Kehidupan Reza dengan Laras perlahan membentuk dunia kecil yang sempurna. Tidak ada lagi kekhawatiran tentang masa depan atau masa lalu. Reza yakin bahwa inilah takdir yang sebenarnya— bersama Laras, perempuan yang ia cintai lebih dari siapa pun. Di momen kebahagiaan itu, Reza mantap melangkah lebih jauh. Dia memutuskan untuk melamar Laras dan menjadikannya pendamping hidup.116Please respect copyright.PENANADSb7cnz3lr
Hari itu, Reza mempersiapkan semuanya dengan sederhana namun penuh makna. Mereka sepakat bertemu di tempat favorit mereka, kafe kecil di sudut kota yang menyimpan banyak kenangan indah. Reza, dengan cemas dan bersemangat, membawa cincin yang sudah lama ia pilih. Baginya, hari itu adalah awal dari kebahagiaan abadi.116Please respect copyright.PENANASCfYTArpAr
Namun, harapan itu hancur seketika.116Please respect copyright.PENANAsYyYhlq09T
Di tengah perjalanan menuju tempat pertemuan, Reza menerima telepon yang membuat darahnya membeku. Suara di ujung telepon berkata dengan nada tergesa-gesa, “Kami ingin memberitahu Anda… Laras mengalami kecelakaan lalu lintas. Dia… dia tidak bisa diselamatkan.”116Please respect copyright.PENANAW1jMRwAVf1
Dunia Reza runtuh dalam sekejap. Jantungnya seperti berhenti berdetak. Dia tidak bisa berkata apaapa, hanya berdiri mematung di tengah jalan dengan telepon yang masih menempel di telinganya. Kata-kata itu terus bergema di kepalanya, “Laras tidak bisa diselamatkan…”116Please respect copyright.PENANAfBMgfgrNg5
Dengan langkah berat, Reza menuju rumah sakit untuk memastikan apa yang didengarnya benarbenar terjadi. Tapi ketika dia sampai, tubuh Laras sudah terbungkus kain putih, terbaring diam, dingin, tanpa nyawa. Air mata Reza mengalir deras, tangannya gemetar saat mencoba menyentuh wajah Laras untuk terakhir kalinya, namun kenyataan pahit itu menyayat hatinya—Laras telah pergi. Tidak ada lagi senyum hangatnya, tawa kecilnya, atau suara lembutnya yang memanggil nama Reza.116Please respect copyright.PENANAPHCIxFr7S9
Reza tidak mampu berkata-kata. Hatinya hancur berkeping-keping. Dalam perjalanan menuju pemakaman, dia merasa tubuhnya kosong, seperti hanya sisa bayangan dari dirinya yang dulu. Ketika melihat tanah merah yang perlahan menutupi tubuh Laras, Reza hanya berdiri diam. Tangannya mengepal, air matanya jatuh tanpa henti, namun hatinya terasa seperti kehilangan kemampuan untuk merasakan apa pun selain kehampaan yang mendalam.116Please respect copyright.PENANANHc7LstPCP
Di malam harinya, Reza pulang dengan langkah yang goyah. Di dalam kamar, dia duduk di sudut ruangan, kepalanya tertunduk, tangan mencengkeram rambutnya, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Dia memukul dinding dengan penuh amarah, lalu berteriak, “Kenapa?! Kenapa semua ini terjadi?!”116Please respect copyright.PENANANfxYRP342V
Dia merasa seperti sedang bertengkar dengan takdir, bertanya pada kekuatan yang lebih besar, “Aku sudah mencoba memperbaiki semuanya. Aku sudah memilih dia, meninggalkan segalanya. Tapi kenapa ini yang aku dapatkan? Apa aku tidak pantas bahagia?!”116Please respect copyright.PENANAcfBmJhrall
Amarah berubah menjadi kepedihan yang tidak tertahankan. Reza merasa seperti terjebak di dalam lingkaran waktu yang terus menghukum dirinya. Dia kehilangan segalanya—masa depan dengan Vina, kenangan manis dengan Laras, dan kini bahkan bayangan Laras sekalipun tidak bisa ia sentuh. Laras benar-benar telah hilang.116Please respect copyright.PENANAcCBHXpPeDJ
Dengan tubuh yang lunglai, Reza akhirnya tertidur di lantai kamarnya, matanya sembab karena menangis. Dalam tidurnya, dia terus memimpikan Laras—senyumnya, suaranya, sentuhannya. Tapi ketika dia bangun, sesuatu terasa berbeda.116Please respect copyright.PENANAFNFEz7700Z
Saat membuka matanya, Reza melihat dirinya berada di sebuah kamar yang familiar, kamar yang dulu ia tinggali di masa lalu. Dia bangkit dengan tubuh yang lemas dan berjalan keluar. Langit pagi terlihat sama seperti hari pertama dia kembali ke masa lalu, saat semuanya dimulai.116Please respect copyright.PENANAoCw1hPNjWG
Reza tertegun. Jantungnya berdetak kencang. Dia menyadari bahwa waktu telah terulang kembali. Ini adalah hari pertama dia kembali ke masa lalu untuk mencari Laras. Segalanya kembali ke awal, seperti takdir memberinya satu kesempatan lagi.116Please respect copyright.PENANAfPaxsysTeM
Dengan napas yang tersengal, Reza berbisik pada dirinya sendiri, “Aku kembali… Aku kembali lagi. Tapi kenapa? Apa ini hukuman? Atau ini kesempatan terakhirku?”116Please respect copyright.PENANAYcOWr8f0Pb
Pertanyaan itu menggantung di udara, mengisi kekosongan di sekelilingnya, sementara Reza berdiri memandang keluar jendela, mencoba memahami makna dari semua yang telah terjadi.116Please respect copyright.PENANAAnkyDAJmYh
116Please respect copyright.PENANAkPb96EBx11
-TAMAT-
ns216.73.216.238da2