“Kok Nasi gorengnya nggak dimakan Mbak…? Aku habisin yaa…Mubazir loh… Hehehe…”
1481Please respect copyright.PENANAvKLsHA4fQ8
Sambil tersenyum, Citra hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Seto. Lelaki yang akhir-akhir ini begitu menyita waktu dan ruang di hatinya. Suami Anissa itu terlihat begitu lucu, menyenangkan dan enak diajak menghabiskan waktu.
1481Please respect copyright.PENANAJApSOQLqYe
Jarum jam di pergelangan tangan Citra sudah menunjukkan pukul 21.30, itu artinya malam sudah semakin larut. Mendadak, senyum diwajahnya menghilang, tergantikan dengan kerutan tipis didahinya.
1481Please respect copyright.PENANAGCmFygj70M
Citra sadar jika sebentar lagi, mereka harus mengakhiri pertemuan ini. Pertemuan sepulang kerja yang setidaknya sudah berjalan sekitar dua minggu. Pertemuan sayang sepasang lelaki dan perempuan yang masing-masing dari mereka sudah memiliki keluarga.
1481Please respect copyright.PENANA2MNuua9BTm
Sekilas, Citra melirik layar di handphonenya. Sama sekali tak ada kabar dari Marwan, yang ada justru SMS mesum dari Pak Darjo, si pemilik rumah kontrakan.
“Hallooo Mbak Citra cantik…. Sedang apa …?”
“Mbak Citra, kebetulan aku lewat depan rumahmu… Aku mampir yaaa…?”
“Mbak… Rumahnya kok kosong…? Kata ibu sebelah, suamimu sedang keluar kota ya…? Padahal aku sedang ada perlu ama Mas Marwan…”
“Mbak Cantik… kok SMSku nggak dibales….?”
“Mbak Sayang… Berhubung suamimu nggak dirumah, ntar malem aku temenin yaaa.. Pasti kamu kesepian…”
“Mbaaaakkkk….Kamu pulang jam berapa…?”
1481Please respect copyright.PENANAGCbwJlGvez
Walau Pak Darjo berulang kali mengirimkan SMS, Citra sama sekali tak menghiraukannya. Pikirannya kalut.
1481Please respect copyright.PENANAhrdIcbBkIB
“Sialan…Tahu jika dirumah tak ada Mas Marwan…. Pak Darjo pasti ingin meminta jatah tutup mulutnya…” Batin Citra. “Lelaki gendut itu pasti ingin meniduriku…” Mendadak ada sebuah ketakutan dihati Citra. .
1481Please respect copyright.PENANA26WO0DXjml
“Kenapa mbak….? Kok mukanya pucet gitu…?” Tanya Seto lirih.
“Eee… Nggak ada apa-apa kok Set….” Jawab Citra sambil buru-buru mematikan handphonenya lalu memasukkannya ke dalam tas.
“Bener nggak ada apa-apa…?”
1481Please respect copyright.PENANALUaYzjrXWJ
Diam, Citra menggeleng-gelengkan kepalanya.
1481Please respect copyright.PENANAxbraFgZNbr
“Aku malas pulang Set…” Kata Citra pelan.
“Loh kok….? Ntar dicariin suamimu loh…”
1481Please respect copyright.PENANAzltafzuxbR
Citra diam lagi, menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya pelan.
1481Please respect copyright.PENANAaEkVWmDTsl
“Mas Marwan malam ini nggak pulang….” Jelas Citra, ” Malam besok juga… Dan malam besoknya lagi.. Malam besoknya lagi… Dia kira-kira semingguan dikota….”
“Oooowww…” Ucap Seto sambil menenggak es teh disampingnya, “GLEG GLEG GLEG…”
1481Please respect copyright.PENANAz0ni17owdO
“Set…”
“Iya mbak..”
“Kalo kita nggak usah pulang gimana?” Tanya Citra, ” Kamu mau nemenin aku nggak…?”
“Maksud Mbak nginep…?” Tanya Seto balik.
1481Please respect copyright.PENANAL3XTSSjAIP
Citra tak menjawab, hanya mengangguk pelan. Berharap Seto menyetujui idenya.
1481Please respect copyright.PENANABWXmnMLhDl
“Beneran kamu mau nginep…?””
1481Please respect copyright.PENANAmicK0K6B9c
Lagi- lagi Citra menganggukkan kepalanya.
1481Please respect copyright.PENANAJbKztFUSCc
“Hmmm… Aku sih bisa saja mbak… Kebetulan Anissa juga masih mudik kekampungnya… Jadi aku bebas malam ini…”
“Waahhh… Cocok donk….” Ucap Citra, “Jadi bisa dong kamu nemeni aku…?”
“Hehehe… Buat bidadari kaya kamu mah… Apa sih yang nggak…?”
“Hihihi… Gombal….” Canda Citra, ” Tapi….Tapi…. Aku nggak tahu harus nginep dimana Set… Aku khan belum pernah minggat….”
“Hehehe… Tenang saja mbak… Kalo urusan nginep, serahkan saja padaku mbak… Aku kenal banyak manager hotel….”
“Hihihihi… Iya percaya…. Secara cowok playboy kaya kamu nggak mungkin nggak punya banyak kenalan orang hotel..” Celetuk Citra.
“Hahahaha…. Ketahuan deh….”
“Dasar cabul… Tapi Set… Aku nggak mau kalo kita nginep dihotel… Aku takut… Akhir-akhir ini khan banyak penggerebekan….”
” Trus gimana mbak…?” Tanya Seto bingung.
“Aku juga nggak ngerti…. Terserah kamu ajalah Set… Aku mah nurut saja…”
” Hmmmm…. ”
1481Please respect copyright.PENANA4OO7e8OYtX
Sejenak, Seto terdiam. Matanya berputar-putar menatap plafon. Berusaha mengingat-ingat tempat yang paling pas untuk mereka singgahi malam ini.
1481Please respect copyright.PENANAMfI6GO9ICq
“Tapi Set… Kalo kamu nggak punya kenalan tempat, gapapadeh… Kita pulang aja…” ucap Citra dengan nada sedikit putus asa.
“Ada sih Mbak…. Cuman lokasinya agak jauh…”
“Nggak apa-apa Set… Yang penting malam ini aku pengen seneng-seneng dulu… Hihihi…”
“Kamu kenapa sih mbak…? Kok tumben ngajak nginep-nginep gini…?”
“Hihihi… Aku lagi males pulang aja sih, sepi dirumah sendirian… Lagian, khan aku pengen makin deket ama kamu Setooo….” Goda Citra.
“Hahahahaha… Dasar Mbakku yang geniitt… Pinter banget dah ah ngegombalnya…”
“Yowes yuukkk… ”
1481Please respect copyright.PENANA7UDYFU0h8s
Dengan hanya berbekal baju yang melekat ditubuhnya, mereka berdua nekat memutuskan untuk menghabiskan malam itu bersama. Dengan motor bebeknya Seto langsung memutar gas, mengajak istri Marwan itu melesat jauh menembus gelapnya malam. Sambil memeluk tubuh Seto kencang-kencang, Citra menempelkan payudaranya. Sengaja guna membuat kehangatan diantara mereka berdua semakin erat .
1481Please respect copyright.PENANAHkHXspy62e
“Tempatnya masih jauh Set…?” Tanya Citra tak sabaran, “Udah mulai gerimis nih…”
“Sebentar lagi kok mbak….” Ucap Seto yang terus menerus menggeber motor bebeknya, naik ke jalanan pegunungan yang berliku-liku, “Beberapa tanjakan lagi kita bisa sampai di tujuan…”
1481Please respect copyright.PENANAjfr45tBZmS
Dan benar saja, setelah melewati beberapa tikungan dan tanjakan, akhirnya mereka berdua tiba di tujuan. Sebuah rumah mungil dua lantai yang berada di lereng bukit. Lantai dasar digunakan sebagai tempat rumah makan, dan lantai atasnya digunakan sebagai tempat tinggal.
1481Please respect copyright.PENANA312GjqjMER
“Kita udah sampai mbak… Yuk masuk…” Kata Seto sambil mengamit tangan Citra, “Sebelum gerimisnya makin deras…”
1481Please respect copyright.PENANA8DC1Txbu4V
“Hoi Woto…” Teriak Seto memanggil seorang lelaki kurus berambut gondrong, yang sedang mengipasi puluhan sate yang ada dihadapannya.
“Hoooiii Setooo….”. Balas lelaki itu. Buru-buru, ia mempercepat kipasan tangannya, “Masuk aja dulu… Aku masih melayani pembeli….” Ucapnya ramah sambil mempersilakan Citra dan Seto masuk ke dalam rumahnya.
1481Please respect copyright.PENANAbZIaIjbHIE
Seolah menyambut kedatangan mereka, kebulan asap putih langsung mengepul pekat dari tempat pemanggangan, disertai oleh aroma harum kecap manis dan daging yang terbakar. Sedap. Cuaca dingin hawa pegunungan, ditambah beberapa tusuk sate hangat, memang selalu mampu menggugah selera siapa saja yang menciumnya. Tak heran, di malam yang semakin larut ini, masih banyak saja orang yang mengantri di rumah makan itu.
1481Please respect copyright.PENANAuSskmSJnAX
Begitu ia selesai, Seto buru-buru memperkenalkan Citra kepada Woto,” Woto.. kenalin.. Ini mbak Citra, saudara jauhku dari kota sebelah….”
“Citra…” sambut Citra sambil tersenyum ramah.
“Prawoto…” Jawab teman Seto itu tak kalah ramahnya, “Tumben nih sodara jauh maen sampe kesini-sini… Ada angin apa Set…?”
“Gini Wot… Ceritanya… Mbak Citra ini pengen maen kekotaku… Naaah… Berhubung perjalanan ke kota masih cukup jauh, dan diluar hujan mulai turun, aku pinjem kamarmu buat bermalam yak…”
“Owalaaaaaahhh… Iya iya… Sok aja sanah…
“Hehehehe… Berhubung kalian sudah saling kenal, aku tinggal naek keatas dulu ya… Mau nyiapin kamar tidur buatmu mbak…”
1481Please respect copyright.PENANAVSZuk8R2hm
Sambil terus bersalaman, Prawoto tak henti-hentinya tersenyum kearah Citra.
“Kenapa mas…?” tanya Citra yang merasa risih dengan tatapan mata Prawoto.
“Eh… Anu… Enggak ada apa-apa kok mbak… Aku nggak pernah mengira aja kalo si Seto punya saudara secantik mbak… ” Jawab Prawoto, “Mbak apanya Seto…? Kok aku nggak pernah dikenalin yaa…?” Tanyanya lagi sambil terus menggenggam tangan mulus Citra.
“Anu… Aku Sodara dari kakek buyutnya Seto…” Jawab Citra berusaha berimprovisasi.
“Pantesan… Beda banget ama anak setan satu itu…” Canda Prawoto
“Beda ya… Hihihi… ”
“Iya. Jauh banget bedanya…. Yang sono busuk, yang ini cantik banget….Mana semookkk pula… hahahaha…” Puji lelaki kurus itu sambil melirik kearah payudara Citra.
1481Please respect copyright.PENANAxJyQLaZTnb
“Hoi hoi hoi…Sudah ah rayu merayunya… Ntar malah lo jadi lengket ama mbakku…”
“Emang aku prangko… Bukan khan Mbak…? Hehehehe…” Canda Prawoto garing sambil melepas jabatan genggaman tangannya.
“Mbaaak… Ayo Siniii…. ” Ajak Seto dari ujung anak tangga.
“Permisi dulu ya Tooo….” Kata Citra sopan, “Aku mau keatas dulu…”
1481Please respect copyright.PENANAH3McTimyUX
Dengan langkah ringan, Citra segera menaiki tangga vertikal itu dengan santai, meninggalkan Prawoto yang di belakang. Prawoto yang masih terlena karena keseksian saudara Seto itu, hanya bisa menatap iri kearah pantat Citra yang bergerak naik turun seiring langkah kakinya ketika menaiki anak tangga.
1481Please respect copyright.PENANAq2hF4FfiVk
“Bulet bener tuh pantat…” Batin Prawoto, “Beruntung banget tuh monyet…”
1481Please respect copyright.PENANASkilxCKE7L
“Bang…Hoi bang… Pesen sate kambingnya bang…. 30 tusuk…” Ujar seorang lelaki tua, membuyarkan lamunannya.
“Eh iya pak.. Tunggu sebentar…” Jawab Prawoto sambil bergegas melayani pesanan lelaki tua itu.
1481Please respect copyright.PENANAMgEbl3WOQM
***
1481Please respect copyright.PENANAkKOxueMTYx
“Romantis banget Set…” jawab Citra singkat setelah mengetahui keindahan pemandangan dari atas balkon. “Bener kata kamu…Romantis…”
1481Please respect copyright.PENANA46MhQZPhBU
Karena balkon rumah Prawoto berada diatas jurang yang menghadap kota,membuat kerlap-kerlip lampu kota dibawahnya terlihat bak bintang-bintang yang gemerlapan. Ditambah derasnya curahan hujan dari langit, membuat suasana menjadi dingi-dingin sejuk. Sambil terus berpegangan pada pagar kayu, Citra benar-benar mencoba menikmati pemandangan dari atas balkon rumah Prawoto.
“Bagus khan mbak..?” Tanya Seto mendekat. Dipeluknya tubuh Citra dari belakang, sambil menciumi tengkuk leher Citra.
Citrapun otomatis merinding. Segera saja ia membalikkan badan lalu Citra mencium bibir Seto, melumatnya habis tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
1481Please respect copyright.PENANAhufXodyJBB
Dalam sekejap, kedua insan yang sedang dilanda nafsu birahi itupun segera larut dalam percintaannya. Saling cium, saling hisap, dan saling gigit. Ditengah hujan yang semakin deras, mereka seolah tak peduli dengan hembusan-hembusan air yang menerpa tubuh. Membuat keduanya menjadi basah.
1481Please respect copyright.PENANAL6MEzR0FyU
“Aku sayang kamu mbak…” ucap Seto ditengah-tengah jilatan lidahnya kedalam mulut Citra.
“Ehh… Aku juga Set…” Jawab Citra singkat.
1481Please respect copyright.PENANA04m5ijSaGv
Dengan menggendong Citra, Seto mengajak masuk Citra menuju kamar tidur yang baru saja ia siapkan. . Lantai kayunya berderik setiap kali mereka berjalan. Lalu tanpa menunggu waktu lama, mereka berdua pun segera melucuti pakaiannya masing-masing. Hingga tak sehelai benangpun yang menempel di tubuh mereka. Bugil.
1481Please respect copyright.PENANA1VO6pSYwpc
Sejenak, mereka berdua saling bertatapan. Saling mengagumi keindahan tubuh lawan jenisnya.
“Akhirnya Mbak …. Aku bisa melihat dengan jelas…Tetekmu yang mempesona itu…” Bisik Seto.
“Nikmatin aja Set… malam ini aku milikmu…”
1481Please respect copyright.PENANAeCMASuL9Fy
Segera saja, Seto merebahkan tubuh ramping Citra itu keatas kasur tipis yang ada di sudut kamar. Lalu ia kembali merangsek kebagian bawah tubuh Citra, menjilati vagina basahnya dengan buas sembari tak henti-hentinya meremas payudara wanita cantik itu. Sesekali jari-jari kasar Seto menyentil-sentil puting payudara Citra yang sudah mengeras hingga Citra melenguh-lenguh keenakan .
“Ssssh…. Enak banget Seeettt….” Desah Citra
1481Please respect copyright.PENANAvcE0QEqPJO
Berulangkali, Seto menyelipkan lidah basahnya ke vagina Citra, bergantian dengan jemarinya. Ia mengorek semua cairan birahi vagina gundul itu keluar dari celah kenikmatannya, lalu menyeruputnya dalam-dalam hingga habis.
1481Please respect copyright.PENANAtuvn6AM2vH
“Ooohhh… Set…. Aku udah nggak tahan…” Desah Citra keenakan, “Ayo cepet.. Masukan kontolmu sayang…”
“Udah siap Mbak …?”
1481Please respect copyright.PENANArr5hCvczL0
Tanpa menjawab, Citra hanya melebarkan pahanya, membentangkannya sejauh mungkin. Memamerkan celah sempit yang berwarna merah muda.
1481Please respect copyright.PENANAg3pZppjkXD
Dari posisinya tiduran, Citra dapat melihat Seto yang sedang jongkok diantara selangkangannya. Penis raksasanya terlihat begitu jelas, berdiri tegang dengan gagahnya, siap menjebol semua pertahanan vagina sempitnya.
1481Please respect copyright.PENANA8hjp6o240O
“Ayo Set… Puaskan aku… ” Pinta Citra manja.
1481Please respect copyright.PENANA5xQg48Bwmd
Melihat Seto yang masih terpana karena menikmati keindahan tubuh indah yang ada di depan selangkangannya, Citra pun segera berinisiatif. Ia segera menangkap batang penis Seto. Dan begitu ia menggenggamnya, tangannya gemetar. Seketika itu, Citra sadar jika batang penis lelaki yang siap menjebol gerbang vaginanya itu begitu besar.
1481Please respect copyright.PENANA7iI1P2Glwz
Namun, walaupun ia bakal merasakan sakit, ia menginginkan penis seto untuk masuk kedalam tubuhnya lagi. perlahan, ia mulai meremas daging gemuk itu sembari mengocoknya perlahan.
“Kontol ini pasti akan berasa begitu enak ketika sudah masuk kedalam vaginaku…” Ucap Citra lirih sambil menatap mata Seto dalam-dalam. “Ayo sayang….Majukan pinggulmu, kontolin aku ….”
1481Please respect copyright.PENANALcAiDBrSee
Mendengar ucapan Citra itu. Seto lalu mendorong sekeras yang dia bisa. Mendorong masuk batang penisnya dalam-dalam, memasuki tubuh Citra. Karena kerasnya hentakan pinggul Seto, Citra harus menggigit bibir bawahnya saat batang besar milik suami Anissa itu merangsek masuk ke dalam tubuhnya dengan cepat dan kasar.
1481Please respect copyright.PENANAoQdRACBofB
CLEP…
Kepala penis Seto menyeruak masuk.
1481Please respect copyright.PENANAI6vKxGhXbv
“Oooooouhhh…” Rasa pedih itu itu langsung kembali. Tepat ketika baru kepala penis Seto mulai menyeruak masuk kedalam lubang kenikmatannya, “Tahan Set… Biarkan memekku beradaptasi dulu…”
1481Please respect copyright.PENANAZpXxap1raq
CLEP…
Dorong Seto lagi dengan keras dan tajam.
1481Please respect copyright.PENANAgW6JYIqTmF
Merasakan kuatnya tekanan batang penis selingkuhannya, Citra ingin teriak sekeras mungkin karena rasa sakit dan nikmat yang ia rasakan secara bersamaan. Bibir vaginanya terisi dan terkuak begitu lebar dengan sangat cepat.
1481Please respect copyright.PENANAVK62tThuDy
“Penuh sekali saying….” Erang Citra.
1481Please respect copyright.PENANAFtibSRefJN
Walaupun vagina Citra beberapa waktu lalu baru saja disodok-sodok oleh penis besar Seto, tetap saja, penis Seto itu masih terasa begitu menyiksa. Karena besarnya hampir sebesar botol minuman air mineral, begitu tebal dan panjang.
1481Please respect copyright.PENANAtWn5kGfEDe
“Oh… Sakit Seeet… tapi enak sekaliiii…” jerit Citra. Sambil terus menahan sakit. Wanita cantik itu berusaha merasakan kenikmatan bercinta dengan pria berpenis besar itu.
“Rasanya benar-benar berbeda…” ucap Citra dalam hati, wanita cantik itu merasakan jika seluruh lorong dan dinding vaginanya begitu penuh.
1481Please respect copyright.PENANAD2l3DgaYtI
“Bentar Set… Jangan digerakkin dulu ya… “ucap Citra sambil mengatur nafasnya. Dan begitu ia telah merasa siap, “Ayo sayang… Gerakin pelan-pelan…”
1481Please respect copyright.PENANAvxNG24KdAf
Dengan posisi misionaris, Citra kembali melakukan persetubuhan telarangnya dengan suami tetangganya itu.
1481Please respect copyright.PENANA9B6fKj78Mn
“Uuuuhhh… Sesak sekali memek aku….” desah Citra sambil meremasi sprei, menahan rasa sakit, “Tapi enaaakkk….”
1481Please respect copyright.PENANAYKbsP70Mcb
Besarnya penis Seto membuat vagina Citra seperti vagina anak kecil, kulit labianya terdorong masuk dan tertarik keluar setiap kali penis Seto bergerak. Benar-benar penuh. Sambil terus mengecupi payudara Citra secara bergantian, Seto tak henti-hentinya mempercepat gerakan pinggulnya. Menyodok-nyodok setiap sudut vagina dan liang rahim istri tetangganya itu. Membuat istri Marwan itu benar-benar kelojotan karena merasakan nikmat yang amat sangat.
1481Please respect copyright.PENANAV2V3AZxdFb
“Gimana mbak…? Kamu suka rasa kontolku dalam memekmu…?” Tanya Seto sembari tangannya membelai payudara Citra.
1481Please respect copyright.PENANA9wqQNSPjdp
Vagina Citra mencengkeram batang penis Seto dengan sangat kuat. “Ooooooh… Enak banget Seet…” Jerit Citra keras, seiring seiring sodokan batang penis Seto yang menyodok vaginanya keluar masuk dengan cepat.
“Enak banget Seeeeetoooohhh…. Teruuuusss… Entotin akuuuu….” Jerit Citra lagi, seolah tak memperdulikan lagi ia sedang berada dimana.
1481Please respect copyright.PENANACtPtDsU6xF
Kenikmatan yang Citra peroleh dari persetubuhan gelap itu mengoyak semua perasaannya. Seketika. tak ada lagi rasa takut, resah, atau pun malu jika ada orang yang melihatnya menggeliat-geliat keenakan menerima sodokan dan tusukan penis lelaki lain. Masa bodoh itu semua. Biar saja semua orang tahu semua kenakalannya.
1481Please respect copyright.PENANAhUb0bHmNBM
Mulutnya menganga, matanya merem melek merasakan persetubuhan nikmat itu. Suara rintihan serta erangannya membahana di seluruh penjuru rumah Prawoto.
1481Please respect copyright.PENANATwNz1eItbL
“Suka mbak…?” Geram Seto.
“Iyaaahh… Suka bangeeett…. Uh uh uhhh….” Erang Citra
“Mau terus…?” Tanya Seto.
“Teeerruuussss… Ooouughhh…. Uh uh uh…” Rintih citra.
1481Please respect copyright.PENANA36TGhZBHN6
Kenikmatan yang Citra rasakan membuat punggungnya meregang kencang, melengkung-lengkung keatas, memudahkan sodokan penis Seto dalam vaginanya yang sudah sangat kuyup. Tangannya mencengkeram sprei erat- erat menahan supaya tubuh mungilnya tak terguncang hebat oleh sodokan pinggl Seto yang penuh hasrat.
1481Please respect copyright.PENANAoxW0LEczS4
Payudara Citra yang besar terayun naik turun, terguncang begitu hebat hingga menampar-nampar dagu mungilnya. Nikmat persetubuhan yang benar-benar terasa enak. Belum pernah Citra merasakan kenikmatan bercinta yang seperti ini dalam hidupnya. Vaginanya terisi dan terentang begitu lebar di luar nalar pikirannya.
1481Please respect copyright.PENANAJFABujlh2w
Melihat Citra yang merasakan keenakan, membuat tusukan penis Seto semakin dalam.
“Goyanganmu benar-benar erotis mbak… Kamu jago banget ngentotnya…” Ucap Seto lirih sambil menjilati mulut Citra.
“Eeehmmm…. Diam Seet…Diam dan terus entotin memekku dengan kontol besarmu… Entoott… ” Desah citra dengan ekspresi wajah yang sepenuhnya berselimutkan nafsu. “Sodok yang kenceng sayaaang… Entotin memekku keras-keras… ”
1481Please respect copyright.PENANApdCUp9f400
Tak henti-hentinya Citra meracau dan menjerit. Mengagumi kehebatan suami tetangganya itu dalam bercinta dan memohonnya agar tak berhenti menyetubuhinya
1481Please respect copyright.PENANA9whYZSfV4S
Mendengar kalimat-kalimat nakal Citra, membuat Seto menghujamkan batang penisnya ke dalam tubuh Citra keras-keras, hingga pada akhirnya tubuh istri Marwan itu menegang kaku dan berteriak lantang penuh kenikmatan
“Setoo…..Sepertinya aku mau keluar Seeett… aku sudah tak tahan… Pengen keluar…” Ucap Citra sambil memeluk pantat Seto yang sedang dalam gerakan memompa, menuntun supaya bergerak lebih cepat lagi.
“Kita keluar bareng ya mbak… Aku juga sudah nggak tahan….” Erang Seto.
“Iya sayang… Yuuukk… Aku udah bener-bener nggak tahan lagi…..” Jerit Citra sabil mulai kelojotan, “Aku… Aku tidak tahan lagi… Aaaa..Aahh… Aaaahh.. Aku keluar sayang… AKU KELUAARRR…NGENTOT KAMU SEETT….. ” Jerit Citra yang seolah lupa jika ia sedang berada di rumah orang lain. “ENAK BANGET SAYAAANG….. TERUS.. TERUUUSSS… GENJOT KONTOLMU SAYAAANNGGG….AAAAARRRRRGGGGHHHH………..”
Seketika itu, tubuh mungil Citra menggigil hebat tertusuk-tusuk batang penis Seto yang terkubur dalam-dalam divaginanya, merasakan klimaks terbesar yang pernah dia rasakan sepanjang umurnya. Kenikmatan yang tak pernah ia dapatkan dari banyak lelaki sebelum Seto.
1481Please respect copyright.PENANAx2DroAvZWo
CRET CRET CREETT…
1481Please respect copyright.PENANADnAEAEqfh4
Sambil mencengkeram punggung Seto keras-keras, tubuh Citra bergetar hebat. Kelojotan seperti orang yang tersengat arus listrik, ia menggelepar-gelepar dalam gelijang kenikmatan.
1481Please respect copyright.PENANA5pL1NiUl6R
Bersamaan dengan itu, Seto pun menghujamkan batang penisnya dalam-dalam, mengobrak-abrik vagina mungil Citra hingga berbusa. Dan akhirnya, “MBAAAAKK….AKU JUGA KELUAAAR MBAK….”
1481Please respect copyright.PENANAsizSp8SMTc
CROOT CROOOT CROOOTT…
1481Please respect copyright.PENANAx1GKgOTFUz
Keduanya insan yang sedang dilanda kepuasan birahi itupun menjerit, saling cium dan mengerang secara bersamaan. Bersama-sama, tubuh mereka menggelepar-gelepar, mengejang tanpa henti hingga akhirnya, terkapar kelelahan. Tubuh Seto ambruk, menimpa tubuh Citra. Sama-sama puas.
1481Please respect copyright.PENANAG9iu5o0abZ
Cairan hangat seketika itu muncrat dari dalam vagina Citra, menghantarkan lendir-lendir licin yang langsung melumuri penis Seto.
1481Please respect copyright.PENANAovC6fPaBCF
“Oohh Setooo… Rasanya kontolmu benar-benar enak…. Luar biasa enak…” Puji Citra sambil menciumi pipi dan bibir selingkuhannya.
“Iya mbak… Sama…. Memekmu juga terasa wuueenak sekali… ” Balas Seto sambil mengecupi wajah wanita idamannya itu.
“Tahu nggak Set…?”
“Kenapa mbak…?”
“Sekarang kita resmi berselingkuh… Hihihi….”
“Hehehe… Citra Agustina….Istri nakalku…”
1481Please respect copyright.PENANAKfk31UTVXQ
Dengan senyum mengembang, Citra meminta Seto terus mendekap dirinya. Dengan posisi masih telentang di bawah, Citra mengaitkan kakinya di pinggang Seto, berusaha menikmati setiap kedut otot vaginanya dengan penis Seto yang masih erat tertancap.
1481Please respect copyright.PENANAL0DkpRTmZM
“Aku pengen lagi Set… Beri aku kenikmatan lagi… Entot aku lagi…” Pinta Citra lirih.
“Pasti mbak… Tak akan kusia-siakan tubuh indahmu malam ini…”
“Iiihhh… Kok cuman malam ini aja siiiihhh… ” Ucap Citra manja, “… Aku mau kamu entotin aku setiap malam…”.
“Lhooo…..??? Kalo ada Mas Marwan gimana….?”
“Bodo… Aku nggak mau tau… Pokoknya kamu harus ngentotin aku teruuss….”
“Hmmm… Harus apa mbak….?” Tanya Seto dengan nada menggoda.
“Harus ngentotin aku terus…” Ulang Citra dengan nada genit, “NGENTOTIN MEMEK AKU… KONTOLIN AKU… PEJUHIN AKU TERUS…”
“Hehehehe… Kok sekarang kamu nakal banget sih mbak…. Benar benar istri yang nakal….”
1481Please respect copyright.PENANALpYzpJD9W1
Malam semakin larut, dan suasana semakin dingin. Namun, walaupun begitu Citra dan Seto sama sekali tak merasakan hal itu. Mereka terus bercinta sepanjang malam. Ronde demi ronde mereka lalui dengan nikmat.
1481Please respect copyright.PENANAy8K6zzzdth
Benar benar buas. Malam yang buas..
1481Please respect copyright.PENANAH3rmMJy92U