x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjqfDLbNlG
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgzrUfQ3eu
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxV0A3gm66L
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuW73nzHQfQ
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrabbTXLTP
"Kenapa memangnya Daniar?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZvf6AcciY
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0L0ltsYtY
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnUqL0ozSz
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkmfXsrmkd
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfeP3LEzxq
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfHnbv0S8g
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnFgsz1tT4
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AnfyWxJcV
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWOsCfHMNH
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7D06y9LvV
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhTu0knq5N
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YXWC7lLcZ
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw69RiTDsml
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbC3JdiVp8
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmh6GQOn0Jh
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3k27YV5xUl
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1Q4NgHbBD
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVASEXcUW0
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWo2pUgeTx
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYTaXLMyCg
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3q0DNvgno
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJXqE77N4N
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBComy2f4i0
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYsMvXWYm3
Deg.. Deg.. Deg..
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlD15ikvsDm
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5uQSORrX1
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56TH0taZwX
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe55e09C9C
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCB7w6RpSSo
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXvLtzzUa7
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIytcgCY6M
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEBl5eX3FD
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjfG787cpd
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufMt0imf2D
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDiFi1HWfB
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnawqQh5aoW
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcBP3XJKh0
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuLAdcC9K4
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JzNnkwPTd
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTF3o4vhJd
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2LVNlIOzc
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmmpyS453Z
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytTAtMRjsA
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAN5le31dq4
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkM708zfJlx
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMh8fa0zCM
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNR2136v2q
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Rx8ssXFKE
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFDsrGlkGl
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXgFZW1Ndn
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQ83s8a7uy
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Nf7HeGlj0
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQp1MlyjtBF
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZPEj8UvTU
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYVr5bk47s
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgbHvRmkAm
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOnc6TSMQI
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqwoJRtose
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNstjhcugT
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJcGfQG9jA
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuBmrHyWyu
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUUqJjazK5
"Baik nyonya besar."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffmBXmIDuX
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡee5aM2tz1B
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
436Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaX95UM5ZB9
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns216.73.216.94da2
