x
Resepsionis hotel kebingungan saat melihatku, dan Anri masuk untuk memesan kamar … resepsionis yang seorang wanita itu berbisik pada temannya di sebelahnya, dari gerak bibirnya tampak jelas kalau dia sedang menghibahi kami berdua. Wajah Anri terlihat sangat merah, sambil merapatkan kedua pahanya ia menetima kunci kamar dari resepsionis itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWg14nxTzx1
“Ughh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIGbZIoSG8
Anri melenguh keras, dan kunci yang ia pegang pun tak sengaja jatuh di hadapanku. Aku tersenyum jahat, kupencet tombol vibrator dari balik saku celanaku, dan membuat Anri berwajah ahego. Dia berdiri membelakangi resepsionis, hingga hanya aku yang bisa melihat wajah memalukannya itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5j9qvpS8It
“Kenapa Tante? Apa ada sesuatu yang salah…”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5htmUftnVA
“Naoya-kun… emm!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpniH1NKcK
Anri berkeringat, dengan hati-hati ia mengambil kunci kamar itu, lalu menarikku pergi menjauh dari dua resepsionis yang sejak tadi matanya tertuju padanya. Kami menaiki lift, dan sampai di lantai tiga … saat menaiki lift itu kutekan kembali remot vibrator di selangkangan Anri yang membuat dia melenguh, dan terkulai lemas di lantai lift.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopvtMCFLzK
“Ya ampun Tante, malah pipis di sini,” ledekku membuat Anri tak senang,dan mencubitku.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxUDi3li19
Aku tertawa kecil, lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke kamar nomor 61, kuletakkan tas selempangku di meja begitu sampai. Anri menungging meletakkan tasnya di kasur, melihat hal itu nafsuku mulai menguasainya, lalu aku pun menghantam pantatnya yang besar dan empuk itu dengan selangkanganku.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCbniKlmiz
“Ahh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3EwemtKRh
Anri tersentak kaget, tapi aku langsung memeluknya dari belakang, meremas dua payudaranya yang besar dan kenyal,lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Kubalik tubuhnya hingga aku bisa melihat tubuhnya yang seksi, kucium bibirnya, dan kumasukkan lidahku untuk bergumul dengan lidahnya.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLUWNzF1ts
“Hmmm… Hmmmm… Hmmmm…”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmlYLl4z60
Kami bergumul sambil saling meraba, kusingkap jaketnya dan keluarlah dua gunung putih dengan puncak berwarna coklat itu. Kusedot pentilnya, dan kupelintir putting yang satunya. Anri melenguh hebat wajahnya yang cantik memperlihatkan ahego yang memalukan.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3In0RRIJy
“Tante, aku udah gak tahan,” kataku seraya melepas pakaianku sampai telanjang bulat.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkBI56hR9A
Penisku yang keras pun naik ke wajah Anri, pukuli pipinya dengan penisku lalu kumasukkan benda panjang itu ke mulutnya. Maju mundur kugerakkan pinggulku, Anri mengap-mengap menelan penisku, dan memainkan lidahnya hingga membuat kepala penisku benar-benar mengkilap.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOxwNEXv1U
Tak ingin keluar begitu cepat, kucabut penisku dari mulutnya lalu bergerak ke bawah selangkangannya. Bau pesing langsung menyambut hidungku saat sampai, kulepas vibrator yang melekat di klitorisnya, lalu menyantap vaginanya yang sedikit berambut itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIGtx5SKRH
“Ahhh! Ahhh! Naoya-kun! Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZLljylU0z
Lidahku terus bermain, menyapu,dan mengecup lubang yang telah melahirkan temanku itu sampai membuatnya muncrat untuk kesekian kalinya. Cairan bening memenuhi mulutku, kujilati sisa cairan itu sebelum aku naik ke atasnya.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDxcJ44wMo
“Naoya-kun! Ahh! Tante udah… Ahhh!” racau Anri yang terlihat seperti menginginkan penisku.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbiY6obmRx
Aku tersenyum, lalu menampar-namparkan penisku ke bibir vaginanya untuk membuatnya semakin gila. Anri meremas sprei, aku terus memukul-mukul vaginanya itu tanpa memasukkannya sampai membuat Anri meracau tak karuan.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40JR74YCHU
“Masukkan! Naoya-kun masukkan! Ahhh! Tante udah gak tahan!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm4VRNqYxF
“Ohoooo, kamu akhirnya memintanya Tante. Tapi aku gak akan masukkan sebelum Tante momohon padaku.”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyM0mfJ943
“Ahh! Naoya-kun! Jangan seperti ini ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfD6gUC1s5P
“Katakan: ‘Berikan aku penismu yang perkasa itu Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah’ lalu aku akan melakukannya.”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtE36X4PkA
Entah sudah termakan nafsu atau lupa segalanya, Anri tiba-tiba langsung mengatakan hal itu begitu saja sambil menggoyangkan pinggulnya menantang penisku untuk masuk.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOmSbbjY0P
“Berikan aku penismu yang perkasa , Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb64KAGU1Ir
“Seperti yang kau mau Tante!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUF0eAfvq3
Jleb!
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbempZuq46
“AAAARGHHH!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJLsuUVRCX
Kumasukkan penisku dengan kasar hingga membuat Anri menjerit sambil meremas sprei, payudara Anri yang besar naik turun mengiringi genjotan pinggulku. Suara desahan Anri bercampur dengan suara kecipak persenggamaan kami, kuraih pinggulnya sambil kutekan badanku ke atas badannya.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ345ApqAtFJ
“Ahhh! Ahhh! Terus Nao- aaahh! Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjqz72pWc4
Sodokanku semakin kuat, kuremas kulit pinggul Anri, dan kupukuli vaginanya dengan kasar menggunakan penisku.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBSYqHXbwY
“Ahh! Terus Naoya… Ahhh! Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhH5YJcy6kF
“Antara penisku dan suamimu, mana yang lebih enak Tante Anri!?”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4URSYii3X
“Ahh! Ahhh! Naoya… Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQg675u3S0
Aku menghentikan sodokanku hingga membuat Anri setengah kaget, dengan kepala penis terbenam dalam vaginanya aku kembali bertanya pada Anri.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4K49Vidxn
“Siapa yang lebih enak, punyaku atau suamimu?”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTacfdYLTj2
Anri memerah, dari bawah aku bisa merasakan batangku dilumasi oleh lendir putih miliknya
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlUgzfjaBu
“Punyamu lebih enak, ahhh! Naoya Ahh! Terus tusuk aku dengan penismu yang besar itu ahh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UMfJcVsgE
Jlepp!
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzwpHWx0Z5
Anri memerik saat seluruh penisku tenggelam dalam vaginanya, bulu kemaluan kami saling bertemu, dan rongga vaginanya semakin menyempit meremas batang penisku yang bergetar ingin menyembur. Kudekap tubuh seksinya, dan kuangkap sambil pinggulku terus maju mundur.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WOYC2TxFP
“Ahhh! Naoyaa! Ahhh! Ta-Tante ke-keluuarrr! Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyG6Yjbr6N
“Aku juga Tante! Ahh! Keluaarr!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXPJLPkWoM
“Ahhh!”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOBwQpJzb1
Penisku bergetar hebat, cairan putih kental berbau pandan menyembur dalam vagina Anri, bersamaan dengan itu guyuran air bening Anri membasahi selangkanganku. Anri dan aku saling berbalas napas sambil berpelukan, kucium bibirnya lalu kami tidur bersama dengan wajaha saling menatap.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGZKI6YALa
“Tante, aku menyukaimu jadilah pacarku,” kataku sambil mengelus rambutnya.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeTMYeeEhu
“Naoya-kun, jangan bilang begitu … aku ini sudah tua seumuran ibumu. Aku juga sudah punya suami.”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuaU6j3zJ3
“Aku gak perduli Tante, mau Tante lebih tua dariku atau pun Tante udah punya suami, aku tetap cinta Tante.”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEDsE9oGxP
“Naoya…”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3OIZh4P0k
Tiba-tiba Anri mencium bibirku, aku kali ini terkejut, tak biasanya dia melakukan itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeF3qQXG0J
“Naoya, ak-aku juga menyukaimu…”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQG4ShzTQqQ
Aku tersenyum lebar, akhirnya mimpiku telah berhasil … aku telah menundukkan Anri, ibu temanku yang seksi itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPuJYwXaKm
“Tapi, Tante–maksudku Anri, eh boleh gak aku memanggil Tante dengan nama Anri?”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRfE4yxEdg
Anri tersenyum tipis, “Tentu Naoya, kenapa tidak.”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreXarc1y3e
“Ahh! Anri…”
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwz56sWur0
Penisku kembali mengeras, dan akhirnya kami berdua pun lanjut bercinta sampai malam tiba. Tak terhitung banyaknya aku mengeluarkan maniku dalam vagina Anri, untung saja Anri sudah meminum pil hingga dia tak akan gampang hamil meski sudah kubuahi puluhan kali. Akhirnya kami berdua pun menghabiskan malam yang indah bersama di hotel itu.
3346Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7dZx6frjd
