Bab 4: Cemburu yang Membakar Gairah
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4c7vVN1xR
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgueKv8wHVl
Pas gua, nyium leher Viona, aroma keringat cowok lain pasti Revan bikin kepala gua pusing, bro. Jantungan gua kayak drum, cemburu membakar, tapi entah kenapa, penis gua ngaceng keras.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7RWgL7q0Y
Gua dorong Viona ke kasur, tangan gua buru-buru nyibak roknya. Ternyata, dia belum pake celana dalam, vaginanya masih basah, jembutnya lengket-lengket. Gua tahu, itu pasti sisa sperma Revan yang belum sempet dia bersihin. Viona buru-buru nahan tangan gua, suaranya lemas,
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIwIPwCJde
“Papi, jangan! Gua belum mandi, kotor!”
“Nggak apa, Mam, bentar aja,” kata gua, suara gua gemeter, nafsu gua udah nggak bisa ditahan.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxUy9sle58
Cemburu gua meledak, tapi anehnya, justru bikin gua pengen nyanyi di ranjang. Gua nggak peduli dia belum cebok, malah makin penasaran apa yang Revan kasih ke dia sampe dia lelet gini? Wajah gua langsung nyusup ke selangkangannya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDGQUWysPz
Jembut Viona lengket, kayak disatuin lem, pasti gara-gara sperma Revan. Lebih ke bawah, gua lihat cairan putih meleleh dari bibir vaginanya, basah, kental. Gua nahan napas, jantungan kenceng, tapi entah kenapa, nafsu gua malah meledak.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAnSgY1hTi
Lidah gua nggak bisa tahan. Gua mulai jilatin jembutnya, nyedot lengketan itu. Rasanya kental, gurih, kayak kelapa muda. Bibir gua turun, nyedot vaginanya yang penuh sperma Revan bercampur cairan birahi Viona.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBouKu2YxGj
Gua ngorek pake lidah, nyedot pake bibir, kayak orang kelaparan. Sperma Revan melimpah, bro, ngumpul di lubang vaginanya, dan gua nggak ngerasa jijik malah nikmat banget pas cairan itu ngalir di tenggorokan gua. Gua telan, nggak sadar, saking terbakar gairah. Cemburu gua kayak bensin, nyulut nafsu gua sampe gua nggak bisa mikir jernih.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXYt2xp5Qz
Viona coba nahan lagi, “Papi, gua capek, belum mandi, kotor banget!” Suaranya lemas, badannya lelet, kayak orang abis lari maraton.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYelyNK5QXZ
Tapi gua nggak peduli. Gua naik, nindih dia pake seluruh berat badan gua. Bibir gua lumat bibirnya, tangan gua meraba ketiaknya basah, bau keringat Revan bercampur wangi tubuh Viona. Aroma ketiak itu, bro, bikin gua tambah gila. Penis gua yang udah tegang langsung nyusup ke vaginanya, masih basah, kendor, penuh sisa-sisa Revan. Gua ayun cepet, penuh nafsu, nggak mikirin apa-apa selain cemburu dan gairah gua.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9s1j3H6ToP
“Papi, pelan-pelan, masih perih!” Viona merintih, coba nahan, tapi gua udah gelap mata.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAd9TKVdnT
“Mam, Papi nggak tahan, lu habis sama Revan, kan? Hebat, ya, dia? Enak, ya?” tanya gua, suara gua gemeter, penuh cemburu. Viona cuma mendesah pelan, “Papi, uda, gua lemes banget…”
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNGNeUtiV0
Tapi gua nggak berhenti, malah makin ngebut. Bibirnya nggak bales ciuman gua, badannya pasif, nggak bergoyang kayak biasa. Gua tahu, penis gua 14 cm, biasa aja nggak ada apa-apanya dibandingkan “bazooka” Revan yang pasti bikin vaginanya penuh tadi.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0h03K9tOnQ
“Mam, kontol Revan lebih gede, ya? Lebih enak gak? Ngaku, Mam!” kata gua, ayunan gua makin cepet, sperma gua udah di ujung.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXmTVYqwR7
Viona cuma angguk pelan, matanya setengah merem, kayak capek tapi nggak mau bikin gua sakit hati.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtrUXj1FqO
“Heeh… gede banget paps… enak…bangetssss” katanya pelan, suaranya kayak habis disedot energinya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGX6kbw5II
Sperma gua muncrat, tapi vaginanya kendor, nggak nyambut kayak biasa. Gua ngerasa kayak cuma ngotori sprei, bro kepuasan gua palsu, kayak onani. Gua ngerasa punya bini gua panas doang tapi gak ada ngegrip nya sama sekali, tapi nggak tau ngapa sensasi becek nya walau lobok bikin gua makin bernafsu. Cemburu gua masih membakar, tapi gairah gua malah bikin gua pengen tahu lebih banyak.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DyFZ6g1ce
Jam tiga dini hari, Viona nyentuh tangan gua, bangunin gua.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvhQUeuJuJ
“Papi, gua nggak bisa tidur. Bikin teh, dong,” katanya, suaranya lelet tapi manja. Gua bangun, bikin teh panas kesukaannya sama kopi buat gua pake termos di kamar.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCcJhDc4ej
Pas gua ngeliat dia, bro, dia cantik banget, meski kusut. Rambutnya masih acak-acakan, matanya lelah, tapi ada binar bahagia di wajahnya. Baju tidurnya tipis, nemplok di badan, bikin lekuk tubuhnya kelihatan.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnb5uI65u2
Gua tahu, dia puas abis sama Revan tadi, dapet apa yang selama ini cuma ada di fantasi BBC-nya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LPYLgm5Zz
Gua duduk di sampingnya, nyeruput kopi, terus nanya blak-blakan, “Mam, tadi sama Revan, lu orgasme berapa kali?” Jantungan gua kenceng lagi, cemburu tapi penasaran.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ397ApV64N6
Viona cuma nyengir kecil, matanya melirik gua, kayak nggak mau jawab. “Papi, udah, lah, nanya gitu,” katanya, suaranya lembut, tapi gua tahu dia sengaja nutupin. Gua nggak maksa, tapi cemburu gua bikin gua pengen tahu lebih.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp1YsUatcY
“Enak banget, ya, Mam? Kontol Revan bikin lu ngerasa penuh, kayak di video BBC itu?” tanya gua lagi, suara gua gemeter. Dia cuma angguk pelan, nyengir, pipinya memerah. “Iya, Papi… enak…” katanya pelan, kayak malu tapi nggak bisa bohong.
Tiba-tiba Viona merangkul gua, badannya nempel, aroma ketiaknya nyengat lagi, bikin penis gua bangun. “Papi, mumpung kita di sini, gua mau lagi, boleh? Soalnya kalo besok-besok, bayar hotel mahal,” katanya, matanya berbinar, penuh gairah.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmykwkqKKY
Gua kaget, bro dia ketagihan, binal banget! Dalam hati, gua cemburu berat, tapi entah kenapa, gairah gua ikut meledak. “Dasar lu binal, Mam,” kata gua dalam hati, tapi mulut gua bilang, “Yaudah, Mam, mumpung kita di sini. Mau yang mana? Album foto mana? Atau Revan lagi?”
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhbT8CVhJ5
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFuy28lr5X
Istriku menyodorkan album yang dipinjamkan panti pijat tadi. Kembali kami buka-buka. Sesudah balik sana balik sini, pilihannya jatuh pada Alvie, anak China. Disitu disebutkan tingginya 175, sama dengan Jhoni. Alvie yang berkulit kuning itu tampil dengan T-shirt ketat. Rambutnya yang lurus panjang jatuh ke dahinya. Nampak sangat simpatik dalam senyumannya. No. 9. Dan sesudah mantap pertimbangannya, aku bergerak meraih telepon ke panti pijat. Aku minta Alvie bisa diantarkan ke kamar kami. Kemudian kami menunggu.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vx0aWyxgb
10 menit kemudian terdengar ketokan halus di pintu. Pasti dia nih. Kubukakan pintu, dan seseorang mengenalkan dirinya. Dialah Alvie. Woo.. Dada bidangnya, bahunya, bokongnya.. Dia benar-benar sangat seksi. Akupun mau kalau disuruh menjilati bokongnya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeZgN1mXqH
Kali ini istriku tidak lagi kaku,
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYF0AamAeYa
'Malam Alvie..', yang langsung dijawabnya,
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKF5hHxbNXs
'Malam tante..'
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrCXfLuDpd
Aku kembali lihat istriku. Dengan mataku aku bertanya,
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6rzzLzdIb
'OK?'. Dia mengangguk.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CKcQipMJp
Kemudian basa-basinya menawarkan minuman untuk si Alvie ini.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4BRMVmyfx
'Gampang tante, nanti aku ambil sendiri. Jangan ngrepotin'.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHleBSbYOXN
Rupanya Alvie sudah tahu banget seluk beluk kamar hotel ini.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWI3KMmzVP
Kemudian aku bicara kepada Alvie untuk menyampaikan sebelumnya beberapa pesan sebagaimana pesan-pesan yang kusampaikan kepada Jhoni tadi sore sebelum menemui istriku. Sikap dan jawabannya sama. Rupanya mereka dikondisikan seragam dalam melayani tamu-tamunya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGmsUAuGLm
Gua ngerasa senang dan lega. Dan kepada istri gua sekali lagi gua sampaikan bahwa mereka ini semua santun, sehingga mama nggak perlu canggung dan khawatir.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRoQdPX4KV
Sebelum pergi gua raih lebih dahulu tas kecil gua, yang gua lupa, pasti sejak tadi spycamnya merekam terus karena aku lupa mematikannya. Gua masuk kamar mandi. Kuambil rekaman pertama kemudian aku pasang MMC baru kemudian menekan tombol REC-nya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKdkjaMpxG
Pura-pura habis kencing, gua taruh kembali tas kecil itu di tempat semula tanpa mengundang curiga istri gua maupun Alvie.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZZJamG9dR
'Pap jangan pergi deh, di kamar sebelah saja. Khan malam ini, nggak ada orang di lobby'.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZ7aaYvqBK
Dia benar. Dan melalui connecting door yang menghubungkan dua kamar itu aku masuk ke kamar sebelah.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFa7x2S0Te
'Selamat pijat yaa..', begitu bahasaku sambil tanganku melambai kecil.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1IhRI3vbz
Ah, istriku cepat sekali beradaptasi. Mungkin lain waktu dia akan berjalan sendiri ketempat ini. Walau tersenyum sedikit kecut, aku sudah nggak setegang sore tadi. Yaa, ternyata aku benar-benar merasa santai.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHQuvzQHS2
gua nggak begitu dikejar-kejar khayalan sebagaimana sore tadi. Yang gua inginkan sekarang adalah bisa mendengarkan rekaman kasetku. Gua akan dengar desahan istriku, atau rintihannya saat pertama kontol gede Jhoni menembusi kemaluannya. Atau suara-suara mulutnya yang gelagapan Di kamar sebelah, gua duduk di kasur, tangan gemeter.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GGxAnEtGc
Cemburu gua membakar, tapi gairah gua lebih gila. Gua ngebayangin Viona sama Alvie, mungkin udah mulai “pijat-pijatan”, atau lebih. Mungkin dia lagi mendesah, jilatin “barang” Alvie, atau njerit histeris kayak di video BBC.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzG15TI0g9
Gua pengen denger rekaman spy cam tadi, pengen tahu apa yang Viona rasain sama Revan. Desahan, rintihan, atau mungkin suara mulutnya yang gelagapan kalo penis Revan masuk? Jantungan gua kenceng, penis gua tegang, cemburu tapi nafsu.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLIxHg99O2
Tiba-tiba, pintu diketuk keras. Gua kaget, nyadar gua ketiduran. Jam udah 06:38 pagi. Gua inget ninggalin Viona sama Alvie jam 04:00 tadi. Dua setengah jam, bro apa mereka “asyik” selama itu? Gua buka pintu, dan Viona berdiri di depan, mukanya kusut, rambut acak-acakan, baju tidurnya nemplok, basah keringat.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7HOJ1nNih
Matanya lelah, kelopaknya turun, tapi dia coba nyengir biasa, kayak nyembunyiin kepuasan. Di kasur, Alvie tidur kayak orang pingsan, telanjang, cuma pinggulnya ketutup selimut. Badannya kekar, kulit kuning, dada bidang Jantan banget. Gua ngerasa cemburu, tapi penis gua malah ngaceng lagi.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1D82jUdltK
“Udah berapa lama dia tidur, Mam?” tanya gua pelan, coba nutupin jantungan. “Sekitar setengah jam,” jawab Viona, suaranya lelet, tapi ada senyum kecil di bibirnya.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC10nRtGg4M
Berarti mereka “main” dua jam, bro energi Viona 35 tahun ngeri banget! “Papi tadi ke mana?” tanya dia, coba santai. “Gua ke karaoke, Mam, nggak bisa tidur,” kata gua, bohong sedikit.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Aec5X6gsh
“Coba Papi ketok pintu tadi, gua nungguin, lho,” katanya, manja.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgHYtE2N8A
Gua nyengir, tapi dalam hati, cemburu gua membakar. “Mam, tadi sama Alvie, enak, ya? Berapa kali lu orgasme? Lebih hebat dari Revan?” tanya gua, suara gemeter, cemburu tapi pengen tahu.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUdALRoKHH
Viona cuma nyengir, pipinya memerah, matanya melirik. “Papi, udah, lah, nanya gitu. Enak, kok… beda sama Revan, tapi… puas,” katanya pelan, kayak nyoba nutupin gairah.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgFhvwP8Xt
Gua ngerasa cemburu, tapi aroma ketiaknya yang nyengat pas dia deketin gua bikin nafsu gua meledak lagi. “Mam, lu binal banget, ya,” kata gua dalam hati, tapi mulut gua bilang, “Yaudah, Mam, kapan lagi lu mau? Papi dukung, kok.” Dia nyengir, peluk gua, dan gua tahu pernikahan kami udah masuk dunia baru, penuh cemburu, gairah, dan kenikmatan yang gila.
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqzTBUfRQ5
