ada 2 lembar kertas penuh coretan tanpa sebuah judul
bebait-bait mencoba mengisahkan sebuah harapan penuh kecemasan
bersajakan sebuah kebimbangan yang tak diharuskan
berawal sebuah hasrat kenikmatan yang seolah tiada tara untuk menyemangati diri tanpa sebuah lampu
dengan berjalan melintasi terjal sarkasme untuk menoreh luka luka
ada tanya karena sebuah tawa tangisan
dipaksa berdiam sejenak berbaring membuang senyuman
dan melempar asap ke setiap pandangan seram
ada gamang yang meniru sebuah bimbang
suar suar tak berdamai berseru melontar auman merah
lapar dan gerah bersandar di tepian
orang kecil selalu minta dan bertanya kapan makan dan membeli sebuah warna
berhadapan dengan bias dan asa yang tidak bisa dihindarkan
kuat hanya untuk bertahan
kuat hanya untuk berdiam diri
kuat hanya untuk duduk dan memandang
kuat hanya untuk menghisap sebuah kretek
kuat hanya untuk sementara isu yang mengisahkan
sampai batas lupa luka aku harus menepikan sedu sedan