x
Cerita ini bukan sinetron, walau judulnya mirip cerita sinetron, tapi ini adalah kisah sedih dari seorang teman, kisah yang merupakan kejadian yang sebenarnya. Namun untuk menjadikan kisah ini betul-betul sempurna maka aku sebagai penulis menambahkan sedikit bumbu tanpa lari dari jalur yang sebenarnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiavB3kg4CR
Perkenalkan namaku Aditya, umur 38 tahun, pekerjaanku apa saja yang penting halal. Aku tinggal di daerah Sumatera Utara, aku sendiri keturunan Melayu Deli.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdr0LqnYIi
fitri
fitri
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxm03wFNRq
20 tahun yang lalu…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBELYRadSuC
Setelah tamat sekolah aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, karena kedua orang tuaku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Aku sendiri yang sadar hal itu tidak memaksakan kehendak walau aku mempunyai cita-cita sebagai dokter. Aku memutuskan untuk merantau berbekal ijazah SMK-ku jurusan mesin otomotif.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHPfqhjlU1
”Pak, buk, aku mau merantau, siapa tau nanti aku bisa sukses.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqFUVqsUIY
”Kamu mau kemana, nak?” sela ibu, ”kamu belum ada pengalaman,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISLQ2Q3TLA
”Betul apa yang dibilang ibumu itu, Dit, mau jadi apa kamu di perantauan, lebih baik kamu bantu bapak di sawah,” kata bapak.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSWRI6tGmz
”Aku mau mandiri, pak!” jawabku. ”aku mau suatu hari nanti aku sudah punya usaha.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlE8II910Q3
”Amin!!!” ibu dan bapak serentak mengatakan amin.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vO6hJHGTY
”Tapi kamu mau merantau kemana, nak?” tanya ibu.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0zM9bVl1S
”Aku mau ke Batam, buk,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOQV9dKy49
”Loh, memang di Batam ada pekerjaan untukmu?” tanya ibu lagi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNsw8BxHQc
”Ya, gimana ya, buk, namanya cari kerja ya dicari lah,” jawabku sambil makan gorengan pisang yang ada di meja.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgfeZHkcBA
”Ibu dan bapak sangat berat untuk menyetujuinya, nak, tapi kalau sudah hatimu bulat, mau bilang apa,” kata ibu dengan nada sedih. “Kapan kamu mau berangkat ke Batam, nak?” lanjut ibu.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg0UQ0VJP3
”Kalau bisa sih minggu depan, buk.” Jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDEfK9qgCE
Ibu dan bapak saling berpandangan. ”Gak bisa, nak,” kata ibu. ”bulan depan aja, bapak dan ibu belum cukup uang buat ongkos dan persediaanmu,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQF46P2Wg9
”Betul, Dit,” sambung bapak. ”Tunggu bapak jual kambing dulu sama pak Slamet.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMCuyd3XuA
Aku pun setuju dengan pendapat ibu dan bapakku
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0UGHQCcSU
Sebulan kemudian bapak dan ibu memberangkatkan aku dari pelabuhan Belawan, aku masih ingat ibu memelukku dan berpesan agar mengirim surat pada beliau.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sMChjSjh6
Jam 5 sore aku sampai di pulau Batam, dulu Batam sangat sepi tidak seramai sekarang. Setelah 2 minggu aku pun mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan, pekerjaan itu cukup untuk membiayai hari-hariku, tak lupa juga aku berkirim surat buat ibu dan bapak di kampung dan bersyukur kepada Allah SWT.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrjJ4un0ry
Setahun sudah aku berada di Batam, yang akhirnya mempertemukan aku dengan seorang gadis yang ayu juga ramah, namanya Nurlela, sebaya denganku. Kulitnya putih dan berkerudung, aku cinta padanya saat pandangan pertama. Setelah 3 minggu pendekatan, aku dan Nurlela sah menjadi sepasang kekasih. Kami selalu bersama pada saat malam, bahkan bajuku yang kotor dicucikannya, makin hari makin bertambah pula kasih sayangku padanya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzvV7gMpat
Sejauh ini hubungan kami makin erat, namun kami tidak pernah melakukan zinah, cium pipi dan pelukan itulah yang biasa kami lakukan saat mau pulang ke tempat kos masing-masing kalau ketemu, hingga tiba pada suatu malam naas bagi kami, malam yang sulit aku lupakan seumur hidupku. Malam itu adalah malam minggu sepulang dari menonton layar tancap yang diselenggarakan pemda setempat, masih kuingat judul filmnya; ”Ohara”.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKUiCSWbp9
Ketika kami pulang, kami dicegat oleh beberapa pemuda, tanpa babibu plaaakkk.. gedebukkk!! aku dihajar sampai pingsan, aku tak tau apa yang terjadi. Setelah aku siuman, aku sudah berada di kamar kosku, aku ditemukan warga setempat, katanya aku pingsan dan diantar kemari. Aku langsung teringat pada Nurlela, lalu kutanyakan kepada mereka namum tidak ada yang tau. Aku mulai gelisah memikirkan Nurlela, untung saja para warga mau membantuku dan juga melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib, karena kejadian yang menimpaku adalah tindak kriminal.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJZevPFoJM
Pada malam harinya aku kembali ke tempat kosku, seharian aku mencari Nurlela tapi belum ketemu juga. Kondisiku yang lemah tidak kupedulikan lagi, bahkan… oh ya Allah, sejak tadi pagi aku belum makan, hanya minum air putih pemberian orang. Mataku mulai berkunang-kunang, dan aku tak kuat lagi menopang tubuhku sampai aku akhirnya tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rBQMCSmN4
Pagi harinya aku terbangun karna mendengar azan dari musollah dekat rumahku, aku lekas mengambil wudhu dan sholat. Aku tak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT agar melindungi Nurlela dari segala marabahaya. Setelah selesai sholat, aku sangat terkejut dan mengucap beribu-ribu syukur karena Nurlela ada di depan pintu tempat kosku. Aku berlari memeluknya, Nurlela pun tak kalah histerisnya, dia menangis sejadi-jadinya di pelukanku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhylH4WBSFY
”Astaghfirullah,” kata itulah yang kuucapkan saat Nurlela mengatakan dirinya telah diperkosa, sekejap tubuh kami berdua terasa lemas, baik aku maupun Nurlela. Tanpa sadar kami berlutut sambil berpelukan, aku sangat syok dan sedih akan apa yang dialami oleh Nurlela, aku tak tau apa yang harus kuperbuat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJXHvsx6Cp
Namun walaupun hatiku hancur kucoba menguatkan dan menghibur Nurlela, kekasihku. Aku melaporkan kejadian ini kepada RT setempat, melalui mereka juga membuat pengaduan ke polisi, tapi hal itu tidak merubah keadaan Nurlela yang semakin hari semakin syok, badannya mulai kurus kering.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuJKTtHVOf
Setelah 2 bulan, kasus yang menimpa aku dan Nurlela belum juga terungkap. Aku dan Nurlela bolak-balik mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan, aku mulai jenuh akan semua ini. Keadaan Nurlela pun sejauh ini tidak menandakan ada perubahan, bahkan sikapnya mulai dingin, namun aku tetap bertahan mencintainya, walaupun rasa cintaku kini dibumbui rasa kasihan yang teramat dalam.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiib4PsWfeZ
Hingga suatu pagi Nurlela memberitahukan kalau dirinya sedang hamil. Aku merasa berjalan diatas berjuta beling tajam yang siap merobek-robek kakiku, aku tak tau lagi harus berbuat apa, yahh… aku benar-benar menganggap kalau ini adalah cobaan terbesar dalam hidupku, cintaku yang dalam pada Nurlela membuatku semakin dewasa. Aku berniat menikahi Nurlela dan bertanggung jawab walaupun kehamilannya bukan karena aku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmG2xfbedXA
Selama seminggu aku mengurus pernikahanku yang dibantu oleh kerabat dan juga para sahabat. Kami dinikahkan oleh penghulu, jadilah kami sepasang suami istri tanpa ada resepsi, bahkan aku tidak memberitahukan kabar pernikahanku kepada orang tuaku. Biarlah waktu yang memproses semua ini, bathinku saat itu.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSIZjZfa9W
Malam pertama tidak mempunyai arti bagiku, bahkan malam kedua, minggu pertama dan seterusnya. Aku tidak menyetubuhi Nurlela, aku tidak mau menodai janin yang dikandung oleh istriku. Nurlela juga masih merasa trauma jika melakukan hal itu, tapi tanggung jawabku sebagai suami tak pernah kutinggalkan. Aku menafkahi istriku, juga memberikannya kebahagiaan, kasih sayangku padanya tidak luntur sedikit pun, karena pada dasarnya aku sangat mencintai dia dari hatiku yang paling tulus.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiDigTyNXa
Jam 11 malam istriku kesakitan, aku tau ini adalah bulan dimana istriku akan melahirkan setelah diberitahu oleh bidan yang ada di tempatku. Tak ayal aku pun merasa senang bercampur was-was, aku yang minim pengalaman soal urusan seperti ini langsung memberitahukan bidan dimana istriku sering periksa. Dulu bidan sangat langka, hanya ada beberapa bidan yang bertugas di Batam pada saat itu. Aku juga memberitahu kerabat dekatku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyl05CuTc1a
jantungku berdebar-debar bercampur senang yang luar biasa setelah mendengar tangisan bayi dari luar kamar, para kerabat menyalamiku. Setelah beberapa saat, bidan yang menangani persalinan istriku keluar dari kamar dengan wajah bercampur sedih dan takut, ”Ma-maaf, pak… yang tabah ya,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBZP1leVco
”Kenapa, bu?” jawabku tegang.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSiHF2s2jt
”A-anu, pak…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMg7llYPURf
Tanpa bertanya lagi aku langsung menuju kamar, kulihat istriku Nurlela telah terbujur kaku. Aku pegang wajahnya terasa dingin, aku pun menangis histeris, aku tak kuasa menerima kenyataan ini, istriku Nurlela telah tiada…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqWpPM8OyO
Setelah istriku wafat, aku membesarkan Fitri, anakku, sendirian. Kini umurnya 5 tahun, wajahnya sangat mirip dengan istriku, aku memasukkan dia ke TK. Aku sangat sayang pada Fitri, sampai-sampai aku memasukkan Fitri ke asuransi. Dulu asuransi belum dikenal banyak orang, tapi berkat arahan sahabatku maka aku memasukkan Fitri ke asuransi pendidikan sejak Fitri berusia 3 tahun. Semenjak kepergian istriku tersayang, aku sudah tidak lagi bekerja di Batam, aku membawa Fitri ke Pekanbaru. Aku bekerja separoh waktu karena aku selalu kuatir akan Fitri, anakku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJltOlV6iDe
Sejak dini Fitri aku ajari tentang kebaikan, bahkan jilbabnya berlusin kubelikan padanya, setiap hari minum susu, tak lupa makanan yang bergizi, hingga Fitri sekarang lebih mirip anak orang kaya bila dilihat secara fisik.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcf2HtkHAg
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (7)
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6v0ixBIufx
Tahun-tahun berlalu, Fitri sekarang telah besar, minggu depan dia sudah mulai masuk sekolah SMP, tak terasa waktu begitu cepat berlalu ya… Fitri anakku telah berumur 13 tahun, Namun Fitri selalu bermanja-manja padaku, kami masih tidur seranjang, bahkan aku juga sering memandikannya atau juga mandi bersama. Rumahku yang mungil hanya memiliki 1 kamar dan juga mempunyai kamar mandi yang letaknya di dalam rumah yang memungkinkan kami bebas melakukan apa saja. Selain mendidik Fitri dengan baik, di sisi lain aku sangat memanjakannya, itulah letak kesalahanku sebagai orang tua.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2agyJyOxb
Pada suatu hari yang indah, Fitri memintaku untuk memandikannya, karena sudah biasa aku pun menurutinya. Fitri meminta dimandikan dengan air hangat, tanpa beban aku mengiyakan permintaannya. Setelah air kurebus, aku ke kamar mandi mencampur air panas dengan yang dingin. Saat aku masuk, aku melihat Fitri anakku sudah telanjang, tanpa memakai baju sehelai pun. Aku agak terkejut campur entah apa, yang pasti dadaku deg-degan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zXROnLDIJ
Aku melihat kemaluan anakku sudah ditumbuhi bulu walaupun sedikit, tapi sangat kontras dengan penglihatanku. Aku juga melihat payudaranya mulai benjol, menandakan Fitri mulai beranjak remaja. Entah kenapa aku sangat bergairah melihat Fitri saat itu, namun aku segera Istighfar berkali-kali dalam hati sambil memandikan dan mengusap-usap badan Fitri, tapi imanku kalah, imanku goyah, jujur kuakui aku sangat terangsang.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBSEP5h2Xq
Untung saja acara memandikan Fitri telah selesai, akupun menyuruh Fitri ke kamar untuk memakai baju, sementara aku masih di kamar mandi mau mandi. Aku menyabuni badanku, tapi gairah itu datang lagi, kemaluan Fitri anakku sangat melekat di ingatanku, juga payudaranya… oh Tuhan, batinku. Tanpa sadar aku mulai mengocok penisku secara perlahan, ya aku onani membayangkan kemaluan anakku, juga kulitnya yang putih bening akibat karena minum susu tiap hari sangat merangsangku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRdTRn0Mz9
”Ooughhhh,” aku mendesah, kocokan tanganku semakin kencang, hingga akhirnya, croottt… aghhhh, maniku keluar sangat banyak dan kental sekali, aku sangat puas.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYxppwyeDl
Tepat saat itulah, tiba-tiba… ”P-papa ngapain?!”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YLLCj3R0p
Deg…!!! oh, aku dilihat anakku sedang onani, aku lupa mengunci pintu!
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNwANHrvTc
”Ehh… ehh… anu, papa… papa mau mandi… eh tidak, papa tadi pipis.” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96vz1zfJ4h
”Oohh…” sahut Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuRSlasbhL
Lalu aku mandi, setelah itu Fitri tidak membahasnya lagi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCy7WcBoz7
Pada suatu malam, mungkin jam 1 lewatm aku terbangun karena mendengar rintihan kesakitan, ternyata Fitri yang kesakitan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tZ0RJrApy
”Kenapa, nak?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe59SBBZgmD
”Uuuu… uuuu… sakit, Pa, perutku sakit,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnLv4h0ahW
Aku memegang perutnya. Aku meraba-raba sampai ke bawah pusarnya, ”Mana yang sakit, nak?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawZKHtf4K5
”Ini, pak,” jawab Fitri sambil memegang-megang perutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoLGgMxw99
Aku menaikkan sedikit baju Fitri, dan juga menurunkan celana nya. Saat aku menurunkan celananya, aku melihat ada darah di sekitar daerah kemaluannya, tanpa pikir panjang kupelorotkan celana dan celana dalam Fitri. Pada awalnya aku sangat ketakutan, selama ini Fitri tidak pernah mengalami yang beginian, paling demam dan pilek. Aku mengambil air hangat, mengisinya ke baskom, perlahan kubersihkan darah yang ada di kemaluan Fitri dengan handuk leher. Saat kuusap, Fitri tidak lagi mengeluh. Setelah beberapa saat aku tersadar bahwa Fitri mengalami haid yang pertama, kekwatiranku pun perlahan hilang. Kubersihkan semua darahnya, dan juga celana dalam bekasnya kubawa ke kamar mandi lalu kubilas.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtu8ZmLkHiZ
”Masih sakit, nak?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMY4MtvI2H
”Masih, Pa,” jawab fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnOio71tBE
fitri
fitri
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ80iPN5hZ4
”Ya udah sini papa peluk,” aku memeluk Fitri sambil tiduran, tangan kiriku mengusap-usap kemaluan Fitri yang telanjang, aku melihat wajahnya mulai tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNbrbfre7d
Setelah pulang kerja aku belanja perlengkapan dapur dan juga tentu saja pembalut untuk Fitri, aku masih ingat pembalutnya bermerk Lauriel warna merah jambu. Hari itu Fitri tidak sekolah, katanya masih sakit di sekitar perutnya. Setiap malam selama seminggu aku selalu mengusap-usap kemaluan Fitri, katanya dengan usapanku sakitnya berkurang, tapi yang anehnya Fitri selalu meminta aku mengusap-usap kemaluannya setelah masa haidnya selesai.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ddKSbVWsV
Tentu saja aku berpikiran aneh, tapi kuturuti saja asalkan anakku merasa nyaman, bahkan sekarang Fitri kalau tidur hanya menggunakan pakaian dalam saja dan kaos singlet, bagaimana aku tidak dibuat pusing jadinya, tapi itu kudiamkan saja padahal itu sebenarnya salah karEna kami tidur dalam satu ranjang tua, yang kapasnya sudah menipis. Perlahan aku mengikuti gaya Fitri yang tidur hanya mengenakan celana dalam saja, di bawah satu selimut tentu saja, cuma dipisahkan bantal guling.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3l1z7CjhB
Waktu itu malam minggu, tapi sedang hujan. Aku memutuskan tidur duluan, kutinggalkan Fitri yang sedang asyik menonton tv. Aku kecapekan dan langsung pulas, tentu saja sebelum tidur aku membuka celana dan bajuku. Aku terbangun karena kedinginan, aku samar-samar melihat selimut kami dipakai oleh Fitri sendirian dengan memeluk guling pemisah kami. Dia membelakangiku sambil menekuk kedua kakinya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE6uex2LK0
Kasihan anakku, dia pasti kedinginan, batinku. Aku ikut berselimut dengannya, dan menggeser tubuhku lebih dekat lagi. Kupeluk Fitri dari belakang, aku seperti kesetrum baterai ABC di kala pahaku bersentuhan dengan pahanya, spontan saja penisku mulai bangun saat menempel ke pantatnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ya9MlShGF
Oghh, ada gairah yang kudambakan, yang belum pernah kulakukan. Sejauh ini aku masih perjaka, belum pernah melakukan yang seperti ini, bahkan dengan almarhumah istriku. Aku jadi tidak bisa tidur dibuatnya, jantungku mulai berdebar kencang. Entah pikiran setan dari mana, aku mulai membuka celana dalamku, posisi tidurku kuturunkan sedikit ke bawah, perlahan aku mengarahkan penisku ke jepitan paha Fitri, aku melakukannya begitu saja.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9FxKEHd0t
Penisku terasa hangat, aku sudah diburu oleh nafsu. Aku goyangkan pantatku maju-mundur, mmffffhhhh… crootttt!!! Ohhh… aku mengeluarkan spermaku. Perlahan penisku mengecil, aku membalikkan badan dan menyesali apa yang telah aku lakukan. Aku memohon ampun kepada yang kuasa atas perbuatanku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, hingga aku tertidur karena kecapekan berpikir.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnJkm510Jh
fitri
fitri
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYwaz0QG0F
Aku bangun, tapi Fitri sudah tidak ada lagi di sampingku. Oh tidak, dia pasti melihat penisku yang telanjang. Aku agak panik karena selama ini, baik kami mandi bersama, aku selalu memakai celana dalam. Aku keluar kamar, kudengar ada cidukan air dari kamar mandi. Aku mulai malu dan segan untuk mandi bersamanya, walau kami tidur hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tak kuasa melihat bulu kemaluan Fitri dan juga benjolan payudaranya yang mulai membesar. Oh tidak, batinku. Lebih baik aku menunggu Fitri selesai mandi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXxnqSpkaH
Aku melihat kompor sudah menyala, Fitri ternyata sudah memasak nasi. Aku kembali ke kamar dan berbaring, mataku terasa pedas karena masih mengantuk, aku lihat jam dinding sudah jam 6 lewat, hooaaammmm…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ481IYEI4Zg
”Pa… pa… pa…!!!”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPBax7nUwF
Aku membuka kedua mataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmmpcaAkoL
”Pinjam handuknya, Pa!!” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HFJXYihQD
Aku bangkit dan memberi handuk yang kupakai, aku tak ingat kalau aku tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang melilit tubuhku itu, juga Fitri yang masih telanjang sehabis mandi. Aku melihat bulu kemaluannya lagi. Ohh, aku tidak menyadari penisku perlahan bangun. Mata Fitri pun menangkap gerak-gerik penisku itu.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsWA0os6Zx
”Pa, anunya papa berdiri,” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J5Ko9ie5X
Ya ampun, dari mana dia tau ngomong seperti itu. Aku pun menutup penisku dengan tangan. ”Ehh, anu… papa mungkin lapar, nak.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoONAqYX1nd
”Ohh, kalau papa lapar pertandanya gitu ya, Pa?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61WGHB0IVU
”I-iya,” kataku sedikit grogi dan bergegas ke kamar mandi lalu mandi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnN30adZTja
Suatu malam Fitri tidak memakai baju sehelai pun. ”Lho, kok belum pakai baju, nak?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sPeXTKMAA
”Habis gerah, Pa, tuh kipas anginnya putarannya lambat,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnN6xZtfYW7
Aku melihat kipasnya, memang putarannya sangat lambat walau tombolnya sudah nomor 3, ”Mungkin ada yang rusak nih kipasnya,” kataku sambil mengamati baling-balingnya, ”besok aja papa perbaiki,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WBi4EEqRl
”Iya, Pa… Papa capek ya? Tadi Fitri beliin es batu, Pa, tapi udah Fitri campur ke teko.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5rQ995FXa
Memang saat itu aku kehausan dan juga gerah, aku lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. Gleek, glek, glek, ahh… aku merasa segar, aku pun membuka celana dan bajuku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPaopYZrHk
”Pa, tadi di sekolah, Fitri dicolek sama teman Fitri,” adu Fitri kepadaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMXuyTmImn
”Trus, udah lapor sama guru?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDrv3SK1yI
”Udah, Pa, temanku itu dihukum lari keliling lapangan,” jawab Fitri sambil ketawa.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdkksn9CuF
Aku mendekati Fitri yang duduk di kursi kayu dan membelai-belai rambutnya. ”Nak, kamu pintar-pintar ya jaga diri, pokoknya jangan sampai hal tadi terulang kembali.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9cHSojLge
”Iya, Pa,” jawab Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5DlzkG5oF
”Dan satu hal lagi, belakangan ini papa perhatikan kamu lebih sering nonton ketimbang belajar.” kataku sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpVtiSkUmb
”Tadi uda, Pa, sore,” jawab Fitri sekenanya sambil menatap layar televisi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKwYEqdz1W
”Oh gitu, ya udah, papa senang dengarnya. Papa tidur duluan ya, nak, Papa ngantuk,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFmgYUKRhA
”Fitri juga ngantuk, Pa. Yuk tidur, Pa.” ajak Fitri lalu mematikan tv.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxNxTj3r83
Malam itu kami tidak berselimut karena panas, aku memeluk Fitri. Sebelum tidur kami bercerita tentang sekolahnya, tapi yang membuat bulu kudukku merinding adalah keadaan Fitri yang telanjang bulat. Aku tidak tahan dengan situasi ini, tapi entah kenapa tanganku yang memeluk Fitri malah mengelus-elus kemaluannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGu7U5ZwWej
”Mmmff,” aku mendengar nafas Fitri mulai tidak teratur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbgR8OCBFL
Jari tanganku bahkan menyibak bibir Fitri, akal sehatku sudah tidak normal. Fitri menggigit bibir bawahnya dan… deg, tangan Fitri memegang penisku. Keringatku makin deras membasahi wajahku, tangan mungilnya sangat merangsangku. ”Oughhh,” desahku ketika Fitri mulai mengocok penisku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFU44X122Y
Aku lalu menindih tubuhnya dengan menahan badanku agar dia tidak kesakitan, kutatap matanya, seolah-olah aku menatap mata Nurlela, istriku. Kucium bibir mungilnya, pantatku di bawah kugoyang-goyang ke samping kiri-kanan bahkan dengan sedikit penekanan ke bawah. Aku cium terus bibir Fitri, dan bibir atasnya kuisap dengan bibir dan lidahku. Aku tau Fitri bisa menikmatinya, naluriku menuntunku mencumbui leher sampai payudaranya yang kecil keras.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh49h1FcZph
fitri
fitri
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WMm0gLLAy
”Pa, aghh… aww sakit, Pa,” jerit Fitri saat kuhisap seluruh payudaranya. Ciumanku turun ke bawah sampai ke kemaluan Fitri, kakinya kulebarkan untuk memudahkanku menciumi dan menjilati kemaluannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsiixrpFpX
”Mmmfffff… aghhhh…” Fitri seperti cacing kepanasan saat lidahku menari-nari di kelentitnya. Dia menjerit, tapi tidak keras, ”Mmmfffhhh… agghhhh…” Fitri mengangkat pantatnya lebih dekat ke mulutku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhcCvFu0rW
”Mmmffhhhhh…” Jilatanku terasa asin, dan ada lendir halus, aku dulu tidak tahu kalau Fitri sudah orgasme. Aku terus menjilatinya sampai…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRbJuqsx4d
”Pa, udah, Pa! Geli… mffhhh… udah, Pa,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s2yP9ZXdK
Aku menatap Fitri, matanya nampak sayu. Aku pun menyudahinya dan kembali memeluknya, aku membiarkan Fitri terlelap walau hasratku belum kesampaian. Aku merasa Fitri bukan sekedar anakku lagi, tapi belahan jiwaku. Perlahan kucium keningnya dan aku pun tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPdOxZM9dE
”Pa, besok Fitri nerima raport. Kata bu guru, yang ambil raport adalah orang tua murid,” kata Fitri malam itu.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqFKMKLMj0
”Duh, gimana ya, nak, padahal papa besok harus kerja,” jawabku sambil meminum kopi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIBRhcNBXg
Lalu Fitri berjalan ke arahku dan memijit-mijit punggungku, ”Pa, kalau sebentar gak bisa ya, Pa?” tanyanya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJOpOPbKfX
”Bisa sih, nak. Memang jam berapa pembagian raportnya?” kataku sambil membawa tubuh Fitri menghadapku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZWcpJqIiL
”Mungkin jam 9 an kayaknya, Pa,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDBzPMt47Y
”Kok kayaknya sih, nak?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9dHJXD5hb
Lalu Fitri mencubit kedua pipiku, ”Ih, mana Fitri tauuu,” jawabnya sangat manja.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUAaHgJxzY
”Weaaakkk, bau… nafas Fitri kok bau sih?” tanyaku sambil bercanda, padahal nafasnya sangat wangi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVN4MHerMD
fitri
fitri
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGLp0Iy8Rd
”Masa sih, Pa?” kata Fitri sambil mengarahkan telapak tangannya ke arah mulutnya lalu mengeluarkan nafasnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpF4x0ashUl
”Bau kan?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIglHErE4lJ
”Wee… papa bohong,” jawab Fitri sambil memencet hidungku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4O5A03whX
”Udah, mandi sana,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡum3RzaoMiY
”Gak mau, Fitri maunya dimandiin papa.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmh7Py7OJX
”Gak ah, Fitri kan udah besar.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJleAudQ4tu
”Ayolah, Pa…” rengek Fitri, ”Papa udah lama gak mandiin Fitri.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwau6UfpHf
”Ya udah, papa ambil handuk dulu,” kataku sambil berpikir, sebenarnya aku takut kalau aku khilaf, sementara disisi lain hasratku sangat menginginkannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxR1PhVqPXC
”Pa, Fitri boleh masuk ke bak air gak?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EQpF5VG1P
”Lho, mau ngapain, nak?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHpvnPzvnA
”Tadi Fitri liat di TV, Pa, kalau orang kaya mandinya di bak gitu,” jawab Fitri, ”Hehehe… Pa, Fitri tau kok kita hidup pas-pasan, tapi gak salah ’kan ngikutin jaman,” terang Fitri panjang lebar.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbCRDZAwFi
”Oh, Papa kirain Fitri udah makin oon,” kataku sambil menunjuk keningnya sampai mundur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefblU6tSoy
”Ihh, papa jahat,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmxa3HX9ps
”Udah ah, kita mandi. Papa bentar lagi mau ada urusan di luar,” perintahku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59qjHeMehY
Fitri mulai membuka bajunya, aku sangat mengamati saat Fitri buka baju dan celana dalamnya, lalu aku membuka semua pakaianku, aku tidak malu lagi menampakkan penisku pada Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviPG1SOXnS
”Pa, aku masuk ya,” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHlXdoJa3j
Tanpa menunggu jawabanku, kaki Fitri sudah berada dalam bak air. Bak air kami punya ukuran 50cm lebarnya, dan panjangnya kurang dari 1 meter, sama dengan tingginya. Aku pun mengikuti Fitri masuk ke bak air, kami saling berhadap-hadapan, dan kedua kaki Fitri berada diantara sisi pinggangku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgH67qgGkWs
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (2)
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGI2ga41Hi
”Trus gimana nyabuninya?” tanyaku pada Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2jWyo9ZAc
”Hehehe, ya gini, Pa,” jawab Fitri sambil mempraktekkan dengan menyabuni badannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DOvClScQU
”Nak…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDquokBPeUc
”Ya, Pa?!”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeHsMm9xH6
”Kamu gak pernah cerita sama orang kan kalau papa sering mandiin Fitri?” tanyaku sambil melihat aktifitasnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGikRAaGSs
”Fitri udah dewasa, Pa, jadi tau mana yang musti diceritakan dan mana yang tidak,” jawab Fitri mantap.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfM7ot9yDD
”Trus kalau sudah dewasa mengapa harus dimandiin?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPvftSRPMS
Fitri menatap mataku dan mendekatiku. ”Pa, Fitri sangat sayang sama papa. Fitri sangat bahagia bisa punya papa.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZIWJgn9Qf
Aku memeluknya, otomatis di dalam air aku memangku Fitri secara berhadap-hadapan. Fitri juga memelukku, aku tak menyangka kalau Fitri anakku telah tumbuh dewasa. Dewasa dalam sifat, juga dewasa dalam tubuh.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK8YrKPeGR
”Papa laper ya?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap7yW9oRbN
”Gak, kan tadi udah makan banyak,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5GZ3T3JVw
”Trus anunya papa kok bangun?” bisik Fitri di telinga kananku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlodJynLZJA
Aku mencubit pinggangnya di dalam air.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBS3BK0HM54
”Pa, Fitri udah tau kok kenapa anunya papa bangun,” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLy5LOEPSO
”Tau dari mana?” selidikku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpApIJxN9bP
”Tuh, Pa, si Erna yang ngajarin, teman sebangku Fitri.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOu0PNYz3vi
”Ohh,” kataku sambil mencurigainya. Aku bersandar di dinding bak mandi, penisku yang tegang terhalang karena Fitri duduk di pahaku. Aku memejamkan mata sambil menggeser-geser pantat Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoopT5zY18
”Tok, tok, tok,” terdengar ketukan di pintu depan. Aku langsung meloncat keluar bak mandi, aku menutup pintu kamar mandi dan memakai baju serta celanaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKdaasHxG8
”Eh, nak Rani,” sapaku pada teman Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPF69Ebq5U
”Fitrinya ada, om?” tanya anak itu padaku. Rani adalah anak tetanggaku, sekaligus teman sekolah Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewXmVyqB8a
”Ada tuh, lagi mandi. Masuk yuk!” ajakku. ”Fit, Fitt, ada Rani,” aku pura-pura berteriak kecil.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2WXFhwLKJ
”Iya, Pa, tunggu!” jawab Fitri dari dalam, juga setengah berteriak.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQjn7k0qfh
Aku lalu ke kamar mengganti pakaianku. ”Fit, papa brangkat dulu ya, sekalian nanti papa beliin martabak,” kataku pada Fitri saat dia sudah selesai mandi dan hanya memakai handuk.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKDnpxxX4Y
”Rani, om tinggal dulu ya, baik-baik di rumah,” kataku pada Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSXV2zfTBn
”Iya, om,” jawab Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrhfW2iQsT
Aku pun pergi untuk menghadiri undangan di RT sebelah.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEHFzkPKy5
Setelah selesai undangan, aku bergegas pulang. Aku bertemu dengan Ratmi, ibunya Rani. Bu Ratmi seorang janda, suaminya meninggal karena kecelakaan kereta api di Jawa. Karena tidak punya pekerjaan jadi bu Ratmi pindah ke Pekanbaru, kebetulan adiknya punya lahan karet.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKznO8IHZB
”Bapak mau pulang?” tanya bu Ratmi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBUUCQzgwz
”Iya, bu, kasihan Fitri sudah menunggu,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrwVvTtnVp
”Kalau gitu mari saya antar, pak!” ajak bu Ratmi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepjqUl7eNa
”Aduh, trimakasih ya, bu. Tapi saya mau beli martabak dulu buat Fitri,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobOXn0k3r9
”Ya gak apa-apa, Pak, nanti kita singgah. Lagian Rani kalau gak salah ada di rumah bapak.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkB1ICJ1CtZ
”Betul, bu. Iya tadi dia datang.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwTAODrNiq
Bu Ratmi pun tersenyum.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfrCQFyaAr
”Kalau begitu biar saya saja yang bonceng ya, bu!” tawarku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJwrb5atjp
”Iya, Pak, masa saya yang bonceng,” jawab bu Ratmi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhXHD4fTfz
Aku pun membawa motor milik adiknya bu Ratmi menuju rumahku dan singgah beli martabak dulu. Bu Ratmi orangnya manis, bisa dibilang masih seksi. Pinggulnya agak besar, tapi aku tidak tertarik pada bu Ratmi, karena sosok Nurlela istriku tidak tergantikan dan juga sosok Fitri anakku yang sangat kusayangi. Tak pernah terpikirkan olehku untuk mencari istri baru, aku takut kalau nantinya Fitri terlantar.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitbXeTMUkM
“Nyam, mmmhhhh… martabaknya enak, om,” kata Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OVWafWFVA
”Iya, Pa, martabaknya enak.” timpal Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnKqMQOwHI
Kami berempat makan martabak yang kubeli barusan bersama bu Ratmi. Setelah selesai makan, bu Ratmi dan Rani permisi pulang. ”Sampai besok ya, Fit,” kata Rani sambil melambaikan tangannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCVZrKFjFz
Aku dan Fitri kemudian masuk ke rumah dan menutup pintu. Seperti biasanya sebelum tidur kalau memakan sesuatu kami sikat gigi, hal ini telah kuajarkan pada Fitri sejak dia umur 5 tahun.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT31Jtp159y
”Papa capek ya?” tanya Fitri saat melihatku memijit-mijit leher.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8RZ2Va5Lq
”Iya, nak,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5mxWa4147
”Boleh Fitri pijitin?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAP00mpxIJ
”Gak usah, nak, besok pagi juga paling sudah sembuh,” kataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqXucZKoPl
”Uhh, kapan Fitri bisa nyenengin papa?” rengek Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSmoSju7E8
Aku memeluknya, tak terasa tinggi Fitri sudah sebahuku. ”Papa tiap hari senang kok,” jawabku, ”Yuk tidur!” ajakku kemudian.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4OGAZgWE3
Fitri pun menurut, ia lalu membuka semua pakaiannya, termasuk celana dalamnya. Aku pun melakukan hal yang sama, kami lalu naik ke kasur dan berselimut.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2eWbpm4Gf
”Malam ini dingin ya, Pa?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrD2WFzQqky
”Iya, nak, sepertinya mau hujan,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeOmSo3hyq
Lalu Fitri memeluk tubuhku yang telentang dengan kaki dan tangannya, aku kembali merasakan kehangatan tubuhnya. Aku tak tahu kenapa dengan diri Fitri, seolah-olah Fitri sangat suka merasakan atau melihat penisku bangun. Aku merasakan gerak-gerik kaki Fitri di atas penisku, aku berpura-pura tidur, aku mau tahu sejauh mana reaksi Fitri padaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8k11fMrKzF
”Pa,” panggil Fitri, tapi aku tidak menjawab. Fitri lalu memegang wajahku, ”Pa,” panggilnya lagi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkv2RDIGY5f
Aku kembali tidak menjawab panggilan Fitri. Aku merasakan dia bangun. Kubuka sedikit mataku untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Fitri. Anakku itu menurunkan selimut sampai batas kakiku, aku berusaha menahan suaraku karena tiba-tiba Fitri memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Aku berpikir, dari mana Fitri bisa belajar melakukan ini?
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNR2oTZQ3cB
Fitri menutup mulutnya, seolah-olah dia mau muntah karena penisku menusuk kerongkongannya. Fitri kembali berbaring dan menarik selimut. Aku amat-amati dari pergerakannya, aku tau kalau Fitri sangat gelisah. Kira-kira 5 menit kemudian Fitri bangun lagi, kali ini dia memegang dan mengocok-ngocok penisku perlahan, serasa Fitri adalah seorang yang mahir dalam urusan esek-esek. Kocokan Fitri membuat penisku bangun, kenikmatan yang kurasakan hampir saja membuatku mendesah. Aku bisa saja bangun dan membalas perlakuan Fitri yang membuatku terbang, tapi aku ingin tau sejauh mana ia bekerja.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAfHxR1tNu
Dadaku hampir copot dan bisa dibilang aku menahan nafas secara tidak sengaja saat Fitri menaiki tubuhku dan mengarahkan penisku ke lobang kemaluannya, aku merasakan geli campur nikmat saat penisku menempel di lobang kemaluannya. Aku lihat Fitri menggigit bibir bawahnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdMCWCWagj
”Mmmmffhh… aww,” desah Fitri pelan, dia jongkok diatas penisku. Aku tidak bisa melihat ke arah penisku, tapi aku merasakan kalau kepala penisku sudah masuk ke kemaluan Fitri walau sedikit. Tanpa sadar aku menggoyang pantatku naik turun. Melihat reaksiku, Fitri menatapku. Aku menyerah, aku pun membuka mataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqP1HPotqf8
”Uhh… papa jahat,” kata Fitri sambil menindihku, aku pun memeluknya dan membalikkan badannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsKJYnDfCT
Aku mencium bibirnya, kali ini Fitri membalas walau hanya mengecap-ngecapkan bibir. Naluriku membimbingku untuk mengeluarkan lidah, Fitri mengulumnya. Pantatku bergoyang di bawah ke kiri – ke kanan dan ke bawah, menekan kemaluan Fitri. Sekarang Fitri yang mengeluarkan lidahnya, aku menghisapnya. Mmmff… aku merasakan kenikmatan, rasa pertama bagiku. Aku hampir lupa kalau aku mengisap lidah Fitri cukup kuat sampai akhirnya…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8OlDfFuTR
”Mmmfffhh… Pa, sakit!” rintihnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCnNK878pa
”Hehehe, maaf.” aku mencium payudaranya, kali ini mulutku tidak muat lagi mengisap payudaranya, aku mainkan lidahku di payudaranya secara bergantian.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRb0FMglIcY
”Mmmmffffhhh… Pa, rasanya kok enak ya?” erang Fitri lirih.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIy3UYNPHF
Aku makin semangat mengisap payudaranya, ciumanku turun ke kemaluan Fitri, aku jilati dengan lidahku. Aku tak sabar untuk memasukkan penisku, aku lebarkan paha Fitri, kutuntun penisku ke lobang kemaluannya, kutekan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEiLx0rric
”Aww… sakit, Pa.” kata Fitri sambil merapatkan pahanya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYXmwpHOyb
Aku meludahi kemaluan Fitri agar licin, lalu kembali kuarahkan penisku ke lobang kemaluannya. Kali ini aku melakukannya dengan penekanan yang sangat pelan, tapi masih sulit. Kuambil bantal dan kuletakkan di bawah pantat Fitri, kali ini agak sedikit lebih nyaman, kedua tanganku bisa bebas tanpa menopang tubuhku lagi. Kusibak bibir kemaluan Fitri dengan kedua jempolku, jelas sudah kelihatan lobangnya yang merah dan sempit. Kubasahi ujung penisku dengan ludahku, kali ini agak licin.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdva2CbFnHC
”Mmmffffff… Paaa, sakittt!!” lirih Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwoYLz31BT
Aku menekannya lagi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70w94iZ8uI
”Paa… aahhh… Fitri gak kuat,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWclRo0rEKp
Kulihat kepala penisku sudah masuk, tinggal batangnya. Aku melihat Fitri mengeluarkan air mata, aku kasihan padanya, kucabut penisku dan kupeluk Fitri. Tapi aku merasa tanggung, kembali kuciumi bibirnya, lehernya, payudaranya, juga kemaluan Fitri. Kali ini aku menjilati kemaluan Fitri dengan rakus.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuywcwEwHy5
”Mmmfffhh… ougghh… Paaa, enakk… mmfff…” Fitri menggoyang-goyangkan pantatnya seakan mau menghindar karena kegelian. Kujilati itilnya, lalu Fitri meremas kepalaku, ”Mmmfffhhh… Paaa, ahhhh…” kembali Fitri mengangkat pantatnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw133tRhRT7
Aku tau kalau dia mau orgasme, maka kusedot pas di lobang kemaluannya dengan kuat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlXD2WHeID
”Paaa…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡli16A9Bhnp
Aku merasakan ada sedikit cairan hangat, segera kutelan semua, secara bersamaan pantat Fitri menekan mulutku dan aku merasakan pantatnya sangat menegang, dan… ah, nafas Fitri menjadi sangat cepat. Aku melihat wajah Fitri yang orgasme, terlihat sangat dewasa, keringat di keningnya membuat wajahnya semakin cantik.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQAHHgU48Y
Aku berlutut di depan paha Fitri, kulebarkan pahanya, penisku yang setengah tegang kututun ke arah lobang kemaluan Fitri. Lebih baik begini, pikirku. Kalau penisku makin tegang tentu saja sulit bagiku memerawani Fitri. Kutekan pelan penisku, aaahhh… terasa hangat dan enak sekali. Kepala penisku kembali terbenam di kemaluan Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YUnhaNPJW
”Aww… Pa, sakit,” jerit Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIqTzgcLIf
Kutekan lagi hingga masuk sekitar setengah centi meter.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSy8670JKq
”Awwww… Pa, ahhh…” Fitri meraung kesakitan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJanJTVVQc2
Kucabut penisku, aku kasihan padanya. Kemudian aku mengocok penisku, kencang, makin kencang. Tak sampai 3 menit aku merasa mau keluar, tatapanku melekat pada tubuh Fitri dan lobang kemaluannya, ”Aaahh… mmmfffhh…” crooot, croooottt, croootttt, spermaku keluar diatas perut sampai payudara Fitri. Aku menikmatinya sampai kocokanku membuat penisku mengecil, lalu aku berbaring sambil memeluk Fitri dan mengatur nafasku, hingga kami berdua tertidur pulas.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUGA3vHw3Y
***
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmaZz5iMDX
Aku berdiri di teras rumahku, melihat Nurlela istriku yang duduk di bangku teras sambil menangis.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZBml56i2c
”Kenapa kamu tega melakukannya pada anak kita, Pa?” tanya istriku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14zKuXQICH
Aku mendekat ke arah Nurlela, ”M-maafin papa ya, Ma. Papa kesepian semenjak ditinggal mama,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgHykT9Rcq
”Tidak!!!” Nurlela menatapku dan menunjukku dengan jari telunjuknya, seakan-akan mau menerkamku. Dan plakk, plakk, Nurlela menamparku dengan keras.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8sUwLsFGS
”Dia bukan anakku, dia bukan darah dagingku, dia bukan anakku,” nafasku terasa sesak.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LUmUf2sOU
”Pa, Pa! Bangun!”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYn32YdNJV6
”Pa…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYunEeiXcvb
Ohh, aku bermimpi. Keringatku bercucuran dan nafasku ngos-ngosan seperti habis berlari.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiZy0ZpH21
”Papa mimpi buruk ya?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9ltP4AVLL
”Iya, nak,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXEdFGc4m3
Lalu Fitri keluar dari kamar, tak lama kemudian dia datang membawa air minum. Aku meminumnya, aku melihat jam pukul 02.30 WIB.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwoeUR4r61
”Makasih ya, nak, kita tidur lagi yuk,” kataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIn5mnMy6j
”Iya, Pa,” Fitri memelukku, sementara aku mencoba melupakan mimpi tadi dan aku pun terlelap.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvb9LVV2M8C
Seharian aku teringat mimpiku, bahkan aku bekerja tidak semangat, aku telah menghianati Nurlela. Ya, aku tidak akan mengulangi lagi perbuatanku, aku berjanji dalam hati. Hari ini aku sengaja pulang agak larut malam, kulihat jam sudah hampir jam 12 malam.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOlcOpXg2X
Tok, tok, tok, kuketuk pintu rumah. Tak lama Fitri membukakan pintu, ”Kok lama, Pa, pulangnya?” tanyanya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSDrqooTSN
”Iya, tadi banyak pekerjaan,” jawabku sambil membuka bajuku yang kotor. Kulihat tudung saji di meja makan, lauk dan pauknya masih banyak.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF5tZizP3I
”Pa, Fitri laper,” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyTrDJmf7B
”Lho, kenapa belum makan?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRK4zPoCbR1
”Fitri nunggu papa.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrav8yRPLy
”Lain kali kalau papa pulang telat, Fitri makan aja dulu,” seruku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nGNWRascN
”Ogah ah, Fitri maunya makan bareng sama papa.”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuj0RQF5DIb
”Ya udah, papa mandi dulu ya,” kataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NjtT070N5
Lalu aku mandi, kali ini aku membawa baju ganti ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, kami langsung makan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfs8PVZ4c2
”Hooaaammmm… kita tidur yuk,” kataku sehabis makan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6azIbCm406
”Iya, Pa, Fitri juga ngantuk,” kulihat Fitri membuka bajunya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUY4PDS3d8
Oh tidak, batinku. Aku sengaja tidak membuka pakaianku, lalu kami beranjak ke tempat tidur. Aku menatap langit-langit kamar, sulit kupejamkan mataku, terIngat mimpi tadi malam. Istriku, maafkan aku, batinku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpR98ATtmv
Kulihat Fitri, oh bagaimana mungkin aku tahan dengan semua ini, namun aku tidak mau lagi mengulangi perbuatanku, maka segera kubalikkan badanku membelakangi Fitri, sampai aku pun tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZeoM1IjCA
***
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUdpBbZHeH
Hari ini aku tidak kerja, aku sudah minta izin sama juraganku agar bisa libur selama 3 hari, kebetulan Fitri juga sedang libur kenaikan kelas. Aku bangun sekitar jam 9 lewat, kulihat Fitri sedang asik menonton TV bersama Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIY55knXptg
”Udah bangun, Pa?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5E71XKYRL5
”Iya nih, hoaaammm… tapi masih nguaantukk,” kataku sambil menguap. Aku melihat Rani memakai daster yang agak tipis, aku bisa melihat garis-garis celana dalamnya karena posisinya menonton sambil telungkup. Pantatnya sudah lumayan montok, lebih besar dari pantat Fitri. Uhh, penisku mendadak bangun, aku sengaja duduk dibelakang mereka. Karena serunya acara yang di tv, mereka diam saja, tapi kaki Rani yang ditekukkan ke atas bergoyang-goyang, dilebarkan lalu dirapatkan. Saat dilebarkan aku bisa melihat sedikit celana dalamnya, kutelan ludahku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZfhE7dJ4s
Aku lalu ke kamar untuk mengambil koran dan kembali lagi, aku pura-pura membaca koran tapi tempat dudukku berpindah agak lurus di belakang Rani. Kulihat mereka berdua masih asyik menonton, penisku menegang, jujur saja tubuh Rani lebih indah bila dibandingkan tubuh anakku, Fitri. Sekilas kalau dilihat, Rani seperti wanita dewasa. Entah kenapa melihat paha dan pantatnya, penisku jadi sangat tegang.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjXWr61DRW
Uhh, aku ke kamar lagi, mengganti celanaku dengan sarung tanpa memakai celana dalam. Aku keluar lagi dari kamar, walah sialan, pikirku, Rani sudah duduk. Tanpa mikir panjang, aku ke kamar mandi. Saat aku mandi, pikiranku berkecamuk, kenapa akhir-akhir ini hasratku semakin tidak terkontrol. Selesai mandi, aku makan, tak lupa aku mengajak Fitri dan juga Rani, tapi Rani tidak mau, alasannya sudah makan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW86KfOIHCx
”Pa, nanti sore kita ke pasar ya!” kata Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldKZfg6YR3
”Mmm, iya deh. Jam berapa, nak?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYi2ZVt41yN
”Jam lima aja, Pa, sekalian belanja juga lihat pasar malam,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQQDOxmtmh
”Iya, om, mumpung liburan,” potong Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIHvWiLEcK
”Ok, nanti sore kita pergi. Tapi nunggu sore enaknya kita ngapain ya?” tanyaku pada Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfTyN1HP6d
”Hehehe, nonton aja, Pa,” jawab Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFzAf5FuxF
Selesai makan, aku ikut nonton bersama Fitri dan Rani. Kali ini kami nontonnya bersandar ke dinding kamar, Fitri yang manja padaku langsung tidur di pahaku. Rani juga tak mau kalah, katanya dia rindu sosok ayah, jadi Rani bersandar di bahuku. Tanganku yang kanan membelai-belai rambut Fitri, sementara tangan kiriku memegang tangan Rani. Hampir 2 jam kami menonton hingga Fitri tertidur di atas pahaku, sementara Rani tidak lagi bersandar di pundakku, dia berbaring dengan posisi pantatnya sangat dekat dengan pantatku, dasternya agak terangkat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5ZIvPhf9x
Melihat itu, penisku mulai bangun. Kugeser kepala Fitri ke lantai, aku lalu ke kamar membuka seluruh pakaianku. Aku kembali lagi, kusingkap daster Rani sampai ke perutnya, celana dalamnya yang warna putih sekarang terlihat jelas. Kuangkat kaki Rani satu sehingga posisinya sekarang seperti orang melahirkan, kudekatkan wajahku ke kemalauannya, kuendus aromanya. Hmm… bau keringat, batinku. Kujilati celana dalamnya dengan posisi menungging, rasanya asin. Mungkin Rani tadi pagi belum mandi, batinku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU67AUuYXVY
Kusingkap celana dalamnya ke samping agar aku bisa melihat lobang kemaluannya, aku tidak berani membuka celana dalam Rani, pasti dia terbangun. Kuisap jari telunjukku lalu kumasukkan ke lobang kemaluan Rani, sluupp… jariku masuk semua. Aku penasaran, lobang kemaluan Rani agak longgar ketimbang punya Fitri, aku yakin pasti Rani pernah bersetubuh. Kucucuk-cucukkan jariku, Rani mulai bergerak, dia merapatkan pahanya. Kudiamkan beberapa saat jariku di dalam kemaluannya, lalu kucabut.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JMv6Fvizx
Sekarang giliran penisku kubasahi dengan air liur, lalu kuarahkan ke lobang kemaluan Rani. Lututku agak sakit menekan tikar pandan, tapi kutahan. Perlahan kepala penisku masuk dengan mudah, kutekan lagi, ”Mmmmfff,” aku menahan desahanku saat penisku sudah masuk semua. Ohhh, perjakaku ternyata buat Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UFyyocnLP
Kulihat Rani mulai gelisah. Aku lalu menopang tubuhku dengan tangan agar tidak menindih Rani. Mulai kugoyang pantatku, aku merasakan kalau pantat Rani juga ikut bergoyang, ohh makin nikmat. Makin lama goyangan pantatku menjadi semakin kencang.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FF7YSdhCz
”Mmmfffhhhh,” desah Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiqePQ43Vu
Kucium bibirnya, Rani pun membalas ciumanku, bahkan lidahku disedotnya, dia sudah tak tidur lagi. Aku merasa penisku mau mengeluarkan sesuatu yang tak bisa kubendung, ”Oougghhhh,,.” kutekan pantatku sekuatnya, crrrooottt… crooottt… spermaku keluar di dalam kemaluan Rani. Tak kusangka aku bisa ML dengan Rani. Aku lemas dan menindih tubuhnya, kubiarkan penisku bersarang di dalam kemaluan Rani. Kupandangi wajahnya, tapi mata Rani menatap ke belakangku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPuXl5w9rz
Deg!! Ternyata Fitri melihat kami. Mataku dengan mata Fitri saling bertatapan saat aku menoleh ke belakang, aku menjadi sangat malu. Lekas kucabut penisku dan duduk sambil menutupi wajahku. Aku masih diam, begitu juga dengan Rani dan Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGJMglMhkE
”Om, Fit, aku permisi pulang,” kata Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6ys54bl6o
Aku dan Fitri tak mengeluarkan sepatah kata pun. Setelah Rani pulang, Fitri masuk ke kamar dan aku hanya bisa menyesali perbuatanku, namun sekaligus juga menikmatinya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBkAOnZLKn
Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Fitri jadi jarang komunikasi, bisa dikatakan hanya sekali, itu pun saat Fitri minta uang mau beli buku baru. Sikap Fitri mulai berubah, cenderung lebih cuek, dia tidak mau lagi makan bersamaku, apalagi minta dimandikan, dan kalau tidur selalu membelakangiku, tapi tetap saja hanya memakai celana dalam dan bh. Sudah 2 hari ini aku melihat Fitri memakai bh, tentu saja bukan aku yang membelikan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAowRRLem7
Pada suatu malam cuacanya sangat panas, PLN pun mati karena ada kerusakan. Aku kegerahan, keringatku bercucuran. Aku pergi ke kamar untuk membuka semua pakaianku, juga celana dalamku. Kukipas-kipas tubuhku menggunakan buku tulis Fitri yang kuambil di atas meja samping tempat tidur. Aku perhatikan Fitri melakukan hal yang sama, dia telanjang dan mandi, padahal sudah pukul 10 malam. Kucoba tidur tapi tidak bisa, panasnya suhu membuatku selalu mengeluarkan keringat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYlYPYSqvf
Aku lihat Fitri sudah selesai mandi dan merasa segar, dia lalu berbaring di sampingku dengan membelakangiku. Aku mulai gemas dengan sikapnya, seakan-akan aku bersalah padanya. Tapi melihat Fitri yang tenang tidak mengipas-ngipaskan buku membuatku iri. Aku ke kamar mandi dan, byuuurrr… oh, segar juga mandi, batinku. Selesai mandi ternyata aku mulai tenang, perlahan rasa kantukku datang. Hooaaammm… dan akupun tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3hf5uyxC8
Suara gledek membangunkanku, ternyata hujan turun sangat lebat, membuat tubuhku kedinginan. Begitu juga dengan Fitri, dia bangun akibat suara gledek yang memekakkan telinga. Fitri menyelimuti tubuhnya, aku mencoba masuk ke dalam selimut itu, Fitri membiarkanku. Kupeluk dia dari belakang, ohh hangatnya, gairahku mulai muncul seiring penisku yang perlahan membesar. Aku merasakan penisku menempel di pantat Fitri yang membelakangiku. Tanpa sengaja kudorong-dorong pantatku, juga tanganku telah memegang payudara Fitri dan sedikit meremas pelan. Fitri diam saja kuperlakukan demikian. Aku makin berani, kucium leher belakang Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC8oeZ322u
”Mmffhhh… ahhhh… Pa,” Kini Fitri membalikkan badannya menjadi telentang, gairahku sudah terbakar hingga aku lupa pada janjiku, dengan rakus kukulum bibirnya, juga payudaranya, lidahku menari-nari di putingnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk7nRKGwpU
”Mmmffhhhh… mmffhhhh… Paa, ahhhh… Pa.” rintih Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpl2IkTafC
Kudekatkan wajahku ke kemaluannya, langsung kujilat dan kugigit pelan itilnya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari kemaluan Fitri, bercampur aduk dengan ludahku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQK9PHU5EBM
”Aaaahhhh… Paaaa… Paaaaa…” Fitri makin mengerang hebat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAHSNrBhoB
Kuludahi telapak tanganku lalu kugosok ke penisku agar licin, kuarahkan penisku perlahan. Kulihat wajah Fitri, aku tidak tahu maksud Fitri saat menganggukkan kepalanya. Perlahan tapi pasti, tanganku yang satu memegang penisku, sedang tangan yang satu lagi membuka bibir kemaluan Fitri, kudorong pantatku…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrf2J7K7oQ
”Ooughhh… awww…” Fitri mendesah bercampur menahan rasa sakit. Kulihat penisku sudah mulai masuk, bahkan kepala penisku tidak kulihat lagi. Aku merasa agak ngilu di bagian penisku, tapi sangat menikmatinya. Kudorong lagi perlahan, perlahan, perlahan…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFebhQsgeC8
”Mmmffhhh… Paaaa… sakittt!!” kata Fitri lirih. Penisku telah tertanam setengah dalam kemaluannya, kudorong lagi dengan tekanan yang lebih kuat, sleppp!!!
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEFuzFm5Ig
”Aahhhhhhh… Paaaaa…” ia menjerit.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU05NSH0C2m
Aku menutup mulut Fitri agar tidak kedengaran sampai ke luar. Aku melihat air matanya menetes, aku kasihan padanya, tapi juga tak ingin memutus kenikmatan ini.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEvvREybE0
”Tahan ya, Sayang, tahan,” kataku mantap, aku goyang-goyang pantatku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWbdT9ctKg
”Aahhhh… aaahhhh… aaaahhhh…” Fitri merengek saat penisku bolak-balik menghantam dinding kemaluannya, nikmatnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Fitri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat kupercepat goyanganku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlM3SDqtsj
”Aaahhh… aaahhhh… aaahhh… oh anakku, memekmu enak sekali… mmmfffhhhh!!” aku mengeluarkan kata-kata vulgar, dalam sekejap aku bagaikan profesional.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXdS0G8ZmG
”Ohhh, Fitri anakku… kita ngentot… ahhhh… aahhh…” Crrroootttt… spermaku keluar banyak sekali sampai tak bisa kukatakan, aku puas dan terbaring lemas sampai aku tak tahu keadaan Fitri. Sambil mengatur nafas, aku menciumi Fitri dan memeluknya. Oh aku telah merenggut keperawanan Fitri, anakku sendiri, batinku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKquHA2UKca
Seminggu setelah kejadian itu, aku selalu menjaga sikap, baik di rumah maupun di lingkunganku, aku takut perbuatanku diketahui orang lain. Biar bagaimanapun tingginya hasratku, aku dapat mengontrol sikapku. Aku juga telah memperingatkan Fitri agar jangan terlalu manja bila ada orang lain, di samping itu juga aku sangat ketakutan apabila Fitri hamil. Seingatku waktu memerawaninya, aku lupa untuk tidak mengeluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoH2Za2ZGmh
”Pa, papa lamunin apa?” tanya Fitri membuyarkan lamunanku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8vhTkPRZo
”Eh, kamu udah pulang, nak… nggak, Papa cuma mikirin kerja,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRydw8QMfHW
”Oh… Pa, Fitri bisa ikut les computer? Soalnya teman-teman Fitri pada ikut,” lanjutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdp1WCWC4Fe
”Boleh aja, nak, Papa justru senang.” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvrrYgdufT
”Makasih ya, Pa, muaaaahhh…” Fitri menciumku. ”Mulainya sekarang, Pa, jam tiga, tapi harus bawa uang daftar sama biaya beli disknya,” lanjut Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jfdGGhmbY
”Oh, berapa katanya, nak?” tanyaku sambil menatap payudara Fitri yang membuatku menelan ludah.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGRF8hZHNl
”250rb, Pa.” jawabnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXl6fINYuI
”Kok mahal amat, nak?” aku mengerutkan alis, belakangan ini keuanganku semakin menipis untuk biaya kami dan juga biaya sekolah Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldceV3DQBY
”Gak tau, katanya segitu, Pa,” jawab Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr83Hrwhuo
Aku mengeluarkan dompet, isinya cuma 50rb. Lalu aku ke kamar dan membuka lemari pakaianku, kubuka amplop yang terletak di bawah lipatan baju. Aku menarik nafas, sisa gajiku bulan kemarin tinggal 400rb, kuserahkan 250rb pada Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGjXEHP3KX
”Nih duitnya, tapi belajarnya yang sungguh-sungguh ya!” nasihatku pada Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphDSKQMpsl
Fitri menerimanya dan memelukku, ”Makasih ya, Pa,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLG5U7CbHo9
Aku mencium rambut Fitri yang bau sinar matahari, ”Ya udah, kamu makan dulu sana,” kataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7bS3Xez9X
”Belum laper, Pa, Fitri mau tiduran dengan papa, nunggu jam 3,” jawab Fitri. ”uhhh… gerah ya, Pa,” lanjut Fitri sambil membuka baju sekolahnya, ”Papa, sini, dekat Fitri,” ia memanggil.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvTDP8V9Jk
Tingkahnya sungguh sangat menggoda imanku, kubuka semua bajuku dan kutindih tubuhnya, kucium bibirnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55Q6O88ytK
”Mmmffffhhhh… Paaa… mmfffhhhh…” Fitri merintih.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qi5OVsrH5
Salah siapa, batinku. Aku langsung membuka celana dalamnya, sslrruupp… kemaluan Fitri kujilat dan kusedot habis-habisan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lDCEVDvpW
”Aaagghhh… Paa, enakk… ugghhh…” Fitri mengangkat-angkat pantatnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrUs7ATat0
Aku mengangkangkan kaki Fitri dan mengganjal pantatnya dengan bantal. Kuarahkan penisku tepat di lobang kemaluan Fitri, kutekan, ”Mmmfffhhhh… Pa,” dia merintih saat seluruh batang penisku habis ditelan kemaluannya yang sempit dan hangat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdcJGbBj31
”Paaa…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHmP31Ufu5
”Iya, nak…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLnqhFpQl1
”Mmfffhh… enak, Paa…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ163i7IYIC7
”Apanya, nak?” Goyangan pantatku makin kupercepat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiJCKpnGg6
”Titit papa, enaaakk…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6UVQaDiuj
”Apa titit itu, nak?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdFjBlq8TZ
”Kontol papa,”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGCJxyjvrn
Aku makin bernafsu mendengar kata-kata Fitri. Aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku, kugoyang pantatku makin kencang, dan puting Fitri aku lumat habis, kuhisap sekuat-kuatnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLRcdH37A0
”Paaa… aaaaghhhhhhhh…” Fitri menjambak rambutku, dan crooottt, crooottt, penisku mengeluarkan sperma yang banyak sekali di dalam kemaluan Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylKRtgdnz0
Disaat yang hampir bersamaan, ”Paaaa… aaaghh!!” Fitri seperti mengejan, pantatnya menekan penisku sangat kuat. Rupanya dia juga orgasme, kami sama-sama puas. Aku masih membiarkan penisku di dalam lobang kemaluan Fitri sambil mengatur nafas, siang itu kami berdua mandi keringat.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMXn9CwILO
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 lewat. ”Nak, mandi sana,” kataku sambil turun dari tubuh Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfW982OmV1
”Bentar lagi, Pa,” jawab Fitri sambil memegang penisku, aku membiarkannya. Tak beberapa lama Fitri beranjak dari tempat tidur, aku merasakan angin yang segar, rupanya Fitri memindahkan kipas angin yang ada di luar ke dalam kamar. Aku menikmatinya sampai tertidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvGA7sNecW
”Pak!!”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtop1Y9s3gr
Tok-tok-Tok…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79K6eVl1nY
”Pak, Pak…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSv8ZOWJIeV
Aku bangun saat mendengar ketukan di pintu depan, masih jam 4. Uh, siapa ini yang mengganggu tidurku, batinku. Kubuka pintu dengan keadaan mata yang masih terkantuk-kantuk.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoGcfW6fbR
”Aawwwww!!” bu Ratmi lekas menutup kedua matanya sambil berbalik.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgPDuegY2p
Oh tidak!!! Aku lupa memakai celanaku. Aku langsung balik ke kamar dan mengambil handuk, segera kulilitkan ke pinggangku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEtb14a0lo
”Maaf, bu,” kataku. ”Ada apa ya, bu?” lanjutku untuk memecah kebekuan.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3yz6IVgkJ
”Anu, pak, maaf mengganggu. Bisa pinjam kamar mandi?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86H3wCwIKQ
Tanpa kujawab, bu Ratmi langsung nyelonong ke kamar mandi. Suara kentutnya sampai kudengar, aku tersenyum dan berpikir; aneh, kenapa juga bu Ratmi kesini? batinku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDZ6SWRxud
10 menit kemudian bu Ratmi keluar, ”Makasi ya, pak. Kamar mandi kami rusak, mungkin tersumbat,” kata bu Ratmi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAX0psAwd8n
”Iya, Sama-sama, bu, nggak apa-apa.” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eiDDygnf1
”Fitri kemana, pak?” tanya bu Ratmi.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkEjYK0dY5
”Fitri sedang les,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMRR3M7ZWw
”Oh, pantesan bapak telanjang,” kata bu Ratmi sambil tertawa kecil.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwrrJoKfpH
Wah, bu Ratmi ini agak genit juga, batinku. Dia tidak langsung pulang, malah duduk di dekatku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQuR4LraKr
”Bu Ratmi belum mau pulang?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgowdNXPTXr
”Ehh, gak boleh ya lama-lama?” jawab bu Ratmi agak menggoda.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEf7XMCmlck
”Boleh sih, bu, tapi malu dilihat tetangga,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8RQpYZOez
”Betul juga ya, pak, kalau begitu saya pamit aja deh,” kata bu Ratmi sambil menuju pintu dan langsung pulang.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4dhO4gOUz
Aku bergegas mandi, belum sempat kubilas badanku, ada yang memanggil-manggil dari luar.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4WEI8YaG6
”Fit, Fitrii…”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRfyrMx3ag
Siapa lagi ini, pikirku. Aku lilitkan handuk ke pinggangku dan…
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEZG745wnX
”Eh, maaf, om, Fitri di rumah?” tanya Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaEf6CGyj2
”Nggak, lagi les computer,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnbpEcMI2e
”Ohh, Rani cuma mau minjam buku, Om,” lanjutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGfGaUBvV6
”Tunggu aja, bentar lagi juga balik,” kataku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCk4PYaORgl
”Iya, om,” jawab Rani sambil memandang ke arah penisku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uZBo2NG2M
”Tapi nunggunya di luar aja ya,” lanjutku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbZ0ThyFAC
”Iya, om.” jawab Rani.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTXxLUciDg
Aku pun balik ke dalam dan mandi kembali.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLOREG3wcK
***
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirOyfkTPUh
”Pa, lain kali kalau rani datang, suruh aja pergi!” kata fitri agak jengkel.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVoYhvmyFl
”Lho, kenapa, nak? Rani kan teman sekolahmu,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANUL6fgL1X
”Tapi Fitri tidak suka padanya,” jawab Fitri tegas.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77uZrQYsoB
Aku tau Fitri pasti tidak suka karena penah melihat kami sedang ML. ”Papa gak tega, nak,” lanjutku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenpgcThtDx
”Gak tega apa suka?” jawab Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4k7uh10kt
”Ngg… ehh, kok gitu ngomongnya?”
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2H29n6k9d
Fitri kemudian ke kamar dan menangis telungkup. Aku biarkan dia sendiri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jzyOk5fLW
Suatu malam aku dan Fitri menonton acara reality show, dimana ada perkawinan incest di pedalaman India dan melahirkan anak yang cacat. Aku dan Fitri saling berpandangan, ada tersirat rasa penyesalan dalam dirinya, begitu juga aku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhB10Wohl1q
Aku ke kamar dan membaringkan diri, aku mencoba mengingat masa lalu bersama istriku, Nurlela. Ahh, tak terasa air mataku menetes. Aku merasakan kehadiran Fitri disampingku, hanya saja dia membelakangiku. Kami diam dalam pikiran masing-masing, hening, kami diam padahal tidak tidur.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzOmOvVDmk
”Pa,” kata Fitri sambil membelakangiku. “Fitri takut hamil, Pa,” lanjutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsPrmw8pXC
”Papa juga, Nak,” jawabku. ”Sepertinya kita harus menghentikan hubungan kita yang sudah terlalu jauh ini,” lanjutku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5dYgOfOrL
”Iya, Pa, Fitri setuju,” kemudian Fitri membalikkan badannya sambil memelukku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHqBercG1Y
***
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05hNuL8hph
Satu bulan kemudian hal yang kutakuti pun terjadi, pagi itu selepas aku selesai sarapan dan mau berangkat kerja.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHb6CYvbiG
”Weaaakkk… weaaakkk…” Fitri muntah-muntah di kamar mandi. Rasa takut akan firasatku, langsung kudekati Fitri, kubekap mulutnya dengan telapak tanganku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWYHJ872wE
”Sstt… ditutup, nak, mulutnya kalau mau muntah. Nanti ada orang yang dengar,” kataku pada Fitri, aku sangat gugup dan dihantui rasa takut.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWL4Pnq857S
”Mmffhh,” Fitri melepaskan tanganku. ”Pa, Fitri takut,” katanya sambil menangis.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQxxLixQwe
”Stttt… tenang, nak, tenang. Kamu masih mual?” tanyaku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XGpfSHf7Z
”Dikit, Pa.” jawab Fitri sambil memukul-mukul perutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡco7ATCVDiV
Aku tak kuasa melihat tingkah Fitri, pikiranku bercampur aduk, tapi logikaku menyadarkanku. Jika orang mengetahui Fitri hamil karena aku, pasti warga akan mengamuk, atau bisa saja memukuliku dan aku dipenjara. Oh tidak, aku teringat kedua orang tuaku. Tanpa pikir panjang aku mengajak Fitri ke suatu tempat, tentunya dengan tujuan aborsi. Tapi tidak semudah yang kukira, aku harus menjaga dan menutup rapat-rapat kejadian ini.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTeNEYf4Qu
”Pa, kita mau kemana?” tanya Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhrbe3j2Ck
”Sabar ya, nak!” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg7vT1lU0J
Aku membawa Fitri ke luar kota dan bertanya-tanya pada orang dimana ada tempat aborsi, untung saja ada yang membantu. Aku menemukan alamat dukun yang diberitahukan kepadaku. Setelah menjelaskan semua pada sang dukun maksud kedatangan kami, aku dan Fitri disuruh masuk ke sebuah kamar. Aku hanya bisa melihat dan kasihan pada Fitri, dia mengerang kesakitan, mungkin sangat kesakitan, sampai air mataku menetes dan memohon pengampunan pada yang maha kuasa.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5lv5pqbsg
Setelah Fitri menggugurkan kandungannya, dia terlihat sangat lemas, ibarat bunga yang sudah layu. Aku memutuskan untuk menginap di rumah dukun tersebut mengingat kondisi Fitri yang masih labil. Keesokan harinya baru aku membawa Fitri pulang, tentu saja aku mengatur agar pada saat tiba di rumah tepat pada malam hari, agar orang tidak curiga.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OS6pSXN2q
Selama seminggu Fitri kuliburkan dari sekolah, keadaannya pun mulai membaik.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIdTDS7Zt4
”Pa, mau bikin apa?” tanya Fitri pada suatu hari.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3Pi4WdezT
”Ini, papa mau buatin kamar buat kamu,” jawabku sambil memotong triplek dengan gergaji.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvaO2aj3Vd
”Fitri bantu ya, Pa!” lanjutnya.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32dLUVmbpJ
”Gak usah, nak, kamu kan lagi sakit. Udah, mending kamu istirahat aja,” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOhobXDEwl
Aku lihat Fitri tidak beranjak, ”Pa, Fitri kangen mama.” kata Fitri lirih.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJPAfS8nZj
Aku menatapnya. ”Papa juga, nak.” jawabku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ7IgoeQdu
”Kenapa papa tidak mau menikah lagi?” lanjut Fitri.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMhJUNGabJ
Aku terdiam mendengar pertanyaannya, tak bisa kupungkiri kalau benih cintaku telah tertanam pada diri Fitri. Kuambil nafas dalam-dalam, ”Udah sore, Nak, mandi sana!” kataku sambil menyudahi pekerjaanku.
673Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8HGfXJb92
Aku melihat Fitri menutup pintu kamar mandi, mungkin dia telah sadar akan apa yang dilakukan selama ini adalah salah. Aku merasa bangga pada Fitri yang memiliki sifat dewasa walau ada keinginan di hatiku untuk mengulangi kenangan bersamanya.
ns18.117.92.75da2
