuk perutnya dari arah selangkangan Osamu.
7301Please respect copyright.PENANACNr9mpDaNN
"Hmmm... Emmm... Hmmm..."
7301Please respect copyright.PENANAAy6Yq6U2H2
Osamu mencium Arisu dengan ganas, sambil tangannya terus meremas, dan memelintir puting Arisu yang telah mengeras. Setelah puas menciumi Arisu hingga membuat kedua bibirnya basah, Osamu langsung melepas celananya menampakkan tonjolan besar di antara kedua belah pahanya yang hanya tertutup CD bermerek Calvin Klein.
7301Please respect copyright.PENANA5OxG2Ormhx
Sejenak Arisu tertegun melihat bongkahan besar itu, lalu menelan ludah, dan tanpa sadar mengangkat kedua pahanya mempersilahkan Osamu untuk melihat memeknya yang merekah dengan jelas.
7301Please respect copyright.PENANAtSxpc64dwS
"Ughh.... Arisaa.... Arisaa..." gumam Osamu diikuti cegukan.
7301Please respect copyright.PENANAjqTMS7rpKr
Tangan besar Osamu memegangi kedua paha Arisu yang mengangkang, sambil tangan yang lain melorotkan celana dalam yang ia kenakan. Arisu menegang saat melihat batang Osamu yang ukurannya ternyata menjadi lebih besar dari yang ia ingat sebelumnya.
7301Please respect copyright.PENANAQnwT4GaiKO
'Ya ampun, kontol Papa gede banget!" batin Arisu seolah tak percaya.
7301Please respect copyright.PENANA9cO0civqB5
"Arisa... Aku masukin," ucap Osamu yang telah siap mengarahkan kepala kontolnya itu ke bibir vagina Arisu yang telah basah oleh lendirnya sendiri.
7301Please respect copyright.PENANADv9maS9v7A
"Uggghhh..... Aarrrggggh!"
7301Please respect copyright.PENANA9jvwe0ya2Y
Arisu mengerang hebat sambil mencengkram sprei saat kontol Osamu menerobos masuk memeknya, dari semua kontol yang pernah masuk ke lubangnya-mungkin punya Papanya ini lah yang paling besar.
7301Please respect copyright.PENANAqDTTfuNohH
"Arghhh! Aahhh... Oughh! Aahh.... Hmmm...!" desah Arisu saat Osamu mulai memaju mundurkan kontolnya dalam memek Arisu.
7301Please respect copyright.PENANAuZUyUZI7Rl
Sambil memegangi pinggul Arisu, Osamu mendorong kontolnya itu keluar masuk dalam lubang sempit punya putrinya. Suara desahan Arisu mewarnai setiap sodokan Osamu ke rahimnya, seperti seorang pelacur Arisu pun menggoyangkan pinggulnya mengikuti setiap sodokan Osamu di memeknya.
7301Please respect copyright.PENANAuzfZws5iwO
"Ahhh... Ahmmmm.... Arisaaa.... Aku keluuaarrr!" seru Osamu sambil mempercepat sodorkannya hingga membuat Arisu gila.
7301Please respect copyright.PENANAOBHlyUo6eX
"Ahhh.... Ah... Ogh... Papa.... Enak... Aahhh.... Papa....." desah Arisu yang pasrah mengikuti genjotan Osamu yang semakin cepat.
7301Please respect copyright.PENANA6BJmRhvmGW
"Ughh aaaaahhh!"
7301Please respect copyright.PENANAnj4cXKPw9Z
Crooottt! Croott! Croott!
7301Please respect copyright.PENANAINDsN7ZrTR
Osamu Melenguh keras sambil mencengkram kuat pinggul Arisu, pejunya memuncrat deras membasahi memek Arisu yang seakan memilin kontolnya di dalamnya.
7301Please respect copyright.PENANAsAtPA85Fbs
"Hahh... Haa... Aa-"
7301Please respect copyright.PENANAEQ22aASapC
Setelah keluar, tiba-tiba Osamu kehilangan kesadaran, dan jatuh di menindih Arisu yang tengah mengatur napas. Seketika Osamu langsung teler, dan tertidur di atas dua payudara Arisu yang naik turun mengikuti hembusan napasnya.
7301Please respect copyright.PENANA2DnQapXCNd
"Papa.... Papa..." ucap Arisu, seraya mencubit pipi Osamu yang tiba-tiba tertidur di atasnya.
7301Please respect copyright.PENANAdWy6zErPnC
Setelah memastikan kalau Osamu benar-benar tertidur, Arisu mulai melepas pelan-pelan kontol Osamu dari memeknya. Dengan perasaan perih seperti habis diperawani, Arisu membaringkan Osamu di atas kasurnya dengan posisi terlentang.
7301Please respect copyright.PENANA92TZGR7VLO
Segera ia seka sisa peju di kontol Osamu, dan kembali ia pakaikan pakaiannya pelan-pelan agar Osamu tak bangun. Sejenak Arisu termenung memikirkan tindakannya barusan, ia tak memikirkan apa pun saat itu, dan kalah oleh nafsunya sendiri.
7301Please respect copyright.PENANAEFklbbXyCD
"Sialan apa yang kulakukan!? Kenapa aku melakukannya!?" gumam Arisu tak percaya, "Kuharap dia gak mengingat apa yang terjadi malam ini."
7301Please respect copyright.PENANAc6obE2sDPT
Setelah menyelimuti Osamu, Arisu pun berjalan keluar dengan kaki kepiting. Rasa perih di memek Arisu membuatnya berjalan lambat, tetesan sisa peju Osamu masih menetes saat ia melangkah.
7301Please respect copyright.PENANAR427fDuvso
*****
7301Please respect copyright.PENANAsyTc2hmdIg
Keesokan paginya, Osamu bangun dengan mata berkunang-kunang
7301Please respect copyright.PENANA2YOikpfy4u
Keesokan paginya, Osamu bangun dengan mata berkunang-kunang. Ingatannya kabur tentang kejadian semalam, ingatan terakhirnya adalah saat ia tengah berada di sebuah kedai, dan minum-minum. Dengan pandangan bingung Osamu menatap sekeliling, dan menyadari kalau sekarang ia berada di kamarnya sendiri.
7301Please respect copyright.PENANAw5iHmUB3wo
"Apa yang terjadi!? Kenapa aku di sini? Ughh... Sial aku tak mengingat apa pun," batin Osamu sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat pening.
7301Please respect copyright.PENANAiC0CdzEJLN
Dengan tubuh lemas, dan kaki lunglai Osamu berjalan keluar dari kamarnya untuk mencari Arisu guna menanyakan apa yang terjadi semalam. Arisu berada di dapur, dan tengah memasak untuk sarapan dengan sebuah hot pants, dan tank top merah dengan tali tipis serta belahan rendah.
7301Please respect copyright.PENANApjQaiMsobO
"Arisu... Apa kau yang membawaku kemari semalam?" tanya Osamu yang langsung membuat Arisu menghentikan aktivitasnya.
7301Please respect copyright.PENANAjvihlapeAq
"K-kau ingat kejadian semalam?" balas Arisu sambil tetap membelakangi Osamu, sambil pura-pura tetap memasak.
7301Please respect copyright.PENANALZB0DuppJF
"Aku tak ingat apa pun, karena itulah aku tanya padamu," jawab Osamu jujur.
7301Please respect copyright.PENANA2u5aCRl2wP
Arisu tersenyum tipis, cepat-cepat ia berbalik dengan ekspresi hangat—dan tersenyum pada Osamu seperti anak baik-baik.
7301Please respect copyright.PENANArRKKIuRg0i
"Gak ada apa-apa kok," ucap Arisu sambil tersenyum untuk menutupi kepanikannya.
7301Please respect copyright.PENANAUqqcK6Xrds
"Beneran gak terjadi apa pun 'kan?" kata Osamu masih tak percaya.
7301Please respect copyright.PENANAn8gPfjX6WF
"Iya, gak terjadi apa pun kok! Udah sana mandi dulu! Kau bau.... Pa..." Arisu menghentikan ucapannya dengan wajah memerah karena malu, "Pa... Papa...."
7301Please respect copyright.PENANALikxetlWM0
Sontak saja panggilan Arisu tersebut membuat hati Osamu berbunga-bunga, akhirnya setelah satu tahun Arisu tak lagi memanggilnya ayah, hari ini ia mendapatkannya lagi—panggilan seorang ayah.
7301Please respect copyright.PENANA1RIir5QxBP
"Baik-baik," ucap Osamu full senyum, sambil berjalan santai meninggalkan Arisu yang tersipu di belakangnya dengan pandangan tertunduk.
7301Please respect copyright.PENANA3qWyigXAYT