Azam duduk di tepi katil. Nafasnya pendek-pendek. Sejak balik dari berbual dengan Fizah pagi tadi, fikirannya tidak pernah tenang. Setiap kali mata terpejam, dia nampak semula buah dada besar Fizah terdedah, putingnya keras dan jelas berdiri. Tubuh licin, putih, jubah nipis yang sengaja dilekapkan ke lekuk tubuh. Dan ayat terakhir itu…
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8bRdu3akS
"Kalau malam ni awak rasa sunyi... dan dah bosan ‘layan’ diri sendiri, datanglah. Pintu rumah saya tak berkunci. Dan saya… saya memang suka tidur tanpa seurat benang pun.”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68mlsmzZMI
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkVFfZbL1W
Azam tahu maksud tersirat. Fizah bukan sekadar menggoda. Dia ajak. Terus-terang. Terbuka. Dan Azam... dah terlalu lama menahan.
Belum pun langit berubah warna ke senja, Azam sudah berdiri depan rumah Fizah. Tangannya menggeletar. Tapi bukan sebab takut. Nafsu yang menolak kaki ke hadapan. Batang zakarnya sudah keras, menegang sejak tengah hari tadi — dan sekarang denyutannya seperti mahu meletup.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNPsGsV5Pr
Tombol pintu dipulas perlahan.
Tak berkunci. Betul seperti katanya.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoS8sbjmoK
“Fizah?” panggil Azam perlahan.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe12Fgl2BMs
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPCm8NRQ09
Suara tiada. Tapi dari ruang dapur, terdengar bunyi air mengalir.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnbig4MfhH
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMG4lnf07JZ
Azam masuk… dan saat dia berpaling ke ruang tamu —1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSd9XZ21sm7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKPOd08A6R
“Azam?”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkXB2F4Aba
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByaqSvO864
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzErSr09lQ
Fizah muncul dari arah dapur, hanya bertuala putih kecil yang cukup-cukup menutup dada. Rambutnya masih basah. Kulitnya berkilau. Dia tergamam sesaat melihat Azam berdiri tercegat di ruang tamunya.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbItKiTYPP
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06HYDvE8N5
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Yv3tJEZ5E
Tapi kemudian…1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5K8GTg4EV
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xKSODgYGX
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMoDQp0JGX
fizah senyum. Senyum nakal. Senyum seperti sudah tahu — Azam akan datang1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihyUSeXhL6
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQ2dsH1Si7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfkNd8KeLd
“Tak sabar ya?” 1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4O3JfYvmb
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡso8LSw9Q00
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJ02kYhGDl
suara Fizah rendah, mengalir masuk ke celah seluar Azam seperti jari halus membelai batang.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLXUZELxsD
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwY8m1diZfv
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMMZJhJmQS
Azam tak menjawab. Matanya liar — memerhati air mengalir dari leher Fizah ke celah buah dada yang membusung di bawah tuala. Tubuh itu… begitu dekat. Terlalu hampir. Nafasnya makin berat.
“Saya tengah mandi tadi…”kata fizah
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEo4bZzGc2
Fizah mendekat, langkahnya perlahan tapi menggoda. 1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HgxJ2L87G
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2p2tRu8yfL
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gRa3g3jgV
“…tak sangka awal awk datang.”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45iZaCCKrn
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqGWsT9DYw
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCbnTatVmY
fizah berdiri betul-betul di depan Azam. Hanya beberapa inci memisahkan mereka. Wajahnya mendongak sedikit. Tuala di tubuhnya sudah lencun dan semakin turun.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugl8fbwFSa
“Kenapa Awak tengok saya macam tu…” 1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWNd2kNA4Q
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsjK6Ujigv
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgT3d0AVFS2
fizah tarik tangan Azam dan letakkan terus ke atas dadanya. 1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96ctNDhelM
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihbizqwXQ4
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo6YpzebJZ
"saya harap awak boleh buat saya lebih basah dari suami saya"1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHvLXzoeC8
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDin7M790D
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXhzfaaldL
Azam genggam buah dada itu — besar, hangat, lembut dan berat di tangan. Dia tarik tuala ke bawah — dan kedua payudara besar Fizah pun terdedah sepenuhnya.
Putingnya merah jambu, keras mencuat. Azam terus tunduk dan hisap satu. Fizah terlonjak kecil.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukmiljq1Q8
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9uqaShxdj
“Ahhh… ya… sedut kuat sayang.hmmpp ahhh jangan berhenti.”
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53ojmTqVEB
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJOoUOwOjB
Tangan Azam kini menjalar ke punggung Fizah, meramas sekuat hati. Fizah menekan tubuh ke dadanya, menggesel punggungnya sambil mengerang manja.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xzPIuaUCB
“ahhh...hmmpp ... Awak punya… keras sangat dari tadi lagi eh?”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpLj8uXpqH
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrebZP74YV
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJUQF6QiiB
Azam tak tahan lagi. Dia buka seluar — batang zakarnya terjulur keluar, panjang dan keras berurat. Fizah memandang sambil menjilat bibir.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvCuhKYBtB
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡze0HQzrYGq
“wahh!!… batang awak cantik sangat berurat. Buat saya tak sabar nak rasa…”
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxlW97Hc3q
Dia berlutut. Dan dalam satu gerakan — masukkan batang Azam ke dalam mulutnya. Terus dihisap dalam-dalam hingga ke pangkal. Mata Azam terbeliak.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7muEVGo9QL
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheuZQmup1X
“Fizah…arghh sedap... .nikmatnya mulut awak…”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fbozLH1bQ
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndUvrbWuXi
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlVHWi7uES
Fizah terus menghisap, menjilat, dan mainkan lidah di sekeliling kepala zakar. Bunyi basah berdecap-decap memenuhi ruang tamu. Air liur meleleh dari hujung bibirnya, tapi dia teruskan.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv67o4cYItj
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0IVOjAHJY
“Saya nak awak pancut dalam tekak saya… atau awak nak rasa lubang saya dulu?”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VIkyEQihP
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaP1VtVe6cg
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpRRvCwfQP
katanya sambil bangun perlahan, menjilat batang dari hujung ke pangkal.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wKF2WEO5r
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyPlp1joy8
Azam angkat Fizah, tolak tubuhnya ke sofa. Kangkang lebar-lebar. Faraj Fizah sudah basah meleleh, bibirnya merah dan terbuka menanti.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWf38oPfaf0
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8b1FiMMBN
“Masukan Azam… jolok habis… saya nak, rasa nikmat batang awk"1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ddarICdzT
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGg84qJu335
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKK48SCazq
Azam tekan batangnya perlahan, dan bila kepala zakarnya menyentuh bibir faraj… dia tolak kuat. Terus tenggelam.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwAhkAsCNw
"AHHHH! Dalam! F**kk!!! awak dalam sangat!”
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NQZQZdf9U
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMLlu5FtAd
azam hayun laju. Dada Fizah bergoyang hebat, setiap sorongan mengangkat tubuhnya ke atas. Tangan Azam menampar bontot pejalnya sambil terus menghentak — makin dalam, makin keras.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjef2YCk2S
“Lagi! Jangan berhenti! Saya nak awak pancut dalam! Habis! Biar penuh lubang saya!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiTI1AqM6x
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOqgaZw5U9
Azam menggenggam kedua buah dada itu, dan bila kemuncak tiba — dia tekan habis ke dalam… dan pancut sekuatnya jauh ke rahim Fizah.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLSTyuTgFY
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhJJn91LoW
“Yaaaa… ahhh..hangatnya… saya suka bila awak pancut dalam rahim”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOgxBi4L60
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGVXKmwHMD
Mereka terbaring. Fizah pegang batang Azam yang masih berdenyut di dalamnya.
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrs0arUnjrC
“Saya belum habis dengan awak lagi…”
fizah senyum sambil menjilat bibir.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6OfyZNKp7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVJxT3Jt5g
Azam masih berada di atas tubuh Fizah. Batangnya masih tenggelam dalam liang hangat wanita itu. Cairan pekatnya baru saja disalurkan, tapi tubuhnya belum mahu reda. Jantung berdegup laju, dan kehangatan daging yang membalut batangnya membuatkan nafsunya enggan surut.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4LRXJweri
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCDytg2Jdg
Fizah menggeliat sedikit, kemudian tersenyum sambil menggigit bibir.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0ZWQXsFTG
“Takkan baru sekali dah nak berhenti?”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrOJMxpZ7N
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGdyV5s8it
fizah angkat punggungnya perlahan, mengemut batang Azam dari dalam. Azam mendengus.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBKBt9PwJg
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCf33q5J0w
“ughh..Gila… lubang awak kemut macam tak nak lepas.”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaCVQZKdpF
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQrmfuaXkF
“Memang saya tak nak lepas…”bisik Fizah
“…kalau boleh, saya nak awak pancut lagi… dan lagi.”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6V9Td9dMec
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TQKGTIYAf
fizah tolak dada Azam perlahan hingga lelaki itu duduk di sofa. Tanpa kata, Fizah duduk mencangkung di atasnya — zakar Azam masih keras dan penuh, perlahan-lahan masuk semula ke dalam farajnya yang sudah becak dan penuh dengan cairan tadi.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeIf4LMpRf
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuipKxntP7P
“Uhhhhh…” mereka berdua mengerang serentak bila batang itu tenggelam semula sepenuhnya.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehWuzCorzu
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOM0ckZYKW
“yeah ..Macam tu… saya suka batang awak penuh dalam saya,” 1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2j3f401tUL
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrrsFrMKW7
bisik Fizah sambil mula bergerak naik turun.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vDplIdk7I
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBmDosaRrv
Bunyi daging berlaga mula memenuhi ruang tamu.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWw13ktPGf
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3Xsdkuikn
Plak… plak… plak…1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjzrWhd2xn
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gxtAnUcyX
Buah dada besar Fizah bergoyang hebat setiap kali dia menghentak punggung ke pangkal zakar Azam. Dia sengaja mainkan lengannya, mengangkat kedua-dua buah dada dan menepuknya perlahan.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq37CTts5ea
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9hC9BT43p
“Awak suka tengok ni kan? Haa… ni dada yang awak tenung pagi tadi… sekarang awak boleh hisap puas-puas…”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTP0kMpWhTs
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoVvYZMc0A
Azam tak tunggu. Dia bangun sedikit dan menyambut puting itu dengan mulutnya. Sedutan rakus, gigi menggigit manja. Fizah mengerang kuat, menggenggam kepala Azam.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOMfUqHen6
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwTLfsSXlq
“Yessss… ahhh.. .hisap lagi… gigit kuat sikit… ya, macam tu! arghh f**k aahh! "1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhw6TdaNec
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZBlwPp7NR
Fizah laju menghayun. Peluh mula membasahi tubuh mereka. Farajnya yang sempit dan licin menggenggam zakar Azam setiap kali dia turun duduk habis.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9V69DK7RY1
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFM4sqnDKY2
“Saya nak awak pancut dalam saya lagi… biar air mani awk penuh, biar meleleh keluar…”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MbH10ZPfN
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLj4vlguBcG
“Lepas tu saya akan jilat semula semua air awak dari peha saya sendiri…”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOgdz1UjwS
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2ub02Erpn
Azam mengangkat Fizah. Dia baringkan wanita itu di atas karpet, angkat kakinya tinggi-tinggi. Dia sorong semula batangnya — laju dan keras.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSKJ8yZc0X
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4F9WsBPS8S
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6BGZmZHcb
“AHHH! Ya! Ya! Macam tu!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3V1AKsfoZ
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTbXlDSnNS
Fizah menjerit. Suaranya bergema dalam ruang rumah. Tangannya mencakar belakang Azam, punggungnya diangkat tinggi untuk menerima tusukan demi tusukan yang menggila.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8C2b83eNU
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSTBDHkYYY
“Tampar bontot saya! Tampar kuat!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1oGYse0fM
Azam tepuk punggung besar Fizah — PLAK! — bunyinya kuat, merah tapaknya. Tapi wanita itu makin galak. Dia menolak semula punggungnya setiap kali Azam menarik keluar.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLKmitmFTM
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGFNDUGA9e
“Cepat! Laju! Sumbat saya sampai awak meletup!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKrHBLr58k
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbZRPjXFlU
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuETTL3ON3i
Azam semakin ganas. Dia tekan habis hingga zakarnya benar-benar sampai ke pangkal, menggetarkan rahim Fizah. Wanita itu menjerit sambil menggigit jarinya sendiri.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzVyvu4Dpe
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcr9OBfVGz
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzTXZJ8dJf
“Ohhhhhh! arrghhh!!!… awak tengah buat saya ketagih!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsuxLCyzFi
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4t1mucvhx
Tubuh mereka saling berlaga dalam irama gila. Bunyi lendir dan erangan bersatu, memenuhi ruang rumah. Hingga akhirnya…1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVONinkPHar
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriVZgPzRKP
“Fizah… saya nak pancut… lagi!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHF6OqGt2O
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4Dv9b1vwg
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsLOncmMFb
“Pancut dalam! Dalam! Biar saya rasa semua! Jangan tarik!”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOKhXHaXVT
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxLQLRMuCt
Dan dalam satu hentakan akhir yang dalam dan kuat — Azam memancut sekali lagi. Hangat, deras, penuh — dan Fizah menggeliat seperti tubuhnya disambar arus elektrik. Kedua pehanya mengepit erat, farajnya mengemut kuat — seolah-olah mahu perah setiap titisan air benih Azam.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Kc45v7b3K
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QvTVAWadv
Mereka terbaring. Basah, berpeluh, melekat satu sama lain.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfL5exFTyb
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjkwbonRcH
Fizah ketawa perlahan. Tangannya menyapu pipi Azam.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMj9Fkx4SGL
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsgYqNbUHh
“Saya tahu awak takkan tunggu malam…”1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIciMudMYo
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVs1jjMEGW
Dia menjilat bibirnya perlahan. Pandangannya masih penuh api.1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcJRAt8AEZ
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGCLf9qIFM
“Dan awak belum tengok bilik saya lagi…”
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasM1fogXEz
maka pada hari itu azam dan fizah mereka terus bergelumang dalam nafsu mereka.. yang dimana nafsu mengatasi segalanya
"Hari itu, Azam dan Fizah hanyut dalam gelojak nafsu yang buas. Tiada lagi malu, tiada lagi logik — hanya tubuh yang saling meratah, tangan yang rakus meraba, dan suara yang mendesah tanpa kawalan. Dia menujah, dia melenguh, dan mereka berdua hilang dalam kenikmatan yang memabukkan. Nafsu mengambil alih segalanya — dan mereka biar diri dibaham sepenuhnya."
bersambung....
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUo1pv0itu8
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYnkNCh5Hk
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjBHXYsvZ7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1HkLaghub
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVuf7HsrS7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMK9yvj4Jv
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1TmvgIpSJ
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8VJfPAHNS
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbbMA9RlUs
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80WrWvcyGU
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMJPW5nPTm
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyV6abvz1Y
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuu6eP6WFTL
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLCkLv3IXo
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4oCysihvb
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjEbnbZCFY
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbZHUX1Mkj
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4vp5mUDQF
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwcyafNTQI
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwWWhGANNC
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ifkBuX2FP
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZzUqh5jU7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhEQQsS5g7
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDmRISjmim
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIhBbNQa0p
1059Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejn2DqKv88
