Hai readers sebelum lanjut ke chapter 2 yuk intip sedikit chapter 1.2
Enjoy....
658Please respect copyright.PENANA0J6Zcr5S2C
658Please respect copyright.PENANAw8Nj8kvM1U
658Please respect copyright.PENANA2ucMV30TAB
658Please respect copyright.PENANAYROFI12mV4
658Please respect copyright.PENANA7xg3dEWf4B
PREVIEW 1
Melihat istrinya yg sudah tidak sanggup menahan birahi, ustad Hamdan pun lalu menuruti permintaan istrinya, bagian bawah dari baju gamis warna coklat yg digunakan ustazah Aisyah otomatis tersingkap karena kaki kirinya yg sudah terangkat dengan tingi sehingga membuat ustad Hamdan jadi tidak kesulitan untuk membuka pakaian istrinya itu. Hanya dengan menggesernya sedikit kini kedua kelamin Ustad Hamdan dan Ustazah Aisyah sudah saling berhadapan tanpa penghalang apapun lagi. 658Please respect copyright.PENANAN79BllOyy3
Ustad Hamdan: "karena Umi sudah totalitas sampe berpose menantang kayak gini, kalau begitu Abi juga nggak akan menahan diri yah, Umi siap-siap... Bissmillahirohmanirohim..."658Please respect copyright.PENANAZDk8VhZBvs
"Bless... PLAK..." suara dari hantaman pertama ustad Hamdan kepada istrinya terasa begitu nyaring.
Ustz Aisyah: "ouuuhhh ya Allah..."
Pekik ustazah Aisyah pelan dan tertahan. Setelah sempat diam beberapa detik untuk memberikan kesempatan istrinya mengambil nafas seketika ustad Hamdan menggerakan pinggulnya dengan kecepatan tinggi.
Ustad Hamdan: "Abi mulai yah..."
"PlakPlakPlakPlakPlakPlakPlak..."
Layaknya jarum yg terpasang pada mesin jahit gerakan pinggul ustad Hamdan begitu cepat dan akurat tanpa pernah meleset sekalipun, selalu menghujam dengan tepat keluar masuk vagina milik ustazah Aisyah yg membuat gesekan di lubang vaginanya terasa begitu hangat. Sambil menggerakan pingul dengan kecepatan tinggi dan juga posisi tangan yg tetap "istirahat di tempat" ustad Hamdan tersenyum dan berkata
Ustad Hamdan: "Gimana rasanya sayang?"
658Please respect copyright.PENANA353TEOBsIX
658Please respect copyright.PENANAanqv3eK6L8
658Please respect copyright.PENANArXsk2uQIZp
658Please respect copyright.PENANAb8osmQIuQh
658Please respect copyright.PENANAQGZvej38tP
658Please respect copyright.PENANAdpHa52RBHG
658Please respect copyright.PENANAP7PZv0KZir
PREVIEW 2:
Karena mengetahui bahwa Aji rupanya tadi hendak mencoba untuk mengintip akhirnya Rania memutuskan untuk membuat Aji pingsan sementara waktu lalu kembali ke dalam raganya dan melaporkan kejadian itu pada Ayahnya.658Please respect copyright.PENANAcrBKh7QV5Z
Rania: "gimana ini Bi? Si Aji udah mulai nakal tuh udah nyoba-nyoba ngintip, akhirnya ku sirep aja deh biar pingsan."658Please respect copyright.PENANAn9qsXe69Yp
Ujar Rania yg kini sudah duduk di samping Ayahnya.
Ustad Hamdan: "kira-kira bisa nggak kamu hapus sedikit ingatannya? sisakan saja memori terkahirnya waktu kita bakar-bakaran sate bareng Ardi dan Ira tadi..."
Tanya ustad Hamdan.
Rania: "aduh maaf Bi, energi ku rasanya habis deh, mungkin karena sambil ngelakuin Murratul Jima, energi yang keluar jadi 2x lipat, untuk bisa bikin "mata ketiga" ngewujud dan punya fisik yg padat dan bisa ngetok pintu kamar mandi tadi aja aku udah setengah mati, belom lagi tadi Aji aku bikin pingsan pake mani dari memek aku, aku udah nggak punya tenaga ini Bi..."658Please respect copyright.PENANA1yxVoI9RB2
Ustazah Aisyah: "Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah, vagina mbak sayang, ingat jaga lisanmu Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah..."
Potong ustazah Aisyah yg sedari tadi masih terus menghujam penis ustad Hamdan tanpa henti dengan vaginanya sambil terus memejamkan mata dan berdzikir.
Ustad Hamdan: "ya sudah nggak papa Ran kalau kamu memang nggak bisa, ini kalau kamu sudah kecapean dan nggak bisa nerusin Murratul Jimanya juga nggak papa, kamu istirahat saja situ di kasur." Ucap ustad Hamdan.
Rania: "iya Abi." Jawab Rania singkat.
Ustad Hamdan: "kalau gitu Abi lanjut lagi sama Umimu ya." Ucap ustad Hamdan mengakhiri percakapan.
ns216.73.216.208da2