Hari ke 3
Di hari ke 3 ini aku merencanakan sesuatu yang sedikit santai dengan mengajak ustadzah Nia untuk berolahraga. Aku menyuruh ustadzah Nia untuk datang agak sore di hari ke 3 karena aku harus menyiapkan sesuatu terlebih dahulu.
Waktu menunjukkan pukul 15.00 terdengar suara motor dari depan rumah ku. Ya ustadzah Nia sudah datang ku suruh ia masuk. Ku kunci pintu dan ku tutup gorden rumah ku seperti biasa agar tidak ada yang mengintip.
Aku menyuruh ustadzah Nia untuk duduk di kursi sebentar selagi aku mengambil sesuatu.
Aku mengambil 1 stel baju yoga wanita beserta matras dan juga mengambil sebuah kaset yang akan ku gunakan untuk menunjukkan video yoga yang akan di ikuti ustadzah Nia.
Ku serahkan pakaian yoga kepada ustadzah Nia dan kusuruh ia untuk tidak mengenakan dalaman sama sekali. Ustadzah Nia hanya meng iya kan. Sambil menunggu ustadzah Nia berganti baju ku masukkan kaset kedalam DVD Player yang tersambung dengan TV ku. Setelah videonya siap, aku membuka rak kecil yang berada di bawah TV. Terdapat sebuah alat yang dapat menyebarkan wewangian untuk ruangan. Aku mengambil sebuah obat di saku ku yang sudah ku siapkan dari tadi, ku teteskan beberapa tetes ke alat tersebut sambil ku Beri air. Lalu ku nyalakan alat tersebut, obat yang ku teteskan tak lain adalah obat perangsang.
Ustadzah Nia akhrinya selesai. Aku menyuruhnya menunggu sebentar untuk mengambil matras. Tak hanya matras yang ku ambil, aku pun juga mengambil mainan seks yang kemarin ku pakai dengan ustadzah Nia.
Sekali lagi ustadzah bertanya apa yang akan ku lakukan hari ini. Tanpa menjawab pertanyaannya ku suruh ia untuk menurunkan celananya. Ku ambil 2 buah dildo yang berbeda ukuran. Yang kecil ku masukan ke lubang pantatnya. Sedangkan yang besar untuk memeknya. Ustadzah Nia hanya dapat mendesah saat ku masukan kedua dildo tersebut. Ku suruh memakai celananya kembali, sekarang ku suruh ia menaikkan kaos nya hingga ke atas payudaranya. Ku ambil 2 buah Vibrator kecil dan lakban. Ku tempelkan Vibrator tersebut mengenakan lakban dan kuturunkan bajunya kembali. Sekarang waktunya menjelaskan rencanaku hari ini.
"Hari ini tugas ustadzah gampang saja, yaitu menahan agar tidak muncrat. " Ucap ku
"M-maksudnya? " Tanya ustadzah
"Lihat di tv sedang menunjukkan sebuah rekaman yoga. " Jawabku
"T-terus apa yang harus ku lakukan? " Tanya nya kembali.
"Gampang aja. Ikutin semua gerakan yoga ini sampai selesai. Jika ustadzah menyerah atau muncrat secara deras. Ustadzah akan saya hukum. Namun jika ustadzah berhasil. Saya akan biarkan ustadzah pulang langsung untuk hari ini, mudahkan" Jelas ku.
"B-baik " Jawab ustadzah
Sekarang ku suruh ia mengambil posisi untuk melakukan yoga, ku play video tersebut. Video tersebut sebenarnya adalah beberapa video yoga yang ku gabungkan untuk mencari posisi posisi yang sedikit menarik secara seksual. Video tersebut sebenarnya memiliki durasi yang lama mungkin sekitar hampir 2 jam karena sengaja agar aku tetap bisa bermain main dengan ustadzah.
Setelah beberapa waktu berlalu ustadzah masih terlihat dapat mengikuti gerakan gerakan yoga tersebut. Setelah 30 menit dari awal dimulai aku langsung memberi sedikit gangguan dengan menghidupkan Vibrator yang ada di puting ustadzah. Ustadzah sedikit kaget namun masih bisa bertahan. Ku diamkan selama 10 menit lalu ku hidupkan dildo yang berada di anal ustadzah. Ustadzah sedikit kaget, namun masih berupaya menahan agar tidak keluar. Setelah 5 menit berlalu ku hidupkan juga dildo yang berada di memeknya. Ustadzah mulai sedikit goyah. Mulai dari sekarang setiap setelah 5 menit akan kenaikan getaran dari salah satu dildo yang ku masukkan ke dalam kedua lubang ustadzah, jelasku kepada ustadzah. Celana ustadzah mulai kelihatan basah sekarang. Tentu saja tidak akan ada yang dapat menahan 2 buah dildo dan 2 Vibrator dikombinasikan dengan aroma perangsang tepat didepannya.
"Wah ustadzah udah ngompol tuh dicelana, gamau nyerah aja? Nanti boleh make kontolnya toni. " Ucapku
"E-enggak.sya masih tahan kalo cuma segini. " Ucapnya
"Ya udah sih kalo gitu, kalo udah ga kuat bilang aja. " Ucapku.
Setelah beberapa menit berlalu semua dildo yang menempel pada ustadzah sudah berada di getaran maksimal. Hanya tinggal menunggu waktu agar ustadzah menyerah.
Benar saja belum ada 5 menit sejak ku pikirkan hal itu ustadzah mulai goyah dan terjatuh.
"T-ton saya ny-nyerah, b-biarin saya keluar ya. " Ucapnya yang sudah menyerah
"Ya keluarin aja tapi ingat ya kalo kalah ada hukumannya. " Ucapku pada ustadzah.
Akhirnya ustadzah menyerah dengan hal itu dan melepas celana nya dan langsung terkencing di situ. Ku tertawa puas dalam hati.
"Hahah gimana rasanya nahan buat muncrat?, gimana udah siap hukuman? " Tanyaku pada ustadzah
"H-hukuman nya apa kalo boleh tau. " Tanya ustadzah.
"Ada deh" Ucapku sambil berjalan ke kamar.
Di kamar aku mengambil sesuatu yang masih terbungkus dengan bubble warp. Sesuatu yang lumayan besar untuk sebuah paket. Bungkusan tersebut berbentuk aneh. Selain paket tersebut aku juga mengambil 2 buah benda di meja ku. Yaitu sebuah balsem dan freshcare.
Ku berikan paket tersebut kepada ustadzah. Ku suruh ia membukanya. Ia terkejut karena di dalamnya adalah sebuah dildo karet dengan panjang yang memang kurang panjang dibanding milikku, namun memiliki ketebalan hampir se telapak tangan nya. Melihat benda itu ia menanyakan apa yang akan dilakukan.
"M-maksudnya apa ya? " Tanyanya
"Ada 2 pilihan hukuman dengan tingkatan yang berbeda" Ucapku
"S-saya pilih yang mudah saja" Ucapnya
"Ha? Mudah? Siapa yang bilang mudah" Ucapku sambil tersenyum.
"Lah kalo gitu kenapa ada 2 tingkatan yang berbeda" Ucap ustadzah
"Ya emang, tapi tingkat kesulitannya tidak ada yang mudah, namun sulit dan sangat sulit. "Ucapku
" Y-ya sudah saya pilih yang sulit. "Jawabnya
" Yah padahal udah beli itu mahal mahal. "Jawab ku.
" E-emangnya yang sangat sulit apaan"tanyanya.
"Masturbasi pake dildo tersebut, namun dildo nya akan ku olesi dengan balsem dan freshcare. " Ucapku.
"T-terus kalo yang sulit? " Tanya ustadzah terkaget
" Yang sulit ya???? "Ucapku tak melanjutkan jawabanku
Ku suruh ustadzah berbalik dan mengambil posisi nungging. Ku lepas seluruh dildo yang tertancap. Ku naikkan kembali celana yoga nya. Namun ku sobek pada bagian memeknya. Lalu aku duduk di kursi. Ku suruh ia untuk naik kepangkuan ku membelakangi ku.
Saat ia hampir di pangkuan ku. Ku arah akan kontolku tepat di memeknya. Ia terkejut merasakan kontolku mulai masuk ke dalamnya. Namun tidak ku gerakkan. Melainkan ku suruh ia bergerak sepuasnya. Ustadzah bergerak naik turun dan memutar mutar tubuhnya seperti ia yang menginginkan hal tersebut. Ku suruh ia untuk membuat ku keluar. Sangat lama untuk membuat ku keluar hingga ustadzah tidak kuat lagi karena kecapekan. Karena sudah tidak kuat gantian ku turunkan tubuhnya ke posisi doggy style. Ku maju mundurkan kontolku dengan sangat cepat membuatnya selalu mendesah. Ku coba memasukkan 5 jari ku kedalam anal ustadzah. Ustadzah hanya dapat mendesah tak karuan. Setelah beberapa saat aku merasa akan keluar. Ku percepat gerakan ku dan akhirnya aku muncrat sangat banyak di dalam tubuh ustadzah. Namun aku masih ingin melanjutkannya hingga aku keluar sampai 5 kali lagi. Setelah puas ku lepaskan kontol ku dari memek ustadzah. Ku suruh ia untuk membersihkan dirinya.
Setelah ia membersihkan dirinya ia pamit, sebelum pamit ku beritahukan untuk datang sama seperti dijam tadi. Namun ia sepertinya memiliki halangan
"Maaf ton besok sore habis ashar saya ada ngisi pengajian di dekat komplek saya. " Ucapnya
Mendengar itu aku memikirkan suatu hal
"Heh, pengajiannya campuran atau cuman cewek? " Tanyaku.
"Campuran namun cuman di bedakan pake sekat pendek. " Jawabnya
"Yaudah nih bawa, pakai besok di pengajian, besok saya bakal kesana buat mastiin ustadzah make benda ini di tubuh ustadzah. " Ucapku sambil memberikan 2 dildo yang ia pakai tadi.
"M-maksudnya? " Tanyanya
"Ya besok ustadzah ngisi pengajian sambil pake dildo, mau protes? Ya silahkan tapi besok bakal ada sesuatu yang akan merusak citra ustadzah".ucapku
" Baik ton, besok saya pakai, saya pulang dulu. "Pamitnya
Ustadzah pulang sambil membawa 2 buah dildo pemberian ku.
" Hahah besok kyak nya bakal menarik"pikirku.
Hari #4
Waktu menujukan pukul 14.30. Aku bersiap untuk menuju ke pengajian yang akan di bawakan oleh ustadzah Nia. Tak lupa aku juga membawa remot dildo yang ku berikan kepada ustadzah Nia, tak lupa juga ku ingatkan ustadzah Nia untuk memakai dildo yang ku berikan atau akan ku sebar video nya. Setelah selesai bersiap aku berangkat menuju masjid tempat pengajian di selenggarakan. Setelah tiba ternyata pengajian tersebut telah di mulai. Ku lihat memang tempat duduk jamaah pria dan wanita di bedakan dengan jamaah wanita berada di kiri dan jamaah pria di kanan, hanya di pisah oleh sekat yang tidak terlalu tinggi. Dengan di dekat tempat imam terdapat 2 kursi dan 1 meja yang salah satunya di duduki oleh ustadzah Nia. Ustadzah Nia yang melihat kehadiran ku di situ langsung memalingkan muka, aku hanya tersenyum santai melihat itu. Di sebelah ustadzah Nia terdapat seorang wanita yang sudah lumayan tua yang merupakan istri dari seorang kyai. Pengajian hari ini bertemakan tugas suami dan juga istri dalam berumah tangga. Ku dengar kan ceramah dari istri kyai tersebut di shaf Paling belakang, setelah sekitar 30 menitan aku mendengar ceramah itu, ku ambil remot dari tas kecil ku. Akupun langsung menghidupkan dildo yang berada pada memek dan anus ustadzah. Ustadzah yang sedang minum pun tersedak saat itu juga. Para jamaah terkaget, ustadzah yang merasakan getaran di kedua lubang nya harus beralasan karena tetiba ia cegukan. Ceramah di lanjutkan dengan dildo yang bergetar di kedua lubang ustadzah. Ustadzah Nia hanya dapat menahan apa yang terjadi, aku tersenyum dari kejauhah. Setelah 1 jam akhirnya acara tersebut usai. Aku membuka hp ku dan ku kirim kan sebuah pesan kepada ustadzah untuk mengembalikan dildo nya setelah maghrib, ustadzah Nia tak menjawab pesan ku, namun tetap saja ia pasti akan datang karena ancaman.
Setelah maghrib
Benar saja setelah waktu maghrib selesai sebuah motor berhenti di depan rumah ku. Seorang wanita berpakaian sopan dan berjubah lebar membunyikan bel. Ku persilahkan ia masuk dan duduk. Aku mengambil air dari dapur, namun bukan air biasa, melainkan air yang ku campur dengan obat perangsang. Setelah itu ku berikan air tersebut kepada ustadzah, perangsangnya tidak akan bekerja secara langsung namun harus menunggu beberapa jam hingga efeknya muncul. Kusuruh ustadzah untuk mengambilkan dildo yang ia pakai tadi. Ustadzah membuka tas nya dan mengeluarkan 2 buah dildo yang kemarin ku berikan. Setelah ku taruh dildo tersebut di kamar aku mengeluarkan kontolku dan kusuruh ustadzah Nia menurunkan gamis bagian atasnya hingga kepinggang, tak lupa juga kusuruh ia menyingkap jubah kerudung nya yang lebar dan memperlihatkan payudara besarnya yang tertutup oleh bra bewarna putih.
"Cepat kulum kontol ku pake mulut, juga gunakan dadamu untuk membuatnya tambah enak, ustadzah baru boleh pulang setelah membuat ku keluar. " Perintah ku
"B-baik ton" Jawab ustadzah
Ustadzah lalu melakukan paizuri (memainkan payudaranya di kontolku) juga mengulum ujung penis ku. Terkadang ia juga memasukkan hampir seluruh penis ku kedalam mulutnya. Saat aku merasa hampir keluar ku pegang kepala ustadzah dan ku pentokkan penis ku di mulutnya dan mengeluarkan semua spermaku. Setelah itu aku menyuruhnya menunggu sebentar sambil ia merapikan gamis dan kerudungnya, aku mengambil sesuatu di kamar. Saat aku kembali ku serahkan sebuah paket yang masih terbungkus rapi karena belum terbuka.
"Besok terserah mau datang jam berapa, yang penting wajib datang atau ngga tau sendiri, terus di dalem paket tersebut ada dress lengan panjang yang tentu saja panjang, kerudung dan juga kaos kaki, saat ustadzah kesini besok, pastikan ustadzah memakai itu tanpa dalaman apapun mau itu CD atau bh, ngerti! "Perintah ku
Ustadzah hanya mengangguk dan beranjak pergi lalu pulang.
Di rumah ustadzah.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 ustadzah yang saat itu tertidur terbangun karena merasakan gatal di bagian bawah nya karena efek obat perangsangnya sudah bekerja. Ustadzah memainkan memeknya menggunakan jari jari tangannya, bahkan ia menuju dapur untuk mengambil timun dan terong untuk di masukan kedalam memek dan anus nya, sehingga ia tidur pun memek dan anus nya masih tertancap timun dan terong di dalamnya.
Hari #5
Aku menunggu ustadzah Nia hingga setelah isya namun ia belum datang juga. Akhirnya setelah jam menunjukkan pukul 20.00 ustadzah Nia datang ke rumah ku. Dengan mengenakan pakaian yang ku berikan kemarin. Ku persilahkan ustadzah Nia untuk masuk dan menaruh tasnya. Ku ambilkan minum dari dapur,minuman yang kuberikan ku campur dengan obat tidur bukan obat perangsang karena aku akan melakukan sesuatu. Ku berikan minuman itu kepada ustadzah dan ku ajak ustadzah mengobrol santai tanpa memikirkan apa yang terjadi. Setelah 20 menitan mengobrol ustadzah terlihat mengantuk dan langsung tertidur di sofa.
Ku hampiri ustadzah yang tertidur, ku singkap bagian bawah dress nya yang merupakan rok longgar meskipun di bagian atas ketat hingga memperlihatkan puting ustadzah. Ku mainkan memek ustadzah dengan jari - jari ku. Setelah puas bermain menggunakan jari jari ku, aku duduk di sebelah tubuh ustadzah dan ku keluarkan kontolku yang sudah ngaceng. Ku angkat tubuh ustadzah dan ku masukkan kontol ku kedalam memek ustadzah Nia. Ku kocok memek ustadzah Nia menggunakan tanganku. Sesekali aku menaik turun kan tubuh ustadzah Nia agar kontolku terasa enak. Tak hanya itu aku juga memainkan kedua payudara ustadzah Nia dari balik pakaian nya. Aku juga mencium bibir ustadzah Nia dan memberikan air liur ku kedalam mulut nya. Ku remas payudara ustadzah Nia dengan brutal dan juga ku cubit putingnya dengan keras dan ku tarik tarik dari luar pakaiannya. Beberapa saat kemudian ustadzah Nia sedikit tersadar dan sedikit mendesah karena merasakan apa yang kulakukan tubuhnya. Beberapa detik kemudian akhirnya ustadzah Nia tersadar sepenuhnya dan ingin berontak namun tidak bisa karena kalah power.
"Udah lah bu ustadzah jadi budak seks saya aja, saya bakal beri kenikmatan yang tidak bisa ustadzah dapat dari pak Rozak. "Bisik ku sambil menaik turunkan tubuhnya.
" Mhmmm mhmmm enggakgghhh akghhhannn, sayaghh masihhhh setiaaghhhhh samaaghhhh suamigkjhhn sayaghhhh. "Jawab ustadzah Nia sambil mendesah.
Ku lanjutkan ngentot ustadzah Nia hingga 30 menit entah berapa banyak ia sudah keluar dan akhirnya tiba juga saatnya aku juga akan muncrat. Ku perkuat remasanku pada payudara ustadzah hingga ia menjerit dan ku keluarkan semua cairan sperma ku memenuhi memeknya. Ku lepas kontol ku dan ku suruh ustadzah membersih kan diri.
Setelah ustadzah selesai aku memberitahu ustadzah untuk besok tidak usah datang kerumah dahulu. Ku beri waktu istirahat untuk ustadzah agar ia memikirkan taruhannya lagi. Juga ku ingatkan untuk agar di hari ke7 ia datang, tanpa persyaratan khusus hanya membawa jawaban yang akan ia utarakan kepadaku. Juga kuberi tahu jika ia tetap datang besok maka jawabannya adalah ia menjadi budak seks ku. Ustadzah mengerti dan segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 22.00
Lanjut ke chapter terakhir yang entah datang kapan karena tergantung mood dan kegiatan di RL karena kadang mood lagi bagus malah banyak kegiatan, kadang lagi senggang juga malah mood lagi jelek jadi di tunggu aja.
ns216.73.216.93da2