
32851Please respect copyright.PENANAt27Nkx7Jvl
“Ini air hangatnya Put” Ucap Nayla sambil memberikan secangkir air hangat itu.
32851Please respect copyright.PENANAkaSul0SfkS
“Makasih mbak” Jawab Putri yang langsung menyeruputnya.
32851Please respect copyright.PENANAIX1zlIiiAp
Setelah menghabiskan setengah dari air hangat itu. Putri kembali melamun. Sepertinya ia kembali terpikirkan soal kejadian buruk yang baru saja menimpanya itu. Ia masih tak percaya kalau kejadian buruk seperti itu harus menimpa dirinya. Ia telah kehilangan keperawanannya. Rasanya ia sudah tak memiliki masa depan lagi. Ia merasa hancur. Ia merasa tak memiliki kepercayaan diri lagi.
32851Please respect copyright.PENANAfzKmXfdqaL
“Putt… Jangan ngelamun dong” Ucap Nayla sambil tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAbMtltqn0vy
“Maaf mbak… Aku masih kepikiran soal tadi… Aku masih gak percaya kalau . . . .” Ucap Putri terpotong.
32851Please respect copyright.PENANA9ukALf6r6b
“Iya aku paham apa yang kamu rasain Put… Aku menyesal… Aku minta maaf soal keputusan aku kemarin… Seharusnya aku bilang dulu ke kamu kalau pak Urip orangnya memang seperti itu” Ucap Nayla berusaha menghiburnya.
32851Please respect copyright.PENANA0nfIgjuF2A
“Tapi dulu pas aku kesini dia gak keliatan kayak gitu loh mbak… Sikap mbak sendiri juga pas itu . . . .” Ucap Putri kembali terpotong.
32851Please respect copyright.PENANAck8n4ov272
“Iya… Awalnya aku juga gak percaya… Sejujurnya waktu kamu datang ke rumah pas mau minta foto itu, aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu loh, Put” Ucap Nayla mengenang kejadian buruknya.
32851Please respect copyright.PENANAuCTOasOemt
“Eh mbak juga ?” Tanya Putri tak percaya.
32851Please respect copyright.PENANAUZ4f2hBJCv
“Iya cuma waktu itu aku gak tau siapa pelakunya… Karena aku diperkosa waktu lagi tidur… Awalnya aku ngira pak Beni orangnya… Inget kan sewaktu pak Beni ngasih roti ke aku ? Aku udah nuduh pak Beni waktu itu… Aku gak nyangka banget kalau ternyata justru pak Urip pelakunya… Makanya belakangan ini aku seringkali nginep ke rumah pak Beni sewaktu mas Miftah lagi gak ada di rumah… Aku lupa banget kalau kamu mau kesini… Dan aku juga gak nyangka kalau pak Urip berani ngelakuin hal itu ke kamu Put… Sekali lagi maaf yah” Ucap Nayla menyesal.
32851Please respect copyright.PENANAIuiDAAQHki
“Iyya mbak… Yasudah jangan diinget lagi… Aku takut kejadian ini menjadi trauma buatku… Lagipula bukan salah mbak kok… Cuma aku masih shock aja… Mungkin butuh waktu… Tapi entah kapan aku bisa pulih dari rasa trauma ini” Ucap Putri yang masih tak menyangka.
32851Please respect copyright.PENANA4QJcXrFg9s
“Iyya… Kamu pasti bisa kok Put… Kamu pasti bisa pulih… Aku yakin, kamu pasti bisa kok” Ucap Nayla tersenyum untuk menyemangati.
32851Please respect copyright.PENANAZz6YBTrUrC
“Iyya makasih yah mbak” Jawab Putri yang mulai bisa tersenyum kembali.
32851Please respect copyright.PENANAufHnBoG14J
“Oh yah ini hijab sama cadarnya… Mbak mau mandi dulu ? Nanti biar aku anter ke kamar mandi” Ucap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAFUX2O95xVP
“Iyya boleh… Tolong yah mbak” Ucap Putri yang masih telanjang bulat menyisakan kacamatanya saja.
32851Please respect copyright.PENANARNuwNzKWLM
Putri yang merasakan perih di selangkangannya terpaksa dibantu oleh Nayla dalam berjalan. Ia diantar Nayla ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Saat pintu kamar dibuka, terlihat pak Beni terkejut melihat Putri masih telanjang bulat.
32851Please respect copyright.PENANA9qNRtKxfbN
“Eh bapak kirain dah pulang… Jangan lihat !” Tegur Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA4rWLNYcXdR
Putri yang tak menyangka akan kehadiran pak Beni segera menutupi tubuhnya semampunya. Wajahnya tertunduk malu. Ia benar-benar malu saat auratnya kembali terlihat oleh sosok lelaki asing yang sama sekali belum dikenalnya itu.
32851Please respect copyright.PENANA1rAjHA57Qv
“Ehh maaf” Ucap Pak Beni menunduk. Ia segera patuh laksana budak yang menuruti perintah tuannya. Sepertinya pak Beni telah mendalami perannya. Ia akan menuruti semua perintah yang diucapkan oleh Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAGS7pQi9jlG
Karena merasa nanggung sudah berada di tengah perjalanan. Nayla kembali melanjutkan perjalanan Putri menuju kamar mandi. Sesampainya mereka disana, Nayla membiarkan Putri membersihkan dirinya. Pintu kamar mandi ditutup. Terdengar bunyi air mengucur dari dalam kamar mandi tersebut.
32851Please respect copyright.PENANAgw8TL81ien
“Hah… Maaf” Lirih Nayla yang masih menyesali perbuatannya.
32851Please respect copyright.PENANAsCFf4GBHjZ
Nayla pun kembali ke arah pak Beni membiarkan Putri menikmati waktunya sendiri. Samar-samar terdengar suara isak tangis dari dalam. Tampaknya Putri masih belum pulih dari trauma yang menghantuinya. Nayla duduk di samping pak Beni. Wajahnya tampak kebingungan. Ia masih tak percaya pak Urip melibatkan sahabatnya dalam melakukan aksi bejatnya.
32851Please respect copyright.PENANAGNBNF9Lmvy
“Gimana mbak Putri, mbak ?” Tanya pak Beni pada Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAgVo7k0iIJO
“Masih trauma pak… Wajar sih, tapi moga aja cepet pulih” Jawab Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAfyVYje5YAG
“Oh begitu” Jawab pak Beni merenung.
32851Please respect copyright.PENANAReieVcoxb5
Gimana yah sekarang ? Hah sialan juga pak Urip itu ! Bisa-bisanya ia mengincar mbak Putri ! Kalau dibiarin bakalan semakin menjadi tuh orang… Gimana yah cara untuk menghentikannya ?
32851Please respect copyright.PENANACv6Cfx91zo
Batin pak Beni berfikir.
32851Please respect copyright.PENANAQT92joUhLE
“Oh iya pak” Ucap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAy2mPxpfoIO
“Iya mbak gimana ?” Tanya pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANApco1m1fLJe
“Aku habis ini kan mau kerja… Aku ngerasa gak enak ke bu Dona kalau sampai gak ikut sesi photoshoot lagi… Sedangkan Putri kayaknya gak sanggup untuk mengikuti photoshoot bareng aku… Aku boleh titip Putri ke bapak gak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANAca1uzFBfNk
“Eh saya diminta jagain mbak Putri gitu ?” Tanya pak Beni tak menyangka.
32851Please respect copyright.PENANAqy3CZ5GU03
“Iya… Melihat keadaannya… Gak mungkin juga Putri bisa pergi jauh… Kakinya susah buat berjalan… Aku gak tau gimana pak Urip melakukannya sampe-sampe membuat Putri kayak gitu… Setidaknya kalau ada bapak, pasti Putri akan merasa tenang… Karena ada yang menjaga selagi aku pergi bekerja” Ucap Nayla menjelaskan.
32851Please respect copyright.PENANAuNdPnKVWiO
“Hmm saya mah oke-oke aja mbak… Tapi mbak Putrinya gimana ? Saya mah nurut aja ke mbak” Ucap Pak Beni manut.
32851Please respect copyright.PENANAmfq9N20LmB
“Makasih… Nanti aku bilangin ke Putri deh… Nanti bisa tolong gendong Putri ke rumah bapak yah… Nanti aku yang bawa motornya buat parkir di depan rumah bapak” Ucap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAcOIkSaamLX
“Iya mbak siap… Apapun perintahnya akan saya lakukan” Jawab Pak Beni patuh.
32851Please respect copyright.PENANA7Fw2EUYkoK
Nayla pun tersenyum. Untungnya tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi.
32851Please respect copyright.PENANA21aKCUcUf8
“Mbaakkk” Ucap Putri memanggil.
32851Please respect copyright.PENANAjIM6kuH19F
“Ehh iya Put” Jawab Nayla segera menghampiri.
32851Please respect copyright.PENANAL2vGV43Abs
Terlihat Putri sudah selesai mandi. Aroma tubuhnya wangi. Wajahnya cerah. Kulit tubuhnya bersih mengkilat. Pak Beni yang melihatnya sekilas langsung terpana. Apalagi Putri itu masih muda dan saat itu juga masih telanjang bulat. Pak Beni yang jarang melihat akhwat telanjang langsung terpana. Namun karena merasa tak enak pada Nayla. Ia pun membuang muka demi menjaga pandangannya.
32851Please respect copyright.PENANAfRKwM7lSik
Nayla dan Putri memasuki kamar Nayla. Pintu ditutup. Pak Beni akhirnya bisa mengangkat kepalanya lagi.
32851Please respect copyright.PENANA9GcBQ0oST9
“Cantik banget yah mbak Putri… Duh kalau nanti cuma berduaan gimana yah ? Bakal bahaya nih” Ucap Pak Beni sambil mengelusi penisnya yang sudah berdiri.
32851Please respect copyright.PENANAKoloJTnW0k
Kebetulan saat itu Nayla keluar dari dalam kamarnya. Akhwat cantik itu segera datang menghampiri Pak Beni. Ia lagi-lagi duduk di sebelahnya yang membuat jantung Pak Beni berdebar kencang.
32851Please respect copyright.PENANAb7NsSvEPPM
“Putri setuju… Tolong titip Putri yah !” Ucap Nayla sambil tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAhgfKYWV59P
“Ssiii… Siiappp mbak… Siappp” Ucap Pak Beni grogi saat melihat senyuman di mata Nayla.
32851Please respect copyright.PENANABccMGVhJ9P
Gara-gara melihat tubuh polos Putri tadi. Nafsu pak Beni mendadak bangkit apalagi saat ditambah senyum indah Nayla. Nafsunya jadi menggebu. Tapi ia tak berhak melampiaskannya karena Nayla sendiri tidak memintanya. Serba salah. Ia tiba-tiba berada di situasi berbahaya. Ia jadi resah tapi tak memiliki pelampiasan.
32851Please respect copyright.PENANAp5Fe7V3uU6
Duh gimana ini ?
32851Please respect copyright.PENANA3IbazNMfiL
Batin Pak Beni kebingungan.
32851Please respect copyright.PENANA4SRP8bJ3so
Tak berselang lama, Keluarlah Putri dari dalam kamar Nayla. Pak Beni terperanjat akan kecantikannya. Putri yang saat itu mengenakan gamis milik Nayla terlihat sangat mempesona. Gamis berwarna hitamnya yang dipadukan dengan hijab berwarna pinknya membuat kecantikan Putri semakin bertambah. Putri terlihat begitu sholehah. Mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau Putri baru saja kehilangan keperawanannya. Putri terlihat seperti seorang ustadzah atau mungkin ibu hajjah. Pokoknya itulah, intinya pak Beni benar-benar terpukau akan kecantikan milik bidadari bercadar tersebut.
32851Please respect copyright.PENANA7HNKVvqAcQ
“Pak, bantuin” Ucap Nayla sambil menepuk paha pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANAPJDR5sBdtn
“Eh iya mbak” Jawab Pak Beni tersadar.
32851Please respect copyright.PENANADVVRnF7AlP
Pak Beni segera menghampiri. Ia dengan jantan menggendong Putri di depan. Tangan kanannya memegangi punggungnya serta tangan kirinya memegangi pergelangan lututnya. Putri pun reflek memegangi bahu pak Beni. Tak sengaja mata mereka bertemu. Putri menunduk malu-malu. Mereka terlihat seperti seorang pasangan saja. Pak Beni dengan malu-malu pun berjalan mendekati Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAnvy2un3Q6j
32851Please respect copyright.PENANAZtyD6XVnyN
32851Please respect copyright.PENANAFRbrvHDvIN
32851Please respect copyright.PENANAxfbheFrNIO
ILUSTRASI PAK BENI GENDONG
32851Please respect copyright.PENANA9teLYaDlMB
“Lalu bagaimana mbak ?” tanya pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANArHod6ks8SI
“Sebentar… Aku liat ke luar dulu” Ucap Nayla sambil berjalan keluar.
32851Please respect copyright.PENANAr0EeaZZqVt
Setelah melihat keadaan diluar aman. Ia menyuruh pak Beni segera keluar. Nayla pun menuntun pak Beni agar tidak dilihat oleh warga sekitar. Untungnya mereka berdua sampai di depan rumah dengan aman. Setelah itu giliran Nayla yang menaiki motor Putri untuk memarkirkannya di depan halaman rumah Pak Beni. Nayla pun masuk ke dalam. Disana ia melihat pak Beni tengah menidurkan Putri diatas ranjang tidurnya dengan jantan.
32851Please respect copyright.PENANA0uiUgD4c7I
“Pak… Aku titip bentar yah” Ucap Nayla pada pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANAwfhsIaQ9KE
“Iyya mbak… Saya akan menjaganya” Ucap pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANAmgsKrTGyOc
“Put… Aku berangkat dulu yah” Ucap Nayla mendekati Putri. Putri pun hanya mengangguk lalu membuka mulutnya untuk menitipkan pesan kepada bu Dona.
32851Please respect copyright.PENANAiiqmFUvjSI
“Bilangin aku gak enak badan yah mbak… Maaf aku gak bisa ikut kesana” Jawab Putri.
32851Please respect copyright.PENANAeI9CJA87Na
“Iya aku akan bilang ke bu Dona… Gak usah minta maaf Put… Aku yang harusnya minta maaf” Ucap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAZ6cLpdVKFo
Nayla pun pergi setelah pamit terlebih dahulu kepada pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANA6G1qxSiAXn
32851Please respect copyright.PENANATJFWOg4Lqb
32851Please respect copyright.PENANAydexG5QtF9
32851Please respect copyright.PENANApXE4n9P99v
NAYLA
32851Please respect copyright.PENANALjDgTVTQk1
32851Please respect copyright.PENANATAV7vCNHXN
32851Please respect copyright.PENANAeoPalNzQso
32851Please respect copyright.PENANAhmkdgSUlZm
PAK BENI
32851Please respect copyright.PENANAAw5hWAsNMT
32851Please respect copyright.PENANABSffueqeiR
32851Please respect copyright.PENANA9eiiOlrtGh
32851Please respect copyright.PENANAJHPkC39c1D
PUTRI
32851Please respect copyright.PENANAkGhbxxFLKi
Pak Beni yang melihat Nayla sudah pergi diam-diam melirik ke arah kamarnya sendiri. Terlihat Putri tengah tertidur dalam posisi miring. Ia pun mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan nafsunya yang menggebu sedari tadi.
32851Please respect copyright.PENANAXbKqOyiBjN
“Maafkan saya mbak Put… Kalau diam-diam saya… Aaahhhhh… Aaahhhh” desah pak Beni sambil mengocok penisnya sendiri.
32851Please respect copyright.PENANAnXgnFxr1fS
Pak Beni rupanya sudah memelorotkan celananya. Ia pun mengocok penisnya sambil menatap wajah cantik Putri. Entah kenapa dirinya lebih bernafsu pada akhwat sholehah ketimbang wanita cantik yang berpakaian terbuka. Meski ia sudah pernah melihat dalamannya, hal itu tidak serta merta meruntuhkan nafsu pak Beni untuk menyetubuhinya. Namun ia teringat kondisi Putri. Ia juga tak mungkin memperkosanya. Ia pun memutuskan untuk beronani saja untuk melampiaskan nafsu birahinya.
32851Please respect copyright.PENANArxEVAe6eYE
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh mbakk Puttt” Desah pak Beni dengan lirih.
32851Please respect copyright.PENANAHvEdu5ra3z
Sementara itu Nayla sudah tiba kembali di dalam rumahnya. Ia buru-buru berjalan ke arah kulkasnya. Ia khawatir kalau pak Urip akan datang untuk menerornya lagi. Ia ingin pergi. Ia ingin bekerja agar tidak menetap di rumah bersama pembantunya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAbA5nk6yl0z
Nayla membuka kulkasnya. Ia mengambil botol berisi air minum. Ia langsung menenggaknya sekali lalu menutup pintu kulkasnya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAlP9TprgS0w
“Huft untung masih inget… Meski udah jam 9 lebih gapapa kali yah” Ucap Nayla yang setelah itu baru melangkah pergi.
32851Please respect copyright.PENANAW2RX9cU3mG
*-*-*-*
Sesampainya Nayla di tempat perfotoan. Andri sudah berdiri disana untuk menyambut kedatangannya. Terlihat wajah sumringah pada diri Andri. Andri terlihat sangat senang ketika wanita yang ia cinta akhirnya datang.
32851Please respect copyright.PENANAgnUC2KL5KF
Setelah melepas helmnya, Nayla pun menghampiri Andri untuk bersama-sama menemui bu Dona.
32851Please respect copyright.PENANA4I07ZNqr03
“Loh Nay… Putri mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Andri heran.
32851Please respect copyright.PENANAlu3jbelYdS
“Hmmm Putri lagi sakit, Ndri… Tadi aku dikabarin kalau Putri gak bisa dateng kesini” Ucap Nayla sambil menunjukkan wajah sedihnya.
32851Please respect copyright.PENANAyQ4aATNk6u
“Oalah kok bisa ? Sakit apa ?” Tanya Andri.
32851Please respect copyright.PENANANRzQBmWR3Z
“Gak tau Ndri… Mungkin cuma kecapekan” Jawab Nayla berbohong.
32851Please respect copyright.PENANAVVftUP7AvI
“Oalah tuh kan… Kamu jaga diri yah… Jangan sampai sakit lagi… Kalau nanti emang capek, bilang aja yah biar bisa istirahat dulu” Ucap Andri perhatian.
32851Please respect copyright.PENANAGWz6meWkSR
“Iyya Ndri… Makasih” jawab Nayla tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAcVqT3ETRCq
Andri merasa sedih mendengar kabar kalau Putri sedang sakit. Tapi membayangkan dirinya bisa berduaan bersama Nayla membuat hatinya berbahagia. Ia pun terus-terusan mencuri-curi pandang ke arah tubuh Nayla. Akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba putih itu terus dipandangi oleh Andri. Tidak hanya wajahnya, tapi juga tubuh indahnya.
32851Please respect copyright.PENANARX48gS4Pmw
Itu beneran kan ? Kemarin mbak Nayla sampai telanjang pas video callan bareng aku ?
32851Please respect copyright.PENANAJygFJO6kRz
Batin Andri sambil memperhatikan tubuh indah Nayla. Andri pun menenggak ludah. Ia tak dapat membayangkan indahnya tubuh seorang selebgram yang sedang dalam keadaan telanjang.
32851Please respect copyright.PENANAudbD3FFtIp
Jam demi jam berlalu. Pose demi pose sudah Nayla tunjukan dalam balutan busana syar’i yang dilakukannya secara bergantian. Tak terhitung sudah berapa kali Nayla berganti pakaian demi mempromosikan produk yang dibuat oleh bu Dona. Rasanya cukup lelah juga. Apalagi saat jam tak terasa sudah menjukkan pukul setengah tiga sore.
32851Please respect copyright.PENANAKvLQnyYL3V
Untungnya sesi perfotoan sudah berakhir. Andri & Nayla pun duduk beristirahat di ruang perfotoan sambil memainkan hapenya. Nayla saat itu masih mengenakan gamis yang ia promosikan. Ia belum sempat berganti dengan pakaiannya sendiri. Ia dengan santainya duduk di salah satu kursi sambil membalas pesan dari suaminya.
32851Please respect copyright.PENANAT8iF7j3B97
“Nay… Gimana ? Gak terlalu capek kan ?” Tanya Andri caper.
32851Please respect copyright.PENANAU4lNdj6sBt
“Eh Ndri… Engga kok… Enggak” Jawab Nayla tersenyum. Nayla pun kembali membalas pesan dari suaminya.
32851Please respect copyright.PENANAa3FWojnEIY
“Oh yah, syukurlah” Jawab Andri lega.
32851Please respect copyright.PENANAGn4odvMgW2
Namun ekspresi Nayla yang agak cuek kepadanya membuat Andri merasa kebingungan. Padahal kemarin saat video callan dirinya merasa akrab padanya. Nayla terlihat seperti membutuhkan dirinya. Tapi kenapa saat bertemu langsung Nayla malah bersikap seperti ini yah ?
32851Please respect copyright.PENANAQqZfeQaFy4
Apa jangan-jangan Nayla cuma baik ke aku kalau lagi butuh aja yah ? Ah enggak deh… Nayla orangnya gak kayak gitu… Mungkin Nayla emang lagi capek… Aku gak harus menganggunya sekarang…
32851Please respect copyright.PENANA1SseLw9wV3
Batin Andri mencoba berfikir positif.
32851Please respect copyright.PENANAS29jO6HzCW
Alih-alih mengganggu Nayla yang sedang menikmati waktu sendirinya. Ia iseng memeriksa foto demi foto hasil jepretannya untuk mencari foto terbaik yang ingin ia tunjukkan pada Nayla. Andri tersenyum sendiri melihat kecantikan Nayla. Ia merasa bangga bisa menjadi fotografernya. Tapi ia akan lebih bangga lagi kalau bisa menjadi suaminya.
32851Please respect copyright.PENANAMLtHrq98QQ
Nayla yang lagi asyik-asyik membalas sebuah pesan tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak asing lagi. Ya, gejolak birahi kembali datang menghampiri. Ia pun bertanya-tanya kenapa diri sendiri kok bisa-bisanya ia merasakannya lagi ? Bukannya tadi ia sudah menengguk air ramuan dari dokter Amir ?
32851Please respect copyright.PENANAAoQDjFGv9z
Astaghfirullah… Aku harus cepet-cepet pulang ! Jangan sampai aku terangsang di tempat seperti ini !
32851Please respect copyright.PENANAWyVGMn64ft
Batin Nayla gelisah.
32851Please respect copyright.PENANAFtdrgGXTUN
Andri yang sedang melihat-lihat foto akhirnya menemukan satu foto yang bagus. Ia pun ingin menunjukkannya pada Nayla. Namun saat dirinya hendak menunjukkan. Tiba-tiba Nayla meminta izin untuk pamit setelah mengganti pakaiannya.
32851Please respect copyright.PENANAxVz87ydLkK
“Aku mau ganti baju dulu yah Ndri… Habis itu aku mau pulang… Kalau kamu mau pulang dulu ya duluan aja yah” Ucap Nayla buru-buru pergi.
32851Please respect copyright.PENANAhqzzivzKgZ
Mumpung gairah birahinya masih belum tinggi. Ia ingin buru-buru pergi sebelum dirinya kesulitan untuk menahan diri lagi. Ia tak mau kejadian sewaktu pulang dari dokter mesum itu kembali terjadi pada dirinya. Ia tak mau kehilangan kendali dimana matanya terus menatap laki-laki yang ia temui di jalanan. Ia ingin segera pulang lalu menuntaskah hasrat birahi yang sedang menyerangnya.
32851Please respect copyright.PENANAHTPsi87nxx
Setelah memasuki ruang ganti pakaian. Nayla segera membuka gamisnya. Ia juga menurunkan roknya. Setelah ia melepas pakaian yang ia promosikan. Ia pun duduk bersandar pada kursi yang menghadap ke arah pintu masuk. Nayla yang masih mengenakan bikini melebarkan kakinya. Rupanya Nayla sudah tak kuat lagi sehingga ingin membelai vaginanya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAS0LHt73con
“Mmpppphhhhh” desah Nayla menikmati.
32851Please respect copyright.PENANAymbYsuBgzB
Rupanya vaginanya sudah sangat basah. Ia tak menyangka racun di tubuhnya kembali aktif untuk mengacaukan pikirannya. Namun rasa nikmat yang semakin kuat membuatnya ingin menyentuh vaginanya lagi. Jemari Nayla pun turun untuk melebarkan lubang celana dalam untuk kakinya. Vaginanya terlihat. Kedua jemarinya pun ia masukan untuk merasakan kenikmatan yang tak tertahankan.
32851Please respect copyright.PENANAA6KqJYlDaU
“Aaaaaaaahhhhhhh” desah Nayla hingga memejam.
32851Please respect copyright.PENANAb95IR9UsXm
Kenapa enak banget ? Kenapa aku malah kambuh lagi sih ? Tuh kan jadi gak bisa berhenti !
32851Please respect copyright.PENANAPmFMQFPZWL
Batin Nayla menyesal.
32851Please respect copyright.PENANAxgnbonkQCb
Alih-alih langsung bangkit untuk mengenakan pakaiannya kembali. Ia malah meraba-raba bibir vaginanya sambil memejamkan mata. Ia juga menurunkan cup branya untuk menjepit putingnya menggunakan tangan satunya. Nayla benar-benar terangsang. Ia benar-benar menikmati masturbasinya di tempat kerjanya.
32851Please respect copyright.PENANArelCw2cSoA
“Aaaaahhhhhh… Aaaaahhhhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
32851Please respect copyright.PENANApYLnt0EFrg
Tangan kirinya mencengkram kuat payudara kirinya. Tangan kanannya bergerak keluar masuk menusuk vaginanya. Wajah Nayla diangkat menatap langit-langit ruangan. Ia menikmati masturbasinya. Apalagi saat ia melakukannya sambil membayangkan pak Beni.
32851Please respect copyright.PENANAUvEP6QyxJF
Terbayang bagaimana penis besar berwarna hitam itu keluar masuk membelah vaginanya. Terbayang bagaimana tubuh kekar itu menindihi tubuhnya lalu menremasi buah dadanya sekeras-kerasnya. Terbayang bagaimana bibirnya dengan beringas mencumbu bibirnya. Terbayang ia ditelanjangi lalu disetubuhi tanpa pernah berhenti.
32851Please respect copyright.PENANAgwr8TiyD5j
Vaginanya semakin basah. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam. Vagina Nayla membanjir. Rasa sangek ini benar-benar mengacaukan pikirannya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAI9LEINYXHd
“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sambil membayangkan penis pak Beni keluar masuk dengan sangat cepat.
32851Please respect copyright.PENANAg3htIp0sqm
Tentu ia juga menggerakan jemarinya keluar masuk dengan sangat cepat. Akhirnya Nayla tak kuat lagi. Selebgram yang sedang dilanda nafsu birahi itu merasa ingin berorgasme lagi. Tubuhnya mengejang. Nafasnya berat tak karuan. Matanya terus memejam. Pikirannya membayangkan tubuh pria kekar yang sedang telanjang bulat dihadapannya.
32851Please respect copyright.PENANAnb9J2WeWzz
“Ouuhhhhh… Ouuhhhh… Aaaahhhhhh paakkk” desah Nayla tak kuat lagi.
32851Please respect copyright.PENANAOVq2wa9yIu
Akhirnya saat kedua jemarinya dimasukan begitu dalam ke dalam vaginanya. Semprotan dahsyat pun keluar dari dalam lubang vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAhpbKABdr7v
“Mmmppphhh kelluaaarrrr !” Desah Nayla merasa lega.
32851Please respect copyright.PENANAxlUi2uy8RO
Bukannya berhenti. Jemari Nayla justru mengusap-ngusap bibir vaginanya yang membuatnya mendapatkan kenikmatan double hasil dari masturbasinya. Nampaknya Nayla sudah semakin ahli dalam bermasturbasi belakangan ini. Rasanya sungguh nikmat. Nafasnya pun ngos-ngosan. Pandangannya agak kabur. Ia pun bersandar sambil memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.
32851Please respect copyright.PENANAwx6oTJvu3w
“Hah… Hah… Hah… Akhirnya… Lega” Lirih Nayla ngos-ngosan.
32851Please respect copyright.PENANA54ggvz2Kqk
Gilaaaa… Nayla sampai crot !
32851Please respect copyright.PENANA3teWXKyI0z
Batin seseorang yang diam-diam rupanya sedang mengintipnya.
32851Please respect copyright.PENANAV6g4mjFmhm
Pintu ruangan yang tidak ditutup rapat membuat Andri diam-diam bisa mengintipnya. Ia tak menyangka bisa melihat Nayla sedang bermasturbasi menggunakan mata kepalanya sendiri. Andri membeku di tempat. Mulutnya hanya bisa melongo di tempat. Ia seperti kebingungan setelah melihat kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
32851Please respect copyright.PENANAdruKJ2u8Yl
“Hah… astaghfirullah… Padahal ada Andri di luar… Kok aku malah kayak gini sih ?” Lirih Nayla yang baru menyesalinya.
32851Please respect copyright.PENANAGYUPJRnsYw
Apa ? Ada aku ? Apa jangan-jangan maksudnya, bisa aja Nayla memutuskan untuk bercinta denganku tapi Nayla sendiri malah memilih untuk bermasturbasi ? Apa Nayla menyesali perbuatannya ?
32851Please respect copyright.PENANABxbPJbsfWk
Batin Andri berpikiran mesum.
32851Please respect copyright.PENANAHFmEc1dXgS
“Boddoohhh… Booddoohhh… Jangan diulangi lagi Nay… Ayo pulang… Kamu pasti bisa kok sembuh dari kebiasan burukmu ini !” Lirih Nayla bangkit yang membuat Andri panik.
32851Please respect copyright.PENANANxgzMx15aQ
Andri pun menjauh menyadari Nayla sudah mau pergi. Terlihat Nayla sudah mengenakan kemejanya kembali. Andri pun kabur untuk bersembunyi atau setidaknya ia ingin bersikap biasa saja agar dirinya tidak dicurigai sudah mengintip aksinya tadi. Namun Andri bingung harus kemana. Ia pun memilih ke tempat parkir sambil berpura-pura bersiap untuk pulang kembali ke rumahnya. Seketika ia menyadari kalau sedari tadi dirinya membawa kameranya.
32851Please respect copyright.PENANASqzTymxFGo
“Lah… Kenapa tadi gak sempet moto yah ?” Lirih Andri menyesal.
32851Please respect copyright.PENANAoIX6h58vhR
Padahal bisa saja dirinya memfoto Nayla yang sedang dalam keadaan telanjang. Padahal kan bisa ia menjadikan foto itu sebagai objek fantasinya di rumah. Andri menyesal. Namun saat melihat Nayla mendatanginya. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa saja.
32851Please respect copyright.PENANAH8pAphJed6
“Loh Ndri belum pulang ?” Tanya Nayla.
32851Please respect copyright.PENANASRhUgNMBgq
“Hehe belum Nay… Ini mau kok” Jawab Andri.
32851Please respect copyright.PENANAJQmf7WFX2x
“Hati-hati yah di jalan” Ucap Nayla tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAnsDOvrfNx1
“Iya Nay kamu juga yah” Ucap Andri perhatian.
32851Please respect copyright.PENANA5YWMnnCRxD
Nayla pun pergi untuk pulang kembali ke rumahnya. Selama perjalanan meski dirinya merasa lega setelah mendapatkan masturbasinya. Ia merasa ada yang kurang. Ya, masturbasinya tadi terasa hampa sehingga ia kurang begitu puas saat melakukannya.
32851Please respect copyright.PENANAOMjDaloFJn
Akibatnya, gairah di tubuhnya masih ada meski tidak sekuat tadi. Jujur masturbasinya tadi terasa seperti mengurangi frekuensi nafsunya saja. Nafsu birahinya belum hilang. Hanya berkurang saja.
32851Please respect copyright.PENANAQuVRVdPUwz
Ia pun berencana untuk menuntaskannya bersama suaminya di rumah. Ia bertekad untuk tidak melakukan zina lagi. Tidak dengan pak Beni apalagi pak Urip. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari keduanya. Ia tidak mau menodai tubuh indahnya lagi cuma gara-gara tak sanggup mengendalikan nafsu birahinya.
32851Please respect copyright.PENANAsDMhCFYvWl
“Mas Miftah udah pulang belum yah ?” Tanya Nayla saat melihat ke arah jam tangannya.
32851Please respect copyright.PENANAHlKk0YkLTc
*-*-*-*
Saat hendak sampai di rumahnya. Ia melewati rumah pak Beni. Ia sempat menghentikan motornya sejenak untuk melihat ke arah halaman rumah. Ia menyadari kalau Putri sudah pulang terlihat dari motornya yang tidak ada disana.
32851Please respect copyright.PENANASlInWhdHeQ
“Huft syukurlah kalau udah pulang… Tandanya Putri udah baik-baik aja kan ?” Tanya Nayla merasa tenang.
32851Please respect copyright.PENANA59RVJQHBnL
Saat wajahnya melongok ke arah halaman rumahnya. Ia menyadari mobil suaminya sudah ada disana. Nayla seketika tersenyum. Ia pun buru-buru pulang untuk menemui suaminya dengan segera.
32851Please respect copyright.PENANAO82LjeUXht
Motor telah diparkir. Helm sudah dilepas. Nayla pun berjalan masuk sambil menoleh ke kanan juga ke kiri untuk mencari suaminya.
32851Please respect copyright.PENANAQPe1uydCA0
“Assalamualaikum” Ucap Nayla setelah mengetuk pintu rumahnya.
32851Please respect copyright.PENANAasiCrQSLir
“Walaikumsalam” Jawab seseorang yang membuat wajah Nayla sumringah.
32851Please respect copyright.PENANAWk3YCX5JzI
“Loh mas udah pulang ?” Tanya Nayla tak menyangka. Nayla pun segera mendekati suaminya untuk memberinya pelukan selamat datang.
32851Please respect copyright.PENANASoEAcSbnt6
“Udah dong” Jawab Miftah sambil merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan istrinya.
32851Please respect copyright.PENANAryPIbMBU2t
“Sejak kapan ? Kok gak ngasih tau ? Biasanya jam 4 baru pulang” Ucap Nayla dengan manja.
32851Please respect copyright.PENANAPPdnRg3jzy
“Sebenarnya tadi waktu kita chattan mas udah pulang loh… Cuma mau ngasih kejutan aja” Ucap Miftah yang membuat Nayla tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANA18eiHE06Vi
“Oh yah ? Makasih” jawab Nayla bahagia.
32851Please respect copyright.PENANAaXeHlPuWlq
“Oh yah, besok kita jalan-jalan yuk” Ajak Miftah mengejutkan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA7kYi7s3fE5
“Jalan-jalan ? Kemana ? Emang mas gak kerja ?” Tanya Nayla heran.
32851Please respect copyright.PENANAqb17ljfS7P
“Loh, kan besok libur sayaanggg… Besok kan tanggal merah… Mentang-mentang udah gak sekolah jadi lupa hari libur nih ceritanya ?” Ucap Miftah yang membuat Nayla tertawa.
32851Please respect copyright.PENANA3S0btRUu2k
“Eh masa iya ? Hihihihi maaf, soalnya kan keseringan di rumah” Ucap Nayla tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANANj7F5D4fN8
“Huh dasar… Pokoknya siap-siap buat besok yah” Ucap Miftah tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAWwnT9rqwPn
“Ihhh emang mau kemana ?” Tanya Nayla penasaran.
32851Please respect copyright.PENANAIzk0aESph8
“Rahaassiaaa” Jawab Miftah menggoda Nayla yang membuat istri cantiknya itu kesal.
32851Please respect copyright.PENANAr8ghN0q3p5
Miftah pun pergi meninggalkan Nayla karena ingin mandi untuk menghilangkan hawa panas yang menyerangnya. Nayla hanya berdiri sebal saja namun tersenyum karena akan diajak jalan-jalan oleh suaminya.
32851Please respect copyright.PENANAlSpg8YJhqg
Tiba-tiba Miftah kembali mendekat sambil membawa handuk yang ia kalungkan di lehernya.
32851Please respect copyright.PENANArsACPnVp5g
“Oh yah dek… Pak Urip mana ?” Tanya Miftah pada istrinya.
32851Please respect copyright.PENANAV3hvYlqVsW
“Eh… Gaakk… Gakk tau mas… Ada apa emangnya ?” Tanya Nayla terkejut ketika tiba-tiba suaminya menanyakan pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANA9GiDeg8n6j
“Nah itu dia… Paaakkkk” Panggil Miftah yang membuat Pak Urip bergegas mendekat.
32851Please respect copyright.PENANANZ2bZ8Cqqb
Nayla ikut menoleh ke arah yang dituju oleh suaminya. Menyadari pak Urip mendekat dan berada tepat di sebelah kirinya membuat bidadari bercadar itu merasa tidak nyaman. Nayla pun bergeser ke kanan satu langkah untuk menjauh dari pria berperut tambun itu.
32851Please respect copyright.PENANAojbFXmvrBG
“Ini paakk… Tolong besok sopiri kami yah” Ucap Miftah mengejutkan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAL2ZOSmtZix
“Maaassss” Ucap Nayla seolah tak terima.
32851Please respect copyright.PENANAsW29R6u1eO
“Hakhakhak… Mau jalan-jalan yah ? Saya diajak kan ?” Tanya Pak Urip tertawa. Nayla pun tak terima menyadari pak Urip akan menjadi sopir di perjalanan liburan mereka.
32851Please respect copyright.PENANAQU6BrJe0If
“Ya pasti dong… Kan bapak yang nyopir” Ucap Miftah sambil tersenyum lalu berkedip ke arah istrinya.
32851Please respect copyright.PENANAu0RXK6E7F8
“Assyikk… Akhirnya bisa ikut liburan juga” Ucap pak Urip sambil menatap mesum majikan alimnya itu.
32851Please respect copyright.PENANAGl81egAsju
Nayla pun membuang muka. Ia sebal karena pembantu busuknya itu justru diajak liburan oleh suaminya.
32851Please respect copyright.PENANA5WhSGjSChJ
“Tolong cek mesinnya yah pak ? Kalau perlu dibawa ke bengkel juga gapapa… Pokoknya besok mesin sudah harus siap sehingga liburan kita bakal berjalan nyaman”
32851Please respect copyright.PENANAJzAGnaqOCl
“Siaaappp… Siaaappp… Akan saya lakukan pak” Ucap pak Urip sambil memberikan hormat kepada Miftah.
32851Please respect copyright.PENANAZME3P1tSL8
“Nih kuncinya” Ucap Miftah saat melempar kunci mobilnya kepada pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAO4vl16M6UY
Pak Urip pun menerima kunci itu. Baru setelah itu Miftah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
32851Please respect copyright.PENANAGWhxGsRZg7
Menyadari suaminya sudah pergi. Nayla pun ikut pergi agar bisa segera menjauh dari pembantu tua itu.
32851Please respect copyright.PENANA11RaWrUedW
“Eeeiitss mau kemana ?” Ucap Pak Urip sambil menahan lengan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAvExN4dJTLs
“Lepaskan pak… Aku mau ke kamar… Aku mau istirahat” Jawab Nayla dengan ketus.
32851Please respect copyright.PENANAn6irz07Lol
“Hakhakhak… Loh jadi lonte kok gak sopan sih… Sambut saya dong ! Saya kan tuannya non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
32851Please respect copyright.PENANAKUi5jpC0DQ
“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi yah pak !” Ucap Nayla agak meninggi namun masih ia tahan karena tak mau kedengaran suaminya yang sedang mandi.
32851Please respect copyright.PENANA1IaDeDDVcB
“Loh kok kurang ajar yah ! Udah berani melawan” Ucap pak Urip yang tiba-tiba mencengkram bokong montok Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAg09vjfmHtp
“Aaaaaahhhhhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAaRBdVTmJxx
“Saya tau selama ini non sembunyi di dalam rumah pak Beni kan ? Wah saya gak ngira non lebih memilih pak Beni daripada saya… Kurang apa sih saya dimata non ? Saya ini sudah sempurna… Saya aja jauh lebih tampan dari pak Beni” Ucap pak Urip tidak tahu diri.
32851Please respect copyright.PENANAFFLqmsLXqh
“Hentikaann… Lepaskan tangan bapak !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pak Urip di bokongnya. Untungnya pak Urip menurutinya. Tapi seketika wajahnya tersenyum sambil mendekap dagu Nayla dari luar cadarnya.
32851Please respect copyright.PENANAI2ofMCbTFa
“Jangan pernah melanggar perintah saya lagi ! Ingat ! Non itu lonte saya… Non gak berhak melanggar perintah yang sudah saya berikan… Non harus nurut… Non harus patuh… Kalau non masih deket-deket sama cecunguk miskin itu… Saya gak akan segan-segan untuk menghamili mbak Putri” Ucap pak Urip yang membuat mata Nayla membuka lebar.
32851Please respect copyright.PENANACTbLxzDMRu
“Apa maksud bapak melibatkan sahabat aku ?” Tanya Nayla kesal.
32851Please respect copyright.PENANASxfmFj4jjR
“Tadi sewaktu mbak Putri pulang… Kebetulan saya ngikutin dia diam-diam… Untungnya saya jadi tahu dimana alamat tinggalnya… Kalau non milih deket-deket sama si sialan itu… Ya silahkan saja… Saya akan lampiaskan nafsu saya ke mbak Putri aja… Masuk akal bukan ? Jadi mau pilih yang mana ? Non pasrah aja ke saya atau non lebih milih mengorbankan temen non buat saya ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla marah. Nayla tidak mempunyai pilihan. Ia tak mungkin mengorbankan temannya yang sebentar lagi akan menikah itu. Tapi ia juga tak mau untuk menjadi budak nafsu dari pembantu bejatnya itu. Nayla bimbang. Ia mendesah pelan. Ia pun mulai membuka mulutnya.
32851Please respect copyright.PENANAYW4YBL7NHe
“Tolong jangan libatkan Putri lagi… Kalau aku memilih pasrah apa bapak janji untuk tidak melibatkan Putri lagi ?” Tanya Nayla meski berat hati.
32851Please respect copyright.PENANAGM5dNMueNm
“Iya” Jawab Pak Urip sambil tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAzxXxa6IomA
“Kalau gitu janji jangan melibatkan Putri lagi !” Ucap Nayla yang membuat Pak Urip tertawa.
32851Please respect copyright.PENANATNumLGsDIG
“Hakhakhak… Gitu dong… Itu baru pilihan yang bijak… Saya bangga dengan non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla sebal dan ingin segera pergi.
32851Please respect copyright.PENANAaSebNa33Zn
“Eh mau kemana ?” Tanya pak Urip kembali menahan tangan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAam7zdqjm3j
“Udah kan ? Bapak udah selesai kan ? Apalagi yang bapak inginkan dariku ?” Tanya Nayla kesal.
32851Please respect copyright.PENANAmkrxw7Mg3E
“Jongkok” Ucap Pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAGE6B14Cih7
“Maksudnya ?” Tanya Nayla heran.
32851Please respect copyright.PENANAql8DO6uxVg
“Heh… Lonte itu harus nurut… Gak boleh banyak nanya” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
32851Please respect copyright.PENANAt78kKHtfFu
Nayla terpaksa berjongkok didepan selangkangan pak Urip. Tiba-tiba pria gendut itu mengeluarkan batang penisnya. Nayla terkejut menyadari penis pak Urip sudah berereksi secara maksimal.
32851Please respect copyright.PENANAZtlscSvpPw
“Sebagai bukti kalau non mencintai kontol saya… Ayo dong cium dulu” Ucap Pak Urip sambil mengocoki penisnya.
32851Please respect copyright.PENANAMmw3VqOq2X
“Apa ?” Tanya Nayla tak percaya.
32851Please respect copyright.PENANA4vQWuhlHwD
“Cium kontol saya… Cium palkon saya… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya. Terpaksa Nayla pun mendekatkan cadarnya lalu mencium penis itu dari balik cadarnya.
32851Please respect copyright.PENANAvQUCe0oRq3
“Dah, aku mau pergi” Ucap Nayla merasa terlecehkan.
32851Please respect copyright.PENANANgUj62mTrx
“Loh belum… Angkat dulu dong cadarnya” Ucap pak Urip kembali menahannya.
32851Please respect copyright.PENANAiPqtLlKOFN
“Bapaakkkk !” Ucap Nayla tak terima.
32851Please respect copyright.PENANAhmxDPo2dac
“Loh berani melawan nih ? Saya ke rumah mbak Putri aja yah kalau gitu ?” Ucap Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya.
32851Please respect copyright.PENANAGt1zTlTpNk
Nayla pun mengangkat cadarnya. Penis pak Urip jadi tertutupi oleh cadar berwarna putih itu. Tak lama kemudian pak Urip tersenyum saat merasakan sesuatu yang hangat menyentuh ujung penisnya.
32851Please respect copyright.PENANAKTTawCBfA6
Saat Nayla hendak menyudahi aksinya. Tiba-tiba pak Urip menahan kepala Nayla menggunakan tangannya. Nayla sontak mengangkat pandangannya tuk menatap wajah pria tua itu.
32851Please respect copyright.PENANAffN9z7aP4O
“Nanggung… Ayo sepong sekalian” Ucap pak Urip yang membuat Nayla hanya mendesah lemah.
32851Please respect copyright.PENANAsiVEaU7vjn
Mulut Nayla pun membuka. Meski agak ragu, ia mulai memasukan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Urip. Lidahnya yang lembap juga menyapu kulit penis pak Urip. Pak Urip sampai merinding merasakan kehangatan dan kelembapan yang diberikan oleh mulut majikannya. Setelah ujung gundulnya mentok ke pangkal kerongkongannya. Nayla pun menyudahi aksi sepongnya sambil memberikan ekspresi jijik di wajahnya.
32851Please respect copyright.PENANAw6ePJNSWGp
“Hakhakhak… Lonte pinter… Nah sekarang berdiri !” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAd6Mj22wLip
“Apa lagiii ?” Ucap Nayla protes.
32851Please respect copyright.PENANAyGUZYBy368
Namun jawaban pak Urip hanya tersenyum saja. Tiba-tiba pak Urip mengangkat cadar Nayla lalu mendekatkan bibirnya untuk mencumbu bibir Nayla. Nayla yang tak siap hanya bisa pasrah. Bibir mereka pun bertemu. Bibir mereka saling bersentuhan. Bibir mereka saling berciuman. Bibir mereka saling tubruk untuk memuaskan nafsu yang tak mampu lagi mereka tahan.
32851Please respect copyright.PENANA76rSnnO1qY
“Mmmpppphhhhhh” desah mereka bersamaan.
32851Please respect copyright.PENANAouLG0X0XO7
Khususnya pak Urip. Cumbuan yang ia lakukan pada bibir Putri di pagi hari membuatnya jadi ingin mencumbui bibir Nayla. Ia pun melampiaskannya sekarang. Tangan kirinya menahan bagian belakang kepala Nayla. Tangan kanannya menahan punggungnya. Sedangkan bibirnya terus maju untuk menghujami bibir manis akhwat bercadar itu. Bibir Pak Urip terus mendorong bibir Nayla. Bibirnya juga membuka untuk mengapit bibir atas Nayla. Setelah puas menghisap bibirnya ia pun melepaskan cumbuannya sejenak sambil menatap wajah cantik majikannya yang sudah berkaca-kaca.
32851Please respect copyright.PENANA6tJBxAcMFK
“Malam ini saya tunggu di depan rumah… Kalau sampai jam 12 malam non gak keluar… Ya, jangan salahkan saya pokoknya… Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang pergi begitu saja.
32851Please respect copyright.PENANAEXsaJlNPvD
Nayla pun terdiam sambil mengusapi air matanya. Nayla merasa ketakutan. Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang baru saja mencumbunya itu. Ia jauh berbeda dari pak Urip yang dulu ia kenal. Bahkan jauh berbeda dari pak Urip yang ia lihat kemarin. Makin kesini, pak Urip jadi semakin mengerikan. Rasanya seperti ada roh jahat yang sudah merasuki tubuh pak Urip. Atau jangan-jangan memang sikap aslinya seperti ini ?
32851Please respect copyright.PENANABFA17iTZWn
“Malam ini ? Mau apalagi bapak memintaku keluar ?” Ucap Nayla heran. Ia pun buru-buru memasuki kamarnya saat menyadari suaminya hampir keluar dari kamar mandi. Ia tak mau suaminya menyadari air matanya yang baru saja keluar. Ia segera mengambil tisu lalu mengelapnya agar semuanya terlihat seolah tak terjadi apa-apa.
32851Please respect copyright.PENANANGvTqIkHVb
*-*-*-*
Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tepat.
32851Please respect copyright.PENANAG7ye86eYZE
Nayla sedang berada diatas ranjangnya bersama suaminya. Terlihat suaminya sudah bersiap untuk tidur. Suaminya itu pun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang sambil memeluk tubuh Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAKuYtBV297j
“Tidur yuk… Gak sabar deh buat liburan bareng besok” Ucap Miftah tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANADkhkpWV8O7
“Iya mas sama… Adek juga” Jawab Nayla berpura-pura tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANA1OHpGhd2vd
“Yaudah selamat tidur yah… Jangan lupa baca doanya” Ucap Mfitah dengan lembut.
32851Please respect copyright.PENANAj9jdPOkG23
“Iya mas, sudah”
32851Please respect copyright.PENANAnHf8W6U1GX
Setelah itu mereka berdua pun sama-sama memejamkan mata. Dalam keadaan lampu yang agak remang-remang. Miftah tertidur sambil mengeloni istrinya dengan erat. Seketika terdengar suara ngorok dari mulut suaminya. Nayla pun menyadari kalau suaminya sudah tertidur pulas. Masalahnya ia harus menemui pak Urip di depan rumahnya demi menghindari ancamannya. Apakah bisa dirinya terbebas dari pelukan suaminya terlebih dahulu ?
32851Please respect copyright.PENANAgjlPVbFPzg
Untungnya dengan sedikit pergerakan. Nayla bisa terbebas dari pelukan suaminya. Nayla pun menatap wajah suaminya sesaat seolah ia sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mengecup keningnya diam-diam lalu meminta maaf kepadanya.
32851Please respect copyright.PENANAmzJgjfLPcT
“Maafin adek mas… Adek cinta mas kok” Lirih Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAMuhUqf2DXJ
Diam-diam Nayla mengganti piyamanya dengan kaus berlengan panjang berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan hijab beserta cadar berwarna abu-abu. Ia menatap cermin sejenak sambil mengira-ngira apa rencana yang akan pak Urip lakukan kepadanya. Tapi ia tak menemukan adanya kemungkinan lain selain pak Urip pasti akan memperkosanya lagi. Nayla pun hanya bisa pasrah. Meski hatinya berat, ia harus menjalaninya ketimbang mengorbankan tubuh Putri.
32851Please respect copyright.PENANAB64zYEPjaf
32851Please respect copyright.PENANAj009weSYfQ
32851Please respect copyright.PENANA8MsEkZ1vcl
32851Please respect copyright.PENANAsUFL23vXdn
NAYLA
32851Please respect copyright.PENANAGzzNBefFLC
Mengingat cuacanya cukup dingin. Nayla pun mengenakan jaket hoodie berwarna merah lalu memasangkan tudungnya demi menutupi identitasnya. Nayla diam-diam keluar kamar lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamunya.
32851Please respect copyright.PENANAnjtOD9bqPn
“Sudah mau jam 11… Mau apa sih pak Urip meminta aku keluar ?” Tanya Nayla kesal.
32851Please respect copyright.PENANACFI1LQoM2W
Saat Nayla sudah keluar dari dalam rumahnya. Terlihat pak Urip sedang nyantai di depan rumahnya sendiri sambil meminum secangkir kopi. Nayla pun menutup pintu rumahnya sendiri lalu menguncinya dari luar. Tak lupa ia menaruh kuncinya di ventilasi atas pintu yang kebetulan tidak terlalu tinggi. Ia pun berjalan keluar sambil menunduk ke arah pintu gerbang rumahnya. Pelan-pelan ia membuka gerbangnya sebagian lalu berjalan ke depan rumah pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANA46Uw0WIHFo
32851Please respect copyright.PENANAuIdvAcvrY4
32851Please respect copyright.PENANAee1PNjnTXN
32851Please respect copyright.PENANAEaRlOBunZ7
PAK URIP
32851Please respect copyright.PENANAn99B9CQhNg
Pak Urip tersenyum melihat ada akhwat cantik yang mengenakan jaket merah sedang mendekat ke arahnya. Pak Urip menenggak habis kopinya, lalu berjalan mendekat ke arahnya.
32851Please respect copyright.PENANA2Q2j4ioAix
“Sayaannggg… Yuk kita mulai kencannya” Ucap pak Urip sambil merangkul pinggang Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAwi0FtbWr9c
“Kencan ?” Tanya Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAGLIIuPrWOf
“Iya, tapi kencan ini bukan sembarang kencan… Coba deh pakai ini dulu” Ucap pak Urip sambil memberikan sesuatu yang bentuknya mirip sayur tauge berwarna pink yang mana ada kepalanya juga ekornya.
32851Please respect copyright.PENANAVw7gzdOlYj
32851Please respect copyright.PENANAVDksjxa6Vl
32851Please respect copyright.PENANAzcpkILPRcz
32851Please respect copyright.PENANAhh8FvNIEhz
32851Please respect copyright.PENANAwHTTgSTjmZ
“Apa ini pak ?” Tanya Nayla penasaran.
32851Please respect copyright.PENANAqYqL6xOFhi
“Udah pakai aja… Masukan ke dalam memekmu” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAQfp0jHCyVc
“Apa ?” Tanya Nayla kaget.
32851Please respect copyright.PENANAnfmSr65zVB
“Udah buruan… Apa perlu saya yang masukin ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.
32851Please respect copyright.PENANAOZURgqunYY
Nayla dengan terpaksa memasukan benda aneh itu ke dalam vaginanya. Rasanya agak geli-geli gimana gitu. Apalagi saat benda itu mulai masuk membelah vaginanya. Nayla sampai bergidik nikmat. Tapi ia juga jadi kesulitan berjalan. Pokoknya Nayla merasa sangat tidak nyaman saat benda itu berada di dalam vaginanya. Namun ia tetap membiarkannya demi mematuhi perkataan pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAfvRs2ppnxU
“Yuk kita jalan” Ucap pak Urip sambil tersenyum. Pak Urip bahkan sampai menggandeng lengannya. Meski Nayla merasa risih dengan senyuman busuk itu. Setidaknya kalau cuma diajak jalan-jalan itu lebih baik daripada diajak bercinta.
32851Please respect copyright.PENANA2YUd3eDsmX
Hah setidaknya aku gak perlu melayani nafsunya lagi !
32851Please respect copyright.PENANAI62nQEUZcd
Batin Nayla agak sedikit lega.
32851Please respect copyright.PENANAM2dSBIWXh6
Kedua insan yang berbeda zaman itu berjalan bersama-sama. Pak Urip tampak sumringah bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang memiliki tubuh sempurna. Ia sesekali juga merangkul pinggang Nayla. Senyumnya yang lebar merekah. Pokoknya pak Urip terlihat bahagia. Bahkan saat melewati pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran, Pak Urip tampak bangga seolah akhwat bercadar yang sedang digandengnya itu adalah pasangannya.
32851Please respect copyright.PENANALUrqLk22dr
Jalan di malam itu agak ramai. Hari libur di keesokan harinya menjadi penyebabnya. Tak heran banyak pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan untuk berpacaran. Pak Urip pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan pasangannya. Tak jarang ia berbicara dengan sendiri seolah mengatakan “ini loh pacar saya”.
32851Please respect copyright.PENANAtdj3HvoahT
Nayla sampai malu. Sedari tadi wajahnya terus menunduk. Ia pun diam-diam menggelengkan kepala. Ia merasa dipermalukan. Untungnya ia mengenakan jaket hoodie. Ia pun mengenakan tutup kepalanya demi menyembunyikan identitasnya.
32851Please respect copyright.PENANArjGmwtihy7
Sabar Nayla… Sabarr… Setidaknya ini lebih baik daripada diperkosa…
32851Please respect copyright.PENANAYMiXh1dnJM
Batin Nayla mencoba berfikir positif.
32851Please respect copyright.PENANAcQUj3RWiTJ
Hampir 100 meter mereka berjalan. Iler pak Urip tiba-tiba keluar saat mencium aroma nasi goreng yang sedang dimasak.
32851Please respect copyright.PENANAl6vf4Po4LF
“Non saya laper… Makan yuk” Ucap pak Urip saat melihat ada sebuah warung nasi goreng yang berada tak jauh dari rumahnya.
32851Please respect copyright.PENANA0JdPG7bApM
“Eh laper ?” Tanya Nayla terkejut.
32851Please respect copyright.PENANAL8T88OozUG
“Tuh aromanya enak banget… Nasgornya pak Tomi enak banget kan ?” Tanya pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAKrxhm9H7fC
“Ehh iya… Iya sih nasgornya pak Tomi emang terkenal… Tapi, bapak mau makan disana nih ?” Kata Nayla agak ragu. Nayla merasa ragu karena sebetulnya dia dan suaminya cukup sering makan bersama disitu. Nayla pun merasa tak nyaman andai nanti pak Tomi curiga melihat dirinya berjalan berdua bersama pembantunya malam-malam.
32851Please respect copyright.PENANAecIENEfUT6
“Iya lah… Yookkkk” Ucap pak Urip sambil menarik lengan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAKYIpZUfr7o
Nayla pun terpaksa ngikut saja. Sebisa mungkin ia mencoba menutupi wajahnya agar pak Tomi tidak mengenalinya.
32851Please respect copyright.PENANAaoHYA1vIop
32851Please respect copyright.PENANANS7DKw407B
32851Please respect copyright.PENANALhqptklP1O
32851Please respect copyright.PENANAp6Qmh166D7
WARUNG NASGOR PAK TOMI
32851Please respect copyright.PENANA2UQPRVwhIL
“Pak… Nasgornya dua yah… Es tehnya juga dua” Ucap pak Urip pada pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANAsDPyqx4UqF
“Dua porsi yah pak… Loh eh, pak Urip sama mbak Nayla rupanya” Ucap pak Tomi yang seketika langsung mengenali mereka berdua. Nayla yang sudah ketahuan tidak memiliki alasan lain untuk menyembunyikan wajahnya. Ia pun mengangkat wajahnya. Ia hanya tersenyum malu menyadari dirinya ketahuan oleh pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANA7oy3eFoTCo
“Iyya dong pak… Hakhakhak” Tawa Pak Urip tampak bangga. Apalagi tangan pak Urip masih mendekap jemari Nayla. Dekapannya sangat erat seolah tak mau melepaskan dirinya.
32851Please respect copyright.PENANAmD9xJHRL9v
“Oh yah pak… Mau makan disini apa dibawa pulang ?” tanya pak Tomi sambil memanaskan minyak.
32851Please respect copyright.PENANA1HsCstLOGy
“Disini aja pak… Kapan lagi bisa makan enak di luar rumah” tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAuYx4QL2zmh
Nayla yang terus diam sedari tadi hanya bisa memperhatikan sekitar. Di dalam warung itu terdapat sepasang pasangan muda yang sedang makan bersama. Mereka terlihat seperti anak seusia SMA. Terlihat si laki-laki dari pasangan itu terus memperhatikannya. Nayla pun membuang muka sambil mencoba bersikap biasa saja.
32851Please respect copyright.PENANAE5edFwaqaX
“Hakhakhak” Tawa pak Urip saat mengambil sesuatu dari saku celananya.
32851Please respect copyright.PENANA10YRsZVWWA
Nayla yang sedang bersikap cuek tiba-tiba merapatkan kakinya saat merasakan adanya getaran yang merangsang vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAHg3o1ao0U8
“Mmpphhhhh” desah Nayla cukup keras yang membuat semua orang di warung itu menatapnya.
32851Please respect copyright.PENANATE9vVCuqg2
“Eh mbak kenapa ? Mbak gapapa ?” Tanya pak Tomi sambil menatap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAyaxzbNI9wo
“Gapapa pak… Gapapa… Tadi aku . . .” Ucap Nayla terpotong.
32851Please respect copyright.PENANAeCCVgzdkcy
“Aduhhh buruan pak… Liat kan mbak Nayla jadi sakit perut… Mbak Nayla udah laper banget tuh” Ucap pak Urip sambil tersenyum menatap Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAelNzaPWF5h
“Oalah… Iya iyya… Tahan bentar yah mbak” Ucap pak Tomi sambil melanjutkan memasaknya.
32851Please respect copyright.PENANAynlwAZghXH
Terlihat pasangan dari laki-laki itu ditampar oleh pasangannya. Nampaknya pandangan dari lelaki itu tak bisa dipalingkan dari keindahan Nayla. Apalagi tadi saat mendengar desahan suaranya yang menggoda. Siapa lelaki yang tidak terangsang mendengar suaranya ? Itu juga yang dialami oleh lelaki dari pasangan muda itu juga yang dirasakan oleh pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANA2RJRUjifKp
Mbak Nayla kalau laper kok malah mendesah yah ? Kaget tadi saya pas dengernya…
32851Please respect copyright.PENANAtzbcv8xOzg
Batin pak Tomi sambil memasak.
32851Please respect copyright.PENANARH2OdZvdaF
“Apa yang bapak lakukan ?” Bisik Nayla kepada pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANA53hIkiHZM7
“Hakhakhak… Nikmati apa yang saya berikan saat ini, non” Ucap pak Urip tiba-tiba menambah volume getarannya.
32851Please respect copyright.PENANAHbfEh5EZHk
“Mmmppphhhh” Nayla kembali mendesah. Bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tangan kirinya bahkan memegangi vaginanya dari luar celananya. Tangan kanannya memegangi gerobak nasgor milik pak Tomi. Tubuhnya agak menunduk. Kedua kakinya semakin rapat.
32851Please respect copyright.PENANAzlAwdElm2V
Hakhakhak… Pasti nikmat banget yah mbak, rasanya…
32851Please respect copyright.PENANAfGyURbWg6U
Batin pak Urip saat melihatnya.
32851Please respect copyright.PENANA5Nkb5gwoyb
“Heh jangan liat !” Terdengar suara perempuan dari pasangan muda itu saat menegur pacarnya.
32851Please respect copyright.PENANAlbIsmpkIvp
“Iyya maaf sayaaanggg” Jawab laki-laki itu meski sesekali masih melirik Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAScTVuV5mUJ
Duuhhhh kenapa getarannya kuat bangettt ? Apa maksud semua ini pak !
32851Please respect copyright.PENANAOcTlvSQi7g
Batin Nayla kesal.
32851Please respect copyright.PENANAH1q97y5d2K
Pak Urip diam-diam berjalan ke arah belakang Nayla. Matanya pun melihat ke sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah dirasa aman. Tangan kanannya tiba-tiba menepuk bokong Nayla lalu meremasnya dengan kuat.
32851Please respect copyright.PENANAy3dbx5qcI3
“Mmmpphhhhh” desah Nayla sekali lagi. Kali ini Nayla menoleh menatap pak Urip. Tatapannya terlihat kesal, namun ia tak bisa berbuat apa-apa.
32851Please respect copyright.PENANA5PVt6GWCk4
Sudah kuduga pasti ada yang gak beres dari rencana pak Urip… Tapi aku gak menduga kalau rencananya akan seperti ini ? Mmmmppphhh kenapa jadi seperti ini sih… Mmpphhh enakk bangettt…
32851Please respect copyright.PENANAnmJaQhQzEE
Batin Nayla diam-diam.
32851Please respect copyright.PENANAljSmXMgGuy
Laki-laki dari pasangan muda itu diam-diam menganga saat melihat tangan dari pak Urip berada di bokong Nayla. Perempuan yang duduk disebelahnya juga menyadari aksi pak Urip. Tangannya pun ia naikan untuk menutup pandangan pacarnya.
32851Please respect copyright.PENANAya9Kb77Kpg
“Jangannn diliaat !” Tegur si perempuan kesal.
32851Please respect copyright.PENANAwwBQuhAKRD
“Gimna non ? Enak kan rasanyaaa… Aahhh pasti enak… Gimana rasanya ? Rasanya kayak lagi diobok-obok yah memeknya ?” Lirih pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
32851Please respect copyright.PENANAfH9LCLv1CX
“Hentikaann paakk… Tolloonnggg !” Pinta Nayla dengan gelisah.
32851Please respect copyright.PENANACZv6gzWcyt
“Ohhh tidak bisa” Ucap pak Urip tersenyum. Tiba-tiba pak Urip kembali menekan remotnya yang membuat getaran di vagina Nayla semakin kuat.
32851Please respect copyright.PENANA51zPvupXSR
“Aaaaahhhhh paakkkk” desah Nayla kali ini sampai berlutut disamping gerobak itu.
32851Please respect copyright.PENANAos3wEvkjB0
“Mbaakkk… Ini udah mau mateng mbak nasgornya… Tahan bentar yahhh” Ucap pak Tomi kaget mendengar desahan Nayla lagi.
32851Please respect copyright.PENANAz0xKWYJIos
“Hakhakhak” Pak Urip hanya tertawa sambil melihat keadaan Nayla. Nayla pun merasa tak sanggup lagi. Ia sudah dipermalukan. Ia begitu murka. Namun getaran di vaginanya malah membuatnya semakin terangsang.
32851Please respect copyright.PENANA6W2NEKfwSD
Nayla terus memegangi vaginanya. Nafasnya memberat. Nayla langsung ngos-ngosan meski daritadi dirinya hanya diam menahan rangsangan. Tangannya jadi ikut-ikutan untuk membelai payudaranya sendiri. Nayla berlutut sambil meremasi payudaranya sendiri. Rasanya amat nikmat. Meski ia tak ingin melakukannya, ia pun terpaksa melakukannya sambil menatap wajah pembantunya.
32851Please respect copyright.PENANAPd7fBBtDaa
Kedua pasangan muda-mudi itu melongo melihat Nayla yang sedang meremasi payudaranya sendiri.
32851Please respect copyright.PENANALoRVRiCzRn
“Hah… Hah… Hah… Mmppphhhh” Desah Nayla kali ini sambil menaruh kepalanya ke tanah. Kedua tangannya juga ia taruh ditanah. Ia seperti sedang bersujud. Namun tangan kirinya ia tarik untuk memegangi vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAA1hTaHpIek
Aaaahhhhhh ennaakkk banggeetttt !
32851Please respect copyright.PENANAmCfGkmMHpS
Batin Nayla tak sanggup menahannya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAYKJxPZ5OEV
“Tahaannn nonnn… Tahaannnn… Bentar lagi nasinya mau jadi” Bisik pak Urip secara diam-diam sambil mengusapi bokong Nayla yang tengah menungging.
32851Please respect copyright.PENANAogYuniMzKy
Pasangan muda yang melihat kejadian itu langsung berdiri. Terutama si perempuan yang tak tahan lagi melihat pacarnya terus melihat kejadian yang terjadi pada akhwat bercadar dan pria tua itu.
32851Please respect copyright.PENANA9n8LweQoxE
“Sayaangg pergi yukkk” Ucap si perempuan sambil menarik lengan pacarnya.
32851Please respect copyright.PENANApOMRP5qZWD
“Ehh sayangg, tapi nasinya belum abis” Ucap si laki-laki tak ingin meninggalkan tempat ini. Selagi mereka berjalan keluar, matanya terus melihat aksi mesum pak Urip. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa beruntungnya pria tua itu bisa mengusapi bokong si akhwat bercadar.
32851Please respect copyright.PENANAn9Ou7nmHVK
“Udah makan ditempat lain aja… Disini ada lontenya” Ucap si perempuan dengan lirih namun terdengar di telinga Nayla. Pasangan muda-mudi itu pun pergi meninggalkan luka di hati Nayla.
32851Please respect copyright.PENANABL7hZqyULD
“Hakhakhak… Denger kan ? Mereka aja tahu siapa dirimu” Ucap pak Urip kali ini sambil mematikan remot kontrolnya.
32851Please respect copyright.PENANAJQBbRAfXmU
“Hah… Hah… Hah” Nayla yang agak baikan pelan-pelan mulai berdiri. Matanya berkaca-kaca saat menahan getaran tadi. Ia pun menatap benci meski sebenarnya sangat menikmati. Diam-diam ia sangat ingin menampar wajah dari pria tua itu.
32851Please respect copyright.PENANA2sc870WBsD
Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menunjukkan remot yang sedang ia pegang. Ia seolah berkata kalau berani nampar maka tombol remot akan ditekan lagi. Nayla pun mengurungkan niatnya meski dirinya sangat ingin memberikan pelajaran ke pembantunya itu.
32851Please respect copyright.PENANAjCmNk1UUJo
“Tolong jangan permalukan aku lagi ! Hah… Hah… Hah…” Ucap Nayla dengan kesal.
32851Please respect copyright.PENANA0WsPm4IrKh
“Hakhakhak… Kita lihat saja nanti” Bisik Pak Urip tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAWV6bC5SMsm
“Fiyuhhh maaf agak lama mbak… Ini nasinya… Mau duduk dimana ?” Ucap pak Tomi yang terlalu fokus memasak sehingga melewatkan aksi mesum yang tadi dilakukan oleh pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAMLTbltKoL8
“Disini aja pak… Di dekat gerobak aja biar gak kejauhan” Ucap pak Urip sambil mempersilahkan Nayla untuk duduk duluan. Pak Urip bahkan menarik kursi untuk Nayla yang membuatnya terlihat begitu gentleman. Setelah Nayla duduk. Barulah pak Urip ikut duduk dihadapannya.
32851Please respect copyright.PENANAKmFhyC3iJ3
“Ayo dimakan non… Non kelaperan kan ? Hakhakhak” Tawa pak Urip yang langsung menyantap nasi gorengnya.
32851Please respect copyright.PENANAvwRaiDC3vA
Nayla lagi-lagi tak menjawab. Ia yang begitu kesal terpaksa memakan nasi goreng itu. Sambil makan, tak sengaja ia teringat kejadian memalukan itu lagi. Wajahnya memerah. Ia pun merasa sedih karena disebut lonte oleh anak yang masih berada di bangku SMA.
32851Please respect copyright.PENANAngZWrNatNT
“Hah dasar anak-anak… Masa nasi seenak ini gak dihabisin” Ucap Pak Tomi kesal melihat nasi buatannya tak dihabiskan oleh pasangan muda-mudi itu. Pak Tomi pun terpaksa membuang nasi itu ke ember. Ia pun membersihkan piring tersebut sambil membiarkan Nayla dan pak Urip menyantap nasi goreng buatannya.
32851Please respect copyright.PENANAhbQJT9p1kA
“Gimana ? Enak kan non ?” Tanya pak Urip yang sudah menghabiskan setengah porsi dari nasi gorengnya.
32851Please respect copyright.PENANAWXfq3NbRU0
“Diem !” Ucap Nayla saking kesalnya.
32851Please respect copyright.PENANA4vCgyjrTYH
“Hakhakhak… Mau saya aktifin lagi nih ?” Ancam pak Urip sambil menunjukkan remotnya.
32851Please respect copyright.PENANAnBv5XMTzvQ
Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia pun kembali menyantap nasi gorengnya sambil menundukkan wajahnya.
32851Please respect copyright.PENANAbX1vT7SkzO
Hah… Sabar Nay… Sabar… Habis selesai makan semuanya bakal selesai kok…
32851Please respect copyright.PENANA8glMrq2XgO
Batin Nayla mencoba menyemangati diri sendiri.
32851Please respect copyright.PENANAFmdGn0jAyr
Setelah pak Urip menghabiskan nasi gorengnya. Ia melihat piring Nayla yang tinggal menyisakan sekitar 2 suap lagi. Pak Urip tiba-tiba berdiri lalu merogoh sakunya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAn1c1qUmELA
Hmmm nasgornya pak Tomi emang enak banget sih… Aku aja sampe lupa kalau tadi aku abis di . . . . .
32851Please respect copyright.PENANAFuRVh7Xypl
Batin Nayla terpotong.
32851Please respect copyright.PENANAqebRZiCv9y
“Mmmpphhhh bapaaaakkkk !” Desah Nayla langsung berdiri lalu menundukkan tubuhnya seperti sedang melakukan posisi rukuk. Tangan kirinya kembali memegangi vaginanya. Wajahnya pun ia tunjukkan untuk menatap wajah pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAx07uYqF06x
“Ehhh mbak Nayla kenapa lagi ?” Tanya pak Tomi yang terkejut saat sedang mencuci piring.
32851Please respect copyright.PENANAOWWsgT8AFF
“Eh tenang aja pak… Non kenapa ?” Tanya pak Urip seolah tidak tahu apa-apa.
32851Please respect copyright.PENANAYM7DEEqaXX
“Hentiikaannn paakkk… Mmpphhhh” Tubuh Nayla langsung bergidik merasakan kenikmatan yang tak tertandingi.
32851Please respect copyright.PENANA6Bp5WsutpL
“Loh kok sampai gemeteran gitu ? Hakhakhak… Apa yang salah, bokongnya yah ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAaAL1k3F11b
Plaaaakkkkk !
32851Please respect copyright.PENANAgIha4ljGMy
“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla dengan manja.
32851Please respect copyright.PENANAwO2rFqYgyG
“Ehh bapakkk kok gitu ?” Ucap pak Tomi terkejut melihat sikap pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAOJR9KqZLq0
“Loh bukan yah ?” Tanya pak Urip kali ini sambil meremas-remas bokong Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA97v3lAQX3X
“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla sambil menahan tangan pak Urip agar tidak meremas bokongnya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAvSZw7EbhMR
“Paakkk… Bapaakk kok . . .” Ucap pak Tomi yang hanya bisa membeku melihat kejadian didepannya. Di lain sisi ia kebingungan harus berbuat apa tapi di lain sisi ia juga terangsang gara-gara mendengar desahan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA6tP2Dyq1u6
“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk toloongg hentikaannn… Jangann lagiii… Mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi sambil mengelus-ngelus vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAa1ipYHmdaY
“Oalah memeknya yah ? Memek non kenapa emangnya ?” Ucap pak Urip kali ini sambil menekan vagina Nayla dari belakang.
32851Please respect copyright.PENANAgigQTD7obL
“Aaaaaahhhh bapaakkk jangann digituinnn” desah Nayla bergairah.
32851Please respect copyright.PENANApWaM4Tz1Ob
Pak Tomi pun menganga lebar melihat aksi pak Urip pada Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAbHZduWD9xv
Nayla berdiri tegak sambil bersandar pada dada pak Urip. Mulutnya menganga lebar dari balik cadarnya. Tekanan jemari pak Urip di vaginanya semakin menambah rangsangan yang menggetarkan birahinya. Jujur rasanya sungguh nikmat. Ia perlahan mulai menikmatinya. Ia pun tak peduli lagi pada keadaan sekitar akibat nafsunya yang semakin membara.
32851Please respect copyright.PENANAZ31Esf4LUZ
“Kenapa sihhh ? Coba saya cek yah ?” Ucap pak Urip kali ini dengan berani saat memasukan tangannya ke dalam celana Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAlSpdqz6WYC
“Ehhh bapaaakkk !” Ucap pak Tomi terkejut untuk kesekian kalinya. Bahkan ia memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.
32851Please respect copyright.PENANA1WiRyK1Vvx
“Aaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh iyaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla yang tak kuat lagi sehingga tanpa sadar malah menikmati aksi jemari pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANATws6bYsxaw
“Gatel yah memek non ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAQaWn396mer
“Aaahhhhh… Aaahhhh… He’em” Jawab Nayla mengangguk malu-malu.
32851Please respect copyright.PENANAXVe1KZen93
“Hakhakhak… Saya garuk boleh ?” Tanya pak Urip mengejutkan pak Tomi lagi.
32851Please respect copyright.PENANA8KY3iSlxw5
“Aaahhhh… Toloonggggg” Jawab Nayla sambil mengangguk karena tak kuat lagi.
32851Please respect copyright.PENANAAEr9gDf6J5
Aaahhhhh… Aaahhhh… Duhhh, aku gakk kuat lagiii… Aaahhhh kenapa gatel bangettt… Aahhh maafin aku masss… Maafin aku lagii… Aku gak kuat menahannya lagi…
32851Please respect copyright.PENANAhQj44qckIL
Batin Nayla setelah dirangsang habis-habisan menggunakan vibrator itu.
32851Please respect copyright.PENANAJgi0z0wT6c
“Oke deh… Tapi saya garuknya pake kontol yah” Ucap pak Urip sambil memelorotkan celananya kemudian mengeluarkan penisnya.
32851Please respect copyright.PENANAngfWtU7sjl
Sontak Nayla dan pak Tomi yang berada disana terkejut saat mendengarnya. Belum hilang rasa terkejut yang mereka terima. Tiba-tiba pak Urip menurunkan celana Nayla lalu menarik benda aneh yang tadi ia selipkan ke dalam vagina Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA5dUbitbIYa
“Aaaahhhh iyyaaahhhh… Aaahhhh bappaakkkk” desah Nayla hingga menggelinjang saat vibrator itu dikeluarkan dari dalam vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAL4FCj4iVrX
“Oalah pantes ada ginian di dalam memek non… Liat deh geter-geter gitu… Gimana sekarang, udah gak gatel lagi kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.
32851Please respect copyright.PENANAIFkAkQjqDH
“Hah… Hah… Masiihhh… Masihh pakkk” Desah Nayla ngos-ngosan sambil menatap pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAPnqorjH81N
“Ah yang bener… Tapi ini kan udah dikeluarin… Yaudah saya naikin lagi yah celananya” Ucap pak Urip sambil menaikan celana Nayla.
32851Please respect copyright.PENANA82vW9vf28G
“Tapiii pakkk… Akuuu aahhhhh” desah Nayla dengan gelisah. Akhirnya tangan kirinya kembali mengusap-ngusap vaginanya dari luar celananya. Ia tak sanggup menahannya. Ia pun terpaksa melakukannya sendiri sambil menatap wajah pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAtfBYbxlRaH
“Ohhh minta digaruk aja nih ? Yaudah, saya garuk pake kontol aja yah” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAp7cbIv1Ogf
“Ehhh Taapppii… Tappii… Ituuu” Ucap Nayla mendadak ragu.
32851Please respect copyright.PENANA8gaXueTzIT
“Lohhh gimana ? Mau digaruk apa enggak ?” tanya Pak Urip yang kali ini memelorotkan celana Nayla hingga ke lutut lalu menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang. Tubuhnya juga menggelinjang. Mulutnya mendesah girang.
32851Please respect copyright.PENANAYuqFoNzS7f
“Aaaahhhhhh iyaahh… Iyyahhh akuu mauu… Terserah bapak aja… Aaahhhh” Ucap Nayla yang kehilangan akal sehatnya akibat rasa gatal yang kembali mendera vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAaKdD4pnnuc
Pak Tomi diam termangu mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka kalau Nayla selama ini menggunakan vibrator di dalam vaginanya. Ia jadi bertanya-tanya, apa benar selama ini Nayla menggunakan vibrator di kehidupan kesehariannya ? Lalu apa benar pak Urip biasa melakukan hal seperti ini kepada Nayla ?
32851Please respect copyright.PENANAbJB1rUCUB6
Ditengah-tengah pertanyaan yang muncul dikepalanya. Ia terkejut saat melihat pak Urip sedang mendekatkan penisnya yang mengeras ke dalam vagina Nayla. Pelan-pelan penis itu mulai masuk membelah liang senggama Nayla. Nayla pun mendesah manja. Tidak ada penolakan pada dirinya. Akhwat bercadar itu hanya menungging sambil bertumpu pada meja makan yang ada di hadapannya. Pak Urip lalu menarik mundur penisnya lagi. Lalu saat tersisa setengahnya, ia kembali mendorong pinggulnya lagi. Saat hampir mentok ia menarik penisnya lagi lalu dirinya mendorong penisnya lagi. Kemudian ia menarik penisnya hingga menyisakan ujung gundulnya di bibir vaginanya. Pak Urip tersenyum. Sambil memegangi pinggul Nayla, ia mendorong pinggulnya sendiri dengan kuat hingga terasa ujung gundulnya menyundul rahim dari akhwat bercadar itu.
32851Please respect copyright.PENANAc25NMWFB1j
32851Please respect copyright.PENANArgJjswEvrt
32851Please respect copyright.PENANAsXLuneGbUn
32851Please respect copyright.PENANAD3PwQn8Gut
NAYLA
32851Please respect copyright.PENANA99nOyQsN7g
32851Please respect copyright.PENANAjaBwS3axzu
32851Please respect copyright.PENANAXX2xJIVNcm
32851Please respect copyright.PENANAJ91XC5JoGh
PAK URIP
32851Please respect copyright.PENANAhjJQtymMkF
“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkkk” desah Nayla keenakan.
32851Please respect copyright.PENANAcEpxInYdHU
“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip sampai merinding.
32851Please respect copyright.PENANAdXw7BID2f3
Gilaaa itu sampe masuk anunya ?
32851Please respect copyright.PENANAZt0DGxUeiI
Batin pak Tomi sambil menjambak rambutnya sendiri.
32851Please respect copyright.PENANAbPGVDipDQb
Nayla yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya bisa pasrah saat penis pak Urip keluar masuk menggaruk vaginanya. Rasanya sangat enak saat benda keras berwarna hitam itu terus menggesek dinding vaginanya. Mata Nayla merem melek keenakan. Mulutnya sedari tadi membuka mengeluarkan desahan yang begitu menggoda. Kedua tangannya mencengkram tepi meja. Meski tahu pilihannya ini salah, tapi ia tak memiliki pilihan lain lagi saat nafsunya telah bangkit menguasai diri.
32851Please respect copyright.PENANAYPnuigj3ph
Aahhhhh… Aaahhhh… Maafin aku maass… Maafin akuu… Aaaahhhh…
32851Please respect copyright.PENANAJvMtTkOekg
Batin Nayla diam-diam.
32851Please respect copyright.PENANA2jBevA5PCr
“Ouhhhh nakal banget kamu non… Nakal banget pake vibrator segala… Pasti non sengaja yah buat ngegoda saya ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAJghG4AUAEf
Plaaaakkkk !
32851Please respect copyright.PENANAqYTHG9F1Me
“Aaahhhh engggaakkk… Bukaann aku yanggg… Aaahhhhh” Desah Nayla terpotong saat tamparan kedua mengenai bokongnya.
32851Please respect copyright.PENANA3zfTSTtAJN
Plaaakkkkk !
32851Please respect copyright.PENANAA5HT4aw41H
“Aaahhhh… Aaahhh… Udah jujur aja… Non sengaja ngajak saya keluar biar bisa ngentot di warungnya pak Tomi kan ?” Ucap pak Urip terus melemparkan fitnah kepada akhwat bercadar itu.
32851Please respect copyright.PENANAcKi0SVLXsM
“Aaahhhh enggaakk… Enggaakk… Aku gak pernaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla saat terkena tamparan ketiganya.
32851Please respect copyright.PENANALsjm5Opalr
Plaaaakkkk !
32851Please respect copyright.PENANABlC2v5r6xk
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Dasaaarr lonteee… Dasaaaarr lonte sukanya godain !” Ucap pak Urip sambil terus menampar bokong Nayla hingga memerah.
32851Please respect copyright.PENANA4vnIs055gT
Pak Tomi diam-diam mulai terangsang. Ia tak sanggup bertahan dari tontonan langsung yang terjadi di depan matanya. Diam-diam ia mengelusi penisnya dari luar celananya. Ia benar-benar takjub melihat Nayla yang sangat terkenal di kompleksnya sedang disetubuhi oleh pembantunya sendiri.
32851Please respect copyright.PENANA2mb9wuPkME
“Aaahhhhh… Aaahhh… Aaahhhh paakkkkkk” desah Nayla dengan manja.
32851Please respect copyright.PENANAcRzPQZ37zE
“Kenapa non ? Aaahhhh… Aaahhhh… Kurang keras yah ?” Tanya pak Urip sambil mendesah.
32851Please respect copyright.PENANAaolbIIN0Ng
“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaahhhh” desah Nayla malu-malu mengakui.
32851Please respect copyright.PENANAj79EX8PdhW
“Hakhakhak… Maaf non baru makan soalnya… Ini rasakan ini !” Ucap pak Urip memperkuat sodokannya.
32851Please respect copyright.PENANAXibh52l7Y8
“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaaahhhhh… Aaahhhhhhh bappaaakkkk” desah Nayla dengan manja hingga tubuhnya terdorong maju mundur dengan cepat.
32851Please respect copyright.PENANA0BX7U9Bbnj
Kedua tangan pak Urip menarik bahu Nayla ke belakang. Nayla jadi agak berdiri. Kedua tangan pak Urip kemudian masuk ke dalam kaus yang Nayla kenakan. Resleting jaketnya yang sudah turun sedari tadi membuat pak Tomi bisa melihat tonjolan tangan pak Urip yang sedang meremasi dada bulat Nayla. Pak Tomi tak tahan lagi. Ia pun mengeluarkan penisnya sambil mengocok ditengah persetubuhan mereka berdua.
32851Please respect copyright.PENANAYk7BiEY5xG
“Aaaahhhh… Aahhh paakkk pellaannn… Aahhhh jangann kuat-kuat” Desah Nayla merasakan perih didadanya.
32851Please respect copyright.PENANA70HekFe7KT
“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhh mana bisa nonnn… Aaahhh nikmat sekaalliiiii” Ucap pak Urip kali ini sambil menaikan kaus Nayla hingga susu bulatnya terlihat.
32851Please respect copyright.PENANAKlXu5Gx0lE
Tubuh Nayla kembali ditundukkan. Nayla kembali menungging memegangi tepi meja dihadapannya. Terlihat susunya menggantung indah. Beha yang dikenakannya sudah turun membuat susunya itu semakin bebas dalam bergoyang.
32851Please respect copyright.PENANAxAYZYMrQBR
Setiap pak Urip menyodok vagina Nayla maka bergoyanglah kedua payudara itu dengan indah. Suara desahannya yang terucap dari mulut Nayla menambah sensasi gairah yang sungguh menggugah. Pak Tomi jadi semakin bersemangat mengocok penisnya. Ia benar-benar terpana akan keindahan persetubuhan mereka berdua. Persetubuhan dari seorang akhwat bercadar bertubuh indah dengan seorang lelaki tua berperut tambun yang memilki wajah pas-pasan bahkan cenderung dibawahnya lagi. Namun Nayla malah terlihat keenakan. Ekspresi wajahnya yang sangat menikmati menambah sensasi tersendiri bagi pak Tomi saat mengocok penisnya.
32851Please respect copyright.PENANAcm4X2ivcu4
“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh paaakkkkk akuu mauu kelluaaarr” desah Nayla mengejutkan pak Tomi dan pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAjBi3v2Spcc
Sodokan demi sodokan yang Nayla rasakan akhirnya mulai menstimulus cairan cintanya untuk keluar mendekati lubang kencingnya. Tanpa sadar Nayla menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa merasakan kenikmatan seperti ini. Tiap kali pak Urip memajukan pinggulnya, terasa penis hitam itu masuk menyundul rahimnya. Tubuhnya jadi ikut maju ke depan. Payudaranya juga terlempar maju ke depan. Bulu jembut pembantunya juga menggelitiki bibir vaginanya. Rasanya amat sangat nikmat. Sebenci-bencinya Nayla, ia terpaksa mengakui kalau dirinya sangat menikmati pemerkosaannya kali ini.
32851Please respect copyright.PENANAhJIUMxdXRw
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Keluarkan aja non… Jangan ditahan-tahan !” Ucap pak Urip jadi semakin bersemangat menggenjot rahim Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAT3ov2qTXJZ
Pak Urip memperkuat hujaman penisnya. Ia juga mempercepat frekuensi genjotannya. Hasilnya Nayla semakin mendesah kencang. Ia semakin merasakan betapa beringasnya pak Urip saat sedang menyetubuhi dirinya. Tangan pak Urip berulang kali mengelus-ngelus perut mulus Nayla. Usapannya pun menyamping tuk mengelus pinggang rampingnya. Lagi tangannya mendekap pinggul Nayla agar pinggulnya sendiri bisa fokus maju mundur menghajar rahim majikannya. Pak Urip tersenyum saat merasakan denyutan pada vagina majikannya.
32851Please respect copyright.PENANAz2E7T69BsE
“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Bapaaakkkk… Bappaakkkk… Akuuuu mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
32851Please respect copyright.PENANAG2rRWkin52
“Aaahhhhh… Aahhhh… Ayooo kelluaarkaannn… Keluarkan semuanya non… Jangann ada yang ditahaannn !” Desah pak Urip menyemangati.
32851Please respect copyright.PENANAMusVd8lmnG
Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Sebentar lagiiiii… Sebentar lagi aku bisa keluar dari siksaan birahi ini… Maafin aku maassss… Aku gak kuat… Aku lagi-lagi gak kuat menahan hawa nafsuku sendiri… Maafkan diriku yang sering berzina dibelakangmu maassss….
32851Please respect copyright.PENANABe9wjf6SFw
Batin Nayla menyesal.
32851Please respect copyright.PENANAOZbYpSjijA
Plookk… Plookk… Plookk…
32851Please respect copyright.PENANAAdOsJlh0ze
Pinggul mereka terus bertemu, saling bertubrukan, saling berbenturan. Deru nafas mereka bersatu. Suara desahan mereka menyatu laksana paduan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Lagu terindah yang dinyanyikan oleh dua insan yang tengah bernafsu. Pinggul pak Urip berpacu. Penisnya terus memburu menyedot cairan cinta Nayla yang masih sembunyi malu-malu. Tangannya yang gemas meraba susu. Tangan satunya lagi menarik tangan Nayla hingga pak Tomi dapat melihat goyangan susu Nayla yang terus bergondal-gandul.
32851Please respect copyright.PENANAfc3TjHqj6v
Nayla merasa tak kuat lagi. Dirinya sudah tak kuat setelah dirangsang seharian oleh pembantu tuanya itu.
32851Please respect copyright.PENANACI9PJ1Ift8
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Akuuuu… Akuuuuu” Desah Nayla ngos-ngosan.
32851Please respect copyright.PENANAhFUFJ8xCKZ
“Oouuhhhh… Ouuhhhhh… Rasakaannn inniii… Rasakaaannn kontol saya inniiii !” Ucap pak Urip bersemangat.
32851Please respect copyright.PENANAsSlLgSlbZD
“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Iyyyaahhhh… Iyyaahhh… Akuuu… Aaaahhhhhhhh” Desah Nayla saat pembantunya itu menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya menembus rahim kehangatannya.
32851Please respect copyright.PENANA9HVm3s7ACD
Seketika pak Urip mencabut penisnya keluar. Cairan cinta Nayla dengan deras menyembur membasahi celana dalamnya juga celana tidurnya yang masih menyangkut di kedua lututnya. Lutut Nayla nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya merem melek keenakan. Akhirnya ia mendapatkan kepuasan setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantu tuanya.
32851Please respect copyright.PENANAAhBu1eQMcD
“Hah… Hah… Hah… Akhirnya, selesai juga” Ucap Nayla menunduk sambil menaruh kedua sikunya di meja warung tersebut.
32851Please respect copyright.PENANACK9RUWROl9
“Selesai ? Enak aja !” Ucap pak Urip kembali memasukan batang penisnya.
32851Please respect copyright.PENANA4bwq8CZ44q
“Mmmpphhhh paakkk… Tungguuu dulluu… Aku mau istirahat duluuuu” Ucap Nayla memohon.
32851Please respect copyright.PENANADfZFMMosGJ
“Enakkk aja… Ini lagi nanggung… Saya lagi dapet enak-enaknya niihhh” Ucap pak Urip yang kembali menggempur rahim majikannya.
32851Please respect copyright.PENANA3QINfe1mpW
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aahhh tungguuuu paakkk… Aahhhh… Pellaaannn” Pinta Nayla sambil menghadap ke depan.
32851Please respect copyright.PENANAnzLn3ycL9G
Seketika ia menyadari kalau dirinya sedang disetubuhi didalam warung nasgor pak Tomi. Apalagi saat matanya bertemu dengan mata pak Tomi. Terlihat pak Tomi sedang mengocok penisnya sambil menonton persetubuhannya. Nayla tersadar. Ia sedang bercinta di ruangan terbuka.
32851Please respect copyright.PENANAHoKdZvOuoZ
Astaghfirullah… Kenapa aku baru ngeh yah ! Kenapa aku pasrah aja bahkan meminta pak Urip menyetubuhiku disini ?
32851Please respect copyright.PENANA96iuaabile
Batin Nayla merasa malu.
32851Please respect copyright.PENANAFnNODtvgPt
“Paakkkk… Aaahhhh… Aaahhhh… Toloonggg jangannn lihhh… Aaaahhhhh” desah Nayla terpotong saat gempuran Pak Urip semakin kuat.
32851Please respect copyright.PENANAz02T4i4Ows
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh akhirnyaaa… Akhirnyyaa sayaa akan keluuaarrr jugaaa” Ucap pak Urip yang sudah tak kuat lagi.
32851Please respect copyright.PENANAiyUGh8D3ml
Pak Urip memperkuat cengkramannya pada pinggang Nayla. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas nafsunya. Jepitan vagina Nayla yang begitu kuat membuatnya tak mampu untuk menahan gairah birahinya lagi. Pinggulnya bergerak cepat. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Semakin kesini sodokannya jadi semakin beringas. Semakin kesini dirinya jadi semakin ganas saat menikmati tubuh akhwat yang begitu panas. Pak Urip pun tertawa puas. Ia merasa senang karena bisa menikmati jepitan rahim majikannya lagi.
32851Please respect copyright.PENANABZ9Wx3LBGp
Puaasss sekali sayaaa… Pagi dapet memek perawan… Malemnya dapet memek binor yang binal… Duhhh gak kuat lagi… Saya gak tahan lagi…
32851Please respect copyright.PENANA4qcGME2RqX
Batin pak Urip tersenyum senang.
32851Please respect copyright.PENANAYd5IUHcH6v
“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi…” Desah pak Urip mempercepat genjotannya.
32851Please respect copyright.PENANACBfq95B1fr
“Aaahhhhh… Aaahhhh cepaaattt akhiri pakkk… Cepaaatt keluarkannn” Ucap Nayla yang bermaksud agar dirinya bisa segera terbebas dari jeratan pemerkosaan yang dilakukan oleh pembantunya.
32851Please respect copyright.PENANAiuBieUeqBp
“Aaahhh iyyaahhh… Aaahhhh lihat kan paakkk… Non Nayla sendiri yang minta… Jadi saya akan akhiri sekarang juga” Ucap pak Urip pada pak Tomi yang seolah menjelaskan kalau dirinya melakukan seperti ini ya karena Nayla sendiri. Nayla yang menyadari itu tak terima. Namun sodokan yang ia terima hanya bisa membuatnya berteriak keras.
32851Please respect copyright.PENANAflttSEaLIG
“Aaaahhhh paakkk… Aaahhh pellaannn… Pelaaannn… Aaahhhhhh” desah Nayla menahan sodokan pembantunya.
32851Please respect copyright.PENANAsF2GfjnPoO
“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Iyyaahhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.
32851Please respect copyright.PENANAY9Y6tmxQDD
“Aaaahhhh pellaannn paakkk… Aaahhhhhh paaakkk… Pelllaaannnn” desah Nayla yang terus terdorong maju mundur tanpa henti.
32851Please respect copyright.PENANAG8eFKOCfPh
Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun menarik kedua tangan Nayla ke belakang. Tubuh Nayla jadi terangkat naik. Susu bulatnya bergondal-gandul dengan baik. Desahan mereka semakin keras. Persetubuhan mereka semakin memanas.
32851Please respect copyright.PENANAbdM3Rh6N0x
“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal-gandul semakin cepat.
32851Please respect copyright.PENANA4wG2Q4xxma
Pak Tomi terpana. Pak Tomi ikut mengocok penisnya dengan cepat.
32851Please respect copyright.PENANAXfCH688lVR
“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.
32851Please respect copyright.PENANAEWtOKOIHMI
“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.
32851Please respect copyright.PENANAqj12aGs5kp
Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….
32851Please respect copyright.PENANAynl3FWtIDW
“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.
32851Please respect copyright.PENANAGWEeaMv161
Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.
32851Please respect copyright.PENANAUwwiRLnIHC
“Waduhhh… Udah keluar kah ?” Tanya pak Tomi melihat kedua pasangan muda tua itu sudah lemas.
32851Please respect copyright.PENANAPC0Q14s5zM
Dengan sisa tenaga yang pak Urip punya. Ia menaikan tubuh Nayla lalu meremasi kedua payudaranya. Kemudian ia menaikan kaki kiri Nayla untuk melepas celana berikut celana dalamnya yang tadi masih menyangkut di lutut. Setelah celananya terlepas dari kaki kirinya. Pak Urip berganti mengangkat kaki kanan Nayla untuk melepas celananya. Setelah menendang celana Nayla agar menjauh dari posisi berdiri mereka. Pak Urip pelan-pelan mulai mencabut penisnya keluar yang membuat pak Tomi yang penasaran mendekat untuk melihat hasilnya.
32851Please respect copyright.PENANAonCvFx6WSx
“Uuuuhhhhhhh” desah Nayla saat cairan cinta pembantunya keluar melewati lubang vaginanya.
32851Please respect copyright.PENANAi03DXBuEzo
Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya tumpah melalui rahim sempit majikannya. Pak Urip mengelap keringatnya puas. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Sementara pak Tomi hanya bisa diam menganga. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi didepan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.
32851Please respect copyright.PENANAd9vvTs0TQ0
Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa mbak Nayla bakalan hamil nih !
32851Please respect copyright.PENANAiZULeojxVU
Batin pak Tomi mengira-ngira.
32851Please respect copyright.PENANAMfn3J1GuCW
“Hah… Hah… Hah… Puasnya… Oh yah, berapa pak ?” Tanya pak Urip pada pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANA6uIfIEudb0
“Berapaaa ?” Tanya pak Tomi kebingungan sambil memegangi penisnya.
32851Please respect copyright.PENANAIUcCV4D3Hm
“Nasgornya pak… Nasgor” Ucap pak Urip menyadarkan pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANATdYETsTrIY
“Oalah… Dua porsi nasgor sama es teh manis yah… Semuanya jadi 44 ribu pak” Ucap pak Tomi gugup.
32851Please respect copyright.PENANAg5Ad5f2PCX
“Nih, saya bayar pake ini cukup gak ?” Tanya pak Urip sambil melempar celana dalam milik Nayla yang tadi terjatuh di lantai.
32851Please respect copyright.PENANAPU6YCdIltO
Pak Tomi pun menangkapnya. Dengan segera ia menciumnya untuk menghirup aroma vagina Nayla yang tersisa disana. Nayla yang melihatnya hanya bisa pasrah. Dirinya yang terlalu lemas tak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya saja.
32851Please respect copyright.PENANATxEOqlnIEc
“Masih kurang yah ? Nih, gimana ?” Tanya pak Urip saat tiba-tiba melepas bra dari balik kaus Nayla lalu memberikannya ke pak Tomi.
32851Please respect copyright.PENANARbuBvhZW9U
“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah” Rengek Nayla kesal.
32851Please respect copyright.PENANA4LpkGKT6cD
“Cukuuppp… Cuukkuppp pak… Ini sudah cukuup” Ucap pak Tomi senang mendapat hadiah dari pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAdVPdhqKkqn
Pak Tomi yang sedang nafsu-nafsunya segera mengocok penisnya menggunakan celana dalam Nayla. Ia juga menghirup beha Nayla yang membuatnya jadi bersemangat dalam mengocok.
32851Please respect copyright.PENANARBHwKzk4CE
“Aaaahhhhh…. Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk Naylaaaaa” Desah pak Tomi yang akhirnya berhasil mendapatkan orgasme ternikmatnya.
32851Please respect copyright.PENANAl2LMrpXvAH
Crroottt… Cccrroottt… Ccroott !!!
32851Please respect copyright.PENANAj5KlinSSaE
Celana dalam Nayla dipenuhi sperma pak Tomi begitu banyak. Terlihat pak Tomi begitu lemas. Ia bahkan sampai terduduk sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan beha Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAzOSKwnI8fy
“Hah… Hah… Puas banget… Beruntung banget bapak bisa keluar di dalem memeknya… Gak nyangka juga ternyata mbak Nayla ini entotable juga… Tau gini udah dari dulu saya ngantri buat genjot memek mbak… Dari dulu loh saya udah nafsu ke mbak hehehe” Ucap pak Tomi mengakui perbuatannya.
32851Please respect copyright.PENANATFQoRzcp0r
“Hakhakhak… Jelas… Lonte saya ini… Eh, majikan saya ini emang nafsuan orangnya… Saya aja kewalahan tiap kali non Nayla minta digenjot oleh saya” Ucap pak Urip melancarkan fitnah lainnya.
32851Please respect copyright.PENANA6b0ECRgbdr
“Akuuu ?” Ucap Nayla yang tak sanggup membalasnya karena kelelahan.
32851Please respect copyright.PENANAMseIPIkFaT
“Iyya kan sayaanng ?” Ucap pak Urip sambil menampar bokong Nayla lagi.
32851Please respect copyright.PENANAj4DPst3Vyz
Plaaaakkkk !
32851Please respect copyright.PENANABtbCB2CDNw
“Aaahhhhhh” desah Nayla dengan manja.
32851Please respect copyright.PENANAIM3QbDH7Mc
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
32851Please respect copyright.PENANAkaDpGY2GRV
Pak Urip sudah menaikkan celananya. Nayla juga sudah mengenakan pakaiannya kembali setelah beristirahat sejenak. Tak terasa jam sudah mendekati hampir tengah malam. Pak Urip pun mewakili Nayla untuk pamit kepada pak Tomi. Tak lupa ia juga mendoakan dagangannya agar selalu laris. Apalagi ia sudah diberi jimat berupa celana dalam dan beha Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAxWFT1j4gUf
“Ayo kita pulang sayaanggg” Ucap pak Urip dengan wajah sumringah.
32851Please respect copyright.PENANAlCNaKJYmK0
“Hah… Hah… Hah… Tooloongg jangan permalukan aku lagi pak… Jangan juga melakukannya di tempat umum… Aku gak mau orang-orang melihatku sebagai wanita rendahan” Pinta Nayla pada pak Urip.
32851Please respect copyright.PENANAZ2DQzmRqtv
“Hakhakhak… Kalau kenyataannya non emang cewek rendahan gimana ? Coba pikir-pikir lagi, siapa yang minta digenjot disana ? Hayyooo ?” Ucap pak Urip menertawakan Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAkYKGC4MUku
“Aku tahu, tapi toloongggg” Pinta Nayla yang hanya membuat pak Urip tertawa.
32851Please respect copyright.PENANAQ1fwfhq12B
“Sudah jangan banyak protes… Nikmati aja semuanya… Sekarang non istirahat aja biar besok non masih punya tenaga untuk saya rendahkan… Nih pegang ! Jangan sampai hilang ! Pokoknya sebelum non masuk ke mobil… Non harus make benda ini lagi” Ucap pak Urip sambil memberikan vibratornya ke Nayla.
32851Please respect copyright.PENANAA0vVqU6YbX
“Lagi ? Sampe kapan aku harus kayak gini pak ?” Tanya Nayla tak percaya.
32851Please respect copyright.PENANApSJmBheC5z
“Ya lagi… Sampai saya puas melihat non direndahkan dihadapan orang-orang… Itu hukuman dari saya karena non diam-diam sering bersembunyi di rumah pak Beni… Nikmati hukuman dari saya… Bersiap-siap lah untuk menjadi lonte di masa depan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.
32851Please respect copyright.PENANALVXkSIKMsd
Nayla hanya mengernyitkan dahinya. Ia pun mendesah lemas. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala membayangkan apa yang bakal terjadi padanya di masa depan. Apalagi besok selama liburan. Ia pun berharap bisa dekat-dekat dengan suaminya agar pak Urip tidak memiliki kesempatan untuk menganggu dirinya. Tapi masalahnya dengan benda ini, bagaimana nanti kalau suaminya melihatnya terangsang ketika benda ini bergetar ? Ia pasti akan merasa malu. Ia jadi teringat perbuatannya saat terangsang di warung pak Tomi tadi.
32851Please respect copyright.PENANAj4qIYViYDD
Semoga besok aku akan baik-baik aja !
32851Please respect copyright.PENANAp3x7XqWYAl
Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap bulan purnama.
32851Please respect copyright.PENANAKwI403uxXD